Disusun Oleh:
Yofvi Ramadanni. B (2055201022)
Zikir Irwanda Syaputra (2055201048)
Al Azhar Ramadan (2055201052)
Irawan Oktavianus Zega (2055201054)
Akbar Maulana (2055201076)
Kelas 36 TI Reg B
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya
kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini di dasari
pada tinjauan pustaka mengenai pengertian UML dan Class Diagram. Makalah ini disusun dalam
rangka untuk menyelesaikan tugas Pemrograman Berorientasi Objek. Saya sangat menyadari
bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran sangat
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi para mahasiswa/i sebagai sarana
pembelajaran.
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan...................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
Bab II Pembahasan..................................................................................................................
2.1 Pengertian UML........................................................................................................
2.2 Langkah – Langkah Penggunaan UML....................................................................
2.3 Ruang Lingkup UML................................................................................................
2.4 Bagian – Bagian UML..............................................................................................
2.5 Tujuan Penggunaan UML.........................................................................................
2.6 Fungsi UML..............................................................................................................
2.7 Pengertian Use Case.................................................................................................
2.8 Manfaat Model Use Case..........................................................................................
2.9 Macam – Macam Use Case.......................................................................................
2.10 Contoh Use Case......................................................................................………..
2.11 Pengertian Activity Diagram..........................................................................……
2.12 Pengertian Class Diagram………………………………………………………...
2.13 Pengertian Sequence Diagram…………………………………………………….
Bab III Penutup..........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri
dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem
dansoftware agar bisa menyelesaikan tugas-tugas.
1. Buatlah daftar business proses dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan
proses yang mungkin akan muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business proses untuk mendefinisikan dengan tepat
fungsional yang disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan
lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus
disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan
collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir
normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna
untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau
domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih
baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi
dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class
menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
Selain itu, Definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi
dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement
piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang
tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model
harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
Bagian – bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element, dan general
mechanism.
a. View
View digunakan untuk mellihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang
berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi
sejumlah diagaram. Beberapa jenis view dalam UML antara lain: use case view,
logical view, component view,
concurrency view, dan deployment view.
b. Use Case View
Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang
diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user
atau sistem lainnya.
View ini digambarkan dalam use case diagramsdan kadang-kadang dengan activity
diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer),
pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).
c. Logical View
Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class,
object,danrelationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim
pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu.
View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state,
sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya. View ini
digunakan untuk
perancang (designer) dan pengembang (developer).
d. Component View
Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang
merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan
ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative
lainnya.View ini digambarkan
dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).
e. Concurrency View
Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor.View ini digambarkan dalam diagram
dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram
implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk
pengembang (developer), pengintegrasi
(integrator), dan penguji (tester).
f. Deployment View
Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan
bagaimana hubungannya dengan lainnya. View ini digambarkan dalam
deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi
(integrator), dan penguji (tester).
g. Diagram
Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun
untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram
merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya
dialokasikan untuk view tertentu.
1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan
proses rekayasa.
2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
3. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif
untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti
secara umum.
4. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap
dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail
tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan
kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).
1. Untuk menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat
dengan use case dan actor,
2. Untuk menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum,
dibuat dengan interaction diagrams
3. Untuk menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk
class diagrams
4. Untuk membuat model behavior ”yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah
sistem”dengan state transition diagrams
5. Untuk menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and
development diagram, untuk menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan
stereotypes.
Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk
sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan
untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh
sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis
ynag solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system
(kebutuhan system dari sudut pandang user). Secara umum use case adalah:
3.1 Kesimpulan
http://semuasatu233.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-fungsi-uml_13.html
http://omhegar.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-use-case-dan-contoh-use-case.html