Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PELAYANAN

UNIT ATEM

RSU Al Islam H.M Mawardi


Jl. Kyai Mojo No, 12 A Jeruk Gamping Krian
Sidoarjo 2019

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 1


Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 2
Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …. ……………………………………………………… 1


BAB I PENDAHULUAN ………………………………………... 2
1.1 Latar Belakang …………………………………………….. 2
1.2 Tujuan & Manfaat Pelayanan Atem ………………………. 2
1.3 Ruang Lingkup Pelayanan………………………………… 3
1.4 Batasan Operasional……………………………………….. 3
1.5 Landasan Hukum …………………………………………. 4
BAB II STANDART KETENAGAAN ………….………………. 6
2.1 Kualifikasi SDM ………………..………………………… 6
2.2 Distribusi Ketenagaan….…………………………………… 6
2.3 Pengaturan Jaga …………………………………………. 6
BAB III STANDAR FASILITAS…………………………………… 7
3.1 Standar Fasilitas…………………………………………….. 7
3.2 Denah Ruangan…………………………………….……….. 8
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN………………………… 9
BAB V LOGISTIK…………………………….…………………… 14
BAB VI KESELAMATAN PASIEN……………………………..… 15
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………….…... 16
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU………………………………… 17
BAB IX PENCATATAN & PELAPORAN………………………… 18
BAB IX PENUTUP……………….………………………………… 19

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 4


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai salah satu tempat pelayanan masyarakat di bidang


kesehatan
dimana masyarakat yang sakit akan di diagnosa dan di beri pengobatan untuk
kesembuhan
penyakit, dimana untuk melakukan hal tersebut di butuhkan teknologi yang modern
agar
setiap tindakan dan analisa data diambl akurat, cepat dan terpecaya.

Dalam dunia medis teknologi medis disebut sebagia elektrmedis.


Elektromedis
adalah suau alat yang digunakan untuk memeriksa (diagnose), pengobatan (teraphy)
dan
batuan keselamatan (life support). Alat eletromedik dibagi menjadi dua yaitu
bersifat
radioaktif dan non radiokatif.

Alat eletromedik dibutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar dalam


pelayanan
tidak erjadi hambatan dan hasil yang di terima akurat dan terpercaya.Oleh karena
itu di
butuhkan pedoman dan standra operasional (SOP) dalam setiap penggunaan alat
elektromedik.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT PELAYANAN ATEM

Kebijakan umum tentang ATEM di RSU Al-Islam H.M. Mawardi adalah menjadi
dasar/pdoma bagi komite medis dan seluruh anggotanya termasuk jajaran staff RSU Al-
Islam H.M. Mawardi dalam pelaksanaan setiap program/kegiatan elektromedik agar
terwujud.

A. Tujuan
Terbentuknya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk keselamatan
pengguna dan
pesien.
B. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan mutu dan pelayanan sesuai dengan standart akdreditasi Rumah
Sakit.
b. Meningkatkan citra Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


5
2. Bagi Karyawan Rumah sakit

a. Mencegah terjadinya kelalaian dalam penggunaan alat


b. Meningkatkan jaminan hasil pemeriksaan yang dilakukan
c. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja.

3. Bagi pasien dan pengunjung

a. Mutu layanan yang baik


b. Kepuasan pasien dan pengunjung
c. Mencegah terjadinya kecelakaan yang di sebabkan pada alat.
d. Mendapat data yang valid dan hasil pemeriksaan yang terpercaya.

1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup ATEM RSU Al-Islam H.M. Mawardi mencakup kegiatan – kegiatan
di bidang :

a. Pengamanan peralatan eletromedik.


b. Pengamatan kondisi alat elektromedik secara berkala.
c. Perbaikan alat elektromedik yang mengalami kerusakan.
d. Pengumpulan, pengolahan dan dokumentasi dalam pelaporan kegiatan ATEM.
e. Melaksanakan kalibrasi ulang apabila sudah mencapai masa kadaluarsa.
f. Pemeliharaan terencana sesuai jadwal yang disusun
g. Pegadaan alat eletromedik

1.4. BATASAN OPERSIONAL

A. Instrumen Elektromedik

Alat kesehatan Elektromedik adalah perangkat atau instrumen medis yang


berhubungan dengan sistem elektronik. Elektromedik berasal dari dua kata, alektro
dan
medik atau medis. Elektro adalah kelistrikan sedangkan medik adalah pengobatan atau
kesehatan. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa alat kesehatan eletromedik
bermakna
alat kesehatan yang bekerja dengan menggunakan arus listrik.

B. Klasifikasi Alat Medik

Alat medik digolongkan dalam 3 jenis yaitu alat kesehatan elektromedik


diagnostik,
alat eletromedik terapi dan alat eletromedik life support

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


6
 Alat elektromedik diagnotik adalah alat yang digunakan untuk memeriksa
atau
mendeteksi suatu penyakit atau masalah pada tubuh.
 Alat elektromedik terapi adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengobatan
atau terapi dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit.
 Alat elektromedik life support adalah alat yang digunakan untuk
keselamatan
kelangsungan hidup dari pasien.

C. Kalibrasi

Kalibrasi adalah suatu kegiatan pengujian alat elektromedik untuk diketahui


kelayakan alatnya. Tujuan kalibrasi adalah untuk mengetahui tingkat ke akuratan dan
presisi
nilai output pada suatu alat elektromedik.

D. Prosedur Operasional

Prosedur operasional adalah tata cara penggunaan alat elektromedik dan


perawatan
berkala yang dilakukan oleh user yang bertujuan untuk menghindari penggunaan yang
salah
yang dapat mengakibatkan rusaknya alat dan kecelakaan kerja bagi user dan pasien.

1.5. LANDASAN HUKUM

Landasan Hukum dalam implementasi ATEM di RSU Al-Islam H.M.M. Mawardi


adalah sebagai berikut :

Dasar Hukum Tentang


A. Undang-undang
1. UU No. 2 tahun 1992 Keselamatan kerja
2. UU No. 36 tahun 2009 Kesehatan
3. UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit

B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah RI No. Tenaga Kesehatan
32 Tahun 1996
Jabatan Fungsional
2. Peraturan Pemerintah RI No.16
Tahun 1994 Tunjangan jabatan fungional

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


7
Dokter,Dokter Gigi, Radiografer,
3. Keputusan Presiden Nomor 05 Perekam Medis, dan Teknisi
tahun 2004 Elektromedis
C.Permenkes
1. Keputusan Menteri Kesehatan Jabatan fungsional Teknisi
dan Kepala Kepegawaian Elektromedik
Negara No. 19 Tahun 2003

2. Peraturan Menteri Kesehatan Izin dan penyelenggaraan Praktik


RI No. 45 tahun 2015 Elektromedik

3. Keputusan Menteri Kesehatan Kebijakan dan strategi


Nomor 004/menkes/SK/1/2003 Desentralisasi Bidang Kesehatan

4. Keputusan Menteri Kesehatan Tentang petunjuk Teknis Jabatan


Nomor Fungsional Teknisi Elektromedis
1122/Menkes/SK/VIII/2003

5. Keputusan Menteri Kesehatan Standar Pelayanan Minimal


Nomor Bidang Kesehatan di
1457/Menkes/SK/X/2003 Kabupaten/Kota

6. Keputusan Menteri Kesehatan Standar Profesi Teknisi


Nomor Elektromedik
1457/Menkes/SK/III/2007

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


8
BAB II

STANDART KETENAGAAN

2.1 KUALIFIKASI SDM

Sejalan dengan pertambahan jumlah alat dan perkembangan teknologi


elektromedik
maka SDM profesi mengikuti perkembangan tersebut melalui jalur program pendidikan
formal dan pelatihan local/seminar/lokakarya elektromedik. Program
pendidikan
elektromedik dapat dikembangkan dari D-3 menjadi D-4/S-1 dan S-1 menjaDI S-2 teknik
biomedical dan lainnya, pendidikan non formal dapat di laksanakan melalui training
lokal
dan luar negeri yang bersifat khusus terhadap alat-alat teknologi yang bersifat
life support
dan hi tech.

2.2 DISTRIBUSI KETENAGAAN

Distribusi ketenagaan elektromedis berjumlah 1 orang yang bertanggung


jawab atas
segala alat medis yang ada di setiap ruangan RSU Al-Islam H.M. Mawardi, dan diawasi
oleh
masing-masing kepala ruangan yang bersangkutan.

2.3 PENGATURAN JAGA

Pola pengaturan ketenagaan Elektromedis yaitu:

a. Untuk Dinas Pagi

Berjumlah 1 orang dengan standar pendidikan D3 Teknik Elektromedik.


Dimulai
pukul 07.00 pagi sampai dengan 14.00 siang.

b. Untuk Dinas Sore

Berjumlah 1 orang dengan standar pendidikan D3 Teknik Elektromedik.


Dimulai
pukul 13.00 siang sampai dengan 08.00 malam.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


9
BAB III

STANDART FASILITAS

3.1 STANDART FASILITAS

Untuk menunjang kegiatan alat elektromedik perlu fasilitas dan peraalatan


yang
memadai sesuai dengan standar teknologi yang dimiliki rumah sakit. Kebutuhan ini di
harapkan dapat dilengkapi dengan kebutuhan minimal, agar rencana kegiatan profesi
dapat
terlaksana, meliputi:

1. Tersedianya sarana prasarana dan peralatan pengelolahan fasilitas alat


elektromedik
( ruang kerja/ bengkel elektromedik dan fasilitas kantor)
2. Alat elektromedik diklasifikasi menjadi alat medis radiasi dan alat medis non
radiasi.
3. Alat ukur, peralatan teknis dan fasilitas kantor tersedia dengan kebutuhan
yang
memadai pelaksanaan rencana kegiatan pelayanan.
4. Tersusunnya anggaranya biaya kebutuhan jangka pendek dan menengah.
3.2 DENAH RUANGAN
A. LAY OUT RUANG KERJA ATEM

PRINTER
WORKSHOP/ BENGKEL Komputer

LEMARI

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


10
B. DENAH RUANG ATEM

ATAS

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 11


BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Dalam pelaksanaan pelayanan elektromedik di fasilitas pelayanan


elektromedik
atau pelayanan kesehatan mempunyai peran yang strategis, dan di perlukan koordinasi
dengan unit layanan lain yang terkait, seperti

a. Menyusun kebijakan dan aturan yang mencakup pengelolaan peralatan


elektromedik
mulai dari Siklus Akuisisi/Penerimaan sampai Siklus Utilisasi
/Pemanfaatan.
b. Ikut menentukan perencanaan yang terkait kebutuhan pengadaan alat mencakup
spesifikasi peralatan elektromedik dan kesesuain peralatan elektromedik
dengan
kebutuhan pelayanan.
c. Mengusulkan rencana anggaran terkait biaya pengelolaan peralatan elektromedik
mencakup pemeliharaan, pencegahan, perbaikan,dan
pengujian alat, serta
mengusulkan biaya operasional untuk biaya pemeliharaan yang mendesak.
d. Mengusulkan pengembangan sumber daya manusia yang terkait pengelolaan
peralatan elektromedik, baik pelatihan internal dan eksternal.
e. Membuat dan memsosialisasi standar prosedur operasional, standar prosedur
pemeliharaan peralatan elektromedik, prosedur pengujian/kalibrasi, tata
cara
pendokumentasian, pencatatan serta pelaporan pada unit pelayanan terkait
dengan
memperhatikan norma- norma kesehatan dan keselamatan kerja.

Peran elektromedis di fasilitas pelayanan elektromedik atau pelayanan


kesehatan
adalah:

1. Tenaga yang mampu melaksanakan pengorperasian peralatan elektromedik

a. Mampu mengetahui fungsi peralatan elektromedik.


b. Mampu melaksanakan pengoperasian peralatan elektromedik sesuai standar
prosedur
operasional.
c. Mampu mengetahui prinsip, sistem kerja dan kelengkapan elektromedik.
d. Mampu mengetahui spesifikasi peralatan eletromedik

2. Tenaga yang mampu melaksanakan inspeksi unjuk kerja peralatan elektromedik.

a. Mampu mengoperasionalkan peralatan elektromedik

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


12
b. Mampu mengetahui prinsip, sistem kerja dan bagian-bagiannya pada peralatan
elektromedik pada penggunaan normal.
c. Mampu membedakan kelainan fungsi pada bagian-bagian peralatan elektromedik
saat peralatan digunakan.
d. Mampu mengaplikaskan norma-norma sistem kesehatan dan keselamatan kerja
peralatan elektromedik.

3. Tenaga yang mampu melaksanakan pemeliharaan peralatan elektromedik secara


profesional.

a. Mampu mengoperasionalkan peralatan elektromedik.


b. Mampu membuat perencanaan program pemeliharaan elektromedik
c. Mampu membuat jadwal perencanaan pemeliharaan peralatan elektromedik.
d. Mampu melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan standar prosedur pemeliharaan.
e. Mampu membuat dokumen pemeliharaan peralatan elektromedik.
f. Mampu menilai hasil kerja pemeliharaan peralatan elektromedik.
g. Mampu membut laporan hasil pemeliharaan.
h. Mampu mengevaluasi dan mengembangkan pemeliharaan.

4. Tenaga yang mampu melaksanakan analisis kerusakan dan perbaikan peralatan


elektromedik.

a. Mampu mengoperasionalkan peralatan elektromedik


b. Mampu menganalisis kerusakan peralatan elektromedik.
c. Mampu menganalisi material dan suku cadang peralatan elektromedik.
d. Mampu melakukan tindakan perbaikan peralatan elektromedik sesuai norma-norma
keselamatan dan kesehatan kerja.
e. Mampu melakukan uji fungsi dan pengukuran.
f. Mampu membuat laporan hasil perbaikan peralatan elektromedik.
g. Mampu berkomunikasi dengan profesi lain.

5. Tenaga yang mampu melaksanakan verifikasi peralatan elektromedik.

a. Mampu mengetahui fungsi peralatan elektromedik dan fungsi kalibrasi.


b. Mampu mengoperasikan peralatan elektromedik.
c. Mampu memahami standar pengujian peraltan elektromedik.
d. Mampu melaksanakan pengujian sesuai dengan prosedur pengujian/kalibrasi.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 13


e. Mampu menganalisis hasil pengujian
f. Mampu membuat laporan hasil pengujian peralatan elektromedik.
g. Mampu menentukan baik pakai peralatan eletromedik untuk digunakan.

6. Tenaga yang mampu melaksanakan kalibrasi peralatan elektromedik.

a. Mampu mengetahui fungsi peralatan elektromedik dan fungsi kalibrasi.


b. Mampu mengoperasikan peralatan elektromedik.
c. Mampu memahami standar pengujian peraltan elektromedik.
d. Mampu melaksanakan pengujian sesuai dengan prosedur pengujian/kalibrasi.
e. Mampu menganalisis hasil pengujian
f. Mampu membuat laporan hasil pengujian peralatan elektromedik.
g. Mampu menentukan baik pakai peralatan eletromedik untuk digunakan.
h. Mampu menentukan baik pakai peralatan elektromedik sebagai dasar penerbitan
sertifikat kalibrasi.

7. Tenaga yang mampu melaksanakan registrasi dan penampisan peralatan elektromedik.

a. Mampu memahami standar keamanan pasien, keamanan lingkungan.


b. Mampu memahami standar mutu proses produksi dan hasil produksi.
c. Mampu memahami fungsi peralatan elektromedik.
d. Mampu memahami perkembangan teknologi ilmu kedokteran.
e. Mampu memahami keberlanjutan produksi peralatan elektromedik.
f. Mampu memahami kebutuhan masyarakat Indonesia.

8. Tenaga yang mampu melaksanakan uji produksi dalam negeri peralatan elektromedik
sehingga memenuhi standar dan regulasi yang berlaku.

a. Memahami standar yang berlaku untuk uji poduk.


b. Melakukan uji produk berdasarkan standar.
c. Mampu melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan elektromedik.
d. Mampu menganalisis sistem keselamtan kerja peralatan elektromedik sesuai
dengan
standar produksi.
e. Mampu membuat laporan hasil uji produk.
f. Mampu merekomendasikan hasil uji produk.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


14
9. Tenaga yang mampu melaksanakan penyuluhan, pembelajaran dan penelitian peralatan
elektromedik sehingga dapat menghasilkan SDM Elektromedik yang berkualitas,
kompeten
dan bertanggung jawab.

a. Memiliki pengetahuan tentang peralatan elektromedik.


b. Mampu merencanakan bahan ajar dan alat bantu.
c. Memiliki kemampuan komunikasi interaktif tentang peralatan elektromedik dan
sistem pengelolaannya.
d. Mampu menguasai dan menyampaikan cara penggunaan dan pemeliharaan peralatan
elektromedik.
e. Mampu menjelaskan norma-norma keselamatan kerja.
f. Mampu melakukan observasi peralatan elektromedik.
g. Mampu membuat perencanaan penyuluhan, pembelajaran dan penelitian peralatan
elektromedik.
h. Mampu melaksanakan penyuluhan, pembelajaran dan penelitian.
i. Mampu membuat laporan hasil penyuluhan, pembelajaran dan penelitian peralatan
eletromedik.
j. Mampu melakukan evaluasi hasil penyuluhan, pembelajaran dan penelitian.

10. Tenaga yang mampu melaksanakan perakitan dan instalasi peralatan elektromedik
sesuai
dengan spesifikasi peralatan elektromedik.

a. Mampu melakukan perencanaan pra instalasi dan instalasi peralatan


elektromedik.
b. Mampu melakukan perakitan dan instalasi peralatan elektromedik sesuai
spesifikasi
dan kelengkapannya
c. Mampu bekerja sama dengan profesi lain.
d. Mampu menerapkan konsep-konsep keselamatan kerja.
e. Mampu melakukan uji fungsi dan pengukuran /kalibrasi.`
f. Mampu menilai tingkat keberhasilan perakitan dan instalasi peralatan
elektromedik.
g. Mampu membuat laporan hasil perakitan dan instalasi peralatan elektromedik.
h. Mampu menjelaskan prosedur pemakaian peralatan elektromedik.
i. Mampu mengidentifikasi dan menetapkan kelengkapan perangkat peralatan
elektromedik.

11. Tenaga yang mampu melaksanakan perencanaan pengadaan peralatan elektromedik.

a. Mampu menghitung utilitas kebutuhan peralatan elektromedik

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


15
b. Mampu memahami spesifikasi peralatan elektromedik yang di butuhkan.
c. Mampu menganalisis spesifikasi teknis peralatan elektromedik yang di
butuhkan.
d. Mampu memilih peralatan elektromedik yang sesuai dengan yang di butuhkan.
e. Mampu menghitung kebutuhan pra instalasi dan instalasi peralatan elektromedik

12. Tenaga yang mampu merekomendasikan penghapusan.

a. Mampu menganalisa tingkat kerusakan peralatan elektromedik.


b. Mampu menganalisa perkembangan teknologi.
c. Mampu menganalisa efektifitas sistem keselamatan kerja.
d. Mampu menghitung efisiensi biaya.
e. Mampu menganalisa ketersediaan suku cadang.

13. Tenaga yang mampu membuat kajian teknis terhadap kegiatan pihak ketiga.

a. Mampu menganalisa penawaran perbaikan/kerjasama


Operasional peralatan elektromedik atau peralatan pengujian/kalibrasi dan
inspeksi
dari pihak ketiga.
b. Mampu menentukan hasil penawaran perbaikan/kerjasama
Operasional peralatan elektromedik atau peralatan penguji/kalibrasi dan
inspeksi dari
pihak ke tiga.
c. Mampu mengawasi hasil pekerjaan perbaikan/kerjasama.
Operasional peralatan elektromedik atau peralatan penguji/kalibrasi dan
inspeksi dari
pihak ke tiga.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


16
BAB V

LOGISTIK

Pengelolaan alat tulis kantor meliputi pemesanan, pengambilan,


penyimpanan dan
pencatatan .
Mekanisme pengadaan alat tulis kantor di Unit ATEM adalah sebagai berikut :
1. Petugas Atem membuat pemesanan semua alat tulis kantor yang diperlukan
2. Setelah daftar permintaan selesai, petugas mengirimkan permintaaanya kebagian
logistik .
3. Petugas gudang logistik umum segera menyiapkan kebutuhan yang diperlukan
dan
menerima
Slip permintaan ini sebagai bukti tanda serah terima petugas gudang dengan
unit/bagian
yang meminta.
4. Petugas gudang akan mengantar pemesanan ke bagian/unit yang membutuhkan sesuai
daftar yang diminta.

Begitu juga dengan permintaan barang ke Logostik Farmasi tentang alkes


dan
Alat habis pakai, dengan prosedur yang sama seperti di atas.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


17
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

6.1. PENGERTIAN
Keselamatan pasien ( patient safety) merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen
risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat
mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan
atau idak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
6.2. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
6.3. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN
1. Keselamatan pasien merupakan hal yang terutama dalam pelayanan Penunjang.
2. Staf Unit Atem harus memahami mengenai keselamatan pasien.
3. Semua peralatan medis rumah sakit harus memenuhi standart keselamatan pasien.
4. Terdapat sistem pelayanan yang komprehensif, baik medis , keperawatan, maupun
penunjang sehingga meminimalkan terjadinya kasus yang tidak diharapkan (KTD).
5. Identifikasi pasien harus dilakukan secara lengkap, baik berupa status maupun
gelang
identitas.
6. Sarana dan prasarana harus mengindahkan keselamatan pasien : sterilitas alat,
tabung
oksigen, tempat tidur dorong, privacy, dll.
7. Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana dan prasarana.
8. Terdapat pelaporan kasus yang tidak diharapkan, yaitu :
- Insidens kesalahan identifikasi kedaruratan pasien.
- Insidens pasien jatuh.
- Insidens kejadian infus blong.
- Insidens kesalahan pemberian obat.
- Insidens kesalahan cara pemberian obat.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


18
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

7.1. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.

7.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSU Al- Islam H.M Mawardi
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses
kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

7.3. TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN.


1. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan infeksi.
2. Selalu melakukan cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan.
3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
- Dekontaminasi dengan larutan klorin.
- Pencucian dengan sabun.
- Pengeringan
4. Menggunakan baju kerja yang bersih dan APD lengkap.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


19
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Prinsip dasar upaya peningkatan muu pelayanan adalah penilaian aspek yang
akan
ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan
untuk
mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu:

Definisi Indikator adalah Ukuran atau cara mengukur sehingga menujukkan


suatu
indikasi. Indikator merupakan suatu variable yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan.
Indikator yang baik adalah yang sensitive tapi juga spesifik.
Kreteria:
Adalah Spesifikasi dari indikator.

Standar :

 Tingkat performance keadaan yang dapat di terima oleh seseorang yang


berwenang
dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


20
BAB IX

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian secara tertulis setiap


kagiatan
yang telah di lakukan olaeh staff Elektromedis di RSU Al-Islam H.M. Mawardi yang di
kumpulkan dan diimformasikan Kepada Kepala Sub Bagian Penunjang Medis dan Unit
terkait. Tujuan pelaporan adalah untuk menghimpun data informasi kegiatan staff
Elektromedis untuk mendokumentasikan dan mencatat setiap keluhan dan kondisi alat
medis
yang ada di Rumah Sakit Al-Islam H.M. Mawardi. Dalam pelaporan di bagi menjadi 3
yaitu

1. Laporan Perawatan ( Maintenance)


Bentuk laporan yang dilakukan oleh semua alat yang ada di lingkungan rumah
sakit
yang telah disusun jadwalnya.Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi dan
status
setiap alat yang ada di lingkungan rumah sakit. Pihak yang terkait dalam
perawatan
adalah staff elektromedis atau Teknisi dari perusahaan lain yang bertanggung
jawab
pada alat tersebut terutama pada alat yang khusus.
2. Laporan Perbaikan (troubleshooting)
Pelaporan yang dilakukan apabila ada keluhan dari user tentang alat
kesehatan yang
mengalami masalah atau kerusakan. Laporan ini bisa dibuat apabila staff
elektromedis telah menyelesaikan kasus keluhan tersebut, laporan ditanda
tangani
oleh kepala ruangan sebagai bukti bahwa keluhan telah selesai. Pihak yang
terkait
dalam perbaikan adalah staff elektromedis atau teknisi perusahaan lain yang
bertanggung jawab pada alat tersebut terutama alat yang khusus.
3. Laporan Inventaris
Laporan kegiatan tahunan yang dilakukan untuk mencatat semua data alat
kesehatan
yang ada di lingkungan rumah sakit dengan tujuan untuk mencatat letak alat,
tambahan alat dan pengurangan alat yang ada di lingkungan rumah sakit. Pihak
yang
terkait dalam inventaris adalah staff elektromedis rumah sakit.

Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan untuk masing-masing aspek dilaksanakan dengan


membuat atau membuat formulir yang telah ada dan atau yang telah ditetapkan sesuai
dengan lampiran.

Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019


21
Pedoman Pelayanan Unit ATEM 2019 22

Anda mungkin juga menyukai