Anda di halaman 1dari 16

Pillar

Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Daftar Isi
Iman, Pengharapan, dan Kasih (19) .... 1
226
Mei 2022
Meja Redaksi ...................................... 2

The Doctrine of Revelation (5) ....... 5

Pokok Doa .......................................... 6

Bavinck on Revelation (4) ................. 7

Revelation Through Action:


Providence (2) ..................................... 9

Endoxation of the Spirit ................. 11

Resensi: Rahasia Kemenangan


dalam Cinta dan Seks menuju

Iman, Pengharapan, dan Kasih


Pernikahan ....................................... 13

Let’s Take Time to Ponder ............ 16

Bagian 19: Pengharapan (3)


Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong

I
Penasihat:
Pdt. Benyamin F. Intan man sebagai dasar, pengharapan sebagai di luar diri-Nya, yang menjadikan esensi hidup kita
Pdt. Sutjipto Subeno
ekstensi, dan kasih sebagai titik akhir yang bernilai.
diisi oleh kasih Tuhan untuk mengubah dan
Redaksi:
memberkati sesama manusia. Iman, pengharapan, Karena mempunyai kekekalan, maka kita
Pemimpin Redaksi:
Pdt. Edward Oei dan kasih, dan yang paling besar dari ketiganya mempunyai pengharapan. Karena mempunyai
adalah kasih. Yang paling penting di antara ketiga pengharapan, maka kita menuju kepada janji Allah
Wakil Pemimpin Redaksi:
Vik. Diana Ruth
ini adalah kasih. Iman memberikan kekuatan untuk yang kekal. Janji Allah yang kekal yang diberikan
mengalahkan dunia yang berdosa ini. Pengharapan kepada manusia tidak mungkin kosong, karena
Redaksi Pelaksana: memberikan kekuatan menikmati dunia yang Allah jujur, tidak menipu, dan tidak berubah. Allah
Pdt. Heruarto Salim
Adhya Kumara akan datang. Kasih memberikan kekuatan untuk yang jujur, setia, dan tidak berubah, Allah yang
Heryanto Tjandra mengubah dan menolong dunia keluar dari terus ada, akan menggenapkan janji-Nya kepada
Desain:
kejahatan, kembali kepada Tuhan. manusia. Kita hidup dalam pengharapan, menuju
Mellisa Gunawan kepada penyesuaian dan penggenapan dari Allah
Michael Leang Di dalam pengharapan, kita meninggalkan titik atas apa yang dijanjikan kepada kita, karena itu
Redaksi Bahasa: permulaan, titik alfa, dan berharap menuju titik kita dapat hidup bergairah dan dinamis, tanpa
Vik. Lukas Yuan Utomo omega. Di dalam pengharapan, kita memandang lesu, putus asa, dan tidak ada pengharapan. Kita
Darwin Kusuma
Juan Intan Kanggrawan
menuju kekekalan, karena Allah menjanjikan hidup penuh pengharapan di dalam janji Allah
Mildred Sebastian anugerah kekekalan untuk mendapatkan anugerah, karena Allah yang berjanji adalah Allah yang akan
Noah Riandiputra Sundah berkat, dan janji yang telah diberikan kepada kita. menggenapi segala yang dijanjikan-Nya, karena
Yana Valentina
Kekekalan Allah menjadi tujuan pengharapan itu firman Tuhan tidak menjadi kosong dan
Redaksi Umum: kita. Manusia berpengharapan, karena manusia sia-sia. Firman Tuhan akan menggenapi segala
Vik. Budiman Thia
Erwan
memiliki kekekalan yang diberikan Allah. Allah sesuatu yang telah dikatakan kepada kita. Karena
Hadi Salim Suroso adalah Allah yang memiliki pengharapan, Allah itu, iman, pengharapan, dan kasih menuju kepada
Randy Sugianto yang memberikan janji yang kekal untuk mengisi Allah yang sama. Iman menuju kepada kesetiaan
Yesaya Ishak
pengharapan kita, dan Allah menciptakan kekekalan pada firman yang diwahyukan kepada kita.
GRII
CIMB Niaga
Cab. Pintu Air Jakarta Berita Seputar GRII
Acc. 8000 6896 3400
1. Khotbah-khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dan hamba-hamba Tuhan lainnya dapat diikuti setiap minggu melalui
Sekretariat GRII Streaming Reformed Injili secara live di http://pusat.grii.org/live dan http://reformed21.tv. VoD (Video
Reformed Millennium Center on Demand) dari khotbah-khotbah tersebut dapat diakses melalui channel “Reformed Injili” di YouTube dan
Indonesia (RMCI) Facebook.
Jl. Industri Blok B14 Kav. 1. 2. STEMI akan mengadakan SPIK bagi Generasi Baru, SPIK Pneumatologi-7 dengan tema “Roh Kudus dan Penginjilan:
Jakarta 10720
Visi, Kuasa, & Strategi” pada tanggal 16 Mei 2022, pk 08.00-16.00 WIB. Untuk informasi dan pendaftaran
Telp: 021 - 65867811
dapat mengunjungi laman https://spik.stemi.id atau menghubungi 0813 7000 3900.
www.buletinpillar.org 3. STEMI akan mengadakan Bible Camp Nasional 2022 pada tanggal 20-23 Juni 2022 untuk siswa SD dan National
redaksi@buletinpillar.org Reformed Evangelical Teen Convention (NRETC) 2022 pada tanggal 27–30 Juni 2022 untuk siswa SMP/SMA.
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 19)
Pengharapan ditujukan kepada janji yang penghakiman terakhir untuk mengoreksi orang dunia, pemimpin pemerintah yang
akan digenapkan oleh-Nya. Kasih kembali semua hal yang salah, semua tindakan dan menyeleweng, atau kepada hakim-hakim
kepada sumbernya, yaitu Tuhan yang keputusan yang salah. Penghakiman dunia yang tidak jujur, tetapi kita berharap kepada
memberikan kasih, agar kita membagikan yang tidak adil, tidak benar, dan tidak sesuai Tuhan yang sejati, yang akan melaksanakan
hidup dan anugerah sehingga orang lain prinsip Alkitab, semuanya akan dibereskan kebenaran dan keadilan-Nya yang mutlak
mendapat berkat Tuhan melalui kita. pada akhir zaman ketika kiamat. Saat itu, dan sempurna.
semua akan kembali kepada kebenaran
Kita hidup di dalam pengharapan yang Allah yang tidak ada diskriminasi, dan Yesaya 42 menulis bagaimana Tuhan Allah
berdasarkan iman dari titik permulaan akan mendapat kesempurnaan pelaksanaan memberikan kesaksian untuk memuji Anak-
menuju titik akhir yang pasti akan keadilan Tuhan. Nya yang tunggal, Yesus Kristus, “Lihatlah
datang. Dengan demikian, pengharapan Hamba-Ku yang tidak menyaringkan
memberitahukan bahwa ada titik akhir dan Ketika engkau dijahati orang atau suara, tidak berteriak di tengah jalan,
penggenapan janji Allah bagi masa depan diperlakukan tidak adil, jangan menangis, tidak memasyhurkan nama-Nya supaya
kita. Mempunyai pengharapan berarti Allah jangan kecewa, melainkan berpengharapan didengar. Ia begitu tenang, diam, tekun,
akan menggenapi apa yang dimulai dari iman bahwa semua akan dibereskan pada hari dan setia menjalankan kehendak Allah.
menuju kepada penggenapan pengharapan, kiamat itu. Ketika tiba hari penghakiman, Lihatlah Hamba-Ku yang tidak putus
sehingga mendapat kesempurnaan Tuhan. datangnya penghakiman terakhir, titik akhir asa dan kehilangan pengharapan, tetapi
Pengharapan juga mengajarkan kita bahwa dari sejarah, segala sesuatu akan ditegakkan menolong orang lain dengan segala
dunia ini tidak terus-menerus berotasi; dan dikoreksi, semua akan dikembalikan kekuatan untuk memberikan kontribusi,
dunia mempunyai titik akhir, dan titik kepada kebenaran. Alkitab mengatakan, untuk membangkitkan, menegakkan, dan
akhir tersebut memberhentikan segala “Mari kita mengharapkan langit dan meneguhkan rekan-rekan-Nya. Buluh yang
keberadaan di dunia ini di hari kiamat. bumi baru yang akan turun dari atas.” terkulai tidak dipatahkan-Nya, sumbu yang
Karena ada kiamat, dunia mempunyai akhir, Ketika langit baru dan bumi baru turun, berasap tidak dipadamkan-Nya.” Terus-
maka segala sesuatu yang terjadi di dunia di dalamnya penuh dikaiosune, kebenaran menerus dengan tidak kecewa dan putus
ini bukan selamanya. Segala sesuatu yang Allah. Allah akan membereskan dunia asa, Ia menjalankan keadilan di bumi ini
terjadi di dunia tidaklah berjalan seterusnya. berdosa, memperbarui, mengoreksi, dan sampai kebenaran Tuhan ditegakkan di
Segala sesuatu akan lewat. Sejarah akan tiba membawa kita kembali kepada kebenaran seluruh dunia. Ia sendiri tidak akan tawar
di titik akhir dan berhenti pada hari terakhir Allah. Oleh karena itu, kita bukanlah orang hati, tidak putus asa, terus menjalankan
(hari kiamat) dari sejarah. Sejarah akan yang tidak mempunyai pengharapan, hidup kehendak Tuhan hingga kiamat, sampai
tiba pada hari akhir dari seluruh dunia, di dalam kekecewaan, dan putus asa, tetapi rencana Tuhan digenapi. Ini adalah pujian
namanya kiamat. Ketika kiamat sudah sebaliknya hidup dalam pengharapan— Allah Bapa, Oknum Pertama, kepada Allah
tiba, semua pengadilan yang tidak beres segala kesalahan akan diperbarui, segala Anak, Oknum Kedua Allah Tritunggal,
akan dibereskan, semua penghakiman kerusakan akan dihentikan, dan keadilan dan menunjukkan bagaimana mereka yang
yang tidak adil akan diselesaikan. Allah akan dilaksanakan ketika kiamat. Kita adalah hamba Tuhan harus belajar setia
akan mengakhiri sejarah ini dengan bukan orang yang berharap kepada melayani Tuhan, belajar dari Kristus. Ketika

Dari Meja Redaksi


Salam Pembaca PILLAR yang setia,

Artikel “The Doctrine of Revelation (5)” membahas bagaimana rasio manusia difungsikan di dalam kaitannya dengan wahyu. Ketika
Bavinck menyatakan bahwa wahyu umum tidak cukup untuk manusia berdosa, ia mengimbangi dengan mengemukakan pentingnya
wahyu umum sebagai fondasi agama. Apakah agama-agama yang sekarang ini adalah hasil evolusi dari agama-agama yang lebih primitif
seperti animisme? Cari jawabannya di dalam artikel “Bavinck on Revelation”.

Kalau kita mau mengaplikasikan kutipan terkenal “Action speaks louder than words” dalam wahyu Tuhan, kita dapat meraciknya
kira-kira seperti ini: Tuhan bukan hanya memberikan wahyu-Nya lewat tulisan, namun juga lewat penopangan atas dunia ciptaan dan
umat-Nya. Artikel “Revelation Through Action” bahkan menjabarkan beberapa bagian cara Tuhan menopang dengan lebih mendetail.
Resensi kali ini tentunya pasti populer bagi anak-anak muda yang sedang mempersiapkan diri menuju pernikahan, ternyata perihal
cinta dan seks pun kita tidak dibiarkan dalam kebingungan, ada prinsip-prinsip yang mempersiapkan kita memahami rahasia hidup
berkemenangan di dalam Tuhan. Mari kita minta kepekaan mengerti dan menyatakan kehendak Tuhan di dalam segala bidang kehidupan.

Sudahkah Anda mengunjungi website PILLAR di www.buletinpillar.org? Di sana Anda bisa mendapatkan edisi-edisi lampau, ikut serta
dalam diskusi, bahkan berlangganan dan membaca beberapa artikel yang khusus diterbitkan di media online ini. Jika Anda mempunyai
masukan, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku, Anda bisa mengirimkannya ke redaksi@buletinpillar.org.

Redaksi PILLAR

2 Pillar No.226/Mei/2022
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 19)
keadilan Allah dilaksanakan di dunia ini (cinta), sofia artinya wisdom (kebijaksanaan). ini, tetapi Romawi yang menjunjung empat
dan kebenaran-Nya digenapkan di tengah Maka filosofi berarti the love of wisdom prinsip ini tetap gagal, karena Kristus
masyarakat dengan jujur dan menunggu (cinta akan kebijaksanaan). Aku mencintai yang mengalahkan mereka. Kini Kerajaan
sampai rencana Allah digenapi, maka kebijaksanaan untuk meng genapkan Romawi telah hancur, tetapi kekristenan
orang-orang seperti ini adalah orang yang kehidupanku. Aku merindukan bertumbuh terus di dalam dunia. Sejarah
penuh pengharapan, menuju pada titik kebijaksanaan, aku mencintai kebijaksanaan, mengajarkan banyak pengajaran yang
akhir di mana Tuhan datang menggenapi karena kebijaksanaan memenuhi dan besar, tetapi pengajaran Alkitab yang
rencana-Nya di dunia ini. memberikan bobot hidup. Oleh karena itu, melampaui semua hal tersebut adalah: iman,
orang Gerika berprinsip, 1) kebijaksanaan; pengharapan, dan kasih. Kita mengetahui
Kita adalah manusia yang dapat berhenti, 2) kebenaran-keadilan (dikaiosune), di mana kebenaran Allah yang memberikan fondasi
mati, dan tidak kekal. Tubuh kita hanya dikaiosune adalah kebenaran, keadilan yang pada iman kepercayaan, janji Kristus yang
beberapa puluh tahun saja, tetapi jiwa selalu dipakai dalam pengadilan. Seorang memberikan fondasi pengharapan, dan
kita mempunyai kekekalan. Prinsip hakim ketika menegakkan peraturan, pengorbanan Yesus di atas kayu salib yang
pengharapan ini harus kita pegang dan harus berdasarkan dikaiosune. Keadilan memberikan fondasi kasih bagi musuh dan
tujukan pada kekekalan Allah, sehingga dunia yang melawan kita. Pengharapan
kita hidup menghadapi kemuliaan Allah, tidak kosong dan sia-sia, berdasarkan kasih
menghadapi murka Allah, dan sekaligus sebagai titik sumber, fondasi permulaan
janji Allah yang akan digenapi. Karena Karena mempunyai kekekalan, dan pengharapan menuju kepada janji Allah
pengharapan kita menuju kepada kekekalan maka kita mempunyai yang kekal sebagai titik akhir.
di depan, maka pengharapan kita bukan
hanya memperhatikan hidup sekarang pengharapan. Karena Tuhan yang hidup adalah Tuhan yang tidak
saja, hanya hidup menanti berkat di dunia mempunyai pengharapan, meninggalkan manusia, yang menggenapi
ini saja, melainkan kita hidup di dalam maka kita menuju kepada janji yang kita imani, yang memberi kekuatan
pengharapan menuju penggenapan janji kepada kita untuk bertahan di tengah
Tuhan di dalam kekekalan. Kita harus Allah yang kekal. Janji Allah kesulitan, penganiayaan, kemiskinan,
sabar dan tekun, karena orang yang sabar yang kekal yang diberikan dan kekeringan jiwa, serta berjalan terus
dan tekun menanti sampai akhir akan kepada manusia tidak sampai berjumpa Tuhan. Pengharapan
diselamatkan dan tidak akan dikecewakan ditujukan kepada kekekalan dan kepada
Tuhan. mungkin kosong, karena Allah penggenapan janji Allah, dengan kepastian
jujur, tidak menipu, dan tidak bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita.
Mari kita mempertahankan iman yang telah berubah. Kita adalah manusia yang berpengharapan,
diberikan Tuhan kepada kita dan memegang bukan seperti orang dunia yang hidup tanpa
teguh janji yang telah diberikan kepada kita. pengharapan dan Tuhan.
Di dalam perjalanan yang panjang ini, kita
memerlukan kebijaksanaan, keadilan, dan membuat engkau besar, signifikan, dan Hagia Sophia adalah gereja terbesar dalam
keberanian dari Tuhan, serta tahan nafsu penting karena tidak memandang bulu. sejarah yang selesai dibangun pada abad
dari Roh Kudus. Keempat hal ini tercantum Keadilan penting sekali, ini prinsip kedua keenam. Hagia Sophia berarti Gereja
dengan jelas dalam Alkitab. Dalam sejarah orang Gerika; 3) keberanian. Orang yang Kebijaksanaan (Hikmat) Suci. Gereja ini
orang Gerika, mereka memikirkan sudah mengerti semua prinsip, mempunyai masih ada hingga sekarang, dibangun
empat hal ini sebagai prinsip hidup yang pengertian secara nalar akan hukum, tetapi di kota Istanbul yang dahulu bernama
membangun bangsa dan meneguhkan ketika melaksanakannya dengan berani, Konstantinopel. Ketika itu Kerajaan
p r i b a d i m a nu s i a , y a i t u : m a nu s i a pasti rusak, penghakimannya tidak adil. Romawi merupakan kerajaan yang paling
membutuhkan hikmat, membutuhkan Kebijaksanaan tidak cukup, keadilan tidak berkuasa, tetapi ditaklukkan oleh Kristus,
kebenaran-keadilan, membutuhkan cukup, harus ada keberanian, tetapi tidak bukan melalui kuasa yang lebih besar, tetapi
keberanian, dan membutuhkan penguasaan boleh kelebihan karena dapat menjadi liar, melalui penganiayaan, yaitu ketika orang
diri. Dengan empat unsur ini, bagi orang ganas, dan biadab. Mempunyai keberanian Kristen dibunuh, dimasukkan penjara, dan
Gerika, manusia mendapatkan makna tanpa mempunyai 4) penguasaan diri, dianiaya. Kerajaan Romawi yang begitu
tertinggi dan hasil hidup terindah. kekuatan menahan nafsu yang berlebihan, megah justru dikalahkan oleh Kristen
akan merusak kehidupan. Empat hal ini yang begitu lemah. Kristen yang dianiaya
Orang Gerika memengaruhi Kerajaan membuat orang Gerika berwatak tinggi, menaklukkan Kerajaan Romawi dan Raja
Romawi dengan filsafat dan prinsip berkarakter agung, dan membuat bangsa Konstantin akhirnya bertobat dan menjadi
hidup mereka. Tetapi ini semua akan tersebut hidup di dalam dunia dengan Kristen.
disempurnakan hanya melalui Kitab konsistensi spirit dan ketekunan.
Suci. Mengapa orang Gerika mempelajari Tetapi 950 tahun kemudian, Gereja Hagia
filsafat? Karena mereka menganggap Raja Ithaka memberikan empat prinsip ini: Sophia diambil orang Islam ketika Islam
kebijaksanaan sebagai prinsip pertama. bijaksana, berani, adil, dan dapat menahan menjajah Konstantinopel. Mereka masuk
Filsafat atau filosofi berasal dari kata filo nafsu. Prinsip ini diturunkan kepada bangsa dan mengambil gereja ini, menghancurkan
dan sofos, filia dan sofia. Filia artinya love Romawi yang menegakkan empat tonggak semua barang penting di dalam gereja.

Pillar No.226/Mei/2022 3
Iman, Pengharapan, dan Kasih (Bagian 19)
Patung-patung dihancurkan, fresko-fresko iman yang kuat, berharap kepada Tuhan, akan datang. Ketika Yesus melihat semua
dan mosaik-mosaik dihitamkan dengan cat, mengikuti Tuhan dengan jujur dan sejati, sengsara dan kesulitan yang mengelilingi-
dipasang ayat-ayat Al-Qur’an. Pada tahun sampai berjumpa Yesus yang akan datang Nya, Ia tidak lesu, tidak takut, dan tidak
1453, gereja ini dijadikan masjid, namun kembali. Dunia akan berhenti dan sejarah tawar hati, karena memandang hari depan
pada tahun 1935 dijadikan museum, karena akan mencapai titik akhir. Barang siapa pada janji Tuhan dan pada kemuliaan
Turki menjadi negara sekuler, bukan negara mempermainkan diri dan mempermainkan Tuhan. Ia menghina semua kesulitan yang
Islam. Tiga minggu yang lalu (tahun 2020), nafsu dan seks tidak mempunyai mutu dan ada di dalam dunia.
Presiden Turki, Erdogan, memutuskan karakter hidup yang berbobot. Tetapi jika
bahwa Hagia Sophia diubah menjadi masjid engkau menjaga kesucian, mempertahankan Bagaimana dengan kita? Apakah kita
lagi. Inilah keadaan dunia yang berubah moral dan kebenaran, dikaiosune dari Tuhan, sangat diganggu oleh kelesuan penyakit,
terus-menerus. engkau akan hidup dalam kesucian dan penganiayaan, sengsara, dan kekecewaan di
mengharapkan kedatangan Kristus kedua dunia ini? Janganlah demikian. Marilah kita
Hari ini, dalam berita yang saya baca, kali. Apakah engkau orang semacam ini? menghina semua hal ini dan melihat yang
Kanada akan menutup 9.000 gereja. Atau engkau orang yang menghamburkan mulia di depan kita, janji yang akan Tuhan
Karena sepi, ekonomi makin sulit, dan hidupmu, hidup dalam dosa perzinahan, genapkan di depan. Oleh janji tersebut,
tidak sanggup membayar listrik dan air, kerakusan yang merusak kerohanianmu, kita dikuatkan, mempunyai ketekunan
sebagian gereja tersebut akan dijual. Ini ikut segala arus perzinahan dunia dan dan kekuatan untuk menahan diri dalam
adalah hal-hal yang menyedihkan. Ada menjadi orang yang dibuang Tuhan? Mari kesengsaraan dan menunggu kesaksian
dua macam orang Kristen, Kristen yang menjadi orang yang menjaga kesucian dan terakhir, kesuksesan Tuhan yang akan
beriman dan berpengharapan kepada beribadah kepada Tuhan. Hidup dalam digenapkan kepada kita. Kiranya Tuhan
Tuhan, yang akhirnya berkembang terus, doa, dalam penantian, penuh pengharapan memberkati dan memberi kekuatan kepada
dan membangun gereja baru tidak habis- sampai Yesus datang kembali. Orang yang kita. Janganlah kita hidup seperti mereka
habis. Semacam lagi, Kristen yang sudah memelihara pengharapan dan kesucian yang tidak mempunyai pengharapan.
tidak beriman dan tidak berpengharapan, semacam ini, mereka akan diberkati Tuhan. Hiduplah dengan penuh pengharapan,
m e l e p a s s e mu a j a n j i Tu h a n , d a n Ketika Yesus datang kembali dari sorga, karena Tuhan berkata, “Kepada ilah
berkompromi, akhirnya menjadi gereja dengan menurunkan kota baru, Yerusalem manakah engkau membandingkan Aku?
yang dibuang Tuhan. Apa yang ada baru, dengan langit dan bumi baru, maka Ia Di antara semua ilah tidak ada satu pun
pada hidupmu? Apakah yang mengisi akan datang menyambut orang-orang yang seperti Aku yang dari titik permulaan
kerohanianmu? Apakah yang menjadi menantikan-Nya, yang berpengharapan menunjukkan padamu titik akhir sejarah.”
kekuatanmu berjuang di dalam dunia kepada-Nya, dan mereka akan mendapat Tuhan berkata, “Apa yang akan terjadi pada
ini? Engkau harus mempunyai iman dan pahala kekal dari Tuhan. hari kiamat, Aku sudah memberitahukan
pengharapan yang sejati. engkau, dan Aku akan menjaga engkau,
Mari kita menjadi orang yang memelihara engkau melintasi semua
Pemimpin gereja yang melepaskan berpengharapan, yang menanti dengan kesulitan, memimpin engkau sampai titik
pengharapan, tidak beriman lagi, dan mempersiapkan jiwa kita, hidup dalam akhir.” Di dalam kesengsaraan, tidak usah
berkompromi, akan dipakai Iblis menjadi ibadah, dalam kesucian untuk menanti takut; di dalam kekecewaan, tidak usah
musuh Yesus Kristus. Anak Tuhan yang kedatangan Kristus yang akan datang putus asa; di dalam segala kepicikan, tidak
tetap memegang teguh firman Tuhan, kembali. Barang siapa yang menunggu usah menangis, karena Tuhan adalah Tuhan
berpegang pada pengharapan akan janji kedatangan Kristus, pasti menjaga diri yang sanggup memimpin kita melewati
Tuhan, akan berperang dan berjuang dalam kesetiaan dan ketekunan, dengan gurun yang menakutkan dan besar ini,
terus demi kemuliaan Tuhan. Gereja iman yang tidak berubah memegang teguh membawa kita pada titik akhir kemenangan
yang mempunyai pengharapan adalah firman Tuhan. Iman yang memegang yang total. Marilah kita menjadi orang
gereja yang tidak berkompromi. Gereja teguh firman Tuhan, iman yang setia pada Kristen yang berpengharapan, menjadi
yang tidak berkompromi adalah gereja kebenaran Tuhan, adalah iman yang tidak orang Kristen yang beriman kepada Dia
yang mempertahankan janji Tuhan dan layu, tidak lesu, dan tidak akan gugur, dan berharap kepada-Nya, serta bersandar
berpengharapan sampai Yesus datang karena bersandar pada firman Tuhan di pangkuan Tuhan, sampai Yesus datang
kembali. Mari kita menjadi gereja yang yang kekal dan tidak berubah. Engkau kembali. Tuhan memberkati kita. Amin.
berpengharapan, memegang teguh janji berdiri teguh di atas batu karang Yesus
Tuhan, tidak menyerah, putus asa, dan Kristus. Inilah iman yang meneguhkan
tawar hati, terus bersandar kepada Tuhan. dan menguatkan kita, dan dari iman ini
Dunia dan nafsu duniawi akan lewat, hanya engkau menemukan semua janji Tuhan
mereka yang menjalankan kehendak Tuhan yang akan datang, sama seperti Kristus.
kekal selamanya. Alkitab mengatakan bahwa Kristus tidak
menghiraukan sengsara yang ada pada-Nya,
Marilah kita menjadi orang Kristen yang tidak menghiraukan penganiayaan yang
berpengharapan, membuang segala yang tiba pada-Nya, tidak menghiraukan mati
fana dan yang mempermalukan nama hidup-Nya di dunia, karena Ia berharap
Tuhan. Mari hidup dalam kesucian, dalam dan menunggu kemuliaan besar yang

