Anda di halaman 1dari 3

HORDEOLUM

No. Kode : UKP/SPO/029.043 Ditetapkan Oleh Kepala


UPT. Puskesmas
Terbitan : 01 Singkawang Utara I

SOP
No. Revisi : 00

UPT. Puskesmas Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2016


Singkawang Utara I Sri Sumiati, SKM.M.Kes
Halaman : 1-2 NIP: 19670330198603 2 001

1.Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya


merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak. Dikenal
dua bentuk hordeolum internum dan eksternum. Hordeolum eksternum
merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum
merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.
Hordeolum mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan
konjungtivitis menahun.
2.Tujuan Penatalaksanaan kasus Hordeolum sesuai standar terapi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor UKP / SK / 003 tentang


Pelayanan Klinis yang Menjamin Kesinambungan Layanan

4. Referensi Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer. Edisi
Revisi Tahun 2014

5. Alat dan -
Bahan
6. Langkah - langkah
1. Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan kelopak yang bengkak disertai rasa sakit. Gejala utama
hordeolum adalah kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri
bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata

2. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
Ditemukan kelopak mata bengkak, merah, dan nyeri pada perabaan. Nanah dapat keluar dari
pangkal rambut (hordeolum eksternum). Apabila sudah terjadi abses dapat timbul undulasi.

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan

4. Penegakan Diagnostik (Assessment)


Penegakan diagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5. Diagnosis Banding
1. Selulitis preseptal
2. Kalazion
3. Granuloma piogenik

6. Komplikasi
1. Selulitis palpebra
2. Abses palpebra

7. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit setiap kalinya untuk membantu
drainase. Tindakan dilakukan dengan mata tertutup.
2. Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang tidak
menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses penyembuhan.
Tindakan dilakukan dengan mata tertutup.
3. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang lebih
serius.
4. Hindari pemakaian make-up pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab
infeksi.
5. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.
6. Pemberian terapi topikal dengan Oxytetrasiklin salep mata atau kloramfenikol salep mata
setiap 8 jam. Apabila menggunakan kloramfenikol tetes mata sebanyak 1 tetes tiap 2 jam.
7. Pemberian terapi oral sistemik dengan Eritromisin 500 mg pada dewasa dan anak sesuai
dengan berat badan atau Dikloksasilin 4 kali sehari selama 3 hari.

8. Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


Tidak diperlukan

9. Konseling & Edukasi


Penyakit hordeolum dapat berulang sehingga perlu diberi tahu pasien dan keluarga untuk
menjaga higiene dan kebersihan lingkungan.

10. Rencana Tindak Lanjut


Bila dengan pengobatan konservatif tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan
mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum.

11. Kriteria rujukan


1. Bila tidak memberikan respon dengan pengobatan konservatif
2. Hordeolum berulang
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. MTBS
3. UGD
9. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register

Anda mungkin juga menyukai