Anda di halaman 1dari 1

Seorang pasien wanita usia 40 tahun masuk ke IGD dengan keluhan sesak berulang.

Ditemukan dengan riwayat cuci darah, hipertensi, batuk lama. Saat ini kondisi pasien dengan
TD 200/120, Nadi 100x/menit, Saturasi vena perifer 89%. Respirasi semenit sebanyak 40x
dangkal. Pasien mengeluh buang air kecil ¼ gelas perhari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
suara paru rhonki basah kasar. Hasil AGD menunjukkan pH 7,25 ; PaO2 60 ; PaCO2 26 ;
HCO3 12 ; SaO2 90. Dengan Lab peunjang Hb 7,8 g/dl. Leukosit 18000. Ur/Cr 89/8

Pada pasien perlu dilakukan pemeriksaan:


 Darah tepi untuk mengetahui jenis anemia
 Foto torak AP untuk mengetahui ada tidaknya gambaran infiltrate dan konsolidasi
Pada pasien ini terjadi asidosis metabolic terkompensasi sebagian yang dinilai dari hasil
pemeriksaan AGD:
 Penurunan pH 7,25 (7,35 – 7,45)
 Penurunan PaCO2 26 (35 – 45)
 Penurunan HCO3 12 (22 – 26)
Terapi yang dapat diberikan pada pasien:
 Natrium bikarbonat dihitung dengan rumus:

Kebutuhan bikarbonat=Rerata ruang bikarbonat ( ru−bikar ) × BB × selisih HCO3


Kebutuhan bikarbonat= (
0,62+0,52
2 )
× BB× 10 meq/L

Kebutuhan bikarbonat=57 meq/ L/BB

Natrium bikarbonat diberikan 100% dari kebutuhan bikarbonat selama 4-8 jam melalui infus
vena sentral. Dapat diberikan langsung dalam bentuk infus hipertonik, atau dilarutkan dalam
dekstrosa 5% dengan kadar 150 mEq/1000 ml kecepatan 75 – 100 ml/jam.

Pada keadaan emergensi natrium bikarbonat diberikan secara bolus 1-2 meq/KgBB dalam
beberapa menit

Anda mungkin juga menyukai