4 Pillar No.226/Mei/2022
S
alah satu ciri orang Kristen sejati adalah dari rasio. Bagi mereka, rasio manusia perbedaan di dalam struktur, prioritas,
penaklukkan dirinya kepada otoritas memiliki otoritas di dalam menjawab berbagai relasi, dan fungsi dari kedua human faculties
wahyu Allah. Kita memandang bahwa pertanyaan dan kesulitan yang timbul di dalam tersebut.
wahyu Allah adalah pernyataan diri dan kehidupan. Bahkan mereka menjadikan rasio
kehendak Allah kepada manusia. Sebagai manusia sebagai otoritas paling ultima di Ketika terjadi konflik di antara dua fungsi
ciptaan-Nya, sudah sepatutnya kita hidup dalam menentukan kebenaran, menentukan tersebut (reason dan sense experience),
takluk kepada wahyu Allah. Namun efek mana yang benar dan salah di dalam setiap seorang rationalist akan menyelesaikannya
dosa membawa manusia untuk memberontak aspek kehidupan. Pengaruh dari pemikiran berdasarkan reason mereka, sedangkan
terhadap Allah dan mencari hal lain di dalam abad ini masih terlihat hingga zaman ini, seorang empiricist akan menyelesaikannya
dunia ciptaan untuk menggantikan posisi khususnya di dalam bidang akademis. Kita berdasarkan sense experience mereka. Bagi
Allah. Salah satu yang menjadi tantangan akan melihat salah satu arus pemikiran yang seorang empiricist, metodologi pengetahuan
bagi supremasi wahyu adalah rasio. Semangat memiliki pengaruh besar bahkan hingga yang paling utama adalah induktif, yaitu
meninggikan rasio bukan hanya terjadi pada saat ini, yaitu mengenai rasionalisme dan dengan mengumpulkan fakta atau data yang
zaman modern saja tetapi juga terjadi pada empirisme. diperoleh melalui sense experience. Bagi
zaman pre-Socratic philosophy. Sekitar seorang rationalist, metodologi pengetahuan
tahun 600 SM, bangkit sekelompok pemikiran yang utama adalah proses deduktif, yaitu
Ancient Greek yang mengesampingkan agama mencari kesimpulan dari kebenaran yang self-
dan tradisi demi mengerti dunia ini dengan evident dengan mengikuti kaidah logika. Bagi
lebih baik, dan mencoba untuk bergantung Kita dituntut untuk seorang empiricist, pengetahuan itu bersifat
kepada rasio manusia. Mereka mencoba untuk menggunakan setiap aspek a posteriori, atau informasi itu diperoleh
membangun ide-ide yang lebih konsisten melalui cara empiris. Sedangkan bagi seorang
dengan klaim otoritas rasio manusia. Mereka yang Tuhan berikan kepada rationalist, pengetahuan itu bersifat a priori,
percaya bahwa rasio manusia yang difungsikan yaitu bahwa prinsip-prinsip dasar pengetahuan
secara murni, tanpa bantuan dari agama
kita sebagai gambar dan rupa itu sudah ada di dalam diri kita dan hal inilah
dan tradisi, mampu untuk mengerti alam Allah. Rasio termasuk di yang mengarahkan segala pencarian kita akan
semesta ini. Namun di dalam perjalanan pengetahuan. Maka rationalist percaya bahwa
untuk mengerti dunia ini, mereka menjumpai dalam aspek yang harus kita seluruh manusia sudah memiliki pengetahuan
berbagai masalah. Lalu mereka menarik
kesimpulan bahwa masalahnya bukan pada
gunakan dengan seoptimal dasar di dalam dirinya, sedangkan empiricist
memandang manusia sebagai tabula rasa,
rasio manusia, tetapi karena dunia ini sendiri mungkin di dalam kita bagaikan kertas kosong atau polos yang
tidak sepenuhnya rasional. Jadi masalah dari akan diisi oleh informasi yang didapatkan
Greek philosophy adalah usaha manusia di
mengerti kebenaran Allah dan melalui pengalaman indrawi. Kedua kubu ini
dalam menerapkan skema intelektual yang menggumulkannya untuk memiliki pengertian “reason” yang berbeda.
rasional kepada dunia yang tidak rasional. Bagi kaum rationalist, reason itu bertolak
kita jalankan di dalam belakang dengan sense experience. Bagi
Namun, kegagalan Greek philosophy di kehidupan ini. kaum empiricist, reason itu berdasarkan
dalam menegakkan supremasi rasio tidak sense experience. Meskipun keduanya terlihat
membuat manusia menyerah. Usaha untuk bertolak belakang, namun keduanya sama-
menggantikan otoritas wahyu dengan rasio sama meninggikan diri manusia sebagai yang
terjadi kembali di zaman modern, terutama berotoritas di dalam menentukan kebenaran,
di zaman Enlightenment. Pada artikel ini Rationalism and Empiricism bukan berdasarkan otoritas wahyu Allah.
kita akan sedikit membahas sekilas mengenai Kedua arus pemikiran ini menjadi filsafat yang
filsafat zaman Enlightenment di dalam sangat berpengaruh di awal zaman modern. Pengaruh dari dua arus ini masih dapat kita
pengaruhnya terhadap theologi, dan kita akan Filsafat ini memiliki pengaruh yang besar rasakan hingga saat ini. Jikalau kita melihat
melihat bagaimana seharusnya rasio manusia khususnya di dalam bidang epistemologi, dunia akademis hari ini, masih banyak sekolah
difungsikan di dalam kaitannya dengan wahyu. atau theory of knowledge. Kedua arus ini dan perguruan tinggi yang dengan ketat ingin
dibagi berdasarkan human faculties: reason memisahkan iman dari ilmu pengetahuan.
The Enlightenment, the Age of Reason dan sense experience. Sense experience Mereka menetapkan bahwa ilmu pengetahuan
Zaman Enlightenment (1650-1800) adalah adalah apa yang kita lihat, dengar, kecap, dan tidak boleh dikaitkan dengan iman, dan
periode di mana mainstream philosophy rasakan, atau sederhananya adalah apa yang dengan tegas kedua bidang ini dipisahkan.
menolak secara radikal worldview dari kita rasakan secara indrawi. Sedangkan reason Bahkan iman dipaksa untuk dikekang di
Alkitab dan meninggikan otoritas dari rasio atau rasio adalah fungsi dari pikiran yang dalam aspek privat dan tidak boleh dibawa ke
manusia. Banyak orang berpikir bahwa zaman mengklasifikasi, mengatur, mengategorikan, publik. Hal ini membawa efek samping yang,
ini memberikan kesegaran bagi intelektual dan mengerti setiap pengetahuan yang kita baik disadari maupun tidak, begitu negatif
manusia, karena manusia bisa menyingkirkan peroleh baik dari pengalaman maupun sumber terhadap perkembangan umat manusia itu
segala bentuk takhayul dan menggali potensi pengetahuan lainnya. Setiap filsuf memiliki sendiri. Bahkan segala yang dianggap sebagai

Pillar No.226/Mei/2022 5
perkembangan oleh manusia saat ini justru Rasio adalah salah satu aspek kehidupan kepada umat manusia. Oleh karena itu,
menjadi bumerang bagi manusia itu sendiri. manusia yang Tuhan berikan agar manusia penggunaan rasio yang benar adalah rasio
Segala perkembangan ilmu pengetahuan bisa mengetahui mana yang benar dan salah. yang juga menyadari akan keterbatasan
yang tidak disertai dengan kebijaksanaan Namun ketika rasio ini menjadi penentu yang diri kita sebagai ciptaan Allah. Ketika kita
dari Allah, Sang Pencipta dan Penguasa benar dan salah dengan menggeser otoritas membantah atau tidak bisa menerima hal ini,
sejarah, hanya akan mendatangkan celaka wahyu Allah, maka hal ini akan menjadi kita sedang membantah otoritas Allah sebagai
bagi manusia. Inilah yang kita masih saksikan masalah besar bagi manusia. Di dalam cara penentu kebenaran.
hingga saat ini. pandang Alkitab, rasio yang benar adalah
rasio yang mempresuposisikan Allah sebagai Perjuangan kehidupan orang Kristen bukanlah
The True Reason the author and ultimate standard of logical perjuangan iman yang buta. Kita tetap
Maka sekarang pertanyaannya adalah, truth and all human rationality. Tanpa adanya dituntut untuk menjadi orang Kristen yang
“Apakah ada cara yang benar di dalam presuposisi ini, sudah dipastikan bahwa “cerdik seperti ular”. Kita dituntut untuk
menggunakan rasio?” Rasio itu sendiri adalah seluruh buah pemikiran rasio kita hanya akan menggunakan setiap aspek yang Tuhan
anugerah Allah bagi manusia. Rasio diberikan dipenuhi oleh kecacatan dan keberdosaan. berikan kepada kita sebagai gambar dan
Allah kepada manusia sebagai bagian dari rupa Allah. Rasio termasuk di dalam aspek
gambar dan rupa Allah. Hal ini diberikan Alkitab tidak melarang kita untuk menguji yang harus kita gunakan dengan seoptimal
oleh Allah untuk manusia gunakan di dalam kebenaran yang dinyatakan. Bahkan Allah mungkin di dalam kita mengerti kebenaran
mengerti atau menangkap kebenaran yang mengatakan dengan jelas di dalam Alkitab Allah dan menggumulkannya untuk kita
Allah wahyukan, lalu dengan rasio ini juga agar kita menggunakan akal budi kita untuk jalankan di dalam kehidupan ini. Oleh karena
manusia menerapkan kebenaran ini di dalam membedakan mana yang benar dan salah. itu, penaklukkan diri kita kepada wahyu
kehidupannya untuk membangun budaya yang Bahkan kita diminta untuk menguji roh, Allah bukanlah sebuah pembodohan. Justru
memuliakan Tuhan. untuk membedakan yang mana Roh Sejati sebaliknya, ketika kita menaklukkan rasio kita
(Roh Kudus) dan mana yang palsu. Kita perlu kepada wahyu Allah, kita akan dimampukan
Di dalam Alkitab sendiri, kita bisa mempelajari dengan jelas mengerti bahwa penggunaan untuk menggunakan rasio ini secara benar
berbagai pengertian di dalam penggunaan rasio yang benar akan mengevaluasi setiap untuk kemuliaan Allah dan menjadi berkat
istilah “reason”. Allah memberikan penjelasan kebenaran yang dinyatakan. Namun pengujian bagi sesama. Kita akan mengenal kebenaran
(reasoning) mengenai perintah-Nya. Salah ini seharusnya memimpin manusia untuk yang sesungguhnya!
satu contohnya adalah surat Paulus yang percaya kepada kebenaran yang sejati tanpa
banyak menggunakan istilah “therefore” keberatan apa pun.
(oleh karena itu atau maka), seperti di Roma Simon Lukmana
8:1 dan Roma 12:1. Paulus menggunakan Masalah utama dari rasio bukanlah Pemuda FIRES
istilah ini untuk mengindikasikan alasan ketidaksesuaiannya di dalam menguji wahyu
kepada umat Allah mengapa harus berharap Allah, tetapi masalahnya adalah kerusakan
dan taat kepada-Nya. Oleh karena itu, ibadah rasio karena dosa. Manusia yang sudah jatuh
kepada Tuhan adalah ibadah yang juga ke dalam dosa berusaha untuk menggunakan
melibatkan rasio kita. Ibadah menggunakan rasio ini secara otonom, terlepas dari Allah.
baik kepala maupun hati. Maka siapa pun Mereka tidak mendasarkan pemikiran ini
yang tidak percaya dan tidak taat kepada-Nya kepada Allah sebagai pribadi yang berhak
adalah orang yang tidak rasional atau bodoh. menentukan mana yang benar dan salah.
Sebagai orang Kristen sejati, kita seharusnya
Bukan hanya itu, Alkitab juga dengan jelas tidak membuang rasio atau menekan
membedakan reasoning yang benar dari yang penggunaan fungsi rasio, tetapi kita harus
salah. Di dalam perumpamaan talenta, kita menaklukkan rasio kita ke bawah kebenaran
bisa melihat ada hamba yang tidak setia, Allah.
yang menyembunyikan talentanya dengan
alasan atau reasoning yang salah (Mat. 25:25). Namun, kita pun tetap perlu mengerti
Allah dengan tegas menyatakan hukuman-Nya bahwa rasio kita terbatas. Kita hanya bisa
kepada si hamba yang tidak setia tersebut. mengerti wahyu atau kebenaran sejauh yang
Oleh karena itu, kita perlu menyadari bahwa Allah nyatakan kepada kita. Kita tidak bisa
rasio yang merupakan anugerah Allah juga mengenal Allah secara utuh sebagaimana
adalah rasio yang sudah jatuh dan tercemar Allah mengenal diri-Nya sendiri. Kita hanya
oleh dosa. bisa mengenal-Nya sejauh yang Ia nyatakan

POKOK DOA
1. Bersyukur untuk rangkaian KKR Jumat Agung dan Paskah 2022 yang telah diadakan di beberapa kota sepanjang bulan April 2022.
Bersyukur untuk kebenaran firman Tuhan yang telah diberitakan dan untuk jiwa-jiwa yang telah mendengarkan berita Injil, tentang
karya penebusan Kristus di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya mengalahkan kuasa maut. Berdoa kiranya Roh Kudus membimbing
setiap orang yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka dan memelihara iman mereka dalam menghadapi
tantangan zaman ini sampai akhir hidup mereka.

2. Berdoa untuk persiapan BCN 2022 dan NRETC 2022 yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Berdoa untuk kondisi pandemi
yang sudah melandai, kiranya Tuhan tetap beranugerah dengan pemeliharaan-Nya. Berdoa kiranya setiap anak dan remaja dapat
kembali berkumpul dan bersama-sama dibina untuk menjadi laskar Kristus dan tumpuan masa depan gereja dengan pengertian
firman Tuhan yang benar melalui acara ini.

