Anda di halaman 1dari 3

KRONOLOGIS KASUS TOSHINDO

1. Bahwa PT MAM adalah Badan Hukum yang sedang mengerjakan proyek


Pembangunan Gedung Tekhnis Bersama Kota Bekasi berdasarkan Surat
Perintah Kerja Nomor 602.1/30.12/SPMK-BG/DISPERKIMTAN tertanggal 26
Januari 2018;
2. Bahwa PT TOSHINDO adalah Badan Hukum yang bertindak sebagai supplier
elevator
3. Bahwa dalam rencana pembangunan Gedung bersama Pemda Kota Bekasi
dibutuhkan pengadaan lift penumpang dan barang, sebagai mana tertera
dalam rencana anggaran biaya (RAB).
4. Bahwa pada tanggal 26 Januari 2018 melalui Pesan Whatsup Bapak Wilson
selaku Sales Engenering dari PT TOSHINDO, PT MAM menginformasikan
spesifikasi lift yang diperlukan sesuai RAB yaitu lift penumpang type P26 dan
Barang type FE kepada PT TOSHINDO (Bukti P-2);
5. Bahwa pada tanggal 31 Maret 2018 PT MAM mengundang PT TOSHINDO
untuk presentasi dimana pada saat persentasi PT TOSHINDO
mempersentasikan mengenai produk lift yang diperlukan oleh PT MAM sesuai
dengan RAB;
6. Bahwa pada tanggal 16 April 2018, PT TOSHINDO mengirimkan Surat
Penawaran Harga untuk 2 unit lift penumpang dengan type P-27 dengan
harga sebesar Rp.2.366.000.000,- dimana untuk cara pembayarannya adalah
sebagai berikut:
- Material Import
a. 50% dibayarkan sebagai down payment (DP) Via Transfer
b. 50% dibayarkan 1 bulan sebelum shipment
- Biaya Instalasi
a. 20% dibayarkan sebagai DP
b. 80% dibayarkan berdasarkan progress instalasi bulanan
Bahwa pada Surat tertanggal 16 April tidak ada klausul yang menyatakan jika
terjadi pembatalan maka DP tidak dapat dikembalikan atau terjadi
pemotongan DP
7. Bahwa pada penawaran tertanggal 16 April 2018 PT TOSHINDO
mengirimkan juga spesifikasi lift type P-27 dimana PT TOSHINDO tidak
mencantumkan spesifikasi motor dan ketika ditanyakan langsung kepada PT
TOSHINDO menyampaikan bahwa untuk spesifikasi motor sesuai dengan
RAB;
8. Bahwa pada tanggal 17 April 2018, PT MAM menerbitkan 2 buah PO
(purchase order) yaitu:
1. PO 037.PO.GedTek/M-FE/T/IV-2018, untuk 2 unit P27 sebesar Rp.
2.268.000.000,- dan Rp 98.000.000,- + PPN Rp 236.600.000,- = Rp
2.602.600.000,-
2. PO 039.PO.GedTek/M-FE/T/IV-2018, untuk biaya pasang sebesar Rp.
98.000.000,- + PPN Rp 9.800.000,- = Rp 107.800.000,-
Bahwa atas PO yang dibuat oleh PT MAM maka pada tanggal 23 April 2018
PT TOSHINDO menerbitkan 2 buah invoice yaitu sebagai berikut:
1. Invoice No. 0684/04/2018, untuk pembayaran DP 50% 2 unit elevator
sebesar Rp 1.247.400.000,-
2. Invoice No. 0685/04/2018, untuk pembayaran DP 20% pemasangan 2 unit
elevator sebesar Rp 21.560.000,-
9. Bahwa untuk menindaklanjuti kedua invoice tersebut diatas, maka pada
Tanggal 25 April 2018 PT MAM melakukan Transfer sebesar Rp
1.247.400.000,- sebagai DP 50 % 2 Unit elevator dan Rp 21.560.000,-
sebagai DP 20% pembayaran material;
10. Bahwa pada tanggal 25 April 2018 PT MAM menerbitkan kembali 2 buah PO
(Purchase Order) yaitu:
1. PO 045.PO.GedTek/M-FE/T/IV-2018, untuk 1 unit PF 2000 sebesar Rp.
1.174.000.000,-+ PPN 117.400.000,- = Rp 1.291.400.000,-
2. PO 046.PO.GedTek/M-FE/T/IV-2018; untuk biaya pasang sebesar Rp.
49.000.000,- + PPN Rp 4.900.000,- = Rp 53.900.000,-
11. Bahwa untuk menindaklanjuti kedua invoice tersebut diatas, maka pada
Tanggal 3 Mei 2018, PT MAM mentrasfer Rp 645.700.000,- untuk
pembayaran DP 50 % 1 unit PF 2000 dan Rp 10.780.000,- sebagai DP 20 %
pemasangan material freight;
12. Bahwa pada tanggal 18 Juli 2018, PT MAM mendapatkan Surat dari PT Indah
Karya (Persero) selaku Konsultan Manajemen Kontruksi untuk melengkapi
syarat administrasi material pengadaan lift, maka pada tanggal 18 Juli 2018
PT MAM mengirimkan Surat kepada PT TOSHINDO untuk mengirimkan
syarat-syarat yang diminta paling lambat pada tanggal 25 Juli 2018 dimana
syarat-syarat administrasi yang diminta adalah sebagai berikut:
- ISO 14001 + Hasil Audit
- ISO 9001 + Hasil Audit
- SMK 3 + Hasil Audit
- Surat Tanda Pendaftaran (STP)
- SNI
- Surat Penunjukan sebagai Distributor dari TOSHIBA Jepang
- Workshop
- Tenaga Ahli Pendukung (Ahli K3 Listrik, Ahli Elevator dan Escalator, Ahli
K3 Ruang Terbatas
- Bahan Interior uji mutu
13. Bahwa menanggapi Surat dari PT MAM tertanggal 18 Juli 2018, maka PT
TOSHINDO mengirimkan jawaban tetapi tidak semua persyaratan yang
diminta dipenuhi oleh PT TOSHINDO adapun untuk rinciannya adalah
sebagai berikut:
- ISO 14001 + Hasil Audit untuk syarat ini PT TOSHINDO tidak dapat
memenuhinya
- ISO 9001 + Hasil Audit untuk syarat ini PT TOSHINDO tidak dapat
memenuhinya dan malah menunjukan ISO 9001 milik perusahaan
Malaysia bukan milik PT TOSHINDO
- SMK 3 + Hasil Audit untuk syarat ini PT TOSHINDO dapat
menunjukannya
- Surat Tanda Pendaftaran (STP) untuk syarat ini PT TOSHINDO dapat
menunjukannya
- SNI untuk syarat ini PT TOSHINDO tidak dapat menunjukannya
- Surat Penunjukan sebagai Distributor dari TOSHIBA Jepang tidak dapat
menunjukannya yang dapat ditunjukan Surat Keterangan importir dari
Kedutaan Besar RI Tokyo serta Perjanjian antara RWC Elevator &
Escalator Products ( Malaysia) Sdn Bhd dengan PT TOSHINDO
- Workshop tidak dapat ditunjukan workshop dari PT TOSHINDO
- Tenaga Ahli Pendukung (Ahli K3 Listrik, Ahli Elevator dan Escalator, Ahli
K3 Ruang Terbatas) untuk syarat ini PT TOSHINDO tidak dapat menjukan
Ahli K3 Ruang Terbatas
- Bahan Interior uji mutu untuk syarat ini PT TOSHINDO tidak dapat
menunjukannya pula
14. Bahwa dikarenakan PT TOSHINDO tidak dapat menunjukan syarat-syarat
yang diminta maka berdasarkan Surat dari PT MAM Tertanggal 18 Juli 2018
maka PT TOSHINDO harus dinyatakan mundur serta mengembalikan semua
DP yang sudah dibayarkan oleh PT MAM;
15. Bahwa pada tanggal 6 Agustus 2018 PT TOSHINDO mengirimkan kembali
surat penawaran harga dengan total penawaran sebesar Rp 3.393.000.000,-
untuk 2 unit lift type P27 dan 1 type lift PF2000 dengan cara pembayaran
yang sama dengan point 6 tetapi ditambah dengan klausul Non Refundable
sehinnga secara tidak langsung menolak dilakukan pembatalan;
16. Bahwa hingga saat ini lift yang dipesan oleh PT MAM masih belum ada dan
PT MAM tidak mengetahui perkembangan pemesanan lift tersebut;
17. Bahwa perbuatan PT TOSHINDO telah melanggar ketentuan sebagaimana
yang tercantum di daam Pasal 372 KHUP yaitu sebagai berikut:
“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada
dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan,
dengan
pidana penjara paling lama empat tahun”

Anda mungkin juga menyukai