DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KENDAL
Alamat: Jl. Eyang Syamsudin Sidorejo Kendal Ngawi Telp.(0351) 732994, Email: smknsatukendal@yahoo.co.id
NGAWI Kode Pos : 63261
MODUL AJAR 1
BILANGAN BERPANGKAT DAN LOGARITMA
Identitas
Nama Guru Ardian Tri Hertanto, S.Pd.Si., Gr.
Sekolah SMKN 1 Kendal - Ngawi
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas E/X
Domain / Topik Bilangan Berpangkat dan Logaritma
Kata Kunci Eksponen, bentuk akar, logaritma
Alokasi Waktu 900 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 20 JP ( 10 pertemuan @ 2 x 45 menit )
Deskripsi Kompetensi Siswa memahami k o n s e p bilangan eksponen dan l o g a r i t m a
Awal serta sifatnya serta dapat menerapkan di dunia nyata.
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis
Gotong r oyong
Kreatif
Alat dan Bahan Laptop, LCD, LAS (Lembar Aktifitas Siswa), Link G Meet
Media Belajar Power point, GC
Sumber Belajar 1. Buku Matematika Kelas X, Penerbit Erlangga
2. Buku Matematika SMA/SMK Kelas X Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan
Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan
Target Siswa menguasai materi dengan baik.
Siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat bertanggung jawab terhadap tugas, dapat bekerja
sama
Model Pembelajaran Discovery Learning
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab dan penugasan
Moda Tatap Muka, Daring
Komponen Inti
1. Fungsi Eksponen
Bentuk an disebuat sebagai bentuk eksponensial atau perpangkatan, dengan a disebut
basis atau bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat.
an =a⏟
x a x a x . .. .. .. . x a
n faktor
b
Jika a = c dengan a > 0 dan a ≠ 1 , dibaca a pangkat b sama dengan c.
a. Pangkat Bulat Negatif
( )
n
1 1
a−n= = n
a a
b. Pangkat Nol
a0 = 1
2. Bentuk Akar
a. Definisi bentuk Akar
Jika a bilangan real serta m, n bilangan bulat positif, maka berlaku:
1
n
a n =√ a
m
a = a
n
√n m
√ a+ √ b = √(a+b)+2 √ ab
√ a− √b = √(a+b)−2 √ ab
c. Merasionalkan penyebut
Untuk setiap pecahan yang penyebutnya mengandung bilangan irrasional (bilangan
yang tidak dapat di akar), dapat dirasionalkan penyebutnya dengan kaidah-kaidah
sebagai berikut:
a a √ b a √b
= × = b
√b √ b √ b
c c a− √b c ( a− √ b )
= ×
a+ √ b a+ √ b a− √b
= 2
a −b
c c √ a− √ b c ( √a− √b )
= × = a−b
√ a+ √ b √ a+ √ b √ a− √ b
3. Konsep Logaritma
Notasi alog c = b dalam hal ini a disebut basis atau pokok logaritma dan c merupakan
bilangan yang dilogaritmakan.
a b
log c=b , artinya a = c
Sifat – sifat logaritma :
a
a. log a = 1
a a a
b. log (b x c )= log b + log c
a b
log ( )=a log b −a log c
c. c
a
d. log b . b log c . c log d = a log d
a n a
e. log b = n log b
c
a log b 1
log b= c
=
f. log a b log a
C. Glosarium
1. Basis : bilangan pokok.
2. Domain : Semua nilai yang membuat fungsi terdefinisi
3. Eksponen : Pangkat, bilangan atau variabel yang ditulis di sebelah kanan atas
bilangan lain (variabel) yang menunjukkan pangkat.
4. Eksponensial : Bersifat atau berhubungan dengan eksponen
5. Logaritma : Eksponen pangkat yang diperlukan untuk memangkatkan bilangan
dasar supaya mendapatkan bilangan tertentu (jika bilangan dasarnya 10, maka log
100 = 2, artinya 10 pangkat 2 = 100).
6. Persamaan : kalimat terbuka yang menyatakan hubungan “sama dengan”.
Pertidaksamaan : kalimat terbuka yang menggunakan tanda ketidaksamaan
D. Daftar Pustaka
1. Buku Matematika Kelas X, Penerbit Erlangga
2. Matematika untuk SMA/SMK Kelas X, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Kebudayaan, Dicky Susanto dkk 2021
E. ASESMEN - ASESMEN
Observasi
Catatan :
Jika ada jawaban “Tidak” maka pelajari Kembali materi tersebut dengan baik atau
tanyakan kepada teman atau guru
Kunci Jawab :
G. Formatif
Skor : 100
( )
12.9 5
= log3
1 3
8. 2
2
= 3log 27
6. Jika diketahui 5log 3 = p, maka tentukan =3
15 5
nilai log 81 dalam p ! log 81
15
log 81 = 5
log 15
log (3.3 .3 .3)
=
log (5.3) 5
= 5
5log 3 +5 log3 +5log 3 +5log 3
5log 3+ 5log 5
4p
=
p+ 1
H. Sumatif
( )
2 5 −3 3
a b c
1. Bentuk sederhana dari 2 adalah ... .
ab c
a3 b9 a3
A. 12 D. 12
c bc
a3 b6 a3
B. E.
c 12 b9 c 12
3 9
a b
C. ❑
c
2 1 2
2. Jika diketahui a=27 , b=81 , c=32, maka nilai a 3 +b 4 −c 5 adalah ... .
A. 16 D. 8
B. 12 E. 6
C. 11
5 √ 3+ 5
3. Bentuk sederhana dari adalah ... .
5 √ 3−5
A. 2 + 3√3 D. 2 – √3
B. 2 + 2√3 E. 2 – 2√3
C. 2 + √3
4. Nilai dari 3log 45 – 5log 20 – 3log 5 + 5log 100 adalah ... .
A. 3 D. 8
B. 5 E. 9
C. 6
5. Jika diketahui 2log 3 = a dan 3log 5 = b, maka nilai dari 12log 75 adalah ... .
a(1+2 b) a(1−2b)
A. D.
2+a 2+ab
a(1+b) a(1−2b)
B. E.
2+a 2+a
a(1+2 b)
C.
2 b+a
I. Pengayaaan
o Program pengayaan diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 sebagai
bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan
o Soal :
( )
−1 −1 −1
x +y
1. Rubah menjadi pangkat positif dari −1 −1 ! ( SPMB 2002 )
x −y
2. Sederhanakan bentuk 2√48 – ½ √12 + 2√75 ! ( UN 2009/2019)
3. Tentukan nilai dari 2log 48 + 5log 50 – 2log 3 – 5log 2 ! ( UN SMK 2005 )
m
4. Diketahui log m = a dan log n = b, tentukan nilai log m2 – log ! ( UN SMK 2004 )
n
5. Jika 2log 7 = a, maka tentukan 8log 49 ! ( SIPENMARU 1986 )
J. Remidi
o Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 untuk
pengetahuan dan keterampilan.
o Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial
teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remedial tes.
o Soal :
1. Sederhanakan bentuk (a2b)3 x (a2b4) – 1!
2. Tentukan nilai x agar 1255x + 7 = 253x – 4 !
3. Tentukan bentuk sederhana dari 3 √ 27+5 √ 12−√ 75 !
MODUL AJAR 2
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI
Identitas
Nama Guru Ardian Tri Hertanto, S.Pd.Si., Gr.
Sekolah SMKN 1 Kendal - Ngawi
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas E/X
Domain / Topik Bilangan / Barisan dan Deret Aritmatika dan Geometri
Kata Kunci Barisan, deret, aritmatika, geometri
Alokasi Waktu 720 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 16 JP ( 8 pertemuan @ 2 x 45 menit )
Deskripsi Kompetensi Siswa memahami k o n s e p b a r i s a n d a n d e r e t
Awal a r i t m a ti k a d a n g e o m e t r i serta dapat menerapkan di
dunia nyata.
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis
Gotong r oyong
Kreatif
Alat dan Bahan Laptop, LCD, LAS (Lembar Aktifitas Siswa), Link G Meet
Media Belajar Power point, GC
Sumber Belajar 1. Buku Matematika Kelas X, Penerbit Erlangga
2. Buku Matematika SMA/SMK Kelas X Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan
Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan
Target Siswa menguasai materi dengan baik.
Siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat bertanggung jawab terhadap tugas, dapat bekerja
sama dan berfikir kritis dan kreatif.
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab dan penugasan
Moda Tatap Muka, Daring
Komponen Inti
Refleksi Guru
Apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai?
Apakah siswa belajar aktif dan mengikuti dengan baik?
Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
Langkah perbaikan apa yang dilakukan agar bisa lebih baik lagi ?
a ( r n−1 )
Untuk r >1 → S n= (syarat : r ≠ 1¿
( r −1 )
a ( 1−r n )
Untuk r <1 → S n= (syarat : r ≠ 1¿
( 1−r )
suku tengah suatu deret geometri dinyatakan dengan Ut, maka Ut = √ a.U n
Jika
https://www.studiobelajar.com/barisan-deret-aritmatika-geometri/
https://www.youtube.com/watch?v=68fXtyOCT5A
https://www.ajarhitung.com/2016/11/contoh-soal-dan-pembahasan-
tentang_26.html
C. Glosarium
1. Barisan bilangan : merupakan kumpulan bilangan yang memiliki urutan dan
disusun menurut pola tertentu
2. Barisan aritmetika : merupakan suatu barisan dengan selisih antara dua suku
yang berurutan selalu tetap.
3. Barisan geometri : merupakan suatu barisan dengan perbandingan antara dua
suku yang berurutan selalu tetap.
4. Deret aritmetika : merupakan jumlahan suku – suku barisan aritmatika
5. Deret geometri : merupakan jumlahan suku – suku barisan geometri
6. Deret geometri tak hingga : adalah penjumlahan suku-suku pada barisan
geometri yang banyaknya tidak terbatas (tak hingga)
D. Daftar Pustaka
3. Buku Matematika Kelas X, Penerbit Erlangga
4. Matematika untuk SMA/SMK Kelas X, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Kebudayaan, Dicky Susanto dkk 2021
E. ASESMEN - ASESMEN
Observasi
Catatan :
Jika ada jawaban “Tidak” maka pelajari Kembali materi tersebut dengan baik atau
tanyakan kepada teman atau guru
= -1 + (n-1).(-3) 5
= 2 – 3n
2. Suku ke 10 dan suku ke 3 dari sebuah 5
baris aritmatika adalah 2 dan 23. 2 = a + 9b
Tentukan suku pertama, beda dan 23 = a + 2b 5
b = -3 5
suku ke 20 !
a = 29
U20 = -28
3. Tentukan suku ke-8 jika diketahui Sn = 2n2 + 5n 10
rumus jumlah n suku pertama dari Un = Sn – Sn-1
suatu deret aritmatika, Sn = 2n2 + 5n U8 = S8 – S8-1 10
!
U8 = S8 – S7 = (2(8)2 + 5(8) -
(2(7)2 + 5(7)
= (128 + 40 ) – (98 + 35) 10
= 168 – 133.
= 35
S7 = 6.27 – 1
= 762 m
4
10. Sebuah bola pingpong
dijatuhkan dari ketinggian 25 meter a
S =
dan memantul kembali dengan 1−r
4
ketinggian /5 kali tinggi
sebelumnya. Tentukan panjang 25
lintasan bola seluruhnya sampai Sturun = 4
1−
bola berhenti ! 5
= 125 m 4
a naik = 25 . 4/5
= 20 4
20
Snaik = 4 4
1−
5
= 100
Lintasan seluruhnya = 125 +
100 = 225 meter
H. Sumatif
1. Sebuah deret geometri memiliki suku kedua dan keenam adalah 15 dan 1.215.
Jumlah 6 suku yang pertama salah satunya adalah ... .
A. 5.460 D. 1.515
B. 3.640 E. 1.512
C. 1.820
2. Diketahui suku kedua dan keenam barisan geometri adalah 12 dan 972. Suku ke
delapan barisan salah satunya adalah ... .
A. 8.748 D. 2.946
B. 6.032 E. 1.944
C. 3.888
3. Sebuah mesin berputar pada menit ke-1 sebanyak 100 putaran, pada menit ke-2
sebanyak 110 putaran, pada menit ke-3 sebanyak 120 putaran dan seterusnya
dengan penambahan tetap setiap menitnya. Banyak putaran mesin jika bekerja
terus menerus selama ¼ jam adalah ... .
A. 2.850 D. 1.850
B. 2.550 E. 1.550
C. 2.350
4. Sebuah bandul ditarik dari keadaan seimbang kemudian dilepas sehingga terjadi
ayunan bolak balik melewati titik seimbang. Panjang lintasan pertama dari bola
dilepas adalah 60 cm. jika panjang lintasan pada ayunan berikutnya 3/5 dari panjang
lintasan sebelumnya, panjang lintasan bandul sampai dengan posisi seimbang
kembali adalah ... cm.
A. 180 cm D. 98 cm
B. 150 cm E. 80 cm
D. 120 cm
5. Suku tengah sebuah deret aritmatika adalah 32. Jika jumlah n suku pertama deret
tersebut adalah 672, banyak suku deret itu adalah ... .
A. 31 D. 21
B. 27 E. 15
E. 25
I. Pengayaaan
o Program pengayaan diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 70
sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan
o Soal :
1. Suku kedua deret aritmatika adalah 11. Jumlah suku ke 3 dan ke 4 adalah 31.
Tentukan jumlah 10 suku pertama ! (EBTANAS SMA 1999 )
2. Jumlah 5 suku pertama deret aritmatika adalah 35 dan jumlah 4 suku pertama
adalah 24. Tentukan suku ke 15 ! (EBTANAS SMA 1990 )
3. a, b, c , ... adalah barisan aritmatika dengan suku positif. Jika a + b + c = 24 dan a 2
= c – 10 , maka tentukan suku ke 4 ! ( SPMB 2002 )
4. Sisi- sisi suatu segitiga siku-siku membentuk barisan aritmatika. Jika sisi
miringnya 40, tentukan sisi siku-siku terpendeknya ! ( UMPTN 1992 )
5. Diketahui barisan geometri dengan U1 = √4 x 3 dan U4 = x √ x . Tentukan rasio
barisan tersebut ! ( BTANAS SMA 2001 )
S6n
6. Tentukan jika diketahui jumlah n suku sebuah deret geometri dengan
S3n
rasio r adalah Sn ! ( SPMB 2004 )
7. Jika diketahui tiga bilangan p, q, r membentuk barisan geometri, maka tentukan
q−s
! ( SPMB 2002 )
q−2 s+ r
J. Remidi
o Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 untuk
pengetahuan dan keterampilan.
o Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial
teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remedial tes.
o Soal :
1. Suatu barisan aritmatika: 5, 11, 17,.. . Tentukan rumus suku ke-n ( Un)
2. Suku ke 4 dan suku ke 7 dari sebuah baris aritmatika adalah 17 dan 29.
Tentukan suku pertama, beda dan suku ke 30 !
3. Tentukan suku ke-8 jika diketahui rumus jumlah n suku pertama dari suatu
deret aritmatika, Sn = n2 + 3n !
4. Dita menabung di sebuah Bank sebesar Rp 60.000,00 di bulan pertama. Pada
bulan ke dua dia menabung Rp 65.000,00, bulan ke tiga Rp 70.000,00 dan
seterusnya dia menabung secara rutin per bulan dengan pertambahan tetap
pada besar tabungan setiap bulannya. Jika Dita mengabaikan bunga tabungan
yang diberikan oleh Bank maka tentukan jumlah tabungan Dita selama 1 tahun
di Bank !
5. Barisan 27, 9, 3, 1, … membentuk barisan geometri. Hitunglah:
a. Rasio dari barisan itu
b. Rumus suku ke-n
c. Besar suku ke 8 dan suku ke 10
Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KENDAL
Alamat: Jl. Eyang Syamsudin Sidorejo Kendal Ngawi Telp.(0351) 732994, Email: smknsatukendal@yahoo.co.id
NGAWI Kode Pos : 63261
MODUL AJAR 4
TRIGONOMETRI
Identitas
Nama Guru Ardian Tri Hertanto, S.Pd.Si., Gr.
Sekolah SMKN 1 Kendal - Ngawi
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas E/X
Domain / Topik Geometri
Kata Kunci Sinus, Cosinus, Tangen, Sudut Istimewa, Perbandingan Trigonometri
Alokasi Waktu 900 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 20 JP ( 10 pertemuan @ 2 x 45 menit )
Deskripsi Kompetensi Siswa memahami perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku serta
Awal dapat menerapkan di dunia nyata.
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis
Gotong royong
Kreatif
Alat dan Bahan Laptop, LCD, LAS (Lembar Aktifitas Siswa), Link G Meet
Media Belajar Power point, GC
Sumber Belajar Buku Matematika Kelas X, Penerbit Erlangga
Buku Matematika SMA/SMK Kelas X Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan
Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan
Target Siswa menguasai materi dengan baik,
Siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat bertanggung jawab terhadap tugas, dapat bekerja
sama dan berfikir kritis dan kreatif.
Model Pembelajaran Discovery Learning
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab dan penugasan
Moda Tatap Muka, Daring
Komponen Inti
Asesmen
Jenis 1. Diagnostik
Asesmen Bagaimana cara belajar kamu untuk memahami materi
matematika?
Apakah fasilitas yang ada di rumah yang perlukan dalam
belajar?
Apa yang kamu sukai dan tidak disukai dalam matematika?
Apa kesulitan utama dalam belajar?
2. Formatif
Terlampir
3. Sumatif
Terlampir
Bentuk 1. Sikap
Asesmen Observasi, penilaian teman sebaya dan penilaian diri
2. Performa
Presentasi
3. Tertulis
Esai dan pilihan ganda
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan Terlampir
Remidial Terlampir
Refleksi Guru
Dimana:
AB = tinggi tiang bendera (8 m)
BC = panjang bayangan tiang (15 m)
DE = tinggi pak Yahya (1,6 m)
EC = panjang bayangan pak Yahya (3 m)
FG = tinggi Dani (1,2 m)
GC = panjang bayangan Dani
2. Cosinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di samping sudut dengan sisi di
sisi disamping sudut
samping sudut sisi miring, ditulis cos C=
sisi miring segitiga
3. Tangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan sudut
sissi depan sudut
dengan sisi di samping sudut, ditulis tanC=
sisi samping sudut
4. Cosecan suatu sudut didefinisikan sebagai panjang sisi miring dengan sisi di depan sudut, ditulis
Sisi miring segitiga 1
cosec C= atau cosec C =
sisi depan segitiga sin C
5. Secan suatu sudut didefinisikan sebagai panjang sisi miring dengan sisi disamping sudut, ditulis
sisi miring segitiga 1
secan C= atau secan C =
sisi disamping sudut cos C
6. Cotangensuatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi disamping sudut
sisi disamping sudut
dengan sisi di depan sudut, ditulis tanC=
sisi di depan sudut
Sudut elevasi: Sudut yang dibentuk oleh arah horizontal dengan arah pandangan mata
pengamat ke arah atas
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik
https://smatika.blogspot.com/2017/01/perbandingan-trigonometri-pada-
segitiga.html
https://www.youtube.com/watch?v=2iTbfPEMCeo
https://rpp.co.id/soal-perbandingan-trigonometri-segitiga-siku-siku/
C. Glosarium
Perbandingan trigonometri : perbandingan ukuran sisi-sisi segitiga siku-siku
apabila ditinjau dari sudut-suudut yang ada pada segitiga.
hyphoteunusa : sisi miring pada segitiga siku-siku
D. Daftar Pustaka
Buku Matematika Kelas X, Penerbit Erlangga
Matematika untuk SMA/SMK Kelas X, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Kebudayaan, Dicky Susanto dkk 2021
E. ASESMEN - ASESMEN
Observasi
Penilaian diri
1
√5
A. 5
2
√5
5
B.
3
√5
5
C.
4
√5
5
D.
√5
E.
4 Jawab.
sin A= A
Jika 5 dan 90< A< 180 , maka
nilai tan A= ….
4
3
A.
−4
3
B.
3
4
C.
−3
4
D.
Soal Kunci Jawaban Skor
3
5
E.
4
5
B.
3
4
C.
5
3
D.
5
3
E.
H. Sumatif
1. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A dengan arah 0440 sejauh 50 km .
Kemudian berlayar lagi dengan 1040 sejauh 40 km ke pelabuhan C . Jarak
pelabuhan A ke C adalah...
a. 10 √ 95
b. 10 √ 91
c. 10 √ 85
d. 10 √ 71
e. 10 √ 61
2. Untuk 0 , himpunan penyelesaian dari sinx0- cosx0 - = 0 adalah...
a. { 120 , 180 }
b. { 90 , 210 }
c. { 30 , 270 }
d. { 0 , 300 }
e. {0,300,360}
0 0
sin75 − sin15
0
3. Hasil dari cos105 − cos15 adalah...
0
a. sin150
1
b. 2
1
√2
c. 2
1
√3
d. 2
1
√3
e. 3
5. Sebuah kapal berlayar ke arah timur sejauh 30 mil . Kemudian kapal melanjutkan
perjalanan dengan arah 300 sejauh 60 mil. Jarak kapal terhadap posisi saat kapal
berangkat adalah ...
a. 10 √ 37 mil
b. 30 √ 7 mil
c. 30 √( 5 + 2 √ 2) mil
d. 30 √ ( 5 + 2 √ 3) mil
e. 30 √ ( 5 − 2 √ 3) mil
c. 30 √( 5 + 2 √ 2) mil
d. 30 √( 5 + 2 √ 3) mil
30 √
e. ( 5 − 2 √ 3) mil
8. Nilai dari tan1650 = ...
a. 1- √3
b. –1+ √3
c. –2+ √3
d. 2- √3
e. 2 + √3
2 1
α − β) = dan cos α . cos β =
9. Diketahui cos ( 3 2 . Jik α + β lancip , maka nilai tan (α + β ) = ...
1
√2
a. 4
1
b. 2
c. 3
2
√2
d. 2
e. 2 √ 2
a. – 1
5
b. – 7
2
c. – 3
2
d. 3
e. 1
I. Pengayaaan
o Program pengayaan diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 sebagai
bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan
o Soal :
1. Nyatakanlah perbandingan trigonometri berikut ini ke dalam perbandingan
trigonometri sudut komplemennya!
a. sin 52°
b. cos 16o
c. tan 57o
2. Nyatakan perbandingan trigonometri berikut ini dalam perbandingan trigonometri
sudut lancip! Sudut lancip merupakan sudut yang berada pada kuadran I sehingga
sudut pada soal harus kita ubah menjadi sudut kuadran I dengan mengunakan
rumus untuk sudut (90o + αo). Ingat bahwa untuk sudut kuadran II hanya sinus dan
cosecan yang bernilai positif.
a. sin 134o
b. cos 151o
3. Dengan menggunakan rumus perbandingan triogonometri untuk sudut (90 o + αo),
hitunglah nilai dari setiap perbandingan trigonometri berikut ini!
a. sin 135o
b. cos 150o
J. Remidi
o Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 untuk
pengetahuan dan keterampilan.
o Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial
teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remedial tes.
o Soal :
1. Nyatakanlah perbandingan trigonometri berikut ini ke dalam perbandingan
trigonometri sudut komplemennya!
a. sin 15°
2. Nyatakan perbandingan trigonometri berikut ini dalam perbandingan trigonometri
sudut lancip! Sudut lancip merupakan sudut yang berada pada kuadran I sehingga
sudut pada soal harus kita ubah menjadi sudut kuadran I dengan mengunakan
rumus untuk sudut (90o + αo). Ingat bahwa untuk sudut kuadran II hanya sinus dan
cosecan yang bernilai positif.
a. sin 130o
3. Dengan menggunakan rumus perbandingan triogonometri untuk sudut (90 o + αo),
hitunglah nilai dari setiap perbandingan trigonometri berikut ini!
a. sin 1250
Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KENDAL
Alamat: Jl. Eyang Syamsudin Sidorejo Kendal Ngawi Telp.(0351) 732994, Email: smknsatukendal@yahoo.co.id
NGAWI Kode Pos : 63261
MODUL AJAR 5
FUNGSI KUADRAT
Komponen Inti
A. Ringkasan Materi
B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik
1. http://smk.kemdikbud.go.id/kdp
2. Modul Peminatan SMA Kelas X tahun 2020
3. https://www.ainamulyana.id/2021/07/buku-guru-dan-buku-siswa-
kurikulum.html
4. https://www.youtube.com/watch?v=LIxjSXMFctM
5. https://www.youtube.com/watch?v=IwFQPIdqqqQ
6. https://www.youtube.com/watch?v=73eawh1yOyU
C. Glosarium
Fungsi kuadrat : aturan yang memasangkan semua anggota
Parabola :
Persamaan kuadrat
Minimum
Maksimum
Titik puncak
Sumbu simetri
Titik potong
Diskriminan
D. Daftar Pustaka
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban “Ya”, maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya.
Penilaian diri 2
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, obyektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda V
pada kolom pilihan.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami
pengertian grafik fungsi kuadrat
2 Apakah kalian dapat membedakan
grafik fungsi kuadrat yang
menghadap keatas dan kebawah
3 Apakah kalian dapat mebuat grafik
fungsi kuadrat yang diketahui titik
puncaknya
4 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang terkait dengan grafik
fungsi kuadrat
5 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
grafik fungsi kuadrat
JUMLAH
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban “Ya”, maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya.
Penilaian diri 3
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, obyektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda V
pada kolom pilihan.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami
rekonstruksi fungsi kuadrat
2 Apakah kalian dapat membuat
rekontruksi fungsi kuadrat
3 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
rekontruksi fungsi kuadrat
JUMLAH
Kunci Jawaban :
b)
c)
d)
Lembar Kerja Siswa 2
Kunci Jawab :
FORMATIF 1
1.
.
2.
3
4.
.
5.
Kunci Jawaban :
1. D
2. B
3. D
4. C
5. B
Sumatif 1
1).
2).
3.)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
6. C
7. D
8. B
9. B
10. B
Pengayaan
Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KENDAL
Alamat: Jl. Eyang Syamsudin Sidorejo Kendal Ngawi Telp.(0351) 732994, Email: smknsatukendal@yahoo.co.id
NGAWI Kode Pos : 63261
MODUL AJAR 7
STATISTIKA
Kelas / Semester : X/ 2
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Identitas
Nama Guru Ardian Tri Hertanto, S.Pd.Si., Gr.
Sekolah SMKN 1 Kendal - Ngawi
Tahun Pelajaran 2021/2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas E/X
Domain / Topik STATISTIK DESKRIPTIF
Kata Kunci Histogram, Frekuensi Relatif, Modus, Median, Mean, Penggunaan
Ukuran Pemusatan, Kuartil data tunggal, Kuartil data kelompok,
Persentil data kelompok, Jangkauan inter kuartil, Varian dan
simpangan baku data tunggal, Varian dan simpangan baku data
kelompok
Alokasi Waktu 45 menit x 16
Jumlah Pertemuan (JP) 16 JP (8 pertemuan @2x 45 menit)
Deskripsi Kompetensi Dalam mempelajari statistik siswa harus memahami konsep diagram
Awal sederhana dan ukuran pemusatan data tunggal.
Dalam modul ini akan dipelajari tentang statistik dengan urutan
materi :
Histogram
Frekuensi Relatif
Modus, Median dan Mean data tunggal
Penggunaan ukuran pemusatan
Modus, Median dan Mean data berkelompok
Kuartil dan Persentil
Varian dan Simpangan baku
Tujuan Membedakan berbagai macam jenis data serta membuat grafik yang sesuai
pembelaja dan mempresentasikan data tersebut, serta melakukan analisis data untuk
ran pengambilan kesimpulan
Menggambar dan menginterpretasikan histogram, diagram garis batang,
line plot
Menentukan ukuran pemusatan dari kumpulan data: mean, median, dan
modus, pada data tunggal dan data kelompok.
Menentukan ukuran penempatan dari kumpulan data: kuartil dan persentil
pada data tunggal dan data kelompok.
Mengetahui ukuran penyebaran dari kumpulan data: jangkauan inter,
varian, dan simpangan baku pada data tunggal dan data kelompok.
Membandingkan 2 kelompok data menggunakan ukuran pemusatan dan
penyebaran
Pemaham Menyatakan berbagai jenis data, memahami cara membuat grafik dan histogram,
an memahami cara menentukan ukuran pemusatan data dari data tunggal dan data
Bermakna kelompok, mengetahui ukuran penyebaran data dari data tunggal dan data
kelompok.
Pengayaan Terlampir
Remidial Terlampir
Refleksi Guru
K. RingkasanMateri
1. Histogram
Ada berbagai tipe diagram. Diagram mana yang paling baik untuk digunakan sangat
tergantung pada data apa yang kalian miliki dan informasi apa yang ingin kalian
sampaikan. Salah satu diagram yang dapat kalian gunakan adalah histogram. Histogram
hampir serupa dengan diagram batang, namun histogram berbeda dengan diagram
batang. Gambar 7.1 dan 7.2 menunjukkan contoh histogram dan diagram batang.
Histogram biasanya digunakan untuk menunjukkan distribusi dari suatu kelompok data,
sedangkan diagram batang digunakan untuk membandingkan data. Histogram menampilkan
data yang sifatnya kuantitatif dengan rentang data yang dikelompokkan ke dalam interval,
sedangkan diagram batang menampilkan data yang sifatnya kategori.
Perbedaan lainnya, pada histogram, gambar batang menempel satu sama lain, sedangkan
pada diagram batang, ada spasi antarbatang. Perbedaan terakhir, diagram batang biasanya
memiliki batang dengan lebar yang sama, sedangkan lebar batang dalam histogram tidak
perlu sama selama luas totalnya seratus persen jika digunakan persen atau luas total sama
dengan jumlah data. Oleh karena itu, frekuensi data dalam diagram batang dilihat dari
panjang batang, sedangkan frekuensi dalam histogram diberikan berdasarkan area pada
masing-masing batang.
2. Frekuensi Relatif
Frekuensi pada histogram tidak harus selalu menunjukkan banyaknya data yang ada dalam setiap
interval. Histogram juga dapat menggunakan persentase sebagai frekuensi relatif dari setiap kelas
intervalnya.
Histogram dengan frekuensi relatif sangat efektif jika digunakan untuk membandingkan dua
kelompok data dengan jumlah data yang berbeda, misalnya, jika kalian ingin membandingkan data
harian berapa persen penduduk di Jakarta dengan penduduk di Bali yang telah sembuh dari Covid-19.
Karena jumlah total penduduk yang terinfeksi Covid-19 di Jakarta berbeda dengan Bali, maka
penggunaan persentase sebagai frekuensi relatif memberikan gambaran yang lebih baik.
3. Ukuran Pemusatan
a. Modus dan Median
Modus dan median adalah dua ukuran pemusatan untuk melihat kecenderungan
kumpulan data.
Median adalah nilai data yang berada tepat di tengah ketika seluruh data diurutkan dari yang
terkecil sampai yang terbesar. Untuk mencari letak median, bagilah banyaknya data dengan
2.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka median terletak di tengah-tengah antara urutan
ke-m dan ke-(m + 1).
• Jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke atas, maka
median terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Modus dari sebuah kumpulan data adalah data yang paling sering muncul atau memiliki
frekuensi paling besar. Kedua ukuran pemusatan ini memiliki keuntungan, yaitu tidak
terpengaruh jika kumpulan data memiliki data pencilan atau data yang berbeda dari kumpulan
datanya.
Selain modus dan median, kalian bisa melihat rentang dari kumpulan data melalui range atau
jangkauan. Jangkauan adalah selisih antara data terkecil dengan data terbesar.
lor Tabel 7.4 Distribusi Frekuensi Data Kelompok Penjualan Sepatu di Toko Aasi
Cara menghitung rata-rata dari data kelompok di atas adalah menggunakan nilai tengah dari
tiap kelompok. Data tunggal dalam kelompok diasumsikan tersebar secara merata, sehingga
nilai tengah dari setiap kelompok dapat diasumsikan mewakili kelompok tersebut. Nilai
tengah kelompok 37-39 adalah 38, Nilai tengah kelompok 40-42 adalah 41, Nilai tengah
kelompok 43-45 adalah 44, dan Nilai tengah kelompok 46-48 adalah 47.
Rata-rata dari kelompok di atas:
Median dan Kelas Modus Data Kelompok
Kita masih akan menggunakan data penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.4 yang
merupakan Tabel Distribusi Data Kelompok.
Sekarang, mari kita bandingkan modus. Pada data tunggal, kelompok data ini memiliki dua
modus atau disebut bimodal, yaitu 43 dan 44 karena kedua data tersebut memiliki frekuensi
yang paling tinggi yaitu 7. Pada data kelompok, kita dapat melihat bahwa kelas modus adalah
kelas 43-45 yaitu dengan frekuensi 16. Jadi, walaupun data tunggal diubah ke dalam data
kelompok, ternyata kelas modus tetap dapat memberikan gambaran estimasi di mana
data modus berada.
Untuk data tunggal, karena jumlah data ada sebanyak 30 data, maka karena 30 dibagi 2
adalah 15, sehingga median terletak di antara data ke-15 dan data ke-16. Data yang terletak di
urutan ke-15 adalah 43 dan data di urutan ke-16 adalah 43. Maka median dari kelompok data
tunggal adalah 43.
Untuk mencari median dari data kelompok, kita akan menggunakan interpolasi. Bagaimana
interpolasi bekerja? Pertama, tentukan dahulu kelas median. Karena jumlah data sebanyak 30,
maka data median berada di urutan ke × 30 = 15. Data ke-15 berada di kelas 43-45. Tepi
bawah kelas 43-45 adalah 42,5 dan tepi atasnya adalah 45,5. Setelah itu kalian perlu
menentukan banyaknya data yang nilainya di bawah 42,5 dan 45,5. Banyaknya data yang
nilainya di bawah 42,5 yaitu banyaknya data di kelas 37-39 dan kelas 40-42 yaitu ada
sebanyak 2 + 11 = 13.
Banyaknya data yang nilainya di bawah 45,5 yaitu banyaknya data di kelas 37-39,
kelas 40-42 dan kelas 43-45 yaitu ada sebanyak 2 + 11 + 16 = 29. Semua data yang
diperoleh, diletakkan dalam garis bilangan berikut:
Bilangan di atas garis merupakan tepi bawah dan tepi atas dari kelas median. Bilangan di
bawah garis merupakan banyaknya data yang terletak di bawah 42,5, di bawah urutan
median, dan di bawah 45,5. Lalu, kalian tinggal membandingkan selisih dari bilangan-
bilangan yang ada pada garis bilangan tersebut:
Ternyata median dari data berkelompok, yaitu 42,875 tidak jauh berbeda dengan median dari
data tunggal, yaitu 43. Jadi, walaupun data dikelompokkan, median data kelompok dapat
tetap mewakili median dari data tunggal.
Serupa dengan mencari letak median, maka untuk mencari letak kuartil bawah atau Q1,
bagilah banyaknya data dengan 4.
• Jika hasilnya adalah bilangan bulat, m, maka Q1 terletak di tengah-tengah antara urutan ke-
m dan ke-(m + 1).
• Tetapi jika hasil baginya bukan merupakan bilangan bulat, bulatkanlah hasilnya ke atas,
maka Q₂ terletak di urutan sesuai hasil pembulatan.
Misalkan jika banyaknya data ada 20 buah, di manakah letak median? Dimanakah letak Q₁?
Untuk median, 20 dibagi 2 = 10, maka median terletak di antara data urutan ke-10 dan ke-11.
Untuk Q₁, 20 dibagi 4 = 5, maka Q₁ terletak di antara data urutan ke-5 dan ke-6.
Agar lebih jelas, kalian dapat melihat ilustrasi berikut.
Dari ilustrasi di atas, kalian bisa melihat bahwa Median = Q₂, yaitu membagi kumpulan data
menjadi 2 sama besar yaitu, 10 data di sebelah kiri dan 10 data di sebelah kanan. Sedangkan
Q1 membagi dua ke-10 data yang berada di sebelah kiri menjadi masing-masing sebanyak 5
data.
b. Kuaril Data Kelompok
Sama seperti menentukan median (Q₂) dalam data kelompok, menentukan Q₁ dan Q₃ juga
menggunakan cara yang sama, yaitu dengan cara interpolasi.
Dalam data kelompok, letak Q₁, Q₂ dan Q₃ adalah sebagai berikut:
Kelompok data ditampilkan dalam tabel frekuensi kumulatif, lalu letak kuartil adalah sebagai
berikut:
1
• Q₁ = data ke dari total data
4
1
• Q₂ = data ke dari total data
2
1
• Q₃ = data ke dari total data
4
Mari kita gunakan contoh penjualan sepatu di toko A pada Tabel 7.4.
1
Karena total data ada sebanyak 30 buah, maka letak Q₁ ada di data ke × 30 = 7,5
4
Pada tabel, data ke 7,5 terletak pada kelas 40-42. Masihkah kalian ingat metode
interpolasi?
Tepi bawah kelas 40-42 adalah 39,5 dan tepi atas kelas 40-42 adalah 42,5. Banyaknya data
yang berada sebelum 39,5 ada sebanyak 2 buah. Banyaknya data yang berada sebelum 42,5
ada sebanyak 13 buah.
Tempatkan angka-angka tersebut dalam garis bilangan sebagai berikut.
c. Persentil Data Kelompok
Sebelumnya kalian telah mempelajari bahwa kuartil membagi data menjadi 4 bagian
sama besar. Ukuran penempatan yang lain adalah persentil. Hanya saja persentil membagi
data menjadi 100 bagian sama besar. Persentil ke-10 ditulis dengan simbol P₁₀ artinya
sebelum P₁₀ terdapat 10% data dan sesudah P₁₀ terdapat 90% data. Cara menentukan
persentil dalam data kelompok, sama dengan cara menentukan kuartil dalam data kelompok.
yaitu dengan cara interpolasi.
5. Ukuran Penyebaran
a. Jangkauan Inter Kuaril
Ukuran penyebaran dari sekumpulan data mengukur seberapa jauh data-data tersebut
tersebar. Dua kelompok data yang memiliki mean yang sama, bisa memiliki uluran
penyebaran yang sangat berbeda.
Eksplorasi
Membandingkan Ukuran Penyebaran dari Dua Kelompok Data Tunggal
Kelompok pertama yang terdiri dari 12 orang memiliki umur: 13, 14, 15, 15, 16, 16,17, 17,
17, 17, 17, 18
Kelompok kedua yang juga terdiri dari 12 orang memiliki umur: 1, 3, 4, 5, 7, 8,12, 27, 28, 29,
32, 36
Hitunglah mean, Q₁, dan Q₃ dari kedua kelompok di atas.
Rata-rata umur dari kelompok pertama maupun kelompok kedua adalah 16 tahun.
Salah satu ukuran penyebaran yang telah kalian pelajari sebelumnya adalah
jangkauan (range).
Range kelompok pertama = 18 – 13 = 5
Range kelompok kedua = 36 – 1 = 35
Range kelompok kedua lebih besar dari range kelompok pertama, berarti data pada kelompok
kedua jauh lebih tersebar dibanding kelompok pertama.
Ukuran penyebaran lain yang dapat digunakan adalah jangkauan interkuartil.
Jangkauan interkuartil diperoleh dengan cara mencari selisih antara kuartil atas (Q₃) dan
kuartil bawah (Q1).
Menghitung Q1 dan Q₃ kelompok pertama, tidak perlu menggunakan metode interpolasi
karena data merupakan data tunggal.
1 1
Karena data = × 12 = 3, maka Q1 terletak di antara data ke-3 dan ke-4
4 4
3
Sedangkan × 12 = 9, maka Q₃ terletak di antara data ke-9 dan ke-10
4
Kelompok pertama: Q1 = 15 dan Q₃ = 17
Kelompok kedua: Q1 = 4,5 dan Q₃ = 28,5
Jangkauan interkuartil kelompok pertama = 17–15 = 2, sedangkan jangkauan interkuartil
kelompok kedua = 28,5 – 4,5 = 24.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa walaupun kedua kelompok memiliki rata-rata umur
yang sama yaitu 16, kalian akan dapat menemukan teman-teman yang seumuran dengan
kalian pada kelompok pertama daripada kelompok kedua. Hal ini dikarenakan data-data yang
tersebar pada kelompok pertama memiliki ukuran penyebaran (range dan jangkauan
interkuartil) yang lebih kecil dibanding kelompok kedua. Jadi, data pada kelompok pertama
banyak yang besarnya di sekitar mean.
b. Varian dan Simpangan Baku Data Tunggal
Ukuran penyebaran lainnya yang biasa digunakan untuk mengetahui sebaran data adalah
varian. Semakin kecil varian, maka data-data dalam kelompok tersebut semakin seragam
mendekati mean kelompok. Demikian juga sebaliknya. Varian diperoleh dengan cara
mengurangi setiap data dengan mean, atau dengan rumus berikut:
Eksplorasi
Membandingkan Varian dari Dua Kelompok Data Tunggal
Kembali ke soal kelompok umur:
Kelompok pertama yang terdiri dari 12 orang memiliki umur: 13, 14, 15, 15, 16, 16, 17, 17,
17, 17, 17, 18.
Kelompok kedua yang juga terdiri dari 12 orang memiliki umur: 1, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 27, 28,
29, 32, 36.
Hitunglah varian dan simpangan baku dari kedua kelompok umur ini.
Rata-rata dari kelompok pertama maupun kedua = 16. Selanjutnya, mari kita hitung varian
masing-masing kelompok.
c. Varian dan Simpangan Baku Data Kelompok
Sama halnya seperti mencari mean dari data kelompok, kita akan selalu mengasumsikan
bahwa data-data yang terdapat dalam kelas interval tertentu diasumsikan tersebar merata
sehingga kita dapat menggunakan nilai tengah dari setiap kelas interval. Mari kita lihat soal
berikut.
Eksplorasi
Varian dalam Data Kelompok
D. Daftar Pustaka
E. ASESMEN
Penilaian diri 1
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, obyektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda V
pada kolom pilihan.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami
pengertian statistik
2 Apakah kalian dapat menyajikan
suatu data kedalam histogram
3 Apakah kalian dapat menentukan
mean, median dan modus dari data
tunggal dan kelompok
4 Apakah kalian dapat menentukan
kuartil dan persentil dari suatu data
5 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan deret
aritmatika
JUMLAH
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban “Ya”, maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Penilaian diri 2
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, obyektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda V
pada kolom pilihan.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami
pengertian barisan geometri
2 Apakah kalian dapat mentukan suku
ke-n dan rasio dari barisan geometri
3 Apakah kalian dapat menentukan
jumlah n suku pertamanya dari deret
geometri
4 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang terkait dengan barisan
geometri
5 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan deret
geometri
JUMLAH
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban “Ya”, maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Penilaian diri 3
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, obyektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda V
pada kolom pilihan.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami
pengertian deret geometri tak hingga
2 Apakah kalian dapat mentukan
jumlah suku dari deret geometri tak
hingga
3 Apakah kalian dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan deret
geometri tak hingga
JUMLAH
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban “Ya”, maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
TES FORMATIF
Ngawi, 2 Juni 2022
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KENDAL
Alamat: Jl. Eyang Syamsudin Sidorejo Kendal Ngawi Telp.(0351) 732994, Email: smknsatukendal@yahoo.co.id
NGAWI Kode Pos : 63261
MODUL AJAR 8
ANALISIS DATA DAN PELUANG
Identitas
Nama Guru Ardian Tri Hertanto, S.Pd.Si., Gr.
Sekolah SMKN 1 Kendal - Ngawi
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas E/X
Domain / Topik Analisis data dan peluang
Kata Kunci Ruang sampel, peluang kejadian, kejadian saling lepas, kejadian
saling bebas
Alokasi Waktu 45 menit x 20
Jumlah Pertemuan (JP) 20 JP (10 pertemuan @2 x 45 menit)
Deskripsi Kompetensi Siswa dapat memahami konsep peluang, menentukan ruang sampel
Awal dan dapat menentukan peluang sebuah kejadian
Profil Pelajar Pancasila Bernalar Kritis
Kreatif
Bergotong royong
Alat dan Bahan LCD
Link Gmeet
HP
Laptop
Media Belajar Power point
Video
Soft file Pdf
Google Form
Sumber Belajar Buku Matematika SMA/SMK Kelas X Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan
Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan
Sumber Literasi dari Internet
Target Menentukan ruang sampel.
Menentukan peluang suatu kejadian.
Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
peluang kejadian.
Mengidentiikasi peluang kejadian saling lepas dan saling bebas
Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
peluang kejadian majemuk.
Model Pembelajaran Discovery Learning
Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, tanyajawab, Presentasi
Moda Daring / Luring
Komponen Inti
Pengayaan Terlampir
Remidial Terlampir
Refleksi Guru
Lampiran
A. Ringkasan Materi
Ruang Sampel
Peluang Suatu Kejadian
Setiap proses yang menghasilkan suatu kejadian disebut percobaan. Misalnya kita
melemparkan sebuah dadu sebanyak satu kali, maka hasil yang keluar adalah angka 1, 2, 3, 4, 5
atau 6. Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel, biasanya
dinyatakan dengan S, dan setiap hasil dalam ruang sampel disebut titik sampel. Banyaknya
anggota dalam S dinyatakan dengan n(S).
Misalnya, dari percobaan pelemparan sebuah dadu, maka S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan n(S) = 6.
Jika dalam pelemparan dadu tersebut muncul angka {2}, maka bilangan itu disebut kejadian.
Jadi, kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap titik sampel
mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian munculnya percobaan
tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan :
n( A )
P(A) = Peluang muncul A
n(A) = banyaknya kejadian A P(A) = n( S)
n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian S
Contoh:
Sebuah mata uang logam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya “Angka” ?
Jawab:
n( A ) 1
Jadi, P(A) = n( S) = 2
Contoh:
Sebuah dadu mata enam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya mata dadu ganjil ?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
A = {1, 3, 5} n(A) = 3
n( A ) 3 1
Jadi, P(A) = n( S) = 6 = 2
Contoh:
Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara random (acak). Tentukan
peluang yang terambil adalah kartu As !
Jawab:
n(As) = 4
n( As ) 4 1
Jadi, P(As) = n( S ) = 52 = 13
frekuensi harapan suatu kejadian pada suatu percbaan adalah hasil kali peluang dengan
frekuensi percobaan A, dinyatakan dengan rumus :
Fh(A) = P(A) x n
Contoh:
Sebuah dadu mata enam dilantunkan sebanyak 360 kali. Berapakah frekuensi harapan
munculnya mata dadu prima ?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
A = {2, 3, 5} n(A) = 3
n( A ) 3 1
P(A) = n( S) = 6 = 2
1
= 2 X 360
= 180 kali.
Contoh:
Berapakah frekuensi harapan muncul mata kurang dari 5 dalam pelantunan dadu mata enam
sebanyak 36 kali ?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
A = {1, 2, 3, 4} n(A) = 4
n( A ) 4 2
P(A) = n( S) = 6 = 3
2
= 3 X 36
= 24 kali.
Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0 P 1, artinya : jika P = 0 maka kejadian dari
suatu peristiwa adalah mustahil atau tidak pernah terjadi, dan jika P = 1 maka suatu peristiwa
pasti terjadi.
Kejadian Majemuk
Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari dua kejadian itu merupakan
himpunan kosong. Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas, sebab A
B = .
P (A B) = P(A) + P(B)
Contoh:
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan satu kali. Berapa peluang munculnya mata dadu
ganjil atau mata dadu genap ?
Jawab:
3 1
A = {1, 3, 5} n(A) = 6 = 2
3 1
B = {2, 4, 6} n(B) = 6 = 2
AB=
1 1
P (A B) = P(A) + P(B) = 2 + 2 = 1
Contoh:
Dua dadu mata enam dilempar bersama-sama. Berapa peluang muncul dua mata dadu yang
jumlahnya 3 atau 10 ?
Jawab:
AB=
2 3 5
+ =
P (A B) = P(A) + P(B) = 36 36 36
Jika dua keeping mata uang yang homogen dilantunkan bersama-sama, maka
kejadian yang mungkin adalah : S = {(G 1,G2), (G1,A2), (A1,G2), (A1,A2)} n(s) = 4.
Pada kejadian mata uang pertama muncul G 1 dan mata uang kedua muncul G 2, maka P(G1) =
1 1
2 dan P(G2) = 2 . Kejadian G1 dan G2 adalah dua kejadian yang aling bebas.
1 1 1
P(G1,G2) = P(G1G2) = P(G1) x P(G2) = 2 x 2 = 4 . Secara umum, jika A dan B
merupakan dua kejadian yang saling bebas maka peluang kejadian A
P(A B) = P(A) x P(B)
dan B adalah :
Contoh:
Dua buah dadu bermata enam, yang terdiri atas warna merah dan putih, dittos bersama-
sama satu kali. Berapa peluang munculnya mata lebih dari 4 untuk dadu merah dan kurang
dari 3 untuk dadu putih ?
Jawab:
2 1
=
P(A) = 6 3
2 1
=
P(B) = 6 3
1 1 1
x =
= 3 3 9
Contoh:
Dalam sebuah kantong terdapat sepuluh kelereng yang terdiri dari 6 kelereng merah dan 4
kelereng putih, diambil dua kelereng. Berapa peluang terambilnya kedua-duanya kelereng
putih ?
Jawab:
4
Jika A kejadian terambilnya kelereng putih pada pengambilan pertama maka P(A) = 10 .
3
Jika B kejadian terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua maka P(B) = 9 .
4 3 12 2
=
= 10 x 9 = 90 15
Contoh:
Dari setumpuk kartu bridge, diambil satu kartu secara berturut-turut sebanyak dua kali.
Tentukan peluang bahwa yang terambil pertama As dan yang terambil berikutnya King !
Jawab:
n(S) = 52
n( As ) 4
n(As) = 4 P(As) = n( S ) = 52
n( K ) 4
n(K) = 4 P(K) = n(S) = 51
4 4 16 4
=
= 52 x 51 = 2652 663
3. Peluang Bersyarat
Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S dan P(A) 0, maka peluang
bersyarat dari B yang diberikan A didefinisikan sebagai :
P( A ∩B)
P(BA) = P( A ) atau P(A B) = P(A). P(BA)
Contoh:
Sebuah dadu dilempar . Tentukan peluang bahwa pelemparan itu akan menghasilkan angka
kurang dari 4, jika :
3 1
P(A) = P(1) + P(2) + P(3) = 6 = 2
1
P(1) = P(3) = P(5) = 6
3 1
P(A) = P(1) + P(3) + P(5) = 6 = 2
A B = {1, 3}
2 1
=
P (A B) = P(1) + P(3) = 6 3
1
P( A ∩B) 3 2
=
1 3
Sehingga : P(BA) = P( A ) = 2
Contoh:
Misalkan terdapat setumpuk kartu bridge sebanyak 52 buah. Seseorang mengambil dua
kartu secara acak dari tumpukkan itu. Berapa peluang terambilnya kartu itu kedua-duanya
adalah “As” jika kartu pertama setelah diambil :
a. dikembalikan
b. tidak dikembalikan
Jawab:
4
n(A) = 4 P(A) = 52
BA = kejadian terambilnya satu kartu As pada pengambilan kedua setelah pengambilan
pertama kartunya dikembalikan.
4
n(BA) = 4 P(BA) = 52
4 4 16 1
=
= 52 . 52 = 2704 169
BA = kejadian terambilnya satu kartu As pada pengambilan kedua setelah pengambilan
pertama kartunya tidak dikembalikan.
3
n(BA) = 3 P(BA) = 51
jadi, P(A B) = P(A). P(BA)
4 3 12 1
=
= 52 . 51 = 2652 221
C. Glosarium
1. Percobaan atau eksperimen : yaitu suatu kegiatan yang dapat memberikan beberapa
kemungkinan.
2. Ruang sampel : himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian.
3. Titik sampel : anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan
yang muncul.
4. Probabilitas : angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian.
5. Frekuensi harapan : banyaknya kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada suatu
percobaan.
6. Kejadian majemuk : kejadian atau percobaan yang terjadi lebih dari satu kali
sehingga menghasilkan kejadian baru.
7. Kejadian saling lepas : kejadian dimana tidak ada elemen yang sama antara kejadian
satu dengan kejadian yang lainnya.
8. Kejadian saling bebas : peluang kejadian pertama tidak dipengaruhi oleh kejadian
kedua atau sebaliknya
D. Daftar Pustaka
1. Matematika untuk SMA/SMK Kelas X, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Kebudayaan, Dicky Susanto dkk 2021
2. Simangungsong, Wilson dan Frederik M.Pyok . 2016. PKS Matematika Wajib
Kelas X SMA/MA. Jakarta: Gematama.
3. Sulistiyono, Seri . 2015. Pendalaman Materi (SPM) Matematika Program IPA
Untuk SMA/MA. Jakarta: Esis.
4. Sinaga, Dkk. 2014. Buku Matematika Wajib Kelas X SMA/MA- Edisi Revisi.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
E. ASESMEN
Observasi
Saya dapat menjelaskan perbedaan kejadian saling lepas dan tidak saling
lepas
Saya sudah bisa membedakan kejadian saling bebas dan tidak saling
bebas
Catatan :
Jika ada jawaban “Tidak” maka pelajari Kembali materi tersebut dengan baik atau
tanyakan kepada teman atau guru
1
2
3
4
5
Aspek : Skor :
Kritis 5. Jika kurang baik
Gotong royong 6. Jika cukup baik
Kreatif 7. Jika baik
Lembar Kerja Siswa 1 8. Jika sangat baik
F. Lembar Kerja Siswa
LKS 1
1. Tentukan ruang sampel dua buah dadu !
Jawab : 62 = 36
2. Tentukan ruang sampel sebuah koin dan sebuah dadu!
Jawab : 2 x 6 = 12
3. Tentukan ruang sampel dua koin dan sebuah dadu !
Jawab = 22 x 6 = 24
LKS 2
Kerjakan soal dibawah ini :
1. Sebuah mata uang logam dilempar sekali. Berapa peluang munculnya “Gambar” ?
Jawab:
Ruang sampel S = {A, G} maka n(S) = 2.
