up right
down left
2 6 2 1 6 2 1 6 2 1 6
4 1 8 4 5 8 4 8 4 8
7 5 3 7 3 7 5 3 7 5 3
2 6 2 6 2 1 6 2 1 6 2 1 6 1 6 2 1 2 1 6
4 1 8 4 6
1 8 4 5 8 4 5 8 7 4 8 2 4 8 4 8 6 4 8 3
7 5 3 7 5 3 7 3 7 5 5 3 7 5 3 7 5 3 7 5
down
4 2 6
6
1 8 ... dan seterusnya
7 5 3
Metode Pencarian Melebar (BFS)
0 0 0 0
1 2 1 2 1 2
3 4 3 4 5 6
up right
down left
2 6 2 6 2 1 6 2 1 6 2 1 6 1 6 2 1 2 1 6
4 1 8 4 6
1 8 4 5 8 4 5 8 7 4 8 2 4 8 4 8 6 4 8 3
7 5 3 7 5 3 7 3 7 5 5 3 7 5 3 7 5 3 7 5
down
S15:
4 2 6
6
1 8 ... dan seterusnya
7 5 3
S3:
3
S1: S2: 1 1
1 2 3 2 3 2
S8:
S6: 2
S4: S5: S7:
2 2 3 3 1
1 3 1 3 1 2 1 2 3
S9: S10:
3 1
2 2
1 3
Dengan mengikuti lintasan dari simpul akar
(S0) ke simpul solusi(S10), kita memperoleh
konfigurasi urutan perpindahan blok dari
status awal sampai ke status akhir.
1 1 1 1 4 1 4 1 4
2 2 3 2 3 2 3 5 2 3 5 6
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
S0: ()
S1 S2 S8 S18 S1 S2 S8 S13
(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,1) (1,2) (1,3) (1,4)
S3 S9 S14 S3 S9
(2,2) (1,2) (1,4) (2,2) (1,4)
Gambar 6.12
(a) Pohon ruang status yang mengandung duplikasi simpul
(b) Pohon ruang status yang menghindari pembangkitan simpul
yang sama.
Kompleksitas waktu algoritma DFS pada
kasus terburuk adalah O(bm).