VOLUME : 13 Pasar
1. LATAR BELAKANG
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
4. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai
Bencana Nasional
5. Surat Edaran Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2020 tentang Pemulihan Aktivitas Perdagangan Yang Dilakukan Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Dan New Normal
6. Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 03 Tahun 2019 tentang
Penanggulangan Bencana
7. Keputusan Bupati Karo Nomor 360/079/BPBD/2020 tentang Penetapan
Status Siaga Darurat Bencana Non-Alam Corona Virus Disease 2019 Di
Kabupaten Karo
8. Keputusan Bupati Karo Nomor 360/080/BPBD/2020 tentang Pembentukan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
Kabupaten Karo
B. GAMBARAN UMUM
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Offce melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifkasi pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (novel
coronavirus). Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi pendemi global dan
menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di luar RRC. Berdasarkan
World Health Organization (WHO) kasus kluster pneumonia dengan etiologi
yang tidak jelas di Kota Wuhan telah menjadi permasalahan kesehatan di
seluruh dunia. Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga akhirnya
diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel Coronavirus.
Pandemi ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan kasus-
kasus baru di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan
COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD)1 . Pada
tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus
pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). COVID-19
disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus
yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis
virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%)
lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah
kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki
penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan
sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai
dengan 16 Februari 2020, secara global dilaporkan 51.857 kasus konfmasi di 25
negara dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%). Rincian negara dan jumlah kasus
sebagai berikut: China 51.174 kasus konfrmasi dengan 1.666 kematian, Jepang
(53 kasus, 1 Kematian dan 355 kasus di cruise ship Pelabuhan Jepang),
Thailand (34 kasus), Korea Selatan (29 kasus), Vietnam (16 kasus), Singapura
(72 kasus), Amerika Serikat (15 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus),
Perancis (12 kasus), Australia (15 kasus), Malaysia (22 kasus), Filipina (3 kasus,
1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7 kasus), Jerman (16 kasus),
Perancis (12 kasus), Italia (3 kasus), Rusia (2 kasus), United Kingdom (9 kasus),
Belgia (1 kasus), Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus), Swedia (1 kasus), UEA
(8 kasus), dan Mesir (1 Kasus).
A. URAIAN KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilakukan meliputi, penyemprotan desinfektan
dilokasi pasar, melakukan pengukuran panas baik bagi pedagang maupun
pembeli yang memasuki lokasi pasar, mencegah terjadi nya penumpukan warga
di lokasi pasar, mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker menuju
lokasi pasar.
B. BATASAN KEGIATAN
Kegiatan dibatasi hanya dilakukan di 13 Pasar se Kabupaten Karo
A. MAKSUD
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat
dalam menjalankan roda perekonomian di Lokasi Pasar ditengah situasi
Pandemi Covid-19.
B. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19
di lokasi Pasar yang merupakan pusat perekonomian masyarakat.
A. INDIKATOR KELUARAN
Masyarakat yang melakukan roda perekonomian di lokasi pasar tetap
sehat dan tangguh serta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan
ditengah Pandemi COVID-19.
B. KELUARAN
Tidak ada Masyarakat yang beraktivitas di Pasar Positif COVID-19.
A. METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Melakukan Sterilisasi
2. Melakukan Pencegahan
3. Melakukan Pembatasan
4. Melakukan Penindakan
5. Melakukan Evaluasi
B. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan Pelaksanaan yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan melakukan penyemprotan desinfektan
dengan melarutkan cairan berbahan aktif klorin kedalam air, dan selanjutnya
disemprotkan dengan menggunakan power sprayer dilokasi pasar.
Penyemprotan dilakukan sebelum pasar dibuka, untuk pasar mingguan
penyemprotan dilakukan sehari sebelumnya. Larutan Desinfektan yang
dibuat perbandingan antara Klorin dan air adalah 1:200 (1 Liter Klorin : 200 L
air), dengan rata-rata luas pasar 1 ha maka setiap pasar disediakan larutan
desinfektan setiap penyemprotan sebesar 1000 L.
2. Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan menempatkan personil baik dari
pegawai pasar dan dibantu dari Satpol-PP untuk menjaga setiap pintu
masuk setiap Pasar dengan tujuan melakukan pencekan suhu tubuh yang
dimulai dari Pedagang dan karyawan serta masyarakat pengunjung, sesuai
dengan protokol kesehatan apabila ada masyarakat yang suhu tubuhnya
diatas 37,5oC maka dilarang untuk masuk ke Lokasi Pasar.
Pencegahan juga dilaksanakan dengan melarang Masyarakat yang
tidak menggunakan masker masuk ke lokasi pasar baik Pedagang,
Karyawan, maupun pembeli.
3. Pembatasan
Pembatasan dilakukan dengan melarang Pedagang memajang
barang dagangannya sampai ke badan jalan sehingga menyebabkan
terhalangnya masyarakat yang ingin membeli berjalan yang dapat
mengakibatkan penumpukan. Juga membatasi pedagang yang berjualan di
lokasi pasar khususnya pedagang yang tidak memiliki kios resmi.
4. Penindakan
Apabila dalam kegiatan ini ditemukan adanya Masyarakat yang tidak
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku maka Petugas dapat melakukan
penindakan dengan mengeluarkan masyarakat dari lokasi pasar, untuk
pedagang dapat dikenakan sanksi penutupan sementara kios tempat
berjualannya
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap hari sebagai dasar kegiatan untuk hari
berikutnya, khususnya untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi diluar
prosedur yang sudah dilakukan.
Pasar Mingguan
1. Pasar Singa
2. Pasar Tigabinanga
3. Pasar Mardinding
4. Pasar Kutabuluh
5. Pasar Tiganderket
6. Pasar Lau Baleng
7. Pasar Tiga Jumpa
8. Pasar Munte
9. Pasar Dolat Rakyat
A. PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini Dilaksanakan Oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.
Karo dibantu oleh Personil Satpol-PP Kab. Karo.
J U N I
NAMA PASAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pasar Kabanjahe
Pasar Berastagi
Pasar Tigapanah
Pasar Roga
Pasar Singa
Pasar Tigabinanga
Pasar Mardinding
Pasar Kutabuluh
Pasar Tiganderket
Pasar Lau Baleng
Pasar Tiga Jumpa
Pasar Munte
Pasar Dolat
Rakyat
J U L I
NAMA PASAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pasar Kabanjahe
Pasar Berastagi
Pasar Tigapanah
Pasar Roga
Pasar Singa
Pasar Tigabinanga
Pasar Mardinding
Pasar Kutabuluh
Pasar Tiganderket
Pasar Lau Baleng
Pasar Tiga Jumpa
Pasar Munte
Pasar Dolat
Rakyat
9. BIAYA
Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan Kegiatan ini adalah Rp. 587.406.400,-
(lima ratus delapan puluh tujuh juta empat ratus enam ribu empat ratus
rupiah).
Seluruh Biaya ini sudah dirincikan dalam RAB (terlampir)
Pelaksana Kegiatan
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Karo
Drs.Edison Karo-Karo,M.Si
Pembina Utama
NIP. 19670331 199403 1 003