Anda di halaman 1dari 31

1|P a g e

MODUL PUBLIC SPEAKING


MODUL
PUBLIC SPEAKING CLASS

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


CABANG CURUP

JL. BHAYANGKARA 1 NO. 15 SUKOWATI


+62 822 6994 6916

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
2|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim,
Modul ini sengaja dibuat dengan tujuan memberikan kemudahan bagi para
presional, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk memahami Public
Speaking. Public Speaking merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara
lisan di hadapan banyak orang dengan tujuan menyampaikan suatu informasi
dengan jelas, efisien, dan dapat mudah diterima oleh pendengarnya. Public
Speaking dapat berupa pidato, presentasi, ceramah, dan sebagainya. Berbicara
di depan umum atau Public Speaking menjadi salah satu keterampilan yang
berperan dalam pengembangan diri seorang. Tidak semua orang dapat
melakukan Public Speaking dengan baik, akan tetapi keterampilan ini bisa
dipelajari dan dikuasai dengan belajar dan berlatih secara terus menerus.
Menjadi seorang Public Speaker perlu memperhatikan beberapa hal agar
penyampaian pesan atau informasi dapat dilakukan dengan efektif. Beberapa
diantaranya adalah intonasi, penguasaan materi, penguasaan panggung,
pengendalian emosi, bahasa tubuh, karakteristik dan kebutuhan pendengar.
Apabila dapat menguasai hal-hal tersebut maka seorang Public Speaker bisa
mendapatkan perhatian lebih dari para pendengarnya.
Kemampuan Public Speaking saat ini sangat diperlukan baik bagi para
mahasiswa hingga professional. Kemampuan Public Speaking akan membantu
dalam presentasi dan kehidupan berorganisasi. Dalam kehidupan
berorganisasi menguasai teknik Public Speaking menjadi penting agar dapat
mengemukakan pendapat dengan baik. Beberapa diantaranya adalah
meningkatkan rasa percaya diri terutama di hadapan publik, membangun pola
pikir kritis dan sistematis, membuka kesempatan untuk menjalin relasi yang lebih
luas, melatih jiwa kepemimpinan, mengembangkan karir, dan masih banyak lagi.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
3|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

DAFTAR ISI
COVER
……………………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..
DESKRIPSI MODUL
………………………………………………………………….......
A. ANALISA KEPRIBADIAN
a. DEFINISI KEPERCAYAAN DIRI
……………………………………………….
b. CIRI-CIRI KEPERCAYAAN DIRI
……………………………………………….
c. INDIKATOR KEPERCAYAAN DIRI
……………………………………………
B. DASAR-DASAR PUBLIC SPEAKING
a. PENGERTIAN PUBLIC SPEAKING
…………………………………………..
b. KARAKTERITIK PUBLIC SPEAKING
…………………………………………
c. UNSUR-UNSUR PUBLIC SPEAKING
………………………………………...
d. FACTOR-FAKTOR PUBLIC SPEAKING
……………………………………...
C. KEMAMPUAN BERBAHASA
a. DEFINSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI
……………………………...........
b. INDICATOR KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
…………………………..
c. SENI BEBICARA
……………………………..................................................
D. PENGUASAAN AUDIENCE
PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA
Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
4|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

a. METODE PENYAMPAIAN YANG SISTEMATIS DAN TEPAT SASARAN..


E. TEKNIK PRESENTASI
a. PERSIAPAN PELATIHAN……………………………………………………….
b. TEKNIK PENYAMPAIAN MATERI
……………………………………………..
F. TIPS DAN TRIK PUBLIC SPEAKING
a. PERSIAPAN PELATIHAN
………………………………………………………..
b. MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUBLIC SPEAKING …………………..
c. PERSIAPAN, PENGUASAAN DAN PENUTUP
………………………………..

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
5|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

1. DESKRIPSI MODUL
Modul ini menjelaskan teori dan manfaat dari kemampuan melakukan
public speaking. Secara umum pengertian public speaking berarti adalah
kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan berbicara di depan umum
ini lebih merupakan keterampilan, sehingga kemampuan ini lebih banyak
ditentukan berdasar latihan, pengalaman dan praktek. Kemampuan yang didapat
dari membaca dan teori hanya menunjang saja, tetapi pengetahuan teori yang
baik akan mempercepat dan menunjang penguasaan public speaking dengan
baik, sehingga penguasaan teori tetap juga penting. Kemampuan public
speaking seyogyanyalah dimiliki oleh seseorang yang sering berhubungan dan
berinteraksi dengan orang lain. Misalnya seorang Kepala Kantor, Presenter TV /
Radio, Dokter, terlebih lagi seorang Jaksa atau apapun profesi yang penting
yang sering berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan penyampaian secara
verbal (bicara) lebih ditonjolkan/diutamakan dalam hal penguasaan materi public
speaking.

