Anda di halaman 1dari 11

ANKLE JOINT

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah biomekanik dari


dosen pengampu :Touris Aan Suhadaq, Sst.Ft.,Ftr

Disusun oleh:

1. Alex Ibnu Yuda 20.001 6. Daru Ajeng kenanga P 20.006


2. Ameilia Adjeng P 20.002 7. Deri Andriyana G 20.007
3. Annissa Sayyiadatinur 20.003 8. Didan Hidayat R 20.008
4. Aulia Agustina 20.004 9. Diki Permadi P 20.009
5. Aullia Siti Nur'ainin 20.005 10. Dinar Fatturahman 20.010

AKADEMI FISIOTERAPI RS DUSTIRA CIMAHI


Tahun ajaran 2020/2021
JL.dr. Dustira No. 1 Cimahi Jawa Barat, Telp. 022-6648345
e-mail : akfisrsdustira@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpah
dan rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Ankle Joint” ini dapat
terselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok matakuliah Biomekanik
dari dosen pengampu bapak Touris Aan Suhadaq, Sst.Ft.,Ftr.
Makalah ini disusun berdasarkan literatur yang kami ambil. Selain itu,
makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam
mempelajari Biomekanik Enkle Joint.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa Akfis RS Dustira.

Cimahi, 19 April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap aktivitas yang dilakukan makhluk hidup tentunya
membutuhkan perpindahan tempat. Berjalan kaki menjadi salah satu cara bagi
makhluk hidup untuk melakukan aktivitasnya. Hampir seluruh aktivitas
makhluk hidup dilakukan dengan berjalan. Berjalan kaki bukan hanya untuk
menjalankan aktivitas saja, tetapi juga sebagai sarana untuk berolahraga.
Berjalan kaki adalah aktivitas bergerak maju atau perpindahan dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan melangkahkan kaki.
Ankle joint merupakan sendi yang dibentuk oleh malleolus tibia dan
malleolus fibula serta talus. Sangat berperan dalam menumpu berat tubuh saat
berdiri dengan pengeluaran energi otot minimum serta penunjang paling
utama bagi tubuh untuk menjaga keseimbangan saat berjalan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa anatomi ankle joint?
2. Apa saja biomekanik ankle joint?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dari ankle joint.
2. Untuk mengetahui biomekanik dari ankle joint.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Ankle Joint


Ankle joint termasuk ke dalam sendi synovial hinge joint. Ankle joint
adalah sendi yang paling utama bagi tubuh untuk menjaga keseimbangan saat
berjalan dipermukaan yang tidak rata. Ankle dan kaki merupakan struktur
komplek yang terdiri dari 28 tulang dan 55 artikulasi yang dihubungkan
dengan ligamen dan otot. Ankle merupakan sendi yang menopang beban
tubuh terbesar pada permukaannya, puncak beban mencapai 120% ketika
berjalan dan hampir 275% ketika berlari.

1. Tulang Pembentuk Ankle Joint


a. Pada bagian proksimal disusun oleh dua buah tulang panjang yang
merupakan struktur tulang dari tungkai bawah yaitu tulang tibia dan fibula.
1) Tibia
Tulang tibia terletak di sisi medial, memiliki tiga bagian yang
terdiri epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis. Epiphysis
proximalis terdiri dari dua bulatan yang disebut condylus medialis dan
condylus lateralis. Di sebelah atasnya terdapat dataran sendi untuk
persendian femur dan tibia yang disebut facies articularis superior.
Pada bagian tepi atas epiphysis proximalis bentuknya melingkar disebut
margo infra glenoidalis. Tepi lateral dari margo infra glenoidalis
terdapat dataran sendi yang disebut facies articularis fibularis untuk
persendian dengan fibula.
2) Fibula
Tulang fibula juga terdiri dari tiga bagian, yaitu epiphysis
proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis. Epiphysis proximalis
membulat disebut capitulum fibulae, yang ke arah proximal meruncing
menjadi apex capituli fibulae. Pada capitulum fibulae terdapat dataran
sendi yaitu facies articularis capituli fibulae untuk persendian dengan
fibula.

b. Pada bagian distal disusun oleh 12 tulang pendek yang merupakan


struktur tulang dari kaki yaitu: tulang talus, tulang calcaneus, tulang
cuboideum, ossa metatarsalia I, II, III, IV, V.
1) Talus
Os talus bersendi diatas dengan tibia dan fibula, dibawah dengan os
calcaneus, dan didepan dengan os naviculare. Tulang ini mempunyai
caput, collum dan corpus.
2) Calcaneus
Calcaneus adalah tulang besar dari kaki dan membentuk tumit yang
menonjol. Tulang ini bersendi dengan talus di atasnya dan dengan os
cuboideum didepannya. Calcaneus memiliki enam fascies.
3) Cuboideum
Terdapat alur yang dalam pada aspek inferior-nya sebagai tempat
untuk perlekatan m. peroneus longus.
4) Ossa Metatarsalia
Ossa metatarsalia dan phalanges masing masing mempunyai caput
di distal, corpus dan basis di proksimal. Kelima ossa metatarsalia
diberi nomor dari sisi medial ke lateral.

