Anda di halaman 1dari 27

HISTORY KULIT, HISTORY SISTEM KARDIOVASKULAR, HISTORY

PERNAFASAN DAN HISTORY OTOT


BAB I

PEMBAHASAN

A. SISTEM KULIT

Kulit berasal dari bahasa latin yang artinya menyelubung yang


berfungsi menyelimuti permukaan luar tubuh secara kontinu yang bersama-
sama dengan turunannya membentuk suatu sistem untuk melaksanakan
fungsi tertentu.
Terdapat dua jenis kulit yang melapisi tubuh yaitu:
1. Kulit tebal: melapisi telapak tangan, kaki, dan jemari
2. Kulit tipis: melapisi permukaan tubuh lain

Kulit terdiri dari dua struktur lapisan utama yaitu:

1. Epidermis
2. Dermis
Kulit merupakan indera peraba. Kulit adalah suatu organ pembungkus
seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari
tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa
sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit
bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis
kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labia minora, bibir dan
kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak
tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
Instrumen Kulit

Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :

1. Lapisan epidermis / kutikel


2. Lapisan dermis / korium, kutis vera, true skin

3. Lapisan subkutis/ hipodermis


Fungsi Kulit:

Terdapat beberapa fungsi kulit, diantaranya yaitu:

1. Fungsi Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama
yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang
bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar;
kuman/bakteri, jamur Hal tersebut terjadi karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisik
2. Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat,
tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil
bagian pada fungsi respirasi.
3. Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa
metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, asam urat dan ammonia.
Sebum/minyak yg dihasilkan atau yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi
kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan
keasaman kulit pada pH 5-6,5
4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan
subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di
dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap
rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang
cukup baik.
6. Fungsi pembetukan pigmen
Sel pembentuk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal Jumlah
melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal
tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
7. Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi
secara mekanisme fisiologis
8. Fungsi pembentukan vit D
Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar
matahari.
9. Fungsi VIT E
yang dikonsumsi akan diserap oleh lapisan epidermis kulit dan
digunakan untuk memperbaiki kulit yang mengalami kerusakan. Sel Kulit
diproduksi dibagian dasar epidermis, sel-sel kulit yang baru terbentuk
akan terdorong mencapai lapisan kulit paling luar dalam waktu satu bulan
untuk menggantikan sel-sel kulit mati. Memberi warna pada kulit.
Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin
alias pigmen pemberi warna kulit.

B. SISTEM KARDIOVASKULAR

Sistem sirkulasi disusun oleh 2 sistem :


1. Sistem kardiovaskular yaitu jantung & pembuluh darah yang membawa
darah bolak-balik dari jantung menuju jaringan tubuh & sebaliknya
2. Sistem limfatik yaitu pembuluh limfe yang mengumpulkan cairan limfe,
kelebihan cairan dari jaringan ekstra selular & membawanya kembali
masuk ke dalam sistem kardiovaskular.

Sistem kardiovaskular disusun oleh 2 sirkuit :


1. Sirkuit pulmonal yaitu sirkuit yang membawa darah dari jantung menuju
paru dan dari paru kembali ke jantung
2. Sirkuit sistemik yaitu sirkuit yang mendistribusian darah dari jantung
menuju seluruh organ dan jaringan tubuh serta arah sebaliknya, yaitu
kembali ke jantun

Sirkuit tersebut disusun oleh :


1. Arteri yaitu serangkaian pembuluh yg membawa darah dr jantung menuju
seluruh bg tubuh melalui percabangan-percabangan pembuluh yg semakin
lama semakin kecil diameternya, sampai akhirnya menjadi kapilar
2. Kapilar yaitu pembuluh drh kecil & berdinding tipis, membentuk bantalan
kapilar, tempat terjadi pertukaran gas, nutrisi, limbah metabolik, & sinyal
yg berada di darah dg yg berada di jaringan tubuh demi mempertahankan
kelangsungan proses metabolisme normal
3. Vena yaitu serangkaian pembuluh yg membawa darah kembali ke jantung,
berawal dr tempat bermuaranya bantalan kapilar, kemudian menuju
pembuluh yg semakin lama semakin besar sampai akhirnya mencapai
jantung.
PEMBULUH DARAH

Dinding pembuluh darah terdiri atas tiga bagian/lapisan (tunika) :


1. tunika intima
Tunika yang disusun oleh epitel gepeng selapis & jaringan ikat sub
endotel. Sel endotel (epitel gepeng selapis) Membatasi lumen pembuluh
darahdan berbaris memanjang dg aksis selnya kurang lebih paralel dg aksis
pembuluh darah. Lapisan subendotel yaitu lapisan yang berada tepat di bawah
sel endotel yang terdiri atas jaringan penyambung, halus yang mengandung
sel otot polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah
2. tunika media
tunika yang disusun oleh sel-sel otot polos yang melingkar (sirkuler).
Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana
elastik interna. Membrana elastik interna terdiri atas elastin, berlubang-lubang
sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam
membran dan memberi makan sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding
pembuluh.
3. tunika adventisia
Terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin. Pada
pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh)
bercabang-cabang luas dalam tunika adventisia

PEMBULUH DARAH
1. vasa vasorum
Memberikan metabolit-metabolit untuk tunika adventisia dan tunika
media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal
untuk diberi makanan oleh difusi dari aliran darah
2. arteri
Adalah pembuluh darah eferen yg membawa darah dari jantung
menuju kapilar. Ada 2 pembuluh arteri besar yg keluar dari jantung (Arteri
Pulmonalis dan Aorta).
Klarifikasi arteri:
Klasifikasi arteri menjadi 3 tipe berdasarkan ukuran relatif,
karakteristik morfologi, maupun keduanya :
 Arteri tipe elastis (conducting arteries)/arteri besar

 Arteri tipe muskular (distributing arteries)/arteri sedang


 Arteriol atau arteri kecil

Sinus Karotis Badan Karotis Badan Aorta

Fungsi Baroreseptor Kemoreseptor Kemoreseptor

Lokasi Dinding a. Percabangan arteri Lengkung aorta


karotis karotis komunis antara arteri
internal subklavia dan arteri
karotis komunis

Tunica adventitia Glomus cell, Sheat Glomus cell, Sheat


relatif lebih cell Cell
tebal , saraf
sensorik

Struktur Sensorik Khusus di Arteri :


Badan Karotis, Sinus Karotis, Badan Aorta

a. Baroreseptor yaitu mengirimkan sinyal ke pusat-pusat di otak yang


menandakan jantung berdetak lebih cepat dan memompa lebih banyak
darah untuk menstabilkan tekanan darah. Sel-sel ini juga
mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah
b. Kemoreseptor yaitu reseptor yang memberikan respon untuk berubah
dalam komponen kimia darah. Kemoreseptor perifer mempengaruhi
pusat vasomotor. Kemoreseptor perifer diletakkan di badan karotid dan
badan arortik

3. Vena
Tunika intima terdiri dari endothelium (selnya pipih selapis) dan sub
endothelium (jaringan ikat tipis). Tunika media terdiri atas otot polos.
Tunika adventisia yang terdiri dari jaringan ikat longgar dengan serabut
colagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblast dan sel
otot polos tampak diantaranya

4. Kapilar
Tersusun atas selapis sel endotel yang berasal dari mesenkim,
melingkar dalam bentuk tabung, mengelilingi ruang silindris, garis tengah
rata-rata kapiler berkisar dari 7 sampai 9 μm. Kapilar dapat
dikelompokkan dalam 3 jenis :
a. Kapilar kontinu yaitu kapilar yang ditemukan pada otot, saraf dan
jaringan ikat
b. Kapiler fenestrata / perforata atau kapilar berpori yaitu kapilar yang
biasanya ditemukan dalam jaringan-jaringan dimana terjadi
pertukaran-pertukaran zat dengan cepat antara jaringan dan darah,
seperti yang terdapat pada ginjal, usus, dan kelenjar endokrin.
c. Kapiler sinusoid yaitu kapiler yang ditemukan pada hati dan organ-
organ hemopoetik seperti sumsum tulang dan limpa.

JANTUNG

Jantung merupakan organ muscular berongga dengan bentuk


sedikit mirip pyramid (kerucut) yang terbungkus oleh pericardium dan
terletak di mediastinum. Pada basisnya jantung dihubungkan dengan
pembuluh darah besar. Berat jantung 200 – 260 gr dan ukuran dan berat
jantung tergantung umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium
dan nutrisi seseorang

Jantung disusun oleh otot jantung yang terdiri dari 4 ruang:


1. 2 atrium à yg menerima darah
2. 2 ventrikel à yg mendorong darah keluar jantung
LAPISAN JANTUNG

1. Endocardium
Endocardium terdiri dari 3 bagian :
a. Bagian dalam: lapisan sel endotel, jar.ikat subendotel
b. Bagian tengah : jar.ikat, otot polos, sabut elastis
c. Bagian luar : berhub. Dengan jar.ikat myokardium
2. Miocardium
Lapisan ditengah dan paling tebal yang terdiri atas sel-sel otot
jantung yg tersusun dlm kompleks spiral mengelilingi orifisium
ruang-ruang jantung
3. Epicardium
Dilapisi oleh sel mesothel, jaringan ikat, pembuluh darah, saraf
dan lemak
C. SISTEM PERNAFASAN

Vacum nasi (rongga hidung)


1. Struktur histologis (Epitel dan Tunika propria).
2. Regio (R. Vestibularis (vestibulum nasi), R. Respiratorius, R.
Olfactorius dan Sinus Paranasales)

Regio Vestibularis
Struktur Histologis :
1. Epitel : berlapis pipih tidak bertanduk
2. Tunika propria
3. Folikel rambut & kelenjar makin kedalam makin berkurang
4. Vibrissae à rambut hidung

Rigio olfactorius
Struktur histologis :
1. Epitel
2. Tunika propria
3. Pada sel pembau
4. Sel basal
SINUS PARANASALES : rongga yang terdapat pada tulang wajah

1. Sinus Frontalis à di dahi


2. Sinus Ethmoidalis à di pangkal hidung
3. Sinus Sphenoidalis à dibelakang sinus etmoid
4. Sinus Maxillaris à dipipi kanan kiri
D. SISTEM OTOT
Sistem otot manusia terbentuk dari lebih dari 600 otot. Otot terbentuk
dari sel-sel khusus yang disebut serabut otot. Otot melekat pada tulang atau
organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot memiliki fungsi tertentu,
yang terutama adalah menciptakan gerakan.\

Sifat utama otot:

1. Excitable or irrtable
Otot mampu menerima dan merespon stimulasi yang diberikan
2. Contractible
Setelah otot menerima stimulasi, maka otot mampu untuk
berkontraksi/memendek
3. Extensible
Otot dpt diregangkan secara maksimal tanpa merusak otot itu sendiri
4. Elasticity
Otot dpt kembali ke bentuk semula, setelah diulur maksimal
5. Adaptability
Otot dapat beradaptasi sesuai dg respon yg diberikan

Kerja otot:

1. Involuntary
Otot yang bekerja terus tanpa menunggu perintah.
Contohnya : otot jantung dan otot polos
2. Voluntary
Otot yang bekerja secara sukarela menunggu perintah
Contohnya : otot rangka

Fungsi jaringan otot:

1. Pergerakan
2. Mempertahanlan postur tubuh
3. Menstabilkan sendi
4. Menghasilkan panas
Jaringan oto secara embriologis otot berasal dari mesoderm yang
disusun oleh sel yang mempunyai >>contractile cytopalsmic filament
dalam sitoplasmanya . Sel otot berbentuk panjang disebut muscle fiber.

Jenis otot:

Ada tiga jenis otot (Morfologi dan fungsi) :

1. Otot polos (smooth muscle)

2. Otot lurik (striated skeletal muscle /skeletal muscle)

3. Otot jantung (striated cardiac muscle)

1. Otot rangka

2. Otot jantung
3. Otot polos
Sumber energi kontransi otot

1. Kreatin fosfat

2. Glikogen / glukosa

3. Respirasi seluler dlm mitokondria


PROSES KONTRAKSI OTOT

1. Penghantaran perintah dari otak. Rangsang dari otak yang dibawa sel
motorik meningkatkan permeabilitas membran sel otot, sehingga ion Na
masuk ke dalam sel otot.
2. Masuknya ion Na memicu pengeluaran ion Ca dari Retikulum
Sarkoplasma ke kompleks sarkomer.
3. Ion Ca berikatan dengan kompleks troponin pada aktin, sehingga
tropomiosin bergeser sehingga sisi pengikatan miosin terbuka. Daya
ikatan miosin-aktin meningkat.

4. Kepala miosin menghidrolisis ATP menjadi ADP+Pi yang masih terikat


dengan kepala miosin, membentuk kompleks ADP+Pi-miosin yang
berkonfigurasi energi tinggi.
5. Kepala miosin berikatan dengan aktin, membentuk kompleks ADP+Pi-
aktin-miosin. Lalu Pi dilepaskan dari miosin, menimbulkan cetusan
kekuatan, hampir bersamaan dengan itu, ADP juga dilepaskan.
6. Cetusan kekuatan itu membuat miosin menarik aktin ke pusat sarkomer,
hingga ke keadaan kembali berenergi rendah. Dalam gerakan ini, serabut
otot akan memendek, menandakan kontraksi. Keadaan ini terus
berlangsung selama rangsangan dari otak ada.
7. Jika rangasangan berhenti, maka kadar ion Ca berkurang, akibatnya, daya
ikatan miosin menurun dan sisi pengikatannya berkurang. Hal ini
mengawali relaksasi otot.
8. Suatu molekul ATP lain berikatan dengan miosin, dan aktin melepaskan
ikatannya dengan miosin. Relaksasi terjadi
9. Jika tidak ada stimulus kedua hingga timbul respon otot, maka otot akan
kembali ke keadaan semula. Lalu siklus berulang dengan adanya stimulus
(potensial aksi)

GAMBARAN HISTOLOGIS OTOT JANTUNG

1. Potongan longitudial

2. Potongan transversal
ULTRASTRUKTUS SEL OTOT JANTUNG

Anda mungkin juga menyukai