No. Dokumen
Halaman 1/2
UPT. Puskesmas R.Hendri Apriyanto,SKM,MPH
Singkawang Tengah I NIP:
1. Pengertian • Penyakit Kusta Adalah penyakit kronik (menular menahun) yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium leprae yang pertama kli menyerang susanan saraf tepi,
selanjutnya menyerang kulit, mukosa (mulut), saluran pernafasan bagian atas, sistem
2.Tujuan Untuk
retikulomengetahui
endoterial, kadar
mata, gula
otot,di dalamdan
tulang darah sehingga diperoleh pengetahuan apakah
testis.
seseorang itu mempunyai gula darah tinggi,normal atau rendah. Hal tersebut bermanfaat
sebagai pencegahan, penanggulangan dan upaya pengobatan selanjutnya.
3. Kebijakan
4. Referensi Manual test kit
5 Alat dan Bahan 1.Alat :
· Alat test easy touch
· Lancet
2. Bahan :
· Kapas Alkohol
· Tisu
· Test strip Gula darah
· Darah Kapiler / Darah Vena
6 .Langkah- langkah a. Keluarkan chip warna kuning dari botol dan pasang ke alat test
b Masukan ke dalam alat untuk cek alat.
c. Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.
d. Apabila pada layar muncul “OK” artinya alat siap dipakai.
e. Masukkan test strip Gula darah ke alat test
f. Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
g. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.
h. Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman jarum
sesuai nomor.
i. Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan ujung jari klien
j. Tembakkan jarum pada ujung jari & tekan supaya darah keluar.
k. Bersihkan darah pertama dengan tisu
l. Darah disentuh pada tepi samping strip & bukan ditetes diatas tengah strip alat test
darah EasyTouch.
m. Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah.
n. Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep.
o. Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.
p. Cabut jarumnya dari lancing juga stripnya & buang.
q. Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai.
7. Diagram alir
Mulai
Masukkan chip
kuning ke alat test
Error
Bila keluar tulisan Alat rusak
OK
Masukkan test
strip ke alat test
5
5
7. Diagram alir
Masukkan strip
test ke alat test
Teteskan darah
ke strip test
Baca hasil
Selesai
No. Dokumen
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
UPT. Puskesmas R.Hendri Apriyanto, SKM, MPH
Singkawang Tengah I NIP: 19770417 200003 1 002
1. Pengertian • Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
• Sumber penularan adalah penderita TB basil tahan asam (BTA) positif
• Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang
mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet
terhirup ke dalam saluran pernafasan.
2.Tujuan Terlaksananya pelayanan pengobatan penderita TBC dengan baik dan benar bagi pasien/klien yang akan mendapatkan
pelayanan kesehatan
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), Jakarta
7. Bagan alir
pasien datang
loket pendaftaran
laboratorium
hasil
laboratorium BTA - Rontgen -
+ +
poli TB
Pengobatan Program
Selesai
1. Mengecek/mencocokkan kartu identitas pasien/klien, meliputi : nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dengan folder
8. Hal-hal yang harus
KRJ yang bersangkutan
di perhatikan 2. Mencatat identitas pasien/klien dalam buku register kunjungan harian
3. Memberikan pelayanan dengan baik dan menjunjung tinggi kesopanan
a. Poli Umum
b. Laboratorium
9. Unit terkait
c. Apotek Puskesmas
d. Ruang Tindakan
a. Rekam medis
b Form, TB 01
c. Form TB 02
d. Form TB 03
e. Form TB 05
10. Dokumen Terkait d. Form TB 06
e. Form TB 09
f. SOP cuci tangan
g. SOP Tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana kesehatan yang merujuk balik
h. SOP tindakan injeksi Intra Muscular (IM)
No. Dokumen
Halaman 1/2
UPT. Puskesmas R.Hendri Apriyanto, SKM, MPH NIP:
Singkawang Tengah I 19770417 200003 1 002
1. Pengertian Merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman TB.
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), Jakarta
7. Hal-hal yang
Dosis Pemberian OAT Kategori I :
harus di perhatikan
Berat Badan Tahap Intensif tiap hari selama 56 hari RHZE Tahap Lanjutan 3 kali seminggu selama 16 minggu RH (150/150)
( 150/75/400/275)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
> 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
a. Poli Umum
8. Unit terkait b. Laboratorium
c. Petugas Apotek Puskesmas
a. Rekam medis
9. Dokumen Terkait
b. SOP Tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana kesehatan yang merujuk balik
Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
11. Rekaman Historis
No
•
PENGOBATAN TB PARU KATEGORI 2
No. Dokumen
Halaman 1/2
R.Hendri Apriyanto, SKM, MPH
UPT. Puskesmas
Singkawang Tengah I NIP:
19770417 200003 1 002
1. Pengertian Merupakan salah satu paduan pengobatan diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya
(pengobatan ulang).
a. Pasien kambuh
b. Pasien gagal dalam paduan OAT Kategori 1 sebelumnya
c. Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat
2.Tujuan a. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup
b. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk selanjutnya
c. Mencegah terjadinya kekambuhan TB
d. Menurunkan penularan TB
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), Jakarta
Tahap Intensif tiap hari selama 56 hari RHZE Tahap Lanjutan 3 kali seminggu
Berat Badan ( 150/75/400/275) + S RH (150/150) + E (400)
Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu
2 tablet 4KDT + 500 mg
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT + 2 tablet Etambutol
Streptomicin inj.
3 tablet 4KDT + 750 mg
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT + 3 tablet Etambutol
streptomicin inj.
4 tablet 4KDT + 1000 mg
55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT + 4 tablet Etambutol
streptomicin inj.
5 tablet 4KDT + 1000 mg
> 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT + 5 tablet Etambutol
streptomicin inj.
a. Poli Umum
8. Unit terkait b. Laboratorium
c. Petugas Apotek Puskesmas
a. Rekam medis
9. Dokumen Terkait
b. SOP tindakan injeksi Intra Muscular (IM)
10. Rekaman Historis Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
No
•
TINDAK LANJUT TERHADAP UMPAN BALIK DARI SARANA
KESEHATAN YANG MERUJUK BALIK
No. Dokumen
Halaman 1/2
UPT. Puskesmas R.Hendri Apriyanto, SKM, MPH
Singkawang Tengah I NIP: 19770417 200003 1 002
1. Pengertian Tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana kesehatan yang merujuk balik adalah suatu proses pelayanan yang dilakukan oleh
petugas setelah mendapakan surat rujuk balik dari sarana kesehatan atau faskes lanjutan yang memberikan rujuk balik ke
Puskesmas.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah melakanakan tindak lanjut terhadap umpan balik dari saran kesehatan yang
merujuk balik.
3. Kebijakan
4. Referensi
7. Hal-hal yang
harus di perhatikan
a. Loket pendaftaran
8. Unit terkait b. Poli umum
c. Laboratorium
No. Dokumen
Halaman 1/2
R.Hendri Apriyanto, SKM, MPH
UPT. Puskesmas
Singkawang Tengah I NIP: 19770417
200003 1 002
1. Pengertian Merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman TB pada anak dari
umur 0 bulan - 14 tahun.
2.Tujuan a. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup
b. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk selanjutnya
c. Mencegah terjadinya kekambuhan TB
d. Menurunkan penularan TB
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), Jakarta
Positif (≥10
Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - mm atau ≥5
mm pada
imunokompro
mais)
Berat Badan/ Keadaan BB/TB <90% atau BB/U Klinis Gizi buruk atau BB/TB <70%
- -
Gizi <80% atau BB/U <60%
No. Dokumen
1. Pengertian Orang yang bertugas untuk mengawasi, memberikan dorongan dan memastikan penderita
Tuberculosis (OAT) secara teratur sampai selesai
3. Kebijakan
4. Referensi a. Modul pelatihan koordinator-PMO pada unit pelayanan kesehatan (UPK), PPTI 2003,
b. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik In
5 Alat dan Bahan 1.Alat :
a. Meja kerja
b. Buku register
c. Kipas angin
d. Kartu pasien
e. Status pasien
f. Alat tulis
g. Leaflet tentang TB Paru
h. Buku pedoman Nasional pengendalian TB Paru
j. Tempat cuci tangan
2. Bahan :
a. Obat Anti Tuberkulosis( OAT ) kategori 1
b. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kategori 2
c. Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ) kategori Anak
6 .Langkah- langkah a. PMO mendampingi pasien ke Poli TB Paru
b. Petugas mempersilahkan PMO dan pasien duduk
c. Identifikasi pasien
d. Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) kepada PMO tentang pe
e. Petugas mempersilahkan PMO dan pasien pulang setelah pelayanan selesai
1. PMO adalah orang yang dikenal, dipercaya dan disetujui baik oleh petugas kesehatan m
7. Hal-hal yang harus di
2. PMO sebaiknya orang yang tinggal dekat dengan pasien
perhatikan
7. Hal-hal yang harus di
perhatikan
3. PMO bersedia membantu pasien dengan sukarela
8.. Unit terkait a. Poli Umum
9. Dokumen Terkait a. Rekam medis
10. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah
ENELAN OBAT (PMO) TUBERKULOSIS (TBC)
KESMAS SINGKAWANG TENGAH 1
1/2
R.Hendri Apriyanto, SKM, MPH
NIP: 19770417 200003 1
002
tuk mengawasi, memberikan dorongan dan memastikan penderita TB Paru agar menelan obat anti
ara teratur sampai selesai
KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi) kepada PMO tentang pengobatan TB Paru
kan PMO dan pasien pulang setelah pelayanan selesai
ng dikenal, dipercaya dan disetujui baik oleh petugas kesehatan maupun pasien
g yang tinggal dekat dengan pasien
antu pasien dengan sukarela