Kejadian A = {G}, maka n(G) = 1
n(G) 1
Jadi, P(G) = n(S) = 2
2. Sebuah dadu mata enam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya mata dadu
genap ?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
A = {2, 4, 6} n(A) = 3
n( A) 3 1
Jadi, P(A) = n( S) = 6 = 2
3. Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara random (acak).
Tentukan peluang yang terambil adalah kartu warna hitam!
Jawab:
Banyaknya kartu bridge adalah 52, berarti n(S) = 52
n(hitam) = 26
n(hitam) 26 1
Jadi, P(hitam) = = =
n(S ) 52 2
LKS 3
1. Sebuah dadu dilempar sebanyak 20 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu 2
adalah ….
Jawab :
Diketahui :
3. Dua dadu dilambungkan bersama sebanyak 360 kali. Frekuensi muncul mata
dadu berjumlah 7 adalah …
Jawab :
LKS 4
Manakah yang termasuk kejadian saling bebas atau saling tidak lepas ?
1. Dua puluh buah kartu dengan ukuran dan bahan yang identik diberikan nomor 1
sampai dengan 20. Dari kumpulan kartu tersebut, diambil sebuah kartu secara acak.
Berapakah peluang terambilnya kartu dengan bilangan yang lebih dari
12 atau bilangan tersebut habis dibagi 3?
2. Satu set kartu bridge tanpa Joker, diambil secara acak 1 buah kartu. Berapa peluang
terambilnya kartu bergambar diamond atau kartu bergambar wajah?
3. Dari satu set kartu bridge tanpa Joker, diambil secara acak 1 buah kartu. Berapa
peluang terambilnya kartu bergambar diamond atau kartu bergambar hati?
4. Tiga buah uang logam dilemparkan bersamaan. Berapakah peluang muncul tepat 1
sisi gambar (G) atau tepat 1 sisi angka (A)?
Jawab :
Pada soal 1 2, pasangan-pasangan kejadian yang diberikan merupakan kejadian-
kejadian yang tidak saling lepas. Perhatikan bahwa pada kedua contoh tersebut,
P(A∩B) ≠ 0.
Pada soal 3, P(A∩B) = 0. Jadi, pada pengambilan satu buah kartu secara acak dari
satu set kartu bridge tersebut, tidak mungkin terambil kartu diamond dan kartu hati
secara bersamaan. Ini merupakan contoh kejadian-kejadian yang saling lepas.
Pada soal 4, P(A∩B) = 0. Ini menunjukkan bahwa kejadian-kejadian tersebut saling
lepas, kejadian-kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersamaan. Pada pelemparan
tiga uang logam sekaligus, tidak mungkin kemunculan tepat 1 sisi gambar bersamaan
dengan kemunculan tepat 1 sisi angka.
LKS 5
1. Terdapat 10 kartu dengan nomor 1 sampai 10. Jika diambil secara acak, peluang
terambil karto nomor bilangan prima atau bilangan ganjil adalah …
2. Dua buah dadu dilambungan Bersama. Peluang muncul mata dadu berjumlah 2 atau
4 adalah …
3. Dalam sebuah kotak terdapat 5 kelereng merah, 3 kelereng putih dan 2 kelereng
hijau. Jika diambil sebuah kelereng acak, peluang terambil warna merah atau hijau
adalah …
Jawab :
1. Diketahui :
2. Diketahui :
3. Diketahui :
LKS 6
Analisis kejadian dua buah dadu dilempar Bersama. Kejadian A adalah kejadian mata
dadu pertama dan kedua angkanya sama. Kejadian B adalah kejadian mata dadu
berjumlah 6. Selidiki apakah kejadian tersebut saling bebas ?
LKS 7
LKS 8
G. Formatif
1. Dua buah koin dan sebuah dadu dilempar n(A) = 4 5
bersama. Tentukan ruang sampel yang n(B) = 6 5
mungkin muncul! n(S) = 4 . 6 = 24 ruang sampel 5
4
6. Sebuah kotak berisi 6 lampu yang baik dan 3 3
lampu yang rusak. Jika diambil tiga bola n(A) =
6
sekaligus secara acak, tentukan peluang lampu 3
1
yang terambil 2 baik dan 1 rusak ! n(B) =
2 3
p(A/B) = n(A) . n(B)
3
1
= 5
4
3
n(S) = 9C3 3
n(A) = 6C2
n(B) = 3C1
n ( A ) xn (B)
n(P) =
n (S )
15 x 3
=
84
15
=
28
H. Sumatif
1. Peluang munculnya satu angka dari pelemparan 3 uang logam adalah…
5 2
A. 8 D. 8
4 3
B. 8 E. 8
1
C. 8
2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilempar undi sekali. Peluang muncul angka dan
mata dadu lebih dari 4 adalah…
5 5
A. 6 D. 12
1 6
B. 6 E. 12
1
C. 12
3. Pada percobaan lempar undi tiga uang logam sebanyak 240 kali. Frekuensi harapan muncul
paling sedikit 2 gambar adalah…
A. 40 kali D. 120 kali
B. 60 kali E. 160 kali
C. 80 kali
4. Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola hijau dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan
diambil 3 kelereng secara acak satu per satu tanpa dikembalikan. Peluang terambil satu
bola merah dan dua bola putih adalah … .
5 2
A. D.
44 44
4 1
B. E.
44 44
3
C.
44
5. Sebuah kotak berisi 3 bola merah, 4 bola hijau dan 3 bola putih. Dari dalam kotak diambil 3
kelereng secara acak sekaligus. Peluang terambil satu bola merah dan dua bola putih
adalah … .
6 3
A. D.
40 40
5 2
B. E.
40 40
4
C.
40
I. SOAL REMIDI
Jawab pertanyaan berikut dengan benar !
1. Dua buah dadu dilempar bersama. Tentukan peluang munculnya mata dadu
berjumlah 9 atau 10 !
2. Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Berapa peluang
terambilnya kartu As atau kartu warna hitam!
3. Dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah, 3 bola hitam dan 2 bola putih akan
diambil tiga bola sekaligus. Tentukan peluang terambilnya 1 bola merah, 1 bola
hitam dan 1 bola putih?
4. Sebuah dadu dilempar dua kali. Berapa peluang muncul mata dadu 3 pada lemparan
pertama dan mata dadu 5 pada lemparan kedua
J. SOAL PENGAYAAN
Jawab pertanyaan berikut dengan benar !
1. Dalam sebuah keluarga dengan tiga orang anak, tentukan peluang keluarga tersebut
memiliki paling sedikit dua anak laki-laki! ( UAN SMU IPA 2002 )
2. Dalam kotak terdapat 4 bola merah dan 6 bola biru. Dua bola diambil satu per satu
tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambil bola biru kemudian merah !
( EBTANAS 1997)
3. Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan diambil
dua bola sekaligus secara acak. Tentukan peluang terambil bola merah dan bola
putih ! ( PROYEK PERINTIS 1984 )
4. Sebuah kotak berisi 3 bola merah dan 2 bola putih. Kotak kedua berisi 3 bola hijau
dan 5 bola biru. Dari masing-masing kotak diambil dua bola secara acak sekaligus.
Tentuka peluang terambil 2 merah dan 2 biru! ! ( EBTANAS 2001 )
5. Tentukan frekuensi harapan muncul mata dadu berjumlah genap pada 216 kali
pelemparan dua buah dadu ! (EBTANAS 1999 )
Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................