Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

1. Landasan Teoretis

Pasar, dalam ilmu ekonomi adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli.

Transaksi jual beli yang terjadi tidak selalu memerlukan lokasi fisik. Pasar yang dimaksud.

Bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang di jual dan dipasarkan.

Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan

penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama

berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan

permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor

perusahaan.

2. Pengertian Pasar Barang

Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan

penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama

berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan

permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor

perusahaan.

Di dalam perekonomian modern, terutama dengan semakin tingginya tingkat

spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk

memproduksi barang dan jasa. Sebagai contoh, perusahaan mobil tidak menambang sendiri

bijih besi yang dibutuhkan, demikian juga fasilitas mesin pembuat rangka mobilnya karena

akan lebih esien bagi perusahaan tersebut jika membeli mesin dari perusahaan yang

bergerak di bidang permesinan. Dengan kata lain, mesin yang dibeli perusahaan tersebut

merupakan input perantara untuk memproduksi mobil. Beberapa komoditas yang umumnya
diperjualbelikan di pasar komoditas memiliki standar tertentu, antara lain barang-barang

hasil produksi dan industri, hasil pertambangan, hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas

tersebut antara lain kopi, gula, jagung, cengkeh, kedelai, emas, tembaga, kapas, lada,

gandum, dan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO).

3. Keanggotaan Pasar Barang

Anggota pasar komoditas secara garis besar terdiri atas dua, yaitu anggota biasa

dan anggota luar biasa.

a. Anggota Biasa

Anggota biasa terdiri atas semua warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki

badan usaha formal seperti, firma, CV, PT, dan Koprasi. Anggota biasa terbagi atas

pedagang biasa dan pedagang perantara ( pialang )

b. Anggota Luar Biasa

Anggota luar biasa tidak hanya terbuka bagi WNI, tetapi juga pewakilan warga

negara asing (WNA) baik perseorangan maupun badan usaha, investor domestik

maupun asing, dan lembaga keuangan non bank yang berkedudukan didalam

maupun diluar negeri.

4. Perdagangan di Pasar Barang

Perdagangan di pasar komoditas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Perdagangan Fisik (Physical Trading) yang Bersifat Efektif

Pada perdagangan fisik terjadi penyerahan barang dari penjual kepada pembeli

secara fisik pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian jual beli. Pembayaran

dilakukan secara tunai.

b. Perdagangan Berjangka (Future Trading) yang Bersifat Spekulatif


Dalam perdagangan berjangka, transaksi tidak secara langsung dengan penyerahan

barang dan jasa secara fisik. Penyerahan dilakukan beberapa saat kemudian atau

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan tingkat harga yang tepat.

5. Fungsi dan Manfaat Pasar Barang

a. Fungsi Pasar Barang Komoditas

Fungsi pasar barang / komoditas antara lain sebagai berikut.

Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis

barang yang diperdagangkan di pasar dunia.

Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang

berlaku di pasaran dunia.

Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang

berlaku di pasaran dunia.

Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan barang.

b. Manfaat Pasar Barang / Komoditas

Manfaat pasar komoditas antara lain sebagai berikut.

1. Bagi Penjual (Produsen) Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau

penjualannya.

2. Bagi Pembeli (Konsumen)

Pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan

barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.

3. Bagi Pemerintah

Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat memberikan tambahan devisa.

Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai transaksi

internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.


6. Struktur Pasar

Sebagaimana diketahui komposisi pasar terdiri atas seluruh perusahaan dan

konsumen yang ingin dan mampu membeli serta menjual barang tertentu baik secara

tunai maupun kredit. Jumlah penjual (perusahaan) dan pembeli (konsumen) antara satu

pasar dan pasar lainnya tidaklah sama. Pada umumnya pasar tradisional terdiri atas

banyak penjual dan pembeli.

Berdasarkan struktur pasarnya bentuk-bentuk pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.

1. Bentuk pasar berdasarkan luasnya.

a. Pasar Lokal / Setempat

Pasar Lokal adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang

meliputi daerah kecil tertentu.

b. Pasar Daerah

Pasar daerah adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar- pasar di

kota kabupaten.

c. Pasar Nasional

Pasar nasional adalah pasar yang meliputi suatu wilayah Negara tertentu

d. Pasar Internasional

Pasar internasional adalah pasar yang memperdagangkan barang-

barang yang penjual dan pembelinya melputi seluruh dunia.

2. Bentuk pasar berdasarkan jenis barang yang diperjual belikan

a. Pasar Barang Konsumsi

Pasar barang konsumsi adalah tempat untuk memperjual belikan barang barang

konsumsi. Contohnya barang barang kebutuhan sehari hari.


b. Pasar Barang Produksi.

Pasar barang produksi adalah tempat untuk memperdagangkan faktok faktor

produksi, alat pertanian, dan alat transfortasi.

3. Bentuk pasar berdasarkan mudah tidaknya perusahaan memasuki pasar

a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)

Beberapa karakteristik dari pasar persaingan sempurna, yaitu:

1. Di pasar terdapat banyak perusahaan (penjual) dan konsumen (pembeli).

2. Penjual menjual produk yang homogen.

3. Baik penjual maupun pembeli secara bebas dapat masuk dan keluar pasar.

4. Adanya mobilitas yang sempurna dari sumber daya.

5. Baik penjual maupun pembeli memiliki pengetahuan sempurna.

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)

Pasar persaingan tidak sempurna jika dilihat dari aspek penjual dan

pembelinya dapat dikelompokkan menjadi pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar

persaingan monopolistik, pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.

1. Pasar Monopoli

Pasar monopoli merupakan situasi pasar di mana hanya terdapat satu penjual

(single rm) komoditi atau barang ini tidak ada penggantinya (substitusi) yang

sangat mirip (close substitute). Oleh karena dalam pasar monopoli hanya ada satu

penjual, pada pasar ini tidak terdapat pesaing

sehingga penjual (monopolis, berasal dari bahasa Yunani mono = satu dan polist =

penjual) berkuasa untuk mengubah jumlah dan harga barang di pasar. Dewasa ini

bentuk pasar monopoli sudah jarang sekali. Di Indonesia pasar monopoli dikenal

pada Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI),

dan Perusahaan Air Minum (PDAM).


Beberapa kebaikan pasar monopoli, yaitu sebagai berikut.

a. Di Indonesia, monopoli yang dilakukan negara terhadap cabang-cabang

produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak telah

memberikan manfaat yang besar terhadap masyarakat. Contoh transportasi

kereta api untuk rakyat, bus kota, listrik, air bersih (PDAM).

b. Pemberian hak paten dan hak penjualan tunggal (exclusive franchise) dapat

mendorong pengusaha untuk menemukan produk-produk inovatif yang

dibutuhkan masyarakat.

c. Dengan adanya monopoli alamiah, harga suatu produk dapat lebih murah.

d. Monopoli akan memacu perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saing,

baik secara lokal maupun global.

Adapun beberapa keburukan dari monopoli, yaitu sebagai berikut.

a. Harga sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan pemegang monopoli,

sehingga memungkinkan terjadi permainan harga yang dapat merugikan

konsumen.

b. Konsumen tidak memiliki alternatif pilihan baik yang menyangkut kualitas

maupun harga barang.

c. Adanya monopoli yang diberikan pemerintah, menyebabkan proses produksi

berjalan kurang esien, etos kerja rendah, dan layanan kepada konsumen

kurang memuaskan.

d. Monopolis dapat melakukan kebijakan diskriminasi harga (price

discrimination). Misalnya, penetapan harga karcis bioskop yang dikelola

group 21(Twenty One). Jika menonton bioskop di Bandung Supermall

(BSM) harga karcisnya mencapai Rp25.000,00 per orang, di Bandung Indah

Plaza (BIP) hanya Rp15.000,00 per orang.


2. Pasar Oligopoli

Sebagaimana istilah monopoli, istilah oligopoli juga berasal dari bahasa

Yunani, yakni oligospolein yang berarti beberapa penjual. Berdasarkan arti kata

tersebut, pasar oligopoli dapat diartikan sebagai pasar yang hanya terdiri atas beberapa

perusahaan atau penjual yang menjual produk homogen (sejenis). Pasar oligopoli

terdiri atas dua perusahaan atau dua penjual saja disebut pasar duopoli. Produk yang

dijual dapat berupa produk yang identik (homogen) maupun produk yang

terdiferensiasi. Produk yang identik (homogen) misalnya, sama-sama menjual besi.

Adapun yang dimaksud dengan diferensiasi produk adalah produk yang memiliki

karakteristik yang bervariasi. Misal, produk telepon seluler masing-masing memiliki

banyak karakteristik yang berbeda baik dari ukuran, berat, model, dan tur.

3. Pasar Persaingan Monopolistik

Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dilihat pasar persaingan sempurna

maupun pasar monopoli secara murni. Justru bentuk pasar yang banyak ditemui adalah

bentuk pasar monopolistik. Bentuk pasar monopolistik ini ada di antara pasar

persaingan sempurna dan pasar

monopoli. Dikatakan mengandung persaingan sempurna karena pada pasar

monopolistik terdapat banyak perusahaan atau penjual tersebut yang memiliki pangsa

pasar (market share) yang cukup besar sehingga tidak dapat memengaruhi pasar. Oleh

karena itu, dalam industri terdapat banyak perusahaan.Perbedaan pasar monopolistik

dengan pasar persaingan sempurna terletak pada produk yang dijual. Jika pada pasar

persaingan sempurna produk yang dijual identik (bersifat sama), pada pasar

monopolistik produk yang dijual merupakan produk yang terdiferensiasi (diferensiasi

produk).Adanya diferensiasi produk telah mendorong perusahaan atau penjual

melakukan persaingan nonharga (non-price competition) melalui iklan, diskon, dan

hadiah-hadiah. Oleh karena itu, jika dalam persaingan sempurna produsen tidak
menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam membeli produk, dalam pasar

monopolistik produsen suatu produk justru menjadi penting bagi konsumen. Misalnya,

seorang pria yang selalu memakai produk sabun mandi merek HARY dan tidak mau

memakai produk sabun mandi dari perusahaan lain. Dalam hal ini terlihat bahwa

perusahaan sabun mandi HARY memiliki daya monopoli meskipun terbatas.


BAB III

PENUTUP

1. SIMPULAN

Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan

penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama

berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya

merupakan permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal

dari sektor perusahaan.

Adapun fungsi dan manfaat dari pasar barang yaitu :

a. Fungsi Pasar Barang Komoditas

Fungsi pasar barang / komoditas antara lain sebagai berikut.

Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis

barang yang diperdagangkan di pasar dunia.

Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang

berlaku di pasaran dunia.

Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang

berlaku di pasaran dunia.

Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan barang.

b. Manfaat Pasar Barang / Komoditas

Manfaat pasar komoditas antara lain sebagai berikut.

1. Bagi Penjual (Produsen)

Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau penjualannya.

2. Bagi Pembeli (Konsumen)

Pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan barang yang

diinginkan dengan kualitas terjamin.


3. Bagi Pemerintah

Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat memberikan tambahan

devisa. Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai

transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

4. SARAN

Dalam pembuatan makalah mengenai pasar barang dan pasar uang mungkin

masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun dari penyusunan kalimat dan

kata-katanya, oleh sebab itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada

dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran

yang positif dari teman-teman semua.


DAFTAR PUSTAKA

Du Mairy, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta : BPFE, 2004.

http://hpweblog.wordpress.com/2012/10/19/pasar-barang-dan-pasar-uang-model-islam/

http://anisamoetzh.blogspot.com/2013/12/keseimbangan-pasar-uang-dan-pasar-barang.html

http://masrudistie66.blogspot.co.id/2015/06/makalah-pasar-barang-dan-pasar-uang.html

Anda mungkin juga menyukai