Anda di halaman 1dari 6

Tantri Gloriawati

201910115109
5A1
UTS Hukum Kesehatan dan kedokteran Forensik
Senin, 01 November 2021

1. a. Kewajiban Dokter berdasarkan UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik


Kedokteran dan contohnya!
Jawab:
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien
2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan
atau pengobatan
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan jika
pasien meninggal dunia
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan kecuali bila yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/
kedokteran gigi
Contoh : Setiap dokter dalam merawat dan memberikan pelayanan Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan medis pasien harus sesuai dengan standar operasional prosedur sesuai dengan
pasal 50 UU Praktik kedokteran, dokter tidak boleh melakukan hal yang tidak sesuai dengan
UU dan dokter harus menjaga nama baik profesi dan tidak lupa untuk menerapkan prinsip
keselamatan pasien adalah yang utama, sehingga dokter wajib memberikan penyelamatan
pasien terlebih dahulu, contoh apabila didalam suatu daerah terpencil ada yang mau
melahirkan dan hanya ada bidan dan dokter jauh dikota, apabila ada yang melahirkan
didaerah terpencil tersebut dan dokter yakin bahwa bidan tersebut mampu melakukan
penyelamatan kepada pasien yang hendak melahirkan tersebut, maka dokter hanya
mengawasi saja. Dan seorang dokter harus menjaga dan merahasiakan rekam medis pasien
kepada siapapun kecuali keluarga pasien, karena rekam medis bersifat privacy dan tidak
boleh disebar luaskan. Dan di era globalisasi ini sudah banyak orang yang melakukan bedah
plastic untuk kecantikan, baik operasi plastic di kedokteran maupun di klinik-kecantikan, dan
dokter wajib mempelajari perkembangan ilmu kedokteran/dokter gigi, agar apabila terjadi hal
yang tidak diinginkan akibat operasi plastic tersebut, dokter bisa segera memberikan
pertolongan/pelayanan Kesehatan tersebut.

b. Tujuan dan manfaat mempelajari Ilmu Kedokteran Forensik dan contohnya!


Jawab:
1. Tujuan : Menemukan kebenaran materil, kebenaran sejati, dan untuk mewujudkan
perkara pidana
2. Manfaat : untuk membantu mempermudah menghadapi tindak pidana terutama
yang berkaitan dengan barang bukti seperti bagian tubuh/organ tubuh manusia,
dan barang bukti yang tertinggal dalam benda.
Contoh: apabila ada kasus tindak pidana pembunuhan, maka polisi dalam menyelidiki kasus
tersebut harus memiliki legalitas seperti surat perintah kepolisian, dan dokter forensic untuk
melakukan visum juga harus ada surat perintah dari kepala kedokteran. Setelah mendapatkan
surat perintah maka dilakukanlah penyelidikan dan dilakukanlah otopsi/visum, lalu
dikeluarkanlah hasil surat keterangan visum tentang korban pembunuhan tersebut, dan dari
hasil keterangan visum maka hakim bisa menentukan berapa lama vonis tersangka dihukum.
Manfaat yang didapat adalah mempermudah mendapatkan barang bukti seperti bagian tubuh:
visum et repertum, dan didalam barang bukti yang tertinggal dalam benda seperti rambut,
gigi, darah, kuku. Itu adalah barang bukti yang bisa membantu kedokteran forensic dalam
melakukan pengecekan terhadap korban agar mendapatkan keadilan di pengadilan.

2. a. Asas-asas Praktik Kedokteran dan contohnya:


1. Asas nilai ilmiah artinya praktik kedokteran harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diperoleh baik dalam Pendidikan termasuk
Pendidikan berkelanjutan maupun pengalaman serta etika profesi
2. Asas manfaat artinya penyelenggaraan praktik, kedokteran harus memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat
3. Asas keadilan artinya penyelenggaraan praktik, kedokteran harus mampu
memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap orang dengan
biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta pelayanan yang bermutu
4. Asas kemanusiaan artinya penyelengaraan praktik kedokteran memberikan
perlakuan yg sama dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama, status,
social dan ras
5. Asas keseimbangan artiya penyelenggaraan praktik kedokteran tetap menjaga
keserasian serta keselarasan antara kepentingan individu dan masyarakat
6. Asas perlindungan keselamatan artinya penyelengaraan praktik kedokteran
tidak hanya memberikan pelayanan Kesehatan semata tetapi harus mampu
memberikan peningkatan derajat Kesehatan dengan tetap memperhatikan
perlindungan dan keselamatan pasien.
Contoh nya adalah setiap dokter harus memuunyai izin dalm melaksanakan
penyelenggaraan praktik, izin didapatkan jika seorang dokter sudah lulus menempuh
Pendidikan kedokteran dan melakukan sumpah profesi kedokteran. Dokter yang sudah
disumpah profesi dan memiliki izin praktik kedokteran harus memberikan pelayanan
yang baik dan sesuai dengan standar profesi dan standar operasional prosedur dalam
melakukan perlindungan dan keselamatan pasien, tanpa membandingbandingkan
steorotipe pasien (ras/agama/budaya). Intinya adalah keselamatan pasien yang paling
utama dan harus didahulukan.

b. Tujuan mempelajari hukum kesehatan dan contohnya


1. Untuk mendapatkan pengetahuan yang luas dan mendalam atas dugaan
malpraktik kedokteran
2. Untuk mendapatkan kemampuan, keterampilan, dan kemahiran procedural
yang akan ditempuh apabila terjadi malpraktik medis
3. Untuk mendapatkan solusi/jawaban atas penyelesaian tugas malpraktik
kedokteran
4. Untuk memberikan kebenaran, kepastian hukum dan keadilan oleh
pengadilan bagi korban praktik medis.
Contohnya : Jika kita mempelajari hukum Kesehatan ini, kita jadi tahu dasar hukum
Kesehatan, mengetahui tentang hak dan kewajiban pasien dan dokter, dan apabila terjadi
sesuatu yang merugikan pasien seperti pasien meninggal dunia, mengalami kecacatan
permanen atau kerugian lain yang disebabkan karena kelalaian atau kecerobohan tenaga
Kesehatan seperti dokter dalam melaksanakan kewajiban profesionalnya, maka kita
mendapatkan solusi dalam menyelesaikan sengketa malpraktik medis dengan jalan
terakhir melakukan gugatan ke pengadilan untuk menempu kepastian dan keadilan
hukum bagi korban malpraktik medis/kedokteran.

3. a. Ilmu Forensik (Forensic Sciences) dan contohnya!


Ilmu forensic adalah ilmu kedokteran kehakiman, yang bertujuan untuk mencari,
menghimpun dan Menyusun bahan2 guna pradilan. Ilmu forensic termasuk kedaam
kriminologi ( ilmu pengetahuan tentang kejahatan), karena kriminologi/kejahatan sebagai
masalah juridic, antropologi dan masalah Teknik yang menguraikan tentang kejahatan,
mencari, mengumpulkan, dan mempelajari bekas-bekas kejahatan guna membuat
rekonstruksi untuk mengetahui dimana bilamana dan apa alat yang digunakan pelaku.
Contoh ilmu forensic semisal ada kasus kebakaran yang mengakibatkan rumah habis
terbakar dan adanya korban jiwa yang meninggal. Ilmu forensic dibutuhkan untuk
melihat apakah rumah tersebut akibat dari konsleting listrik, atau ada sabotase dari pihak
lain, jika memang karna konsleting listrik bearti tinggal diselidiki factor penyebab
konsleting listrik, tetapi jika ada sabotase ternyata rumah terbakar karena disiram bensin
dan korban jiwa tersebut ternyata hasil pembunuhan dan dibbakar berserta rumahnya,
disitulah kedokteran forensic membantu polisi dan melakukan penyelidikan agar
mengetahui motif pelaku, alat yang digunakan pelaku , yang bertujuan untuk
menemukan titik terang terhadap kasus pidana tersebut.

b. Hak Dokter dalam melakukan tindakan kesehatan secara umum dan contohnya :
1. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
2. Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan, profesi, dan etika
3. Hak atas informasi yang lengkap dan jujur dari pasien tentang keluhan
yang diderita
4. Hak atas imbalan jasa dari pelayanan Kesehatan yang telah diberikan
5. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan pasien, jika pasien tidak mau
menuruti nasihat yang diberikan atau berkembangnya hubungan yang tidak
baik dengan pasien
6. Hak atas itikad baik dari pasien dalam pelaksanaan perjanjian
7. Hak untuk diperlakukan adil dan jujur
8. Hak atas privacy dokter
Contoh: apabila ada pasien yang sakit, dokter berhak untuk mendapatkan informasi yang
jujur tentang penyakit dan apa yang dikeluhkan oleh pasien, agar dokter tidak salah
mengambil Tindakan atas kebutuhan medis pasien, apabila dokter salah mengambil Tindakan
dan terjadi malpraktik itu disebabkan karena pasien yang tidak jujur terhadap apa yang
diderita, sehingga apabila pasien/keluarga pasien mengeluh dan mengajukan gugatan ke
pengadilan atas dasar malpraktik, dokter memiliki perlindungan hukum karena dokter sudah
sesuai dalam menjalankan tugas dan profesinya. Dan apabila pasien / keluarga pasien
menginginkan aborsi atau suntik mati dokter berhak menolak karena tidak sesuai dengan
peraturan perundang undangan dan kaidah2 yang berlaku. Jika pasien tidak memiliki etikat
baik dan menolak atas saran dari dokter maka dokter berhak mengakhiri hubungan dengan
pasien tersebut. Dan dokter juga berhak atas imbalan/upah atas jasa yang diberikan dari
pelayanan Kesehatan tersebut, sesuai dengan tarif yang berlaku.

4. a. Kriteria terwujudnya Praktik Kedokteran yang baik dan contohnya


1. Adanya sifat mendasar yang melekat secara mutlak pada diri seorang dokter yang
baik dan bijaksana
2. Adanya kemurnian niat dalam tugas
3. Adanya kesungguhan kerja dalam tugas
4. Adanya kerendahan hati
5. Adanya integritas ilmiah
6. Memiliki akhlak yang tidak diragukan lagi
Contoh agar praktik kedokteran berjalan dengan baik, maka seorang dokter harus memiliki
sifat yang baik, dalam arti dokter harus memiliki niat yang baik yang tulus, yang bersungguh-
sungguh, jujur, tidak mempunyai sifat tercela dan berakhlak yang baik sesuai dengan sumpah
profesi yang dilakukan oleh dokter saat lulus uji profesi setelah lulus kuliah kedokteran.
Dokter wajib memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasiennya dan dokter mempunyai
prinsip bahwa keselamatan pasien adalah yang utama, tanpa melihat ras, suku, bangsa dan
agama pasien tersebut.

b. Jenis-jenis Ilmu Forensik secara Umum dan contohnya!


1. Balistik : : ilmu pembuktian terhadap barang bukti bertautan dengan suatu
perkara pidana secara ilmu balistik/metalurgi yang hasil pemeriksaan
dituangkan dalam bentuk berita acara keadilan
2. Kimia Forensik: ilmu pembuktian terhadap barang bukti bertautan dengan
suatu perkara pidana secarai lmu kimia yg hasil pemeriksaannya
dituangkan dalam bentuk berita acara untuk keadilan
3. Fotografi dan dokumentasi forensic: ilmu pembuktian terhadap barang
bukti bertautan dengan suatu perkara pidana secara dokumen
forensic/dokumen kehakiman yang palsu atau hasil pemotretan terhadap
kondisi umum dan barang bukti yang berada ditempat kejadian perkara
tindak pidana yang dibuat dalam sebuah berita acara untuk keadilan
4. Teknologi siber (cybertechnology):
5. Nanotechnology: Teknologi yg mempelajari obyek yang ukurannya sangat
kecil, kemudia dilakukan rekayasa benda-benda baru dari benda-benda
sebelumnya
Contoh: dalam suatu kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya seseorang,
didalam ilmu forensic terdapat balistik yang akan memeriksa apakah jenis senjata yang
dipakai, apakah milik polri/tni atau diluar dari militer, apa jenis pelurunya. Dan ditempat
kejadian perkara dilakukan fotografi dan dokumentasi forensic untuk dilihat kondisi
tempat kejadian dan barang bukti apa yang ditemukan selain peluru dan senjata yang
digunakan, dan teknologi siber digunakan apakah korban sebelumnya pernah bertengkar
atau terjadi sesuatu disosial media atau melihat rekam jejak Riwayat penggunakan
teknologi, dan kimia forensic dilakukan untuk melihat apakah ada senyawa didalam
tubuh korban, apakah senyawa gas beracun, atau zat2 lain yang menyebabkan korban
tewas.

5. a. Dasar Hukum Bidang Kesehatan :


1. UU no. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
2. UU no 36/2009 tentang Kesehatan
3. UU no 44/2009 tentang Rumah Sakit
4. UU no 36/2014 tentang tenaga Kesehatan
5. UU no 38/2014 tentang keperawatan
6. UU no 4/2019 tentang Kebidanan
7. UU no 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
8. PP no 72/1998 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat Kesehatan
9. Permenkes RI 147/MENKES/PER/I/2010 tentang perizinan rumah sakit
10. Permenkes RI no 1191/MENKES/PER/VII/2010 tentang penyaluran alat
Kesehatan
11. Permenkes RI no 72/2016 tentang standar pelayanan kefarmasian dirumah
sakit

b. Istilah Kedokteran Forensik secara Khusus dan contohnya :


1. Fisika Forensik : ilmu pembuktian terhadap barang bukti bertautan dengan
suatu perkara pidana secara ilmu fisika yang hasil pemeriksaananya
dituangkan dalam bentuk berita acara untuk keadilan (pro Justitia)
2. Forensik Chimistry (Kimia Kehakiman): ilmu pembuktian terhadap
barang bukti bertautan dengan suatu perkara pidana secarai lmu kimia yg
hasil pemeriksaannya dituangkan dalam bentuk berita acara untuk keadilan
3. Balistik/ Metal Lurgy Forensik: ilmu pembuktian terhadap barang bukti
bertautan dengan suatu perkara pidana secara ilmu balistik/metalurgi yang
hasil pemeriksaan dituangkan dalam bentuk berita acara keadilan
4. Dokumen Forensik/Dokumen Kehakiman: ilmu pembuktian terhadap
barang bukti bertautan dengan suatu perkara pidana secara dokumen
forensic/dokumen kehakian yang palsu hasil pemeriksaan dituangkan
dalam bentuk berita acara untuk keadilan
5. Uang Forensik: ilmu pembuktian terhadap barang bukti bertautan dengan
suatu perkata pidana secara uang forensic diduga pemalsuan uang yg hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam bentuk berita acara keadilan
6. Fotografi Forensik: ilmu pembuktian pemotretan terhadap kondisi umum
dan barang bukti yang berada ditempat kejadian perkara tindak pidana
yang dibuat dalam sebuah berita acara untuk keadilan
Contoh: dalam suatu kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya seseorang,
didalam ilmu forensic terdapat balistik yang akan memeriksa apakah jenis senjata yang
dipakai, apakah milik polri/tni atau diluar dari militer, apa jenis pelurunya. Dan ditempat
kejadian perkara dilakukan fotografi dan dokumentasi forensic untuk dilihat kondisi
tempat kejadian dan barang bukti apa yang ditemukan selain peluru dan senjata yang
digunakan, dan teknologi siber digunakan apakah korban sebelumnya pernah bertengkar
atau terjadi sesuatu disosial media atau melihat rekam jejak Riwayat penggunakan
teknologi, dan kimia forensic dilakukan untuk melihat apakah ada senyawa didalam
tubuh korban, apakah senyawa gas beracun, atau zat2 lain yang menyebabkan korban
tewas.

Anda mungkin juga menyukai