Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

PROGRAM HAJI MANDIRI (FURODA HAJJ)

Pada hari ini …………. tanggal ……………….. bulan ………….. tahun dua ribu dua puluh satu
bertempat di ……………., yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ………………………………………
No. KTP : ………………………………………
Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………
Alamat : ………………………………………,
………………………………………

Bertindak untuk dan atas nama jamaah (grup/kelompok) sendiri yang selanjutnya
disebut sebagai: PIHAK PERTAMA

Nama : ………………………………………
No. KTP : ………………………………………
Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Alamat : ………………………………………

Bertindak untuk dan atas nama PT. Musafir Internasional Indonesia yang
selanjutnya disebut sebagai: PIHAK KEDUA.
Secara bersama-sama kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian
kerjasama Program Haji Mandiri/Furoda Hajj paket promo dengan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal I
KETENTUAN UMUM

1. PIHAK PERTAMA selaku pemilik dana menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada
PIHAK KEDUA yang akan dipergunakan untuk pengurusan, pemberangkatan dan
pemulangan haji mandiri (furoda hajj) sebanyak satu (1) jamaah pada tahun 2022
2. PIHAK KEDUA selaku pengelola dana dari PIHAK PERTAMA bertanggung jawab
untuk mengelola mulai awal sampai selesai sebagaimana tercantum dalam Ayat 1.
3. PIHAK KEDUA menerima dana dalam bentuk uang (DP/Cash) dari PIHAK PERTAMA
yang diserahkan pada saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
4. PIHAK PERTAMA akan mendapatkan semua fasilitas seperti Haji Plus yang Middle
Class sebagaimana yang telah disepakati bersama dan diatur dalam Pasal III.
5. Masing - masing Pihak menyatakan siap dan setuju untuk mengikatkan diri dalam
Perjanjian kerjasama Program Haji Mandiri/Furoda ini untuk di laksanakan dengan
ketentuan dan syarat yang telah diatur dan disepakati bersama.

1
Pasal II
SISTEM PEMBAYARAN

1. Besar uang pembayaran, sebagaimana disebut pada Pasal I Ayat 1 adalah sebesar
Rp.150.000.000 (Seratus lima puluh juta rupiah).
2. Dana PIHAK PERTAMA tersebut diserahkan kepada PIHAK KEDUA secara tunai /
transfer melalui rekening Bank atas nama PT. Musafir Internasional Indonesia.
3. Batas akhir pembayaran pada tanggal 25 Mei 2021.
4. Setelah pembayaran PIHAK PERTAMA mendapatkan Invoice, kwitansi bermaterai,
Visa Mofa dan MOU (secara mandiri ataupun notarial)

Pasal III
PENGELOLAAN DAN FASILITAS

1. PIHAK KEDUA bekerja dan mengelola dana sebagaimana tercantum pada Pasal I
Ayat 2.
2. Pengurusan dan pengelolaan dana yang dijalankan oleh PIHAK KEDUA yakni melalui
Biro Travel Umroh & Haji Mandiri/Furoda.
3. Fasilitas yang akan diterima oleh PIHAK KEDUA adalah:
 28 Hari
 Visa Haji resmi (Furoda Hajj)
 Asuransi
 Gelang Haji
 Sipatuh Kemenag
 Penerbangan (tiket) pulang pergi langsung
 Hotel *4 (Mekkah) dan Hotel *4 (Madinah)
 City Tour Mekkah dan Madinah
 Akomodasi, Konsumsi dan Transportasi Full selama pelaksanaaan Haji
 Zam-zam (5 liter)
 Bimbingan Manasik dan Pedamping (Muthawif) sampai selesai
 Perlengkapan: Koper, tas (4 buah),
 Seragam (batik),
 Kain ihrom (jamaah Pa),
 Mukenah-kerudung (jamaah Pi),
 Id Card.
 Airport tax
4. Selain fasilitas utama tersebut diatas, akan dikenakan biaya secara mandiri.

