Pelatihan Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)
dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat
2023
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
• Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan tata laksana korban KtP/A terrmasuk TPPO
KHUSUS
• Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
1. Melakukan tatalaksana penanganan medis korban KtP/A
2. Membuat Visum et Repertum (VeR) sesuai dengan aspek medikolegal dalam penanganan kasus KtP/A
dan Rape kit, sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
POKOK BAHASAN 1:
TATALAKSANA PENANGANAN MEDIS KORBAN KTP/A,
TERMASUK TPPO
TEMPAT PELAKSANAAN TATALAKSANA KASUS
KTP/A DAN TPPO
Rumah Sakit
Klinik/Tenda/Pos
Pelayanan Kesehatan
Reproduksi di Situasi
darurat Bencana/krisis
kesehatan
Puskesmas/Pustu
- promotive
- preventif
TATA LAKSANA PENANGANAN MEDIS KORBAN KTP/A,
TERMASUK TPPO
RADAR
Recognize KENALI kemungkinan kekerasan
• Sesuai dengan aspek medikolegal dalam penanganan kasus KtP/A termasuk TPPO
Pembuatan
Aspek Visum et
medikolegal Repertum
(VeR)
Surat
Keterangan
Medis
KOMPETENSI
DOKTER UMUM
DALAM KEDOKTERAN
FORENSIK DAN
MEDIKOLEGAL
(SKDI 2012)
Surat keterangan medis : keterangan tertulis yang dibuat oleh seorang dokter
untuk tujuan tertentu tentang Kesehatan atau penyakit pasien, atas permintaan
pasien atau permintaan pihak ketiga dengan persetujuan pasien atau atas perintah
Undang-Undang berdasarkan data-data pemeriksaan yang dicatat di dalam Rekam
medis atas ijin pasien.
DASAR HUKUM
Dasar hukum seorang dokter menerbitkan Surat Keterangan Medis antara lain:
• UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 48, yaitu:
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran.
2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan
aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau
berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri.
• Pasal 7 KODEKI
“Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya.”
• Pasal 16 KODEKI
“Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.”
SANKSI PIDANA
• Penyimpangan dalam pembuatan surat keterangan, selain tidak etis juga melanggar pidana, yaitu
pelanggaran terhadap KUHP Pasal 267 →KUHP pasal 395-396 (UU No. 1 tahun 2023)
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan atau pidana denda paling
banyak kategori V, setiap orang yang :
a. Membuat secara tidak benar atau memalsu Surat Keterangan dokter tentang ada atau
tidak ada penyakit, kelemahan, atau cacat dengan maksud untuk menyesatkan
Pejabat yang berwenang atau penanggung asuransi; atau
b. Mempergunakan Surat Keterangan dokter yang tidak benar atau dipalsu seolah-olah
surat tersebut benar atau tidak palsu dengan maksud untuk menyesatkan pejabat
yang berwenang atau penanggung asuransi.
SURAT KETERANGAN MEDIS DALAM UU PKDRT
Pasal 21
(1) Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban, tenaga kesehatan
harus:
memeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar profesinya;
membuat laporan tertulis hasil pemeriksaan terhadap korban dan visum et
repertum atas permintaan penyidik kepolisian atau surat keterangan medis
yang memiliki kekuatan hukum yang sama sebagai alat bukti.
(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di
sarana kesehatan milik pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat
FORMAT SURAT KETERANGAN MEDIS
• Isi Keterangan
• Nama lengkap dan tanda tangan dokter yang memberi surat keterangan
CONTOH SURAT
KETERANGAN
MEDIS
TATACARA