Anda di halaman 1dari 44

SISTEM SIRKULASI

Oleh :
Edy Ramdhani, dr
SISTEM SIRKULASI TERDIRI ATAS :
1. SISTEM CARDIOVASKULAR
 Jantung
 Pembuluh Darah Afferent / Arteri
 Pembuluh Darah Efferent / Vena
 Pembuluh Darah Kapiler

2. SISTEM PBLH. LIMFE


Kapiler-kapiler limfe beranastomose dalam
pembuluh yang berakhir pada sistem vaskular darah,
bermuara ke vena-vena besar dekat jantung.
Fungsi Sistem Limfe :
Mengembalikan cairan dari jaringan ke dalam aliran
darah setelah mendapatkan penambahan sel limfosit
dan faktor imunologis lainnya.
STRUKTUR UMUM PEMBULUH DARAH
Lapisan Pembuluh Darah t.a :
1. Tunika Intima (Tunika Interna)
 Selapis sel endotel yang membatasi
permukaan dalam pembuluh darah.
 Lapisan Subendotel : jaringan penyambung
jarang halus yang terkadang mengandung sel
otot polos.
2. Tunika Media
 Sel-sel otot polos yang tersusun melingkar,
diantaranya terdapat kolagen tipe I & III serta
proteoglikan.
3. TUNIKA ADVENTITIA
 Jaringan penyambung dengan serabut elastin &
kolagen type I.

 T. Adventia mendapat nutrisi dari vasa vasorum.


 T. Media mendapat nutrisi dari arteriol.
 T. Intima (avascular) mendapat nutrisi melalui difusi
dari aliran darah.

 Pada pembuluh darah besar (Aorta / Vena Cava)


Ditemukan Vasa Vasorum yg berfungsi :
Utk memberi nutrisi pada T.Media & T.Adventitia
yang tebal.
Vasa Vasorum pada Vena > dari pada Arteri.
 Pada arteri :
 Tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh
membran elastika interna terdiri jaringan ikat
elastin.
 Membran elastika interna ini berlubang-lubang
sehingga zat dapat berdifusi untuk nutrisi sel-sel
yang terletak jauh dalam pembuluh darah.

Pada pembuluh darah besar ( aorta) terdapat


Membran elastika eksterna diantara T.Media & T.
adventitia.
 Syaraf Vasomotor tidak bermielin membentuk jala-jala
dalam laps. Adventitia berakhir diantar sel-sel otot
polos T. Media.
 Syaraf bermielin mencapai T. Intima membentuk
serabut sensoris Vena.
ARTERI
Menurut ukurannya dibedakan atas:
1. ARTERIOL.
2. ARTERI MUSKULER / ARTERI SEDANG.
3. ARTERI ELASTIN / ARTERI SEDANG.

1. ARTERIOL
Diameter 0,5 mm, dengan lumen sempit.
Lapisannya :
 T. Intima tanpa lapisan Subendotel, tidak memiliki
MEI (membran elastika interna).
 T. Media, 1-5 laps sel otot polos tersusun melingkar.
 T. Adventitia tipis, tidak memiliki MEE.
2. ARTERI MUSKULAR / ARTERI SEDANG
 T. Media tebal terdiri 40 lapisan sel otot polos,
sel ini bercampur dengan serabut elastin,
kolagen & Proteoglikan.

3. ARTERI ELASTIN / ARTERI BESAR


 T. Intima paling tebal dibandingkan arteri lain
• Dibatasi oleh sel endotel yg memiliki
mikrovilli, vesikel pinositotik, mikrovilamen &
lisosom.
• Membrana Sub endotel kadang tidak terlihat,
tetapi hubungan fibriler antara membran
plasma dasar & komponen T. Intima terlihat.
• Serabut Jar. penyambung lapisan subendotel,
arahnya longitudinal yang berguna pada waktu
kontraksi ritmis & dilatasi pembuluh darah.

 T. Media mempunyai banyak serat Elastin sehingga


menimbulkan warna kekuningan.
• Membran elastin yg tersusun konsentris, antara
membran & sel-sel otot polos ini tedapat fibril-
fibril kolagen dan zat amorf yang terdiri atas
kondroitin sulfat.

 T. Adventitia mempunyai MEE. Mengandung serabut


elastin dan kolagen.
HISTOFISIOLOGI
 Arteri Besar : pengangkut karena berfungsi untuk
mengangkut darah.
 Banyaknya serabut elastin adalah khas pada struktur
arteri besar yg berfungsi utk mengatur aliran darah,
yg secara periodik melebar dan akan mengabsorbsi
tubrukan akibat denyut jantung yg intermiten.
 Sewaktu diastole jantung, arteri besar kembali ke
ukuran normal shg darah terdorong ke depan maka
tekanan arteri dan aliran darah akan berkurang.

Arteri Sedang disbt arteri penyalur krn berfungsi utk


mengatur aliran darah ke berbagai organ.
 Arteri yg mengalami perubahan paling dini adalah
A.Koroner, pada usia 20 tahunan. Arteri lain dimulai
stlh usia 40 tahunan.

 Aneurisma : Kelemahan pd T.Media karena cacat


embrionik shg menyebabkan dinding arteri menjadi
mudah pecah.

 Arteriosklerosis dimulai pada laps. subendotel ke T.


Media. Obstruksi yang terjadi menyebabkan Infark /
Nekrosis.

 Polipeptida Angiotensin menempel pd sel endotel


pblh darahrangsangan diteruskan ke sel otot polos
arterikontraksi, shg meningkatkan tekanan.
 BADAN KAROTIS AORTA
 Memiliki banyak kapiler yg berbentuk sinusoid yg
dikelilingi oleh sel-sel jernih yg berfungsi untuk
mendeteksi perubahan PH & tekanan CO2 dan O2
dalam darah.
 Ditemukan pada percabangan A.Carotis Comunis &
Aorta.
 Fungsi untuk Kemoreseptor.
ANASTOMOSE ARTERIOVENOSA
Pada struktur ini arteriol yg membentuk kontinuitas
dgn venula tidak lagi memiliki MEI, tetapi memiliki
laps sel-sel otot polos tebal yg tersusun longitudinal
membentuk lembaran yg secara partial atau
keseluruhan mengelilingi lumen pembuluh.
 Kontraksi laps.otot ini menyebabkan penutupan
partial / sementara pembuluh darah, ini berperanan
pada kondisi menstruasi, ereksi & perlindungan tubuh
dari suhu rendah
 Anastomose ini dipersyarafi oleh SSO.
 Fungsi:
 Mengatur aliran darah ke organ.
 Termoregulator, misal: kulit pada ektremitas
VENA
1. VENULA
2. VENA KECIL/ SEDANG
3. VENA BESAR

1. VENULA
Dinding venula relatif tipis,dimeter 0,2-1 mm.
2. VENA KECIL/ SEDANG
Diameter 1-9 mm.
 Vena-vena ukuran kecil/sedang terdapat katup-
katup di dalamnya. Struktur ini terdiri lipatan
semilunaris dari laps dalam pblh yg menonjol
kearah lumen disusun oleh jar. penyambung elastin
& dibatasi kedua sisinya oleh sel endotel.

 Katup-katup terutama pada vena anggota badan


(lengan & tungkai) mendorong darah vena ke
jantung karena kontraksi dari otot rangka di sekitar
vena.
KAPILER
 Menurut struktur dinding sel endotelnya, kapiler
terdiri 3 jenis yaitu:
1. Kapiler Kontinyu.
2. Kapiler Fenestrata/ Perforata.
3. Kapiler Sinusoid.

1. KAPILER KONTINYU
terdiri selapis sel endotel berasal dari mesenkim,
melingkar dlm btk tabung mengelilingi ruangan
silindris dgn diameter 7-9 µm.
2. KAPILER FENESTRATA/ PERFORATA
Memiliki pori-pori / fenestrae diantara dinding sel
endotel. Fenestrae ini ditutupi oleh diafragma. Bisa
dijumpai pd jaringan tempat tjdnya pertukaran zat
antara darah & jaringan yg berlangsung cepat, misal:
Ginjal, Usus dan Klj. Endokrin.

3. KAPILER SINUSOID
 Berkelok kelok dgn diameter bertambah besar
(30-40 µm). Aliran darahnya lambat.
 Dinding dibatasi kontinyu oleh sel-sel endotel,
tetapi terbuka pada ruang-ruang antar sel tempat
kapiler berhubungan dgn jaringan.
 Selain sel endotel juga memiliki sel dgn dinding
bulat yg mempunyai aktivitas fagositosis. Terdapat
pada Hati, organ-organ hemopoetik (sum-sum
tulang & limpa).
 Sepanjang kapiler & arteri kecil terdapat sel
mesenkim dgn tonjolan sitoplasma panjang yg
melingkari sebagian sel-sel endotel (sel-sel
adventitia) atau perisit yg menyelubungi membran
basalis.
 Pada sel-sel endotel yg berdekatan terdapat gap
junction yg memungkinkan tjdnya pertukaran
informasi antara sel-sel.
 Zonula Okludens juga terdpt diantara sel-sel & penting
untuk permeabilitas.

 Kapiler beranastomose secara luas, membtk jala antara


arteri-arteri & vena-vena kecil.

 Arteriol bercabang mjd pblh-pblh kecil yg punya laps


otot polos yg tdk kontinyu (Metarteriol). Metarteriol
bercabang- cabang mjd kapiler-kapiler membtk jala.

 Konstriksi metarteriol membantu mengatur &


mempertahankan perbedaan tekanan dlm 2 sistem.

 Pada kapiler dari metarteriol ditemukan cincin


sederhana dari sel-sel otot polos (sfinkter).
 Sfinkter prekapiler dpt menghentikan aliran darah
dlm kapiler.

 Pada manusia luas permukaan jala-jala kapiler


mendekati 6000 m², diameter total 800 X lbh
besar d.p diameter aorta.

 Aliran darah dlm aorta 320mm/dtk,lm kapiler 0,3


mm/dtk.
Morfologi Dasar Permeabilitas Kapiler
Adanya pori-pori fisiologis a.l:
 Pori-pori pd kapiler fenestrata.
 Celah-celah intersel dimana tjd hubungan antara
sel-sel endotel yg berdekatan.
 Jumlah vesikel pinositotik yg menembus sel-sel
endotel sebagian besar kapiler.
o Peningkatan permeabilitas kapiler dpt ditemukan
pada peradangan, gigitan bisa ular, lebah, histamin
& bradikinin.
o Kapiler pada jaringan otak tdk punya pori-pori &
sedikit vesikel pinositotik.
SISTEM IMUN DAN ORGAN
LIMFOID
KELENJAR LIMFOID
Sel-sel pd sistem imun memiliki kemampuan :
1. Membdkn diri sendiri/makromolekul orgns
sendiri dan yg bkn diri sendiri/benda asing.
2. Mengatur penghancuran dan inaktivasi dari
benda asing.
Sistem imun terdiri atas :
1. Struktur tunggal (nodus limfatikus, limfe).
2. Sel bebas (sel limfosit, sel sistem
fagosit mononukleus).
……………………………………………….…………………KELENJAR LIMFOID

Organ limfoid sentral (sumsum tulang, timus).


Organ limfoid perifer (limpa, nodus lmfaticus, nodulus.
solitarius, tonsil, appendiks, plak peyeri).

Tipe dasar reaksi imun :


 Imunitas seluler, tempat sel imunokompeten bereaksi
melawan dan membunuh mikroorganisme, sel asing, sel
terinfeksi virus. (Diperantarai oleh limfosit T).
 Imunitas humoral, berhubungan dg Anti Bodi yang
menginaktivasi benda asing. Anti bodi diproduksi sel plasma
yang diturunkan dari limfosit B.
ANTIGEN DAN ANTIBODI
 Antigen, substansi asing yg bertemu dengan
sistem imun tuan rumah. Respon ini mungkin
selular, humoral atau keduanya.
 Antibodi (Imunoglobulin) adalah glikoprotein
plasma yg bersirkulasi, yg dpt berinteraksi scr
spesifik dg determinan antigenik yg mrngsng
pmbntk antibodi. Disekresikn oleh sel plasma.
Dikenali 5 kls imunoglobulin pada manusia :
1. Ig G, plng bnyak,terdiri dua rantai ringan yg
identik dan dua rantai berat yg identik diikat
oleh ikatan disulfida dan tekanan nonkovalen.
Satu2 nya Ig yg melewati plasenta.
2. Ig A, jmlh kecil dalam serum,di temukan dalam
air mata, kolostrum, liur, sekret hidung,
bronkus, usus, prostat, cairan vagina.
3. Ig M, 10% dari imunoglobulin serum.
4. Ig E, meningkat pada alergi.
5. Ig D, konsentrasi dalam plasma darah hanya
0,2% dari imunoglobulin total.
LIMFOSIT B, T dan SEL ANTIGEN-PRESENTING

Limfosit B smsm tlng limfoid sekunder, brdiferensiasi ke sel


plasma yg mnsekresi antibodi. Bbrp sel B yg diaktifkn tdk mnjd
sel plasma sbaliknya menjd sel memori B, yg breaksi dg cpt pd
pemaparan kedua dr antigen yang sama.

Sel T brdiferensiasi mnjd subpopulasi :


1. Sel helper, mnstimuli diferensiasi sel B mnjd sel plasma.
2. Sel suppresor, mngatur imunitas selular dan humoral,mnghmbat
kerja sel helper dan sel sitotoksik.
3. Sel sitotoksik, bkrja lngsng mgakibtkn lisis sel.
4. Sel memori T, pngenalan kmbali antigen.
 Sel NK (natural killer) yaitu limfosit yg tdk
mmpnyai karakteristik molekul penanda sel B
dan sel T. fungsi utama membunuh sel yg
terinfeksi virus dan mmbunuh sel keganasan
kanker.
 Sel antigen – prosenting, mmpunyai kapasitas
utk mproses antigen dan mnhan produk
antigen dlm jangka waktu lama, kmdn
mengaktifkn limfosit. Sel ini di hasilkan dr
smsm tulang sel ini terdiri sel makrofag,sel
langerhans epidermis, sel dendritik orgn
limfoid,sel epitel timus.
TIMUS
 Organ limfoid epitelial, trltk di mediastinum,
mncpai perkembangan slm usia muda.
 Memiliki simpai jrng ikat yg msk ke dlm
parenkim dan mmbagi timus mnjd lobulus.
 Setiap lobulus mempunyai :
1. Korteks : Limfosit T, sel retikular yg tersebar,
makrofag.
2. Medulla : sel retikular epitel, limfosit ukuran
besar dan sedng.
…………………………………………………………..………………………TIMUS

Medulla mengandung badan hassl :


1. Sel retikuler epitel gepeng.
2. Tersusun konsentris.
3. Berdegenerasi.
4. Penuh dg granula keratohialin dan filamen
sitokeratin.
…………………………………………………………..VASKULARISASI TIMUS

 Arteri mmski timus melalui simpai, mengikuti septa


jrng ikat. Kapiler timus mmpnyai endotelium yg tdk
bertingkap dan suatu lamina basalis yg sngt tebal.
 Pmblh kecil dari parenkim korteks dikelilingi oleh
sawar darah timus :
1. Perisit.
2. Lamina basalis pmblh kapiler.
3. Lamina basalis sel retikular epitel.
4. Sel endotelium yg tdk bertingkap.
5. Sel retikular epitel.
…………………………………………………………..………………………TIMUS

Protein yg mrngsng proliferasi dan diferensiasi


Limfosit T :
1. Alfa timosin.
2. Timopoeitin.
3. Timolin.
4. Faktor humoral timus.

Timus jg peka trhdp efek dari hormon :


1. Hormon adrenokortikotropik (ACTH).
2. Somatotropin.
Transplantasi organ :
1. Autograf, bila jaringan atau organ yg di
cangkokkan diambil dari bagian lain
tubuhnya.
2. Isograf, bila jaringan atau organ diperoleh
dari kembar identik.
3. Homograf, bila diperoleh dari individu bukan
sanak klrg dari spesies yg sama.
4. Heterograf, bila diperolh dari spesies yg
berbeda.
PENYAKIT AUTOIMUN, terjadi bila sel
tubuh dimodifikasi oleh penyakit. Sel
tubuh dapat dianggap benda asing yg
membangkitkan reaksi trhdp sel yg
dimodifikasi.
Penyakit ini dpt jg disebabkan oleh
perubahan yg terjd dlm sel limfoid. Yg
mnybkn sel trsebut mnjd agresif terhdp
makromolekul yg normal.
NODUS LIMFATIKUS
Organ brsimpai berbntuk bulat atau
mirip ginjal trdiri atas jaringan limfoid.
Di temukan di :
1. Ketiak.
2. Lipat paha.
3. Spnjng pmblh besar di leher.
4. Toraks.
5. Abdomen,trutama dlm mesentrium.
……………………………………………………………...NODUS LIMFATIKUS

 Jrngn penyambung simpai yg mengelilingi setiap


nodus limfatikus mmbntk trabekula yg msk ke bgn
dalam. Setiap nodus mengandung korteks bagian
luar dan bagian dalam serta medula.
 KORTEKS LUAR
 Sinus subkapsularis.
 Sinus trabekularis.
 Sinus intermedia.
Korteks bgn luar dibntk oleh jrng limfoid yg trdiri atas satu
jaringan sel retikular dan serat retikular dipenuhi oleh SEL
B.
……………………………………………………………...NODUS LIMFATIKUS

KORTEKS DALAM
 Mengandung banyak LIMFOSIT T
 Arteri aferen, merupakan arteri yg msk kedlm
KGB.
 Centrum germinativum,merupakan kumpulan
jrng limfoid dan serabut retikuler yg
mmbentuk struktur bulat pada korteks KGB.
……………………………………………………………...NODUS LIMFATIKUS

MEDULA
 Korda medularis, mrpkn suatu cabang perluasan
dari korteks bg dalam, mengandung limfosit B
dan sel plasma.
 Sinus limfoid medularis, mrpkn ruang tdk tratur
yg mngandung cairan limfe, struktur spt kapiler
yg berdilatasi.
 Arteri efferent, arteri yg meninggalkan KGB.
 Sel percbngan dendritik (folikular), brfungsi sbg
sel antigen-presenting.
……………………………………………………………...NODUS LIMFATIKUS

RESIRKULASI LIMFOSIT
Limfosit meninggalkan nodus limfatikus mll
pembuluh limfatik eferen dan mencapai aliran
darah. Limfosit kembali ke nodus limfatikus dg
meninggalkan drh mll pembuluh darah yg
khusus, yaitu pembuluh postkapiler, atau
pmbuluh yang kaya dengan endotel.
LIMPA
Kumpulan jrng limfoid terbesar,
terletak retroperitoneal.
Fungsinya :
1. Tempat KGB sekunder.
2. Destruksi sel darah merah.
3. Penyimpanan ± 20% darah.
4. Merupakan organ pmbntk antibodi penting.
…………………………………………………………………………………LIMPA

 Limfa di bungkus simpai jrng ikat padat yg mnjulur


mmbagi parenkim atau pulpa limpa mnjd
kompartemen2 tdk sempurna.

PULPA LIMPA
1. Pulpa putih (alba), nodulus limfatikus, terdapat
A.Centralis cbng dari A.Lienalis__sel-sel limfoid yg
mengelilingi A. Centralis terutama adalah LIMFOSIT T
dan mmbntuk selubung limfatikus terutama terdiri
dari limfosit B.
2. Pulpa merah (rubra), jrng retikular dg ciri khas yaitu
adanya korda limpa.
JARINGAN LIMFOID TANPA SIMPAI
 Nodulus limfatikus jg disebut Folikel limfatik ditemukan
terisolasi atau brkelompok dlm jrng ikat longgar
brbagai organ, terutama dlm lamina propria saluran
cerna, saluran napas bagian atas dan saluran kemih.
 Nodulus limfoid primer berbentuk sferis atau oval.
 Nodulus sekunder mmperlihatkn zona yg terang.
 Pusat germinal merupakn suatu kumpulan limfosit aktif
yg kaya dg sitoplasma, muncul hanya setelah lahir sbg
respons trhdp pemaparan antigen.
 Plak peyeri adl klmp nodulus tanpa simpai yg
ditemukan dlm lamina propria ileum.
TONSILA
Adalah organ terdiri atas kelompok jrng
limfoid bersimpai tdk sempurna yg terdapat di
bawah, namun berkontak dg epitel saluran
cerna.
SELAMAT BELAJAR…!!!

Anda mungkin juga menyukai