6 Pillar No.226/Mei/2022
P
ada artikel sebelumnya, kita telah Ketiga, ketidakcukupan wahyu umum pudar, dan agama bahkan makin merosot
menyinggung sedikit mengenai sifat ditunjukkan oleh fakta bahwa tidak ada menjadi animisme, fetisisme, dan sihir. Oleh
universal dari wahyu umum. 1 Sifat satu orang pun yang puas dengan apa yang karena itulah, Alkitab menyebut karakter
universal ini kemudian diteruskan oleh Bavinck disebut sebagai agama natural. 3 Agama agama-agama kafir sebagai penyembahan
dalam kaitannya dengan sifat universal agama. umum para deis, agama moral dari Kant, berhala. Ilah-ilah kafir ini, pada kenyataannya,
Namun sebelum itu, Bavinck terlebih dahulu agama “kesalehan” dan “ketaatan” dari adalah tidak ada; adalah dusta dan kesia-siaan
menyatakan tiga alasan mengapa wahyu umum Spinoza, semuanya hanyalah abstraksi, yang (Yes. 41:29; 42:17; 46:1; Yer. 2:28; Mzm.
ini tidak cukup bagi manusia berdosa.2 tidak pernah ada dalam kenyataan. Sekuat 106:28; Kis. 14:15; 19:26; Gal. 4:8; 1Kor. 8:5);
apa pun argumen para filsuf, mereka tetap adalah kegelapan (Yes. 9:1; 60:2; Luk. 1:79;
Ketidakcukupan Wahyu Umum tidak akan sanggup mendirikan agama atau Yoh. 1:5; Ef. 4:18), ketidaktahuan (Kis. 17:30;
Pertama, wahyu umum memberikan kepada memulai gereja, karena agama adalah sesuatu 1Ptr. 1:14; Rm. 1:10 dst.), khayalan dan kesia-
kita pengetahuan tentang keberadaan serta yang pada hakikatnya berbeda dengan sains, siaan (1Kor. 1:18 dst.; 2:6; 3:19), serta dosa
beberapa sifat Allah (seperti kebaikan dan dan dengan demikian memiliki landasan dan ketidakbenaran (Rm. 1:24; 3:9).
keadilan), tetapi tidak menyatakan pribadi (foundation, principia) yang khusus. Abad ke-
Kristus, yang adalah satu-satunya jalan 18 merayakan agama yang murni berdasarkan Meskipun demikian, filsafat sejarah maupun
keselamatan (Mat. 11:27; Yoh. 14:6; 17:3; akal manusia melalui proses abstraksi yang filsafat agama tidak setuju dengan pandangan
Kis. 4:12). Dengan kata lain, wahyu umum sia-sia. Abad ke-19 dengan segera melihat Alkitab ini dan mengajukan pandangan yang
tidak cukup bagi manusia berdosa karena bahwa agama natural ini tidak pernah ada di lain. Ilmu-ilmu alam, khususnya teori evolusi,
wahyu umum tidak menyatakan apa pun mana pun. Seluruh agama bersifat konkret menyatakan bahwa yang hidup berasal dari
mengenai anugerah pengampunan dan justru dan bersandar pada wahyu. yang tidak hidup, yang organik dari yang
menyatakan murka Allah (Rm. 1:18-20). anorganik, manusia dari binatang, yang
Wahyu umum menerangi pikiran manusia dan Wahyu Umum dan Universalitas Agama berkesadaran dari yang tidak berkesadaran,
menahan dosa—sehingga kehidupan ini dapat Namun, meskipun wahyu umum tidak dan yang lebih tinggi dari yang lebih rendah.
terus berlangsung—tetapi tidak memulihkan memadai, ini bukan berarti wahyu umum tidak Ilmu agama pada zaman modern kemudian
kondisi dunia dan sifat manusia. Wahyu umum penting. Bavinck mengemukakan signifikansi menerapkan prinsip evolusi ini kepada agama.
dapat menanamkan rasa takut kepada Allah, dari wahyu umum, yaitu sebagai fondasi bagi Ilmu ini berusaha untuk menjelaskan agama
tetapi tidak dapat menanamkan kepercayaan setiap agama. Bavinck membuktikan hal ini dari asal-usulnya, yaitu agama-agama primitif
dan kasih kepada Allah. dengan memaparkan proses multiplikasi dan seperti animisme, dinamisme, fetisisme,
penyebaran agama, yang merupakan hasil agama yang menyembah para leluhur, dan
Kedua, pengetahuan yang dinyatakan oleh dari penyimpangan terhadap pengetahuan sebagainya. Agama-agama ini kemudian
wahyu umum bukan hanya tidak memadai, tentang Allah yang sejati. Setelah manusia berevolusi menjadi agama-agama yang lebih
tetapi juga tidak pasti dan selalu bercampur jatuh ke dalam dosa, pengetahuan tentang murni dengan pengenalan akan Allah yang
dengan kesalahan (error). Sejarah filsafat Allah yang sejati tetap dipertahankan selama lebih sejati dari zaman sebelumnya.
menyatakan teori filsafat yang silih berganti kurun waktu tertentu (Kej. 4:3; 8:20); seluruh
runtuh (satu teori muncul, dikritik, kemudian ciptaan menyatakan kuasa dan keilahian Bavinck kemudian mengevaluasi pandangan
digantikan oleh teori berikutnya). Kebenaran- Allah (Rm. 1:20). Namun, meskipun manusia ini dengan tiga argumen. Pertama, Bavinck
kebenaran yang paling penting dalam agama mengenal Allah, mereka tidak memuliakan memaparkan bahwa keyakinan terhadap
(eksistensi dan esensi Allah; asal-usul dan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur teori evolusi ini perlahan-lahan sudah
tujuan umat manusia dan dunia; dosa kepada-Nya. Sebaliknya, pikiran mereka mulai ditinggalkan. Telah terdapat banyak
dan pengampunan; pahala dan hukuman) menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh keraguan terhadap teori-teori terdahulu yang
tidak dijelaskan secara pasti di dalam menjadi gelap. mengeklaim telah mengetahui secara pasti
filsafat. Setiap sistem filsafat pasti memiliki mengenai asal-usul manusia, bahasa, agama,
kekosongan dan cacat. Plato, misalnya, Sebagai tambahan, kekacauan bahasa dan dan moralitas. Para ilmuwan mengakui bahwa
meskipun sistemnya paling mirip dengan penyebaran manusia menjadi tanah subur mereka berada di wilayah prasejarah di mana
agama Kristen (menurut Agustinus), membela bagi politheisme. Ketika manusia telah tidak ada seorang pun yang tahu secara pasti,
praktik meninggalkan anak-anak yang lemah, terbagi menjadi beberapa ras dan menyebar sehingga mereka harus puas dengan dugaan
semburit, dan sebagainya. Ini menunjukkan ke berbagai tempat, keesaan Allah dan atau hipotesis. Mengenai asal-usul agama,
bahwa dalam hal moralitas saja, ada banyak kemurnian agama kian lama kian hilang. Bavinck mengutip Pfleiderer, “Apa yang kita
ketidaksepakatan dan ketidakpastian di antara Hal ini membuat kuasa lain secara bertahap ketahui tentang asal-usul agama? Sebenarnya,
para filsuf. Selain itu, kalaupun para filsuf diakui dan disembah, selain penyembahan tidak ada! Karena semua dokumen sejarah
memiliki teori yang paling benar, mereka tetap kepada allah nasional melalui agama gagal untuk membawa kita kembali ke sejarah
kekurangan otoritas untuk dapat diterima negara. Ketika pengetahuan tentang Allah awal agama, seperti juga yang terjadi pada
oleh masyarakat. Kontroversi di antara para menjadi tidak murni lagi seperti waktu yang sejarah awal bahasa. Sejujurnya, kita sama
filsuf serta ketidaksesuaian antara ajaran dan lampau, berbagai kekuatan alam muncul dan sekali tidak tahu apa-apa tentang kondisi awal
kehidupan mereka melemahkan pengaruh mendapatkan tempat di hati manusia. Batas umat manusia dan tidak akan pernah tahu apa
mereka. antara yang Ilahi dan ciptaan kian lama kian pun tentang mereka secara pasti. Kita hanya

Pillar No.226/Mei/2022 7
dapat menduga-duga, yang sejauh didasarkan Dengan demikian, setiap agama lahir dari satu agama-agama non-Kristen bukan hanya
pada kesimpulan-kesimpulan yang telah agama yang murni, yang dalam perjalanan tangisan keputusasaan tetapi juga ekspresi
diketahui, mungkin memiliki kemungkinan waktu mengalami devolusi. Hal ini berarti keyakinan, harapan, kedamaian, dll. Unsur-
lebih besar atau lebih kecil, tetapi jauh dari terdapat elemen-elemen kebenaran di dalam unsur dan bentuk-bentuk yang esensial bagi
keyakinan yang pasti. Karena tidak satu pun setiap agama, dan bagi Bavinck, kebenaran- agama (konsep tentang Allah, rasa bersalah,
dari hipotesis ini dapat dibuktikan, maka kita kebenaran ini adalah hasil dari wahyu umum. keinginan untuk penebusan, pengorbanan,
juga tidak perlu memperdebatkannya.”4 Itulah sebabnya Alkitab mengakui kehadiran imamat, kuil, pemujaan, doa, dll.), meskipun
wahyu Allah di antara orang-orang yang rusak, tetap terdapat di dalam setiap agama.
Ke d u a , me t ode u n t u k me n ge t a h u i tidak percaya (Kej. 6:17; 7:15; Mzm. 33:6;
karakteristik dari agama yang asli berdasarkan 104:30; Ayb. 32:8; Pkh. 3:19; Ams. 8:22 Dengan demikian, di dalam agama-agama lain
referensi kepada agama awal (agama primitif dst.; Mal. 1:11, 14; Yoh. 1:9; Rm. 2:14; Gal. terdapat suatu harapan akan agama yang lebih
seperti animisme, dll.) adalah metode yang 4:1-3; Kis. 14:16-17; 17:22-30). Hal ini juga baik dan lebih murni. Kekristenan bukan hanya
tidak dapat diterima. Alasannya adalah didukung oleh sejarah gereja. Bapa-bapa bersifat antitesis terhadap agama-agama
karena orang-orang primitif (kasar, tidak Gereja seperti Justin Martyr dan Clement lain; kekristenan juga adalah penggenapan
berbudaya) yang dimaksud para cendekiawan dari Alexandria mengakui pekerjaan Logos dari setiap agama, yang memenuhi segala
sebenarnya tidak ada. Semua manusia di dalam lingkungan non-Kristen. Agustinus, pengharapan yang ada di dalam setiap agama.
memiliki kecerdasan dan akal budi, bahasa meskipun berulang kali mengatakan hal Kekristenan adalah agama yang benar, paling
dan agama, moralitas dan hukum. Meskipun yang tidak baik tentang orang-orang non- tinggi, dan paling murni. Agama-agama lain
manusia primitif mungkin miskin secara Kristen, tetap mengakui adanya kebenaran adalah karikatur, kekristenan adalah yang
budaya, mereka bukan tanpa budaya. Oleh di dalam diri mereka. Hal ini diperjelas asli dan hidup; agama-agama lain hanyalah
karena itu, berdasarkan posisi evolusi, agama dengan keyakinan bahwa gambar Allah di penampakan, kekristenan adalah esensi dari
yang murni juga tidak ditemukan di antara setiap agama. Apa yang dicari oleh setiap
makhluk primitif ini; agama yang murni ini agama hanya dapat ditemukan di dalam
sudah ada jauh di belakang mereka. Jika kekristenan.
demikian, dalam kasus orang-orang primitif ini
kita berurusan bukan dengan evolusi, tetapi
Namun, meskipun wahyu
dengan proses devolusi. Sejarah menunjukkan umum tidak memadai, ini Marthin Rynaldo
bahwa dalam agama, yang sering kali terjadi Pemuda FIRES
adalah kemunduran daripada kemajuan. bukan berarti wahyu umum
Sekali lagi Bavinck mengutip Pfleiderer, tidak penting. Bavinck
“Kita tidak dapat mengatakan bahwa agama
orang-orang primitif adalah agama permulaan mengemukakan signifikansi
dari semua agama manusia di masa depan. Pustaka:
Kemungkinan kemunduran dan kemerosotan
dari wahyu umum, yaitu 1. Baca Artikel PILLAR Edisi 225 “Bavinck on Revelation
(3): Wahyu Umum (2)”.
dari agama yang sudah ada pada permulaan sebagai fondasi bagi setiap 2. Bavinck, Herman. Reformed Dogmatics Vol. 1:
tidak lagi dapat diabaikan.”5 Prolegomena. Grand Rapids (USA): Baker Publishing
agama. Bavinck membuktikan Group.
3. Secara umum, agama atau theologi kodrat
Ketiga, sejarah menyatakan bahwa orang- hal ini dengan memaparkan (selanjutnya disebut “theologi kodrat”) bertujuan
orang paling kuno yang berada di Babel dan untuk mematuhi standar penyelidikan rasional yang
Asyur memiliki budaya yang tinggi. Kita juga proses multiplikasi dan sama dengan upaya filosofis dan ilmiah lainnya,
menjumpai agama yang lebih murni dan dan tunduk pada metode evaluasi dan kritik yang
bahkan bersifat monotheistik, meskipun di
penyebaran agama, yang sama. Theologi alam biasanya dikontraskan dengan
“theologi wahyu”, di mana yang terakhir secara
kemudian hari menjadi rusak. Sudah banyak merupakan hasil dari eksplisit mengacu kepada wahyu khusus seperti
sarjana yang menegaskan bahwa dasar mujizat, kitab suci, dan komentar dan rumusan
semua agama—bukan hanya agama kuno di penyimpangan terhadap kredo yang diawasi secara Ilahi. Sumber: Chignell,
Andrew and Derk Pereboom, “Natural Theology
Babel tetapi juga semua agama lain—adalah
monotheisme. Agama-agama primitif seperti
pengetahuan tentang Allah and Natural Religion”, The Stanford Encyclopedia
of Philosophy (Fall 2020 Edition), Edward N. Zalta
takhayul, animisme, dst., tidak dapat lagi yang sejati. (ed.), URL = https://plato.stanford.edu/archives/
menjadi bentuk awal dan asal mula agama yang fall2020/entries/natural-theology/.
sejati, sama seperti kebohongan tidak bisa 4. O. Pfleiderer, Religion und Religionen (München: J. F.
Lehmann, 1906), 53; cf. Hellwald Kulturgeschichte,
menjadi asal mula kebenaran atau kejahatan 4 vols. (Leipzig: Friesenhann, 1896), I, 11, 32, 58; L.
menjadi asal mula kebajikan. Seseorang harus dalam diri manusia tidak musnah, sehingga Stein, Die Soziale Frage im Lichte der Philosophie,
menilai esensi dari suatu agama, bukan dari dalam kefasikan hidupnya, manusia tetap 2nd ed. (Stuttgart: F. Enke, 1903), 38, 63, 105, 107;
permulaannya yang paling primitif, tetapi menghargai dan bahkan melakukan hal-hal C. P. Tiele, Elements, II, 215; G. T. Ladd, Philosophy
of Religion, 2 vols. (New York: Scribner, 1905), I, 150.
dari masa perkembangannya, seperti halnya yang terkandung di dalam hukum Allah. 5. Pfleiderer, Religion und Religionen, 54; Tiele,
seseorang hanya dapat mengerti anak-anak Theolog Reformed juga mendukung hal ini Elements, II, 215.
dengan terang mempelajari manusia dewasa dengan doktrin anugerah umum dan Calvin 6. J. Calvin, Institutes of the Christian Religion,
atau biji pohon dari pohon yang tumbuh dengan tepat berbicara tentang “benih I.iii.1–3; I.iv.1; II.ii.18.
darinya. Namun, meskipun ide-ide mengenai agama” dan “sense of divinity” yang ada
agama sejati dilihat dari perkembangannya di dalam diri setiap orang.6 Bagaimanapun
di waktu yang kemudian, karakteristik asali juga, para pendiri agama bukanlah penipu
dari agama sejati ini pasti sudah melekat atau agen setan, tetapi orang-orang yang
sejak awalnya. Dengan demikian, gagasan tergerak oleh kecenderungan religius yang
tentang Allah, yang merupakan dasar dari baik serta sering memberikan pengaruh yang
semua agama, harus dilihat bukan pada akhir menguntungkan bagi masyarakat. Betapa
tetapi pada permulaan. Tanpa Allah, tanpa pun besarnya kesalahan di dalam agama,
pengakuan akan keberadaan-Nya, wahyu-Nya, sampai batas tertentu agama memenuhi
dan pengetahuan-Nya, seseorang tidak dapat kebutuhan agamawi seseorang dan membawa
secara memuaskan menjelaskan asal-usul dan penghiburan di tengah penderitaan dan
esensi agama. kesedihan. Apa yang kita peroleh dari

8 Pillar No.226/Mei/2022
B
ulan lalu kita sudah membahas mengenai adalah pengaturan Allah yang mengarahkan kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
pemeliharaan Allah sebagai bentuk semuanya kepada satu tujuan akhir. Ia bukan dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam
dari pernyataan diri Allah. Melalui apa hanya mengatur segala sesuatu di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu
yang kita alami sehari-hari, kita bukan hanya konteks politik atau kekuasaan saja, tetapi untuk mempersatukan di dalam Kristus
menerima belas kasihan dan anugerah Tuhan, ia mengatur segala sesuatu dengan suatu arah sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
tetapi kita juga dapat makin mengenal-Nya yang jelas. sorga maupun yang di bumi. Aku katakan
sebagai Tuhan dan Allah kita. Kita juga sudah ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah
belajar bahwa melalui pemeliharaan Allah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami
kita dapat melihat bahwa Allah berkuasa yang dari semula ditentukan untuk menerima
untuk menggenapkan rencana kekal-Nya. bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang
Segala sesuatu diatur-Nya sedemikian rupa Maka konsep pengaturan di dalam segala sesuatu bekerja menurut
agar apa yang menjadi rencana-Nya digenapi. keputusan kehendak-Nya.” (Ef. 1:9-11)
Pengaturan atau pemeliharaan Allah ini tidak Allah ini tidak dapat
hanya berlaku untuk hal-hal yang bersifat dianalogikan seperti konsep Di dalam bagian ini kita bisa melihat bahwa
mayor atau peristiwa-peristiwa tertentu saja. Alkitab mencatatkan, bukan hanya di bagian
Allah mengatur dari hal yang besar hingga Dewa Atlas yang sedang ini tetapi juga di bagian-bagian lain, bahwa
ke hal-hal yang kecil, yang bahkan sering Allah telah menetapkan suatu tujuan, yaitu
terlihat sepele. Sederhananya, segala sesuatu
menopang dunia ini di atas untuk kemuliaan diri-Nya, mengalahkan si
yang terjadi di dalam dunia ini, dari hal yang pundaknya, tetapi konsep jahat, menebus umat-Nya untuk menyembah-
besar hingga yang paling kecil, semua terjadi Nya secara kekal. Ini adalah janji akan
di dalam kontrol Allah. Tanpa pekerjaan-Nya pengaturan ini lebih dinamis konsumasi yang akan Ia genapkan di dalam
ini, tidak ada satu hal pun yang dapat terjadi, karena Allah sedang membawa sejarah umat manusia. Bahkan konsumasi
karena Ia adalah Allah yang berdaulat atas atau tujuan akhir ini bukan hanya tujuan
seluruh alam semesta ini. Ia bukan hanya dunia ini dari satu titik yang Tuhan ingin genapkan, tetapi juga
berkuasa mengatur, tetapi kekuasaan-Nya untuk mendorong kehidupan kita sebagai
melingkupi seluruh alam semesta ini, atau
kepada titik lain melintasi orang Kristen. Melalui penggenapan rencana
bersifat universal. Ia adalah Allah yang bukan waktu. Pemikiran Kristen kekal ini, kita dibawa untuk makin mengenal
hanya berdaulat, tetapi juga kedaulatan-Nya siapa Allah, dan melalui pengenalan inilah
bersifat absolut, hanya satu-satunya di dalam mengenai konsep waktu kehidupan rohani kita sebagai orang Kristen
alam semesta ini. Kedua hal inilah yang kita
telah pelajari di dalam artikel sebelumnya.
bukanlah pemikiran yang dapat didorong untuk maju.

Pada artikel ini kita akan mempelajari konsep sirkular tetapi pemikiran yang Berikut kita akan melihat beberapa hal terkait
providence ini di dalam sudut pandang dengan konsumasi ini di dalam kaitannya
yang lain untuk membawa kita ke dalam
linear mengarah kepada satu dengan kehidupan sebagai orang percaya.
pengertian yang lebih komprehensif. Kita titik akhir.
akan mempelajari dua istilah yang berkaitan 1. Sebagai orang percaya yang sudah ditebus
dengan providence Allah, yaitu government menjadi milik Allah, kita hidup di dalam
dan preservation. ketegangan antara zaman ini dan zaman
yang akan datang (zaman akhir). Di dalam
Government Alam dan sejarah bergerak bagaikan sebuah pengaruh zaman yang akan datang, kita
Di dalam konsep government ini, kita akan kapal yang berlayar kepada suatu arah dan dibimbing untuk hidup sebagaimana
melihat providence dari aspek teleological, tujuan. Semua yang terjadi di dalamnya seorang yang berada di dalam Kristus.
atau berbicara mengenai arah dan tujuan bekerja dengan mengarah kepada satu titik Segala teladan yang Ia telah tunjukkan
dari providence ini. Sebenarnya, di dalam akhir. Maka konsep pengaturan Allah ini tidak dan ajarkan harus kita jalankan di
konsep efficacious, kita sudah mengerti dapat dianalogikan seperti konsep Dewa dalam hidup ini sebagai umat tebusan
mengenai hal ini, yaitu Allah yang mengatur Atlas yang sedang menopang dunia ini di atas Allah. Namun di sisi lain, pengaruh dari
segala sesuatu sehingga setiap kehendak- pundaknya, tetapi konsep pengaturan ini lebih zaman sekarang, yang didominasi oleh
Nya dapat terlaksana. Di dalam konsep dinamis karena Allah sedang membawa dunia kuasa dosa, masih ada di dalam diri kita.
government ini kita akan melihat bahwa ini dari satu titik kepada titik lain melintasi Walaupun pengaruh zaman ini sedang
segala sesuatu yang Allah atur ini seluruhnya waktu. Pemikiran Kristen mengenai konsep menuju kehancuran, tetapi kita harus
mengarah kepada suatu tujuan akhir yang waktu bukanlah pemikiran yang sirkular tetapi berjuang menghadapi pengaruh zaman
merupakan penggenapan rencana kekal Allah. pemikiran yang linear mengarah kepada satu ini. Maka providence Allah, atau lebih
Istilah govern, yang berasal dari istilah Latin titik akhir. tepatnya government Allah, seharusnya
“gubernare”, memiliki arti “to steer a ship”, mendorong atau memotivasi kita untuk
atau mengendalikan/menyetir sebuah kapal. “Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak- hidup sesuai dengan prinsip hidup yang
Namun penekanan yang kita akan pelajari Nya kepada kita, sesuai dengan rencana akan datang, karena kita tahu bahwa

Pillar No.226/Mei/2022 9
Allah sedang mengatur jalannya sejarah Tuhan pelihara hingga akhir zaman nanti. kedatangan Sang Juruselamat tersebut,
ini menuju kepada kemenangan di dalam Maka sebagai orang Kristen, kita seharusnya Allah memerintahkan manusia untuk
Kristus. Segala kesulitan yang kita hadapi menyadari bagaimana mengarahkan hidup tetap bekerja dan juga beranak cucu.
sekarang akan segera sirna dan kita kita. Berulang kali Alkitab menyatakan Walaupun hal tersebut akan diwarnai
akan hidup sepenuhnya bersama dengan agar kita mengutamakan kehendak Allah, dengan susah payah dan kesakitan,
Tuhan. pekerjaan Allah, dan Kerajaan Allah, karena tetapi di balik hukuman ini terdapat
apa yang kita kejar di dalam dunia ini anugerah Allah yang menopang kehidupan
2. Karena kita tahu bahwa zaman ini hanya bersifat sementara dan sesungguhnya manusia. Hasil kerja keras manusia masih
dengan segala nafsu di dalamnya sedang segala nafsu di dalamnya sedang menuju tetap memberikan hasil, dan melalui
menuju kebinasaan, maka seharusnya kebinasaan. Oleh karena itu, kita harus hidup keturunan yang dilahirkan, manusia
kita berjuang secara radikal untuk sebagaimana orang percaya seharusnya hidup, dapat terus berada di dunia hingga Sang
membangun kehidupan yang berbeda yaitu berdasarkan prinsip zaman yang akan Juruselamat datang. Inilah topangan
secara signifikan dengan cara hidup dunia datang, yaitu prinsip kehidupan warga negara Allah terhadap dunia dan sejarah umat
ini. Oleh karena itu, Alkitab menyatakan Kerajaan Allah. manusia yang menjadi konteks atau latar
di dalam Roma 12:2 agar kita tidak hidup belakang sejarah utama, yaitu sejarah
menurut pola dari dunia ini, tetapi kita Preservation keselamatan.
harus mencari dahulu Kerajaan Allah Dari sudut pandang preservation, kita akan
dan kebenaran-Nya, bukan mencari membahas mengenai Allah yang menopang Namun ada satu hal yang perlu kita
kenikmatan dunia, bahkan hal-hal keberadaan ciptaan ini, setidaknya sampai garis bawahi, yaitu bahwa redemptive-
yang kita butuhkan di dalam hidup ini tujuan yang Ia tetapkan bagi mereka tercapai. historical preservation ini bersifat
sekalipun (Mat. 6:33). Kita dituntut untuk Di dalam theologi, konsep preservation ini sementara, karena tetap di dalam
mencerminkan kehidupan seorang yang dibagi menjadi beberapa bagian. sejarah umat manusia ada saat-saat
mengenal Allah di tengah-tengah dunia di mana Allah menjatuhkan hukuman
yang berdosa ini. 1. Metaphysical preservation baik secara individual maupun massal
Allah menopang keberadaan dunia ini untuk membinasakan sekelompok umat
3. M a k a d i d a l a m p e n a n t i a n a k a n agar tetap ada. Tanpa adanya topangan manusia. Allah yang menempatkan
penggenapan konsumasi Allah secara tangan Allah, tidak ada satu pun di dunia tanda kepada Kain agar hidupnya dapat
sempurna, yang kita lakukan di dalam ini yang akan terus berada. Segala sesuatu tetap berlangsung (Kej. 4:15) adalah
hidup ini adalah pengudusan. Kita tetap ada, termasuk kejahatan, karena Allah yang juga membinasakan mereka
menuntut diri kita untuk dikuduskan Allah mengizinkan mereka tetap berada. melalui air bah karena dosa mereka
secara progresif (2Ptr. 3:12). Kalau suatu hari nanti Ia mencabut yang makin bertambah parah. Walaupun
topangan tangan-Nya, segala yang ada air bah membinasakan mayoritas umat
4. Di sisi lain, karena kita tahu bahwa akan lenyap dan menjadi tidak ada. manusia pada zaman itu, Allah tetap
akan datang zaman di mana kita hidup Maka keberadaan dunia ini sepenuhnya memelihara sekelompok kecil orang (Nuh
sepenuhnya bagi Dia, maka kita mengerti bergantung kepada topangan Allah. Inilah dan keluarganya) untuk melanjutkan
dan mengetahui bahwa pekerjaan Allah pengertian metaphysical preservation. sejarah umat manusia. Bukan hanya
yang kita kerjakan di dalam dunia ini itu, umur hidup manusia pun berkurang
tidak akan berakhir dengan sia-sia, 2. Redemptive-historical preservation banyak sebagai konsekuensi dari dosa
bahkan akan kekal sampai selama- Selain topangan Allah terhadap yang sangat serius yang dilakukan umat
lamanya (1Kor. 15:58). keberadaan alam semesta ini, di dalam manusia.
Alkitab juga dicatatkan mengenai
5. Segala penderitaan dan kesulitan topangan Allah yang diberikan untuk Lalu Allah mengadakan perjanjian dengan
yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara waktu sebagai anugerah Nuh, yang sering kali dikenal sebagai
sementara. Oleh karena itu, kita harus Allah di dalam membawa umat-Nya perjanjian anugerah umum. Karena
tetap teguh bertahan menghadapinya menuju kepada keselamatan. Ketika di dalam perjanjian ini, Allah berjanji
dengan terus bersandar kepada Kristus Adam dan Hawa memutuskan untuk untuk tetap menopang alam semesta
yang akan datang untuk memberikan memakan buah pengetahuan yang baik ini, sebagai bagian dari redemptive-
pembebasan (Luk. 21:28). dan jahat, manusia seharusnya sudah historical preservation. Topangan ini
dijatuhi hukuman mati. Kita semua menjadi anugerah yang diberikan untuk
6. Selain itu, kita pun diminta untuk terus seharusnya sudah binasa sebagai upah keberlangsungan hidup manusia tetapi
berjaga-jaga karena Kristus akan datang dari dosa. Namun Allah mengizinkan bersifat tidak menyelamatkan. Namun,
secara tiba-tiba. Kita tidak tahu kapan manusia untuk tetap berada untuk anugerah ini tetap menjadi provisi dari
waktunya Kristus akan datang kedua sementara waktu. Ini merupakan indikasi anugerah khusus Allah, yaitu keselamatan.
kali, tetapi kita harus terus bersiap dari anugerah Allah bagi umat manusia. Di dalam waktu yang sementara ini, Allah
untuk menyambut kedatangan-Nya (Mat. Allah memberikan kita kehidupan di saat bekerja melalui para pelayan-Nya untuk
24:44). kita seharusnya mendapatkan kematian. menyerukan pertobatan kepada umat
Namun, topangan ini bukan tanpa arah manusia. Dunia ini dipertahankan untuk
Di dalam pengertian ini, sebagai orang dan tujuan. Allah menopang kehidupan sementara waktu karena Allah hendak
percaya kita diajak untuk melihat sejarah manusia berdosa untuk sementara menyelamatkan umat pilihan-Nya. Maka
dunia ini dengan cara yang berbeda. Kita waktu untuk membawa mereka kepada Allah menyediakan makanan bagi kita
harus melihat bahwa Allah menetapkan keselamatan. melalui alam ini, agar umat manusia
sejarah keselamatan sebagai sejarah utama dapat bertobat dan kembali kepada
umat manusia, karena sejarah ini merupakan Ketika Allah menjanjikan adanya salah Allah. Hal ini juga yang seharusnya
rencana kekal Allah yang menjadi benang satu dari keturunan manusia pertama mendorong kita, sebagai umat yang
merah sejarah umat manusia. Segala yang akan meremukkan kepala si ular, sudah percaya, untuk memberitakan
peristiwa yang terjadi di berbagai negara di saat itu jugalah sejarah keselamatan Injil, karena kita tahu bahwa kesabaran
atau kerajaan hanyalah bagian yang bersifat dimulai. Allah menyatakan keinginan- Allah ada batasnya.
sampingan di dalam sejarah. Semua itu pada Nya menebus umat manusia melalui
waktunya akan gugur ditelan oleh zaman. salah satu keturunan perempuan,
Hanya sejarah keselamatan yang akan terus yaitu Kristus. Sementara menanti Bersambung ke halaman 15

10 Pillar No.226/Mei/2022
S
ebagai orang Kristen Reformed, kita sama juga dilihat oleh Yohanes ketika dia ketika kita memikirkan tentang sorga, kita
memiliki konsep sorga sebagai tujuan dipenuhi Roh dan melihat sebuah takhta di memikirkan tentang Allah yang duduk di atas
akhir kita yang ditebus. Tetapi apa sorga dan melihat Allah Tritunggal di sana takhta dengan seluruh kemuliaan-Nya dengan
sebetulnya yang Alkitab katakan tentang (Why. 4:2), meskipun dengan satu perbedaan seluruh makhluk yang menyembah-Nya, di
sorga? Kapan sorga itu ada? Dan bagaimana penting: Yohanes melihat Kristus yang bangkit, sebuah tempat yang penuh dengan kemuliaan
Allah bisa berdiam di dalam sorga? Pertanyaan yang ditandai dengan nyanyian baru yang yang bersinar dari Allah.
ini penting, karena kita dipanggil untuk dinyanyikan untuk Kristus (Why. 5:9-10). Kita
memusatkan pikiran kita kepada hal-hal yang juga ingat akan Wahyu 20:11 dengan takhta Deeper Protestant Conception
di atas di mana Kristus berada (Kol. 3:2). putih yang agung. Kita bisa melihat bahwa Sebelum kita melanjutkan berpikir tentang
Kita akan melihat konsep sorga sebagaimana Alkitab dengan konsisten menggambarkan sorga, saya ingin kita mengingat akan konsep
diajarkan oleh Alkitab di dalam pandangan sorga sebagai takhta Allah, seperti sebuah image of God sebagaimana diajarkan oleh
Meredith G. Kline. istana [GHHM, p. 6-7]. Geerhardus Vos [RD, p. 230-233; PE, p. 169,
fn. 19]. Manusia, sebagaimana diciptakan
Sorga dalam gambar dan rupa Allah, memiliki tiga
Kita akan mulai dengan memikirkan tentang hal: righteousness, holiness, dan knowledge
sorga dari perspektif Kitab Kejadian. Kejadian Ketika seseorang melihat (WSC Q. 10; Ef. 4:24; Kol. 3:10). Tiga hal ini,
1:1 mengatakan bahwa pada mulanya Allah kebenaran, kekudusan, dan pengetahuan,
menciptakan langit dan bumi. Kata langit endoksasi, ia merasakan relasi terutama akan Allah, bukan diraih oleh Adam,
di sini bukan hanya berarti langit biru yang tetapi diberikan oleh Allah pada waktu Adam
kita lihat, melainkan lebih berarti sorga. yang mirip seperti relasi yang diciptakan (dalam bahasa teknis: concreated).
Ayat ini mau mengatakan bahwa pada dinikmati oleh pribadi-pribadi Pengkhotbah 7:29 juga mengatakan bahwa
mulanya, Allah Tritunggal yang ada pada manusia diciptakan jujur (ESV: upright).
diri-Nya sendiri itu menciptakan sorga dan dari Allah Tritunggal. Relasi Maka sebelum jatuh ke dalam dosa, Adam
bumi, yang mana keduanya dibedakan satu diciptakan dengan inklinasi natural yang
dari yang lain, serta segala isinya, baik itu
ini adalah relasi yang dipenuhi berorientasi kepada Allah. Adam memiliki
makhluk sorgawi maupun makhluk duniawi. dengan kasih, sukacita, dan kapasitas natural yang concreated untuk
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Nehemia 9:6 berkomuni bersama Allah, tanpa perlunya
yang mengatakan bahwa sorga adalah ciptaan kesucian yang dimiliki oleh intervensi dari apa pun di luar dirinya
Tuhan, dan berisi makhluk-makhluk sorgawi masing-masing pribadi dari sebagaimana ia diciptakan.
yang menyembah Tuhan. Kita bisa melihat
bahwa Nehemia 9:6 sedang memberikan Allah Tritunggal. Maka apa yang dibutuhkan oleh Adam untuk
tafsiran terhadap Kejadian 1:1 dari fakta bisa berkomuni dengan Allah secara real?
bahwa Nehemia 9:1-3 memberikan konteks Jawabannya adalah anugerah Allah yang
orang Israel, yang setelah kembali dari berkondesensi dalam bentuk kovenan (WCF
pembuangan, berkumpul dan membaca Pa d a s a a t y a n g s a m a , A l k i t a b j u g a 7.1). Ketika Adam diciptakan, Allah secara
Taurat, dan menyatakan iman mereka. menggambarkan sorga sebagai Bait Allah. Teks- langsung menempatkan Adam di dalam
Ayat-ayat selanjutnya juga memperlihatkan teks seperti Yesaya 6:1, Mazmur 11:4, Mikha taman Eden dalam percobaan (probation),
mereka mengomentari bagian-bagian Taurat 1:2-3 menunjukkan hal ini. Sorga sebagai dan Allah memberikan wahyu khusus kepada
lainnya. Maka tepat jika Nehemia 9:6 dapat Bait Allah membawa nuansa komuni yang Adam dalam bentuk pohon kehidupan, pohon
dibaca sebagai komentar terhadap Kejadian ada antara Allah Tritunggal dan makhluk yang pengetahuan, ular, dan prospek kematian
1:1 [GHHM, p. 10]. ada di sorga di dalam relasi penyembahan. [BT, p. 22, 27] (ini berarti wahyu khusus ada
Maka kita bisa mengonsepsikan sorga sebagai sebelum adanya dosa). Inilah kovenan kerja.
Nehemia 9:6 memberikan kita satu indikasi sebuah bait kemuliaan, sebuah palace-temple
penting tentang sorga, yaitu bahwa sorga [GHHM, p. 7]. Lalu apa yang dijanjikan kepada Adam jika
adalah tempat untuk penyembahan. Sejalan ia berhasil lulus percobaan ini? Adam akan
dengan ini, beberapa tempat di Alkitab Kita tidak boleh memikirkan sorga dengan diberikan tubuh kemuliaan, diberikan oleh Roh
menggambarkan sorga sebagai takhta Allah. memisahkannya dari kemuliaan. Mazmur Kudus (1Kor. 15:44-45) [PE, p. 169, fn. 19], dan
Yesaya 6:1-7 adalah teks penting mengenai 104:1-2 memperlihatkan Allah yang memenuhi ia akan memakan buah dari pohon kehidupan,
hal ini. Yesaya 6:1 menggambarkan sorga sorga dengan kemuliaan, Yesaya 6:4 yang membawanya kepada kehidupan yang
sebagai Tuhan yang duduk di atas takhta- memperlihatkan sorga yang dipenuhi dengan melihat Allah muka dengan muka, dan hidup
Nya, dengan jubah (LXX: doxa, kemuliaan) asap kemuliaan Tuhan (Kej. 15:7; Kel. 19:18), di dalam komuni personal terkonsumasi
Tuhan yang memenuhi takhta itu, yang juga Wahyu 21:22 bahkan mengidentifikasikan Allah yang intim dengan Allah Tritunggal, di dalam
disebut bait. Kita melihat bagaimana Yesaya dengan Bait-Nya, bukan secara pantheistis, sukacita yang timbul dari penyembahan dan
melihat Allah Tritunggal dengan seluruh tetapi dengan melihat bahwa Bait Allah penglihatan akan kemuliaan Allah di dalam
kemuliaan-Nya dan serafim yang memuji, terdiri dari kemuliaan Allah yang meradiasi istirahat Sabat sorgawi. Inilah the Protestant
“Kudus, kudus, kudus” (Yes. 6:3). Hal yang seluruh Bait (Why. 21:23) [GHHM, p. 8]. Maka beatific vision. Inilah telos, eskatologi dari

Pillar No.226/Mei/2022 11
Adam sebagaimana ia diciptakan. Inilah yang sama, endoksasi juga bisa terjadi karena adalah pendiaman personal dari Roh Kudus.
dicapai oleh Kristus sebagai Adam kedua ada archetype dari diri Allah Tritunggal di Kehadiran Allah di dunia mencontoh kehadiran
dan terakhir ketika Adam pertama gagal mana setiap pribadi dari Tritunggal mendiami Roh Kudus yang dinyatakan dalam endoksasi.
dalam percobaannya dan menjadi pelanggar satu dengan yang lain (perichoresis), dan Maka kehadiran Tuhan pertama kali, yang
kovenan. berelasi dengan cara subsisting sebagai menemani ciptaan, bukan terjadi pada saat
esensi tunggal Allah. Dengan cara yang sama inkarnasi, tetapi pada endoksasi. Inkarnasi
Dua hal yang perlu kita ingat: pertama, dengan inkarnasi yang memiliki dasar di adalah versi penebusan dari prinsip “imanuel”
semua ini bersifat pre-redemptive. Jika Adam dalam filiasi kekal, endoksasi memiliki dasar ini yang menyuplemen pernyataan ini dengan
berhasil, tidak perlu ada karya keselamatan. di dalam prosesi kekal. Tentu Allah Tritunggal pernyataan anugerah di dalam penderitaan.
Adam akan mendapatkan sorga berdasarkan mendiami satu dengan yang lain sehingga di Endoksasi adalah prinsip “imanuel” yang
ex-pacto merit (merit berdasarkan perjanjian) mana satu pribadi ada, di situ ada pribadi yang pertama yang menyatakan kehadiran Allah
dari dirinya sendiri. Eskatologi mendahului lainnya. Tetapi dengan cara yang sama kita secara fatherly. Kline mengatakan bahwa
soteriologi. Kedua, inilah beatitude dari mengatribusikan inkarnasi kepada Allah Anak, endoksasi Roh Kudus adalah tarikan Allah
kita semua, melihat kemuliaan Tuhan dan kita mengatribusikan endoksasi kepada Allah yang intim kepada makhluk penyembah Allah,
mendapatkan Tuhan sebagai our blessedness Roh Kudus. Maka endoksasi adalah replika dalam kasih, untuk menyambut mereka ke
and reward (WCF 7.1). Maka penting untuk pertama dari perichoresis di dalam ciptaan. dalam perangkulan bahagia dari kemuliaan
kita memaku konsepsi ini di latar, agar kita sorgawi-Nya [GHHM, p. 15].
bisa lebih mengapresiasi apa yang Roh Kudus
kerjakan di sorga. Kita harus mengingat satu hal, bahwa ini

Endoksasi Roh Kudus


Di dalam Kristus, kita semua ditawarkan kepada Adam, dan Adam
bisa mencapai konsumasi jika ia taat, tanpa
Kembali kepada diskusi mengenai sorga, sudah bisa mencicipi adanya konsep keselamatan. Kita menemukan
jika kita sudah melihat bagaimana sorga prinsip “imanuel”, Allah yang hadir, di
merupakan dimensi yang penuh kemuliaan, kemuliaan sorgawi tersebut. luar dari inkarnasi, dan kita juga memiliki
pertanyaan selanjutnya adalah pada saat Ibrani 12:22-24 mengatakan pernyataan Allah sebelum adanya kejatuhan.
apa, bagaimana, dan untuk apa sorga Lalu di mana Kristus di dalam semua ini?
dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Konsep bahwa kita sudah masuk Dialah yang duduk di atas takhta sorgawi
endoksasi Roh Kudus akan menjawab hal tersebut (Kol. 1:15), baik sebelum kejatuhan
ini. Pembahasan berikutnya akan banyak
kepada Sion, gunung Allah, maupun setelah Ia mati, bangkit, dan naik
diinspirasi oleh [PEGS]. di dalam penyembahan kita, ke sorga. Kristus sekarang sedang duduk di
takhta yang ada di dalam alam endoksasi
Ketika sorga diciptakan sebagai tempat di dalam kebaktian kita. [IOS, p. 17].
tinggal permanen untuk kemuliaan Tuhan Kita sedang hidup di dalam
pada awal segala sesuatu, pada saat itu juga Sorga Dinyatakan Melalui Eden
Roh Tuhan memenuhi sorga dengan sebuah zaman eskaton yang sudah Kembali kepada Kejadian 1, kita melihat
epifani. Epifani ini adalah pewahyuan Allah b a g a i m a n a Ke j a d i a n 1 : 1 m e r u p a k a n
dan kemuliaan-Nya melalui Roh Kudus yang
terinaugurasi. pernyataan Allah dalam penciptaan sorgawi.
berdiam di dalam sorga. Kline mengatakan Kejadian 1:2 kemudian meneruskan hal ini
bahwa, sebagai sebuah epifani, kemuliaan dengan mengatakan bahwa Roh yang sudah
Allah di sorga adalah Allah sendiri, karena Dengan cara inilah kita bisa mengambil berendoksasi di sorga yang tidak terlihat ini
Allah adalah Allah yang simple dan cukup petunjuk karakter dari endoksasi. Endoksasi sekarang turun dan menaungi dunia yang
pada diri-Nya sendiri (Why. 21:23). Pada menyatakan beatitude sama seperti beatitude kelihatan [GHHM, 34]. Maka di dalam Kejadian
saat yang sama, epifani kemuliaan ini adalah dari perichoresis. Artinya, ketika seseorang 1:2, dunia merupakan sebuah replika dari
sebuah fenomena ciptaan, karena sorga melihat endoksasi, ia merasakan relasi yang kemuliaan Allah yang ada di dalam alam
adalah ciptaan. Maka kemuliaan sorgawi mirip seperti relasi yang dinikmati oleh endoksasi. Roh Kudus berendoksasi turun dan
adalah sebuah perwujudan (Ing: embodiment) pribadi-pribadi dari Allah Tritunggal. Relasi membawa kemuliaan tersebut ke dalam bumi
permanen, yang bertahan selamanya, dari ini adalah relasi yang dipenuhi dengan kasih, yang masih belum berbentuk.
Allah, sama seperti inkarnasi juga merupakan sukacita, dan kesucian yang dimiliki oleh
perwujudan permanen dari Allah. Tepat jika masing-masing pribadi dari Allah Tritunggal. Kata yang sama untuk melayang-layang dan
pekerjaan epifani ini diatribusikan kepada belum berbentuk dipakai kembali dalam
Allah Roh Kudus, karena Alkitab dengan jelas Mengingat konsepsi dari Vos di atas, kita Ulangan 32:10-11. Di sini Allah digambarkan
mengasosiasikan kemuliaan dengan Roh sadar bahwa endoksasi Roh Kudus adalah telos sebagai rajawali yang merentangkan sayapnya
Kudus, yang sering dilambangkan dengan asap dari Adam sebelum dosa ada. Inkarnasi dan dan menaungi bangsa Israel melewati padang
atau bentuk-bentuk unggas (Yes. 6:4). Maka penebusan adalah cara agar janji eskatologi gurun yang tidak layak ditinggali (Kel. 19:4).
kita bisa menyebut epifani ini sebagai epifani tersebut tetap bisa terealisasi, meskipun Apa bukti nyata dari pemeliharaan ini?
Roh Kudus. Dengan demikian, endoksasi dosa telah masuk. Maka sebenarnya, kita Adanya tiang awan dan api yang memimpin
Roh Kudus, seperti inkarnasi Kristus, adalah bisa mengatakan bahwa inkarnasi melayani dan melindungi Israel dalam perjalanan
perwujudan permanen dari satu pribadi dari endoksasi, bahkan dalam program penebusan. mereka. Nehemia 9:20 mengatakan bahwa
Allah Tritunggal di dalam sebuah entitas Ini sangat konsisten dengan Theologi Reformed Roh Kuduslah yang memimpin mereka di
ciptaan. Kegiatan mendiami sorga secara ortodoks yang mengutamakan kemuliaan padang gurun. Maka tiang awan dan api
permanen inilah yang kita sebut sebagai Tuhan sebagai akhir dari keselamatan [GHHM, adalah manifestasi kelihatan dari Roh Kudus
endoksasi Roh Kudus [GHHM, 13]. p. 14]. Ingat bahwa sorga adalah tujuan akhir yang memimpin bangsa Israel menuju bukit di
manusia, yang berarti bahwa endoksasi Roh mana mereka akan menyembah Allah. Dengan
Endoksasi Roh Kudus inilah yang akan menjadi Kudus ditujukan bagi makhluk kovenan Allah pandangan ini, Roh Kudus yang melayang-
archetype untuk pendiaman Roh Kudus di yang nantinya akan masuk untuk menikmati layang di Kejadian 1:2 sedang melakukan
dalam sejarah keselamatan, misalnya ketika kemuliaan Allah. Dan makhluk ini bukan pekerjaan yang serupa di dalam membawa
asap kemuliaan Allah secara theophanic malaikat, tetapi manusia. ciptaan menuju beatitude yang ada di dalam
memenuhi Bait Allah Salomo (1Raj. 8:10-11; penyembahan kepada Allah.
2Taw. 5:13-14), atau kemuliaan itu memenuhi Endoksasi Roh Kudus juga memiliki prinsip
tabernakel Musa (Kel. 40:34). Pada saat yang “imanuel” di dalamnya. Ingat bahwa endoksasi Bersambung ke halaman 15

12 Pillar No.226/Mei/2022
Rahasia Kemenangan dalam
Cinta dan Seks menuju
Pernikahan
Pengarang : Stephen Tong
Penerbit : Momentum
Tahun : 2012
Jumlah Halaman : 203

B
uku ini adalah jilid lanjutan dari buku Dahulu kuat, sekarang lemah. Inilah yang
“Takhta Kristus dalam Keluarga”. Dalam pada dasarnya membuat manusia tidak bisa
bab pertama buku ini, Pdt. Stephen Tong sombong. Namun meskipun keberadaan
menjelaskan tentang manusia adalah peta manusia itu kontingen, tubuh manusia ini
teladan Allah. Alkitab menyatakan dengan kontingen, ada bagian dalam hidup manusia
jelas bahwa manusia itu diciptakan menurut juga yang tidak kontingen, melainkan kekal.
peta dan teladan Allah. Allah menciptakan pria Manusia mempunyai jiwa. Jiwa ini bersifat
dan wanita. Sejak awal Allah menciptakan pria kekal. Inilah yang perlu kita kenal sebagai
dan wanita ini sederajat, dan derajat pria dan manusia. Jangan hanya fokus mempelajari
wanita melebihi semua ciptaan lain di dunia. tubuh saja, melainkan juga fokus mempelajari
Antara pria dan wanita, tidak boleh ada yang jiwa manusia yang kekal ini. Manusia adalah
saling menindas dan saling menghina. Pria makhluk yang kontingen sekaligus kekal.
dan wanita harus saling menghargai. Kenapa? membuat manusia bertanggung jawab. Tidak
Karena itulah nilai manusia. Manusia adalah Kemudian Pdt. Stephen Tong menjelaskan ada kemenangan dalam kehidupan cinta dan
ciptaan dan representasi dari Allah sendiri. tentang keberadaan manusia yang relatif. seks jika kita tidak menyadari relasi kita di
Manusia diciptakan ke dalam beberapa bentuk hadapan Allah yang menjadikan kita takut
Manusia yang Allah ciptakan ini memiliki relasi: akan Allah.
seks. Seks yang dimiliki manusia tidak boleh 1. Relasi terhadap Allah.
sembarangan digunakan. Apakah itu demi 2. Relasi terhadap diri sendiri. Bab 2 berbicara soal dasar hubungan
melampiaskannya dengan pelacur ataupun 3. Relasi terhadap sesama. kehidupan. Di dunia ini ada dua macam
hal yang tidak dirancangkan Allah bagi 4. Relasi terhadap alam. keberadaan. Keberadaan dalam diri kita
manusia. Manusia diciptakan dengan seks, (internal being) dan keberadaan di luar diri
cinta, dan keinginan untuk menikah. Ini Adanya relasi ini menyadarkan bahwa manusia kita (external being). Manusia bergumul
adalah hal yang wajar. Namun mengerti diri itu makhluk relatif, makhluk yang harus dengan dua keberadaan ini. Bagaimana
sebagai manusia itu lebih penting daripada hidup dalam relasi. Relasi yang terjadi akan dapat menghadapi diri di dalam diri, dan
sekadar melampiaskan seks yang ada pada menentukan diri manusia akan menjadi seperti juga menghadapi orang lain atau eksistensi
diri manusia. apa. Misalnya: (i) bila tidak percaya bahwa lain di luar diri? Kepada siapakah manusia
Allah ada, akan menjadi atheis; (ii) bila tidak belajar berelasi? Yesus Kristus. Yesus Kristus
Pdt. Stephen Tong menjelaskan usaha mengenal percaya pada diri, akan menjadi pesimis dan adalah keberadaan mutlak dan kekal, karena
diri manusia sendiri dengan pertanyaan bisa bunuh diri; (iii) jika tidak percaya pada Dia adalah Allah. Dia berinkarnasi agar kita
“Siapakah aku ini?” Di dalam pertanyaan ini sesama, akan menjadi paranoid, tersendiri, mengerti bagaimana Allah mengasihi dan
mengandung lapisan pertanyaan: dan akhirnya mati kesepian; (iv) jika tidak mau mau mengerti manusia. Melalui inkarnasi
1. Siapa yang bertanya? Saya. berelasi dengan seluruh materi, merasa tidak ini hubungan interpersonal (interpersonal
2. Apa yang dipertanyakan? Saya. butuh apa pun, akan menjadi seorang asketik relationship) antara Yesus dan kita menjadi
3. Kepada siapa saya bertanya? Saya. dan menyiksa diri. Jika kita membalikkan mungkin. Melalui teladan Yesuslah, manusia
semua itu, semua akan menjadi positif dan bisa mengerti bagaimana menjadi manusia.
Aspek penting yang terus berputar adalah konstruktif. Maka dari itu, manusia pun perlu Melalui keberadaan Yesus dalam sejarah,
“saya”. Manusia tidak menemukan jawaban belajar berelasi dengan baik dan benar dengan ajaran-Nya, kelakuan-Nya, percakapan, dan
tentang siapakah dirinya di dalam dirinya. Allah, sesama, dan alam. Demikian juga perlu hidup-Nya, barulah kita mengerti bagaimana
Manusia harus keluar untuk menemukan belajar berelasi sebagai pria kepada wanita seharusnya jadi manusia.
jawaban itu, yaitu pada diri Allah sendiri. atau wanita kepada pria.
Alkitab memberikan jawaban atas setiap Kemudian Pdt. Stephen Tong melanjutkan
pertanyaan manusia, sebab Allah yang Bagian akhir dari bab ini, Pdt. Stephen Tong pembahasan soal moral. Sering kali seseorang
menciptakan manusia menurut peta teladan menekankan pentingnya relasi dengan Allah menganggap dirinya bermoral, tetapi dia sama
Allah sendiri. yang melampaui relasi yang lain. Tanpa relasi sekali belum mengerti apa itu moral. Aspek
dengan Allah, manusia tidak bisa sempurna. moral sudah Tuhan tanam dalam hati manusia.
Manusia adalah makhluk kontingen. Kontingen Manusia tidak dapat hidup sebagaimana Sesuatu yang membuat manusia tahu sesuatu
dalam arti banyak hal yang tidak pasti dan seharusnya. Maka sangat penting untuk itu dosa atau tidak, dan baik atau buruk.
berada di luar jangkauan manusia. Manusia mengenal bahwa Allah itu ada. Orang yang Beberapa penjelasan dalam bagian moral ini:
memiliki keberadaan, tetapi keberadaannya menganggap Allah tidak ada, dia sedang
tidak pasti. Manusia mempunyai keinginan, lari dari Allah dan mau terus berbuat dosa. 1. Seks dan Pakaian
tetapi keinginannya terbatas. Begitu banyak Manusia yang tidak mau berelasi dengan Allah, Tubuh manusia itu indah, tetapi ada bagian
pilihan yang muncul dalam hari-hari hidup sudah pasti melawan Allah dan merugikan diri yang perlu ditutupi, yaitu seks. Sedangkan
manusia. Manusia memiliki ekspektasi dan sesama. Maka dari itu, sangat penting dalam pernikahan, ketelanjangan suami istri
tertentu, tetapi juga banyak perubahan manusia menyadari dan mengerti empat relasi adalah keindahan yang justru tidak perlu
yang terjadi. Dahulu muda, sekarang tua. tersebut dengan baik. Keempat relasi tersebut ditutupi. Kenapa demikian? Karena manusia

Pillar No.226/Mei/2022 13
Rahasia Kemenangan dalam Cinta dan Seks menuju Pernikahan
sudah jatuh ke dalam dosa, maka perlu mempertumbuhkan hubungan yang baik Bab 3 berbicara tentang manusia dan
pakaian untuk menutupi tubuh mereka sebab dengan anak cucu. Bagaimana pemuda dapat seks. Manusia berbeda dengan binatang.
seks tidak boleh terbuka. Semua bagian seks mencapai rahasia kemenangan di dalam seks? Manusia mempunyai dua keunggulan utama
harus tertutup meskipun seks adalah salah Takut akan Tuhan. Itu adalah permulaan dibandingkan binatang: (i) kebebasan yang
satu yang terbaik yang Tuhan berikan untuk kebijaksanaan. Ada tiga pengertian tentang jauh lebih luas dan lebih dalam di dalam
manusia. Hanya saja, seks menjadi sesuatu kebijaksanaan: (i) orang bijaksana adalah mengekspresikan dan melakukan hubungan
yang indah dan penting jika dilakukan di orang yang hormat pada Tuhan; (ii) orang seks, tidak seperti binatang; dan (ii) memiliki
dalam pernikahan yang sah. bijaksana adalah orang yang mengenal postur tubuh yang lincah dan sangat bebas.
kesucian Allah; dan (iii) orang bijaksana Ini menunjukkan bahwa Allah sebagai Pencipta
Memang tidak semua orang dapat menikmati adalah orang yang menjauhkan diri dari segala manusia adalah perancang terbesar dan
seks yang indah itu dalam pernikahan. Ada kejahatan. teragung. Setiap manusia harus menghargai
orang yang tidak pernah menikah, pacaran, rancangan Allah ini.
bahkan pasangan yang meninggal ataupun
harus berpisah dalam waktu cukup lama. Kemudian Pdt. Stephen Tong menjelaskan
Namun, apakah dengan begitu manusia tidak tentang kasih dan seks. Ada kasih seksual yang
dapat hidup? Alkitab mengatakan manusia Melalui inkarnasi ini diwujudkan dalam hubungan seks suami dan
bukan hidup dari roti saja, tetapi dari istri, dan ada kasih naluriah antara orang tua
setiap firman yang keluar dari mulut Allah. hubungan interpersonal dan anak. Ada juga kasih yang murni yaitu
Kebutuhan yang pertama bagi manusia adalah tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Kasih
firman Tuhan.
(interpersonal relationship) merupakan hal yang sangat penting dalam
antara Yesus dan kita menjadi kehidupan manusia. Kasih dapat membangun
2. Budaya Sapi vs. Budaya Kuda relasi, memperdamaikan, memberikan
Pdt. Stephen Tong menjelaskan adanya dua mungkin. Melalui teladan kesabaran, rela menunggu, dan menawarkan
kebudayaan dalam kehidupan manusia. Yesuslah, manusia bisa perubahan yang lebih baik.
Orang yang berkebudayaan sapi tidak senang
pergi jauh. Mereka seperti sapi, bangun mengerti bagaimana menjadi Bagaimanakah manusia dapat menghadapi
tidur ke sawah, kerja sampai sore, setelah kebutuhan seks? Celakalah orang yang ingin
itu pulang, bercengkerama dengan keluarga,
manusia. Melalui keberadaan menikmati seks tanpa cinta. Jika kita melihat
lalu tidur untuk besok beraktivitas yang Yesus dalam sejarah, malaikat, malaikat ada cinta tetapi tidak ada
sama. Sebaliknya, kebudayaan kuda adalah seks. Binatang tidak ada cinta tetapi memiliki
orang yang suka lari ke sana ke mari. Mereka ajaran-Nya, kelakuan-Nya, seks. Namun manusia memiliki cinta dan seks.
perlu hidup mencari makanan dan minuman.
Hidupnya dinamis dan bergerak terus.
percakapan, dan Manusia perlu belajar menyatukan cinta dan
seks sebaik mungkin. Jangan menikah dengan
Peperangan antara Tiongkok dan Mongolia hidup-Nya, barulah kita orang yang tidak sungguh-sungguh dicintai,
adalah peperangan antara kebudayaan karena nanti dia akan jadi korban. Jangan
sapi melawan kebudayaan kuda. Orang mengerti bagaimana menikah demi memenuhi kebutuhan seks saja.
Mongolia tidak sabar menunggu untuk bisa seharusnya jadi manusia. Berdoalah agar dapat menikah dengan orang
makan, mereka berburu dan sering berpindah yang sungguh-sungguh kamu cintai. Jika sudah
tempat. Sedangkan orang Tiongkok bertani menemukan, bertekadlah untuk menikah, lalu
dan menunggu waktu panen. Mongolia ingin tentukan kapan waktu menikah.
mudahnya saja lalu ingin merampok apa yang
dihasilkan orang Tionghoa. Kuda itu bersifat 4. Plato dan Moral Terakhir adalah bab tanya jawab. Bab ini
liar, lari semaunya, mau makan yang enak, Dalam filsafat Plato, manusia terdiri dari tiga cukup panjang, berisi pertanyaan dari orang-
tidak mau menanam tetapi mau menikmati. unsur, yaitu rasio, emosi, dan kemauan. Rasio orang dan jawaban dari Pdt. Stephen Tong.
Setiap kuda harus ada kandang sendiri, jika dilambangkan oleh otak (posisi atas). Emosi Contoh pertanyaannya seperti: (i) bagaimana
tidak, mereka saling menendang karena sifat dilambangkan oleh jantung (posisi tengah). menjelaskan seks kepada anak-anak atau
kuda yang egois. Sedangkan sapi sifatnya Kemauan dilambangkan oleh seks (posisi remaja sesuai Alkitab? (ii) bagaimana cara
damai, murah hati, sabar, tekun bekerja bawah/rendah). Bagi Plato, bila manusia mengetahui kehendak Tuhan dalam pasangan
berat, dan bermoral tinggi. Setelah sapi hanya mengikuti kemauan yang berada paling hidup? (iii) apakah setiap orang harus
bekerja keras, dagingnya dimakan manusia. bawah, manusia itu adalah manusia yang menikah? (iv) bagaimana dengan homoseks?
Dalam diri manusia ada sifat seperti kuda rendah, tidak lebih dari binatang. Seks tanpa (v) pasangan berbeda agama? (vi) jodoh
liar dan sapi. Di sinilah manusia perlu cinta, seks di luar jalur yang sah itu seperti itu sudah diatur atau kehendak Tuhan? dan
kebijaksanaan dari Tuhan. Kebutuhan dan hubungan antarbinatang, bukan manusia. masih banyak lagi tanya jawab yang dapat
keinginan makan dan seks bukanlah hal yang Plato sangat mementingkan kebijaksanaan dipelajari.
utama, tetapi diperlukan. Keduanya perlu manusia yang diperoleh oleh rasio.
dikendalikan dan dinikmati dengan bijaksana.
5. Roh Kudus dan Moral Vik. Nathanael Marvin Santino
3. Pemuda dan Potensinya Plato tidak memberikan jawaban atas Pembina Pemuda Remaja GRII Solo
Pemuda adalah generasi penerus dari orang- pertanyaan siapakah yang sebenarnya dapat
orang yang sudah tua. Untuk bisa meneruskan mengontrol rasio manusia. Baik filsafat dunia
pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh maupun psikologi menemui jalan buntu.
orang-orang tua, pemuda harus dapat Bagaimana manusia mengontrol seks, cinta,
menggali potensi dan menjauhi segala dosa. dan pikiran? Alkitab menjelaskannya. Buah
Makanan dan seks itu perlu, tetapi bukan dari Allah Roh Kudus yaitu penguasaan diri.
paling penting, yang paling penting adalah Roh Kudus yang menolong manusia untuk
firman yang keluar dari mulut Allah. Firman menguasai dirinya. Seks dikontrol oleh cinta
Tuhan yang mampu mengubah seseorang yang sungguh-sungguh; cinta dikontrol oleh
untuk hidup benar dan bermanfaat. Firman kebenaran firman Tuhan; pikiran dikontrol
Tuhan yang membentuk keluarga Kristen, oleh Roh Kudus. Roh Kudus yang berhak
membangun kehidupan pernikahan, dan memimpin seluruh kehidupan manusia.

14 Pillar No.226/Mei/2022
Sambungan dari halaman 10 umat-Nya dari musuh-musuhnya (Mzm. adalah salah satu bentuk pernyataan diri
18:7), umat-Nya beristirahat di dalam Allah. Kita perlu dengan bersyukur menikmati
Dengan menopang dan memelihara topangan tangan-Nya yang kekal. setiap anugerah Allah ini. Tetapi juga di sisi
dunia ini, Allah menyatakan diri-Nya lain, kita pun harus makin mengerti bagaimana
sebagai Allah yang berkuasa dan Tuhan Pemeliharaan ini diberikan baik secara kita harus berespons terhadap kehidupan
atas setiap perjanjian yang Ia lakukan komunal maupun individual kepada setiap yang Tuhan berikan ini. Bukan dengan hidup
dengan umat manusia. Ia mengatur dunia orang percaya. Hal ini menjadi bukti semena-mena dan berfoya-foya di dalam
ini agar tidak binasa, dan di dalam masa dari kesetiaan Allah terhadap janji-Nya, dosa, tetapi kita harus mengisi kehidupan ini
anugerah ini, Allah menyatakan Injil-Nya sekaligus menjadi anugerah Allah kepada dengan menjalankan kehendak Allah sebagai
untuk menggenapkan rencana kekal-Nya, dunia ini, karena Ia memelihara umat- bagian dari sejarah keselamatan yang Ia
yaitu untuk mengumpulkan umat-Nya dan Nya untuk menjadi saksi bagi dunia yang terus jalankan hingga akhir zaman. Kiranya
berada bersama dengan mereka di dalam berdosa ini. Tuhan terus beranugerah memberikan kita
ikatan perjanjian. pengertian dan kesadaran.
4. Eternal preservation
3. Covenant preservation Beberapa theolog juga menyatakan
Berbeda dengan redemptive-historical bahwa keselamatan adalah bentuk Lukman H. W.
preservation yang diberikan kepada pemeliharaan Allah yang bersifat kekal Jemaat GRII Pusat
seluruh umat manusia (percaya dan tidak bagi umat tebusan-Nya. Ini adalah God’s
percaya), maka covenant preservation ultimate providence yang Ia berikan
diberikan hanya kepada umat-Nya (orang- kepada umat-Nya, yaitu karya penebusan-
orang percaya) dan juga gereja-Nya Nya.
sebagai bagian dari ikatan perjanjian.
Alkitab memberikan berbagai istilah Penutup
berkaitan dengan hal ini: Allah sebagai Kiranya melalui pembelajaran kita tentang
perisai yang melindungi umat-Nya (Mzm. pemeliharaan Allah, kita menyadari bahwa
3:3; 5:12; 28:17), Allah membebaskan setiap hal yang terjadi di dalam hidup kita

Sambungan dari halaman 12 mengenai replika-replika endoksasi di dalam Archetypal Eden (Why. 22), alam Roh Kudus
sejarah keselamatan. Tetapi satu yang pasti, yang berendoksasi. Kemuliaan bagi Allah Bapa,
Roh Kudus, yang berendoksasi dan mendiami Allah Anak yang berinkarnasi, dan Allah Roh
Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sorga, sekarang telah turun, seperti merpati, Kudus yang berendoksasi!
Eden adalah gunung Tuhan. Yehezkiel 28:13- di dalam Yesus Kristus yang berinkarnasi (Mrk.
14 mengidentifikasikan Eden dengan gunung 1:10). Bagi kita yang hidup di zaman Perjanjian
suci Allah. Maka Eden, sebagai gunung Baru, Kristuslah Sang Adam yang berhasil Samuel Alfaro
suci Allah, merupakan pusat penyembahan meraih eskatologi yang dijanjikan tersebut. Pemuda GRII Singapura
Allah di mana umat penyembah Allah akan Di dalam Kristuslah, Sang Bait Allah Perjanjian
berkumpul untuk bersama-sama menyembah. Baru, kita akan masuk ke dalam sorga,
Eden, sebagaimana diciptakan, merupakan menikmati kebahagiaan memuji Allah, yang
replika dari sorga sebagai tempat kemuliaan, difasilitasi oleh Roh Kudus. Bahkan kita yang
yang disuplai oleh Roh Kudus, dan tempat sudah disatukan dengan Kristus memiliki hidup Sumber dan Singkatan:
[GHHM] = Meredith G. Kline. God, Heaven, and Har
penyembahan. Melihat hal ini dari perspektif di dalam-Nya (Kol. 3:3-4), sedemikian sehingga Magedon. Wipf and Stock Publishers.
konsepsi Vos, kita melihat bahwa taman di mana Ia berada, kita berada. Di dalam [IOS] = Meredith G. Kline. Images of the Spirit. Baker
Eden akan bergerak menuju konsumasi dan Kristus, kita sudah bisa mencicipi kemuliaan Book House.
[RD] = Geerhardus Vos. Reformed Dogmatics (Single
membawa seluruh manusia di dalamnya sorgawi tersebut. Ibrani 12:22-24 mengatakan
Volume Edition). Lexham Press.
kepada penyembahan terkonsumasi kepada bahwa kita sudah masuk kepada Sion, gunung [PE] = Geerhardus Vos. Pauline Eschatology. P&R
Allah Tritunggal. Hal ini digambarkan di Allah, di dalam penyembahan kita, di dalam Publications.
dalam Kejadian 2:2-3 dalam konsep Sabat. kebaktian kita. Kita sedang hidup di dalam [BT] = Geerhardus Vos. Biblical Theology. Banner of Truth.
[PEGS] = Lane G. Tipton. Perichoresis, Endoxation,
Sabat dalam Kejadian 2:2 merupakan realitas zaman eskaton yang sudah terinaugurasi. and the Glory-Spirit. Lecture at 2021 Reformed Forum
sorgawi dalam alam yang tidak kelihatan, Apa artinya? Ingat peristiwa Pentakosta. Roh Conference.
yang akhirnya diinstitusikan di dalam Kejadian Kudus mendiami kita dan sedang membawa [WSC] = Westminster Shorter Catechism.
[WCF] = Westminster Confession of Faith.
2:3 untuk alam yang kelihatan. Kitab Ibrani kita, di dalam Kristus, menuju konsumasi [LXX] = Septuaginta.
sangat jelas menggambarkan Sabat sebagai dari kenikmatan kemuliaan Allah. Roh Kudus p. = Halaman.
tujuan akhir manusia, sebagai istirahat yang mengubah kita, yang kehilangan kemuliaan fn. = Catatan kaki.
dijanjikan kepada umat Allah. Maka kepada Allah (Rm. 3:23), dari kemuliaan kepada
Sabat inilah manusia, sebagai ciptaan, kemuliaan (2Kor. 3:18) sampai kita bertemu
berorientasi. Roh Kuduslah yang membawa dengan Allah muka dengan muka, sebagaimana
manusia menuju konsumasi Sabat ini. yang dijanjikan kepada Adam di dalam
Mengutip Lane Tipton, Roh Kudus yang sudah kovenan kerja. Sementara kita hidup di dalam
berendoksasi turun dari sorga ke bumi untuk dunia, kita menjadi bagian umat di zaman
membawa makhluk di bumi ke atas, menuju penantian, yang dipanggil untuk menikmati
kenikmatan kemuliaan Allah [PEGS]. cicipan sukacita itu di dalam ibadah kita di
dalam Roh (Yoh. 4:23) dan menarik orang
Melihat Doxa Tuhan untuk bersama-sama menikmati kemuliaan
Lalu bagaimana dengan kita yang sudah Allah sebagai umat (Mat. 28:16-20), sampai
berdosa? Banyak yang bisa dibicarakan kita tiba di dalam Gunung Sion sorgawi, the

Pillar No.226/Mei/2022 15
Organized
S
aya suka dengan istilah bahasa Inggris di atas, sekaligus jiwa, bukan sekadar kondisi kasat mata. Tertib dimulai dari jiwa
menyukai kenyataannya. Tetapi, benarkah being organized raga yang secara teratur menjumpai Sang Pencipta dan Gembala
adalah seperti yang dipahami orang umumnya: teratur, rapi, jiwa. Tidak dimulai dari jiwa yang sibuk berkelana memikirkan
dan efisien? banyak hal yang harus dikerjakan hari itu dan mulai menyusun
agenda. Bukan berarti menyusun agenda tidak perlu, tetapi titik
Meski istilah di atas saya sukai, terus terang, topik organisasi mulai tertib tidak dari situ. Titik berangkatnya adalah dari jiwa
kurang menarik perhatian saya sebelumnya. Rasanya kurang yang menemukan shalom setiap hari dari persekutuan dengan Sang
penting, padahal ini adalah bentuk kata benda dari organized Raja. Bukan hanya saat teduh, tetapi bersekutu. Membebaskan
atau terorganisasi. Hanya baru-baru ini muncul ketertarikan pada waktu untuk meminta petunjuk-Nya hari itu. Ajaibnya, saat kita
istilah organisasi saat saya mengajarkan tentang dimulainya era menghamburkan waktu untuk-Nya, Dia justru mencukupkan waktu
menuju Kebangkitan Nasional dalam pelajaran Sejarah Indonesia. kita untuk mengerjakan apa yang perlu dilakukan hari itu. Seperti
Apa itu organisasi? Apa pentingnya organisasi? Mengapa kemunculan halnya, saat kita merelakan lebih banyak uang kita untuk pekerjaan-
organisasi mendorong pada lahirnya Kebangkitan Nasional? Nya, semua justru menjadi cukup.
Pemikiran ini mendorong saya memikirkan apa artinya terorganisasi
menurut pemikiran seorang Kristen. Di atas disinggung bahwa istilah tertib terkait dengan banyak
dimensi kehidupan. Saat kita mulai dengan Tuhan, Ia memberikan
Di dalam Alkitab bahasa Indonesia, kita tidak menjumpai istilah keteraturan. Saat kita mulai dengan Tuhan, Ia memberi kekuatan
terorganisasi, tetapi istilah tertib. Dalam Alkitab bahasa Inggris, menyelesaikan pekerjaan. Saat kita mulai dengan Tuhan, Ia
istilah organized beberapa kali disebut dalam 1 Tawarikh yang memberi sukacita dan terhindar dari kebosanan. Saat kita mulai
dikaitkan dengan pembagian kerja, yang tentunya berujung pada dengan Tuhan, apa yang kita lakukan bukan kesia-siaan tetapi
ketertiban. Tertib! Apa sih tertib itu? Paling tidak ada tujuh ayat di penatalayanan. Saat kita mulai dengan Tuhan, tantangan dan
Perjanjian Baru yang memakai istilah hidup tertib. Istilah tertib ini kesulitan dapat diredam dengan penyerahan diri. Saat kita mulai
disandingkan dengan keteraturan, sibuk bekerja (bukan sibuk tidak dengan Tuhan, kita belajar untuk tidak melanggar bahkan berusaha
menentu), tidak bermalas-malasan, penatalayanan, pengendalian menaati aturan. Saat kita mulai dengan Tuhan, ada damai sejahtera
diri, dan tidak melanggar aturan alias taat aturan. Menarik, bukan? alias shalom yang menjadi naungan. Saya rasa inilah gambaran dari
hidup yang tertib, being organized, dimulai dan ditutup dengan
Biasanya ketika kita mendengar kata “tertib”, yang melintas di shalom, sebagaimana rencana-Nya.
benak kita adalah sebuah keadaan yang teratur dan tenang. Orang-
orang yang mengantre di depan kasir, di pintu keluar parkiran, di Apakah hari ini kita sudah mulai dengan Tuhan? Bagaimana dengan
lampu merah, suasana ujian, suasana khusyuk saat ibadah, dan lain hari-hari selanjutnya? Soli Deo gloria.
sebagainya. Apakah itu yang dimaksudkan dengan tertib?

Jika kita menelaah lebih jauh, contoh-contoh di atas hanyalah salah Vik. Maya Sianturi Huang
satu gambaran dari tertib. Alkitab lebih kaya dan limpah dalam Wakil Koordinator Bidang Pendidikan Sekolah Kristen Calvin
menjelaskan konsep ini. Tertib sesungguhnya dimulai dari dalam

16 Pillar No.226/Mei/2022

Anda mungkin juga menyukai