Anda di halaman 1dari 70

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan
4.1 Mengkonfigurasi VLAN
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan
3.1.1 menyimpulkan VLAN pada jaringan
3.1.2 menilai VLAN pada jaringa
4.1 Mengkonfigurasi VLAN
4.1.1 menghubungkan VLAN
4.1.2 Mendemonstrasikan VLAN
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan VLAN pada jaringan
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai VLAN pada jaringan dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan VLAN dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan VLAN dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
VLAN pada jaringan
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
kompu ter ten tang konfigurasi VLAN pada jaringan
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan konfigurasi VLAN pada jaringan
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru memprak konfigurasi VLAN pada jaringan di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba konfigurasi VLAN pada
jaringan sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjela san konfi gurasi VLAN pada jaring an dari
guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek
konfigurasi VLAN pada jaringan
3. Guru memberitahu kan konfigurasi VLAN pada jaringan kepada peserta
didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk
menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat
pasif konfigurasi VLAN pada jaringan
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, membandingkan dan
menghubungkan konfigurasi VLAN pada jaringan
4. Guru memperhati kan peserta didik da lam menyimpulkan, menilai,
membandingkan dan menghubungkan konfigurasi VLAN pada jaringan
dan mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai,
membandingkan dan menghubungkan VLAN pada jaringan
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam
menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan VLAN pada
jaringan
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan,
menilai, mem bandingkan dan me nghubungkan VLAN pada jaringan
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
VLAN pada jaringan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
VLAN pada jaringan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang
dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut
berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke
tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan
beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang
sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah
alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan
VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah
dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang
secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik
berdasarkan fungsi, departemen atau project team .
Keuntungan sebuah VLAN
Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk
mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
•Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi
peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
• Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk
upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
• Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik
(broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan
performa.kjk
• Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah
peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.
• Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user
dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
• Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah
pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan LAN?
2. Apakah fungsi simpler project or application management?
3. Mengapa improved IT staff efficiency lebih mudah dalam mengelola jaringan?
4. Apa keuntungan menggunakan VLAN?
5. Apakah maksud dari Broadcast storm mitigation ?

Jawaaban
1. Sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat
lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke
jalur yang sama,
2. Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan
aplikasi khusus.
3. Karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
4. Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan
efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia
5. Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi
dalam broadcast storm.
Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN
4.2 Melakukan perbaikan konfigurasi VLAN
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN
3.2.1 Menyimpulkan permasalahan VLAN
3.2.2 Menilai permasalahan VLAN
4.2 Melakukan perbaikan konfigurasi VLAN
4.2.1 Mengoperasikan perbaikan konfigurasi VLAN
4.2.2 Menyusun perbaikan konfigurasi VLAN
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan VLAN
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan VLAN dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan perbaikan
konfigurasi VLAN dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun perbaikan konfigurasi
VLAN dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan dan
perbaikan konfigurasi VLAN
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyim pulkan, menilai, me ngoperasikan,
menyu sun permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, meni lai, mengoperasikan, menyusun permasalahan
dan perbaikan konfigurasi VLAN
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
Menyimpulkan, meni lai, mengoperasikan, menyusun perbaikan
permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
2 Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi
tentang perma salahan dan perbai kan konfigurasi VLAN
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, mengope rasikan, menyusun
permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN petunjuk dari guru sebagai
pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
mengope rasikan, menyusun permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, mengope
rasikan, menyusun permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai,
mengope rasikan, permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
Permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
Permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Permasalahan dan kendala yang terjadi pada saat membangun jaringan

Saat memutuskan untuk membangun sebuah jaringan komputer banyak hal yang kemudian membuat
orang lalu membatalkan rencana tersebut. Sebagian besar dari kita pasti sangat sadar betapa pentingnya
peran sebuah jaringan komputer, akan tetapi di kemudian waktu saat akan mulai merencanakan untuk
membangun jaringan komputer, kita lalu menjadi pesimis ketika dihadapkan pada berbagai pertimbangan
seperti dana, waktu dan juga faktor teknis terkait instalasi serta perawatan jaringan komputer itu.
Pada posting ini dibahas tentang kenyataan yang harus dihadapi ketika memutuskan untuk membangun
sebuah jaringan komputer di rumah kita atau di sebuah kantor berskala kecil.
Hal-hal berikut ini biasanya ke depannya akan menjadi kendala dan oleh karena itu mesti dipertimbangkan
bagaimana cara mangatasinya sejak dari awal.
1. Butuh dana dan waktu ekstra. 
Saat membeli komputer biasanya kita tidak terpikirkan tentang jaringan komputer, ketika teman,
tetangga atau anggota keluarga lainnya mulai bicara tentang wi-fi, printer sharing, file sharing maka
barulah mulai terpikirkan tentang yang nama jaringan, barulah kita mulai berpikir tentang apa itu
jaringan,  perangkat tambahan apa yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer,
berapa biayanya, butuh berapa lama untuk membuat sebuah jaringan komputer dan sebagainya.
Jadi dalam rencana keuangan kita sebaiknya dimasukkan juga alokasi dana untuk pengadaan peralatan
untuk kebutuhan jaringan.  Perangkat seperti kabel dan Wi-fi access point adalah mutlak dibutuhkan
ketika membangun sebuah jaringan komputer.
Membangun sebuah jaringan juga cukup banyak menyita waktu, butuh beberapa hari untuk menarik
dan merapikan kabel data serta instalasi jaringan kablel, tergantung kondisi lokasi. Jika berminat
dengan jaringan tanpa kabel maka sebaiknya sedetail mungkin untuk mengetahui syarat-syarat dan
kondisi perangkat network lainnya seperti printer, apakah support wireless atau tidak. Penting  untuk
mengetahui cara-cara pengaturan saat instalasi sehingga lebih menghemat waktu. Pertimbangankan
juga untuk menyiapkan dana lebih untuk berjaga-jaga jika seandainya butuh tenaga konsultan atau
tenaga subkon.
2. Memahami Tingkat Kesulitan Terkait Instalasi Jaringan Komputer.
Membandingkan kemampuan dan pengetahuan kita dengan tingkat kesulitan terkait proses instalasi
adalah hal penting, hal ini bertujuan agar rencana kita benar-benar matang dan tidak berhenti di tengah
jalan.
Contoh beberapa pengetahuan dasar seperti jenis koneksi kabel yang mesti terpasang, bagaimana
mengatur IP address yang akan dipakai merupakan hal-hal dasar yang mesti dipahami dengan baik.
Jika tidak memahami tingkat kesulitan yang bakal dihadapi nanti maka anda akan menyia-nyiakan
banyak hal mulai dari dana sampai waktu. Pastikan anda memahami langkah demi langkah dalam
membangun sebuah jaringan komputer, pastikan anda bisa mengerjakannya sendiri atau perlu
mengeluarkan dana lebih untuk membayar orang lain untuk mengerjakannya.
3. Perawatan dan Suport terhadap Masalah Jaringan.
Sangat baik jika perawatan  jaringan dimasukkan juga dalam agenda rencana saat membuat jaringan
komputer. Perawatan jaringan komputer tidak hanya berhubungan dengan troubleshooting masalah
yang lain, tetapi juga menyiapkan cadangan perangkat jika terjadi kerusakan pada perangkat jaringan
yang sedang dipakai. Troubleshooting dan perawatan masalah jaringan sangat beragam terutama yang
terkait dengan ketersedian koneksi yang cepat dan stabil sampai dengan masalah yang terkait dengan
aplikasi yang sangat mengandalkan jaringan seperti email dan sebagainya.
4. Masalah keamanan.
Tahapan berikutnya setelah melewati kendala terkait dengan instalasi adalah masalah keamanan.
Ancaman keamanan tidak semata datang dari luar tetapi juga dari sesama pemakai komputer yang ada
dalam jaringan. File-file yang dibagikan dalam sebuah jaringan merupakan masalah keamanan yang
mesti dipikirkan bagaimana cara perlindungannya.  Virus dan pembatasan hak akses terhadap file-file
penting yang dibagikan merupakan prioritas utama yang mesti diperhatikan.
5. Akses ke Perangkat dan File.
Dalam jaringan komputer akses ke perangkat dan file yang dipakai secara bersama-sama harus
dipahami bahwa kondisinya berbeda dibanding jika perangkat tersebut digunakan atau terkoneksi
langsung oleh satu komputer saja.Salah satu contoh bahwa pada jaringan komputer, pemakaian printer
dilakukan secara bergantian sehingga hal ini membutuhkan kesabaran dari tiap-tiap pengguna
komputer yang tergabung dalam jaringan.
Salah satu pertimbangan orang keberatan menggunakan jaringan komputer adalah antrian yang cukup
lama saat printer yang di-share sedang dipakai oleh pengguna lainnya.  Hal ini harus dipahami oleh
semua pengguna jaringan komputer, pilih mana apakah kita harus menyiapkan satu printer untuk
masing-masing komputer atau satu printer untuk semua komputer yang ada dijaringan?
6. Kecepatan Akses.
Konsekuensi yang paling dirasakan saat menggunakan jaringan komputer adalah sedikit menurunnya
kecepatan dalam mengakses data dari server, hal ini disebabkan oleh karena adanya waktu tunda
karena harus melalui jaringan komputer ( kabel dan tanpa kabel ), bandingkan jika data yang
dibutuhkan oleh sebuah program terdapat pada komputer yang sama. Hal yang mesti dipahami adalah
penerapan sistem jaringan pasti akan menyebabkan adanya waktu tunda, besar kecilnya waktu tunda
ditentukan  oleh  kepadatan lalulintas data yang lewat.
Pemakaian jaringan komputer memang bukan tanpa kekurangan, tapi pengetahuan akan kendala dan
cara mengatasinya adalah hal yang penting. Pastikan 6 hal di atas bukanlah masalah serius bagi anda,
jika tidak maka sebaiknya tunda dulu rencana anda atau segera mencari solusi atas kendala yang
sekiranya terasa berat untuk diatasi.
Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan
Yang ini merupakan masalah jaringan yang umum kita temui akibat putusnya kabel jaringan yang bisa
mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam jaringan karena putusnya kabel patch anda karena digigit
tikus; masalah jaringan yang berdampak pada satu blok gedung karena putusnya kabel antar switch
(uplink cable); atau bahkan berdampak pada sebagian besar komputer dalam jaringan lan anda karena
kegagalan backbone cable.
Dampak ambruknya jaringan
Masalah jaringan yang berdampak pada sebuah komputer saja mungkin bukan masalah besar kecuali itu
komputer sang jendral or sang direktur anda. Tapi masalah jaringan yang berdampak pada jaringan lan
anda secara keseluruhan atau bahkan berdampak secara global dalam bisinis corporate anda bisa membuat
keringat dingin anda keluar deras. Dalam system infrastruktur jaringan yang berskala besar, system
redundansi haruslah diterapkan. Sehingga kalau terjadi kegagalan dalam satu jalur jaringan tidak akan
menyebabkan kegagalan jaringan dalam waktu yang lama.
Enable STP switch
Dalam jaringan multi switch yang kompleks maka Spanning Tree Protocol (STP) haruslah di enable dan
di tuning secara manual. STP adalah suatu service yang memungkinkan jaringan switch-2 dan bridge-2
LAN anda terkoneksi satu sama lain secara redundant dengan suatu mekanisme yang bisa mencegah
bridging loops. Bridging loop itu paket data yang berputar-putar dalam jaringan nyari alamat sampai
kecapekan dan akhirnya koid. Bridging loop ini bisa menyebabkan trafik jaringan anda macet atau disebut
broadcast storm.
Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah komputer
karena kegagalan NIC – lan card; beberapa komputer karena kegagalan switch; atau bahkan berskala luas
karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan lan card di
salah satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda.
Link redundansi
Terus bagaimana kalau kegagalan jaringan itu akibat kerusakan pada switch? Design anda mengenai
redundansi jaringan akan sangat membantu dalam menyelamatkan kegagalan jaringan anda. Kebutuhan
load balancing dan redundansi haruslah dikaji untuk setiap kebutuhan berdasarkan penggunaan link
redundansi; piranti router; switch dan multi-homed host yang bersifat kritis. Tujuan dari system
redundansi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan layanan dimana tidak ada satupun titik rawan
kegagalan.

Mari kita perhatikan pada gambar diatas tentang system redundansi.


Redundansi switch; jika terjadi masalah dikarenakan kegagalan pada switch A, Switch B masih bisa
berfungsi untuk mensuplay link kepada server dan juga ke dua distribusi switch dan link ke WAN. Jenis
masalah jaringan ini tidak akan mempengarui system server down.
Redundansi router akan membuat backup link WAN saat terjadi masalah pada salah satu router. Misal
salah satu router yang menghubungkan jaringan frame relay anda ke kantor lainnya, maka masih ada
backup link di router satunya.
Redundansi link – akan membackup link jika ada masalah jaringan dengan terputusnya link ke server atau
ke switch.
Kita bisa mengaplikasikan system redundansi ini pada model scenario sebelumnya yang menghubungkan
kedua kantor Mining dan HRD dengan menarik dua kabel UTP Cat5e bawah tanah sebagai link
redundansi. Pastikan bahwa kedua kabel redundansi ini tidak terhubung kepada switch yang sama, karena
kalau terjadi kegagalan pada switch maka akan percuma juga.
Untuk redundansi link internet, sebenarnya sudah banyak dipasaran router dengan port WAN dua atau
lebih sehingga tidak perlu lagi dua router. Router jenis ini biasanya untuk kantoran kecil menengah
dimana dua port WAN bisa failover – failback. Jadi jika link utama fail, maka akan failover ke link
backup. Atau bisa juga kedua link dibuat load balancing, sebut saja FVS336G Dual Wan Gigabit SSL
VPN Firewall.
Masalah jaringan karena kegagalan system
Kegagalan system bisa saja karena ada masalah dengan DHCP server anda sehingga clients tidak
menerima IP address. Atau bisa saja karena ada masalah dengan system Directory Services anda sehingga
clients tidak bisa logon ke jaringan.Atau bisa saja karena ada masalah dengan register nama pada system
DNS anda.
Masalah jaringan karena penyebaran virus
Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik, akan
tetapi system jaringan anda akan kebanjiran traffic dari pengaruh virus yang menyerang system server dan
menulari ke semua komputer dalam jaringan anda. Kinerja dari system jaringan anda akan menjadi sangat
pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan serangan virus ini adalah
menerapkan best practice security policy, pertahanan system anda harus kebal sekali.
Segala macam masalah jaringan, anda sebagai network dan system administrator haruslah bisa
menyelesaikan masalah. Tidak perduli apakah masalah tersebut merupakan kegagalan piranti jaringan
anda; atau masalah system komputer anda; ataupun intruder yang menyerang system infrastructure system
anda. Suatu design jaringan redundansi yang bagus dan system manajemen yang bagus merupakan suatu
keharusan dalam skala jaringan yang bersifat luas dan kompleks.
Pendahuluan
Sebelum kita membahas masalah jaringan wireless, terlebih dahulu kita juga harus mengerti bagaimana
proses terjadinya koneksi wireless clients kepada jaringan wireless. Hal ini sangat membantu sekali dalam
kita melakukan troubleshooting.
Pada artikel sebelumnya tentang cara melakukan troubleshooting jaringan, artikel ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari artikel tersebut, akan tetapi disini akan focus pada masalah jaringan wireless.
Seiring semakin banyaknya pemakai wireless network ini, wireless problems sudah menjadi sesuatu yang
sering dihadapi dan dipertanyakan.
Proses koneksi wifi
Berikut adalah proses atau langkah terjadinya suatu koneksi wireless yang perlu difahami yang akan
sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah.
1. Proses scanning wireless access point (AP)
2. Memilih wireless access points
3. Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP address
1. Scanning wireless AP
Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless
Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60
sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu wireless
AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga
mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport
serta opsi2 security lainnya.
Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun wireless AP
dalam jangkauan roamingnya.
2. Memilih suatu wireless AP
Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan
mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat
menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih:
 Capabilitas wireless AP
Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless clients
tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless
client mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih wireless AP. Misal wireless AP
diactivekan security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2 (wireless device
802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita
menganggapnya ada wireless problems.
 Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya
Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih
(preferred wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada
dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless AP.
Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama SSID, maka
client wireless memilih menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID.
Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok dengan
jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan “One or more wireless
networks are available” atau “Connect to a wireless network”. jika user mengklik pesan ini, maka
user memilih koneksi ke jaringan wireless baru.
 Kekuatan signal
Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID yang
ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.
3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih
Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi. Jenis
authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk
melakukan authentikasi jaringan wireless.
Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property wireless connection
anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika anda
mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless network, maka
setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP. Windows XP /Vista
dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system authentication tanpa
encryption, opensystem authentication dengan inkripsi WEP, authentication WPA-PSK, ataupun
authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses authentikasi ini.
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar
serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi.
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP
Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang mengandung
paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan
menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai
layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP.
Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting
masalah jaringan wireless.
Masalah umum wireless – masalah konektivitas
Paling banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut:
 Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
 Koneksi yang intermittent
Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan
wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak dengan
wireless problems ini adalah sebagai berikut:
 Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching
 Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor
juga di install
 Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC
 Sumber sinyal interferensi
 Sumber sinyal attenuasi / pelemahan
Konfigurasi yang tidak matching
Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan
wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang
menyebabkan tidak matching adalah berikut:
Technology 802.11 yang tidak matching
Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a. sementara satu
lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan
yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja terjadi ke
tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak akan bisa
terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems akan terjadi.
Methoda authentikasi yang tidak matching
Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan
authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan
wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih
dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada
pada wireless client.
Kunci WEP yang tidak matching
Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci WEP,
adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless
problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless
client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak terbentuk koneksi. Hal ini
sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan menampilkan status “Limited
or no connectivity” pada wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless.
Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.
 Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom
Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun Hexa),
spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length).
 Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada
Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan
ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda
harus memilih WEP pada Data Encryption.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yg
support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP key yang sama.
WEP Key index tidak match
WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan dipakai
untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam
prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key pertama.
Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key
pertama. Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi.
Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless AP
memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4)
atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa service pack
memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1.
Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK
Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai
preshared key pada kolom Network key dan Confirm network key. Pastikan kedua wireless client dan
wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data
encryption dan WPA-PSK pada Network Authentication. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus
memilih AES pada Data Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yang
support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan nilai WPA preshared key yang
sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key.
Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di install
Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan
membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool
wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda
tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless
adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connection dalam folder the
Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network
adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat
masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini.
Karena seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration di-
enabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto
Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network
adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami masalah.
Makanya untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto
Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.
Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support
Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless
network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networks
tab pada property wireless connection dalam Network Connections, hilangkan contrengan Use
Windows to configure my wireless network settings.
Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan dari vendor,
untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless Networks tab, gunakan tool ini untuk setting
seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption.
Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari vendor dari
Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program tersebut.
Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC
Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim
disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless
AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra
pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini
dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan dan me-reprogram
wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam daftar wireless AP.
Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami
wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam
list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.
Sumber Interferensi Signal
Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya
seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video
wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana
client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP.
Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan
wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah
jaringan wireless.
Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal
Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara wireless clients dan
wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa
kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah wifi – tidak bisa terhubung
sama sekali.
Koneksi Yang Intermittent
Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2
terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini disebabkan oleh berikut ini:
 Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak
 Duplikat Nama jaringan wireless (SSID)
 Sumber interferensi
 Sumber attenuasi / pelemahan
 Virus komputer
 Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated
802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP
802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada
Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X
authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini
biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka.
Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:
1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.
2. Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties.
3. Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name anda,
dan kemudian klik Properties.
4. Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication
for this network.
5. Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya.
Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service pack
atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di disable jika
menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows XP SP2.
Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:
1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.
2. Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik Properties.
3. Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control using
IEEE 802.1x
4. Klik OK untuk menyimpannya.
Duplikat Nama Jaringan Wireless
Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan
wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan terdapat
dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini semua wireless
AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari satu jaringan wireless
yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan wireless AP yang lain
dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure menurut method
authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan
wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP anda kembali.
Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP dengan
setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama default dari
pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless lain yang tidak
mengubah default namenya.
Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa apakah
wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari wireless AP anda.
Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda dengan nama SSID yang
unik.
Sumber Sinyal Interferensi
Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya
konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave
oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang
membuat masalah.
Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan lihat
apa ada perubahan atau tidak.
Sumber pelemahan sinyal
Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga
menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya
intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada seseorang
yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal.
Computer Viruses
Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – terjadinya koneksi
yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau
BitDefender dan diupdate selalu.
Kerusakan hardware atau software driver yang outdated
Bisa saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada
komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang
paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless
tersebut.
Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga
upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router
mempunyai fitur automatis update firmware.

Latihan soal
1. Sebutkan kendala membangun sebuah jaringan komputer!
2. Apa yang menyebabkan jaringan wifi rusak?
3. Bagaimanakah cara komputer agar tidak terkena virus?
4. Apa damnpak dari pelemnahan sumber sinyal?
5. Apa yang efek sumber sinyal interverensi?
Jawaban
1. Keamanan, akses ke perangkat dan file, kecepatan akses, memahami tingkat kesulitan terkait isntalasi
jaringan komputer, butuh dana dan waktu ekstra
2. Kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada komputer
3. Dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu.
4. Mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent
5. Menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan
koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave oven, cordless phone, system keamanan dan
monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang membuat masalah

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami proses routing
4.3 Mengkaji jenis-jenis routing
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami proses routing
3.3.1 Menggunakan proses routing
3.3.2 Menerapkan proses routing
4.3 Mengkaji jenis-jenis routing
4.3.1 Mengetahui jenis – jenis routing
4.3.2 Menggunakan jenis – jenis routing
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan proses routing dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan proses routing dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jenis-jenis routing
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jenis-jenis routing dengan
tepat
E. Materi Pembelajaran
Jenis dan proses routing
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang proses routing
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses routing
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses routing
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang atau cara menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses routing
2. Peserta didik mencoba menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses
routing Sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerapkan,
dan memeriksa proses routing
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan, menerapkan,
dan memeriksa proses routing
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
jenis dan proses routing
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang jenis
dan proses routing
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim
dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu
jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling berkomunikasi).
Jenis-jenis Routing ?
Routing memiliki 3 jenis konfigurasi yaitu: Minimal Routing yaitu proses routing sederhana pada area
lokal saja, Static Routing, dan Dynamic Routing.
Static Routing
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing static
merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan
routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap router yang berada didalam
jaringan.
Contoh Routing Static

Dibawah ini cara konfigurasi routing static :


Cara Konfigurasi Routing Static
Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah routing yang dilakukan secara otomatis oleh sebuah router. Router membuat
table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan
dengan router lainnya. Dynamic routing merubah isi table routing secara otomatis tergantung dari keadaan
jaringan. Dengan kata lain, router akan mengetahui keadaan terakhir dalam jaringan dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Kesimpulannya, Routing dinamik adalah pengisian data routing
secara otomatis pada table routing.

Dynamic Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Dalam dinamik router, Admin hanya menentukan bagaimana
router mempelajari paket, otomatis router akan mempelajarinya sendiri. Rute pada dinamik routing akan
berubah sesuai dengan yang dipelajari oleh router.

Dynamic routing digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu rute untuk tujuan yang sama.
Dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protocol routing. Protocol ini
digunakan untuk mengikuti perubahan kondisi pada suatu jaringan. Protocol routing didesain tidak hanya
untuk rute backup jika rute utama tidak berhasil,  tapi juga untuk menentukan rute mana yang terbaik
untuk ke tujuan.
Macam-macam Routing Dynamic :
 RIP (Routing Information Protocol)
 IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
 OSPF (Open Shortest Path First)
 EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
 BGP (Border Gateway Protocol)
Perbedaan Spesifik antara Routing Static dan Dynamic:
Routing Static Routing Dynamic
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara otomatis
routing
Routing table dibuat dan dihapus secara Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
manual
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF

Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX


system seperti router

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud routing?
2. Apakah fungsi routing?
3. Sebutkan jenis – jenis routing!
4. Sebutkan perbedaan antara routing static dengan routing di namis!
5. Bagaimana konfigurasi dinamis routing?

Jawaban
1. Proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan
satu ke jaringan lainnya.
2. Menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling
berkomunikasi).
3. Minimal Routing ,Static Routing, dan Dynamic Routing.
4.
Routing Static Routing Dynamic
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing
routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara Routing table dibuat dan dihapus
manual secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP
atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system Microsoft mendukung RIP untuk IP
seperti router dan IPX/SPX
5. Router membuat table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga
saling berhubungan dengan router lainnya. Dynamic routing merubah isi table routing secara otomatis
tergantung dari keadaan jaringan. Dengan kata lain, router akan mengetahui keadaan terakhir dalam
jaringan dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengevaluasi routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengevaluasi routing statis
3.4.1 Menyimpulkan routing statis
3.4.2 Menilai routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
4.4.1 Mendemosntrasikan routing statis
4.4.2 Menerapkan routing statis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing statis dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing statis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan routing statis dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan routing statis
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Routing statis
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang atau cara menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan
routing statis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
routing statis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
routing statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
1. Routing adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan ip address tujuan untuk mengirim paket. Jika routing yang digunakan adalah statik
maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan
atau menghapus rute statis jika ada perubahan topologi. Konsep dasar dari routing adalah bahwa
router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP
paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan
kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada
default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat
penting untuk mempunyai routing table yang tepat dan benar. Supaya pada tabel routing tepat dan
benar, maka perlu bantuan dari network admin untuk membuatnya, oleh karena itu routing static
adalah pilihan tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil
Routing di bagi menjadi 2 : • Routing Statis (static routing) • Routing Dinamis(dynamic routing)
Static routing adalah yang di lakukan secara manual oleh admin jaringan , static routing
merupakan routing yang paling sederhana yang dapat di lakukan pada jaringan komputer, dalam
mengunakan routing static kita harus mengisi setiap entry pada forwarding table di setiap router
yang berada di dalam jaringan Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian: •
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router • Router melakukan routing berdasarkan
informasi dalam table routing • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Administrative Distance Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan
reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance maka makin realibel rutenya.
Default administrative distance pada routing statis adalah 1. Nilai dari administrative distance
adalah antara 0 sampai 255 yang diberikan setalah next-hop atau gateway.
2. Konfigurasi Routing Statik Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut •
Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan addresstujuan • Tambahkan ke dalam tabel
route tujuan address • Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau
terhubung secara langsung ke router tetangga. Routing Default • Default routing digunakan untuk
merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table routing. •
Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet. • Secara
aktual menggunakan format dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.x.x.x Troubleshooting Routing
Statik Untuk troubleshooting routing statik kita dapat menggunakan tool ping dan traceroute.
Contoh jika kita dalam router A kemudian kita lakukan ping ke local network jaringan router C
tidak berhasil atau gagal gunakan perintah traceroute untuk mengetahui jalur mana yang putus.
Kemungkinan masalahnya berada pada router B atau router C. Remote router B dan lakukan ping
ke router C pastikan berhasil karena router B terhubung langsung dengan router C. Penentuan
Jalur dalam Routing Statik ( Path ) Router menggunakan dua fungsi dasar: • Fungsi penentuan
jalur • Fungsi switching Penentuan jalur terjadi pada layer network. Fungsi penentuan jalur
menjadikan untuk mengevaluasi jalur ke tujuan dan membentuk jalan untuk menangani paket.
Router menggunakan tabel routing untuk menentukan jalur terbaik dan kemudian fungsi switching
untuk melewatkan paket. Dynamic Routing Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah
router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing
mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing
3. yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini,
router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah
yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table
routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator
tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya
menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya
sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu
digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang
dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang
secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing
yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke
rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan
secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat
tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak
terpendek antara device pengirim dan device tujuan. Macam-Macam dari Routing Dinamis
(Dynamic Router) adalah 1. RIP (Routing Information Protocol) 2. IGRP (Internal Gateway
Routing Protokol) 3. OSPF (Open Shortest Path First) 4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway
Routing Protokol) 5. BGP (Border Gateway Protokol) Pengertian RIP (Router Information
Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima
Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang
pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC
Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti
nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network
Services.
4. RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router
yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router
selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP
yaitu : Host, network, subnet, rute default. Kelebihan Dari RIP sebagai berikut : • Menggunakan
metode Triggered Update. • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing. • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update). • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. RIP terbagi menjadi dua
bagian, yaitu: a. RIPv1 RIP v1 - Hanya mendukung routing classfull - Tidak ada info subnet yang
dimasukkan dalam perbaikan routing - Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- Perbaikan routing broadcast RIP versi 1 mempunyai karakteristik: 1. Distance Vector Routing
Protocol 2. Menggunakan metric yaitu hop count 3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap
sebagai unreachable 4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec 5. Mengirimkan update
secara broadcast ke 255.255.255.255 6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default
maximumnya adalah 6 7. Menjalankan auto summary secara default 8. Paket update RIP yang
dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520 9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan
bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2 10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak
menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan
CIDR.
5. Mempunyai AD 120 b. RIPv2 RIP versi 2 - mendukung routing classfull dan routing classless -
info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing - mendukung VLSM (Variabel Length Subnet
Mask) - perbaikan routing multicast Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1.
Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi
yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini. Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 :
- Distance Vector Routing Protocol - Metric berupa hop count - Max hop count adalah 15 -
Menggunakan port 520 - Menjalankan auto summary secara default PerbedaanRIP v2 dengan RIP
v.1 : - Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang
dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR - Mengirimkan paket update &
menerima paket update versi 2 - Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9 - Auto
Summary dapat dimatikan - Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat
mencegah routing update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya 2. IGRP (Interior
Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
6. Protokol routing distance vector · Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth,
load, delay dan reliability · Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik Pengertian
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh
perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan
sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol
routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing
berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100 IGRP
merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran
bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan
untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih
alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP
mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat
menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis
kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun. Pada IGRP ini routing dilakukan secara
matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut
sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus
diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility. Isi dari informasi routing adalah: Identifikasi
tujuan baru, Mempelajari apabila terjadi kegagalan. IGRP mengirimkan update routing setiap
interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP
adalah: Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek Kemampuan ke segmen dengan
bandwidth dan delay yang berbeda Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar Secara default,
IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP
dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite
Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability Operasi IGRP
7. Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu
pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya
dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima
pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa
digunakan untuk mengirimkan pesan. Tujuan dari IGRP • Penjaluran stabil dijaringan kompleks
sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. • Overhead rendah, IGRP sendiri tidak
menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya. • Pemisahan lalu lintas antar beberapa
rute paralel. • Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal. •
Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. •
Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran •
Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya
Perubahan IGRP Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP
(Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara
router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan
langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external route
untuk setiap route yang berasal dari Routing protocol non EIGRP, Routing protocol IGRP dengan
AS number yang sama. 3. OSPF (Open Short Path First) · Protokol routing link-state · Merupakan
open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 · Menggunakan algoritma SPF untuk
menghitung cost terendah · Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan
topologi jaringan Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol
berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana
Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan
kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak
memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan
sebagai jaringan eksternal.
8. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah
routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat
menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing
protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan
konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.
Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur
terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-
jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. OSPF
memiliki 3 tabel di dalam router : • Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database.
Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap
router mempunyai Routing table yang berbeda-beda. • Adjecency database, Database ini berisi
semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda. •
Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya. Kelebihan dari OSPF sebagai berikut Tidak menghasilkan routing loop
Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah
tujuan Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat Kekurangan dari OSPF sebagai berikut : Membutuhkan basis data yang
besar Lebih rumit 4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan
algoritma advanced distance vector · Menggunakan protokol routing enhanced distance vector ·
Menggunakan cost load balancing yang tidak sama · Menggunakan algoritma kombinasi antara
distance vector dan link-state · Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jalur terpendek
9. Pengertian EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil
pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing
pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam
tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari
Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol
penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain. EIGRP
(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini
hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router
yang lain. Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke
jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-
update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan
perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar. Pada EIGRP ini terdapat dua tipe
routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-
sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi. EIGRP
sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan
dua tipe routing protocol,yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam
pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip
kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-
vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol
yaitu mengirimkan semacam hello packet. Algoritma EIGRP EIGRP memiliki sistem
pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang dikenal dengan nama
DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table.DUAL
digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah
loopless routing environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan,
DUAL mengirimkan sebuah packet query kepada network yang berseberangan denganya maupun
router yang terkoneksi langsung dengan dia. Selama mengirimkan query packet ,setiap router
akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan
mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah
jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh router yang mengirimkan query
packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router yang mana yang akan menjadi
Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible successor. Successor akan menjadi
jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling efissien yang untuk menuju kesebuah
network yang dapat di jangkau oleh DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan dengan
10. menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor adalah
jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih jalur
successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan protocol EIGRP
menentukan feasible successor. Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL
kan mengirimkan kembali query packet ke masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah
ia pelajri dari pengiriman query paket akan disimpan dalam sebuah routing table. DUAL
memungkinkan router EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router tetangga
looped atau free-loop dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP untuk
menemukan jalur alternatif tanpa harus menunggu update dari router lain. Struktur Data EIGRP
EIGRP menggunakan beberapa tipe packet : Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address
224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router
tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan mati Pengiriman hello packet tersebut bersifat
simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time
router tetangga tidak membalas hello paket tadi maka router tersebut akan dianggap dalam
keadaan mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15
second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk pathnya dan tidak memerlukan. Update
packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau oleh router. Ketika sebuah
router baru ditemukan Update packets dikirim secara unicast sehingga router dapat membangun
topologi table.dalam kasus lain, Update packets dikirim secara multicast untuk perubahan link-
cost. Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang tidak berisikan data, packet
Acknowledgement memuat non zero acknowledgement number dan selalu dikirimkan dengan
mengunakan unicast address, acknowledgement merupakan sebuah pemberitahuan bahwa paket
datanya telah diterima. query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan
secara multicast yang akan meminta sebuah route. Selama mengirimkan query packet ,setiap
router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan
mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah
jaringan tertentu. reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors.
Reply packets dikirim untuk merespon Query packet yang menginstrusikan bahwa router
pengirim tidak memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible successors masih tetap ada.
Reply packets adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query packet.
Teknologi EIGRP Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4
teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain. Neighbor
discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secara dinamis
mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus
mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-
overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router menerima
Hello packet dari
11. Router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan
keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi. Reliable Tansport Protocol (RTP)
bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router.
RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast. Untuk
efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang
mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu
mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut,
EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang
menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti
update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat
sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet
sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam
keberadaan bermacam-macam kecepatan links. DUAL finite-state machine menaruh keputusan
proses untuk semua perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh
semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk memilih jalur yang
efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di dalam tabel routing berdasarkan
successors yang telah dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang berdekatan yang
digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router
tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi,
DUAL mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk
menghindari penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur
cadangan) yang disebut fesible successor. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada
layer network yang memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung
jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi di dalam protocol
IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan
pada DUAL tentang informasi yang baru saja diterima. 5. BGP (Border Gateway Protocol) –
menggunakan algoritma distance vector · Menggunakan routing protokol distance vector ·
Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client · Digunakan untuk merutekan trafik internet
antar autonomous system Pengertian Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis
routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu
jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP
termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP). Dengan adanya
EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous
System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing
pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat
rumit dan kompleks. BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia
komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan
pengumpulan rute, pertukaran rute dan
12. Menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti
dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan
BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam
kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector
exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan
lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP. Karakteristik BGP Menggunakan
algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin
table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling
berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. 1. Digunakan antara ISP dengan ISP dan
client-client. 2. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system. 3. BGP
adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu
mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya. 4.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179. 5.
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik. 6. Metrik
(atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
7. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang
diterimanya dari router BGP lain BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur
trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1
ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik
di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki
dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng- advertise). Salah satu
kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak
diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise,
atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang
lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan. Beberapa versi BGP BGP versi 1 Ukuran
message 8 – 1024 byte. Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh
informasi routing. Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived
information, Incomplete BGP versi 2 Ukuran message 19 – 4096 byte. Menghilangkan konsep up,
down, dan horizontal di antara AS-AS Menambahkan konsep path-attribute.
13. BGP versi 3 Ukuran message 19 – 4096 byte Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute
BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS. Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan
path attribute Next-hop BGP versi 4 Ukuran message 19 – 4096 byte. Path atribute AS telah
dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual. Inter-AS Metric
path attribute telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute. Local
preference path attribute ditambahkan. Aggregator path attribute ditambahkan. Dukungan untuk
CIDR (Classless Inter Domain Routing) Ringkasan Operasi BGP Saat sebuah router BGP baru
dibangun, peer-peer BGP dengan sendirinya melakukan pertukaran tabel routing yang mereka
miliki, setelah itu peer-peer mengirim notifikasi atau pemberitauan berkaitan dengan perubahan
yang terjadi pada tabel routing. Update message memberi informasi peer BGP hanya untuk satu
path. Bila perubahan yang timbul mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu
dikirim. Setelah BGP menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan
membuat keputusan untuk mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya
hanya satu path yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan. BGP menggunakan atribut path
(path attribute) yang dilepas kepadanya melalui update message agar bisa menentukan satu path
terbaik bagi setiap tujuan. Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting
dimengerti. Mereka saling bertukar pesan (message) untuk membuka dan mengkonfirmasi
parameter-parameter koneksi. Alur data awal yang dihasilkan tidak lain berupa keseluruhan tabel
routing BGP, yang selanjutnya beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan pada
tabel routing. BGP dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel
routing. Oleh karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel routing
BGP dari semua peer-nya selama durasi koneksi tertentu. Pesan KeepAlive dikirim secara
periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification dikirim untuk merespon
adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi. Jika sebuah koneksi menemukan sebuah
error, pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun ditutup. Perangkat Hardware & Software
untuk Komunikasi BGP Perlengkapan yang dibutuhkan adalah router komersial seperti Cisco
router dan Bay router atau klon-klon PC yang menjalankan Linux, BSD, atau varian Unix lainnya
dibantu dengan program yang dinamakan gated untuk memanage BGP. eBGP vs iBGP BGP
mensupport dua tipe pertukaran informasi routing: Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda
(external BGP atau eBGP) Pertukaran dalam satu AS tunggal (internal BGP atau iBGP) Sebuah
sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya
yang dikenal dengan neighbor atau peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam
sebuah grup BGP internal, semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama.
Grup internal
14. Menggunakan rute-rute dari IGP untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-
adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di antara router-router internal lain yang
menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP yang diterima
dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP.
eBGP dan iBGP saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga
berbagi algoritma. Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda,
sedang iBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP
termasuk salah satu “interior routing protocol” yang dapat digunakan untuk melakukan routing
aktif dalam sebuah network. Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak bosan-
bosannya mencoba meng-advertise setiap rute BGP yang diketahui ke semua orang sehingga
mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang iBGP pada dasarnya cukup sulit
bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute- rute. Speaker iBGP dalam lingkungan network
harus melakukan peer dengan semua speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja (routing
mesh). AS Number (ASN) ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS.
Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number from The American Registry for Internet
Numbers). Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS: Unique Routing Policy
Multi-homed Site AS-Path Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi
‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute
ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga membentuk sebuah alur atau path (AS-Path)
Kegunaan AS-Path: Memberikan penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network.
Merupakan salah satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar”
melalui BGP dimasukkan ke dalam tabel routing IP. Memungkinkan untuk melakukan routing
policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu. BGP Message Open: untuk membuat
koneksi BGP di antara 2 sistem BGP Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas
network. KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis.
Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di
antara sistem-sistem BGP akan ditutup.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud routing?
2. Bagaimanakah konsep dasar routing?
3. Sebutkan 3 bagian cara kerja routing static!
4. Apakah fungsi rute – rute pada IGP?
5. Apakah kelemahan BGP routing?
Jawaban
1. Proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang dituju
2. Bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header
IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan
kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default
route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut
3. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router • Router melakukan routing berdasarkan
informasi dalam table routing • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Administrative
Distance
4. Memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress
5. Mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
3.5.1 Mengetahui permasalahan routing statis
3.5.2 Mengatasi permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis
4.5.1 Menguji konfigurasi routing statis
4.5.2 Menilai konfigurasi routing statis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan permasalahan
routing statis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan routing statis
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi routing statis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi routing statis
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan konfigurasi routing statis
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
routing statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat permasalahan, membagi, menguji, menilai
2 Kegiatan Inti permasalahan routing statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat permasalahan, membagi, menguji, menilai permasalahan routing statis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
permasalahan, membagi, menguji, menilai permasalahan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan permasalahan routing statis
2. Peserta didik mencoba membagi, menguji, menilai permasalahan routing
statis petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing statis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan
lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan
beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya.
Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-
router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan
akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan
berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya 
beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat
membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak
sedikit dalam  jaringan yang besar.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel
routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi
routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini,
router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Dynamic routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran
yang didapatkan oleh router.
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat
networknya.
     1.    Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2.    Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network).
Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple. 
Kelebihan Routing Statis 
1.    Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
     2.    Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
3.    Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan Routing Statis  
     Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway
nya)
Kelebihan Routing Dinamis 
      1.    Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
 2.   Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
 3.    Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan. 
Kekurangan Routing Dinamis
      1.    Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
      2.    Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router
hingga ada yang cocok.
      3.    Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat
IP yang ada.
      4.    Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara kerja router?
2. Apakah yang dimaksud routing?
3. Sebutkan kekurangan routing dinamis!
4. Apakah kekurangan dari routing statis?
5. Sebutkan kelebihan dari routing statis!

Jawaban
1. Menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan
paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
2. Sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui
sebuah internetwork.
3. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada
yang cocok.
4. Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway
nya)
5. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
     Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
     Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel
(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Mengevaluasi routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Mengevaluasi routing dinamis
3.6.1 Memahami routing dinamis
3.6.2 Menyimpulkan routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis
4.6.1 Menghubungkan routing dinamis
4.6.2 Mendemonstrasikan routing dinamis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing dinamis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan routing dinamis
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Routing dinamis
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang routing dinamis
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan routing dinamis
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan cara menghubungkan routing di depan peserta didik
4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba praktek merakit komputer sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan cara menghubungkan routing dinamis
dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk mengetes peserta didik dalam menghubungkan
routing dinamis
3. Guru memberi tahukan jadwal menghubungkan routing dinamis ke pada
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan,
menilai, menghu bungkan dan mem bandingkan routing dinamis
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, menghu bungkan dan mem
bandingkan routing dinamis
4. Guru memperhatikan peserta didik dalam merakit komputer dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik permasalahan routing dinamis
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam permasalahan
routing dinamis
4. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam permasalahan routing
dinamis
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan routing dinamis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan routing dinamis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Router Dinamis
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri
sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan
membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk
melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan
routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan
bandwidth dari link jaringan.
Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
Keuntungan routing dinamis diantaranya :
 Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
 Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
 Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis diantaranya:
 Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
 Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke
semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat
agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
C. Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis
Macam-macam protokol routing dinamis adalah :
1. RIP (Routing Information Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Routing protokol distance vector
– Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
– Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang
terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network,
subnet, rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1 (RIP versi 1)
– Hanya mendukung routing classfull
– Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
– Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– Perbaikan routing broadcast
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket
update.Akibatnya RIP v.1 11. tidak mendukung VLSM dan CIDR.
12. Mempunyai AD 120
 b. RIPv2 (RIP versi 2)
– mendukung routing classfull dan routing classless
– info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
– mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang
ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2
ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP  v1 :
– Distance Vector Routing Protocol
– Metric berupa hop count
– Max hop count adalah 15
– Menggunakan port 520
– Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan RIP v2 dengan RIP v.1 :
– Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan
sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
– Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
– Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
– Auto Summary dapat dimatikan
– Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim
atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Protokol routing distance vector
– Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan
pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP
adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki
hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda
secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah
mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun
hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state
– Protokol routing link-state
– Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
– Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor
jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat
menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan
besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution –
sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur
terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur
terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced
distance vector
– Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
– Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
– Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
– Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya.
EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke
semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat
cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state.
IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang
terjadi.
5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Menggunakan routing protokol distance vector
– Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
– Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah
routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi
dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan
routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway
protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim
melalui koneksi TCP.
D. Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:
1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus
kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered
update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat
diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung
Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing
ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan
banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan
untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan
proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

Latihan soal
1. Sebutkan macam – macam protokol pada routing dinamis!
2. Apakah kekurangan dari EGP?
3. Apa kelebihan EIGRP?
4. Apakah yang membedakan BGP dengan routing lainnya?
5. Apa yang Anda ketahui tentang route redistribution ?

Jawaban
1. RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, BGP
2. Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
3. Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan
proses. Memerlukan fitur loop avoidance
4. Yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP
termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
5. Sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Tegal, Januari 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(……………………) (……………………)
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis
4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis
3.7.1 menyimpulkan permasalahan routing dinamis
3.7.2 Memahami permasalahan routing dinamis
4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
4.7.1 menguji konfigurasi routing dinamis
4.7.2 Mendemonstrasikan konfigurasi routing dinamis
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan routing
dinamis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan routing
dinamis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi routing dinamis
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
routing dinamis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
routing dinamis

2 Kegiatan Inti 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai, menguji
permasalahan routing dinamis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan routing dinamis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan routing dinamis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan routing dinamis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan
routing dinamis petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
menguji permasalahan routing dinamis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, menguji
permasalahan routing dinamis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan,
menilai, menguji permasalahan routing dinamis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Konfigurasi Routing Static dan Dinamis
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan
lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan
beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya.
Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-
router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan
akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan
berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya 
beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat
membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak
sedikit dalam  jaringan yang besar.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel
routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi
routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini,
router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Dynamic routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket
dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran
yang didapatkan oleh router.
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat
networknya.
    1.    Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2.    Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple. 
Kelebihan Routing Statis 
1.    Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
    2.    Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
     3.    Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan Routing Statis  
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
Kelebihan Routing Dinamis 
      1.    Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  2.    Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3.    Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan. 
Kekurangan Routing Dinamis
1.    Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
2.    Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga
ada yang cocok.
3.    Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP
yang ada.
4.    Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar
Latihan soal
1. Bagaimanakah cara kerja router?
2. Apakah yang dimaksud routing statis?
3. Apakah yang Anda ketahui tentang routing dinamis?
4. Apakah perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis?
5. Apakah kelebihan routing dinamis?

Jawaban
1. Router-router akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama,
dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
2. Sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator
jaringan.
3. Sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
4. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router yang
bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus mengenalkan setiap
alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat network yang ingin dituju.
Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan
dengan Routing Dinamis.
5. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-
router yang berkaitan. 

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli
2017
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi firewall jaringan
4.8 Mengkonfigurasi firewall jaringan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Mengevaluasi firewall jaringan
3.8.1 Menyimpulkan firewall jaringan
3.8.2 Menerapkan firewall jaringan
4.8 Mengkonfigurasi firewall jaringan
4.8.1 Mendemonstrasikan firewall jaringan
4.8.2 menghubungkan firewall jaringan
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan firewall jaringan
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai firewall jaringan dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan firewall jaringan
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan firewall jaringan
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Firewall jaringan
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang firewall jaringan
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan firewall jaringan
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan Mengkonfigurasi firewall jaringan di depan peserta
didik
4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba praktek Mengkonfigurasi
firewall jaringan sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan cara Mengkonfigurasi firewall jaringan
dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk mengetes peserta didik dalam Mengkonfigurasi
firewall jaringan
3. Guru memberi tahukan jadwal Mengkonfigurasi firewall jaringan ke pada
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan,
menilai, menghu bungkan dan mem bandingkan firewall jaringan
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, menghu bungkan dan mem
bandingkan firewall jaringan
4. Guru memperhatikan peserta didik dalam merakit komputer dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik permasalahan firewall jaringan
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam permasalahan
firewall jaringan
4. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam permasalahan firewall
jaringan
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
firewall jaringan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
firewall jaringan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari
beberapa jenis serangan dari komputer luar. Firewall merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa data
pada komputer atau server Web yang terhubung tidak akan bisa diakses siapa saja di Internet. Pihak lain
yang mengakses informasi pribadi atau mengubah situs Web anda akan di blokir oleh Firewall. yaitu
seperangkat program yang saling terhubung, yang beerada di server gateway jaringan, yang berfungsi
untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain. Dengan intranet
suatu perusahaan memungkinkan pekerjanya mengakses ke Internet lebih luas menginstal firewall untuk
mencegah orang luar mengakses sumber daya pribadi untuk mengendalikan data.
Firewall, pada dasarnya bekerja sama dengan program router yang memeriksa setiap paket jaringan
supaya dapat menentukan apakah akan maju ke arah tujuannya. Firewall juga bekerja dengan proxy server
yang membuat permintaan jaringan atas nama pengguna workstation. Komputer yang dirancang khusus
terpisah dari sisa jaringan sering diinstal Firewall, sehingga tidak ada permintaan yang masuk bisa
langsung pada sumber daya jaringan pribadi.
Fungsi Firewall
 Mengontrol dan mengawasi arus paket data yang mengalir di jaringan.
 Firewall berfungsi juga dalam mengaturm memfilter dan mengontrol lalulintas data yang
diizinkan untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi. Beberapa kriteria yang dilakukan
firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :
o Alamat IP dari komputer sumber
o Port TCP/UDP sumber dari sumber.
o Alamat IP dari komputer tujuan.
o Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
o Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.
  Melakukan autentifikasi terhadap akses kejaringan.
 Applikasi firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data.
Manfaat penggunaan Firewall
1. Menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.
2. Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.
3. Memodifikasi paket data yang data di firewall, proses tersebut Network Address Translation
(NAT).
4. Sebagai Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll.
Cara Kerja Firewall
1. Sistem firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam
lingkungan aman yang dilindungi oleh sistem firewall tersebut. Paket data yang tidak lolos
analisis akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan atau komputer yang dilindungi.
2. Penyaring atau filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang
masuk dengan kebijakan yang dibuat untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk.
Sistem juga dapat melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu serta melakukan pencatatan
pada lalu lintas paket data yang mencurigakan.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud firewall?
2. Apakah fungsi firewall?
3. Bagaimanakah cara kerja firewall?
4. Sebutkan manfaat penggunaan firewall!
5. Sebutkan criteria firewall dalam melewatiu paket data!

Jawaban
1. Sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari beberapa jenis
serangan dari komputer luar
2. Untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain
3. Sistem firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam
lingkungan aman yang dilindungi oleh sistem firewall tersebut. Paket data yang tidak lolos analisis
akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan atau komputer yang dilindungi.
Penyaring atau filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang masuk
dengan kebijakan yang dibuat untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk. Sistem juga
dapat melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu serta melakukan pencatatan pada lalu lintas
paket data yang mencurigakan
4. Menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.
Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.
Memodifikasi paket data yang data di firewall, proses tersebut Network Address Translation (NAT).
Sebagai Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll.
5. Alamat IP dari komputer sumber
Port TCP/UDP sumber dari sumber.
Alamat IP dari komputer tujuan.
Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Bistek
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung..
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis permasalahan firewall
4.9 Memperbaiki konfigurasi firewall
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis permasalahan firewall
3.9.1 Memahami permasalahan firewall
3.9.2 Menerapkan permasalahan firewall
4.9 Memperbaiki konfigurasi firewall
4.9.1 menguji konfigurasi firewall
4.9.2 Menyusun konfigurasi firewall
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan permasalahan
firewall dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan firewall
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi firewall dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi firewall dengan
tepat
E. Materi Pembelajaran
Permasalahan firewall
F. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
firewall
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan pada
perangkat keras
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghu bungkan, membagi, menguji dan
menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menghu bungkan, membagi, menguji dan menilai permasalahan dan
konfigurasi firewall
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, menguji dan menilai permasalahan dan
konfigurasi firewall
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, menguji dan menilai
permasalahan dan konfigurasi firewall petunjuk dari guru sebagai
pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan, membagi,
menguji dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, menguji
dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi,
menguji dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi firewall
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Saat anda ingin mensetting firwall pada komputer anda tampil pesan Due to an unidentified problem,
Windows cannot display Windows Firewall settings, apa yang terjadi, menurut informasi dari microsoft
adalah sbb :
 Windows Firewall/Internet Connection Sharing (ICS) is not displayed in the Services list in
Control Panel.
 Windows Firewall/Internet Connection Sharing (ICS) is displayed in the Services list, but you
cannot start this service.
 anda menerima pesan galat “Due to an unidentified problem, Windows cannot display Windows
Firewall settings.” ketika anda mencoba mengakses setting windows firewall
Permasalahan:
Masalah ini disebabkan file SharedAccess.reg hilang atau rusak. sebuah File yang mewakili
SharedAccess.reg layanan Windows Firewall.
Penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan salah satu metode berikut
Metode 1:
Cari “Setup API InstallHinfSection” fungsi untuk menginstal Windows Firewall
Untuk menginstal windows firewall ikuti langkah-langkah ini
 klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
 pada prompt perintah, ketik baris berikut
 Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian
tekan ENTER
 Restart Windows,
 klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
 pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
 klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.
Metode 2:
Karena untuk metode ke 2 ini sedikit bermain dengan regsitry, jadi saya sarankan anda untuk memabaca
lebih detail pada situs microsoft itu sendiri klik disini untuk mulai membaca.
Informasi tambahan:
Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah berikut
 klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
 Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
Cara yang lain
 download file sharedaccess.reg
 setelah di download kemudian extract dulu,,
 double klik file sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows
 kemudian restart komputer anda.
 setelah restart,
 pada run, ketik cmd
 muncul command console, ketik netsh firewall reset
 kemudian coba buka firewall,,
jika masih belum bisa
 pada run, jalankan command ini,
 rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf
 restart komputer
 setelah restart, pada run ketik  cmd /k netsh firewall reset
 coba buka kembali firewall anda,,
belum bisa lagi
 pada run ketik, netsh winsock reset
 kemudian restart
 cek windows firewall anda.
Cara Mengatasi Windows Firewall yang tidak bisa dibuka (error)
Permasalahan:
Masalah ini disebabkan oleh SharedAccess.reg hilang atau file rusak. sebuah File yang mewakili
SharedAccess.reg layanan Windows Firewall .
Penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan salah satu metode berikut
Download file sharedaccess.reg, setelah di download kemudian extract dulu,, double klik file
sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows kemudian restart komputer anda.
Cara 1:
Panggil "Setup API InstallHinfSection" fungsi untuk menginstal Windows Firewall
Untuk menginstal windows firewall ikuti langkah-langkah ini
    * klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
    * pada prompt perintah, ketik baris berikut :
Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian tekan
ENTER
    * Restart Windows,
    * klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
    * pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
      klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.

Cara 2:
Karena untuk metode ke 2 ini sedikit bermain dengan regsitry, jadi saya sarankan anda untuk memabaca
lebih detail pada situs microsoft itu sendiri klik disini untuk mulai membaca.
informasi tambahan:
Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah berikut
    * klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
    * Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
Jika masih belum bisa, ya berarti windows anda perlu di install ulang lagi

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara menyelesaaikan permasalahan file shared access.reg hilang atau rusak?
2. Bagaimanakah cara memverifikasi firewall sudah berjalan?
3. Bagaimana cara mengatasi SharedAccess.reg hilang atau file rusak?
4. Bagaimanakah cara memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan?
5. Apakah yang harus diloakukan apabila sudah memverifikasi windows firewall tetapi tetap tidak
berjalan?

Jawaban
1. Klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
pada prompt perintah, ketik baris berikut
Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian tekan
ENTER
Restart Windows,
klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.
2. Klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan bahwa
status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
3. Download file sharedaccess.reg, setelah di download kemudian extract dulu,, double klik file
sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows kemudian restart komputer anda.
4.  Klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
 Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif
5. Windows anda perlu di install ulang lagi

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Bogor, Juli 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(Yogi Imanudin, S.Pd) (Ujang Fajar Budianto)

Anda mungkin juga menyukai