Anda di halaman 1dari 10

Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

Nama : Yulia Bayuza

NIM : 1910033020

Prodi : D3 Teknik Kardiovaskuler

a. Sistem kardiovaskuler merupakam suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
 Jantung, sebagai orgam pemompa
 Darah, sebagai pembawa oksigen dan nutrisi
 Pembuluh darah , sebagai saluran yang menyalurkan nutrisi
b. Sistem ini berfungssi untul mengakut oksigen, nutrisi dan zat-zat lain untuk
didistribusikan ke seluruh tubuh serta membawa bahan-bahan hasil akhir metabolisme
untuk dikeluarkan tubuh. Jantung terletak pada mediastinum yaitu kompartemen pada
bagian tengah rongga toraks diantara dua rongga paru.
c. Strukturjantung
o Ruangan jantung : 4  atrium kanan, ventrikel kanan,atrium kiri, ventrikel kiri.
Atrium berdinding tipis, ruang atas yang berfungsi sebagai resevior darah.
Ventrikel adalah ruangan sebelah bawah jantung, ventrikel kiri berdinding paling
tebal karena ia memopa darah ke seluruh tubuh. Otot ventrikel kanan lebih tipis
karena ia mempo darah hanya ke paru. Sisi kanan dan kiri jantung dipisah oleh
septum. Jantung dibungkus kantong yang melekat longgar yang disebut
pericardium. Didalam sela antara epikardium dan pericardium ada sedikit cairan.
Cairan ini berfungsi sebagai pelumas.
o Lapisan dinding jantung : endocardium, myocardium, epicardium dan
pericardium
 Endocardium : endotel, jar.ikat subendotel, lapisan otot tipis
 Myocardium : lapisan otot paling tebal

o Katup pada jantung:


1. Katup trikuspidalis : antara atrium kanan dan ventrikel kanan
2. Katup bikuspidalis / mitral : antara atrium kiri dan ventrikel kiri
3. Katup pulmonalis : antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
4. Katup aorta : antara ventrikel kiri dan aorta
d. Pembuluh darah dan sirkulasi
Pembuluh darah terleyak diseluruh tubuh dan tujuan utamana adalah transfortsi.
Pembuluh darah ini mengalirkan darah yang teroksigenasi ke seluruh sel tubuh dan
kemudian darah mengangkut produk sampah dari sel tubuh ke paru.
o Struktur umum pembuluh darah

Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut :


 Tunika intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotelyang
membatasi permukaan dalam pembuluh. Dibawah endotel adalah lapisan
subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang kadang-
kadang mengandung sel otot polos berperan untuk kontraksi pembuluh
darah.
 Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar
(sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh
suatu membran elastik interna, membran ini terdiri atas elastin, biasanya
berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang
yang terdapat dalam membran dan memberi makan pada sel-sel yang
terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar sering
ditemukan membran elastika externa yang lebih tipis yang memisahkan
tunika media dari tunika adventitia yng terletak diluar.
 Tunika adventitia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-
serabut elastin. Pada pembuluh darah yang lebih besar, vasa vasorum
bercabang-cabang luas dalam adventitia.
o Aorta
 Tunika intima : endotelium, sel berbentuk poligonal selapis,subendotelium
serabut elastis, kolagen,fibroblast, sek-sel otot polos. Serabut elastis
membentuk membran elastic interna, tidak sejelas pada arteri ukuran
medium dan terlihat berlubang-lubang.
 Tunika media : membran fenestra dibentuk oleh serabut elastis, sel-sel otot
polos tampak pada jaringan ikat antara membran fenestra
 Tunika adventitia : jaringan ikat longgar tipi vasa vasorum
o Arteri
Arteri adalah pembuluh darag yang mengalirkan darah yang teroksigenasi dari
ventrikel kiri ke seluruh bagian tubuh. Arteri mempunyai dinding yang tebal dari
semua pembuluh darah karena harus menahan tekanan pompa jantung. Aorta
adalah arteri yang paling besar. Arteri membagi menjadi arteriole yang
merupakan pembuluh darah yang lebih kecil dengan dinding lebih tipis. Arteriole
menghubungkan arteri dengan kapiler
 Arteri : intima dibatasi oleh sel endotel, media terdiri atas serangkaian
membran elastin yang tersusun konsentris, adventitia tidak memiliki
membran externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-
serabut kolagen dan elastin.
 Arteriola : merupakan pembuluh arteri yang paling kecil, bergaris tengah
kurang dari 0,5mm dan relatif mempunyai lumen sempit.
o Vena
Vena adalah pembuluh dara yang membawa darah bersama karbondioksida dan
produk sisa lainnya dari sel-sel tubuh kembali ke jantung. Dinding vena lebih tipis
daripada dindig arteri dan berisi katup-katup yang sangat kecil yang berfungsi
mencegah aliran darah kembali. Vena kava adalah vena yang terbesar dalam
tubuh dan vena yang paling kecil disebut venula yang menghubungkan vena
dengan kapiler.
 Tunika intima : endotelium-selnya pipih selapis, subendotelium-jaringan
ikat tipis langsung berhubungan dengan tunika adventitia
 Tunika media : tidak ada
 Tunika adventitia : jaringan ikat longgar dengan serabut kolagen yang
membentuk berkas-berkas longitudinal, selfibroblast tampak diantaranya,
sel-sel otot polos tampak pula.
o Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah paling kecil di dalam tubuh juga mempunyai
dinding yang paling tipis. Pertukaran oksigen dan hasil sampah antara darah dan
badan sel terjadi melalui dinding kapiler. Kapiler tersusun atas selapis sel endotel
yang berasal dari masenkim, mekingkar dalam bentuk tabung, mengelilingi ruang
silindris, garis tengah rata-rata berkisar dari 7-9µm. Kapiler dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis menurut struktur dinding sel endotel.
 Kapiler kontinu : susunan endotel rapat
 Kapiler fenestra atau perforata : ditandai dengan adanya pori-pori diantara
sel endotel.
 Kapiler sinusoid : berkelok-kelok dan garis tengahnya sangat besar (30-
40µm), sirkulasi lambat tidak memiliki dinding yanngdilatasi kontinu oleh
sel endotel.
o Pembuluh darah koroner

Didalam mejalankan fungsinya , otot jantung membutuhkan aliran darah yang


menyuplai kebutuhan oksigen dan nutrisi serta zat-zat lain yang dibutuhkan untuk
kehidupan otot jantung. Pembuluh darah ang berperan pada jantung adalah arteri
koronaria dan vena koronaria. Aliran darah dari dan ke otot mikardium, sebagian
besar berasal dari arteri dan vena ini. Pembuluh darah ini dipengaruhi oleh saraf
simpatis dan para simpatis.
o Sel-sel darah

Darah dibentuk dari 2 bagian yaitu elemen atau sel-sel darah dan plasma. Elemen
tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit.

1. Eritrosi : tidak memiliki inti, berbentuk cakram bikonkav yang berfungsi


mempermudah pertukaran gas, eritrosit dapat hidup salam sirkulasi selama 120
hari. Eritrosit yang tidak digunakan akan dibuang oleh sel-sel limpa dan sumsung
tulang. Konsentrasi normal pada wanita 4,5-5 juta/µL dan pada laki-laki 5 juta/
µL. Eritrosit kaya akan hemoglobin. Berfungsi untuk mengikat oksigen yang
diperlukan untuk oksidasi jaringan tubuh lewat darah.
2. Leukosit : berdasarkan granula spesifik pada sitoplasmanya, sel-sel leukasit
dibagi menjadi 2 kelompok : granulosit dan agranulosit. Granulosit mempunyai
inti tidak beratur, dalam sitoplasma terdapat granula spesifik yang dinamkan –
neutrofil,eosofil dan basofil. Agranulasit mempunyai inti beraturan , sitoplasma
tidak memiliki granula yang spesifik. Leukosit berperan dalam pertahanan seluler
dan humoral organisme terhadap benda asing. Jumlah leukosit normal pada orang
dewasa 4-11 ribu/ µL.
3. Trombosit : sel tak berinti, berbentuk cakram, jumlah normal 150.000-300.000
µL. Fungsinya untuk pembekuan darah.
o Sirkulasi darah
Jantung merupakan organ utama sirkulasi darah. Terdapat dua macam sirkulasi
yang terjadi yaitu sistemik dan pulmonal.
1. Sirkulasi sistemik : dimulai dari aliran darah dari ventrikel kiri melalui
arteri,arteriole dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena.
2. Sirkulasi pulmonal : dimulai dari aliran daraj dari ventrikel kanan masuk
ke paru-paru selanjutnya dari paru-paru masuk ke dalam atrium kiri.
o Denyut dan curah jantung
 Sistolik dan Diastolik : kontraksi ventrikel (kiri dan kanan secara
bersamaan) disebut sistolik dan relaksasi ventrikel (kiri dan kanan secra
bersamaan) disebut diastolik.
 Volume sekuncup dan curah jantung : volume sekuncup (stroke volume
;SV) adalah volume darah yang diejeksikan kedua ventrikel kiri dan kanan
pada 1 kali sistolik. Curah jantung (cardiac output ; CO) adalah volume
darah yang diejeksikan kedua ventrikel kiri dan kanan dalam waktu satu
menit.
e. Sistem konduksi
Sistem konduksi jantung merupakan sistem yang mengkoordinasikan siklus di dalam
jantung dengan mengkoordinasikan kontraksi dari keempat ruangan yang ada dijantung.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemompa darah, atrium dan ventrikel bekerja
bersama-sama. Dalam sistem konduksi jantung ini melibatkan SA nodes, Avnodes,
bundle of his dan serabut purkinje.

o Sel pacu jantung mempunyai karakteristik :


1. Automatisasi : kemampuan untuk memulai implus secara otomatis
2. Konduktivitas : kemampuan untuk menghantar implus dari satu sel ke sel
berikutnya
3. Kontraktilitas : kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan
4. Ritmitisasi : pembentukan implus secara teratur
o Jalur hantaran jantung normal
1. SA node : terletak pada bagian atas atrium nodus. SA disebut pembuat
pacu atrium. Nodus ini memulai implus listrik yang menjalar ke bawah
atrium kanan maupun kiri, menimbulkan depolarisasi. Kemudian implus
diteruskan ke nodus atrioventrikular. Nodus SA menghasilkan 60-
100x/menit.
2. AV node : terletak dibawah muara atrium kanan bawah dekat sekat, nodus
AV terus menerus menjalarkan implus dari atrium ke berkas His. Jika
nodus SA gagal berfungsi, nodus AV mampu berfungsi sebagai pacu
jantung sekunder, menghasilkan frekuensi 40-60x/menit.
3. Berkas His : terletak dibawah nodus AV, berkas His terus menerus
menjalarkan implus ke listrik atrium cabang berkas.
4. Cabang berkas : bagian bawah berkas His bercabang menjadi RBB dan
LBB, cabang berkas terus menerus menjalarkan implus listrik ke otot
ventrikel.
5. Serabut polimer : anyaman yang meluas dari cabang-cabang berkas ke
dalam dinding otot ventrikel, serabut purkinje terus menerus menjalarkan
implus listrik ke otot ventrikel.
6. Otot ventrikel : sel-sel otot ventrikel mendapatkan rangsangan dari
serabut purkinje dan berkontraksi. Frekunsi yang dihasilkan 20-40x/menit.
a. Gelombang P : menunjukkan pase depolarisasi atrium dan kontraksi atrium
berlangsung.
b. Kompleks QRS : merupakan fase depolarisasi ventrikel
 Gel Q : defleksi negatif pertama, merupakan depolarisasi septum
interventrikular.
 Gel R : defleksi positif pertama, defleksi kedua disebut R’.
 Gel S : defleksi negatif setelah gel.R.
c. Interval PR : merupakan cerminan depolarisasi atrium dan perambatan fisiologis
di nodus AV dan berkas His.
d. Segmen PR : penentu garis isoelektris.
e. Segmen ST : merupakan tanda awal repolarisasi ventrikel kiri dan kanan.
f. Gelombang T : merupakan repolarisasi ventrikel.
g. Interval QT : merupakan aktivitas total ventrikel ( mulai dari depolarisasi hingga
repolarisasi)

DAFTAR PUSTAKA
Fikriana, R. (2018). Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Deepublish.

Guntur. (2019). Sistem Kardiovaskuler. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Muttaqin, A. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai