Anda di halaman 1dari 7

TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT


GPIB ANUEGERAH DKI JAKARTA
PELAYANAN KATEGORIAL GERAKAN PEMUDA

Terms of Reference (TOR)

IBADAH AKHIR TAHUN


PELKAT GERAKAN PEMUDA
GPIB ANUGERAH DKI JAKARTA

CHOSEN
1
TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

Roma 12: 9-21 “Nasihat Untuk Hidup dalam Kasih”


I. LATAR BELAKANG
Pemuda adalah bagian penting yang menjadi sorotan dan motor penggerak bagi
gereja, dimana pemuda merupakan calon-calon pemimpin gereja di masa mendatang. Sebagai
calon-calon penerus, maka pemuda perlu dibekali dengan ajaran dan penanaman iman di
dalam Tuhan yang kuat agar tidak mudah terpengaruh dan dikuasai oleh hal-hal yang tidak
baik yang berasal dari lingkungan sekitar dan pergaulan. Pemuda juga harus aktif dan ikut
serta mengambil bagian dalam kegiatan gereha dan pelayanan agar dapat bertumbuh bersama
dan dapat menjadi saksi sera contoh di tengah-tengah lingkungan gereja dan masyarakat.
Salah satu cara membekali dan mengajarkan penanaman Iman adalah dengan Ibadah,
dimana Ibadah itu merupakan perkumpulan umat yang berpusat pada Allah dan bukan pada
manusia. Di dalam ibadah kristiani. Kita menghampiri Allah dengan rasa bersyukur karena
apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita di dalam Kristus dan melalui Roh Kudus. Ibadah
menuntut komitmen iman dan pengakuan bahwa dialah Allah dan Tuhan kita. Untuk itu kami
mengadakan acara ibadah akhir tahun. Kegiatan tersebut juga sebagai sarana untuk
mempererat tali persaudaraan dalam persekutuan Gerakan Pemuda GPIB Anugerah sekaligus
mengajak para pemuda untuk terus aktif di dalam persekutuan Gerakan Pemuda GPIB
Anugerah.

1. WAKTU DAN TEMPAT

Ibadah Akhir Tahun Pelkat Gerakan Pemuda GPIB Anugerah DKI Jakarta akan dilaksanakan
pada:
Hari/Tanggal : Sabtu-Minggu/8 – 9 Desember 2018
Waktu : terlampir
Tempat : Kebun Kel. Zefnath Sapulete
Desa Tangkil, Kec. Caringin, Bogor, Prov. Jawa Barat

TUJUAN

Kegiatan Ibadah Akhir Tahun GP GPIB Anugerah Jakarta bertujuan untuk meningkatkan
eratnya persekutuan antara pengurus maupun anggota pelkat Gerakan Pemuda.

2
TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

II. PELAKSANAAN
A. Persiapan
1. Rapat persiapan dengan panitia;
2. Koordinasi dengan para pihak terkait (Pelayan Firman, Pembicara, dan Navigator);
3. Penyusunan rencana kegiatan anggaran dan kegiatan.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Pelaksanaan Ibadah Akhir Tahun GP GPIB Anugerah Jakarta akan dilaksanakan
selama 2 (dua) hari.
2. Lokasi updating peta indikatif potensi konflik tenurial dalam kawasan hutan di
Bogor, Jawa Barat

C. Administrasi
Pembiayaan kegiatan ibadah Akhir Tahun GP GPIB Anugerah DKI Jakarta
dibebankan pada kegiatan pencarian dana, antara lain amplop donatur, penjualan t-shirt
dan penjualan makanan.

D. Peserta
Jumlah peserta Ibadah Akhir Tahun GP GPIB Anugerah Jakarta berjumlah 30 (tiga
puluh) orang. Peserta berasal dari jemaat GPIB Anugerah Jakarta maupun jemaat
simpatisan.

E. Jadwal Pelaksanaan:
Terlampir jadwal kegiatan Ibadah Akhir Tahun GP GPIB Anugerah Jakarta.

F. Materi Kegiatan
Dengan mengangkat tema tahunan GPIB tahun 2018 “Membangun
Spiritualitas Damai yang Menciptakan Pendamai”, kami mengangkat subtema
“Chosen”, atau “Terpilih”, sehingga tujuan dari ibadah ini adalah:
1. Mengerti untuk apa dan mengapa ia terpilih
2. Memahami tugas dan panggilan sebagai pembawa damai

3
TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

3. Menyadari bahwa untuk menjadi pembawa damai harus memiliki hubungan yang
erat dengan Tuhan

1. Mengerti Untuk Apa dan Mengapa Ia Terpilih


Yesus datang ke dunia ini untuk mendamaikan Allah dan manusia, sehingga
seluruh pelanggaran manusia dihapuskan di hadapan Allah. Dosa yang menjadi
penghalang manusia dengan Allah telah dihapuskan melalui kematian Yesus di kayu
salib. Semua yang diperlukan untuk kita menerima keselamatan, agar kita dapat
berdamai dengan Allah, semua sudah dirampungkan. Hal yang harus kita lakukan
sekarang ini adalah percaya. Tugas kita sebagai orang yang sudah percaya adalah
membuat lebih banyak orang lagi untuk percaya sehingga seluruh umat manusia
diselamatkan.
Sama seperti Kristus yang membawa misi perdamaian ke dalam dunia, Ia
menunjukkan iman yang luar biasa kepada Allah, mencerminkan iman-Nya dalam
perbuatan-Nya, melakukan apa yang diajarkan-Nya kepada orang banyak,
menunjukkan kasih dalam setiap tutur kata dan perilaku-Nya, sehingga setiap orang
yang menyaksikan-Nya dapat percaya kepada Allah melalui tutur kata dan juga
perbuatan-Nya.
Dalam Yohanes 3:17-18, Yesus mengatakan, “Sebab Allah mengutus Anak-Nya
ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan
dihukum, barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia
tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Perikop ini Yesus menegaskan
tentang iman percaya kepada Allah dalam Nama-Nya. Sebagai orang Kristen, kita
harus memiliki iman yang teguh kepada Allah. Dengan iman yang teguh kita harus
mencerminkannya melalui perbuatan kita sehari-hari, seperti yang tertulis dalam
Yakobus 2: 17, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”

2. Memahami Tugas dan Panggilan Sebagai Pembawa Damai


Telah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa misi perdamaian antara manusia
dan Allah telah diselesaikan oleh Yesus, dan yang harus kita lakukan di dunia ini
adalah percaya, dan sebagai orang percaya kita mencerminkan iman dalam
perbuatan kita.
4
TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

Di tengah dunia yang penuh pertentangan, banyak hal-hal yang sensitive yang
dapat menyebabkan perbedaan pendapat, sampai terjadi perselisihan. Dalam hal
inilah diperlukan peran pemuda Kristen yang telah percaya untuk menjadi pembawa
damai. Namun, sebelum kita keluar, kita harus menerapkan damai itu dalam diri kita
sendiri terlebih dahulu, seperti tertulis dalam Roma 12:9-21 dalam perikop “Nasihat
Untuk HIdup dalam Kasih”. Paulus menjelaskan bahwa kita harus merendahkan diri
kita dan mengutamakan kepentingan orang lain (ayat 13-16), tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan dan melakukan yang baik (ayat 17), sehingga kita dapat
hidup damai dengan semua orang (ayat 18).
Sebagai contoh, Paulus dalam Roma 12:14 berkata, “Berkatilah siapa yang
menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!”. Sebagai manusia tentu akan
sulit bagi kita untuk memberkati orang yang menganiaya kita. Tapi kita harus
mengalahkan segala amarah dan kesombongan diri kita, sehingga kita dapat
memberkati mereka yang menganiaya kita.
2 Korintus 5:18-19 menyatakan, “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah
mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan
dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran
mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”
Sebagai pemuda yang percaya pada Kristus, kita harus mengimani bahwa kita
merupakan orang-orang terpilih yang menjadi perpanjangan tangan Allah untuk
menjadi berkat bagi banyak orang di muka bumi ini, sehingga makin banyak orang
yang mengenal dan percaya kepada Allah melalui segala perilaku maupun perkataan
yang kita lakukan.

3. Menyadari bahwa untuk menjadi pembawa damai harus memiliki hubungan


yang erat dengan Tuhan
Untuk menjalankan tugas dan penggilan kita di dunia ini sebagai pembawa
damai, tentunya kita harus memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan terlebih
dahulu, lalu berdamai dengan diri kita sendiri dengan cara mengalahkan segala
keangkuhan diri dan merendahkan diri, sehingga kita dapat menerapkan damai itu
kepada sesama kita.
Jika kita belum memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, kita tidak dapat
mengerti keinginan-Nya untuk menciptakan damai di dunia ini. Jika kita sudah
5
TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

percaya, kita akan dapat masuk dalam misi perdamaian manusia dengan Allah, dan
kita akan mengerti tujuan Yesus mati untuk kita. “Sebab itu, kita yang dibenarkan
karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita,
Yesus Kristus” (Roma 5:1).
Karena itu, untuk menjadi pembawa damai di dunia ini (yang merupakan tugas
yang diserahkan Yesus kepada kita), kita harus percaya terlebih dahulu terhadap
Allah. Untuk percaya, tentunya kita harus mengenal dulu siapa Dia, dan untuk
mengenal, kita perlu terus mendalami firman-Nya dalam Alkitab, berdoa meminta
hikmat agar dapat mengerti apa yang kita baca, sehingga kita dapat menerapkannya
dalam tutur kata dan tingkah laku kita sehari-hari.

6
TERMS OF REFERENCE – IBADAH AKHIR TAHUN GP GPIB ANUGERAH 2018

III. PENUTUP

OUTPUT YANG DIHARAPKAN

Melalui ibadah ini diharapkan agar pemuda khususnya anggota GP GPIB Anugerah Jakarta
dapat membangun dasar iman yang kuat, sehingga kita dapat menerapkan kasih kepada
sesama. Salah satu caranya nyata penerapan kasih tersebut adalah dengan mendalami firman
Tuhan dalam Alkitab. Karena itu, kami sebagai seksi acara mengusulkan agar PGP dapat
membantu mengadakan kelompok sharing kecil (komsel) sehingga kedepannya pemuda
dapat saling mendukung dalam menjalin kedekatan dengan Tuhan dan dalam pelayanan.

Jakarta, November 2018

Ketua Panitia Sekretaris

ttd ttd

Patricia Christy Jessica Nathania Wokamauw

Anda mungkin juga menyukai