Anda di halaman 1dari 24

MARSYTA FERBRIYANTI A. SHAFIRA RIZMAYANTI C.

J1A1 18 280 J1A1 18 239


MUHLIS ISMAIL MUH.RAWALDIN SARLAN
J1A1 18 281 J1A1 18 247
SYAMSIAR ADE FIKRIANI
J1A1 18 284 J1A1 18 264
MUH.ASHARIYANTO HASRUL
J1A1 18294 J1A1 18 279
AHMAD CHAIRUL UMAR
J1A1 18 302
Rekam medis adalah berkas yang berisikan
informasi tentang identitas pasien, anamnese,
penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada
pasien dan pengobatan baik yang dirawat nginap,
rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat.

Rekam medis digunakan sebagai acuan pasien


selanjutnya, terutama pada saat pasien itu berobat
kembali.Rekam medis pasien harus siap apabila pasien
berobat kembali.
1. BagBagaimana tinjauan teori tentang penyalahgunaan
rekam medis ?
2. aimana regulasi yang berkaitan dengan kasus
penyalahgunaan rekam medis ?
3. Bagaimana kronologis kasus penyalahgunaan rekam
medis ?
4. Bagaimana posisi kasus penyalahgunaan rekam medis
?
5. Bagaimana analisis kasus penyalahgunaan rekam
medis ?
6. Bagaimana penerapan pertanggung jawaban pada
kasus penyalahgunaan rekam medis ?
7. Bagaimana argumentasi anda sebagai pengambil
kasus penyalahgunaan rekam medis ?
1. Untuk mengetahui tinjauan teori tentang penyalahgunaan
rekam medis.
2. Untuk mengetahui regulasi yang berkaitan dengan kasus
penyalahgunaan rekam medis.
3. Untuk mengetahui kronologis kasus penyalahgunaan rekam
medis.
4. Untuk mengetahui posisi kasus penyalahgunaan rekam
medis.
5. Untuk mengetahui analisis kasus penyalahgunaan rekam
medis.
6. Untuk mengetahui penerapan pertanggung jawaban pada
kasus .penyalahgunaan rekam medis.
7. Untuk mengetahui argumentasi anda sebagai pengambil
kasus penyalahgunaan rekam medis.
1. Sebagai sumber informasi tentang tinjauan teori tentang
penyalahgunaan rekam medis.
2. Sebagai sumber informasi tentang regulasi yang berkaitan
dengan kasus penyalahgunaan rekam medis.
3. Sebagai sumber informasi tentang kronologis kasus
penyalahgunaan rekam medis.
4. Sebagai sumber informasi tentang posisi kasus
penyalahgunaan rekam medis.
5. Sebagai sumber informasi tentang analisis kasus
penyalahgunaan rekam medis.
6. Sebagai sumber informasi tentang penerapan pertanggung
jawaban pada kasus penyalahgunaan rekam medis.
7. Sebagai sumber informasi tentang argumentasi anda sebagai
pengambil kasus penyalahgunaan rekam medis.
Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis
maupun yang terekam tentang identitas,
anamneses,pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosia
serta segala pelayanan dan tindakan medis yang di
berikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang di
rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat(Depkes RI2006).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan


No.269/Menkes/PER/III/2008, rekam medis merupakan
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien , pemeriksaan , pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Menurut Hanafiah dan Amir (2008), rekam medis adalah kumpulan keterangan
tentang identitas,hasil anamnesis,pemeriksaan dan catatan segala kegiataan para
pelayanan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan
ataupun gambar, dan belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik,
seperti komputer, mikrofilm, dan rekaman suara.
1. Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran, rekam medis
adalah : Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.(Hosizah,
n.d.)Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989
2. Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Hosizah, n.d.)
3. Pasal 46 ayat(1) UU Praktik Kedokteran : dr. & drg. wajib
membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran.
setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran, segera
melangkapi RM dg mengisi atau menulis semua pelayanan
praktik kedokteran yang telah dilakukannya.
4. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang
dimaksud dengan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan,
kamajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.(Sumera, 2013).
5. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
No.269 tahun 2008 tentang Rekam Medis Pasal 1, rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.(Haniyah,2009).
Direktur Rumah Sakit Hal itu diduga karena
Umum Daerah dipicu pemberian infus berisi
(RSUD)Purwokerto, Margono cairan mengandung gula
Soekarjo Hartanto, dipanggil sehingga memicu kenaikan
Markas Kepolisian Resor kadar gula dalam tubuh
(Polres) Banyumas, Selasa (5/4) Warsinah. Selain somasi, LBH
sehubungan dengan somasi Kesehatan dan Perumahsakitan
dugaan malpraktik. Gara-gara juga meminta RSUS Margono
salah seorang pasien RS tersebut memberikan catatan rekam
meninggal dunia. Margono juga medis mengenai Warsinah. RS
dituduh telah melanggar aturan Margono lantas mengirimkan
karena mempublikasikan data permintaan LBH yakni
rekam medis pasien yang mengirimkan hasil rekam
seharusnya menjadi rahasia. medis. Surat penjelasan rekam
Permintaan keterangan itu medis itu tidak hanya diberikan
berlangsung satu jam lebih di pada pengacara melainkan juga
salah satu ruang di Mapolres ke-18 instansi yang lain, salah
Banyumas. Margono mendapat satunya ke kantor Persatuan
16 pertanyaan yang diajukan Wartawan Indonesia (PWI)
Inspektur Satu(Iptu) Sudiro. Cabang Banyumas.
Beberapa saat kemudian Beberapa saat kemudian
Warsinah mengalami koma Warsinah mengalami koma
danmeninggal dunia. Rekam danmeninggal dunia. Rekam
medis itulah yang medis itulah yang
dibeberkandalam surat yang dibeberkandalam surat yang
tembusan pada 19 instansi tembusan pada 19 instansi
tersebut. Joko Susanto tersebut. Joko Susanto
menyatakan, rekam medis menyatakan, rekam medis
seharusnya tidakdibeberkan seharusnya tidakdibeberkan
kepada khalayak karena kepada khalayak karena
merupakan rahasiapasien. merupakan rahasiapasien.
"Pihak RS telah melakukan "Pihak RS telah melakukan
pelanggaran hukumyakni Pasal pelanggaran hukumyakni Pasal
322 KUHP yang berisi larangan 322 KUHP yang berisi larangan
membukarahasia yang membukarahasia yang
seharusnya wajib disimpan seharusnya wajib disimpan
karena jabatanatau pekerjaan karena jabatanatau pekerjaan
seorang dokter,"kata Joko. seorang dokter,"kata Joko
Sanksi Pidana Terhadap Pelanggaran
Kerahasiaan Rekam Medis Ditinjau dari Undang
undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran Sengketa antara dokter dan pasien
merupakan sengketa yang timbul akibat adanya
hubungan dalam rangka melakukan upaya
penyembuhan. Sengketa dapat terjadi akibat
ketidakpuasan pasien yang umumnya
disebabkan karena dugaan kelalaian, kesalahan
yang dilakukan oleh dokter. Hal tersebut terjadi
karena kurangnya informasi yang seharusnya
menjadi hak dan kewajiban keduanya.
Dalam hal pemberian sanksi terhadap pelanggaran
kerahasiaan rekam medis ini ternyata telah diatur dengan tegas
dalam Pasal 79 butir c di dalam Undang-undang Nomor 29
Tahun 2004 tentang praktek kedokteran yaitu “Dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau
denda paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah),
setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, atau huruf e”. Ketentuan
Pasal 51 tersebut merupakan ketentuan terhadap kewajiban-
kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang dokter atau
dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran, manakala
kewajiban ini tidak ditaati maka berakibat sanksi pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 79 Undang undang Nomor 29
Tahun 2004 tersebut.
Dalam pemeriksaan itu Margono didampingi
seorang dosen Fakultas Hukum Universitas
Jenderal Soedirman. Polisi sempat menolak
kehadiran dosen itu dengan alasan tak punya izin
praktek pengacara. Padahal, untuk mendampingi
seorang tersangka tak perlu izin praktek
pengacara, kecuali di pengadilan.AKP Sudiro
menyatakan, pertanyaan yang dia ajukanlebih
berfokus pada tindakan Margonoo selaku
DirekturRSUD Margono yang membeberkan
rekam medis pasienbernama Warsinah, warga
Kelurahan Sumampir, KecamatanPurwokerto
Utara.
Pada saat dokter dan pasien mengadakan hubungan
hukum, bentuknya adalah suatu perikatan yang dapat
lahir dari perjanjian atau lahir dari undang-undang.
Pada umumnya perikatan yang timbul antara dokter
dan pasien lebih banyak berdasarkan perjanjian
daripada berdasarkan undang-undang. Pada perikatan
itu terdapat kata sepakat dari para pihak untuk
melakukan perbuatan hukum tertentu dalam bidang
jasa yaitu jasa pelayanan kesehatan dan obyek dari
perikatan adalah pelayanan kesehatan.

Doktrin ilmu hukum menyebutkan terdapat dua


macam perikatan yaitu yang dikenal sebagai perikatan
hasil (resultaatverbintenis) dan perikatan ikhtiar
(inspanningverbintenis).
Tanggungjawab hukum berarti apabila dokter melakukan
kesalahan atau kelalaian dalam menjalankan profesinya, ia dapat
menuntut haknya terlebih dahulu untuk diperiksa sesuai dengan
standar profesi medik. Bila dalam pemeriksaan standar profesi
ditemukan suatu penyimpangan standar profesi medik, maka
dokter tersebut dapat dimintakan pertanggungjawaban menurut
hukum umum yang berlaku.

Hubungan antara dokter dengan pasien adalah


hubungan antara manusia-manusia. Dalam hubungan
ini mungkin timbul pertentangan antara dokter dan
pasien, karena masing-masing mempunyai nilai-nilai
yang berbeda. Dalam hubungannya dengan
malpraktik, unsur hubungan dokter-pasien ini
menjadi sangat penting
Di Indonesia, informed consent dalam
pelayanan kesehatan, telah memperoleh
pembenaran secara yuridis melalui Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor
585/Menkes/Per/IX/1989, yang kemudian
diperbaharui dengan Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran. Dalam
Peraturan Menteri tersebut persetujuan tindakan
kedokteran diartikan sebagai “persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat
setelah mendapat penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi yang akan dilakukan terhadap pasien”.
1. Informed Consent sebaiknya diminta oleh
pihak yang akan melakukan tindakan.
2. Pasien harus dalam keadaan mampu
memberikan informed consent.
3. Pasien bebas dari pemaksaan atau pengaruh
berlebihan pada saat memberikan persetujuan.
4. Persetujuan harus diberikan untuk suatu
tindakan atau terapi spesifik.
5. Pasien harus mendapat informasi yang cukup.
6. Pasien mendapat kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan dan mendapatkan
jawaban.
Kami mengambil kasus tentang penyalahgunaan Rekam
Medis karena Rekam Medis merupakan kumpulan fakta
tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, yang
termasuk dalam keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat
lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya
mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Untuk itu diperlukan sumber informasi yang memadai.


Rekam medik merupakan salah satu sumber informasi
sekaligus sarana komunikasi yang dibutuhkan baik oleh
penderita, maupun pemberi pelayanan kesehatan dan pihak-
pihak terkait lain (klinisi, manajemen, asuransi dll), untuk
pertimbangan dalam menentukan suatu kebijakan tata
laksana/pengelolaan atau tindakan medik.
dan menyediakan fasilitas yang lebih memadai dan
memberikan pelatihan mengenai rekam medik dan
menyediakan fasilitas, memberikan pelatihan tentang
rekam medis serta membuat SOP untuk pelepasan
imforasi kesehatan pasien dan memberikan pemahaman
kepada seluruh petugas medis bahwa rekam medis
pasien bersifat rahasia
1. Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamneses,pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnosia serta segala pelayanan dan tindakan medis yang di berikan
kepada pasien, dan pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan
maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat(Depkes RI2006).
2. ( Regulasi yang Berkaitan dengan kasus penyalagunaan Rekam Medis ).
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran, rekam medis adalah :Berkas
yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.(Hosizah, n.d.)
3. ( Kronologi Kasus Penyalahgunaan Rekam Medis ). Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD)Purwokerto, Margono Soekarjo Hartanto,
dipanggil Markas Kepolisian Resor (Polres) Banyumas, Selasa (5/4)
sehubungan dengan somasi dugaan malpraktik. Gara-gara salah seorang
pasien RS tersebut meninggal dunia. Margono juga dituduh telah
melanggar aturan karena mempublikasikan data rekam medis pasien
yang seharusnya menjadi rahasia. Permintaan keterangan itu
berlangsung satu jam lebih di salah satu ruang di Mapolres Banyumas.
4. ( Posisi Kasus Penyalahgunaan Rekam Medis ). Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) Jakarta mengadukan Direktur Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) kepada Kementerian Kesehatan, Senin
(18/4/2011) karena dianggap telah merugikan pasien bernama Lina
Ismalawati (24). RSCM dinilai telah mengabaikan hak pasien terkait
permintaan rekam medis Lina. Suami pasien telah mengirimkan surat
kepada Dirut RSCM dan Kementerian Kesehatan RI. LBH juga telah
mengirimkan surat dua kali untuk permintaan salinan rekaman medis
yang ditujukan langsung kepada Dirut RSCM, tetapi semuanya tak
dihiraukan.

5. ( Analisis Kasus Penyalahgunaan Rekam Medis ). Lembaga Bantuan


Hukum (LBH) Jakarta mengadukan Direktur Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) kepada Kementerian Kesehatan, Senin
(18/4/2011) karena dianggap telah merugikan pasien bernama Lina
Ismalawati (24). RSCM dinilai telah mengabaikan hak pasien terkait
permintaan rekam medis Lina. Suami pasien telah mengirimkan surat
kepada Dirut RSCM dan Kementerian Kesehatan RI. LBH juga telah
mengirimkan surat dua kali untuk permintaan salinan rekaman medis
yang ditujukan langsung kepada Dirut RSCM, tetapi semuanya tak
dihiraukan.
Diharapkan dengan pembuatan laporan ini
dapat dijadikan pedoman untuk manajemen
rumah sakit dalam rekam medis dalam upaya
peningkatan kesehatan.
THANK YOU
AND HOPEFULLY USEFUL

Anda mungkin juga menyukai