Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alfina Ika Tri Amanda

Nim : 43219120064

Pertanyaan Forum 3 :

1. Bagaimana implementasi kerangka konseptual bagi Akuntansi Sektor Publik di Indonesia ?

2. Menurut anda apakah perlu penerapan akuntansi sector public dalam partai politik ? Mengapa ?

3. Bagaimana penerapan akuntansi di partai politik ? Jelaskan dalam hubungan konteks kerangka
konseptual

Jawaban Forum 3 :

1. Ruang lingkup implementasi kerangka konseptual bagi Akuntansi Sektor Publik di Indonesia ada 5
yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan
Yayasa/Tempat peribadatan. Berikut ini contoh-contoh implementasinya:

- Pemerintah Pusat

 Perencanaan publik: musyawaroh perencanaan pembangunan(musrenbang) jangka panjang


nasional, musrenbang jangka menegah nasional, musrenbang penyusunan rencana kerja
pemerintah.
 Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
 Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaina LPJ dan pertanggungjawabanya.

- Pemerintah Daerah

 Perencanaan publik : musyawaroh perencanaan pembangunan(musrenbang) jangka panjang


daerah, musrenbang jangka menegah daerah, musrenbang penyusunan rencana kerja
pemerintah, musrenbang provinsi, musrenbang kabupaten,musrenbang kecamatan, usrenbang
Desa.
 Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan anggaran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaina LPJ dan pertanggungjawabanya.

- Partai Politik

 Perencanaan Publik : musyawaro kerja tingkat pusat, musyawarah kerja wilayah, musyawarah
kerja derah, musyawarah kerja cabang, musyawarah kerja ranting.
 Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan anggaran.
 Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

- LSM

 Perencanaan Publik : rapat kerja untuk menyusun perencanaan LSM.


 Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggaran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

- Yayasan/tempat peribadatan

 Perencanaan Publik : rapat kerja untuk menyusun perencanaan yayasan/organisasi tempat


peribadatan.
 Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggaran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

2. Menurut pendapat saya penerapan akuntansi sektor public dalam partai politik sangat perlu
dikarenakan pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai politik sebagai entitas yang menggunakan
dana publik yang besar harus transparan sehingga pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang
tidak dapat ditawar lagi. Contoh bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan partai politik
peserta pemilu adalah penyampaian laporan Dana Kampanye (semua peserta pemilu)  serta laporan
keuangan (khusus untuk partai politik) yang harus diaudit Akuntan publik ke KPU serta terbuka untuk
diakses publik.

3. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu partai politik untuk memenuhi kepentingan para
anggota, penyumbang, pemerintah dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi partai politik,
serta masyarakat luas. Informasi yang perlu diberikan dalam laporan keuangan partai politik adalah
mengenai kepatuhan terhadap undang-undang tentang keuangan partai politik serta indikasi adanya
politik uang dan konflik kepentingan.

Secara lebih rinci, tujuan laporan keuangan partai politik adalah memberikan informasi keuangan
untuk :

 Akuntabilitas

Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada partai politik dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan
partai politik.

 Manajerial
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan partai
politik serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, hutang, dan aktiva bersih.

 Menyediakan informasi bagi kepatuhan terhadap undang-undang (compliance) dan bebas dari
konflik kepentingan dan politik uang.

Ruang Lingkup laporan keuangan partai politik, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah
sebagai berikut:

 Jumlah, sifat, likuiditas, dan fleksibilitas aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu partai politik,
serta hubungan antara aktiva dan kewajiban
 Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih
 Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan
antara keduanya
 Cara partai politik mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi
pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya
 Pertanggungjawaban keuangan partai politik dalam kegiatan Pemilu
 Laporan aktivitas partai politik secara rutin, misalnya kegiatan kongres, munas, rapim, malam
dana, pendidikan politik, kegiatan think tank, ulang tahun partai, dan sebagainya
 Analisis mengenai kepatuhan terhadap undang-undang, terutama mengenai batasan jumlah
sumbangan, sumber sumbangan, dan identitas penyumbang, pengelolaan keuangan
 Catatan mengenai pencatatan akuntansi partai politik, jangka waktu catatan, apakah ada data
yang dimusnahkan, atau tidak lengkap, penyimpanan data, dan sebagainya
 Catatan mengenai hibah dan sumbangan yang berbentuk barang dan jasa yang dinilai
berdasarkan harga pasar. Sumbangan-sumbangan yang bersifat spontan dari masyarakat harus
dicatat, tetapi yang menonjol dalam segi jumlah dari satu kelompok harus diberikan perhatian
dan catatan khusus. Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan
informasi dalam suatu laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan
keuangan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai