Zulham Yamamoto
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti praktikum sistem sirkulasi, mahasiswa diharapkan mampu untuk (1)
menyebutkan struktur umum dan pola aliran cairan dalam pembuluh darah dan limfe, (2)
mengidentifikasi dan membandingkan struktur dan fungsi antar-pembuluh darah dan pembuluh
limfe sekaligus membedakannya, dan (3) menjelaskan struktur dan fungsi jantung.
2. LANDASAN TEORI
Sistem sirkulasi terdiri dari sistem pembuluh darah dan pembuluh limfe (Gambar 1).
Sistem pembuluh darah (kardiovaskular) terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri,
kapiler, dan vena). Kapiler menjadi penghubung arteri dan vena. Arteri dapat dikelaskan kepada
arteri besar, arteri muskular/sedang, dan arteriol. Vena dapat dikelaskan kepada venula dan vena
kecil, vena sedang, dan vena besar. Dengan mikroskop elektron, kapiler dapat dikelaskan kepada
kapiler kontinu, kapiler bertingkap, dan kapiler sinusoid.
2.4. ARTERIOL
Pembuluh darah ini umumnya mempunyai lumen berbentuk bundar atau agak lonjong
(Gambar 4). Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel. Di bawah lapisan subendotel terdapat
lapisan tambahan, yaitu lamina elastika interna yang terdiri atas serat elastin yang berjalan
berkelok-kelok melingkari dinding pembuluh.
Tunika medianya terdiri atas beberapa lapisan serat otot polos yang tersusun melingkari
dinding pembuluh. Arteriol tidak mempunyai lamina elastika eksterna, bahkan pada arteriol
terkecil tidak terdapat lamina elastika interna.
2.5. KAPILER
Kapiler (Gambar 5) adalah struktur terkecil dari sistem sirkulasi arteri dan menjadi
penghubung antara arteriol dan venula. Diameter kapiler mencapai 4–40 µm dengan diameter
terbesar dimiliki oleh kapiler sinusoid. Adanya tautan satu sisi endotel dengan sisi endotel yang
sama atau endotel lainnya mewujudkan jenis kapiler kontinu. Jika tidak ada tautan endotel maka
disebut kapiler bertingkap. Perbedaan antara kapiler kontinu dan kapiler bertingkap tidak dapat
diamati dengan mikroskop cahaya. Tunika intima kapiler dilapisi oleh selapis endotel dengan
membran basal di bawah endotel. Terkadang potongan sediaan tidak mengenai nuklei endotel
sehingga meninggalkan gambaran bulat kosong dengan sitoplasma endotel sebagai pembatas.
Umumnya, satu perisit mengelili kapiler dan menjadi bagian tunika media. Seringkali
potongan sediaan memberikan gambaran yang tidak tepat memotong nukleus perisit. Kapiler di
glomerulus ginjal tidak dikelilingi oleh perisit namun oleh sel mesangial.
Gambar 5. Kapiler
Kapiler (panah) dapat ditemukan hampir di seluruh tubuh antara lain glomerulus (A), tubulus kontortus
proksimal (B), dan di jaringan ikat (C). Pewarnaan HE.
2.6. VENULA
Lumen venula (Gambar 6) dan vena biasanya berbentuk tidak bundar, lonjong, cenderung
gepeng, atau tampak seperti ban yang mengempis. Biasanya venula tampak lebih besar daripada
Gambar 6. Venula
Venula memiliki dinding yang tidak bundar dan tampak mengempis. Pewarnaan HE.
2.9. JANTUNG
Jantung adalah organ otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Letaknya di tengah
mediastinum, di dalam kantung perikardium1, yang melindungi dan membantu kontraksi
jantung. Seperti pembuluh darah, jantung dilapisi oleh tiga lapisan: endokardium, miokardium,
dan epikardium.
Endokardium, setara dengan tunika intima pembuluh darah, adalah lapisan dalam
jantung (melapisi atrium, ventrikel, dan katup jantung) dan berisi pembuluh darah.
Endokardium memiliki 3 sublapisan:
1. endotel - bagian terdalam berupa epitel selapis gepeng.
2. subendotel adalah lapisan tipis jaringan ikat berserabut elastin dan kolagen namun
mempunyai otot polos.
3. subendokardium adalah lapisan jaringan ikat longgar yang mengandung vena, saraf, dan
serat Purkinje. Serat Purkinje adalah modifikasi serat otot jantung yang bekerja dalam sistem
konduksi jantung.
Miokardium (Gambar 9), setara dengan tunika media pembuluh darah, adalah lapisan
tengah jantung dan menjadi lapisan paling tebal. Di dalamnya terdapat serat otot jantung,
pembuluh darah, dan jaringan ikat fibrosa yang membentuk kerangka jantung.
Epikardium, setara dengan tunika adventisia, adalah lapisan terluar jantung yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung tambahan dari trauma atau gesekan pada jantung di bawah
perikardium. Sebenarnya, epikardium adalah lapisan viseral perikardium. Mesotel menutupi
permukaan epikardium. Lapisan subepikardium mengandung pembuluh darah (termasuk
pembuluh darah koroner) dan limfe, jaringan ikat fibroelastik, saraf, dan jaringan adiposa. Di
bawah mesotel terdapat lapisan adiposa dan jaringan ikat yang mengikat epikardium ke
miokardium dan melindungi jantung. Saraf dan pembuluh darah yang memasok jantung
ditemukan di epikardium.
1 Perikardium adalah kantung fibrosa yang mengelilingi jantung. Kantung ini dapat dibagi menjadi tiga
lapisan: perikardium fibrosa, perikardium parietal, dan perikardium viseral. Perikardium parietal dan
viseral bersama-sama membentuk perikardium serosa. Kedua lapisan perikardium serosa bersambung
satu sama lain di daerah awal pembuluh darah besar, membentuk kantung perikardial tertutup. Kantung
perikardium ini berisi cairan serosa yang mencegah gesekan selama kontraksi jantung.
3. Ventrikel
Endokardium ventrikel lebih tipis daripada endokardium atrium namun miokardium
ventrikel lebih lebih tebal dan padat daripada atrium.
Sistem konduksi impuls memiliki sel otot jantung (serabut miokardium) khusus untuk
konduksi impuls listrik ke seluruh jantung. Impuls listrik dimulai di nodus sinoatrial (SA) yang
terletak di persimpangan vena cava superior dan atrium kanan. Impuls bergerak ke seluruh
atrium sampai mencapai nodus atrioventrikular (AV) yang terletak di antara septum interatrial
dan interventrikular. Saat serabut miokardium ini bergerak ke arah inferior, sistem konduksi
impuls menembus jaringan fibrosa subendokardium yang membentuk kerangka jantung, dan
4. CARA KERJA
Amati sediaan aorta. Perhatikan tunika intima, ketebalan tunika media, lamina elastika,
dan tunika adventisia. Perhatikan bentuk lumen dan kondisi dindingnya.
Amatilah arteri dan vena sedang. Pada sediaan ini dapat diamati arteri dan vena sedang,
arteri dan vena kecil, arteriol, kapiler, venula dan kapiler limfe. Carilah perbedaannya dengan
mengamati perubahan pada ketiga tunika pembuluh darah.
Amati sediaan vena besar. Perhatikan tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia.
Perhatikan keadaan dan diameter lumen dan bandingkan dengan keadaan dinding secara utuh
dalam satu lapangan pandang.
Amati sediaan jantung. Perhatikan lapisan endokardium, miokardium dan epikardium,
katup jantung, dan perikardium. Pada bagian endokardium, tentukan serat Purkinje yang
terdapat pada subendokardium.
5. TUGAS PRAKTIKUM
Laporan praktikum berupa gambar-gambar dari semua sediaan yang dipraktikumkan.
Gambar-gambar dibuat dengan pembesaran 100X. Dengan demikian, ada 8 gambar.
Penilaian gambar:
6. LATIHAN
6.1. Essay terbuka
a. Buatlah bagan aliran darah sejak diterima dari atrium kanan hingga kembali ke atrium
kanan.
b. Buatlah bagan aliran aliran cairan plasma sejak meninggalkan venula pascakapiler,
masuk ke matriks ekstraseluler hingga masuk ke jantung.
c. Apakah yang terjadi pada miokardium dan rongga jantung ketika terjadi hipertrofi
ventrikel?
d. Apakah struktur histologi yang sering dirujuk sebagai tahanan perifer dalam regulasi
tekanan darah?
e. Apakah yang terjadi pada lamina elastika interna ketika pembuluh darah mengalami
atherosclerosis?