Anda di halaman 1dari 17

ANAVA 2 JALAN

Penerapan Analisis varian (ANAVA) dua jalur digunakan untuk menguji


perbedaan beberapa kelompok rata-rata jika suatu penelitian eksperimen atau
expose facto terdiri atas dua variabel bebas.
Pada penelitian eksperimen dua faktor (two factorial design atau treatment by
treatment design) dengan menggunakan uji ANAVA 2x2 berarti pada penelitian
tersebut variabel bebasnya terdiri dua faktor atau terdiri dari 2 perlakuan.
Adapun pada penelitian treatment by level menggunakan uji ANAVA 2x2
berarti pada penelitian tersebut variabel bebasnya terdiri satu faktor atau satu
perlakuan dan satu atribut (bukan perlakuan)

Penelitian eksperimen dua faktor (two factorial design atau treatment by


treatment design)
 Dalam ANAVA dua jalur, ada 3 jenis hipotesis penelitian yang perlu diuji
yaitu:
a. Hipotesis main effect
b. Hipotesis interaction effect
c. Hipotesis simple effect
 Hipotesis main effect ada dua buah, yaitu:
(1) hipotesis tentang pengaruh variabel bebas 1 terhadap variabel terikat
(2) hipotesis tentang pengaruh variabel bebas 2 terhadap variabel terikat

 Hipotesis interaction effect hanya ada satu buah yaitu:


Hipotesis dari pengaruh interaksi variabel bebas 1 (treatment) dengan
variabel bebas 2 (treatment) terhadap variabel terikatnya.

 Banyaknya hipotesis simple effect untuk disain eksperimen two factorial


design 2x2, banyaknya hipotesis simple effect adalah 4 buah. Analisis
hipotesis simple effect merupakan uji lanjut dari hipotesis pengaruh interaksi
(interaction effect), jika dalam pengujian hipotesis pengaruh interaksi (interaction
effect) teruji secara signifikan.
CONTOH :
Seorang peneliti melakukan penelitian eksperimen ingin mengetahui
pengaruh model pembelajaran (A) dan media pembelajaran (B) terhadap hasil
belajar Fisika siswa SMP (Y) di Jakarta Timur.
Judul Penelitian

“Pengaruh Model pembelajaran dan media pembelajaran terhadap hasil belajar


siswa fisika SMP di Jakarta Timur”

Keterangan:
Variabel X (variabel bebas) : Perlakuan/eksperimen yang terdiri atas:
- Perlakuan 1 : Media Pembelajaran (A)
- Visual (A1)
- Audio (A2)
- Perlakuan 2 : Model Pembelajaran (B)
- Role Playing (B1)
- Kooperative Jigsaw (B2)
Variabel Y (variabel terikat) : Hasil Belajar Siswa Fisika (Y)

Desain Penelitian
 Desain penelitian eksperimen ini merupakan desain treatment by treatment
faktorial (two factorial design) 2x2 sebagai berikut:

Desain Penelitian :
Model Pembelajaran (B) Media Pembelajaran (A)
Visual (A1) Audio (A2)
Role Playing (B1) YA1B1 Y A2B1
Kooperative Jigsaw (B2) Y A1B2 Y A2B2
Setelah dilakukan pengumpulan data diperoleh data hasil belajar fisika siswa
SMP untuk setiap kelompok sampel seperti tabel berikut di bawah ini:

Tabel. Data Hasil Belajar Fisika siswa SMP


Model Pembelajaran (B) Media Pembelajaran (A)
Role Playing (B1) Visual (A1) Audio (A2)
8 7

8 7

9 7

8 8

8 6

9 5

8 5

8 5

8 6

Kooperative Jigsaw (B2) 6 7

6 6

6 6

7 6

8 6

7 7

6 7

5 7

7 7
DARI DATA PADA TABEL DI ATAS DIBUAT MENJADI SEPERTI DI BAWAH INI
SEBAGAI TABEL PENOLONG:
A1 A2 B1 B2
8 7 8 6
8 7 8 6
9 7 9 6
8 8 8 7
8 6 8 8
9 5 9 7
8 5 8 6
8 5 8 5
8 6 8 7
6 7 7 7
6 6 7 6
6 6 7 6
7 6 8 6
8 6 6 6
7 7 5 7
6 7 5 7
5 7 5 7
7 7 6 7
132 115 130 117

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2


8 6 7 7
8 6 7 6
9 6 7 6
8 7 8 6
8 8 6 6
9 7 5 7
8 6 5 7
8 5 5 7
8 7 6 7
74 58 56 59
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2        
8 6 7 7 64 36 49 49
8 6 7 6 64 36 49 36
9 6 7 6 81 36 49 36
8 7 8 6 64 49 64 36
8 8 6 6 64 64 36 36
9 7 5 7 81 49 25 49
8 6 5 7 64 36 25 49
8 5 5 7 64 25 25 49
8 7 6 7 64 49 36 49
  1737
∑ Y 2T=¿
74 58 56 59  
 
 

HIPOTESIS PENELITIAN:
1. Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika SMP (Y) antara
kelompok siswa yang diajar menggunakan media visual (A 1) dengan
kelompok siswa yang diajar menggunakan media audio (A 2)
2. Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika (Y) antara kelompok
siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran role playing (B 1) dengan
kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperative
jigsaw (B2)
3. Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara media pembelajaran (A) dan
model pembelajaran (B) terhadap hasil belajar siswa fisika (Y)

KETERANGAN:
 HIPOTESIS 1 DAN 2 TERMASUK HIPOTESIS UTAMA (HIPOTESIS MAIN
EFFECT)
 HIPOTESIS 3 TERMASUK HIPOTESIS INTERAKSI (HIPOTESIS
INTERACTION )

ATAU DISINGKAT MENJADI:


HIPOTESIS PENELITIAN:
1. Terdapat perbedaan signifikan (Y) antara (A 1) dengan (A2)
2. Terdapat perbedaan signifikan (Y) antara (B 1) dengan (B2)
3. Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara (A) dan (B) terhadap (Y)

Langkah-langkah pengujian hipotesis:


1. Menentukan statistik deskriptif untuk data setiap kelompok yang disajikan
pada tabel di bawah ini:
Tabel Penolong ANAVA Dua Jalur

A1 A2 Ʃb
B1 nA1B1 = 9 nA2B1 = 9 nB1 = 18
ƩY A1B1 = 74 ƩY A2B1 = 56 ƩY B1 = 130
B2 n A1B2 = 9 n A2B2 = 9 n B2 = 18
ƩY A1B2 = 58 ƩY A2B2 = 59 ƩY B2 = 117
Ʃk nA1 = 18 nA2 = 18 nT = 36
∑ Y 2T=1737

ƩY A1 = 132 ƩYA2 = 115 ƩYT = 247

2. Menentukan jumlah kuadrat (JK) dan derajat bebas


(db) setiap sumber varian
a) Jumlah kuadrat Total (JKT)
JK(T) = ∑ Y 2T
= 1737
db(T) = nT = 36

b) Jumlah Kuadrat Rerata/Koreksi (JKR)


(∑ Y T )
2

JK(R) =
nT

( 247 )2
= 36

= 1694,69
db(R) = 1

RJK(R) (Rerata Jumlah Kuadrat Koreksi)


JK ( R)
RJK(R) = db(R)

1694,69
= 1

= 1694,69

c) Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)


JK(TR) = JK(T) - JK(R)
= 1737-1694,69
= 42,31
db(TR) = nT-1 = 36-1 = 35
RJK(TR) (Rerata Jumlah Kuadrat di reduksi)
JK (TR)
RJK(TR) = db(TR)

42,31
= 35

= 1,209

d) Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKA)


( ∑ Y A 1 B 1) ( ∑ Y A 2 B 1) ( ∑ Y A 1 B 2) (∑ Y A 2 B 2 )
2 2 2 2

JK(A) = ( + + + ) – JK(R)
nA 1B1 ❑
n A2B1 n A1B2 nA 2 B2

( 74 )2 ( 56 )2 ( 58 )2 ( 59 )2
=( 9
+ 9
+ 9 + 9 ) – 1694,69

= (1717,44) – 1694,69
= 22,75
db(A) = (bxk) -1 = (2x2) – 1 = 3

RJK(A) (Rerata Jumlah Kuadrat Antar kelompok)


JK ( A)
RJK(A) = db( A)

22,75
= 3

= 7,585

e) Jumlah Kuadrat Antar Baris (JK(Ab) )

2 2
( ∑ Y B 1) ( ∑ Y B 2)
JK(Ab) = + – JK(R)
nB 1 nB2

( 130 )2 ( 117 )2
=( 18
+ 18
) – 1694,69
= 1699,39 – 1694,69
= 4,698
db(Ab) = b-1 = 2-1 = 1

RJK(Ab) (Rerata Jumlah Kuadrat Antar Baris)


JK ( Ab)
RJK(Ab) = db( Ab)

4,698
= 1

= 4,698

f) Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JK(Ak))


(∑ Y A 1 ) ( ∑ Y A 2)
2 2

JK(Ak) = ( + ) – JK(R)
n A1 nA2

( 132 )2 ( 115 )2
=( 18
+ 18
) – 1694,69

= (1702,72) – 1694,69
= 8,03
db(Ak) = k-1 = 2-1 = 1

RJK(Ak) (Rerata Jumlah Kuadrat Antar Kolom)


JK ( Ak )
RJK(Ak) = db( Ak )

8,03
= 1

= 8,03
g) Jumlah Kuadrat Interaksi (JKi)
JK(I) = JK(A) - JK(Ab) - JK(Ak)
= 22,75 – 4,698 – 8,03
= 10,022
db(I) = (b-1) (k-1) = (2-1) (2-1) = 1

RJK(I) (Rerata Jumlah Kuadrat Interaksi)


JK (I )
RJK(I) = db(I )

10,022
= 1

= 10,022

h) Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)


JK(D) = JK(TR) - JK(A)
= 42,31– 22,75
= 19,56
db(D) = nT- (bxk) = 36 – (2x2) = 32

RJK(D) (Rerata Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok)


JK ( D)
RJK(D) = db(D )

19,56
= 32

= 0,6112
3. Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian
yang diperlukan
A. Fhitung Antar Kolom: Fhitung untuk faktor A (Media
Pembelajaran) dan Ftabelnya

RJK ( Ak )
Fh(Ak) = RJK D
8,03
= 0,6112

= = 13,13
 Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat bebas (db) yang
terdiri atas:
- Pembilang : dkAk = k-1 (jumlah baris – 1) = 2-1 = 1
- Penyebut : dkD = n-(bxk)
=jumlah total data – (jumlah barisxjumlah kolom)
= 36 – (2x2) = 36-4 = 32

Ftabel(Ak), (0,05)(dbAk;dbD)
Ftabel(Ak), (0,05)(1;32) = 4,15
B. Fhitung Antar Baris: Fhit untuk Faktor B dan Ftabel

RJK ( Ab)
Fh(Ab) = RJK D
4,698
= 0,6112

= 7,687

 Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat bebas (db) yang
terdiri atas:
- Pembilang : dkAb = b-1 (jumlah baris – 1) = 2-1 = 1
- Penyebut : dkD = n-(bxk)
=jumlah total data – (jumlah barisxjumlah kolom)
= 36 – (2x2) = 36-4 = 32
Ftabel(Ab), (0,05)(dbAb;dbD)
Ftabel (Ab), (0,05)(1;32) = 4,15

C. Fhitung Interaksi dan Ftabel


RJK ( i)
Fh(i) = RJK D
10,022
= 0,6112

= 16,397

 Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat bebas (db) yang
terdiri atas:
- Pembilang : dkI = (k-1) x (b-1) = (2-1) x (2-1) = 1x1 = 1
- Penyebut : dkD = n-(bxk)
=jumlah total data – (jumlah barisxjumlah kolom)
= 36 – (2x2) = 36-4 = 32
Ftabel(i), (0,05)(dbi;dbD)
Ftabel(i), (0,05)(1;32) = 4,15
4. PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian
1. Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika SMP (Y) antara
kelompok siswa yang diajar menggunakan media visual (A1) dengan
kelompok siswa yang diajar menggunakan media audio (A2)
2. Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika (Y) antara kelompok
siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran role playing (B1) dengan
kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperative
jigsaw (B2)
3. Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara media pembelajaran (A) dan
model pembelajaran (B) terhadap hasil belajar siswa fisika (Y)

KETERANGAN:
 HIPOTESIS 1 DAN 2 TERMASUK HIPOTESIS UTAMA (HIPOTESIS MAIN
EFFECT)
 HIPOTESIS 3 TERMASUK HIPOTESIS INTERAKSI (HIPOTESIS
INTERACTION )

ATAU DISINGKAT MENJADI:

HIPOTESIS PENELITIAN
1. Terdapat perbedaan signifikan (Y) antara (A 1) dengan (A2)
2. Terdapat perbedaan signifikan (Y) antara (B 1) dengan (B2)
3. Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara (A) dan (B) terhadap (Y)

HIPOTESIS MAIN EFFECT (HIPOTESIS 1 & 2)

1. Pengaruh A terhadap Y (main effect 1) (Hipotesis 1: Pengaruh media


pembelajaran (A) terhadap hasil belajar Fisika (Y))
Hipotesis yang diuji:

Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika SMP (Y) antara
kelompok siswa yang diajar menggunakan media visual (A1) dengan kelompok siswa
yang diajar menggunakan media audio (A2)
H1 : Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika SMP (Y) antara
kelompok siswa yang diajar menggunakan media visual (A1) dengan kelompok siswa
yang diajar menggunakan media audio (A2)

Hipotesis Statistik:
Ho: µA1 = µA2

H1: µA1 ≠ µA2

Pengujian:

DIK: Fhitung untuk faktor A (Media Pembelajaran) = 13,33


Ftabel = 4,15
Karena Fhit > Ftab pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima
sehingga disimpulkan terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika SMP
(Y) antara kelompok siswa yang diajar menggunakan media visual (A1) dengan
kelompok siswa yang diajar menggunakan media audio (A2).

2. Pengaruh faktor B terhadap Y (main effect 2): (Hipotesis 2: Pengaruh model


pembelajaran (B) terhadap hasil belajar Fisika (Y))
Hipotesis yang diuji:

Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika (Y) antara
kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran role playing (B1)
dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperative
jigsaw (B2)
H1 : Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa fisika (Y) antara kelompok
siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran role playing (B1) dengan
kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperative jigsaw
(B2)
Hipotesis statistiknya:
Ho : µB1 = µB2
H1 : µB1 ≠ µB2

DIK: Fhitung untuk faktor B (Model Pembelajaran)= 7,687


Ftabel = 4,15

Karena Fhit > Ftab pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima sehingga disimpulkan terdapat perbedaan signifikan hasil belajar
siswa fisika (Y) antara kelompok siswa yang diberikan model pembelajaran
role playing (B1) dengan kelompok siswa yang diberikan model pembelajaran
model pembelajaran kooperative jigsaw (B 2).

HIPOTESIS INTERAKSI (hipotesis ke 3)


3. Hipotesis interaction effect (pengaruh interaksi)
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan interaksi antara media pembelajaran (A) dan
model pembelajaran (B) terhadap hasil belajar siswa fisika (Y)
H1 : Ada pengaruh signifikan interaksi antara media pembelajaran (A) dan
model pembelajaran (B) terhadap hasil belajar siswa fisika (Y)

Hipotesis statistiknya:
Ho : AxB = 0
H1 : AxB ≠ 0

Pengujian:

DIK: Fhitung untuk faktor interaksi = 16,397


Ftabel = 4,15
Karena Fhit > Ftab pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima sehingga disimpulkan terdapat pengaruh signifikan interaksi antara
media pembelajaran (A) dan model pembelajaran (B) terhadap hasil belajar
siswa fisika (Y)

Anda mungkin juga menyukai