Anda di halaman 1dari 3

Apa Sajakah Bentuk-Bentuk Pasar?

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi beberapa bentuk. Adapun pengelompokan
pasar dari sudut pandang ilmu ekonomi sebagai berikut.
1. Menurut Wujudnya
Pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar
abstrak. Adapun penjelasan bentuk pasar tersebut sebagai
berikut.
a. Pasar konkret atau pasar nyata merupakan tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli yang
dilakukan secara langsung. Contoh pasar konkret
antara lain pasar tradisional, swalayan, pasar buah,
pasar ikan, dan pasar sepeda.
b. Pasar abstrak adalah pasar yang proses interaksi
antara penjual dan pembeli untuk menyepakati
harga tidak dilakukan secara langsung. Contoh pasar
Pasar konkret mudah ditemukan di lingkungan sekitar
abstrak adalah jual beli secara daring (online), layanan Fotografer: Doly Eny Khalifah
pemesanan tiket secara daring atau via telepon, dan
layanan pesan antar makanan (delivery order).
2. Menurut Jenis Barang yang Diperdagangkan
B e n t u k p a s a r m e n u r u t j e n i s b a ra n g ya n g
diperdagangkan sebagai berikut.
a. Pasar barang konsumsi, yaitu pasar yang memper­
jualbelikan barang hasil produksi atau barang jadi
(siap jual) dan siap dikonsumsi. Contoh pasar barang
konsumsi adalah pasar ikan, pasar beras, pasar
sayuran, dan pasar pakaian.
b. Pasar barang produksi, yaitu pasar yang memper­
Bursa Efek Indonesia salah satu contoh pasar barang
jualbelikan faktor-faktor produksi. Contoh pasar produksi
barang produksi adalah pasar sumber daya alam, Sumber: https://web.archive.org/web/20181228174714/https://
www.merdeka.com/uang/35-perusahaan-bermasalah-
pasar tenaga kerja, dan pasar modal. dapat-tanda-khusus-dari-bei.html, diunduh 7 Agustus
2021
3. Menurut Luas Jaringan Distribusi
Setiap pasar memiliki jangkauan jaringan distribusi berbeda-beda. Luasnya jaringan distribusi
pasar dipengaruhi sifat barang, kelancaran transportasi dan jumlah, serta penyebaran konsumen yang
membutuhkan barang. Menurut luas jaringan distribusi, bentuk pasar dikelompokkan sebagai berikut.
a. Pasar setempat, yaitu pasar yang wilayah pemasarannya meliputi suatu daerah tertentu. Penjual
dan pembeli yang bertransaksi di pasar tersebut berasal dari daerah di sekitar pasar. Barang yang
diperjualbelikan biasanya barang kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, buah- buahan, dan bahan
pangan lain yang tidak tahan lama.
b. Pasar daerah, yaitu pasar berada di wilayah tertentu, misalnya kecamatan, kabupaten/kota, atau
provinsi. Pada pasar ini para pedagang besar melayani pedagang eceran atau pedagang kecil.
Barang dagangan di pasar daerah dapat berupa barang konsumsi, barang produksi, dan barang hasil
produksi. Keberadaan pasar daerah dapat menggerakkan perekonomian daerah setempat.
c. Pasar nasional, yaitu pasar yang melayani pembelian dari seluruh wilayah suatu negara. Penjual dan
pembeli dalam pasar ini berasal dari berbagai daerah di negara tersebut. Barang yang diperdagangkan
berupa barang yang dikonsumsi masyarakat, seperti barang konsumsi, barang produksi, surat
berharga, saham, valuta asing, dan modal. Contoh pasar nasional adalah pasar sepeda motor, pasar
modal, dan pasar tenaga kerja.
d. Pasar regional, yaitu pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara dalam satu region
atau kawasan. Pasar ini berada di bawah suatu organisasi di kawasan tertentu. Contoh pasar regional
adalah ASEAN Free Trade Area (AFTA), Asia–Pacific Economic Corporation (APEC), dan The North
American Free Trade Agreement (NAFTA).
e. Pasar internasional, yaitu pasar yang wilayah pemasarannya mencakup seluruh kawasan di dunia
dan melayani pembeli dari berbagai negara. Pasar ini melibatkan pelaku ekonomi internasional, yaitu
eksportir dan importir. Contoh pasar internasional adalah pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar
karet di New York (Amerika Serikat), dan pasar kopi di Sao Paulo (Brasil).
4. Menurut Hubungan dengan Proses Produksi
Menurut hubungan dengan proses produksi, pasar dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Pasar input (pasar faktor-faktor produksi) merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan
hasil-hasil suatu produksi alam berupa hasil pertanian, tanah dan tenaga kerja, serta barang modal.
b. Pasar output (pasar produk) merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil
produksi (dalam bentuk barang jadi).
5. Menurut Waktu Penyelenggaraan
Menurut waktu penyelenggaraannya, pasar dibedakan menjadi lima macam, yaitu pasar musiman,
pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan. Adapun penjelasan bentuk pasar
tersebut sebagai berikut.
a. Pasar musiman, yaitu pasar yang muncul ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan.
Contoh pasar musiman adalah pasar malam atau pasar Ramadan.
b. Pasar harian, yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli tiap hari dan menjual barang-barang
kebutuhan pokok sehari-hari. Contoh pasar harian adalah pasar tradisional, swalayan, dan pasar
induk.
c. Pasar mingguan, yaitu pasar yang dilaksanakan seminggu sekali. Nama pasar ini biasanya diambil
dari nama hari pelaksanaan, contohnya pasar Minggu, pasar Jumat, pasar Wage, pasar Kliwon, pasar
Pon, dan pasar Pahing.
d. Pasar bulanan, yaitu pasar yang kegiatannya sebulan sekali. Pasar bulanan dapat ditemukan di daerah
industri atau kantor pos. Pasar ini dibuka pada saat karyawan pabrik menerima gaji atau pembayaran
pensiunan pegawai pos. Akan tetapi, pasar jenis ini sudah jarang ditemukan.
e. Pasar tahunan, yaitu pasar yang diadakan setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional ataupun
internasional. Penyelenggaraan pasar ini sebagai ajang promosi produk tertentu atau produk baru.
Contoh pasar tahunan adalah Pekan Raya Jakarta (PRJ) serta pasar malam Sekaten di Surakarta dan
Yogyakarta.
6. Menurut Organisasi/Strukturnya
Menurut organisasi/strukturnya, pasar dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, pasar oligopoli, pasar monopsoni, dan pasar monopolistik.
a. Pasar persaingan sempurna (perfect competition
market), yaitu pasar di dalamnya terdapat banyak
penjual dan pembeli yang mengetahui situasi
pasar. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara
lain banyak penjual dan pembeli, barang yang
diperjualbelikan sejenis (homogen), baik penjual
maupun pembeli memiliki informasi lengkap tentang
pasar, harga ditentukan pasar, semua faktor produksi
bebas masuk dan keluar pasar, serta tidak ada campur
tangan pemerintah. Berdasarkan karakteristiknya,
bentuk pasar ini sulit ditemukan. Akan tetapi,
terdapat bentuk pasar yang mendekati, misalnya Supermarket
sempurna
memiliki karakteristik pasar persaingan

pasar ikan, pasar hewan, dan pasar hasil pertanian. Fotografer: Doly Eny Khalifah
b. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfectly competition market), yaitu pasar yang memiliki
ketidakseimbangan antara jumlah penjual dan pembeli. Pada pasar ini barang yang diperjualbelikan
bersifat heterogen. Penjual sulit memasuki pasar dan pembeli memiliki pengetahuan terbatas
mengenai keadaan pasar. Berdasarkan karakteristik tersebut, pasar persaingan tidak sempurna
dikelompokkan sebagai berikut.
1) Pasar monopoli, yaitu pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap jenis barang
pada pasar dikuasai seorang penjual tertentu. Penjual tidak memiliki pesaing sehingga dapat
menentukan harga barang secara sepihak karena penjual lain tidak mampu menyaingi barang
dagangannya. Contoh pasar monopoli adalah PT PLN yang menguasai penyaluran energi listrik
di Indonesia. Contoh lainnya, PT KAI memonopoli penyediaan layanan transportasi kereta
di Indonesia.
2) Pasar persaingan oligopoli, yaitu pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk barang
tertentu sehingga antara penjual yang satu dengan lainnya dapat memengaruhi harga. Bahkan,
beberapa pedagang di pasar ini dapat saling bekerja sama untuk menentukan harga. Akibatnya,
pasar ditentukan oleh sebagian kecil pedagang. Peran iklan pada pasar oligopoli sangat besar
dalam penjualan barang dagangan.
c. Pasar persaingan monopolistik, yaitu struktur pasar yang terdapat banyak produsen menjual
produk sama, tetapi dengan berbagai variasi. Meskipun produknya sejenis, produk yang dihasilkan
memiliki diferensiasi. Dengan demikian, penjual mudah menawarkan produk di pasar. Barang yang
diperjualbelikan di pasar monopolistik antara lain pasta gigi untuk gigi berlubang, gigi sensitif, dan
khusus anak-anak. Setiap produk yang diperjualbelikan memiliki pangsa pasar sendiri.
d. Pasar monopsoni, yaitu pasar yang hanya memiliki satu pembeli untuk barang tertentu sehingga
pembeli dapat menguasai pasar. Bahkan, pembeli dapat berperan sebagai penentu harga barang
yang diperjualbelikan. Contoh pasar monopsoni adalah perusahaan saus sambal yang memonopoli
pembelian cabai dari petani di daerah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai