Nim : 43219120064
Pertanyaan Forum 3 :
2. Menurut anda apakah perlu penerapan akuntansi sector public dalam partai politik ? Mengapa ?
3. Bagaimana penerapan akuntansi di partai politik ? Jelaskan dalam hubungan konteks kerangka
konseptual
Jawaban Forum 3 :
1. Ruang lingkup implementasi kerangka konseptual bagi Akuntansi Sektor Publik di Indonesia ada 5
yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan
Yayasa/Tempat peribadatan. Berikut ini contoh-contoh implementasinya:
- Pemerintah Pusat
- Pemerintah Daerah
- Partai Politik
Perencanaan Publik : musyawaro kerja tingkat pusat, musyawarah kerja wilayah, musyawarah
kerja derah, musyawarah kerja cabang, musyawarah kerja ranting.
Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan anggaran.
Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan anggaran.
Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
Audit sektor publik : mekanisme audit.
Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.
- LSM
- Yayasan/tempat peribadatan
2. Menurut pendapat saya penerapan akuntansi sektor public dalam partai politik sangat perlu
dikarenakan pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai politik sebagai entitas yang menggunakan
dana publik yang besar harus transparan sehingga pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang
tidak dapat ditawar lagi. Contoh bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan partai politik
peserta pemilu adalah penyampaian laporan Dana Kampanye (semua peserta pemilu) serta laporan
keuangan (khusus untuk partai politik) yang harus diaudit Akuntan publik ke KPU serta terbuka untuk
diakses publik.
3. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu partai politik untuk memenuhi kepentingan para
anggota, penyumbang, pemerintah dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi partai politik,
serta masyarakat luas. Informasi yang perlu diberikan dalam laporan keuangan partai politik adalah
mengenai kepatuhan terhadap undang-undang tentang keuangan partai politik serta indikasi adanya
politik uang dan konflik kepentingan.
Secara lebih rinci, tujuan laporan keuangan partai politik adalah memberikan informasi keuangan
untuk :
Akuntabilitas
Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada partai politik dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan
partai politik.
Manajerial
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan partai
politik serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, hutang, dan aktiva bersih.
Menyediakan informasi bagi kepatuhan terhadap undang-undang (compliance) dan bebas dari
konflik kepentingan dan politik uang.
Ruang Lingkup laporan keuangan partai politik, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah
sebagai berikut:
Jumlah, sifat, likuiditas, dan fleksibilitas aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu partai politik,
serta hubungan antara aktiva dan kewajiban
Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan
antara keduanya
Cara partai politik mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi
pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya
Pertanggungjawaban keuangan partai politik dalam kegiatan Pemilu
Laporan aktivitas partai politik secara rutin, misalnya kegiatan kongres, munas, rapim, malam
dana, pendidikan politik, kegiatan think tank, ulang tahun partai, dan sebagainya
Analisis mengenai kepatuhan terhadap undang-undang, terutama mengenai batasan jumlah
sumbangan, sumber sumbangan, dan identitas penyumbang, pengelolaan keuangan
Catatan mengenai pencatatan akuntansi partai politik, jangka waktu catatan, apakah ada data
yang dimusnahkan, atau tidak lengkap, penyimpanan data, dan sebagainya
Catatan mengenai hibah dan sumbangan yang berbentuk barang dan jasa yang dinilai
berdasarkan harga pasar. Sumbangan-sumbangan yang bersifat spontan dari masyarakat harus
dicatat, tetapi yang menonjol dalam segi jumlah dari satu kelompok harus diberikan perhatian
dan catatan khusus. Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan
informasi dalam suatu laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan
keuangan yang berbeda.