2. KEGIATAN
a. Tujuan Kegiatan :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan dapat memahami

a) Teori public speaking.

b) Mengidentifikasi relevansi dan manfaat public speaking bagi


pengguna.

c) Memahami hubungan public speaking dan audience.


b. Uraian Materi :
Mempelajari teori dan praktek public speaking secara luas tidak hanya di
lingkup internal, melainkan lingkup yang lebih luas lagi, dengan
menggunakan kecanggihan teknologi dan media social didalam rangka
membangun kepercayaan diri.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
6|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

A. ANALISA KEPRIBADIAN

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
7|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

a. DEFINISI KEPERCAYAAN DIRI

Ada satu pendapat tentang bicara didepan publik yang dituangkan


dalam sejumlah buku. Pendapat ini mengatakan, bahwa individu dapat
menjadi pembicara yang terampil, jika memiliki keyakinan bahwa
individu tersebut cukup percaya diri, dan cukup melakukan latihan.
Rasa percaya diri dan ketenangan merupakan hasil pengembangan
sejumlah keahlian untuk menyelesaikan sebuah tugas dengan sukses.
Kepercayaan diri sering disebut sebagai kunci utama penentu
keberhasilan seseorang. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang
baik akan mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun. Orang
yang pandai secara intelegensi belum tentu memiliki rasa percaya diri
yang baik, terkadang kepandaiannya belum tentu bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru. Terkadang kita dapat melihat orang
yang penuh percaya diri dari pembawaan dirinya.

Terdapat beberapa definisi kepecayaan diri menurut beberapa ahli.


Menurut Lauter Peter kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau
keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-
tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-
hal yang sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki
dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri
sendiri. Artinya seseorang yang mempunyai kepercayaan diri dapat
dilihat dari karakteristiknya yaitu tidak mementingkan diri sendiri
(toleransi), tidak membutuhkan dorongan dari orang lain, dan optimis.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
8|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

Selanjutnya Angelis Barbara yang menyatakan bahwa “kepercayaan


diri berarti yakin terhadap kemampuan diri sendiri yang berawal dari
tekad pada diri sendiri untuk melakukan segala hal yang diinginkan dan
dibutuhkan dalam hidup ini”. Selanjutnya Maslow menjelaskan
kepercayaan diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam
aktualisasi diri (ekplorasi segala kemampuan diri), dengan percaya diri
seseorang akan mengenal dan memahami dirinya sendiri. Individu yang
memiliki rasa percaya diri biasanya mudah mendapat teman, mampu
berkomunikasi tanpa perasaan tegang ataupun perasaan tidak enak
lainnya. Saat mencapai usia tertentu, terkadang individu berharap bisa
memiliki rasa percaya diri pada tingkat tertentu yang bisa membuat
individu siap menghadapai situasi apapun. Kesuksesan dibidang
apapun tidak akan mungkin dicapai oleh individu jika individu yang
bersangkutan tidak memiliki rasa percaya diri.

Selanjutnya Thursan Hakim menyatakan bahwa “kepercayaan diri


adalah suatu keyakinan individu terhadap segala aspek kelebihan yang
dimiliki dan dengan keyakinan tersebut membuat individu yang
bersangkutan mampu dan biasa mencapai berbagai tujuan dalam
hidupnya”. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia
yang terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Melalui
proses interaksi tersebut individu akan melihat keadaan dirinya,
kemudian bagaimana individu lain melihat dirinya, dan akhirnya akan
menimbulkan perasaan bangga atau kecewa dengan keadaan diri
sendiri.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
9|P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

