Anda di halaman 1dari 8

HISTOLOGI SISTEM SIRKULASI

Halo ! Selamat datang di diktat tentang histologi dari sistem sirkulasi. Diktat ini dibuat
berdasarkan KP 1.3.1.6 ya, yuk langsung kita mulai !
Sistem sirkulasi terdiri dari sistem KV dan sistem sirkulasi limfatik. Sistem KV terdiri dari jantung
( Kardio ) dan pembuluh darah ( vascular )

SISTEM LIMFATIK
Karena diawal slidenya tentang ini, jadi kita mulai dari limfatik ini aja ya. Sistem limfatik ini
merupakan sistem sirkulasi terbuka dan satu arah. Sistem ini berfunsi untuk mengembalikan
cairan ekstraseluler berlebuh ( Lymph) kembali ke sistem KV. Berbeda dengan sistem KV yang
memiliki pompa berupa jantung, limfatik ini lebih mirip vena yang memiliki katup untuk
membantu mengembalikan cairan serta dibantu oleh kontraksi otot di sekitarnya untuk
mendorong cairan tersebut.
Secara histologis, pembuluh limfa beridameter lebih kecil dari 0,2 mm dengan 3 lapisan yang
sulit dibedakan.
Aliran limfatik itu berasal dari kapiler limfe buntu ( Vasa Aferent ) yang akan menuju Nodus
Lymphaticus, lanjut ke Vasa Eferent, melalui pembuluh limfe besar menuju ke pembuluh darah
venadan berakhir di jantung.

JANTUNG
Merupakan pompa yang tebal, kuat, dan berkontraksi berirama. Terdiri dari 3 jenis lapisan
yaitu : endocardium ( setara dengan tunika intima di pembuluh darah ), miokardium ( setara
dengan tunika media pembuluh darah ), pericardium pars visceralis pericardii atau epikardium
( setara dengan tunika adventisia )dan pars parietalis pericardii.

 Endokardium
Selain melapisi atrium dan ventriculus, endocardium juga melapisi struktur-struktur yang
terdapat dalam jantung seperti valvula, chorda tendinae, dan m. papillaris. Ketebalan
endocardium berbanding terbalik dengan ketebalan myocardium yang dilapisi.
Endocardium terdiri atas 3 lapis yaitu :
Lapisan Endotel, tersusun dari selapis epitel pipih dan melanjutkan diri pada tunica intima
pembuluh darah yang meninggalkan jantung.

Lapisan Subendotel, merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri atas lapisan jaringan
pengikat longgar tipis berisi Fibroblas, serat kolagen dan sedikit elastin.
Dan lapisan jaringan pengikat padat tebal yang memiliki lebih banyak elastin, sedikit berkas
otot polos.

Lapisan Subendokardial, jaringan pengikat longgar yang tidak teratur mengandung


pembuluh darah dan serabut otot jantung khusus yang disebut serabut Purkinje ( khusus di
septum intraventrikuler dan ventrikel )

 Myocardium
Merupakan lapisan paling tebal yang terdiri dari otot jantung. Sebagian besar otot jantung
berfungsi sebagai serabut kontraktil yang memfasilitasi pemompaan darah. Beberapa sel
otot jantung berfungsi lain yaitu : membuat dan menghantar impuls (pacemaker) serta
sekresi endoktrin. Otot jantung digolongkan sebagai otot lurik seperti otot rangka, namun
pada otot jantung, inti sel terdapat di tengah sel dan kumpulannya dapat bercabang. Pada
otot jantung juga terdapat diskus interkalaris yang membatasi otot jantung satu dengan
lainnya ( berupa gap junction ), lalu juga ada perinuclear space yaitu bagian disekitar inti.
Pada bagian miokardium dan subendokardium, terdapat serat purkinje.

Dinding Atrium : Terdapat lebih banyak anyaman serabut elastis diantara berkas otot
jantung.
Dinding Ventrikel : Lebih tebal daripada dinding atrium, terlebih ventrikel kiri, memiliki
sedikit serabut elastis. Trabecula carneae adalah berkas-berkas serabut otot jantung yang
merupakan sisa-sisa semasa embrio berupa tonjolan-tonjolan. Jaringan pengikat di antara
berkas-berkas otot jantung banyak mengandung serabut retikuler.

 Epicardium
Epicardium disebut juga dengan pericardium pars visceralis, yang langsung melapisi jantung
dan kemudian ada pars parietalis yang melapisi jaringan sekitar jantung. Kedua lapisan ini
membentuk pericardial cavity yang berisi cairan serosa sebagai pelumas antara lapisan,
permukaan bebas dilapisi oleh sel mesotel yang mesekresikan serosa.

Lamina visceralis : menempel pada miokardium, ditutupi sel mesotel ( sel epitel pipih
selapis ) . Dibawah mesotel ini terdapat jaringan pengikat longgar tipis mengandung serabut
elastis, pembuluh darah, saraf dan jaringan lemak

Lamina parietalis : berupa lapisan tipis jaringan pengikat berisi serabus elastis, kolagen,
fibroblast, sel makrofag dan sel mesotel.

ALIRAN LIMFE

Pembuluh limfe yang terkecil disebut kapiler limfe yang dimulai dengan ujung buntu untuk
menampung cairan limfe dari celah-celah jaringan. Kapiler-kapiler ini bersatu menjadi
pembuluh yang lebih besar yang akan bermuara di nodus lymphaticus, dari limfonodus melalui
vasa eferentia akan dibawa ke pembuluh limfe yang lebih besar, selanjutanya akan dibawa
menuju jantung melalui ductus thoracicus yang bermuara ke V. Subclavia Sinistra dan ductus
lymphaticus dexter yang bermuara ke V. Subclavia Dextra.

 Kapiler Limfe
Kapiler limfe berdinding tipis dengan kapiler lebih besar dari kapiler darah. Biasanya
anyaman kapiler limfe berada bersama dengan anyaman kapiler darah. Kapiler limfe mulai
dengan ujung buntu yang berbentuk bulat. Terlihat dalam membrana mucosa intestinum
sebagai “central lacteal” yang terdapat di villus intestinalis.
Dinding kapiler limfe dibentuk oleh selapis sel endotel. Kapiler limfe tidak diperkuat oeh sel
lain seperti perisit pada kapiler darah.

 Vasa Aferentia
Merupakan muara dari kapiler limfe dengan diameter lebih besar daripada kapiler darah,
tersusun dari sel endotel tipis dan tidak memiliki perisit.
Aliran limfe selanjutnya akan masuk ke sinus lymphaticus yang terdapat di dalam nodus
lymphaticus, kemudian akan keluar dari hilus sebagai vasa eferentia

 Vasa Eferentia
Strukturnya mirip dengan vasa afferentia dan mengangkut cairan limfe dengan limfosit

 Vasa lymphatica
Merupakan muara dari beberapa vasa efferentia dengan diameter yang lebih besar dan
dilengkapi dengan valvula.
Tunica intima : Terdiri atas el-sel endotel dengan di bawahnya selapis tipis anyaman
serabut elastis yang berjalan longitudinal.
Tunica media : Terdiri atas sel-sel otot polos yang berjalan sirkuler dengan beberapa
serabut elastis.
Tunica adventitia : Merupakan lapisan dinding yang paing tebal, terdiri atas banyak
anyaman serabut kolagen dan elastis serta berkas-berkas otot polos.

 Ductus lymphaticus dexter dan ductus thoracicus


Ductus lymphaticus dexter lebih kecil dan menampung limfe dari bagian atas tubuh sebelah
kanan dan biasanya bermuara pada vena anonyoma dextra pada persatuan V. Jugularis
interna dan v. subclavia dextra.
Ductus thoracicus akan menampung limfe dari bagian tubuh yang belum tertampung oleh
ductus lymphaticus dexter. Pembuluh tersebut bermuara pada pertemuan v. jugularis
interna sinistra dan v.subclavia sinistra.

Tunica intima : dilapisi sel-sel endotel terdiri atas beberapa lapis serabut kolagen dan elastis.
Tampak kondensasi serabut elastis membentuk batas mirip membrana elastica interna.
Tunica media : tebal dengan serabut-serabut otot polosnya dan lapisan-lapisan dinding
yang tidak begitu jelas.
Tunica adventitia: tersusun oleh serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang
dengan beberapa serabut otot polos yang memanjang pula. Dinding pembuluh limfe besar
dilengkapi dengan pembuluh darah seperti vasa vasorum pembuluh darah besar.
SISTEM PEMBULUH DARAH

Secara histologis, pembuluh darah terususun dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media,
dan tunika adventisia. Diantara tunika intima dan tunika media terdapat tunika elastika
interna, dan diantara tunika media dan adventisia terdapat tunika elastika eksterna.

TUNIKA INTIMA TUNIKA MEDIA TUNIKA ADVENTISIA


 Selapis endotel ( epitel  Paling tebal, didominasi  Terbentuk oleh fibrob;as,
selapis pipih ) otot polos kolagen tipe I, dan serat
 Lapisan endotel melapisis  Selain otot polos, juga ada elastin
bagian lumen p.darah serat elastin, kolagen tipe  Terdapat vasa vasorum,
 Lapisan subendotel III dan proteoglikans berupa pembuluh darah
( dibawah atau diluar  Tunika elastika eksrerna dalam pembuluh darah
endotel ) terdiri dari terdiri dari elastin untuk suplai nutrisi
jaringan ikat dan otot  Tidak dimiliki oleh kapiler
polos dan venule post kapiler,
 Tunika elastika interna tapi digantikan oleh
terdiri dari elastin dan perisit
membentuk lembaran
pori-pori ( berfenestra )

ARTERI

Arteri besar Arteri sedang ( Muscular Arteri kecil


( Elastic ) ) ( Arterioles )
Tunika Intima  Lapisan endotel  Lapisan endotel  Lapisan endotel
 Lapisan subendotel  Lap. Subendotel ( jar.  Lapisan subendotel
(jar.ikat longgar, Ikat, sedikit otot ( serat elastis dan
kolagen, fibroblas) polos) retikuler )
Tunika  Tidak jelas karena  Jelas, terlihat  Tipis
Elastika tunika media bergelombang
Interna didominasi elastin
juga
Tunika Media  Didominasi lembaran  Didominasi jaringan  Hanya terlihat pada
elastin otot polos (paling arteriol yang lebih
 Ada otot polos, tebal) besar
fibroblas, serat  Ada lapisan elastis  Arteriol kecil terdiri
kolagen dan kolagen sedikit dari selapis sampai
beberaapa lapis otot
polos
Tunika  Tipis, tidak jelas  Terlihat jelas  Hampir tidak ada
Elastika bedanya
Eksterna
Tunika  Tipis, berisi serabut  Berisi serat elastis,  Berisi jaringan ikat
Adventisia kolagen memanjang, kolagen memanjang, longgar tipis
vasa vasorum fibroblast
 Terdapat vasa
vasorum

KAPILER

Terdiri dari lapisan endothelium, endothelium ini mirip dengan fibroblast. Nukleusnya
berbentuk memanjang, oval atau pipih, tapi tidak jelas dengan khromatin halus. Sel
memanjang sesuai dengan poros kapiler dan mempunyai ujung yang meruncing, kapiler
terkecil hanya dilingkari oleh satu lapisan endothelium dan ukurannya sama dengan sel
darah merah, sedangkan yang berukuran sedang dilapisi dua sampai tiga lapisan
endothelium. Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan endothelium satu dengan
yang lain tempatnya sangat berdekatan tanpa adanya substansi interseluler yang menjolok.

Tipe Kapiler :

1. Kapiler Kontinyu (Continous Capillaries)


Sel endothelium menebal pada bagian yang mengandung nukleus, tapi ujung-
ujungnya meruncing. Golgi komplek, sepasang sentriola dan RER mithokondria
tampak berdekatan dengan nucleus. Mitokondria dapat dilihat dengan posisi agak jauh
dari nukleus. Disamping itu ditemukan filamen yang tebalnya 40-60 A°, dan vesikula
dengan diameter 600-700 A° atau 1/3 volume endothelium. Terdapat di otot, saraf
dan jaringan ikat. Tidak terdapat pori atau fenestra di dindingnya karena dihubungkan
dengan tight junction sehingga berguna sebagai sawar pintu masuk/ keluar molekul.

2. Kapiler Berpori ( fenestrated )


Kapiler ini pada beberapa tempat di endothelium ditemukan daerah yang sangat
tipis (500 A°), ditembus oleh porus berbentuk bulat dengan diameter 800-1000A°. Pada
porus terdapat diafragma yang tipis kurang lebih setebal satu membran sel tapi
menebal dibagian sentralnya. Mempunyai struktur histologi yang sama dengan kapiler
kontinyu. Kapiler jenis ini ditemukan pada glomeruli renal, glandula endokrin, villi
intestinalis. Kapiler pada glomeruli renis tidak ber diafragma dan mempunyai
membrana basalis tiga kali lebih tebal dibandingkan dengan membrana basalis kapiler
yang lain.

3. Kapiler sinusoidal
Sinusoid merupakan sistem sirkulasi yang terdapat pada
hepar, limpa, medulla oseum rubrum dan beberapa glandula endokrin
seperti: Glandula Adrenalis, Pituitaria. Sel-selnya sebagian besar bersifat
phagositik. Sinusoid diskontinyu seperti ditemukan pada hepar, hubungan antara
endothelium satu dengan yang lain sama seperti pada kapiler yang lain,
tapi pada beberapa tempat ditemukan adanya gap yang luas antar sel.
Membrana basalis bersifat diskontinyu atau kadang-kadang sama sekali
tidak ada.
Kapiler ini punya sel endotel dan lapisan basal yang tidak menempel satu sama
lain sehingga membentuk pori dengan ukuran 30-40 mikrometer. Pori inn tidak ditutup
diafragma sehingga pertukaran antara darah dan jaringan lebih mudah terjadi.

VENA

Vena besar Vena sedang Arteri kecil


(D: 2-9 mm) ( Venula)
Tunika Intima  Endotel  Sel endotel polygonal  Endotel
 Jaringan pengikat  Jaringan pengikat  Jaringan pengikat,
tipis tipis sedikit serabut beberapa sel otot
elastis polos, makin besar
vena jarak otot polos
makin dekat
Tunika  Lapisan otot polos  Tidak jelas  Tidak jelas
Elastika tersusun longitudinal
Interna dengan jala elastis.
Tunika Media  Tipis sampai tidak  Jauh lebih tipis  Tersusun dari satu
ada dibanding dengan atau beberapa sel
arteri otot polos
 Terdiri dari otot
polos yang tersusun
secara sirkuler yang
dipisahkan oleh
serabut kolagen yang
longitudinal dan
fibroblast.
Tunika  Tidak jelas  Kadang ditemukan  Tidak jelas
Elastika berkas otot polos
Eksterna tersusun longitudinal
Tunika  Tebal, bagian utama  Lebih tebal  Terdiri dari fibroblast
Adventisia dinding vena  Terdiri atas jaringan dan serabut tipis
 Jaringan ikat longgar ikat longgar yang elastis yang berjalan
mengandung serat mengandung berkas longitudinal dan
elastis tebal dan serabut elastis dan sebagian menembus
serabut kolagen serabut kolagen di bagian tunika
longitudinal tebal tersusun media
longitudinal.  Kolagen memanjang

1. Berikut adalah fungsi dari endotel, kecuali ?


a. Menginaktivasi bradikinin, serotonin, prostaglandin
b. Mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II
c. Memproduksi faktor vasoaktif
d. Aktivasi serotonin, prostaglandin
e. Membatasi daerah dengan jaringan sekitar

2. Jaringan ikat pada tunika media pembuluh darah terbentuk dari ?


a. Serat kolagen
b. Serat elastin
c. Serat elastin dan kolagen yang disekresikan oleh sel otot polos
d. Jaringan lemak
e. Endotel

3. Apa fungsi dari diskus interkalaris ?


a. Transmisi informasi sel
b. Sebagai pembatas antara satu sel dengan sel lainnya
c. Sebagai penentu ciri khas sel jantung
d. Serabut otot polos
e. Bagian dari inti sel

4. Penyuplai zat makanan pada pembuluh darah itu sendiri disebut ?


a. Endotel
b. Jaringan ikat
c. Fibroblast
d. Kapiler darah
e. Vasa vasorum

5. Tunika adventitia yang berisi vasa vasorum dibawah ini adalah


a. Arteri besar
b. Arteri besar dan sedang
c. Arteri kecil dan sedang
d. Arteri sedang
e. Kapiler

Anda mungkin juga menyukai