2
Pasal IV
HAK WARIS

1. HAK Waris PIHAK PERTAMA dapat mengambil alih pemberangkatan HAJI


Mandiri/Furoda, dengan persyaratan sebagai berikut:
a PIHAK PERTAMA Meninggal Dunia (Melampirkan Akte Kematian)
b SAKIT, yang menurut dokter tidak dapat melakukan ibadah Haji yang
dijelaskan dengan Surat Dokter dan di syahkan oleh Pejabat Setempat (RT,
RW dan Kelurahan setempat).
c Cacat Seumur Hidup
2. Persyaratan di Pasal IV Ayat 1 diajukan atau di terbitkan maksimal 5 (lima) bulan
sebelum keberangkatan Haji Mandiri/Furoda, jika melebihi batas waktu yang
ditentukan maka ahli waris akan diberangkatkan pada tahun berikutnya atau sesuai
kesepakatan bersama dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
3. Adapun ketentuan yang berlaku adalah penambahan biaya yang ditimbulkan karena
finalty penggantian visa yang besarnya akan ditentukan pada tahun keberangkatan.

Pasal V
KERUGIAN

Semua kerugian pengelolaan sebagaimana tercantum pada Pasal I Ayat 2


ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA (Pengembalian 100% dana yang masuk
apabila Visa Haji tidak keluar).

Pasal VI
JANGKA WAKTU

Jangka waktu pengelolaan (kerjasama) yang tersebut pada Pasal I adalah selama 15
(lima belas) bulan yang berlaku mulai tanggal 17 mei 2021 dan berakhir pada 17
Agustus 2022 atau setelah PIHAK PERTAMA pulang dari Ibadah Haji tahun 2022.

Pasal VII
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang termasuk dalam Force Majeure adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar
kuasa dan kehendak dari kedua belah pihak.
2. Force Mejeure sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 (satu) Meliputi bencana alam,
banjir, badai, topan, gempa bumi kebakaran, perang. Yang mengakibatkan PIHAK
KEDUA tidak dapat menjalankan usahanya.

3
Pasal VIII
WANPRESTASI

1. Dalam hal salah satu pihak telah melanggar kewajibannya yang tercantum dalam
salah satu Pasal perjanjian ini, telah cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan lebih
lanjut, bahwa pihak yang melanggar tersebut telah melakukan tindakan Wanprestasi.
2. Pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam ayat 1
diatas, berhak meminta ganti kerugian dari pihak yang melakukan wanprestasi
tersebut atas sejumlah kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian
tersebut disebabkan karena adanya suatu keadaan memaksa, seperti tercantum
dalam Pasal VI.

Pasal IX
SANKSI-SANKSI

1. Apabila PIHAK KEDUA belum bisa mengembalikan dana seperti yang dimaksud pada
ayat 1, maka PIHAK KEDUA dikenakan DENDA sebesar 5% (lima persen) dari jumlah
dana yang telah disetorkan, sampai dana diserahterimakan kembali kepada PIHAK
PERTAMA.
2. Apabila Visa Mofa maupun Visa Haji sudah diterbitkan/dicetak, maka PIHAK
PERTAMA tidak boleh membatalkan keberangkatan dan dana yang telah masuk
tidak bisa di tarik kembali. Karena Visa Haji merupakan bukti keberangkatan jamaah
yang sah.

Pasal X
PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan akad
kerjasama ini, kedua belah pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan
dalam suatu berita acara.
3. Apabila musyawarah telah dilakukan oleh kedua belah pihak, namun ternyata tidak
berhasil mencapai suatu kemufakatan maka para pihak sepakat bahwa semua
sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan pada kantor kepaniteraan
pengadilan negeri setempat.

4
Pasal XI
PENUTUP

1. Surat perjanjian ini mengikat secara hukum kepada kedua belah pihak
2. Hal-hal lain yang mungkin kelak akan muncul dikemudian hari dan belum diatur
dalam surat akad ini akan dimusyawarahkan kedua belah pihak dan akan dituangkan
dalam bentuk addendum yang berlaku mengikat bagi para pihak, yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

Surat perjanjian ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan
oleh kedua belah pihak dan dibuat rangkap 2 (dua), seluruhnya ditandatangani oleh
kedua belah pihak diatas kertas bermaterai cukup, yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak di tandatangani.

Malang, 17 Mei 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( ………… ….) ( ………………………… )

Saksi–saksi

Nama Tanda Tangan

1. ………………… 1. ………………...............

2. ………………… 2. ………………...............

Anda mungkin juga menyukai