Anda di halaman 1dari 16

Pillar

Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Daftar Isi 219


Oktober 2021
Iman, Pengharapan, dan Kasih (12) . 1

Meja Redaksi ....................................... 2


Pokok Doa ......................................... 5
Gereja dalam Surat Paulus kepada
Jemaat Roma ....................................... 6

Reformasi, Luther, dan Anugerah ... 8


Paul on Ecclesiology......................... 10
Prinsip dan Hikmat Alkitab
dalam Menghadapi Risiko

Iman, Pengharapan, dan Kasih


Kehidupan......................................... 12

Reflection on
Oratorio Messiah (22) ..................... 14
Let’s Take Time to Ponder ............. 16
Bagian 12: Doktrin Iman
Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong
Penasihat:
Pdt. Benyamin F. Intan
Pdt. Sutjipto Subeno

Redaksi:
K ini kita akan membahas tentang iman yang
sejati. Sekalipun kita sudah lama menjadi
orang Kristen, dan mungkin sudah cukup
lama merasa menjadi orang beriman, kita tetap
perlu untuk meneliti kembali apa itu iman yang
orang kaya, tetapi kita akan melayani umat Tuhan.
Yang kaya jangan lupa mencari uang untuk Tuhan.
Ada satu orang kaya yang mendadak sadar, lalu dia
mengatakan, “Kalau saya mempunyai banyak uang
tetapi tidak tahu mau ke mana, bukankah itu seperti
Pemimpin Redaksi:
Pdt. Edward Oei sejati. Tuhan tidak mau kita menjadi orang Kristen mobil mahal, diisi bensin sampai tangkinya penuh, lalu
yang membabi buta dan naif. Tuhan tidak mau kita distarter, tetapi tidak tahu mau ke mana?” Pokoknya
Wakil Pemimpin Redaksi:
Vik. Diana Ruth menjadi orang Kristen yang kurang pengetahuan, mobilnya membanggakan, bensinnya penuh. Ini
hanya beriman dengan kalimat-kalimat kiasan, orang gila yang tidak tahu hidup untuk apa.
Redaksi Pelaksana: tetapi tidak mengetahui makna yang sesungguhnya.
Pdt. Heruarto Salim
Adhya Kumara Begitu banyak orang di dunia, hidupnya tidak ada
Heryanto Tjandra Selama ini apa yang saya kerjakan dikabulkan, tujuan, tidak ada arah, tidak ada sasaran, pokoknya
Desain:
disetujui, dan diberkati oleh Tuhan. Sekolah Kristen main-main, putar-putar, jalan-jalan. Tuhan berkata,
Mellisa Gunawan Calvin sedang dibangun. Universitas akan memakai “Mulia bagi Allah di tempat yang Mahatinggi.”
Michael Leang tempat ini [ed: RMCI] untuk dua hingga lima Kalimat kedua, “Damai di bumi bagi orang yang

Redaksi Bahasa: tahun, lalu kemungkinan akan pindah ke BSD. Di diperkenan Tuhan.” Engkau mau damai, engkau
Vik. Lukas Yuan Utomo BSD juga akan dibangun gereja. Sesudah itu saya mau sejahtera? Mau. Tetapi engkau tidak mau
Darwin Kusuma
Juan Intan Kanggrawan
harap bisa mendapat tanah yang tidak terlalu jauh menjadi manusia yang diperkenan Tuhan. Hanya
Mildred Sebastian untuk kuburan. Jika Tuhan memberkati, kita harap doanya pintar, ikut kebaktian rajin, tetapi tidak minta
Noah Riandiputra Sundah menjadi berkat bagi orang miskin, yang kurang diperkenan Tuhan. Bagaimana Tuhan memberkati?
Yana Valentina
uang untuk membeli kuburan. Kita mendirikan Mulia bagi Allah di tempat yang Mahatinggi, baru di
Redaksi Umum: universitas untuk menerima murid yang pintar dan bumi ada damai bagi orang yang diperkenan Tuhan.
Vik. Budiman Thia
Erwan
kurang uang, tetapi mempunyai otak yang baik,
Hadi Salim Suroso sehingga gerakan ini menjadi gerakan yang sangat Mari kita menjadi orang Kristen yang berkenan
Randy Sugianto memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang kepada Tuhan. Menjadi orang Kristen yang hidup
Yesaya Ishak
di seluruh Indonesia. Kita bukan hanya melayani damai, baik, jujur, bertanggung jawab, dan tidak main-
GRII
CIMB Niaga
Cab. Pintu Air Jakarta
Acc. 8000 6896 3400
Berita Seputar GRII

Sekretariat GRII 1. Khotbah-khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dan hamba-hamba Tuhan lainnya dapat diikuti setiap minggu
Reformed Millennium Center melalui Streaming Reformed Injili secara live di http://pusat.grii.org/live dan http://reformed21.tv.
Indonesia (RMCI) VoD (Video on Demand) dari khotbah-khotbah tersebut dapat diakses melalui channel “Reformed Injili”
Jl. Industri Blok B14 Kav. 1. di YouTube dan Facebook.
Jakarta 10720
2. Rekaman SPIK Roh Kudus VI dengan tema “Kuasa dan Buah Roh Kudus dalam Transformasi Karakter” telah
Telp: 021 - 65867811
dapat diakses di laman http://spik.stemi.id.
www.buletinpillar.org 3. Calvin Institute of Technology membuka pendaftaran bagi mahasiswa baru Tahun Ajaran 2022/23. Untuk
redaksi@buletinpillar.org informasi dan pendaftaran dapat mengunjungi laman https://apply.calvin.ac.id/.
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 12)
main. Menjadi orang Kristen yang hidup berputar kembali kepada Tuhan, dan hidup Setiap orang dari per mulaan har us
suci, bijak, dapat menahan dan mengontrol menghadap Tuhan. Rohmu menghadap memelihara hati di hadapan Tuhan. Banyak
diri agar berkenan kepada Tuhan. Dengan siapa? Engkau hidup di depan siapa? Engkau orang yang menjadi hamba Tuhan, di
demikian, kita memuliakan Tuhan di hidup untuk memperkenan siapa? Setiap permulaan berkata, “Tuhan, Tuhan, aku
tempat yang tinggi. Ia menurunkan damai kita harus hidup berpaling dan menghadap mau menjadi hamba-Mu.” Ketika ia sudah
sejahtera bagi kita yang berkenan kepada- Tuhan. tua, teriaknya bukan, “Tuhan, Tuhan,”
Nya. Inilah berita Natal. Malaikat berkata tetapi, “hantu, hantu,” sehingga ia mulai
kepada gembala di padang, “Kemuliaan bagi Orang beriman menghadap terang, maka menyeleweng, berkompromi, dan belajar
Allah di tempat yang Mahatinggi dan damai orang beriman bayangannya tidak mungkin kejahatan. Banyak pendeta yang korupsi
sejahtera di bumi di antara manusia yang berada di depan. Jika engkau menghadap dan tidak beres. Pertama-tama hidup suci,
berkenan kepada-Nya.” Damai sejahtera terang, bayanganmu akan ada di belakang. ketika tua mencari pelacur, menjadi orang
akan diberikan kepada orang-orang yang Jika melihat bayangan berada di depan, yang tidak jujur. Berbahagialah mereka yang
berkenan kepada Allah. Dari sini, kita akan artinya engkau telah membelakangi iman. dari permulaan sampai akhir tekun berjalan
belajar beberapa definisi paling penting Jika engkau menghadap terang, bayanganmu dalam keadilan, kesucian, dan ketaatan pada
mengenai iman. pasti di belakangmu. Saat ini seluruh manusia prinsip Alkitab dan Roh Kudus, berjalan
celaka karena melihat bayang-bayang dirinya setia dalam Tuhan.
Pertama, iman adalah berpaling kepada Allah. di depan. Rusia, Amerika, Inggris, Eropa
Ketika engkau kembali dan memandang seperti itu, Tiongkok lebih lagi, Indonesia Saya harap saya boleh bersih sampai mati,
kepada Allah, ini merupakan suatu semangat juga seperti itu. menjadi contoh yang baik untuk menyinari
arah. Sasaran hidup rohanimu adalah zaman ini, untuk GRII, Indonesia, dan setiap
menghadap kepada Allah. Inilah iman. Koruptor di Brasil telah dibongkar, satu per orang Kristen. Dari sejak berusia tujuh
Orang beriman adalah orang yang hidupnya satu masuk penjara. Ada belasan presiden belas tahun, saya menjadi hamba Tuhan,
menghadap Tuhan, berpaling kepada Tuhan. di dalam sejarah Korea Selatan, lima masuk berkhotbah sampai sekarang, lebih dari
Orang yang percaya Tuhan adalah orang penjara karena korupsi. Di antara lima 600 kota yang dikunjungi, sekitar 35 juta
yang hidup di hadapan Tuhan. Allahku, aku tersebut, ada dua yang Kristen. Mereka orang yang mendengar khotbah saya. Saya
hidup memandang kepada-Mu, aku datang dari muda ikut pelayanan mahasiswa, tidak boleh sombong, harus tetap rendah
kepada-Mu, dan aku kembali ke arah-Mu. tetapi setelah jadi presiden, lupa iman hati, murni, dan menyerahkan diri di bawah
Itulah iman. Kristen, lupa bermoral seperti Kristus, pimpinan Tuhan, supaya boleh menjadi
dan mereka korupsi. Di Barat juga banyak teladan yang baik bagi kalian semua. Selama
Iman bukan sekadar mengangkat tangan presiden masuk penjara. Mengapa demikian? hidup, saya berusaha terus mengikut Tuhan,
di dalam sebuah kebaktian kebangunan Karena jika manusia sudah melihat uang taat kepada Tuhan. Setelah saya mati, engkau
rohani dan mau percaya. Iman bukan dan keuntungan, mata dan hati nuraninya boleh mengambil teladan saya, menjadi
omongan, bukan ide. Iman sejati adalah menjadi buta, dia tidak bisa lagi menjaga orang Kristen yang baik. Banyak orang kaya
arah yang sungguh-sungguh berpaling, kesucian. yang tidak senang kepada saya, karena saya

Dari Meja Redaksi


Salam Pembaca PILLAR yang setia,

Setiap negara, komunitas, atau organisasi biasanya memiliki satu tanggal yang mereka peringati sebagai hari jadi mereka. Gerakan
Protestan kerap memaknai hari jadinya di bulan Oktober, mengingat tanggal 31 Oktober 1517, di mana Martin Luther memakukan
95 tesis yang mengakselerasi Gerakan Reformasi Gereja.

Artikel “Reformasi, Luther, dan Anugerah” menulis perbandingan antara pengertian anugerah sebelum dan sesudah Reformasi.
Bagi yang familier dengan sejarah Reformasi, tentu ingat betapa sentralnya peran Surat Roma yang ditulis oleh Rasul Paulus di
dalam transformasi pengertian theologis Martin Luther. Di dalam artikel “Gereja dalam Surat Paulus kepada Jemaat Roma”, kita
seperti Luther, bisa mendapatkan penghiburan di dalam penerimaan Kristus akan kita, orang berdosa.

Artikel “Prinsip dan Hikmat Alkitab dalam Menghadapi Risiko Kehidupan” memberikan sepuluh poin yang sebaiknya tidak kita
abaikan kalau kita ingin mengarungi ganasnya ketidakpastian dan risiko lautan kehidupan. Sudah siapkah kita merisikokan hidup
kita untuk dipersembahkan kepada Tuhan, seperti yang Luther pernah lakukan dan yang Kristus masih kerjakan di tengah umat-Nya?

Sudahkah Anda mengunjungi website PILLAR di www.buletinpillar.org? Di sana Anda bisa mendapatkan edisi-edisi lampau, ikut
serta dalam diskusi, bahkan berlangganan dan membaca beberapa artikel yang khusus diterbitkan di media online ini. Jika Anda
mempunyai masukan, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku, Anda bisa mengirimkannya ke redaksi@buletinpillar.org.

Redaksi PILLAR

2 Pillar No.219/Oktober/2021
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 12)
tidak mudah dan tidak mengerti bagaimana menakutkan ketika harus bertemu Tuhan, mengatakan Tuhan tahu semua. Tetapi baru
memuji orang kaya. Banyak orang ketakutan Tuhan mengatakan, “Meskipun engkau di bagian akhir Daud berkata, “Selidikilah
karena Stephen Tong khotbahnya keras, berkhotbah demi nama-Ku, bernubuat bagi hatiku.” Daud tidak mengatakan ini dari
mereka ikut kebaktian di tempat lain, dipuji- nama-Ku, mengusir setan dengan nama-Ku, permulaan, karena ketika pada awalnya
puji oleh pendetanya. Pendetamu ini bukan menyembuhkan orang sakit dan melakukan Tuhan menyelidiki dirinya, ia tidak tahu.
memuji orang kaya, bukan mencari jasa, mujizat karena nama-Ku, tetapi hatimu jauh Sekarang ia minta diselidiki lagi agar ia tahu.
menyenangkan orang di dunia. Saya hanya dari pada-Ku. Apa gunanya engkau berbakti Bedanya, melihat segala sesuatu melalui mata
punya satu Tuan, yaitu Yesus Kristus. Saya kepada-Ku dan sembah sujud kepada-Ku?” Tuhan tidak mungkin salah.
hanya berusaha menyenangkan Dia, karena Inilah kepura-puraan, inilah kemunafikan,
Ia yang mati bagi saya. Engkau berapa kaya, inilah kata-kata yang sering diucapkan Yesus Jika menilai segala sesuatu dengan mata
tidak ada hubungan dengan saya. Engkau ketika memarahi orang Farisi. kita sendiri, pasti banyak kesalahan terjadi.
tidak pernah mati untuk saya, engkau hanya Tetapi ketika kita bisa melihat segala sesuatu
punya uang lebih banyak. Engkau hebat Orang Farisi adalah orang beragama yang melalui mata Tuhan, maka tidak mungkin
tetapi di hadapan Tuhan siapa pun harus paling tinggi kelasnya di dalam masyarakat salah. Melihat segala sesuatu janganlah
bertanggung jawab. Yahudi. Ketika Yesus hidup di dunia, Ia menggunakan pandangan subjektif mata
berkata, “Celakalah engkau orang Farisi yang kita sendiri. Menilai segala sesuatu harus
Iman berarti hidup menghadap Tuhan. pura-pura. Celakalah engkau ahli hukum dengan subjektivitas mata Tuhan. Setiap
Apakah engkau hidup di dunia ini menghadap (ahli Taurat) yang munafik, karena mulutmu orang Kristen yang hidup di dalam diri
kepada Allah? Apakah engkau menghadap sendiri tidak mungkin maju, tetapi hidup
kepada kebenaran-Nya, keadilan-Nya, dan melalui mata Tuhan memungkinkan kita
kesucian-Nya? Apakah engkau menghadap maju pesat sekali. Mengapa ada seseorang
kepada Tuhan yang membenci dosa, kepada yang baru bertobat tiga tahun sudah bisa
Tuhan yang mengasihi orang yang menjadi Begitu banyak orang di berkhotbah dan melayani Tuhan dengan
musuh-Nya, dan yang rela berkorban bagi dunia, hidupnya tidak ada begitu baik dan setia, tetapi ada orang lain
mereka? Tuhan dan sifat Ilahi-Nya harus yang sudah menjadi Kristen berpuluh-puluh
menjadi dasar moral kita. Jika moral kita
tujuan, tidak ada arah, tahun namun hidupnya tetap sembarangan?
mengikuti teladan Kristus, kita hidup di tidak ada sasaran, pokoknya Hal ini disebabkan ia tidak pernah mengubah
dalam Kristus dan menghadap kepada-Nya, main-main, putar-putar, pandangannya dari subjektivitas diri yang
ini namanya orang beriman. berdosa menjadi subjektivitas Tuhan yang
jalan-jalan. suci. Ia tidak pernah melihat diri melalui
Setiap orang jika beriman mempunyai pandangan Tuhan. Jika seseorang terus
arah baru. Arahnya bukan dunia, bukan mengikuti pandangan Tuhan, menilai segala
uang, keuntungan, kedudukan, kekayaan, sesuatu melalui takhta Tuhan, mengerti
atau kemuliaan yang fana, tetapi arahnya kriteria dan cara penilaian Tuhan, hal itu
adalah Tuhan dan Kerajaan-Nya yang membicarakan kebenaran, tetapi hatimu jauh akan membuat orang tersebut tidak mungkin
kekal. Hanya menyenangkan Tuhan, hanya dari padanya.” Orang yang beriman kepada sembarangan jatuh ke dalam dosa. Ini yang
hidup menghadap kepada Tuhan, dan Tuhan adalah orang yang dengan seluruh disebut hidup menghadap kepada Tuhan.
hanya minta diperkenan Tuhan. Dengan hidup dan jiwanya menghadap Tuhan. Saya
demikian imanmu adalah iman yang sejati. menaruh Tuhan di depan dan hanya hidup Ketika menghadap kepada Tuhan, maka
Jika engkau berkata bahwa engkau percaya menghadap Tuhan. “Selidikilah aku, ya Allah, rohanimu beriman. Yang disebut iman,
Tuhan, tetapi hatimu berpaling dari Tuhan dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah berarti arah dari jiwamu kepada Tuhan,
dan membelakangi Tuhan, engkau adalah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku percaya kepada Tuhan. Jika seseorang
penipu, tidak jujur, dan akan dibuang oleh serong, dan tuntunlah aku di jalan yang mempunyai satu tujuan, satu sasaran, hanya
Tuhan. Manusia yang diperkenan Tuhan kekal!” (Mzm. 139:23-24). Inilah kalimat kepada Tuhan, hidup menghadap kepada
adalah manusia yang menjadikan Tuhan di Daud. Daud juga berkata, “Tuhan, Engkau Tuhan, ia adalah orang yang beriman kepada
depannya. menilik aku, bukan? Engkau memeriksa Tuhan. Iman berarti sasaran rohani kepada
hatiku? Ketika aku berdiri, aku berbaring, Tuhan.
Hidup di hadapan Allah berarti Allah di aku duduk, atau aku berjalan, semua tidak
hadapanmu. Dengan Allah di depan saya, ada yang tertutup dari hadapan-Mu.” Kedua, iman berarti melihat yang dilihat
maka saya tidak berani sembarangan, Tuhan. Di dalam Alkitab banyak istilah
tidak jujur, tidak benar, dan tidak suci, Setiap saat, setiap peristiwa, setiap kalimat melihat, “lihatlah Anak Domba Allah”,
karena saya tahu saya sedang dilihat Tuhan. dan tindak tanduk yang manusia lakukan, “lihatlah kemuliaan Allah”, “lihatlah
Ketika Tuhan dengan pandangan-Nya tidak dapat menipu Tuhan. Tuhan adalah sesamamu”. Di dalam Alkitab, ada seorang
yang suci melihat engkau dan sangat Tuhan yang Mahakuasa dan Mahatahu. Ia buta yang disembuhkan Yesus. Pertama
dipuaskan karena engkau hidup dalam melihat sampai ke dalam hati kita semua. kali ia memegang matanya, Tuhan bertanya
kesucian, maka Tuhan berkata, “Inilah Daud mengatakan, “Dari jauh Engkau sudah kepadanya, “Apa yang kaulihat?” Dia
anak-Ku, inilah hamba-Ku. Silakan masuk, melihat aku. Ketika aku berbaring, Engkau menjawab, “Aku melihat orang berjalan,
terimalah kebahagiaanmu karena Aku sudah menilik hatiku; ketika aku berdiri, seperti rimba yang goyang.” Berarti masih
sudah menyediakan bagimu.” Yang paling engkau sudah mengenal pikiranku.” Daud kabur, tidak jelas. Tuhan melakukan satu

Pillar No.219/Oktober/2021 3
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 12)
kali lagi, menumpangkan tangan, menjamah melihat jelas, padahal ia ada rapat penting perlu melihat. Ketika kakinya menyentuh
matanya. Setelah disentuh lagi, ditanya lagi, di mana ia sudah harus tiba di sana sepuluh satu pintu, dia tahu ini pintu apa. Ketika
sekarang dia melihat apa? “Aku melihat menit yang lalu. Karena kabut tebal, ia tangannya memegang sesuatu, dia tahu ini
semua dengan jelas.” Tuhan berkata, tanpa belum sampai, bahkan belum tahu arahnya engsel apa. Ia sangat peka dan pintar.
diperanakkan oleh air dan Roh Kudus, ke mana. Dia ke kanan salah, ke kiri salah, ke
engkau tidak akan melihat Kerajaan Allah. depan salah, karena terlalu gelap oleh kabut. Apa ajaran dari cerita ini? Ada orang yang
Hanya melihat Kerajaan Allah saja belum Lalu dia mengomel sendiri, “Dua menit lagi matanya besar tetapi tidak melihat apa pun.
cukup, engkau harus masuk ke dalam saya mesti rapat, mereka perlu saya, dan Ada orang yang buta, apa pun peka, karena
Kerajaan Allah. saya perlu dengar mereka, tetapi bagaimana dunia ini dunia sindiran, dunia paradoks.
mau pergi?” Ketika ia sedang mengomel, Adakah orang kaya yang miskin? Banyak.
Alkitab sangat sering berbicara tentang mendadak di tengah kabut ada satu tangan Adakah orang miskin yang kaya? Juga
melihat, melihat, dan melihat. Tetapi apakah yang memegang tangannya dan berkata, banyak. Adakah orang pintar yang bodoh?
engkau melihat dengan jelas? Orang yang “Ikut saya!” Ia bertanya, “Siapa kamu? Banyak sekali. Adakah orang biasa yang
melihat dengan tidak jelas, tidak mungkin Mengapa saya harus ikut kamu?” Orang itu pintar? Banyak sekali. Mengapa yang pintar
bekerja dengan baik. Tentang melihat, menjadi bodoh? Karena mereka mempunyai
dalam bahasa Inggris ada empat istilah kepintaran duniawi, bukan kebijaksanaan
yang berbeda sekali: 1) blink, artinya engkau dari sorga. Mengapa yang bodoh menjadi
mendadak melihat sesuatu dengan jelas, pintar? Karena mereka dianggap bodoh,
“Oh ternyata begitu,” 2) blank, melihatnya Iman berarti hidup kurang sekolah, tetapi hatinya mempunyai
seperti terantuk, matanya seperti tertutup menghadap Tuhan. Apakah naluri yang kuat. Di dunia ini ada orang kaya
separuh, melihat tidak jelas, 3) blur, melihat yang miskin sekali, ada orang miskin yang
engkau hidup di dunia ini
semua kacau menjadi satu, tidak jelas apa, 4) kaya sekali. Orang kaya yang miskin sekali
blind (buta), tidak mampu melihat apa pun. menghadap kepada Allah? adalah orang yang bagaimana pun kaya tidak
Blink, blank, blur, blind. Setelah empat hal Apakah engkau menghadap pernah puas. Sudah ada ratusan miliar tetap
ini, yang paling celaka adalah black (hitam tidak puas. Maunya untung terus. Ia menipu,
pekat). Engkau berada di posisi yang mana?
kepada kebenaran-Nya, menyeleweng, segala sesuatu dikerjakan
Orang yang blink tidak akan sembarangan keadilan-Nya, dan kesucian- dengan tidak jujur. Mau kaya, akhirnya paling
mengatakan dirinya blink. Ia melihat dengan Nya? Apakah engkau miskin, menjadi pengemis besar-besaran,
jelas, juga melihat kekurangan sendiri. Kita merebut dan menipu uang orang lain. Dia
perlu blink, diberikan sorotan dan cahaya
menghadap kepada Tuhan mau cepat kaya, akhirnya menjadi miskin.
dari Roh Kudus, sehingga mata rohani kita yang membenci dosa, kepada
melihat. Tuhan yang mengasihi orang Saya pernah berbicara dengan seseorang
yang penting agar jangan ingin cepat kaya,
Yang disebut iman, pertama arahnya
yang menjadi musuh-Nya, akhirnya ia terjeblos. Sudah jatuh, seumur
dibenarkan, kedua, matanya dijelaskan. Jika dan yang rela berkorban bagi hidup tidak bisa kembali lagi. Orang itu
mata sudah jelas melihat apa pun, berbeda mereka? sudah terperosok jatuh, sudah tidak bisa
dengan melihat tidak jelas. Ada orang yang kembali lagi. Sekarang tidak mau lagi ikut
melihat semua kabur, semua sama, tidak bisa kebaktian yang saya pimpin, karena dia
membedakan yang istimewa, yang akurat, pikir dia pintar, padahal bodoh. Di dunia
dan yang benar yang mana. Ada orang yang ini banyak orang yang kelihatannya bodoh,
sudah beriman kepada Tuhan dan sudah menjawab, “Saya akan bawa kamu masuk tetapi pintar. Banyak orang yang miskin
percaya, namun ia tidak bisa menjelaskan ke Parliament House.” Lalu ia menjawab, tetapi kaya, karena di dalam kemiskinannya,
Tuhan itu bagaimana, karena ia tidak blink, “Mau, saya mau.” Lalu tangannya dipegang, walaupun uangnya tidak banyak, tetapi masih
tetapi blank, blur, blind. Akibatnya, ia tidak satu menit sampai di Parliament House. kasih orang, membantu orang, menjadi
memiliki definisi atau deskripsi yang akurat Ketika orang yang menggandengnya mau orang yang berjiwa konglomerat walaupun
untuk membuktikan bahwa ia telah melihat pulang, ia berkata, “Jangan pulang dahulu. kantongnya kantong biasa. Ada orang
dengan jelas. Jika hati nuranimu sudah Saya mau tahu siapa engkau yang begitu berkantong konglomerat, tetapi jiwanya pelit
dikotori, dikaburkan banyak dosa, engkau hebat, dalam satu menit bisa membawa saya luar biasa, sehingga kelihatan kaya, tetapi
tidak pernah dapat melihat apa pun dengan dengan cepat sampai di Parliament House. miskin. Banyak orang konglomerat adalah
jelas. Mari kita tinggalkan segala dosa, Apa rahasiamu?” Orang itu senyum-senyum pengemis besar-besaran, karena mereka
menghapus segala halangan, supaya mata dan menjawab, “Rahasianya hanya satu.” terus kekurangan uang, terus mau kaya, terus
rohanimu melihat Tuhan dengan jernih, Orang itu menjawab satu kalimat, yang mengambil uang orang lain. Mereka menjadi
dengan jelas. Ini yang namanya iman. membuat ia kaget setengah mati, “Sebab pengemis yang berkaliber besar. Tetapi ada
saya buta.” “Ha? Engkau bisa membawa orang biasa yang tidak terlalu kaya, ada uang
Ada cerita, ada seseorang yang sudah saya begitu cepat karena buta?” Orang memberi kepada orang, seperti orang kaya.
berjalan sampai Parliament House di buta tidak dipengaruhi kabut. Berapa pun Tuhan membuat mereka bermentalitas kaya.
London, mendadak ia tidak bisa melihat, tebalnya kabut tidak masalah, karena dia Jika engkau sungguh-sungguh memberi,
karena kota London sedang berkabut. buta. Tetapi ia sudah sering di sana sehingga mengasihani, menghormati orang lain,
Dia terus jalan sana sini, tetapi tidak dapat jalan kanan, jalan kiri, dapat ia lakukan tanpa Tuhan tidak pernah melupakan kita. Dengan

4 Pillar No.219/Oktober/2021
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 12)
demikian engkau melihat yang tidak dilihat mengarah kepada Tuhan dan iman juga iman adalah arah, iman adalah penglihatan.
oleh orang lain. Itulah iman. berarti melihat pimpinan Tuhan. Kedua hal Dalam tema berikutnya, akan dibahas aspek
ini menyatakan bahwa kita beriman kepada ketiga dari iman, yaitu iman adalah memegang
Mengapa orang yang buta tadi bisa Tuhan. Orang Kristen yang mengikuti Tuhan Tuhan. Kiranya Tuhan memperbaiki iman
memimpin? Karena ia tidak dipengaruhi harus melihat apa yang dilihat oleh Tuhan. kita, membenarkan iman kita, bukan menjadi
oleh kabut. Sekarang kita terlalu banyak yang Jika engkau tidak diperanakkan oleh Roh orang yang sembarangan. Amin.
matanya terbuka lebar, akhirnya yang dilihat Kudus, engkau tidak akan melihat Kerajaan
hanya kabut, bukan manusia. Banyak orang Allah. Jika engkau tidak diperanakkan melalui
Kristen yang matanya dibuka terlalu besar, air dan Roh Kudus, engkau tidak akan masuk
akhirnya tidak bisa melihat anugerah Tuhan, ke dalam Kerajaan Allah. Yang disebut
hanya melihat kebanggaan diri, hanya melihat melihat Kerajaan Allah berarti engkau sudah
kesombongan diri. Hal demikian berbahaya mempunyai iman kepada Tuhan, berarti
sekali. Kita harus beriman. Iman berarti engkau mengarah kepada Tuhan. Karena

Sambungan dari halaman 15 kepada berhala-berhala pada zaman itu. hanya sebagai ucapan di lidah saja, tetapi
Dari pembelajaran ini kita juga dapat sebagai sebuah komitmen kehidupan yang
yang memuji Allah. Memang di dalam setiap melihat bahwa Allah dapat berkarya melalui dipersembahkan sepenuhnya bagi kemuliaan
berkat yang kita terima sudah seharusnya kita malapetaka ataupun musibah yang kita alami Allah.
memuji Allah, tetapi yang sering kali tidak kita untuk menyadarkan serta melepaskan kita
sadari adalah hal yang kita anggap berkat bisa dari jeratan dunia dan akhirnya kembali
jadi adalah kutukan yang membawa kita makin kepada Allah. Inilah anugerah Allah yang Simon Lukmana
jauh dari Allah. Oleh karena itu, sebagai orang diberikan kepada kita melalui penderitaan Pemuda FIRES
percaya, seharusnya kita dengan teliti dan dan kesulitan, atau di dalam Alkitab hal ini
jelas melihat setiap hal yang terjadi di dalam juga sering dikenal sebagai “baptism of fire”.
hidup kita. Karena sebagai umat tebusan-Nya,
seharusnya seluruh fokus hidup kita diarahkan Penggunaan istilah “haleluya” yang kedua
hanya untuk kemuliaan Tuhan, bukan kepada adalah di dalam konteks perjamuan kawin
hal yang lain, apalagi kepada diri kita sendiri. Anak Domba, atau terkait dengan kedatangan
Yesus yang kedua kali, perkawinan antara
Selain itu, dari konteks pertama penggunaan Kristus sebagai Kepala Gereja dan Gereja
kata “haleluya” di Wahyu 19, kita pun sebagai tubuh-Nya. Peristiwa ini tentu
harus belajar untuk memuji Allah di tengah merupakan sebuah peristiwa yang sangat
kesulitan atau malapetaka yang kita terima. kita nanti-nantikan sebagai orang percaya,
Melalui pembelajaran di dalam Alkitab, kita peristiwa di mana kita akan dipersatukan
dapat menyadari bahwa Tuhan beberapa dan hidup bersama dengan Kristus di dalam
kali membiarkan atau bahkan secara aktif kekekalan. Ketika hal itu terjadi, kita semua
mengirimkan bangsa kafir datang untuk sudah disempurnakan dan hidup di dalam
menghancurkan bangsa Israel. Semua itu sukacita bersama dengan Allah di dalam langit
dilakukan sebagai sebuah hukuman atas dan bumi yang baru. Kiranya kehidupan kita
Israel yang sudah “melacurkan” dirinya dipenuhi dengan pujian kepada Allah, bukan

POKOK DOA
1. Bersyukur untuk SPIK Roh Kudus VI yang telah diadakan pada tanggal 18 September 2021. Bersyukur untuk setiap firman
yang telah dibagikan, kiranya Roh Kudus membimbing kita dan memberikan hikmat kebijaksanaan dan pengertian yang
sejati akan karya Roh Kudus dalam hidup kita, khususnya dalam transformasi karakter kita.

2. Berdoa untuk setiap gereja Tuhan di seluruh dunia, kiranya dalam bulan memperingati Reformasi ini, Tuhan bekerja dan
berbelaskasihan terhadap gereja-Nya di dalam menjaga dan mempertahankan pemberitaan firman dengan pengertian
yang sejati dan sesuai dengan Alkitab. Berdoa kiranya setiap umat Tuhan memiliki kerinduan untuk mengerti akan firman
Tuhan dan memberitakan kabar baik keselamatan ini kepada orang-orang yang belum mengenal karya keselamatan yang
dikerjakan oleh Kristus dalam menebus setiap umat-Nya.

Pillar No.219/Oktober/2021 5
A
pakah itu yang disebut gereja? pergi keluar dari kota Roma. Peristiwa ini ketika berada di rumah masing-masing.
Apakah gedungnya? Atau kumpulan juga dicatat dalam Kisah Para Rasul 18:2, Ketika orang-orang Yahudi kembali lagi ke
banyak orang yang percaya kepada “Di Korintus ia [Paulus] berjumpa dengan kota Roma, mereka menemukan kondisi
Allah? Ataukah dua atau tiga orang yang seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal gereja yang sudah berbeda. Gereja yang
berkumpul di mana Yesus hadir di tengah- dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan dahulu mereka tinggalkan sekarang memiliki
tengah mereka? Sebagian besar dari kita Priskila, istrinya, karena Kaisar Klaudius kebiasaan yang bertentangan dengan
mungkin sudah cukup puas dengan kedua telah memerintahkan, supaya semua orang Taurat yang selama ini mereka pegang.
pengertian gereja yang disebutkan di Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah Bukan itu saja, komposisi jemaat yang
atas. Namun, pandemi COVID-19, yang ke rumah mereka.” Dekret tersebut berakhir dahulu didominasi oleh mereka, sekarang
memaksa kita untuk beribadah di rumah kita ketika Kaisar Klaudius mangkat pada tahun justru didominasi oleh orang Yunani.
masing-masing, membuat kita dapat lebih 54. Dengan berakhirnya larangan tersebut, Suara mereka mungkin tidak lagi cukup
menghayati perkataan Yesus dalam Matius maka banyak orang Yahudi kembali ke kota kuat untuk mengubah kebiasaan yang
18:20. Pandemi ini memang telah membuat Roma, termasuk orang Yahudi-Kristen (orang baru ini. Hal ini membuat adanya masalah
kita semua harus memikirkan ulang hal-hal Israel yang percaya kepada berita Injil). atau perselisihan di antara orang Kristen
yang selama ini sudah kita anggap biasa. Ketika Paulus menulis surat kepada jemaat Yunani dan Yahudi di gereja Roma. Mungkin
Banyak hal yang menurut kita merupakan Roma, diperkirakan ini terjadi empat tahun ada orang Kristen Yahudi yang merasa
suatu kebutuhan dan keharusan terpaksa setelah kembalinya orang-orang Yahudi ke lebih baik karena menjalankan Taurat dan
kita kurangi, singkirkan, atau hindari akibat Roma. Walaupun tidak jelas pada tahun akhirnya menghakimi mereka yang tidak
wabah yang melanda seluruh dunia. Seluruh berapa, namun fakta bahwa jemaat Roma menjalankannya. Hal ini terindikasi dari
dunia seperti sedang dimurnikan dari hal-hal sudah diisi kembali oleh orang Yahudi- teguran Paulus dalam Roma 2:1. Masalah
yang berlebihan atau bahkan sebenarnya Kristen dapat dilihat pada bagian penutup inilah yang ingin diselesaikan oleh Paulus
tidak dibutuhkan sama sekali. Di sisi lain, Surat Roma. Di dalam Roma 16:3, terlihat dalam suratnya kepada jemaat di Roma.
ada hal-hal yang dahulu kita anggap boleh bahwa Priskila dan Akwila sudah kembali Dengan melihat bagaimana Paulus menyusun
ada boleh tidak, tetapi setelah hal tersebut ke kota Roma. argumen theologisnya, kita dapat belajar
diambil dari kita, baru kita menyadari betapa tentang gereja yang sejati menurut Paulus.
pentingnya dan betapa kita membutuhkan Kepergian orang Yahudi dari kota Roma
hal-hal itu. Demikian juga gereja saat ini mengubah kondisi gereja Roma. Jemaat Pertama-tama, Paulus menunjukkan bahwa
harus memikirkan kembali hal-hal yang harus yang dahulu didominasi oleh orang-orang Allah sedang murka kepada manusia yang
ada di dalam ibadah, hal-hal apa yang bisa Yahudi-Kristen, sekarang justru didominasi fasik dan zalim. Manusia tidak mengakui
dihilangkan, dan hal-hal yang bisa digantikan oleh orang non-Yahudi atau sebut saja Allah sekalipun kemuliaan Allah nyata
dengan cara yang berbeda. orang Yunani. Ditinggalkan selama kurang bagi manusia dalam karya ciptaan-Nya.
lebih lima tahun oleh orang Yahudi, besar Penolakan manusia dapat dilihat dalam tabel
Perubahan yang besar dan signifikan sering kemungkinan ada kebiasaan-kebiasaan yang di bawah ini.
kali mengharuskan kita untuk beradaptasi identik dengan orang Yahudi yang mulai
atau, dengan kata lain, mengharuskan kita ditinggalkan oleh jemaat Roma. Persekutuan Seluruh aspek hidup manusia telah rusak,
untuk berespons dengan tepat. Perubahan gereja Roma sebelumnya mungkin hanya karena di dalam seluruh aspek manusia telah
besar adalah kondisi yang juga dialami oleh akan makan makanan yang halal menurut menolak Allah. Ketika membaca bagian ini,
gereja di Roma yang akhirnya menimbulkan Kitab Taurat. Namun, karena sudah tidak orang-orang Kristen Yahudi di Roma mungkin
masalah di tengah-tengah jemaat. Perubahan ada orang Yahudi lagi, jemaat Roma orang akan merasa bahwa pernyataan Paulus ini
besar tersebut bermula dari dikeluarkannya Yunani sekarang bisa dengan bebas makan hanya berlaku bagi orang-orang kafir yang
dekret Kaisar Klaudius pada tahun 49 yang makanan yang mereka inginkan, makanan tidak mengenal Allah. Sedangkan mereka
mengharuskan semua orang Yahudi untuk yang memang sudah biasa mereka makan yang Yahudi, yang telah menerima Taurat,
tentu lebih baik.
Penolakan Akibat Mengantisipasi
p i k i r a n
Mengganti kemuliaan Allah yang tidak fana dengan Diserahkan kepada keinginan hati yang cemar (2:24) tersebut, Paulus
gambaran ciptaan yang fana (2:23) menuliskan
Mengganti kebenaran Allah dengan dusta dan menyembah Diserahkan kepada hawa nafsu yang memalukan, bahwa orang
ciptaan dengan melupakan Penciptanya (2:25) hubungan pasangan menjadi rusak (2:26-27) Yahudi pun tidak
luput dari dosa-
Tidak merasa perlu untuk mengakui Allah (2:28) Diserahkan kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, dosa. Mereka
sehingga melakukan kejahatan (2:28-31) telah memiliki

6 Pillar No.219/Oktober/2021
bahkan mengajarkan Taurat, tetapi mereka kematian (6:21). Namun, ketika hamba ini berdosa yang menerima kasih karunia
sendiri melanggarnya (2:17-23). Seperti ada dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Allah, dan menyerahkan seluruh hidupnya
tertulis, “Sebab oleh karena kamulah nama kebenaran, ia akan bekerja di ladang Allah bagi Tuhan. Mari kita baca kesaksian yang
Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain” dan memperoleh pengudusan, serta akhirnya diberikan oleh Paulus sendiri. “Aku yang
(2:24). Maka tidak ada yang lebih baik dari hidup yang kekal (6:22). Oleh karena itu, tadinya seorang penghujat dan seorang
yang lain. Kita semua adalah manusia yang gereja yang sejati adalah gereja yang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku
sama-sama telah jatuh ke dalam dosa. senantiasa mengalami pengudusan. telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu
telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di
Gereja bukan hanya kumpulan orang yang Pengudusan? Tunggu dahulu. Bukankah luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita
berdosa, tetapi juga yang sudah dibenarkan bangsa Israel, bangsa pilihan itu, yang telah itu telah dikaruniakan dengan limpahnya
oleh iman. Sekalipun jemaat Roma yang diberikan Taurat, tetap gagal menjalankan kepadaku dengan iman dan kasih dalam
Yahudi masih menjalankan Taurat, ini tidak perintah Allah? Mereka gagal menguduskan Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan
membuat mereka menjadi lebih benar diri menjadi umat Allah. Berkali-kali mereka patut diterima sepenuhnya: ‘Kristus Yesus
dibandingkan dengan orang-orang Kristen jatuh ke dalam penyembahan berhala datang ke dunia untuk menyelamatkan
Yunani yang tidak menjalankannya. Sebab orang berdosa,’ dan di antara mereka akulah
tidak seorang pun dapat dibenarkan di yang paling berdosa. Tetapi justru karena
hadapan Allah oleh karena melakukan itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
Taurat (3:20). Tetapi orang dapat dibenarkan sebagai orang yang paling berdosa, Yesus
karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab Allah Paulus sebagai seorang Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.
telah menentukan Yesus Kristus sebagai yang banyak merintis gereja Dengan demikian aku menjadi contoh bagi
jalan pendamaian melalui pengorbanan- mereka yang kemudian percaya kepada-Nya
Nya di atas kayu salib. Hal ini sesuai mula-mula adalah salah dan mendapat hidup yang kekal” (1Tim.
dengan apa yang diajarkan dalam Taurat, satu saksi hidup mengenai 1:13-16). Kiranya kita juga, sebagai gereja
bahwa orang dapat dibenarkan melalui yang telah ditebus dan dikuduskan, boleh
adanya korban pengganti atau substitusi, apa yang diajarkannya belajar mengikuti teladan Paulus, sadar
karena Allah adalah Allah yang adil, yang dalam Surat Roma. Dia juga akan keberdosaan kita, mengamini anugerah
tidak akan membiarkan dosa begitu saja. keselamatan yang semata-mata berasal dari
Pelanggaran tidak dapat ditebus dengan adalah seorang berdosa yang belas kasihan Tuhan, dan dengan penuh
ketaatan, karena hukuman tetap harus menerima kasih karunia ucapan syukur mempersembahkan tubuh
diberikan agar keadilan ditegakkan. Oleh kita sebagai persembahan yang hidup, yang
karena itu, Allah menjadikan Yesus Kristus Allah, dan menyerahkan kudus, dan yang berkenan kepada Allah.
sebagai korban penebusan, dengan maksud
untuk menunjukkan keadilan-Nya dan
seluruh hidupnya bagi Amin.

supaya nyata bahwa Ia benar, dan juga Tuhan.


membenarkan orang yang percaya kepada Deddy Welsan
Yesus (3:26). Tuhan Yesus telah menjadi Pemuda GRII Bandung
korban yang menanggung segala pelanggaran
yang telah kita perbuat. Ini adalah kasih
karunia, bukan upah atas perbuatan kita hingga akhirnya mereka dibuang dari Tanah
(4:4). Sebab jika berdasarkan perbuatan, Perjanjian. Sekalipun mereka dipulihkan
kita semua seharusnya mendapatkan murka dan berhasil membangun kembali Bait Allah,
Allah. Tetapi oleh kasih karunia, kita telah apakah keadaan baik tersebut berlangsung
dibenarkan dengan cuma-cuma. lama? Lihat saja akhirnya. Bahkan Mesias
yang dijanjikan pun disalibkan oleh mereka.
Jika kita dibenarkan hanya oleh kasih Bukankah kegagalan-kegagalan ini yang
karunia melalui iman, bolehkah kita terus menjadi argumen Paulus bahwa semua orang
berbuat dosa? Toh bukan atas dasar usaha telah jatuh ke dalam dosa? Jadi bagaimana
diri kita diselamatkan. Apakah Surat Roma gereja dapat menguduskan dirinya bagi
mendukung doktrin hyper grace? Tentu saja Allah? Apa jaminannya kalau kali ini gereja
tidak. Yesus Kristus mati demi menebus tidak akan gagal seperti Israel telah gagal?
kita dari dosa, bagaimana mungkin kita Jaminannya adalah Roh Kudus. Roh Kudus
masih tinggal di dalam dosa? Tidak mungkin memerdekakan kita yang ada di dalam
barang yang sudah dibeli ditinggalkan di Kristus dari hukum dosa dan maut (8:2).
tempat penjual, pasti akan dibawa oleh Roh mengubah hasrat kedagingan yang
pembelinya. Paulus menjelaskan bahwa terikat pada dosa menjadi keinginan Roh
ketika kita beriman kepada penebusan Tuhan yang adalah hidup dan damai sejahtera. Kita
Yesus, maka manusia lama kita juga turut diberikan hidup yang baru oleh Roh Kudus,
disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang hidup yang dimampukan untuk menjalankan
kuasanya (6:6). Lalu kita juga memperoleh kehendak Allah dalam hidup kita. Dengan
hidup yang baru dalam Kristus, sebab Kristus demikian, gereja yang kudus adalah suatu
juga bangkit dari kematian, hidup baru keniscayaan, sebab Roh Kuduslah yang
yang harus dihidupi bagi Allah yang telah mengerjakannya.
memberikannya. Paulus mengumpamakan
hal ini seperti seorang hamba. Hamba dosa Paulus sebagai seorang yang banyak merintis
akan dipaksa bekerja di ladang kecemaran gereja mula-mula adalah salah satu saksi
dan kedurhakaan. Akibatnya, hamba ini hidup mengenai apa yang diajarkannya
akan memetik buah rasa malu dan akhirnya dalam Surat Roma. Dia juga adalah seorang

Pillar No.219/Oktober/2021 7
P
ada zaman sebelum Reformasi Gereja bukannya pada orang percaya. Penolakan Taurat dilakukan oleh mereka dalam
abad ke-16, anugerah tidaklah ini bukan hanya kekhasan linguistik semata. semangat praduga atau kepercayaan pada
dimengerti sebagaimana kita mengerti Penolakan ini mewakili desakan khas kebenaran milik kita sendiri—atau, sebagai
sekarang. Di zaman itu, selain anugerah Lutheran. Bagi Luther, anugerah Allah tidak karakteristik korelatif dari kondisi bipolar
Allah (prevenient grace), tanggung jawab bergantung kepada kelayakan penerimanya, ini, dalam kecemasan, ketakutan, atau
manusia seakan diperlukan untuk membuat namun tetap merupakan karakteristik keraguan. Dari tiga masalah di atas, Luther
manusia layak diterima oleh Tuhan. struktural dalam kehidupan Kristen. Dan membawa pembacanya untuk mencermati
Anugerah hanya diberikan Allah kepada lagi bagi Luther, kebenaran orang percaya definisi “iman” dan “rasa percaya” dalam
orang yang menyesal dan insaf sehingga (setidaknya kebenaran yang diperhitungkan tema iman milik Paulus. Menurutnya, setiap
mereka berbalik melakukan perbuatan- di hadapan Allah) tidak pernah benar-benar orang percaya kepada sesuatu. Masalahnya,
perbuatan baik sesuai dengan hukum-hukum milik mereka sendiri, melainkan tetap apakah kita percaya pada diri kita sendiri
Allah dan layak untuk mendapatkan hidup menjadi kebenaran Kristus; kebenaran itu atau pada manfaat yang diberikan kepada
yang kekal. Pandangan lain yang marak di pada dasarnya milik sosok lain (alienus) kita secara tidak wajar di dalam Kristus.
zaman itu adalah anugerah dianggap sebagai bahkan ketika orang percaya memilikinya di
suatu hal (substansi) yang dimasukkan ke dalam Kristus. Namun dengan Iman kepada Yesus Kristus
dalam diri manusia. Ketika anugerah ini Bagi Luther, kebenaran esensial dari
masuk, orang tersebut dapat menjadi benar Bukan karena Melakukan Hukum Taurat Injil adalah Yesus sebagai Juruselamat
dan mampu melakukan hukum-hukum Allah. Seperti Agustinus, Luther mengidentifikasi kita satu-satunya yang telah melakukan
Mereka yang bertekun dalam hukum-hukum masalah “pelaksanaan hukum Taurat” itu semua yang diperlukan untuk pembenaran
ini akan mendapatkan keselamatan sebagai bukan pada isi dari Taurat ataupun pada dan keselamatan kita. Ia dengan tegas
ganjarannya. Anugerah, atau iman, hanya kapasitas manusia untuk melakukannya menyatakan Yesus sebagai Juruselamat dan
dianggap sebagai titik awal perjalanan dalam kinerja yang dapat diamati secara Perantara, bukan sebagai Legislator atau
orang Kristen, selebihnya manusia harus eksternal, melainkan pada kerusakan hati Hakim: Dia tidak menuntut kita, malahan
berusaha melakukan hukum Allah agar layak manusia yang terdalam. Menurut pandangan memberi kita keselamatan, selama kita
mendapatkan hidup yang kekal. Semua dan pengalaman Luther sebagai seorang mendekap Kristus dalam iman. Luther di sini
pandangan ini menyejajarkan anugerah, biarawan, ketaatan lahiriah yang sempurna memutuskan ajarannya secara tegas dari
iman, dan andil manusia di dalamnya. terhadap perintah-perintah Allah dapat kesan umum tentang Kristus pada zaman itu
menyamarkan kebencian batin kita terhadap sebagai Cosmocrator yang keras, Pembuat
Martin Luther menjadi salah satu orang hukum Taurat. Lebih buruk lagi, penyamaran Hukum Baru, serta Hakim terakhir (secara
yang menentang secara keras semua ini didasarkan pada keinginan manusia untuk jelas digambarkan melalui lukisan-lukisan
pandangan ini. Pembacaannya terhadap menjadi Tuhan dan menggantikan satu- Katolik pada zaman itu). Menggemakan
surat Paulus kepada jemaat di Roma dan satunya karunia Tuhan yang cukup di dalam Paulus (Rm. 8:32-34), ia menegaskan bahwa
Galatia membawa Luther ke dalam definisi Kristus dengan pencapaian-pencapaian Kristus selalu “bagi kita”, bukan menentang
iman yang jauh berbeda dari pembacaan dirinya. kita sebagai Hakim. Terlebih lagi, “kebenaran
sebelumnya. Luther mengartikan iman Allah” (iustitia Dei) tidak harus dipahami
sebagai “kepercayaan yang menyerahkan diri Dalam kerangka pemikiran ini, kritik sebagai tindakan keadilan Ilahi yang
sepenuhnya pada janji-janji dan manfaat- Luther terhadap “pelaksanaan Taurat” menghukum orang berdosa dan memberi
manfaat Allah di dalam Kristus”, dan iman berkutat pada pemahaman diri manusia upah kepada orang benar, melainkan sebagai
ini merupakan anugerah yang diberikan yang beroperasi dalam kinerja “perbuatan karunia yang diberikan dalam Kristus dan
secara cuma-cuma, bukan melalui perbuatan baik”. Penekanannya diletakkan dalam diterima dalam iman; karunia ini, yang telah
atau kesesuaian dengan hukum Allah. sebuah hermeneutik yang tersusun dari tiga diberikan sekali untuk selamanya, tidak
Dengan menggunakan definisi ini, Luther elemen: pemahaman yang salah tentang menyisakan ruang untuk ketidakpastian atau
mempertanyakan ulang seluruh penafsiran pelaksanaan hukum, motivasi yang rusak ketakutan. Di sini anugerah mendahului
Abad Pertengahan tentang anugerah untuk melakukan Taurat, dan kecongkakan segalanya dan diterima dalam iman, serta
sebagai suatu kualitas yang dimasukkan ke sebagai sikap dalam melakukan hukum. setiap perbuatan baik tidak dapat atau tidak
dalam jiwa manusia. Anugerah menurut Pertama, kesesuaian dengan hukum Taurat dimaksudkan untuk memperoleh manfaat di
Luther merupakan perkenanan Tuhan dalam dipahami sebagai sarana yang diperlukan masa depan.
menerima manusia, bukan sebagai kekuatan untuk mendapatkan keselamatan, dengan
transformatif yang bekerja dalam jiwa kata lain perbuatan baik adalah penyebab Ketika Luther secara kontroversial
manusia. (bukan akibat) dari pembenaran. Kedua, dan bersikeras menegaskan bahwa orang percaya
karenanya, perbuatan Taurat ini dilakukan dibenarkan “oleh iman saja” (sola fide), ia
Luther juga menolak segala referensi tentang dengan motivasi yang tidak religius bermaksud untuk mengecualikan gagasan
jasa dalam konteks penebusan­­ —atau, jika melainkan egois, yakni untuk memperoleh bahwa iman perlu “dibentuk” atau ditambah
istilah tersebut ingin digunakan, istilah jasa keselamatan dan dengan demikian beroleh dengan perbuatan baik. Semua ini dimengerti
hanya dapat diterapkan pada Kristus dan manfaat bagi diri sendiri. Ketiga, perbuatan karena dia memahami iman bukan sebagai

8 Pillar No.219/Oktober/2021
persetujuan intelektual terhadap informasi Kesempurnaan Anugerah menurut Luther menganggap pelayanan kepada orang lain
sejarah atau rumusan kredo tetapi sebagai Dalam pengantarnya tentang Injil, Luther sebagai pemberian diri, dalam upaya untuk
penyerahan diri sepenuhnya kepada belas menegaskan bahwa “Injil” bukanlah standar memurnikannya dari noda kepentingan
kasihan Allah di dalam Kristus: sehingga iman kebenaran yang baru atau yang lebih tinggi pribadi, dan dalam mengidealkan pemberian
itu penting bukan dalam dirinya sendiri, daripada hukum Taurat, melainkan anugerah yang tidak memperoleh imbalan. Di sini
seolah-olah itu adalah disposisi mental atau semata. Injil menyajikan perbuatan- pula Luther mengartikulasikan gagasan
emosional yang lebih tinggi, melainkan perbuatan Kristus bukan agar kita dapat pemberian anugerah “altruistik” yang
karena hubungannya dengan Kristus. Dan di menirunya, tetapi agar kita dapat bergantung berkontribusi terhadap definisi modernitas
dalam hubungannya dengan Kristus, iman kepadanya, karena perbuatan-perbuatan itu terhadap anugerah yang “murni”, yakni
sejati akan mendekap Kristus sedemikian mengungkapkan “kebaikan Allah yang luar anugerah yang tidak menginginkan atau
rupa sehingga Kristus adalah objek iman, biasa... bara kasih Allah yang besar bagi kita, tidak mengharap kembali.
sekaligus hadir dalam iman itu sendiri (in yang dengannya hati dan nurani kita menjadi
ipsa fide Christus adest). Di dalam kehadiran bahagia, tenteram, dan terpuaskan.” Atas Dalam definisi anugerah dan panggilan
ini, semua milik Kristus adalah milik orang dasar anugerah ini, segala sesuatu yang lain Luther pula, pergeseran konsep mengenai
percaya dan semua milik orang percaya mengikuti. “pekerjaan baik” ini memiliki efek yang
diambil oleh Kristus. Melalui “pertukaran sangat radikal. Jika Luther menghilangkan
bahagia” ini, orang percaya telah memiliki Di dalam perjalanan anugerah ini, Luther andil perbuatan baik (membuatnya tidak
kebenaran, kekudusan, dan kebaikan menekankan paradoks ketidaksesuaian antara lagi menjadi bagian dari transaksi yang
Kristus (yang menanggung dosa, kesalahan, penerima anugerah dan anugerah itu sendiri. sedang berlangsung dengan Tuhan), dengan
dan kenajisan orang percaya)­ —“memiliki” Karena secara umum Luther menyamakan sengaja, Luther juga menjadikan semuanya
sekaligus tidak “memiliki”, karena karunia- “pembenaran” dengan “keselamatan”, (selain kebenaran Kristus), pada prinsipnya,
karunia ini tetap menjadi milik Kristus dan segala dinamika keselamatan dari awal memiliki nilai yang sama, bahkan lebih
tidak “dimasukkan” ke dalam orang percaya. hingga akhir itu harus dipandang sebagai rendah dari perbuatan baik. Jika kesucian
Untuk alasan ini, Luther bersikeras bahwa “pembenaran orang-orang fasik”. Dalam dan kemiskinan tidak menghasilkan manfaat
kebenaran Kristus tetap ekstrinsik bagi diri konteks ini, dia menekankan bahwa di dalam Ilahi, baik sekarang maupun nanti di akhirat,
kita sendiri (extra nos); pada saat yang lika-liku dinamika ini orang Kristen tetaplah dalam kerangka apa orang Kristen harus
sama, anugerah itu benar-benar “milik kita” orang fasik yang dibenarkan, simul justus melihat kehidupan dan tugas-tugas kita
sejauh kita dipersatukan dengan Kristus oleh et peccator. Paradoks kehidupan dalam sehari-hari? Luther menjawab, semua hal
iman. koeksistensi yang berlawanan ini sekaligus ini harus dilihat sebagai panggilan seorang
digunakan Luther untuk menegaskan pribadi. Setiap orang percaya dipanggil
Paradoks dari “memiliki namun tidak bahwa kita ini pendosa dan apa yang kita untuk menggunakan apa yang mereka miliki
memiliki” pada kenyataannya tertulis dalam miliki di dalam keselamatan hanyalah kita dalam hidup untuk memberi manfaat bagi
berbagai fitur theologi Luther, dan dengan miliki sejauh kita hidup di dalam Kristus; orang lain, bukan lagi untuk menguntungkan
terampil ia menggabungkannya dengan dengan demikian dia mewaspadai anggapan diri mereka sendiri. Pandangan ini
theologi salib Paulus. Sejak awal, Luther bahwa segala sesuatu yang bernilai dalam mendorong revolusi luar biasa dalam sikap
mengambil penggambaran Paulus tentang keselamatan melekat pada diri orang-orang terhadap pekerjaan dan panggilan hidup
“skandal salib” (Gal. 5:11; bdk. 1Kor. 1:18- percaya itu sendiri. yang dipengaruhi oleh Reformasi Protestan.
25) untuk mewakili dinamika esensial dari
kehidupan Kristen. Di tengah kelemahan dan Di dalam pemberian anugerah ini, Luther Singkat kata, inti dari Reformasi Lutheran
kebodohan, dan dari ketidakbenaran dan menekankan bagaimana karunia Allah adalah konfigurasi ulang theologi anugerah
penderitaan, Tuhan menciptakan apa yang diberikan secara cuma-cuma. Anugerah Paulus, dengan seperangkat kesempurnaan
sebaliknya. Ia memasuki kekosongan kita diberikan oleh Allah bukan dalam rangka yang menempel pada anugerah ini. Luther
untuk mengisinya dengan karunia-Nya, dan memperoleh imbalan atau manfaat bagi tidak “menemukan kembali” kasih karunia
menjadikan kita hanya milik-Nya. Penjajaran Allah. Luther menegaskan bahwa perbuatan yang hampir ada di setiap bentuk theologi
yang berlawanan ini tetap merupakan ciri cinta kasih kita kepada sesama kita (di mana Abad Pertengahan, juga bukan menghidupkan
permanen dari keberadaan orang percaya, kita menjadi “Kristus” bagi mereka) harus kembali tradisi Augustinian. Sola gratia yang
sehingga setiap “theologi kemuliaan” pada sepenuhnya memodelkan anugerah Allah digadang oleh Luther diredefinisi dan diberi
saat yang sama, bagi Luther, adalah theologi yang terbebas dari kepentingan pribadi. Kita rujukan penuh kepada solus Christus. Nuansa
pembenaran diri, dan sebaliknya: sampai melakukan perbuatan demikian di dalam Kristologis yang tak henti-hentinya tentang
akhir hidup kita, kita tetap “pengemis” Kristus bukan untuk mendapatkan balasan kasih karunia memberikan alasan bagi setiap
di hadapan Tuhan, yang diubahkan dalam dari Tuhan tetapi murni demi orang lain orang percaya untuk hidup terus-menerus
hubungan kita dengan Kristus. Rumusan itu, dengan demikian anugerah Allah tidak bersandar kepada realitas di luar diri mereka
terkenal Luther tentang paradoks ini— diubah menjadi “hukum” atau tuntutan jenis sendiri, yaitu bersandar kepada status
bahwa orang percaya adalah simul justus et baru. Semuanya dilakukan sebagaimana perkenanan Ilahi yang hanya dinikmati di
peccator—tidak berbicara tentang adanya Kristus merendahkan hati dan mengabdikan dalam dan melalui Kristus. Setiap perbuatan
derajat kebenaran dalam dosa, tetapi diri-Nya sepenuhnya untuk kita, karena Ia yang orang Kristen lakukan juga tidak lagi
tentang penjajaran kutub yang berlawanan “tidak membutuhkan” apa pun (dari Allah perlu dikaitkan dengan keharusan untuk
secara simultan dan permanen. Di hadapan atau sesama), karena segala sesuatu sudah mendapatkan kelayakan Ilahi, melainkan
Allah, kita adalah “benar” karena kita adalah ada di dalam diri-Nya. sebagai pemodelan kasih karunia Kristus dan
milik Kristus; dalam hak kita sendiri (pada syukur atas iman dan jaminan keselamatan
tingkat terdalam kerusakan hati kita), kita Di dalam implementasi akan anugerah, yang telah diberikan. Dalam pengertian ini,
tetap “orang berdosa”. Dengan bersikeras Luther mencoba mencari gerakan non- Luther tidak hanya mereformasi gereja. Dia
pada dialektika ini, Luther bermaksud untuk sirkular dari Injil. Meskipun Luther masih menawarkan definisi theologis baru tentang
melestarikan ketidaksesuaian anugerah berbicara tentang pelayanan Kristen dalam anugerah yang nuansanya terus kita rasakan
dalam bentuk yang total. Mengeklaim bahwa istilah timbal balik (dalam istilah Paulus, hingga saat ini.
orang percaya menjadi tidak berdosa di menjadi budak satu sama lain, Gal. 5:13),
dalam hidup ini (melalui kasih karunia) namun timbal balik tidak lagi memiliki
akan mengurangi ketidaksesuaian tersebut, makna struktural untuk sebuah pelayanan. Robin Gui
dan dengan demikian, di mata Luther, Timbal balik itu idealnya dipahami sebagai Pemuda FIRES
membatalkan kasih karunia. pemberian kenotik dan non-sirkular dengan

Pillar No.219/Oktober/2021 9
J
ika kita mengilas balik sejarah gereja, gereja. Sejarah mencatat bahwa gereja bisa Dan mereka yang ditentukan-Nya dari
kita akan menemukan begitu banyak melakukan hal-hal yang lebih bobrok atau semula, mereka itu juga dipanggil-Nya.
peristiwa yang luar biasa. Perjuangan rusak daripada dunia ini. Gereja tidak lagi Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka
orang-orang Kristen di dalam mempertahankan mampu menjalankan panggilannya sebagai itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
iman mereka dan menghadapi tantangan terang dunia. Gereja kehilangan keunikannya dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-
zaman adalah peristiwa yang begitu penting. di dunia ini. Bagaimana kita sebagai orang Nya.” Dengan demikian, Paulus menaruh
Jemaat Gereja Mula-mula rela dibakar Kristen, anggota Gereja Tuhan, melihat identitas Gereja Tuhan di dalam rencana
hidup-hidup dan diterkam oleh binatang kondisi gereja yang seperti ini? Masih adakah penetapan kehendak Allah yang kekal.
buas di dalam Koloseum. Banyak orang sesuatu yang bisa kita tawarkan bagi dunia? Gereja adalah isi hati Tuhan. Sejak semula,
Kristen berani berkorban menjadi martir Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Gereja sudah ditetapkan menjadi pusat dari
demi mempertahankan imannya. Melalui tersebut, di dalam artikel ini kita akan rencana-Nya yang dinyatakan-Nya di dalam
kesaksian perjuangan mereka, pada akhirnya membahas tulisan-tulisan Paulus mengenai sejarah dengan menghadirkan pribadi demi
Kerajaan Romawi berubah menjadi negara gereja. pribadi dari umat-Nya. Keberadaan Gereja
Kristen. Namun, di sisi lain kita juga dapat terikat dengan kehendak kekal Allah, dan
menemukan sisi-sisi gelap dari gereja. Begitu Gereja merupakan salah satu topik utama terikat dengan perjanjian kekal Allah di
banyak peristiwa kelam terjadi dalam gereja dalam tulisan Paulus. Paulus menulis begitu dalam Kristus. Identitas Gereja Tuhan tidak
di sepanjang sejarah dari abad pertama banyak surat kepada gereja di berbagai terletak pada apa yang mereka lakukan,
sampai hari ini. Misalnya, sebelum terjadinya tempat dengan berbagai macam latar seberapa besar gedungnya, seberapa banyak
Reformasi Gereja pada 1517, pimpinan gereja belakang, kondisi, dan masalah. Paling kekayaannya, bahkan seberapa banyak
di Abad Pertengahan memiliki kuasa bagaikan tidak ada tiga belas kitab1 dalam Alkitab jemaatnya. Identitas Gereja terletak pada
raja yang duduk di atas takhta. Gereja juga yang merupakan surat-surat yang Paulus isi hati Tuhan yang kekal yang terikat dengan
sering kali menggunakan kuasanya untuk kirimkan kepada Gereja Mula-mula. Melalui perjanjian-Nya yang tak tergoyangkan.
menindas kaum yang dianggapnya sebagai surat-surat tersebut, Paulus menyampaikan
bidat. Salah satu yang terkenal adalah John doktrin-doktrin penting mengenai gereja dan Selain itu, Paulus juga menyatakan perbedaan
Wycliffe (1330-1384) yang dianggap bidat bagi gereja. Oleh karena itu, tulisan-tulisan identitas Gereja Tuhan dari dunia ini. Di
karena menerjemahkan Alkitab ke dalam Paulus mengenai gereja akan menolong dalam 2 Korintus 5:17, Paulus mengatakan
bahasa Inggris sehingga dapat dibaca dan kita mengerti keberadaan gereja yang bahwa siapa yang ada di dalam Kristus,
dimengerti oleh masyarakat luas. Hampir sesungguhnya secara mendasar. Hal ini juga ia adalah ciptaan baru. Di sinilah letak
seratus tahun kemudian, Jan Hus (1369- akan mengubah cara kita melihat gereja perbedaan antara umat Allah dan dunia ini.
1415), yang juga dipengaruhi oleh Wycliffe, serta memperbarui hidup gerejawi kita Orang Kristen memiliki perbedaan ontologis
dibakar hidup-hidup oleh gereja karena sebagai orang Kristen. dengan dunia ini, sebab orang Kristen
berkhotbah dalam bahasa Ceko. Hal ini merupakan ciptaan yang baru di dalam
dianggap sebagai sebuah kriminalitas oleh Pertama, kita akan melihat identitas gereja Kristus, Sang Adam Kedua itu. ​​Semua orang
gereja saat itu. Tidak jarang juga pada masa menurut Paulus. Pembahasan mengenai adalah keturunan Adam pertama yang telah
itu kita dapat menemukan catatan skandal- gereja di dalam tulisan Paulus tidak terlepas jatuh di dalam dosa. Semua orang telah mati
skandal keuangan dan seksual dalam gereja. dari konteks keselamatan. Hal ini memiliki di dalam persekutuan dengan Adam pertama,
Salah satunya adalah Paus Benediktus IX yang kesinambungan dari janji Allah kepada tanpa terkecuali. Namun, orang Kristen
menorehkan catatan begitu korup dengan Abraham (Rm. 4). Itu sebabnya orang Kristen adalah ciptaan baru yang telah dihidupkan
skandal pemerkosaan, pembunuhan, dan disebut sebagai keturunan Abraham secara kembali dalam persekutuan dengan Kristus
terakhir, ia bahkan menjual jabatannya iman, dan juga merupakan penggenapan (1Kor. 15:22).
sebagai paus demi uang. Begitu banyak janji Allah kepada Abraham secara nyata.
catatan merah tentang gereja dan sampai Sebagaimana Abraham, bapa orang beriman, Sama seperti manusia pertama, Adam
hari ini pun kita masih menemukan berita- dibenarkan oleh iman, demikian juga orang pertama, tidak hidup bagi dirinya sendiri,
berita tidak menyenangkan dari gereja. Kristen dibenarkan oleh iman. Di dalam Roma demikian juga Gereja Tuhan sebagai
8:29-30, Paulus menjelaskan bahwa semua ciptaan baru. Gereja dipanggil untuk hidup
Gereja tidak menjadi terang melainkan yang dibenarkan oleh Allah merupakan sebagai umat secara kolektif, bukan secara
terkadang bahkan lebih gelap dari dunia. orang-orang yang telah ditentukan oleh individual. Dalam hal ini, Paulus memberikan
Jika demikian, apa bedanya gereja dengan Allah sebelumnya. “Sebab semua orang istilah baru bagi Gereja, yaitu tubuh Kristus.
dunia? Akhirnya, orang menyimpulkan bahwa yang dipilih-Nya dari semula, mereka Konsep mengenai tubuh Kristus ini banyak
sebaik-baiknya gereja, ada kerusakan di juga ditentukan-Nya dari semula untuk ditulis oleh Paulus di dalam surat-suratnya
dalamnya, demikian juga seburuk-buruknya menjadi serupa dengan gambaran Anak- kepada jemaat di Efesus dan Kolose, selain
dunia (non-Kristen), ada hal yang baik dari Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi di dalam surat kepada jemaat di Roma.
dunia yang tampaknya bahkan lebih baik dari yang sulung di antara banyak saudara. Di dalam surat-surat tersebut, Paulus

10 Pillar No.219/Oktober/2021
menyebutkan Kristus sebagai kepala dan budimu, sehingga kamu dapat membedakan anggota tubuh Kristus. Apa yang Paulus
jemaat sebagai tubuh-Nya, yaitu kepenuhan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang perjuangkan bukanlah bagi dirinya sendiri,
Dia, yang memenuhi semua dan segala berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” melainkan untuk memperlengkapi orang-
sesuatu (Ef. 1:23). Gereja adalah kepenuhan Gereja tidak dipanggil untuk menjadi serupa orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
Kristus, di mana Gereja dipenuhi oleh dengan dunia ini. Bukan dunia teladan kita, pembangunan tubuh Kristus (Ef. 4:12).
Kristus. Artinya, Kristus hadir di dalam melainkan Kristus. Gereja dipanggil untuk
Gereja-Nya sebagai Kepala Gereja. Dia hadir menyerupai Kristus dengan memikul salib Perjuangan di dalam membangun tubuh
di tengah-tengah umat-Nya. Dia beserta dan menyangkal diri. Gereja bukanlah Kristus tidak berhenti pada Paulus, karena
dengan umat-Nya, Imanuel. Ini adalah tempat untuk mengaktualisasi diri. Gereja hal itu bukanlah mandat Allah kepada
identitas Gereja yang tidak dimiliki oleh bukanlah tempat menyatakan diri. Paulus, melainkan kepada Gereja-Nya. Di
agama atau kepercayaan apa pun, di mana dalam ayat berikutnya, Paulus melanjutkan
Allah menyatakan kepenuhan kehadiran-Nya Melalui ajaran ini, Paulus mengajak kita bahwa pembangunan tubuh Kristus ini harus
di dalam umat-Nya. Oleh karena itu, di dalam untuk merefleksikan motivasi kita di dalam berlanjut sampai mencapai kesatuan iman,
Efesus 4, Paulus mengingatkan pembacanya pelayanan, kehidupan bergereja, dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
untuk menjaga kesatuan Roh di dalam satu bahkan kehidupan sehari-hari. Mengapa kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan
tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu saya melayani? Bagaimana jika ada rekan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef.
Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah pelayanan yang tidak sependapat dengan 4:13). Ini merupakan aspek eskatologis
dan Bapa dari semua. kita? Bagaimana jika kita telah melayani dari Gereja, yaitu mencapai kepenuhan
dengan begitu keras, namun rekan kita di dalam Kristus. Di sepanjang sejarah,
Gereja adalah tubuh Kristus, dengan kita yang dipuji dan kita tidak dilihat? Akankah Gereja Tuhan sebagai tubuh Kristus harus
sebagai anggota yang memiliki tugas dan kita tetap melayani? Jika kita melayani terus bertumbuh untuk makin mengenal
panggilan yang berbeda-beda. Ada yang sebagai satu tubuh Kristus, seharusnya bukan dan menyerupai Kristus, Sang Kepala, serta
dipanggil sebagai kaki yang harus berlelah anggota tubuh yang menjadi fokus, tetapi makin menyatakan diri sebagai tubuh yang
untuk berjalan, ada yang dipanggil sebagai perintah Sang Kepala yang digenapi. Asalkan sejati melalui kesatuan dan keberagaman.2
mata untuk mengarahkan, atau mungkin ada pekerjaan Tuhan dapat berjalan dengan
yang dipanggil sebagai jari kelingking yang baik, maka apa pun boleh terjadi. Mungkin Perjuangan untuk menjadi Gereja Tuhan
memiliki tugas lebih ringan daripada kaki. untuk berlari kencang, kita sebagai kaki yang sejati pastilah tidak mudah. Kita
Konsep Gereja sebagai tubuh ini merupakan akan sangat lelah, sedangkan mata hanya mungkin akan menyaksikan bahwa ada yang
konsep yang sangat penting dan powerful kedap-kedip saja. Itu pun tidak masalah. gugur di tengah jalan atau jatuh, seperti
bagi Gereja. Ada kesamaan, perbedaan, dan Dengan kata lain, gereja bukan untuk pembahasan di awal artikel ini. Namun
kesatuan dari setiap anggota tubuh. Di dalam mengisi kebutuhan saya, melainkan untuk Gereja Tuhan secara total tidak akan dan
tubuh terdapat ketersalingan antaranggota saya menjadi umat Allah yang menggenapi tidak mungkin gagal, sebagaimana dikatakan
tubuh untuk menjalankan perintah dari Sang rencana Allah bagi keseluruhan Gereja-Nya. oleh Paulus bahwa mereka yang dipilih-Nya
Kepala, sehingga kita dapat beraktivitas dari semula akan ditentukan untuk menjadi
dengan baik. Kita dapat duduk, berjalan, D i d a l a m Ro m a 1 2 : 1 , Pa u l u s j u g a serupa dengan Kristus, dan pada akhirnya
berlari, bahkan ketika tersandung, tubuh kita menasihatkan, “Karena itu, saudara-saudara, akan dimuliakan-Nya, sebab Kristus telah
secara refleks akan saling bekerja sama untuk demi kemurahan Allah aku menasihatkan mengalahkan dosa, maut, dan Iblis. Inilah
menjaga keseimbangan keseluruhan tubuh. kamu, supaya kamu mempersembahkan kepastian akan pengharapan kita, marilah
Gerakan refleks ini tidak memperhitungkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kita sebagai Gereja Tuhan mengucap syukur
kuantitas beban yang dipikul masing-masing yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: bersama dengan Paulus, “Syukur kepada
anggota. Tangan yang harus mengayun demi itu adalah ibadahmu yang sejati.” Sebagai Allah, yang telah memberikan kepada kita
keseimbangan tubuh tidak dapat iri kepada umat Allah, gereja juga dipanggil untuk kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
telinga yang terlihat tidak melakukan apa- mempersembahkan diri menjadi korban Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
apa. Atau kaki yang harus setengah melompat yang hidup. Gereja Tuhan dipanggil untuk berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
tidak dapat berbangga atas jasanya yang melayani Tuhan walaupun harus merisikokan selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu
jauh lebih besar dibandingkan mata yang diri. Di tengah pandemi, gereja tidak tahu, bahwa dalam persekutuan dengan
hanya menempel di kepala. Beban masing- dipanggil untuk menarik diri dan mengurung Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Kiranya
masing anggota tidak bisa dibandingkan satu diri demi keselamatan diri, melainkan gereja Tuhan terus membentuk dan memampukan
sama lainnya, karena masing-masing anggota harus berani menghadirkan penghiburan kita menjadi anggota Gereja yang sejati,
memiliki tugas dan panggilannya masing- dan pengharapan bagi dunia yang meratap yang dengan sepenuh hati menjalankan
masing. Gambaran komunitas seperti ini dan memerlukan pertolongan, baik sebagai setiap kehendak Allah bagi kemuliaan nama-
sangatlah indah. Masing-masing menjalankan gereja secara institusi, maupun sebagai Nya. Soli Deo gloria.
panggilan masing-masing tanpa iri, bangga, gereja secara pribadi-pribadi. Tubuh Kristus
meremehkan yang lain, menganggap diri haruslah menyatakan Kristus, menyatakan
hebat, dan lain sebagainya. Komunitas karakter Kristus, dan menyatakan kasih Evan Jordan
seperti ini sangat dirindukan oleh dunia ini, Kristus yang nyata kepada dunia. Pemuda FIRES
namun mereka tidak mungkin memilikinya.
Ironisnya, gereja yang memilikinya justru Paulus sebagai rasul bukan hanya mengajarkan
sering kali menganggap remeh pemikiran ini teori kepada jemaat, melainkan ia sendiri
dan bahkan membuangnya. Kita tidak ingin menjalankan apa yang ia beritakan. Paulus
hidup sebagai Gereja Tuhan sebagaimana telah menjalankan tugasnya sebagai anggota Endnotes:
1. Ada juga yang mengatakan empat belas kitab, jika
mestinya, kita ingin serupa dengan dunia. tubuh Kristus dengan baik. Ia mengatakan Kitab Ibrani juga kita hitung di dalamnya, walaupun
dalam 2 Timotius 4:7, “Aku telah mengakhiri tidak terlalu jelas apakah Surat Ibrani ini ditulis oleh
Paulus dalam Roma 12:2 mengatakan pertandingan yang baik, aku telah mencapai Paulus atau bukan.
2. Herman Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama
(dengan kalimat imperatif), “Janganlah garis akhir dan aku telah memelihara Theologinya, ed. Steve Hendra, terj. Hendry
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, iman.” Paulus sendiri telah menjadi teladan Ongkowidjojo, 3 edn (Surabaya: Momentum, 2013),
tetapi berubahlah oleh pembaharuan dalam menjalankan tugasnya sebagai hlm. 400.

Pillar No.219/Oktober/2021 11
D
alam konteks COVID-19 yang sudah kelimpahan yang mendahului tujuh tahun disangka akan merebak dan berkepanjangan.
berlangsung sejak akhir tahun kelaparan di Mesir (Kej. 41:29-30). Risiko “Virus ini akan perlahan pudar beberapa
2019, sangat banyak risiko dan kelaparan di masa mendatang diakui dan bulan lagi.” “Belum ada bukti bahwa
ketidakpastian yang bermunculan dalam diantisipasi oleh Firaun melalui Yusuf virus ini akan menjadi lebih berbahaya.”
hidup. Mari kita merenungkan sedikit tentang dengan menimbun makanan (Kej. 41:48), “Kematian akibat virus ini masih lebih sedikit
“risiko kehidupan” yang banyak dipicu oleh: sehingga ketika kelaparan merajalela, dibandingkan kematian lain.” Kata mereka
(i) latar belakang bidang studi, (ii) konteks di negeri Mesir tetap ada makanan (Kej. pada awal pandemi! Nyatanya? Nassim
pekerjaan sehari-hari terkait analisis dan 41:53). Penulis Amsal mengajak pembacanya Taleb juga membongkar kenaifan manusia
manajemen risiko, (iii) konteks COVID-19 untuk tidak malas dan belajar dari semut yang menganggap diri telah mengantisipasi
yang berdampak terhadap berbagai aspek yang “mengumpulkan makanan di musim risiko yang ia dapat hitung atau prediksikan
kehidupan. Kiranya berbagai penjelasan panen” (Ams. 6:6-8; 30:25). Orang yang dengan akurat sebelum satu kejadian Black
singkat dari ayat-ayat di Perjanjian Lama mengumpulkan pada musim panas (sebagai Swan (kejadian yang dampaknya besar,
dan Perjanjian Baru bisa menjadi kekuatan antisipasi masa kekurangan) disebut sebagai tidak terpikirkan akan terjadi sebelumnya,
dan berkat bagi pembaca Buletin PILLAR. orang yang berakal budi (Ams. 10:5). dan dianggap wajar terjadi justru setelah
ini terjadi), misalnya kejadian terorisme
Pertama, sebagai gambar Allah, manusia Ketiga, sekalipun kita berusaha memahami 9/11 atau krisis keuangan 2008, yang
diberikan kuasa dan tanggung jawab untuk dan mengantisipasi risiko kehidupan, kita terjadi secara mengejutkan, tetapi setelah
menyingkapkan apa yang dinyatakan dari tetap harus mengakui bahwa masih banyak itu terjadi, kembalilah bahwa manusia
rahasia Allah. Allah memberikan mandat risiko yang tak dapat sepenuhnya kita tidak belajar dari sejarah dan mengulang
kepada manusia untuk menaklukkan bumi, pahami. Ada faktor X yang merupakan kesalahan yang sama.
termasuk ciptaan lainnya (Kej. 1:28), misteri Ilahi. Bagi Pengkhotbah, jalan
tanpa memberikan detail bagaimana angin dan jalan tulang dalam rahim adalah Keempat, melanjutkan poin sebelumnya,
manusia melakukannya. Manusia mampu misteri (Pkh. 11:5), dan pekerjaan Allah kita tidak hanya berhenti pada misteri risiko
menerjemahkan perintah “menaklukkan” memang tidak dapat dipahami sepenuhnya. kehidupan yang tidak dapat kita pahami,
ini dengan memberi nama (yang menyatakan Yakobus juga memperingati mereka tetapi misteri itu juga membawa kepada
penguasaan) bagi binatang-binatang (Kej. yang berdagang, agar mereka mengakui ungkapan syukur kepada Tuhan sebab Roh
2:19-20). Amsal 25:2 mengatakan bahwa kehendak Tuhan yang menentukan sukses Kudus telah melahirbarukan kita. Kalau
kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, atau gagalnya rencana kehidupan (Yak. Pengkhotbah menggunakan contoh angin
tetapi kemuliaan raja ialah menyelidiki 4:15), dan mereka tidak tahu yang terjadi dan tulang dalam rahim sebagai misteri
sesuatu. Maka ketika manusia memakai di hari esok (Yak. 4:14). Pengakuan akan (Pkh. 11:5), Yesus menggunakan metafora
kebijaksanaan yang ditanamkan Allah untuk keterbatasan manusia ini mencegah kita angin dan kelahiran untuk menandakan
menyelidiki hal yang Allah rahasiakan dalam dari dua macam kesombongan. Pertama, misteri pekerjaan Roh Kudus (Yoh. 3:7-8).
alam, manusia menjalankan perannya merasa bahwa segala hal yang manusia Jikalau fenomena alam dan potensi manusia
sebagai raja atau manusia. Kebijaksanaan ketahui telah mencakup semua kebenaran. sering membawa kita kepada kekaguman
menyelidiki (menaklukkan) alam ini diberikan Kedua, optimisme terhadap pengetahuan dan perasaan misteri, betapa lebih lagi kita
oleh Allah kepada semua manusia, tanpa manusia yang akan mencapai tahap dapat perlu kagum akan misteri pekerjaan Tuhan
pembedaan antara orang percaya dan memprediksi segala sesuatu secara pasti yang besar itu (Ef. 3:9; 1Ptr. 1:10)!
orang tidak percaya. Hal ini terlihat jelas (deterministik). Optimisme ini merebak
sejak semula, Kejadian 4:17-22 menyatakan ketika ilmu pengetahuan dapat menjelaskan Kelima, karena kita tahu bahwa risiko bisa
bagaimana keturunan Kain mengembangkan fenomena-fenomena alam secara ilmiah. terjadi dalam banyak aspek hidup kita, kita
kebudayaan. Di dalam mengembangkan Bernoulli sempat berpendapat bahwa mendorong diri untuk memperluas apa yang
kebudayaan, manusia harus sadar akan “sebagaimana orang terbelakang masih kita miliki. Ini adalah prinsip diversifikasi.
risiko kehidupan. Kebijaksanaan dalam bertaruh soal munculnya bulan sabit yang Kebijaksanaan Pengkhotbah memberitahukan
menghadapi risiko kehidupan merupakan sekarang dapat diprediksi oleh astronom, kita untuk menyebarkan bagian kepada tujuh
salah satu aspek penting bagi manusia dalam maka di masa depan undian berdasarkan koin atau delapan orang (Pkh. 11:2), karena
bertahan hidup dalam dunia berdosa ini. atau dadu akan menjadi primitif ketika ilmu kita tidak tahu malapetaka yang akan
mekanik telah sempurna” (terjemahan bebas terjadi nantinya. Mungkin konteks aslinya
Kedua, pengertian dan antisipasi akan dari kutipan Gigerenzer, Empire of Chance, adalah perdagangan, di mana seseorang
satu risiko yang mungkin terjadi di masa 1989). Optimisme manusia akan kemampuan memercayakan bisnisnya ke lebih dari satu
depan adalah suatu kebijaksanaan. Hal ini menghadapi risiko masa depan (dengan orang dengan bidang-bidang yang berbeda.
dapat terlihat dalam kisah Yusuf, dengan data, kemampuan komputasi, dan ilmu yang Tetapi ini juga dapat diterapkan kepada
bantuan Tuhan, yang mampu mengartikan makin maju) sempat terbungkam melalui bagaimana kita menyimpan uang kita (di
mimpi Firaun, bahwa akan ada tujuh tahun pandemi COVID-19 yang pada awalnya tak lebih dari satu tempat), menggunakan

12 Pillar No.219/Oktober/2021
uang kita (untuk memperlengkapi berbagai menganggap bumi yang telah ada sejak baik tanpa mengharapkan balasannya secara
aspek hidup, ketimbang satu saja), dahulu akan selalu ada (2Ptr. 3:4), Petrus langsung, akan ada balasan suatu hari nanti
menginvestasikan uang kita (di sarana-sarana mengingatkan bahwa hari Tuhan akan tiba (tanpa kita perlu tahu bagaimana balasan
dengan jenis risiko yang berbeda, bukannya seperti pencuri (2Ptr. 3:10), dengan api yang itu akan muncul). Mereka yang mencari
di satu tempat yang kita anggap sudah akan menghakimi dan membinasakan orang pujian dari perbuatan baik telah mendapat
aman), mengembangkan diri kita (menggali fasik (2Ptr. 3:7), dan maksud kesabaran upahnya, yaitu pujian itu sendiri (Mat. 6:2),
beragam talenta ketimbang mau sempurna Tuhan adalah agar manusia bertobat (2Ptr. sedangkan ada upah dari Bapa bagi mereka
di satu bidang saja), dan melatih karakter 3:9). Sekalipun upah dosa adalah maut yang memberi dengan tersembunyi (Mat.
iman kita (melalui ketekunan menghadapi (Rm. 6:23), bahaya-bahaya tetap tak dapat 6:4). Tuhan akan membalas mereka yang
ujian sampai kita sempurna dan tak kurang memisahkan kita dari kasih Kristus (Rm. menaruh belas kasihan kepada orang yang
apa pun – Yak. 1:4; 2Ptr. 1:5-9).  lemah (Ams. 19:17). Yang memberi akan
diberi juga (Ams. 11:24-25; Luk. 6:38).
Keenam, kita tetap tekun menjalankan
tanggung jawab kita, justru karena kita tidak Kita tidak hanya berhenti Kesembilan, sekalipun mengumpulkan untuk
tahu mana yang akan berhasil dan mana menghadapi risiko masa depan adalah suatu
yang tidak. Pengkhotbah memberi contoh pada misteri risiko hal yang bijaksana, di momen tertentu kita
tentang orang yang terlalu berpikir tentang kehidupan yang tidak dipanggil untuk menyerahkan apa yang kita
risiko: ia senantiasa memperhatikan angin miliki sebagai ujian terhadap iman kita.
sehingga tidak akan menuai, senantiasa dapat kita pahami, tetapi Kedua hal ini tidak perlu ditentangkan. Yang
melihat awan sehingga tidak akan menabur satu terkait dengan kebijaksanaan yang
(Pkh. 11:4). Sikap kalkulatif yang berlebihan
misteri itu juga membawa umum, yang lainnya terkait dengan ujian
sampai tidak mengambil tindakan ini kurang kepada ungkapan syukur iman di momen yang khusus. Memanggil
tepat, dan solusinya adalah dengan terus pengikut-Nya dalam perjalanan ke Yerusalem
tekun bekerja menabur benih sepanjang
kepada Tuhan sebab Roh (Luk. 9:51), Yesus mendorong pengikut-
hari, justru karena kita tidak tahu mana yang Kudus telah melahirbarukan Nya untuk menjual milik mereka dan
berhasil dan mana yang tidak (Pkh. 11:6). memberikan sedekah tanpa perlu khawatir
Memang pengertian kita akan kemungkinan
kita. Kalau Pengkhotbah (Luk. 12:22, 33). Hal yang sama diminta
gagal dapat membuat kita menjadi cemas menggunakan contoh Yesus kepada seorang pemimpin muda
dan lesu dalam mengerjakan tanggung jawab yang kaya (Luk. 18:22), dan ia gagal dalam
kita. Kita jadi kurang bersemangat dalam
angin dan tulang dalam ujian itu. Namun, Maria menangkap momen
belajar materi tertentu untuk ujian karena rahim sebagai misteri persiapan penguburan Yesus (Mrk. 14:8) dan
kita tidak tahu mana yang akan ditanyakan meminyaki Yesus dengan minyak narwastu
dan mana yang tidak. Juga, kita jadi cemas (Pkh. 11:5), Yesus yang mahal (Mrk. 14:3). Sikap pengikutan
dalam melakukan tugas kantor karena menggunakan metafora yang membayar harga inilah yang terus
kita tidak tahu mana yang akhirnya akan diberitakan seiring diberitakannya Injil
memenuhi standar perusahaan dan mana angin dan kelahiran untuk (Mrk. 14:9). 
yang tidak. Atau, kita jadi ragu melakukan menandakan misteri
pelayanan tertentu karena kita tidak yakin Kesepuluh, dalam ketidakpastian akan
itu akan berhasil atau tidak. Pengkhotbah pekerjaan Roh Kudus (Yoh. waktu kematian, di dalam Kristus kita
akan menjawab: Justru kamu harus tekun 3:7-8). siap menghadapi baik hidup maupun mati.
mengerjakan semua yang dipercayakan Kematian adalah keuntungan, sebab kita
kepadamu, karena kamu tidak tahu mana akan berdiam bersama Kristus (Flp. 2:21,
yang berhasil dan mana yang tidak! Kita 23). Tetapi selama kita masih hidup, kita
bukan menjadi tekun karena kita tahu dapat terus tekun memberi buah (Flp.
pekerjaan kita akan berhasil, tetapi karena 8:35-39). Tuhan juga berjanji mencukupkan 2:22). Dalam kalimat yang diatribusikan
kita tahu tidak semuanya akan berhasil! kebutuhan makanan dan pakaian (Mat. kepada Martin Luther, dikatakan, “Walaupun
Ketekunan menjadi jalan yang paling masuk 6:25; 1Tim. 6:8), dan mendorong kita untuk aku tahu bahwa besok dunia akan lenyap,
akal juga dalam menghadapi ketidakpastian. mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya aku tetap akan menanam pohon hari
Orang yang tekun, secara jangka panjang, (Mat. 6:33). Itulah beberapa janji Tuhan yang ini.” Ketekunan kita untuk memberi buah
akan lebih banyak memperoleh keberhasilan dapat kita pegang dan terima melalui iman selagi masih hidup tak perlu digantungkan
dibandingkan orang yang malas dalam yang melampaui makrifat manusia, bahkan pada kepastian waktu kematian kita. Kita
menjalankan pekerjaan yang sama. Ada melampaui ketidakpastian hidup. siap menghadapi keduanya! Inilah suatu
benarnya kebijaksanaan dunia yang kehidupan yang teguh, yang tahu dan siap
mengatakan bahwa “keberuntungan Kedelapan, kita terus berbuat baik secara menghadapi hari esok, baik dalam kehidupan
memihak orang yang tekun”. tulus tanpa mengharapkan balasan langsung maupun dalam kematian! Amin! 
(dan dengan demikian, mengambil risiko
Ketujuh, di tengah-tengah risiko dan tidak mendapatkan balasan), tetapi juga Demikian sepuluh poin perenungan yang
ketidakpastian kehidupan, kita diteguhkan, dengan mengetahui bahwa Tuhanlah yang dapat dibagikan. Kiranya para pembaca
sebab melalui iman kita dapat memegang akan membalasnya di waktu yang kita Buletin PILLAR bisa terus mengarungi
janji Tuhan yang pasti dan tak terguncangkan. tidak ketahui. Pengkhotbah mengatakan, dahsyatnya risiko-risiko kehidupan dengan
Setelah air bah, pelangi menjadi tanda janji lemparkan roti ke air, maka engkau akan penuh pengharapan dan sukacita yang
Tuhan untuk tidak memusnahkan bumi mendapatnya kembali lama setelah itu bersumber dari Tuhan, yang telah terlebih
dengan air bah lagi (Kej. 9:15-16). Selain (Pkh. 11:1). Satu penggambaran yang aneh, dahulu merisikokan hidup-Nya bagi kita.
itu, Tuhan juga berjanji untuk memelihara bukan? Salah satu tafsiran dari ayat itu: roti
kehidupan di bumi melalui musim-musim melambangkan perbuatan baik, dilempar
yang silih berganti, selama bumi masih ada ke air berarti diberikan dengan kehilangan Stefanus Lie
(Kej. 8:22). Tetapi terhadap mereka yang atau pengorbanan. Maka, ketika kita berbuat Pemuda GRII Singapura

Pillar No.219/Oktober/2021 13
A
rtikel pembahasan Oratorio Messiah Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang dikaitkan dengan kejatuhan Kerajaan Babel.
saat ini sudah memasuki lagu terakhir Mahakuasa, telah menjadi raja! Haleluya! Tetapi Jennens menggunakan ayat yang ke-6
dari Part 2 oratorio tersebut. Lagu Pemerintahan atas dunia dipegang oleh karena ia ingin memberikan makna terkait
penutup bagian kedua ini, “Hallelujah”, Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan dengan sukacita dari sebuah peristiwa yang
merupakan lagu yang paling terkenal di Ia akan memerintah sebagai raja sampai begitu penting, yaitu perkawinan Anak
antara seluruh lagu yang ada di dalam selama-selamanya. Raja segala raja dan Domba, atau di dalam Oratorio Messiah
Oratorio Messiah ini. Mayoritas paduan Tuan di atas segala tuan. (Why. 19:6; 11:15; adalah diangkatnya Sang Anak Domba
suara di dunia ini, baik paduan suara 19:16) menjadi Raja. Sang Anak Domba telah
Kristen maupun non-Kristen, pasti pernah menderita dan mati demi menanggung
menyanyikan lagu tersebut. Bahkan banyak Di dalam Wahyu 19, Yohanes menuliskan dosa seluruh dunia, dan yang juga telah
film yang mengambil potongan lagu ini beberapa kali kata “haleluya”, dan teks bangkit dari kematian, lalu naik ke sorga.
sebagai soundtrack di dalam filmnya. yang digunakan dalam “Hallelujah” diambil Ia adalah Raja di atas segala raja dan Tuan
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa lagu dari ayat ke-6, yaitu “haleluya” ketiga kali di atas segala tuan yang memerintah untuk
ini merupakan lagu yang paling menarik yang digunakan dalam pasal ini. Di dalam selama-lamanya.
bagi pendengar dan bisa dibilang yang “haleluya” yang ketiga kali ini, Yohanes
paling agung dan megah di dalam Oratorio mengaitkannya dengan perkawinan Anak Lagu ini dimulai dengan orkestra yang
Messiah. Yang lebih menarik lagi, setiap lagu Domba. Di dalam oratorio ini, “Hallelujah” memainkan melodi salah satu dari dua
ini dipentaskan, seluruh penonton selalu ditempatkan sebagai pujian kemenangan motif nada dari kata “hallelujah”. Motif
diminta untuk berdiri selama mendengarkan atas para raja dan negara-negara yang yang dimainkan sebagai pembuka adalah
lagu tersebut. memberontak kepada Allah. Kalau melihat motif “HAL-le-lu-jah” yang dinyanyikan
hal ini, “haleluya” ini lebih cocok dikaitkan beberapa kali, lalu masuk ke dalam motif
Hal ini terjadi karena sebuah tradisi yang dengan “haleluya” pertama dan kedua kedua “hal-le-LU-jah”. Kedua motif ini
dibentuk sejak tahun 1743, yaitu ketika dari Wahyu 19 ini, karena kedua bagian itu berulang kali digunakan di sepanjang lagu
pementasan premiere dari karya ini di
London. Ketika itu Raja George II berdiri
saat mendengarkan lagu ini dimainkan,
dan hal ini mendorong penonton yang
lain untuk ikut berdiri. Walaupun banyak
tafsiran mengenai alasan Raja George II
berdiri, tetapi ada beberapa sumber yang
memperkirakan bahwa sang raja berdiri
karena hatinya tergerak ketika mendengar
lagu yang begitu agung ini. Sejak saat
itulah terbentuk tradisi untuk berdiri ketika
lagu tersebut dimainkan. Terlepas dari
alasan berdirinya Raja George II, tradisi ini
merupakan sebuah tradisi yang baik karena
memang seharusnya kita menghormati
Kristus yang telah mati dan bangkit untuk
memberikan anugerah keselamatan kepada
kita. Kristuslah Juruselamat yang layak
menerima segala pujian dan hormat dari
seluruh ciptaan ini, terutama umat tebusan-
Nya.

44. Chorus: Hallelujah!


Hallelujah! For the Lord God Omnipotent
reigneth! Hallelujah! The Kingdom of this
world is become the Kingdom of our Lord
and of His Christ, and He shall reign forever
and ever. King of kings and Lord of lords.
(Rev. 19:6; 11:15; 19:16)

14 Pillar No.219/Oktober/2021
untuk membangun suasana yang riang dan Lalu, lagu ini memasuki bagian kalimat “The ulang dengan nada yang makin tinggi, lalu
sukacita. Hal ini ditambah dengan pola yang Kingdom of this world…” yang dinyanyikan ditutup dengan kalimat “forever and ever,
bersahut-sahutan menyanyikan “hallelujah” baik oleh paduan suara maupun orkestra Hallelujah, Hallelujah” yang dinyanyikan
antara paduan suara dan orkestra. di dalam range nada yang rendah. Setelah secara meriah dan bersahut-sahutan sebagai
bagian “is become”, secara tiba-tiba penutup lagu ini dengan suasana yang penuh
Setelah membuka dengan sukacita, lagu paduan suara dan orkestra melompat sukacita.
ini memasuki bagian yang menjelaskan menyanyikan “the Kingdom of our Lord and
mengapa bersukacita, yaitu “for the Lord of His Christ” dengan menggunakan range Refleksi
God Omnipotent reigneth”. Pada bagian ini nada yang tinggi. Ada beberapa penelitian Kata “haleluya” hanya muncul sebanyak
paduan suara menyanyikan secara unison yang mengaitkan melodi pada frasa “The dua puluh empat kali di dalam Perjanjian
dengan nuansa yang agung dan meriah. Salah Kingdom of this world…” dengan melodi lagu Lama dan empat kali di Perjanjian Baru. Di
Perjanjian Lama, kitab yang paling banyak
memuat kata “‫ ”ּהָיּולְּלַה‬adalah Kitab Mazmur.
Sedangkan di dalam Perjanjian Baru, kata
“ἀλληλούϊα” hanya muncul di Wahyu 19.
Istilah “haleluya” itu sendiri memiliki arti
memberikan pujian kepada Allah, atau lebih
tepatnya kata ini merupakan sebuah perintah
untuk memuji Allah. Yang menarik dari kata
ini adalah ketika kita mengucapkannya, kita
sedang memerintahkan pendengar untuk
memuji Allah, sekaligus pada saat bersamaan
kita memuji Allah melalui kata itu sendiri.

Hal lain yang cukup menarik adalah ketika


kita membandingkan dengan kebiasaan
orang Kristen saat ini yang sering sekali
mengucapkan kata “haleluya”, karena
ternyata tidak terlalu banyak digunakan di
Alkitab, apalagi di dalam Perjanjian Baru
yang hanya digunakan sebanyak empat kali.
Seperti yang sudah dibahas di awal artikel
ini, penggunaan kata “haleluya” di dalam
Wahyu 19 dapat kita rangkum hanya di
dalam dua konteks, yaitu kehancuran Babel
dan perkawinan Anak Domba; yang pertama
di dalam konteks pernyataan keadilan
(righteousness) Allah dan yang kedua di
satu bagian yang menjadi sorotan adalah “Wachet auf, ruft uns die Stimme” karya dalam konteks perayaan kehadiran Sang Anak
lompatan nada satu oktaf dari tinggi ke Nicolai. Kedua lagi ini memiliki tema yang Domba ke dunia ini.
rendah lalu langsung ke tinggi lagi di tengah kurang lebih mirip, yaitu berkaitan dengan
frasa ini, di bagian kata “God Om-ni…”. penyambutan kedatangan sang mempelai Bagian akhir lagu menegaskan fakta
Penggunaan lompatan nada ini menambah yaitu Kristus sebagai Mempelai Laki-laki dan bahwa kehadiran Allah bukan hanya untuk
kekuatan dari lagu tersebut. Kepala Gereja. menyatakan kasih dan belas kasihan-Nya
kepada umat pilihan-Nya, tetapi juga untuk
Ada beberapa penelitian yang menyatakan Selanjutnya, lagu ini memasuki bagian menyatakan keadilan-Nya terhadap dunia
bahwa penggunaan melodi di dalam frasa “and He shall reign forever and ever” berdosa ini. Di dalam Wahyu 19, tiga kali
ini terinspirasi dari melodi lagu “Wie schön yang menggunakan “short fugal”. Setelah penggunaan kata “haleluya” justru terkait
leuchtet der Morgenstern” (How Lovely setiap suara di paduan suara menyanyikan dengan konteks pernyataan keadilan Allah
Shines the Morning Star) karya Phillip bagian ini, lagu memasuki bagian “King of
Nicolai. Melodi yang menjadi inspirasi kings…” yang dinyanyikan secara berulang- Bersambung ke halaman 5
adalah pada bagian frasa kelima dari bait
pertama lagu ini, yaitu pada bagian “Mein
König und mein Bräutigam” (My King and my
Bridegroom). Bagian ini juga menceritakan
kisah penobatan raja dan perkawinan.

Bagian ini dilanjutkan dengan mengulang


kembali “hallelujah” menggunakan motif
yang kedua, namun ditambah dengan alat
musik trompet untuk menambah kemeriahan.
Pola ini diulang sebanyak empat kali, hingga
pada kali yang terakhir kalimat “for the
Lord God…” dan “hallelujah” dinyanyikan
secara paralel dan bersahut-sahutan, untuk
menggambarkan sukacita yang disertai
dengan sorak-sorai kegembiraan.

Pillar No.219/Oktober/2021 15
loyalitas
K
isah Yabesh-Gilead bisa menjadi contoh yang menarik bagi telah melakukan kebaikan kepada Saul, tuanmu, bahwa kamu
kita untuk belajar tentang arti kesetiaan. Penduduk kota telah menguburkannya. Dan sekarang, kiranya YAHWEH ada
Yabesh-Gilead pernah dibantai habis oleh orang Israel bersamamu dalam kebaikan dan kebenaran. Dan aku pun akan
pada zaman Hakim-Hakim, karena tidak mau ikutan menghabisi berbuat baik kepadamu karena kamu telah melakukan hal itu”
suku Benyamin terkait peristiwa perbuatan noda di Gibea (Hak. (2Sam. 2:5b-6, ILT). Menarik jika kita simak pesan Daud ini. Satu
19-21). Orang Israel kemudian hanya menyisakan 400 perawan kebaikan yang menggiring pada kebaikan Tuhan dan raja baru,
dari Yabesh-Gilead, itu pun untuk dinikahkan dengan para lelaki yang menggantikan Saul.
suku Benyamin yang tersisa.
Yabesh-Gilead tidak pernah melupakan satu perbuatan baik
Kisah nahas berikutnya, Yabesh-Gilead dikepung orang Amon Saul, yaitu keselamatan mereka, meskipun itu terjadi 40 tahun
di bawah pimpinan Nahas. Nahas menuntut mata kanan tiap yang lalu. Apa buktinya mereka tidak lupa? Mereka berani
orang Yabesh-Gilead dicungkil sebagai tanda takluk untuk merisikokan hidup mereka hanya untuk mengambil mayat Saul
mempermalukan orang Israel. Namun kali ini mereka terluput dan ketiga putranya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sering
dari celaka besar tersebut, karena Tuhan memakai Saul yang mudah lupa? Lupa akan kebaikan yang pernah kita terima, bukan
baru diurapi menjadi raja untuk melepaskan mereka dari tangan hanya dari sesama, bahkan dari Tuhan yang sudah melepaskan
orang Amon. kita dari perbudakan dosa. Jika orang-orang Yabesh-Gilead
berani bertaruh nyawa untuk mayat Saul, apakah kita juga
Sekitar 40 tahun kemudian, raja yang pernah menyelamatkan akan melakukan hal yang sama untuk Yesus yang bangkit? Soli
mereka, mati bersama ketiga putranya di medan perang Deo gloria.
melawan orang Filistin. Orang Filistin kemudian memakukan
mayat Saul dan ketiga anaknya di tembok kota Bet-Sean
sebagai sebuah penghinaan terhadap Israel. Apa yang dilakukan Vik. Maya Sianturi Huang
penduduk Yabesh-Gilead ketika mendengar hal itu? Mengadakan Wakil Koordinator Bidang Pendidikan Sekolah Kristen Calvin
perkabungan di kota mereka untuk mengenang jasa Saul di masa
lampau? Menganggap Saul layak menerima semua itu karena
Tuhan sudah menolak Saul? Di akhir Kitab 1 Samuel dicatat bahwa
segenap orang gagah perkasa Yabesh-Gilead berjalan terus
semalam-malaman, hanya untuk mengambil mayat Saul dan
anak-anaknya! Mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk
mengambil mayat-mayat itu! Untuk apa? Untuk memberikan
penguburan yang layak, bahkan berpuasa tujuh hari lamanya.
Mengapa? Sebagai tanda loyalitas mereka terhadap seorang
Saul yang pernah menyelamatkan mereka 40 tahun yang lalu!

Mengesankan, bukan? Daud sendiri, yang baru saja dilantik


menjadi raja Yehuda, pun terkesan. Ia bahkan sampai mengutus
orang kepada penduduk Yabesh-Gilead untuk menyampaikan
pesan, “Diberkatilah kamu oleh YAHWEH, dalam hal ini kamu

16 Pillar No.219/Oktober/2021

Anda mungkin juga menyukai