Anda di halaman 1dari 24

Korelasi , Regresi, Teknik Sampling, Dan Uji Validitas

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi


Tugas terstruktur
MATA KULIAH STATISTK
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Habibi, S. Pd. M Pd

Disusun oleh:
Annisa Amelia (11910120462)
Nabila Muna Mufidah (11910122684)
Nazhifatul Islamiyah Rokha (11910120443)
Ummu Athiyah (11910120461)
Jamalludin (11910115311)

KELAS G SEMESTER 5
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022 M/1443 H
A. Korelasi

1. Pengertian Analisis Korelasi Linear Sederhana


Analisis korelasi linear sederhana merupakan teknik untuk mengukur
keeratan hubungan dua variable dan juga untuk dapat mengetahui bentuk
hubungan antara dua variable.
2. Uji Korelasi Linear Sederhana Menggunakan Spss Dengan Table Berikut
Data skor berfikir kritis (x) dan skor hasil belajar (y)
No x y

1 4 3

2 5 4

3 4 3

4 6 5

5 4 4

6 6 6

7 7 5

8 8 7

9 8 7

10 9 8

Ada hal penting terkait dengan analisis korelasi linear sederhana yang perlu
dipahami. Defenisinya adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dua variable yaitu variable x dan y. langkah-langkah uji korelasi sederhana
dengan SPSS sebagai berikut.
1) Buka SPSS Dengan Tampilan Seperti Gambar Dibawah Ini.
2) Kemudian Isi Bagian Variabel View Seperti Gambar Di Bawah Ini.
3) Selanjutnya Buka Halaman Data View.
4) Dari Menu SPSS, Pilih Menu Analyze-Correlate-Bivariate Maka Akan Muncul Kotak Dialog Sebagai Berikut.
5) Pindahkan Kedua Variabel Ke Arah Kanan, Kemudian Pastikan Correlation Coefision Itu Di Ceklis Pada Pearson,
Kemudian Klik OK.
6) Selanjutnya Output Uji Korelasi Linear Sederhana
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Jika nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi
 Jika nilai signifikansi > 0.05, maka tidak berkorelasi

PEDOMAN DERAJAT HUBUNGAN


Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi.
Nilai Pearson Correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah.
Nilai Pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang.
Nilai Pearson Correlation 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat.
Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna.

Jika Nilai Signifikansi Tepat Di Angka 0,05 ???


Membandingkan Pearson Correlation dengan r table
 Pearson Correlation > r table = berhubungan
 Pearson Correlation < r table = tidak berhubungan
PENJELASAN:
 Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keeretan hubungan antar
variable yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r)
 Jenis hubungan antar variable x dan y dapat bersifat positif dan negative.

Setelah tabel hasil dari korelasi antara variable x dan y muncul, maka di sini
kita bisa tahu apakah hubungan variable tersebut itu berbentuk positif atau
negative. Selanjutnya (lihat penjelasan pada DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN) .

Nah sekarang kita lihat nilai siginifikansi dari hasil uji analisis kita
menggunakan SPSS. Kita perhatikan pada tabel hasil dari uji korelasi

Perhatikan pada baris kedua yaitu Sig. (2-tailed) ataupun yang di bawahnya.
Untuk Religiusitas itu 0,01 sedangkan Agresitifitas signnifikansinya 0,01
juga. Dari sini kita bisa tahu bahwa kedua variable ini memiliki hubungan
atau bisa kita katakan berkorelasi. Dari tabel ini kita bisa mengetahui bahwa
Pearson Correlation (nilai korelasi) untuk variable religiusitas adalah 0,952,
untuk variable Agresifitas adalah 0,952.

Setelah itu perhatikan lagi pada hasil dari nilai kedua variable tadi yaitu
0,952. Maka hubungan kedua variable tersebut bernilai positif, Karena tidak
ada tanda (-)/ negative . Sedangkan jika hasil variable ada tanda kurang (-)
maka bentuk hubungannya negative. Nah kita cek pada PEDOMAN
DERAJAT HUBUNGAN.

Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna.


Untuk 0,952 itu termasuk dalam hubungan yang seperti apa?. Nah kita lihat
pada tulisan merah di atas. maka hubungan antara variable tersebut adalah
korelasi sempurna (hubungan sempurna). Karena 0,952 itu termasuk pada
Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00.

Jadi kesimpulannya adalah antara variable x dan y itu memiliki korelasi


dengan derajat hubungan yaitu korelasinya sempurna dan bentuk
hubungannya ialah positif.

Penjelasan hubungan Positif dan Negatif:

 Maksud hubungan negative ialah semakin tinggi religiusitas maka


semakin rendah agresifitas atau semakin rendah religiusitas maka semakin
tingggi agresifitasnya.
 Maksud hubungan positif itu ialah semakin tinggi motivasi maka semakin
tinggi kinerjanya atau semakin rendah motivasi maka semakin rendah pula
kinerjanya..
B. Regresi

1. Regresi linear sederhana ialah hubungan secara linear antara satu


variabel trust (x) dan partisipasi (y).
2. Setelah kita menuliskan variable yang kita gunakan kemudian kita
memasukkan nilai dari x dan y
3. Nah, setelah kita memasukkan nilai x dan y tersebut, kita dapat
langsung mencari regresi tersebut dengan cara, kita dapat menekan
analyze kemudian kita pilih yang regression nah terdapat pilihan lagi
yakni linear karna yang kita cari resresi linear sederhana
4. Lalu kita sesuaikan nilai X (trust ) sebagai dependent dan nilai y
(partisipasi) sebagai dependents
5. Kemudian setelah kita mencari regresi linear sederhana maka akan
otomatis keluar hasilnya
C. Teknik Sampling

1. Pengertian Teknik Sampling


Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel.

2. Langkah-Langkah
Menurut Dalen, beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:

1. Menentukan populasi,

2. Mencari data akurat unit populasi,

3. Memilih sampel yang representative,

4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.

3. Contoh
Misalnya peneliti ingin mengetahui kinerja guru di SMP X yang berjumlah 40
orang. Maka dalam hal ini tidak semua guru yang kita teliti, karna akan banyak
memakan waktu ataupun hal lainnya. Oleh sebab itu peneliti hanya mengambil
sampel dari 40 orang guru di SMP X tersebut, yaitu 10 orang guru untuk diteliti
bagaimana kinerja guru di SMP X. dari 10 sampel guru yang diambil itu akan
mewakili 40 orang guru di SMP X. Maka dari 10 sampel yang kita teliti, akan kita
dapatkan hasil bagaimana kinerja seluruh guru di SMP X.

D. Uji Validitas

UJI VALIDITAS :

Data :

No x y
1 4 3
2 5 4
3 4 3
4 6 5
5 4 4
6 6 6
7 7 5
8 8 7
9 8 7
10 9 8

1. Buka aplikasi SPSS, setelah tampil maka klik pada Variabel View. Kemudian
atur masing-masing kolom dan baris sebagaimana pada gambar dibawah.
2. Setelah selesai bagian Variabel View, kemudian kita klik bagian Data View,
dan entri nilainya. Nilai P1 sesuai dengan nilai x dan nilai P2 sesuai dengan nilai
y pada data sebelumnya.
3. Untuk menguji validitasnya. Klik menu Analyze – Correlate – Bivariate
4. Lalu akan muncul dialog bok seperti gambar dibawah. Blok semua variabel
Pertanyaan 1, 2, dan Total, lalu klik panah untuk memindahkan ke kolom
pengujian variabel (pindah ke kanan)
5. setelah pindah ke bagian kanan, berikan tanda centang pada checkbox
Corelation Cofficients pada bagian Pearson dan checkbox bagian Two-tailed,
kemudian klik OK.
6. Maka setelah itu, hasil uji validasi akan muncul pada file baru sebagaimana
pada gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai