Anda di halaman 1dari 8

F4 : Gizi

1. Penyuluhan MPASI (done)


MPASI (MAKANAN PENDAMPING ASI) LIMA BINTANG
TANGGAL 06 Juli 2021
PESERTA HADIR Masyarakat
LATAR BELAKANG MPASI adalah makanan dan minuman yang diberikan kepada anak usia 6–24 bulan untuk
pemenuhan kebutuhan gizinya. WHO bersama dengan Kementrian Kesehatan dan Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menegaskan bahwa usia hingga 6 bulan hanya
diberikan ASI eksklusif saja. Oleh karena itu, MPASI baru bisa diperkenalkan kepada bayi
ketika bayi berusia 6 bulan keatas MPASI disebut sebagai makanan pergantian dari ASI ke
makanan keluarga yang dilakukan secara bertahap baik dari jenis, frekuensi pemberian,
jumlah porsi dan bentuk makanan yang disesuaikan dengan umur dan kemampuan bayi
untuk mencerna makanan. Aktivitas bayi setelah usia 6 bulan semakin banyak sehingga
makanan pendamping dari ASI diperlukan guna memenuhi kebutuhan gizi untuk
perkembangan dan pertumbuhan bayi. Mulai usia 6 bulan, bayi mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat sehingga bayi memerlukan asupan yang lebih banyak. Aktivitas bayi
semakin banyak seperti mengangkat dada, berguling, merangkak, belajar duduk dan belajar
berjalan sehingga perlu energi lebih banyak yang didapat dari asupan makanannya.
PERMASALAHAN - Masih banyak ibu yang belum mengerti tentang MPASI Lima Bintang
- Masih banyak kasus anak dengan gizi kurang dan pemberian MPASI sebelum usia atau bahkan
terlambat pemberian MPASI.
PERENCANAAN DAN Dilakukan kegiatan penyuluhan MPASI Lima Bintang di Balai Desa Parit Baru yang dilakukan oleh
PEMILIHAN dokter internsip Bersama Ibu Bidan.
INTERVENSI
PELAKSANAAN - Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 06 Juli 2021
Waktu : Pukul 09.30 – 10.30
Tempat : Balai Desa Parit Baru
- Ibu diedukasi mengenai MPASI Lima Bintang
- Kegiatan berlangsung kurang lebih 90 menit
MONITORING & - Ibu tampak antusias dan kegiatan berlangsung lancar.
EVALUASI - Keterbatasan media penyuluhan membuat beberapa variasi menu MPASI yang mudah dilakukan
tidak dapat ditampilkan.
- Tanya jawab di akhir kegiatan, penurunan kasus di wilayah tempat tinggal, sistem koordinasi
masyarakat, kader dan fasilitas pelayanan Kesehatan.

2. KIE Gizi Seimbang pada Pasien Dislipidemia


PENYULUHAN GIZI SEIMBANG CEGAH DISLIPIDEMIA
TANGGAL 30 September 2021
PESERTA HADIR Masyarakat

LATAR BELAKANG Dislipidemia diketahui sebagai faktor risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Penyakit
kardiovaskular membunuh lebih dari 4 juta orang di Eropa setiap tahunnya dengan angka
mortalitas pada wanita lebih tinggi, sekitar 2,2 juta wanita dibandingkan 1,4 juta pada pria.
Namun, penelitian menyatakan bahwa cardiovascular death pada usia dini (<65 tahun) lebih
sering terjadi pada pria (490.000 pada pria berbanding 193.000 pada wanita). [6] Di
Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner berkisar 1,5%. Pilar utama dalam pengelolaan
dislipidemia adalah modifikasi pola hidup sehat, yaitu modifikasi diet, latihan
jasmani/olahraga, dan menjaga berat badan normal. Modifikasi pola hidup sehat bila sudah
dilakukan tetapi kadar kolesterol masih tinggi maka dapat dibantu dengan menggunakan obat
– obatan sesuai anjuran dan pengawasan dokter.
PERMASALAHAN - Tingginya kasus dislipidemia yang ditemui di poli dalam praktek sehari-hari.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dislipidemia
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang
PERENCANAAN DAN Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Gizi Seimbang Cegah Dislipidemia di Ruang Tunggu
PEMILIHAN Poli Puskesmas Selakau yang dilakukan oleh dokter internsip.
INTERVENSI
PELAKSANAAN - Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 30 September 2021
Waktu : Pukul 08.00 – 08.30
Tempat : Ruang Tunggu Poli Puskesmas Selakau
- Keluarga diedukasi mengenai gizi seimbang cegah dislipidemia
- Kegiatan berlangsung kurang lebih 30 menit
MONITORING & - Masyarakat tampak antusias dan kegiatan berlangsung lancar.
EVALUASI - Tulisan pada slide Komputer layer kurang bersar sehingga tidak tampak jelas oleh peserta
- Lalu Lalang kegiatan di Puskesmas menyebabkan peserta kurang konsentrasi
- Tanya jawab di akhir kegiatan, penurunan kasus di wilayah tempat tinggal, sistem koordinasi
masyarakat, kader dan fasilitas pelayanan Kesehatan.

3. KIE Gizi Seimbang cegah Dislipidemia


PENYULUHAN GIZI SEIMBANG CEGAH DISLIPIDEMIA
TANGGAL 05 Oktober 2021
PESERTA HADIR Masyarakat

LATAR BELAKANG Dislipidemia diketahui sebagai faktor risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Penyakit
kardiovaskular membunuh lebih dari 4 juta orang di Eropa setiap tahunnya dengan angka
mortalitas pada wanita lebih tinggi, sekitar 2,2 juta wanita dibandingkan 1,4 juta pada pria.
Namun, penelitian menyatakan bahwa cardiovascular death pada usia dini (<65 tahun) lebih
sering terjadi pada pria (490.000 pada pria berbanding 193.000 pada wanita). [6] Di
Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner berkisar 1,5%. Pilar utama dalam pengelolaan
dislipidemia adalah modifikasi pola hidup sehat, yaitu modifikasi diet, latihan
jasmani/olahraga, dan menjaga berat badan normal. Modifikasi pola hidup sehat bila sudah
dilakukan tetapi kadar kolesterol masih tinggi maka dapat dibantu dengan menggunakan obat
– obatan sesuai anjuran dan pengawasan dokter.
PERMASALAHAN - Tingginya kasus dislipidemia yang ditemui di poli dalam praktek sehari-hari.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dislipidemia
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang
PERENCANAAN DAN Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Gizi Seimbang Cegah Dislipidemia di Ruang Tunggu
PEMILIHAN Poli Puskesmas Selakau yang dilakukan oleh dokter internsip.
INTERVENSI
PELAKSANAAN - Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 05 Oktober 2021
Waktu : Pukul 08.00 – 08.30
Tempat : Ruang Tunggu Poli Puskesmas Selakau
- Keluarga diedukasi mengenai gizi seimbang cegah dislipidemia
- Kegiatan berlangsung kurang lebih 30 menit
MONITORING & - Masyarakat tampak antusias dan kegiatan berlangsung lancar.
EVALUASI - Tulisan pada slide Komputer layer kurang bersar sehingga tidak tampak jelas oleh peserta
- Lalu Lalang kegiatan di Puskesmas menyebabkan peserta kurang konsentrasi
- Tanya jawab di akhir kegiatan, penurunan kasus di wilayah tempat tinggal, sistem koordinasi
masyarakat, kader dan fasilitas pelayanan Kesehatan.

4. Penyuluhan Gizi Seimbang Cegah Dislipidemia


PENYULUHAN GIZI SEIMBANG CEGAH DISLIPIDEMIA
TANGGAL 08 Oktober 2021
PESERTA HADIR Masyarakat

LATAR BELAKANG Dislipidemia diketahui sebagai faktor risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Penyakit
kardiovaskular membunuh lebih dari 4 juta orang di Eropa setiap tahunnya dengan angka
mortalitas pada wanita lebih tinggi, sekitar 2,2 juta wanita dibandingkan 1,4 juta pada pria.
Namun, penelitian menyatakan bahwa cardiovascular death pada usia dini (<65 tahun) lebih
sering terjadi pada pria (490.000 pada pria berbanding 193.000 pada wanita). [6] Di
Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner berkisar 1,5%. Pilar utama dalam pengelolaan
dislipidemia adalah modifikasi pola hidup sehat, yaitu modifikasi diet, latihan
jasmani/olahraga, dan menjaga berat badan normal. Modifikasi pola hidup sehat bila sudah
dilakukan tetapi kadar kolesterol masih tinggi maka dapat dibantu dengan menggunakan obat
– obatan sesuai anjuran dan pengawasan dokter.
PERMASALAHAN - Tingginya kasus dislipidemia yang ditemui di poli dalam praktek sehari-hari.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dislipidemia
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang
PERENCANAAN DAN Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Gizi Seimbang Cegah Dislipidemia di Ruang Tunggu
PEMILIHAN Poli Puskesmas Selakau yang dilakukan oleh dokter internsip.
INTERVENSI
PELAKSANAAN - Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Jumat, 08 Oktober 2021
Waktu : Pukul 08.00 – 08.30
Tempat : Ruang Tunggu Poli Puskesmas Selakau
- Keluarga diedukasi mengenai gizi seimbang cegah dislipidemia
- Kegiatan berlangsung kurang lebih 30 menit
MONITORING & - Masyarakat tampak antusias dan kegiatan berlangsung lancar.
EVALUASI - Tulisan pada slide Komputer layer kurang bersar sehingga tidak tampak jelas oleh peserta
- Lalu Lalang kegiatan di Puskesmas menyebabkan peserta kurang konsentrasi
- Tanya jawab di akhir kegiatan, penurunan kasus di wilayah tempat tinggal, sistem koordinasi
masyarakat, kader dan fasilitas pelayanan Kesehatan.

5. Penyuluhan Gizi Seimbang Obesitas Tak Datang


PENYULUHAN GIZI SEIMBANG OBESITAS TAK DATANG
TANGGAL 05 Oktober 2021
PESERTA HADIR Masyarakat

LATAR BELAKANG Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Pada
kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB) melebihi berat yang
diinginkan. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight
yang sebenarnya berbeda, obesitas adalah penumpukan lemak tubuh yang berlebih yang
menyebabkan BB jauh diatas normal, sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah
keadaan dimana BB seseorang melebihi BB normal. World Health Organization (WHO)
memperkirakan, di dunia ada sekitar 1.6 milyar orang dewasa berumur 15 tahun kelebihan
berat dan setidak-tidaknya sebanyak 400 juta orang dewasa gemuk (obese) pada tahun 2005,
dan diperkirakan >700 juta orang dewasa akan gemuk (obese) pada tahun 2015 (WHO,
2000).Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa 8.8% orang
dewasa berumur 15 tahun kelebihan berat dan 10.3% gemuk. Tingginya prevalensi ini, telah
membuat obesitas mendapat perhatian yang cukup singnifikan dalam medis.
PERMASALAHAN - Para penderita obesitas maupun overweight tidak memahami bahwa pola makannya selama ini
tidak memenuhi gizi seimbang sehingga menyebabkan obesitas
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obesitas
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang
PERENCANAAN DAN Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Gizi Seimbang Tolak Obesitas di Ruang Tunggu Poli
PEMILIHAN Puskesmas Selakau yang dilakukan oleh dokter internsip.
INTERVENSI
PELAKSANAAN - Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 05 Oktober 2021
Waktu : Pukul 08.00 – 08.30
Tempat : Ruang Tunggu Poli Puskesmas Selakau
- Keluarga diedukasi mengenai Gizi Seimbang Tolak Obesitas
- Kegiatan berlangsung kurang lebih 30 menit
MONITORING & - Masyarakat tampak antusias dan kegiatan berlangsung lancar.
EVALUASI - Tulisan pada slide Komputer layer kurang bersar sehingga tidak tampak jelas oleh peserta
- Lalu Lalang kegiatan di Puskesmas menyebabkan peserta kurang konsentrasi
- Tanya jawab di akhir kegiatan, penurunan kasus di wilayah tempat tinggal, sistem koordinasi
masyarakat, kader dan fasilitas pelayanan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai