Anda di halaman 1dari 22

MEDIKOLEGAL &

VISUM et
REPERTUM

dr. Farah P. Kaurow, SpFM


PJJ FK YARSI
ILMU
KEDOKTERAN
FORENSIK

Cabang spesialistik ilmu


kedokteran, yang
memanfaatkan ilmu
kedokteran untuk
membantu proses
penegakan hukum dan
peradilan.
PERAN DOKTER…?

• MEMBANTU PENYIDIK DALAM HAL


PEMERIKSAAN KORBAN TINDAK
PIDANA (UNTUK MEMBUAT TERANG
SUATU PERKARA)

• MEMBERIKAN KETERANGAN AHLI BILA


DIPERLUKAN DI PERSIDANGAN
Evidence Triangle
• Locard’s Perfect Crime?

Pelaku
Locus delicti

TKP

Barang
Korban
Bukti

Tempus delicti
MEDIKOLEGAL

Hak & Kewajiban yang melekat pada Institusi dan praktisi


penyelenggara pelayanan kedokteran yang bertujuan untuk
mempertahankan kebenaran material tertinggi yang dapat
dicapai oleh manusia melalui chain of custody.

McGraw-Hill Concise Dictionary of Modern Medicine. © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc.
Fremgen, Bonnie F. 2009. Medical Law and Ethics Third Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia
KEBENARAN
MATERIAL
IPA TERTINGGI
IPS
ILMU ILMU
CHAIN OF
KEDOKTERAN
FORENSIK
CUSTODY
HUKUM
1. FOR-PAT 1. KUHP
2. FOR-KLIN Penyelenggaraan Hak & Kewajiban
Diagnosis 3. TOKSIKOLOGI 2. KUHAP
Preventif
pelayanan --
Rehabilitatif
4. ANTROPOLOGI
kedokteran forensik Sanski 3. PERMENKES
5. ENTOMOLOGI
6. DLL 4. UU
INSTITUSI
&
PRAKTISI

MEDIKO-LEGAL

Farah P. Kaurow. 2017. Kuliah PPDS semester II FKUI/RSCM.


1. FORENSIK KLINIK:
Penanganan terhadap korban
hidup
PELAYANAN
KEDOKTERAN 2. FORENSIK PATOLOGI:
FORENSIK & Penanganan terhadap korban
MEDIKOLEGA mati
L

3. OPINI MEDIKOLEGAL
Definisi VeR…?

Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter

atas permintaan penyidik secara tertulis,

memuat hasil pemeriksaan medis terhadap seorang


manusia, baik hidup maupun mati, ataupun bagian
dari tubuh manusia,

di bawah sumpah dan untuk kepentingan peradilan


Dasar Hukum VeR
PASAL 133 (KUHAP) Korban datang tanpa
• (1) Dalam hal penyidik untuk membawa SPVperadilan
kepentingan ..??? menangani seorang
korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan
ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya
• (2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
1. Permintaan dari penyidik  secara tertulis (Surat Permintaan Visum
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
/ Surat Permintaan Keterangan Ahli)  resmi
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
2. Penyidik  PP RI No 27 tahun 1983
mayat.
3. Dokter  melakukan pemeriksaan medis, sesuai bidang keilmuannya

Dokter umum boleh? Dokter menolak??


Korban datang tanpa membawa SPV..??
Belum melapor ke kepolisian Umumnya korban diantar oleh petugas
Alasan: kepolisian jika korban sudah membuat laporan
- Kondisi baru/ emergency dan polisi menerbitkan SPV
- Belum mau menempuh jalur hukum
Jika korban datang sendiri, maka korban tetap
- Ingin berunding memiliki hak sebagai pasien untuk dilakukan
- dll pemeriksaan medis.

• Pastikan kesesuaian identitas yang


Pada prinsipnya pemeriksaan medis terhadap pasien
berlaku
yang mengalami kekerasan harus dilakukan sesuai
• Lakukan pemeriksaan dan pencatatan
standar keilmuan di bidang kedokteran forensik dan yang lengkap di dalam rekam medis
medikolegal sesuai standar.
• Lakukan dokumentasi foto jika
Ada atau tidak adanya surat permintaan VeR tidak memungkinkan
menjadi halangan untuk memeriksa sesuai standar.
Bolehkah Dokter Umum membuat VeR?
• Seorang dokter memiliki kewenangan dalam hal pemeriksaan korban
kekerasan dan membuat VeR nya sesuai level kompetensinya.
• Pasal 35 UU Prakdok  dokter boleh menerbitkan surat keterangan
dokter
• VeR adalah salah satu jenis surat keterangan dokter yang ditujukan
untuk kepentingan hukum (pro justisia)
• Perkonsil SKDI : Membuat surat keterangan medis seperti surat
keterangan sakit, sehat, kematian, laporan kejadian luar biasa,
laporan medikolegal serta keterangan medis lain sesuai
kewenangannya termasuk visum et repertum dan identifikasi jenasah
Dasar Hukum VeR
Pasal 179 ayat (1) KUHAP
Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan
ahli demi keadilan

DOKTER BOLEH MENOLAK?

Pasal 216 KUHP


Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut
undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan
tugasnya, demikian pula yang diberikan kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana;
demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalangi-halangi atau
menggalgalkan Tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah
Dasar Hukum VeR

Yang paling objektif  keterangan ahli dan surat


Pasal 184 ayat (1) KUHAP, alat
bukti yang sah adalah:
1. Keterangan saksi Yang menjadi pertimbangan paling akhir : petunjuk (sifatnya
sirkumstansial seperti puzzle)
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
VeR
Jenis-Jenis VeR
Ver Korban Perlukaan

Ver Forensik Klinik Ver Korban kej Susila

Ver Psikiatri

Ver Pemeriksaan Luar

Ver Forensik Patologi Ver Otopsi (PLPD)

Ver Ekshumasi
ANATOMI VeR
1. PRO JUSTISIA

2. PENDAHULUAN

3. PEMBERITAAN

4. KESIMPULAN

5. PENUTUP
ANATOMI VeR
1. PRO JUSTISIA

2. PENDAHULUAN

BAGIAN PEMBUKAAN
3. PEMBERITAAN
UNTUK MENANDAKAN BAHWA DOKUMEN INI
ADALAH KHUSUS DIBUAT UNTUK
KEPENTINGAN PERADILAN
4. KESIMPULAN

5. PENUTUP
ANATOMI VeR

2. PENDAHULUAN

Memuat identitas
- Dokter pemeriksa
- Institusi tempat dokter bertugas
- Institusi Peminta pemeriksaan (nomor surat + perihal)
- Tanggal dan Tempat pemeriksaan
- Objek (“korban”) pemeriksaan, sesuai uraian identitas
dalam Surat Permintaan Pemeriksaan dari Penyidik
ANATOMI VeR

3. PEMBERITAAN

Hasil pemeriksaan medis terhadap korban yang berkaitan


dengan tindak pidana, diuraikan secara rinci dan objektif
- Anamnesis
- Pem Fisik  St generalis + Luka-luka
- Pem Penunjang
- Terapi
ANATOMI VeR
Memuat pendapat/ opini dokter pemeriksa tentang hasil
pemeriksaan medis yang telah dilakukannya

Dikaitkan dengan pasal yang terdapat dalam KUHP

- Korban perlukaan  derajat luka


- Korban Kej Susila  tanda-tanda persetubuhan
- PLPD  sebab kematiannya

4. KESIMPULAN
ANATOMI VeR

Memuat penegasan bahwa visum et repertum


ini dibuat dengan sejujur-jujurnya berdasarkan
keilmuan yang dimiliki oleh dokter tersebut di
bawah sumpah, sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

5. PENUTUP
ANATOMI VeR

1. PRO JUSTISIA

2. PENDAHULUAN

OBJEKTIF 3. PEMBERITAAN

4. KESIMPULAN

5. PENUTUP
TERIMA KASIH
dr. Farah P. Kaurow, SpFM
0813-8110-9581
farahkaurow@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai