Prosedur Mekanisme Belanja Tidak Terduga
Prosedur Mekanisme Belanja Tidak Terduga
23/09/2018
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf h termasuk kelompok
belanja tidak langsung dan pasal 48, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 berbunyi sebagai berikut :
Belanja Tidak Terduga sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf h merupakan
belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan
sebelumnya termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun
tahun sebelumnya yang telah ditutup.
Kegiatan yang sifatnya tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu untuk
tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas
penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat di daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pasal 162 berbunyi sebagai berikut :
Keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (1) huruf d sekurang-
kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut :
Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak
dapat diprediksikan sebelumnya ;
Dalam hal belanja tidak terduga tidak mencukupi dapat dilakukan dengan cara:
Menggunakan dana dari hasil penjadwalan ulang capaian target kinerja program
dan kegiatan lainnya dalam tahun anggaran berjalan; dan /atau
Kriteria belanja untuk keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
mencangkup :
Penjadwalan ulang capaian target kinerja program dan kegiatan lainnya dalam
tahun anggaran berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a
diformulasikan terlebih dahulu dalam DPPA-SKPD.
Pendanaan keadaan darurat untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diformulasikan terlebih dahulu dalam RKA-SKPD, kecuali untuk kebutuhan tanggap
darurat bencana.