Jantung adalah organ muskularis yang berfungsi mempertahankan sirkulasi darah, yang
terletak di dalam mediastinum media.
Struktur Jantung
Ukuran Jantung : Panjang 12 cm, Lebar 8-9 cm. Berat 280-350 gram (pria) dan 230-280
gram (wanita)
Pericardium Merupakan kantung serofibrosa berbentuk conus, berisi jantung dan
pangkal pembuluh darah besar.
Letak di posterior corpus sterni dan cartilage costalis II-IV, anterior dari vertebra
thoracalis V-VIII.
Terdiri dari 2 saccus:
1. Percardium Fibrosa : Ke superior menyempit dan berlanjut sebagai lapisan luar
pembuluh darah besar dan fascia pretrachealis. Ke arah inferior melekat pada centrum
tendineum, dan pars muscularis diaphragma sinistra. Mengadakan perlekatan pada
daratan posterior sternum lewat ligamnetum pericardiocosternalis superior dan lig.
Periocosternalis inferior. Yang berfungsi memelihara jantung tetap pada posisinya
dan mencegah over distensi. Pada bagian caudal melekat pada centrum tendineum
diaphragm.
2. Pericardium Serosa : Kantung tertutup yang berhubungan dengan perikardium fibrosa
dan di invaginasi oleh jantung sehingga terbentuk pars parietalis (yang berada di
inferior pericardium fibrosa) dan pars visceralis (membungkus jantung dan pembuluh
darah besar).
3. Bagian pericardium yang menutupi pembuluh darah seolah tersusun dalam bentuk 2
tabung : Aorta dan truncus pulmonalis, V. cava superior et inferior dan empat vv.
Pulmonales.
Dinding Jantung
1. Epicardium, lapisan terluar dinding jantung dan tempat ditemukannya pembuluh
darah besar dan saraf. Lapisan dalam epikardium disebut membrana serosa yang
merupakan selapis sel squamosa yang bersandar pada lamina propria jaringan ikat
halus. Diantara membrane serosa dan miokardium terdapat jaringan ikat fibroelastis
yang bercampur dengan jaringan lemak yang membuat permukaan jantung tampak
halus.
2. Myocardium, lapisan yang berada di tengah dan tersusun atas beberapa lapis otot
jantung.
3. Endocardium, lapisan terdalam yang tersusun atas lapisan sel squamosa endothelial
dan melanjut pada endothel pembuluh darah yang melapisi permukaan dalam rongga
jantung.
Pembuluh Lymphe Jantung : Terdiri dari superior 2 plexus, yaitu plexus profunda dan
plexus superficial. Plexus profunda bermuara pada plexus superfisisal membentuk
Truncus collectivus dextra dan sinistra.
Struktur Mikroskopis Jantung
Pembuluh Darah Jantung :
Arteri Sedang
Arteri Besar (Elastik) Arteri Kecil (Arteriol)
(Muskular)
Menyalurkan darah
Mendistribusikan Mendistribusi darah
Meredam tekanan
darah ke organ yang Mengontrol aliran
Fungsi Menjaga aliran darah
butuh darah
agar tetap lancar
Endotel dengan
Endotel dengan
lamina basalis
Lamina basalis
Subendotel (kolagen,
Tunika Subendotel Jar.ikat
elastin, otot polos)
<<
Terdapat: Lamina
Intima Terdapat : lamina
elastika interna, tight
elastika interna
junction, gap junction
1. Metateriol : Arteriol yang paling kecil. Mempunyai otot polos yang tunggal. Dan
berfungsi sebagai sfingter (mengatur darah ke kapiler)
2. Kapiler darah : Berfungsi sebagai tempat pertukaran zat, dengan dinding selapis
endotel. Diameter : 8-12um. Sel endotel menonjol ke dalam lumen, dan sel perisit
menonjol keluar lumen. Terdapat tiga jenis kapiler, antara lain:
Pembuluh Darah Vena : Membawa darah dengan tekanan rendah kembali ke jantung.
Berdinding Tipis, berjalan berdampingan dengan arteri, kurang elastis, terdapat serat
kolagen yang banyak, namun tidak terdapat otot polos dan serat elastin.
Kontraksi Jantung : Jantung terdiri dari jaringan otot jantung, bila otot berkontraksi
maka ototnya mengecil, kontraksi, systole. Pada saat relaksasi, ukuran kembali, diastole.
Otot jantung memiliki kempuan kontraksi mandiri. Otot atrium dan ventrikel cenderung
beraktivitas sendiri-sendiri. bisa kacau dan tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai
pemompa darah / pemberi daya pada darah sehingga darah mengalir. Bila berhenti
mengalir maka oksigen dan nutrisi untuk otak tidak ada sehingga otak berhenti
beraktivitas dan dapat mengakibatkan kematian. Atrium berkontraksi, ventrikel relaksasi.
Dan sebaliknya, atrium berkontraksi lebih dahulu baru ventrikel. Mekanisme di atas
diatur oleh sisitem penghatar / sistem konduktoria yang mengantarkan listrik dari atrium
ke ventrikel. Impuls jantung berasal dari nodus SA yang terletak di atrium kanan pada
vena cava superior. Setelah impuls dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium
kanan dan kiri melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls
berjalan dari atrium ke ventrikel melalui nodus AV (satu-satunya titik kontak listrik
antara kedua ruangan tersebut. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV untuk
memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian
ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium
melalui serat purkinye. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls
dari sel ke sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu
kesatuan, diikuti oleh kontraksi sikron ventrikel setelah jeda yang singkat. Keadaan
normal, Nodus SA disebut pace maker, yaitu penentu irama jantung. Kalau tergangagu
nanti Nodus AV bekerja sebagai alat pacu jantung untuk mengantikan kerja Nodus SA.
Semuanya akan berkontraksi tapi kerjanya bergantian. Atruim relaksasi, maka darah
mengalir ke ventrikel dan ventrikel berkontraksi.
Irama Jantung : Bunyi I : ”LUB” bernada rendah, sedikit memanjang (karena
penutupan mendadak katup mitralis dan trikuspidalis pada permulaan sistolik ventrikel).
Durasi 0,15 detik. Frekuensi 24-45 Hz. Bunyi II : ”DUP” lebih singkat, bernada
tinggi (karena getaran penutupan katup aorta dan pulmonalis tepat di akhir sistolik
ventrikel. Durasinya 0,12 detik. Frekuensi 50 Hz.
Pengendalian Jantung
Pengendalian sistemik oleh hormon : Hormon vasodilator: kinin, VIP dan ANP,
Hormon vasokonstriktor: vasopressin, norepinefrin, angiotensin II.
Pengendalian sistemik oleh saraf : Vasokonstriksi: peningkatan lepasan saraf
vasomotor noradrenergic. Vasodilatasi: penurunan lepasan saraf vasomotor noradregenik
dan pengaktifan serat dilator kolinergik ke otot rangka.
Enzim Yang Bekerja pada Jantung
GPT (glutamic pyruvic acid) : Memindahkan gugus aminoalanin ke asam alfa keton
glutarat asam glutamate + asam piruvat
CPK (Creatin posphokinase) : Berada dalam otot jantung, Keratin+ATP, keratin
phosphate +ADP, piruvat + ATP
PEMERIKSAAN JANTUNG
Pemeriksaan Fisik
Batas Jantung : Dilakukan perkusi pada bagian dada. Batas jantung kanan ditandai
dengan perubahan bunyi dari sonor ke pekak pada lineamidclavicularis. Batas jantung
kiri pada sela iga 4 atau sela iga 5 linea midclavicularis. Dan batas jantung atas adalah
pada linea parasternalis kiri sela iga 2.
Denyut Nadi : Dilakukan pada arteri yang dekat dengan permukaan tubuh seperti a.
radialis. Yang harus diperhatikan adalah jumlah denyut per menit. Nilai normal berkisar
antara 70 kali per menit pada keadaan istirahat.
Tekanan Darah : Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi
pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur
malam hari.
Prosedur :
Tekanan Darah
Kategori Tekanan Darah Diastolik
Sistolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
1. Mendengarkan bunyi jantung pertama dan kedua, “Apakah terpisah secara normal?”
2. Tidak terdengar suara jantung tambahan
3. Menentukan bunyi murmur: sistolik dan diastolik
Pemeriksaan Penunjang
1. Posteroanterior Batas jantung kanan : vena cava superior atrium kanan sinus
kardiofrenikus kanan. Batas Jantung kiri : arkus aorta, Pinggang jantung, Aurikel
atrium kiri, Ventrikel kiri, Apex jantung
2. Lateral
3. Right anterior oblique
4. Lefft anterior oblique, berguna untuk menilai ventrikel kiri dan atrium kiri juga
menilai aorta secara keseluruhan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Junquiera, Luiz Carlos, Carneiro, Jose. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Jakarta:EGC.2007.
Basmajian, John V., Slonecker, Charles E. Grant Metode Anatomi Berorientasi pada
Klinik. Jilid II.Jakarta: Binarupa Aksara.2000.
Wati, Wong Minami, Listiawati, Enny. Sistem Kardiovaskular 1. Jakarta: FK Ukrida. 2008.
http://www.wikipedia.com
http://sikkabola.wordpress.com/2012/08/28/anatomi-histologi-dan-pemeriksaan-jantung/