Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kardiovaskular


Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung jawab untuk
mentransportasikan darah, yang mengandung nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormone,
zat kekebalan tubuh, dan zat lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan
mendapatkan nutrisi dan dapat membuang sisa metabolismenya ke dalam darah. Dengan
tersampainya hormone ke seluruh bagian tubuh, kecepatan metabolisme juga akan dapat
diatur. Sistem ini juga menjamin pasokan zat kekebalan tubuh yang berlimpah pada
bagian tubuh yang terluka, baik karena kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan
mencegah infeksi di daerah tersebut. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem
kardiovaskuler memiliki fungsi utama untuk mentransportasikan darah dan zat-zat yang
dikandungnya ke seluruh bagian tubuh.
B. Komponen Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Fungsi
sistem ini dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah tangga, dimana organ
jantung berperan sebagai pompa dan pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau
pipanya. Sistem ini bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah dan zat yang
dikandungnya ke seluruh bagian tubuh manusia.
Untuk menjaga agar darah tetap mencapai seluruh bagian tubuh secara terus-
menerus maka jantung sebagai pompa harus berdenyut secara terus menerus pula.
Denyutan jantung diatur oleh sistem saraf otonom (SSO) yang berada di luar kesadaran
atau kendali kita sehingga kita tidak dapat mengatur denyutan jantung seperti kehendak
kita.
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem tertutup artinya darah yang
ditransportasikan akan berada di dalam jantung dan pembuluh darah, tidak dialirkan ke
luar pembuluh darah. Berdasarkan arah aliran darah maka pembuluh darah dapat
dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah pembuluh darah yang meninggalkan
jantung (arteri) dan pembuluh darah yang menuju jantung (vena). Berdasarkan ukuran
penampangnya (diameter) maka pembuluh darah (arteri dan vena) dapat dikelompokkan
menjadi pembuluh darah besar, sedang, dan kecil. Contoh pembuluh arteri besar adalah
aorta, a. iliaca commonis; pembuluh arteri sedang adalah a. tibialis, a. radialis; sedangkan
contoh vena besar adalah v. cafa superior dan inferior. Diantara pembuluh darah arteri
kecil (arteriole) dan vena kecil (venule) akan terdapat saluran kecil yang disebut
pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler ini menghubungkan bagian pembuluh darah arteri
dan vena. Pembuluh kapiler ini memiliki struktur histologis tertentu.
C. Anatomi Sistem Kardiovaskular
1. Jantung

Jantung terletak di rongga dada (thorax), dan cenderung terletak di sisi kiri. Pada
kelainan dekstrokardia jantung justru terletak di sisi sebelah kanan. Jantung dikelilingi
oleh pembuluh darah besar dan organ paru, dan timus di bagian depannya. Jantung terdiri
dari empat ruang jantung yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat ruang jantung
tersebut adalah :
a. Atrium kanan
b. Atrium kiri
c. Ventrikel kanan
d. Ventrikel kiri

Ruang jantung ini terbentuk karena adanya sekat interventrikuler dan sekat
atrioventrikuler. Pada sekat atrioventrikuler terdapat dua buah katup jantung, yaitu katup
trikuspidalis dan katup bicuspidalis. Disebut trikuspidalis karena terdiri dari tiga
lempengan katup, dan disebut bicuspidalis karena terdiri dari dua buah lempengan katup.
Atrium kanan dan kiri memiliki ukuran yang sama, demikian juga ventrikel kanan dan
kiri. Atrium dibatasi oleh otot jantung dan sekat yang tipis, sedangkan bagian ventrikel
dibatasi oleh otot jantung dan sekat interventrikuler yang tebal.

Secara struktural dinding jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika) yaitu:

a. Endokardium terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi oleh endotel.
Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak mengandung
vena, syaraf (nervus), dan cabang-cabang sistem penghantar impuls.
b. Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2
kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan
impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.
c. Epikardium merupakan membran serosa jantung, membentuk batas viseral
perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan
adiposa yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan ini.
Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang terdiri atas jaringan fibrosa
padat menyerupai aponeurosis yang pada kedua permukaannya dibatasi oleh lapisan
endotel.
Persyarafan jantung tersusun atas sistem yang menimbulkan dan menghantarkan
impuls pada jantung. Sistem yang menimbulkan dan menghantarkan impuls dari jantung
terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan bagi atrium dan ventrikel untuk
berdenyut secara berurutan dan memungkinkan jantung berfungsi sebagai pompa yang
efisien. Sistem ini terdiri atas:
a. Simpul sinoatrial (dari Keith dan Flack) sebagai alat pacu (pace maker) jantung.
b. Simpul atrioventrikuler (dari Tawara).
c. Juga terdapat berkas atrioventrikuler (berkas His) yang berasal dari simpul
atrioventrikuler dan berjalan ke ventrikel, bercabang dan mengirimkan cabangcabang
ke kedua ventrikel.

Otot jantung mempunyai kemampuan autostimulasi, tidak tergantung dari impuls


syaraf. Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi dapat berdenyut dengan iramanya sendiri.
Pada otot jantung, sel-sel ini sangat erat berhubungan dan terjadi pertukaran informasi
dengan adanya gap junction pada discus interkalaris. Bagian parasimpatis dan simpatis
sistem autonom mempersyarafi jantung membentuk pleksus-pleksus yang tersebar luas
pada basis jantung. Pada daerahdaerah yang dekat dengan simpul sinoatrial dan
atrioventrikuler, terdapat sel-sel syaraf ganglion dan serabut-serabut syaraf. Syaraf-syaraf
ini mempengaruhi irama jantung, dimana perangsangan bagian parasimpatis (nervus
vagus) menimbulkan perlambatan denyut jantung, sedangkan perangsangan syaraf
simpatis mempercepat irama pace maker.

2. Pembuluh Darah
a. Struktur Umum Pembuluh-Pembuluh Darah
Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
 Tunika intima (tunika interna)
Terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di
bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang
halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk
kontraksi pembuluh darah.
 Tunika media
Terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler). Pada arteri,
tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elastik interna.
Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat
berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberi
makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh
besar, sering ditemukan membrana elstika externa yang lebih tipis yang
memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
 Tunika adventitia
Terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin. Pada pembuluh
yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh) bercabang-cabang
luas dalam adventitia.
 Vasa vasorum
Memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan tunika media pembuluh-
pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan
oleh difusi dari aliran darah.
b. Aorta
 Tunica intima: endothelium - sel berbentuk poligonal selapis, subendothelium -
serabut elastis, kolagen, fibroblast, sel-sel otot polos. Serabut elastis membentuk
membrana elastica interna, tidak sejelas pada arteri ukuran medium, dan terlihat
berlubang-lubang.
 Tunica media: membrana fenestrata - dibentuk oleh serabut elastis, sel-sel otot
polos tampak pada jaringan ikat diantara membrana fenestrata.
 Tunica adventitia: jaringan ikat longgar tipis vasa vasorum
c. Arteri
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi :
 Arteri besar (arteri elastin) termasuk aorta dan cabang-cabang besarnya. Arteri
jenis ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel. Pada arteri besar membrana basalis
subendotel kadang-kadang tidak terlihat. Membrana elastika interna tidak
selalu ada.
- Lapisan media terdiri atas serangkaian membran elastin yang tersusun
konsentris.
- Tunika adventitia tidak menunjukkan membrana externa, relatif tidak
berkembang dan mengandung serabut-serabut elastin dan kolagen.
 Arteri ukuran sedang dan kecil memiliki lapisan muskuler yang tebal. Sel-sel ini
bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan.
 Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah
kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki tunika
intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai
membrana elastik interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang
tersusun melingkar. Lapisan adventitia tipis, tidak berkembang dengan baik dan
tidak menunjukkan adanya membrana elastik externa.

Anda mungkin juga menyukai