Anda di halaman 1dari 9

Upaya Jepang dalam Menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 di Tengah

Tantangan Pandemi Covid-19

Achmad Faishal Akbar

Ilmu Keolahragaan, 19603141023

Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Faizalac1410@gmail.com

Abstrak

Olimpiade adalah event olahraga yang diselenggarakan empat tahunan dan diikuti oleh

lebih dari 200 negara didunia. Terdapat olimpiade yaitu Olimpiade yag diselenggarakan

pada musim panas dan musim dingin. Olimpiade musim panas akan diadakan di Tokyo

tahun 2020 namun karena adanya wabah virus corona perhelatan Olimpiade ini terpaksa

diundur hingga tahun 2021. Dengan melihat dan mempertimbangkan keadaan event empat

tahunan ini berhasil diselenggarakn di tahun 2021 dengan ketentuan protocol kesehatan

yang ketat seperti pengetesan covid-19 secara rutin, mewajibkan prosedur 3M kecuali saat

bertanding, pemantauan atlet secara ketat sebelum dan sesudah kedatangan ke Jepang, dan

pembatasan dalam kehadiran penonton.

Pendahuluan

Olimpiade adalah event olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan

cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang

mewakili negaranya untuk bertading dalam cabang olaraga-olahraga tersebut. Olimpiade

ini merupakan kompetisi olahraga terbesaar dan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200
negara yang berpartisipasi sehingga banyak atlet di dunia berkeinginan untuk meraih

medali emas di event olahraga terbesar ini.

Olimpiade yang diselenggarakn empat tahun sekali sebelumnya diadakan di Rio, Brasil

pada tahun 2016 merupakan olimpiade ke-31 dan Amerika Serikat keluar sebagai juara

umum dengan perolehan total 121 medali yang diantaranya 46 medali emas, 37 medali

perak, dan 38 medali perunggu. Empat tahun setelahnya yaitu pada tahun 2020 Olimpiade

resmi diadakan di Tokyo, Jepang. Namun karena adanya wabah Covid-19 yang semula

dijadwalkan berlangsung 24 Juli sampai 9 Agustus 2020 oleh Komite Olimpiade

Internasional (IOC) dan Panitia Penyelenggara (TOGOC) sepakat untuk menunda

Olimpiade 2020 Tokyo akibat wabah virus corona paling lambat tengah tahun 2021 (CNN

Indonesia, 2020).

Pada awal tahun 2021 Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach

menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 akan tetap dilaksanakan pada 23 Juli setelah

tertunda tahun lalu. Meski dukungan dari public jepang menurun di tengah pandemic

Covid-19, pihak penyelenggara mengatakan Olimpiade akan tetap dialngsungkan (ABC

Indonesia, 2021). Dengan hal tersebut maka jepang sebagai negara tempat

diselenggarakannya olimpiade ini harus membuat regulasi untuk meminimilisir

penambahan kasus covid-19 akibat diadakannya event ini. Karena akan ada banyak orang

dari luar masuk kedalam negaranya dan akan ada banyak kontak fisik yang disengaja

maupun tidak disengaja dapat terjadi. Upaya pembuatan regulaisi ini berguna untuk

membantu atlet, penyelenggara, dan masyarakat agar dapat mengurangi terjadinya

penambahan kasus covid-19 saat event ini berlangsug.

Pembahasan
Protokol Kesehatan merupakan hal yang wajib dipatuhi di era pandemic seperti sekarang.

World Health Organization (WHO) telah membuat beberapa protocol yang harus dipatuhi

seperti :

 Menjaga jarak satu sama lain

 Menggunakan masker di tempat umum dan menggunakannya seefektif mungkin

 Hindari kerumunan di dalam maupun luara ruangan dan kontak secara langsung

 Gunakan secra teratur hand sanitaizer atau mencuci tangan dengan sabun setelah

dan sebelum berkegiatan ataupun memasuki ruangan

 Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tangan bagian

siku-siku

 Membersihkan barang atau ruangan dengan disenfektan setelah digunakan secara

berulang kali.

Diselenggaraknnya Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemic covid membuat

penyelenggara yaitu Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Panitia Penyelenggara

(TOGOC) untuk membuat regulasi protocol kesehatan yang harus dipatuhi baik atlet,

penyelenggara, anggota media, dan seluruh orang yang terkait dengan event ini. Jepang

berani menyelenggarakan Olimpiade ini setelah meliat perkemabangan yang baik yaitu

dengan melihat jumlah kasus yang terus menurun namun harus tetap diwaspadai dan

diharapkan untuk membuat regulasi untuk olimpiade untuk meminimalisir penamabahan

kasus ketika olimpiade berlangsung. Mengutip berita dari BBC News “Sekitar 1.400 kasus

baru dilaporkan setiap hari, tetapi jumlah kasus telah turun dari puncaknya, yakni lebih dari

6.000 kasus pada pertengahan Mei.”


Pada 21 Juni, otoritas kesehatan kota melaporkan 236 kasus baru, dengan rata-rata hanya

di bawah 400 kasus baru sehari selama tujuh hari terakhir. Penurunan tajam dari

pertengahan Mei kini telah mendatar, sebagaimana dengan gambaran nasional.


Melihat data tersebut pemerintah jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC)

percaya diri untuk menyelenggarakan event empat tahunnan ini karena trend penurunan

kasus yang semakin membaik. Oleh karena itu Komite Olimpiade Internasional merilis

serangkainan buku pedoman tahun ini yang mencakup protocol kesehatan mulai dari atlet,

pejabat, anggota media, penyiar, mitra pemasaran, hingga federasi olahraga. Mengutip dari

Okezone Lifestyle, “Merangkum NBC Olympic, berikut paparan singkat protocol

kesehatan di Olimpiade Tokyo 2020.

1. Sebelum dan saat sampai di Tokyo

Sebelum terbang ke Tokyo, para atlet untuk memanntau gejala dan mencatat suhu

tubuh setiap hari selama dua minggu di aplikasi pelaporan kesehatan di ponsel.

Para atlet juga perlu mengisi rencana kegiatan untuk 14 hari pertama mereka di

Jepang yang akan mencatat ke mana saja akan pergi, bagaimana caranya untuk

mencapai tujuan tersebut, dana pa yang akan dilakukan di tempat tujuan.

2. Tes Covid-19

Para atlet akan menjalani tes Covid-19 dalam waktu 72 jam perjalanan, kemudian

dites lagi ketika mendarat. Walau tak diharuskan untuk karantina, tetapi selama

masa gelaran Olimpiade atlet akan rutin menjalankan tes Covid-19 setidaknya

setiap empat hari sekali dan rutin dicek suhu tubuh di banyak tempat Setiap atlet

yang dites positif akan diminta untuk mengisolasi diri dan tidak akan diizinkan

untuk berlomba. Pelacakan kontak pun akan dilakukan, dan setiap kontak dekat

akan diminta untuk segera mengikuti tes Covid-19.

3. Wajib 3M

Masker wajib digunakan oleh setiap orang, termasuk para atlet (kecuali saat

bertanding). Selain wajib memakai masker, setiap orang diwajibkan juga untuk

menjaga jarak. Gestur sentuhan, seperti pelukan, jabat tangan, dan tos tidak
disarankan untuk dilakukan. Gelaran upacara podium kemungkinan juga akan

mengalami penyesuaian.

4. Athlete Village

IOC disebutkan sejak awal ingin para atlet sudah tiba tidak lebih dari lima hari

sebelum jadwal acara pertamanya dan keluar dari pondok atlet dalam waktu dua

hari setelah kompetisi terakhir masing-masing. Para atlet tidak diperbolehkan

untuk meninggalkan kawasan Athlete Village untuk sekedar jalan-jalan. Aktivitas

mobilisasi para atlet terbatas hanya di kawasan gelaran Olimpiade dan beberapa

lokasi lain yang telah disetujui sebelumnya

5. Tidak ada penonton yang datang ke venue

Sudah diputuskan sejak Maret lalu, bahwa penonton dari luar negeri tidak akan

diizinkan untuk menghadiri Olimpiade. Penyelenggara mengumumkan bahwa

tidak akan ada penonton live di baik untuk pertandingan yang digelar Tokyo atau

area lain.

Mengingat status pembatasan yang tengah diterapkan di Jepang. Beberapa area di

luar Tokyo akan diizinkan untuk memiliki penonton secara langsung, asalkan

mereka berada di area yang tidak dikenai aturan pencegahan Covid-19 yang sama

dengan Tokyo. Penonton juga akan diminta untuk menonton dari jarak jauh,

menjauh dari perhelatan acara yang berlangsung di jalan umum.”

Panduan protocol kesehatan yang ketat tersebut merupakan upaya dari

penyelenggara untuk mengurangi adanya penambahan kasus baru ketika olimpiade

dilaksanakan. Untuk kewajiban dalam vaksinisasi bagi atlet Presiden Komite

Olimpiade Internasional (IOC) menjelaskan bahwa tidak akan memberlakukan


kewajiba untuk vaksinasi dan mengikti pedoman pemerintah mengenai hal tersebut

(Sport Okezone, 2021).

Penutup

Kesimpulan

Olimpiade adalah event olahraga terbesar dan terkemuka disunia dan diselenggarakan

setiap empat tahun sekali. Event ini diikuti oleh lebih dari 200 negara didunia. Setiap atlet

akan mewakili negaranya untuk memperebutkan medali di setiap cabang olahraga yang

diikutinya. Olimpiade Tokyo 2020 harus tertunda karena adanya wabah virus corona pada

awal tahun. Sehingga perhelatan Olimpiade diundur hingga tahun 2021 dengan

mempertimbangkan keadaan pandemi yang semakin membaik dengan penurunan julah

kasus di negara penyelenggara. Dengan diadakannya Olimpiade Tokyo 2020 di tengah

pandemic Komite Olimpiade Internasional (IOC) membuat beberapa aturan yang dpat

meminimalisir resiko penambahan kasus saat olimpiade berlangsung seperti pengatan

kepada atlet yang akan bertanding sebelum datang dan sesudah ada di Jepang, kemudia

rutin menjalani tes Covid-19, menerapkan 3M, dll.

Saran

Olimpiade Tokyo 2020 dapat dijadikan contoh penyelengaraan event besar ditengah

pandemi walaupun masih harus terus diperbaiki agar menjadi lebih baik lagi. Protocol yang

sudah dibuat dapat terus diperbaiki seiring perkemabangan pandemic covid ini. Olimpiade

ini bisa dijadikan contoh bagi penyelenggaran event olahraga di ASEAN khususnya

Indonesia yang akan mengadakan PON Papua akhir tahun ini.


Daftar Pustaka

CNN Indonesia. (2020, Maret 24). Kronologi Olimpiade 2020 Tokyo Ditunda. Diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20200324170358-178-

486580/kronologi-olimpiade-2020-tokyo-ditunda

French and English are the official languages for the Olympic Games. Diakses pada 7 Juli

2012

National Olympic Committees (NOC) - Olympic Movement. International Olympic

Committee (dalam bahasa Inggris). 28 April 2021. Diakses tanggal 19 Mei 2021.

Pradita Ananda. (2021, Juli 24). Olimpiade Tokyo 2020 Resmi dibuka, Ini Protokol

Kesehatan yang diterapkan. Diakses dari

https://lifestyle.okezone.com/read/2021/07/24/481/2445315/olimpiade-tokyo-

2020-resmi-dibuka-ini-protokol-kesehatan-yang-diterapkan

Reality Check Team, BBC News. (2021, Juni 22). Olimpiade Tokyo 2020 : Apa langkah

Jepang dan Bagaimana dengan Kontingen Indonesia?. Diakses dari

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57345554

Sastra Wijaya. (2021, Januari 22). Olimpiade Tokyo tetap Akan Dilaksanakan Tahun 2021

di Tengah Pandemi Covid-19. Diakses dari

https://www.abc.net.au/indonesian/2021-01-22/jepang-akan-tetap-gelar-

olimpiade-tokyo-di-tengah-pandemi-covid/13081630

WHO. (2021, September 2). Corona disease (Covide-19) advie for the public. Diakses dari

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-

public?gclid=CjwKCAjwj8eJBhA5EiwAg3z0myNJbMIyGoiXFC-

mJNOy1D3bI-ASbWMLitKfmlZ89WxyHznXXLO6BBoCP_QQAvD_BwE

Anda mungkin juga menyukai