Gambar 2.1
2. Sendi Pada Ankle Joint
Pergelangan kaki terbentuk dari 3 persendian yaitu articulatio
talocruralis, articulatio subttalaris, dan articulatio tibiofibularis distal.
Ketiga sendi ini bekerjasama untuk mengatur pergerakan bagian tulang
belakang kaki sehingga mampu bergerak.
a. Articulatio Talocruralis
Articulatio talocruralis adalah sendi synovial jenis engsel. Sendi
tersebut terletak di antara ujung distal tibia dan fibula dan bagian superior
talus. Sendi ini dapat diraba di antara tendo-tendo pada permukaan
anterior pergelangan kaki.
b. Articulatio Subttalaris
Articulatio Subttalaris adalah persendian yang terbentuk dari os
talus dan os calcaneus yang memiliki fungsi untuk endorotasi dan
eksorotasi dengan tungkai bawah yang memiliki aksis longitudinal yang
selanjutnya akan diteruskan oleh kaki yang memiliki aksis transversal dan
memungkinkan terjadinya gerakan supinasi dan pronasi.
c. Articulatio Tibiofibularis Distal
Articulatio Tibiofibularis Distal adalah artikulatio yang terbentuk
dari tibia dan fibula dan memiliki pergerakan yang sangat terbatas.

2.2 Biomekanik Ankle Joint


1. Ligament Pada Ankle Joint
Struktur sendi ankle sangatlah kompleks dan kuat karena sendi ankle
tersusun atas ligamen-ligamen yang kuat dan banyak. Ligament yang
terdapat pada sendi ankle berfungsi sebagai struktur yang mempertahankan
stabilitas sendi ankle dalam berbagai posisi. Secara anatomi struktur
ligament dari sendi ankle adalah sebagai berikut:
a. Posterior talofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada
posterior tulang talus dan fibula.
b. Calcaneo fibular ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang
calcaneus dan fibula.
c. Anterior talofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada anterior
tulang talus dan fibula.
d. Posterior tibiotalar ligament adalah ligamen pada posterior tulang tibia.
e. Tibiocalcaneal ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang tibia
dan calcaneus.
f. Tibionavicular ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang tibia
dan navicular.
g. Anterior tibiotalar ligament adalah ligament yang melekat pada anterior
tulang tibia dan talus.

2. Otot Pada Ankle Joint


a. M. tibialis anterior
Otot ini terletak sepanjang permukaan anterior tibia dari condylus
lateralis hingga bagian medial dari bagian tarsometatarsal. Setelah
sampai duapertiganya otot ini merupakan tendon.
b. M. extensor digitorum longus
Otot ini terletak disebelah lateral pada M. tibialis anterior di bagian
proximal dan M. extensor hallucis longus di bagian distal.
c. M. extensor hallucis longus
Otot ini bagian proximal terletak dibawah M. tibialis anterior dan M.
extensor digitorum longus.
d. M. fibularis tertius
Otot ini merupakan otot kecil yang terletak di lateral M. extensor
digitorum longus.
e. M. fibularis longus
Otot ini terletak dibagian lateral tungkai bawah.
f. M. fibularis brevis
Otot ini terletak dibagian posterior dari M. fibularis longus.
g. M. gastrocnemius
Otot ini merupakan otot paling luar di bagian posterior tungkai
bawah. Berbentuk seperti tanduk dan bersama dengan M. soleus
membentuk triceps surae.
h. M. Soleus
Otot ini berada di bagian dalam dari M. gastrocnemius. Otot ini
memiliki fungsi menghambat gerakan dorsofleksi sehingga gerakan yang
dapat dilakukan adalah plantarfleksi.
i. M. tibialis posterior
Otot ini merupakan otot yang terletak paling dalam pada bagian
posterior tungkai bawah.
j. M. Flexor digitorum longus
Otot ini berorigo pada facies posterior tibia, fascia cruris lembar
dalam dan berinsersio pada phalanx distal digitorum II-V.
k. M. flexor hallucis longus
Otot ini berorigo pada facies posterior fibula, fascia cruris lembar
dalam dan membrana interossea cruris, insersionya pada phalanx distal
digiti I.

3. Gerakan Pada Ankle Joint


a. Dorsi fleksi
Gerakan dorsi fleksi ini merupakan suatu gerakan kaki kearah
dorsum pedis. Gerakan ini dapat terjadi berkisar antara 0ᵒ-25ᵒ dibatasi
oleh plantar fleksor. Otot yang menggerakkan gerak dorsi fleksi adalah
m. tibialis anterior yang dipersarafi oleh n. peroneus profundus.
b. Plantar fleksi
Gerakan ini menuju gerakan kaki menuju plantar pedis. Gerakan
berkisar pada lingkup gerakan 0ᵒ-50ᵒ dari posisi anatomis dibantu oleh
kontak langsung 13 bagian belakang antara tulang tibia, ketegangan
ligamentum talofibulare anterior serta ketegangan otot dorsi fleksor.
Otot yang menggerakkan gerak plantar fleksi adalah m. gastrocnemius
dan m. soleus yang dipersarafi oleh n. tibialis.
c. Inversi
Gerakan inversi merupakan gerakan kombinasi antara gerakan
supinasi dengan gerakan adduksi dan plantar fleksi kaki. Gerakan ini
terjadi pada batas lingkup gerakan 0ᵒ-50ᵒ dimulai dari posisi axis
anatomis tibia yang memanjang kebawah pada jari kaki kedua dengan
posisi ankle netral. Gerakan ini dibatasi oleh kontak langsung tulang
tarsalis, ketegangan ligamentum tarsalis lateralis, ketegangan otot
peroneus longus dan brevis. Otot yang menggerakkan gerak inversi
adalah m. tibialis posterior.
d. Eversi
Gerakan eversi juga merupakan gerakan kombinasi, yaitu dari
gerakan pronasi, abduksi dan dorsi fleksi. Gerakan eversi ini berkisar
0ᵒ-20ᵒ. Gerakan ini dibatasi oleh kontak langsung tulang tulang tarsal
bagian lateral, ketegangan ligamentum tarsalis medialis serta
ketegangan otot tibialis anterior dan posterior. Otot yang menggerakkan
gerak eversi adalah m. peroneus longus dan m. peroneus brevis yang
dipersarafi oleh n. peroneus superficialis.

4. ROM Ankle Joint


a. Dorsi fleksi : 0 – 15°
b. Plantar fleksi : 0 – 55°
c. Inversi : 0 – 20°
d. Eversi : 0 – 10°
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa ankle joint adalah


sendi yang paling utama bagi tubuh untuk menjaga keseimbangan saat berjalan
dipermukaan yang tidak rata dan termasuk ke dalam sendi synovial hinge joint.
Ligament yang ada pada ankle joint yaitu diantaranya: Posterior talofibular
ligament, Calcaneo fibular ligament, Anterior talofibular ligament, Posterior
tibiotalar ligament, Tibiocalcaneal ligament, Tibionavicular ligament, Anterior
tibiotalar ligament.
Otot pengerak gerak dorsi fleksi, adalah tibialis anterior disarafi oleh n.
peroneus profundus, otot pengerak plantar fleksi adalah otot gastrocnemius yang
disarafi oleh n. tibialis dan otot soleus disarafi juga oleh n. tibialis. Sedangkan
penggerak eversi adalah otot peroneus longus dan peroneus brevis yang keduanya
disarafi n. peroneus superficialis, serta otot penggerak gerak inversi adalah otot
tibialis posterior.
DAFTAR PUSTAKA

Amirul, Muhammad Zulham. 2016. Hubungan Struktur Pedis Dengan Kecepatan


Lari 60 Meter Pada Siswa SMA Negeri 3 Semarang, Universitas
Diponegoro.

Chusid, J.G. 1993. Neuroanatomi Corelatif dan Neuro Fungsional . Bagian satu.
Gajah Mada University Press : Yogjakarta.

Fauzi, Walid Anwar. 2017. Efektifitas Latihan Isometrik Terhadap Penurunan


Nyeri Gerak Pada Kasus Sprain Ankle Kronis Di Klub Sepak Bola
Sumberejo Fc. Diss. University of Muhammadiyah Malang.

https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-content/uploads/2016/12/PENGUKURAN-
ROM.pdf

KHOIRIYAH, Miftakhul (2017) Analisa Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan


Instabilitas Ankle Joint Pada Pemain Basket Di Ukm Satria Muda Fikes
Umm. Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.

Nurohman, Muhammad Arif. 2017. Hubungan Tinggi Lompatan dan Bentuk


Arcus Pedis dengan Kejadian Sprain Pergelangan Kaki pada Atlet
Bulutangkis yang Melakukan Jumping Smash. Diss. UNIMUS.

Anda mungkin juga menyukai