Disusun oleh:
Annisa Amelia (11910120462)
Nabila Muna Mufidah (11910122684)
Nazhifatul Islamiyah Rokha (11910120443)
Ummu Athiyah (11910120461)
Jamalludin (11910115311)
KELAS G SEMESTER 5
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022 M/1443 H
A. Korelasi
1 4 3
2 5 4
3 4 3
4 6 5
5 4 4
6 6 6
7 7 5
8 8 7
9 8 7
10 9 8
Ada hal penting terkait dengan analisis korelasi linear sederhana yang perlu
dipahami. Defenisinya adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dua variable yaitu variable x dan y. langkah-langkah uji korelasi sederhana
dengan SPSS sebagai berikut.
1) Buka SPSS Dengan Tampilan Seperti Gambar Dibawah Ini.
2) Kemudian Isi Bagian Variabel View Seperti Gambar Di Bawah Ini.
3) Selanjutnya Buka Halaman Data View.
4) Dari Menu SPSS, Pilih Menu Analyze-Correlate-Bivariate Maka Akan Muncul Kotak Dialog Sebagai Berikut.
5) Pindahkan Kedua Variabel Ke Arah Kanan, Kemudian Pastikan Correlation Coefision Itu Di Ceklis Pada Pearson,
Kemudian Klik OK.
6) Selanjutnya Output Uji Korelasi Linear Sederhana
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi
Jika nilai signifikansi > 0.05, maka tidak berkorelasi
Setelah tabel hasil dari korelasi antara variable x dan y muncul, maka di sini
kita bisa tahu apakah hubungan variable tersebut itu berbentuk positif atau
negative. Selanjutnya (lihat penjelasan pada DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN) .
Nah sekarang kita lihat nilai siginifikansi dari hasil uji analisis kita
menggunakan SPSS. Kita perhatikan pada tabel hasil dari uji korelasi
Perhatikan pada baris kedua yaitu Sig. (2-tailed) ataupun yang di bawahnya.
Untuk Religiusitas itu 0,01 sedangkan Agresitifitas signnifikansinya 0,01
juga. Dari sini kita bisa tahu bahwa kedua variable ini memiliki hubungan
atau bisa kita katakan berkorelasi. Dari tabel ini kita bisa mengetahui bahwa
Pearson Correlation (nilai korelasi) untuk variable religiusitas adalah 0,952,
untuk variable Agresifitas adalah 0,952.
Setelah itu perhatikan lagi pada hasil dari nilai kedua variable tadi yaitu
0,952. Maka hubungan kedua variable tersebut bernilai positif, Karena tidak
ada tanda (-)/ negative . Sedangkan jika hasil variable ada tanda kurang (-)
maka bentuk hubungannya negative. Nah kita cek pada PEDOMAN
DERAJAT HUBUNGAN.
2. Langkah-Langkah
Menurut Dalen, beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
3. Contoh
Misalnya peneliti ingin mengetahui kinerja guru di SMP X yang berjumlah 40
orang. Maka dalam hal ini tidak semua guru yang kita teliti, karna akan banyak
memakan waktu ataupun hal lainnya. Oleh sebab itu peneliti hanya mengambil
sampel dari 40 orang guru di SMP X tersebut, yaitu 10 orang guru untuk diteliti
bagaimana kinerja guru di SMP X. dari 10 sampel guru yang diambil itu akan
mewakili 40 orang guru di SMP X. Maka dari 10 sampel yang kita teliti, akan kita
dapatkan hasil bagaimana kinerja seluruh guru di SMP X.
D. Uji Validitas
UJI VALIDITAS :
Data :
No x y
1 4 3
2 5 4
3 4 3
4 6 5
5 4 4
6 6 6
7 7 5
8 8 7
9 8 7
10 9 8
1. Buka aplikasi SPSS, setelah tampil maka klik pada Variabel View. Kemudian
atur masing-masing kolom dan baris sebagaimana pada gambar dibawah.
2. Setelah selesai bagian Variabel View, kemudian kita klik bagian Data View,
dan entri nilainya. Nilai P1 sesuai dengan nilai x dan nilai P2 sesuai dengan nilai
y pada data sebelumnya.
3. Untuk menguji validitasnya. Klik menu Analyze – Correlate – Bivariate
4. Lalu akan muncul dialog bok seperti gambar dibawah. Blok semua variabel
Pertanyaan 1, 2, dan Total, lalu klik panah untuk memindahkan ke kolom
pengujian variabel (pindah ke kanan)
5. setelah pindah ke bagian kanan, berikan tanda centang pada checkbox
Corelation Cofficients pada bagian Pearson dan checkbox bagian Two-tailed,
kemudian klik OK.
6. Maka setelah itu, hasil uji validasi akan muncul pada file baru sebagaimana
pada gambar dibawah ini.