Oleh sebab itu kepercayaan dalam diri seseorang sangat penting


untuk individu tersebut guna menjalani aktivitasnya sehari-hari. Sesuai
dengan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri adalah penilaian seseorang akan kesanggupan dan
keterampilan yang dimilikinya yang menimbulkan ketegasan atau
keyakinan untuk bertindak dalam area yang lebih luas. Seorang
mahasiswa memerlukan kepercayaan diri untuk berhasil dalam
hidupnya, rasa percaya diri berperan dalam memberikan semangat
serta memotivasi individu untuk bereaksi secara tepat terhadap
tantangan dan kesempatan yang datang padanya maupun untuk
merasakan berbagai kebahagiaan dalam hidupnya.

b. CIRI-CIRI KEPERCAYAAN DIRI

Setiap orang memerlukan kepercayaan diri untuk berhasil dalam


hidupnya. Rasa percaya diri berperan dalam memberikan semangat
serta motivasi individu untuk berekasi secara tepat terhadap tantangan
dan kesempatan yang akan datang. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu.

2) Mempunyai potensi dan kemampuan memadai.

3) Mandiri, yaitu orang yang memandang segala sesuatu sendiri tanpa


menunggu perintah orang lain.

4) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

5) Memiliki keahlian atau keterampilan.

6) Memiliki kemampuan bersosialisasi.

7) Optimis, yaitu orang yang memandang segala sesuatu dari segi yang
mengandung harapan baik dan bereaksi positif dalam menghadapi
masalah.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
10 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

8) Bertanggung jawab, yaitu kesediaan memikul bagian terhadap


urusan diri sendiri sehingga dapat memikul kepercayaan dengan baik.

9) Tidak mementingkan diri sendiri, yaitu merupakan suatu tindakan


untuk memikirkan orang lain bukan untuk memusatkan perhatian
terhadap kepentingan diri sendiri.

10) Tidak memerlukan dukungan orang lain yaitu seseorang yang


memiliki pribadi yang matang ialah orang yang dapat menguasai
lingkungan secara aktif dan mandiri tanpa menuntut banyak dari orang
lain.

Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh Enung Fatimah bahwa


beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai kepercayaan
diri dilihat dari perilaku kesehariannya yaitu sebagai berikut:

a) Percaya akan kemampuan atau kompetensi diri, hingga tidak


membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat dari
orang lain.

b) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima


oleh orang lain atau kelompok.

c) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani


menjadi diri sendiri.

d) Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosi stabil).

e) Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau


kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah

f) Menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau


mengharapkan bantuan orang lain.

g) Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang


lain dan situasi diluar dirinya.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
11 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

h) Memiliki harapan yang realistic terhadap diri sendiri sehingga ketika


harapan itu terwujud dia dapat mampu melihat situasi positif dirinya
dan situasi yang terjadi.

c. INDIKATOR KEPERCAYAAN DIRI

Berdasarkan beberapa teori yang sudah dijelaskan sebelumnya


tentang kepercayaan diri dapat disimpulkan dalam beberapa indikator
menurut karakteristik atau yaitu sebagai berikut:

a) Tidak adanya peraasaan takut untuk tampil di depan umum

b) Percaya akan kemampuan atau kompetensi diri

c) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain

d) Berani menjadi diri sendiri

e) Memiliki pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosi stabil).

f) Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau


kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah
menyerah pada nasib atau keandaan serta tidak bergantung atau
mengharapkan bantuan orang lain)

g) Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang


lain dan situasi diluar dirinya.

h) Memiliki harapan yang realistic terhadap diri sendiri sehingga ketika


harapan itu terwujud dia dapat mampu melihat situasi positif dirinya
dan situasi yang terjadi.

i) Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu.

j) Mempunyai potensi dan kemampuan memadai.

k) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

l) Memiliki keahlian atau keterampilan.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
12 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

m) Memiliki kemampuan bersosialisasi.

n) Optimis.

B. DASAR-DASAR PUBLIC SPEAKING

a. PENGERTIAN PUBLIC SPEAKING


Banyak orang mengakui bahwa berbicara di muka umum
merupakan sebuah keterampilan yang penting dalam hidup sehari-hari
maupun dalam kerja. Wawancara terhadap beberapa praktisi Public
Relations menunjukkan bahwa mereka menganggap berbicara di muka
umum merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Public
Relations. Namun banyak orang yang merasa kurang percaya diri
untuk berbicara di muka umum.
Padahal sebenarnya public speaking sama seperti pelajaran
lainnya, bisa dipelajari dan dilatih, karena public speaking adalah
keterampilan. Semakin sering kita melakukannya maka kita semakin
terampil dan percaya diri. Kesadaran akan pentingnya public speaking
sendiri telah dikenali dalam peradaban manusia sejak berabad-abad
lampau. Sejarah mencatat bahwa kegiatan public speaking telah
dilakukan di Yunani dan Romawi Kuno dalam bentuk retorika, terutama
saat sistem politik demokratis diterapkan di sana.
Terdapat beberapa definisi public speaking menurut beberapa ahli.
Menurut McBurney J. H dan Ernes J. Wrage, definisi Public Speaking
adalah sebagai komunikasi gagasan dan perasaan dengan
menggunakan lambang-lambang yang terlihat dan terdengar berasal
dari pembicaraan itu yang berkenaan pemikiran dan gagasan, dengan
menggunakan lambang-lambang suara, kata-kata, perubahan nada
dan isyarat.
David Zarefsky, dalam bukunya Public Speaking: Strategies for
Success berpendapat mengenai definisi Public Speaking. “Public
speaking is a continuous communication process in which messages

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
13 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

and signals circulate back and forth between speakers and listeners”.
Pembicaraan didepan umum adalah sesuatu proses komunikasi yang
berkesinambungan dalam mana pesan dan lambang bersirkulasi ulang
secara terus menerus antara pembicara dan pendengar.
Berdasarkan beberapa definisi mengenai public speaking yang
telah dikemukakan oleh para ahli dapat dipahami bahwa public
speaking merupakan seni berbicara didepan umum dimana suatu
komunikasi lisan yang efektif berlangsung secara berkesinambungan
antara pembicara dan pendengar dengan tujuan agar pendengar
berpikir, dan merasakan serta bertindak sesuai dengan yang
diharapkan oleh pembicara.

b. KARAKTERISTIK PUBLIC SPEAKING

Untuk mempermudah membedakan antara Public Speaking dan


tidak, maka beberapa karakteristik publik speaking berikut ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi Public Speaking atau bukan.
Karakteristik Public Speaking adalah bersifat formal, selalu
direncanakan, selalu digunakan untuk menyampaikan ide tertentu
yang dimiliki oleh pembicara, dan terdapat audiens tertentu yang
menjadi sasaran dari komunikasi yang dilakukan. Public speaking
memiliki fungsi-fungsi komunikasi tertentu yang bisa jadi berbeda
dengan komunikasi yang lain. Adapun komunikasi publik memiliki
komponen sebagai berikut.

a)Stimulus, yaitu suatu rangsangan awal sebagai sebuah bentuk


mencari atensi psikologis pada para audiens yang dihadapi oleh
seorang pembicara.

b)Pembicara, yaitu orang yang berbicara di depan publik yang


membangun pesan dilandaskan pada pengalaman yang dimiliki,
keadaan emosional- psikologis, tujuan pembicara dan lain
sebagainya. Pembicara biasanya berharap mencapai tujuan tertentu
dengan menyajikan pesan tertentu pada sekelompok pendengar.
PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA
Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
14 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

c) Pesan, yaitu apa yang disampaikan oleh pembicara baik pesan


verbal ataupun pesan nonverbal.

d)Channel, yaitu saluran komunikasi yang digunakan oleh pembicara


dan pendengar untuk saling berkomunikasi.

e)Audiens, yaitu sekelompok orang yang berkumpul untuk


mendengarkan pembicara.

f) Konteks, yaitu situasi yang melingkupi komunikasi publik.

g) Dampak, yaitu akibat-akibat atau efek-efek apa yang akan terjadi


setelah komunikasi dilakukan oleh pembicara.

h) Feedback, yaitu umpan balik audiens pada pembicara.

i) Gangguan, yaitu segala sesuatu yang mengganggu jalannya


komunikasi.

j) Komunikasi antar anggota audiens, yaitu komunikasi yang terjadi


di dalam kelompok audiens ketika pembicara berbicara.

c. UNSUR-UNSUR PUBLIC SPEAKING

Ada tiga unsur dalam publik speaking yaitu:

a) Pembicara

Pembicara merupakan pusat transaksi. Pembicara bertindak


sebagai komunikator yang tampil sebagai sentral kegiatan yang
menggambarkan terpusatnya para audiens dengan “memandang”
pembicara. Dengan cara mengenali “selera” audiensnya sehingga
dapat mengemas pesan yang bisa memikat hati hadirin, dalam arti
mau dan mampu memahami maksud pembicara dan mengerti akan
manfaat isi pidatonya bagi kehidupan mereka.

b) Pesan

Semua pesan dalam kegiatan public speaking mengalir, bertolak

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
15 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

dari pembicara menuju pendengarnya. Pesan yang dikirimkan dan


diterima secara simultan dan vokal menunjukkan adanya kombinasi
penyaluran pesan yang efektif, karena satu dan lainnya saling
melengkapi.

c) Audiens

Para pendengar atau hadirin (audiens) yang terlibat dalam proses


kegiatan public speaking pada hakikatnya merupakan insan-insan
yang jelas masing-masing berbeda dan memiliki kekhasan sendiri.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
16 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

d. FACTOR-FACTOR PUBLIC SPEAKING

Ada tiga faktor yang bisa membentuk seseorang menjadi seorang


public speaker yang baik :

a) Proses belajar dan berlatih dapat memiliki kemampuan public


speaking yang baik.

Proses untuk belajar dan berlatih dapat di awali dengan mencari buku
referensi mengenai cara untuk meningkatkan kemampuan public
speaking, berkunjung ke seminar dan mengikuti pelatihan.

b) Lingkungan yang kondusif

Lingkungan merupakan faktor dalam konsistensi seseorang untuk


menjadi public speaker yang baik. Konsistensi ini akan terganggu
manakala lingkungan tidak memberikan support yang positif.

c) Bakat

Bakat disadari turut memberikan investasi potif bagi keberhasilan


seseorang untuk menjadi public speaker yang hebat.

Menurut beberapa pakar public speaking, antara lain Dale Carnegie,


H.N. Casson, Stuart Turner, David Zarefsky, Hamilton Gregory, Larry
King, seorang yang mempunyai kemampuan public speaking yang baik
harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini :

a) Pendekatan dan Permulaan.

Pendekatan dan permulaan penting untuk di perhatikan memulai


berbicara di depan public. Apabila dipersilahkan untuk berbicara,
tinggalkan tempat duduk tanpa berbalik arah lagi atau bergumam
sendiri, dan berjalan dengan percaya diri menuju depan.

b) Mengatasi Kegugupan dan Demam Panggung.

Kegugupan dan demam panggung dapat diatasi dengan membangun


sikap positif diri sendiri, pembicaraan, dan pendengar. Individu harus

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
17 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

percaya diri (self-confidence). Berdirilah dengan tegak, dan tenang.


Hindarkan bersandar pada podium atau duduk membungkuk di kursi.

c) Membuat Ketertarikan Pendengar

Orang menyukai pembicaraan yang menarik. Pendengar akan sangat


terkesan dan memberikan penghargaan kepada pembicara karena
ucapannya.

d) Menjaga Ketepatan Berbicara, kejernihan dan volume suara

Ucapkan kata-kata dengan jelas dan bicara dengan suara yang cukup
kuat agar semua pendengar dapat mendengar suara anda dengan
jelas. Bicara secara tepat tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat
dapat memudahkan pendengar untuk menerima ide anda.

e) Mempercayai Kemampuan,

Mempercayai kemampuan dapat dilakukan dengan cara


menghilangkan semua keraguan mengenai kemampuan yang dimiliki
untuk berbicara didepan umum atau public speaking.

f) Memperbanyak Perbendaharaan Kata-kata,

Penguasaan perbendaharaan kata-kata dan pemilihan kata-kata yang


tepat mampu meningkatkan kelancaran dan ketepatan bicara.
Kemampuan berpikir juga dapat berkembang dengan ilustrasi-ilustrasi
yang menyegarkan. Isi pembicaraan bertambah variatif sehingga tidak
membosankan.

g) Memberi Tekanan dalam pembicaraan dan Bersemangat

(Enthusiasm) Semua gerakan meliputi mata (eye contact), eksperesi


wajah, gerakan tubuh, dan suara haruslah ditunjukkan dengan penuh
semangat kepada pendengar.

h) Ketepatan Waktu, pembicaraan yang menghabiskan waktu bukanlah


suatu pembicaraan yang efisien. Pembicaraan harus singkat, padat
dan jelas.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
18 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

i) Memiliki Kelancaran Berbicara dan Rasa Humor

Kelancaran merupakan salah satu bagian terpenting untuk berbicara


secara efisien. Seseorang yang mempunyai pengalaman, imajinasi,
teknik berbicara serta suara yang baik, dan rasa humor, namun tidak
memiliki kelancaran akan menghambat individu sebagai seorang
pembicara.

j) Berbicara dengan Menyenangkan Hindari kata-kata yang dapat


membuat para pendengar menjadi tersinggung atau tidak enak hati.

k) Berbicaralah dengan Wajar Jangan bersikap berlebihan, sombong,


atau menganggap diri anda paling penting dan paling mengetahui
permasalahannya.

l) Menggerakkan Tubuh Secara Alamiah

Apabila hal ini sesuai gunakan gerakan isyarat mengikuti kata-kata


anda. Biarkan gerakan ini secara alami dan anggun (gracefully),
sehingga dapat membantu memberi tekanan pada pengertian yang
disampaikan, tanpa mengalihkan pesan.

m) Memakai Pakaian yang Serasi

Pendengar akan menaruh hormat (resfect) terhadap pembicara yang


memakai pakaian yang serasi dalam hal potongan, warna, ikat
pinggang, sepatu, dasi atau scraft, dan sebagainya.

n) Menggunakan Catatan Kecil Menggunakan catatan-catatan kecil


(speaking notes) untuk memindahkan pembicaraan pada bagian
berikutnya.

o) Penutupan dan Pengakhiran

Simpulkan pembicaraan dan berhentilah sejenak, kemudian


pergunakan transisi yang tepat. Ucapkan terimah kasih dan kemudian
meninggalkan tempat dengan senyuman manis.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
19 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

C. KEMAMPUAN BERBAHASA

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
20 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

a. DEFINISI KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu cum,


kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units,
kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata
benda communion, yang berarti kesamaan, persatuan, persekutuan
gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan
communicate yang berarti membagi sesuatu dengan orang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar
pikiran, berhubungan, berteman. Jadi komunikasi berarti pemberitahuan
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara
si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi


melibatkan empat unsur yaitu pesan baik verbal maupun nonverbal,
pengirim pesan atau komunikator, penerima pesan atau komunikan, dan
umpan balik atau feedback. Proses komunikasi yang terjadi merupakan
proses yang timbal balik karena si pengirim dan si penerima saling
mempengaruhi satu sama lain. Sedangkan pengertian yang lain dari
komunikasi adalah memberikan informasi, pesan, gagasan, ide, pikiran,
perasaan, kepada orang lain dengan maksud agar orang lain
berpartisipasi yang pada akhirnya informasi, pesan, gagasan, ide,
pikiran, perasaan tersebut menjadi milik bersama antar komunikator dan
komunikan.

Pendapat lain dari Hafied Cangara didalam keterampilan


berkomunikasi terdapat dua macam jenis keterampilan yaitu:

a) Keterampilan Komunikasi Verbal Pada keterampilan komunikasi


verbal memuat sebuah kode yang dinamakan dengan kode verbal.
Kode verbal yaitu suatu kode dalam keterampilan berkomunikasi yang
menggunakan bahasa..

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
21 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

b) Keterampilan Komunikasi Nonverbal Pada keterampilan komunikasi


nonverbal memuat sebuah kode yang dinamakan dengan kode
nonverbal. Kode nonverbal ialah bahasa isyarat atau bahasa diam.

Manfaat Keterampilan Berkomunikasi mempunyai beberapa manfaat


yaitu:

1) Mempermudah berdiskusi.

2) Mempermudah untuk mencari informasi.

3) Mempercepat mengevaluasi data.

4) Melancarkan membuat hasil kerja atau laporan.

b. INDIKATOR KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

Beberapa Indikator-indikator keterampilan berkomunikasi yang


meliputi:

1) Keterampilan berkomunikasi verbal, meliputi melakukan diskusi,


menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, menuliskan hasil akhir
diskusi, tata bahasa yang baik, pembicaraan singkat, jelas dan mudah
dimengerti serta suara terdengar jelas.

2) Keterampilan berkomunikasi nonverbal meliputi: melihat lawan


bicara, dan gerakan tangan yang sesuai dengan kata-kata yang
diucapkan.

c. SENI BERBICARA
Ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya. Kita dapat
langsung mengetahui apakah seseorang itu logis atau tidak hanya
dengan berbincang sebentar dengannya. Oleh karena itu, berbicara
yang menunjukkan pola pikir logis harus dilatih. Orang yang logis dalam
hal apapun akan selalu logis. Kita tidak akan menemukan ketidaklogisan

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
22 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

dalam pemikirannya ataupun kalimat dan ucapannya dalam


mengungkapkan pemikirannya tersebut. Sebaliknya, kita tidak akan
dapat menemukan bagian yang lagis dari orang yang tidak logis dalam
hal apapun.
a) Melatih Logika Berbicara
1) Berikan Alasan yang Tepat untuk Argument Anda
Kita selalu diajarkan untuk mengutarakan alasan di balik
pendapat kita saat menulis esai. Begitupula dengan ucapan,
dalam percakapan sehari-hari kita mungkin sering
melupakannya. Hal ini karena kita terbiasa menerapkan pola pikir
dalam kegiatan sehari-hari.
b) Hindari Lompatan Logika
c) Konsisten dalam Bersikap
d) Gunakan Kata-Kata Sederhana
e) Tetap Tenang

D. PENGUASAAN AUDIENCE

a. METODE PENYAMPAIAN YANG SISTEMATIS DAN TEPAT SASARAN

a) Kenali latar belakang komunikan, baik budayanya, sukunya,


pendidikannya, pekerjaannya, hobinya, status sosialnya,
kepentingannya maupun hal-hal yang nampaknya tidak ada artinya.
Hilangkan/dekatkan kesenjangan-kesenjangan dengan cara
mengubah diri.

b) Ciptakan suasana yang menunjang, tergantung pada komunikan


yang kita hadapi, pada umumnya mereka senang dengan
keramahan/keakraban dan keterbukaan.

c) Tentukan maksud dan tujuan pembicaraan kita; sekedar pengisi


waktu obrolan ringan, diskusi, brainstorming, informasi, negosiasi,
atau mempengaruhi orang lain.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
23 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

d) Arahkan materi pembicaraan dan gunakan strategi sesuai dengan


tujuan pembicaraan yang telah ditetapkan.

e) Gunakan kata-kata yang tidak menimbulkan pengertian ganda agar


tidak membingungkan.

f) Gunakan logika berpikir. Cobalah untuk kritis, kreatif,


kembangkan pola pikir yang logis, dan sistematis. Biasakan bertanya
mengapa, bagaimana, seandainya, evaluasi terus secara sadar.

b. PERSIAPAN PUBLIC SPEAKING

Lakukan persiapan yang baik, penyampaian dan penguasaan materi


serta teknis menutup public speaking, persiapan yang baik membuat
kita bisa menyampaikan presentasi lebih baik. Jangan pernah hanya
memiliki bahan apa adanya dan berbicara tanpa menguasai apa yang
disampaikan. Kita dapat menggunakan formula 5W+1H dalam
persiapan:

 Who is my public? Siapa dan berapa orang publik yang akan


berbicara dengan saya atau yang akan hadir? Pemahaman
akan publik akan mempermudah kita dalam menyiapkan
materi. Memahami publik akan menentukan gaya bahasa yang
kita gunakan, cara menyampaikan pesan yang kita lakukan,
contoh-contoh yang kita berikan, bahkan cara berbusana kita
saat public speaking.

 What is my topic about? Apa yang akan saya sampaikan?


Tidak hanya mempelajari isi presentasi yang kita berikan,
pelajari juga hal-hal yang berhubungan dengan materi untuk
menambah wawasan. Pengetahuan akan banyak hal tentang
topik membuat kita menjadi lebih percaya diri, membuat kita
lebih yakin saat memberikan contoh atau menjawab
pertanyaan publik. Kita bahkan dapat mengulang pesan
dengan kalimat yang berbeda bila kita melihat tatapan bertanya

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
24 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

atau kebingungan di wajah publik saat kita menyampaikan


presentasi kita.

 Why should I talk about it? Mengetahui alasan mengapa topik


harus disampaikan/dibicarakan. Jangan berhenti di satu kali
pertanyaan “mengapa”, usahakan gali lebih dalam alasan
mengapa kita berbicara agar menemukan inti
permasalahannya. Dengan demikian kita dapat lebih menjiwai
apa yang hendak kita sampaikan. Kekhawatiran akan
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan publik juga
akan berkurang karena kita telah memikirkan kemungkinan
munculnya pertanyaan tersebut.

 When? Kapan saya bicara dan berapa banyak waktu yang


saya miliki? Dengan mengetahui kapan kita bicara, kita dapat
menyiapkan segala sesuatu sebelum waktunya. Selain itu,
Anda punya waktu untuk latihan. Mengetahui jumlah waktu
yang diberikan untuk berbicara juga penting agar kita dapat
menyampaikan pesan secara efektif dalam batas waktu yang
diberikan.

 Where? Di mana saya bicara? Bicara di lingkungan tempat kita


sudah biasa berada tentunya lebih nyaman dibandingkan
dengan bicara di tempat yang baru pertama kali kita kunjungi.
Ketahui di mana dan bagaimana suasana serta pengaturan
ruang tempat kita bicara. Dengan mengetahui tempat terlebih
dahulu, setidaknya membuat kita menjadi lebih tenang. Bila
kita diminta berbicara di tempat yang belum kita ketahui
letaknya, sebaiknya cari tahu cara menuju tempat tersebut
hingga kita bisa sampai ke lokasi public speaking tepat pada
waktunya.

 Terakhir, How? Bagaimana membuat presentasi/pidato saya


menarik? Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kita
dapat melakukan riset dan mengumpulkan informasi yang

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
25 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

dapat mendukung presentasi dan pengetahuan kita tentang


materi.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
26 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

E.TEKNIK PRESENTASI
a. TEKNIK PENYAMPAIAN MATERI
Berikut tiga macam teknik penyampaian materi;

 Induksi > Deduksi. Fakta, data, ke teori.

 Kronologis > Urutan kejadian atau materi (pengertian, masalah,


solusi)
 Flash Back > Kejadian masa lalu (sejarah), lalu dikaitkan ke
masalah masa kini
Saat Penyampaian Materi

 Kontak Mata (Eye Contact). Tatap hadirin, bukan tatap tembok


atau dinding.

 Gesture. Bahasa isyarat.

 Body Language. Gunakan bahasa tubuh yang pas dan


proporsional.

 Posisi Tangan: Awal, di samping, lalu “mainkan” dalam


gesture/bahasa tubuh.

 Selipkan humor. Jangan terlalu serius.

 Teknik Vokal.

F.TIPS DAN TRIK PUBLIC SPEAKING


a. PERSIAPAN DIRI DENGAN PELATIHAN
 Pembukaan

Mulai dari pembukaan untuk mencairkan suasana, isi sampai penutup.


Latihan sebelum public speaking akan menghasilkan public speaking yang
berkualitas.
 Untuk hal-hal yang sulit sebaiknya dilatih dengan diucapkan, jangan hanya
berlatih dalam benak. Sering kali bila kita bicara dalam hati hingga terasa

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
27 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

sudah lancar dan bisa, tapi pada waktu berhadapan dengan publik sering
kali kita menjadi gugup dan salah mengucapkan. Untuk itu, latihanlah
dengan mengucapkan kata-kata yang ingin disampaikan, terutama kata
yang panjang seperti personifikasi atau dalam bahasa lain seperti
deliverability.
 Latih cara menggunakan alat bantu visual yang akan digunakan, misalnya
bila kita menyiapkan alat peraga, ucapkan kalimat sambil menunjukkan
alat peraga atau melakukan demo.
 Latih sesi tanya-jawab.
Pelajari segala pertanyaan yang mungkin terjadi dan latihlah bagaimana
menjawabnya dengan sopan. Gunakan kekuatan visualisasi diri,
visualisasi erat kaitannya dengan kepercayaan diri karena seperti
menciptakan kekuatan mental yang menggambarkan diri kita sendiri
sebagaimana yang kita inginkan. Bayangkan diri kita berada di atas
panggung atau di podium, menatap semua publik yang hadir,
menggunakan gerak tubuh dan ekspresi yang tepat, berbicara dengan
suara yang jelas. Rasakan kepercayaan diri kita terus bertambah dan kita
dapat menyelesaikan pembicaraan dengan sangat baik. Pada waktu kita
menciptakan citra diri di pikiran, usahakan realistik tetapi tetap fokus pada
hal-hal yang positif. Sama seperti kita latihan secara fisik setiap kali
sebelum melakukan presentasi, latihan mental ini juga harus dilakukan
berulang kali.
 Tutupi rasa grogi dan jangan cemas.
 Lakukan yang terbaik, bukan sempurna
Salah satu kesalahan orang pada waktu melakukan presentasi, berpidato
atau berbicara adalah mereka menganggapnya sebagai suatu tampilan
bukan sebagai seni dalam berkomunikasi.
 Jangan bandingkan diri dengan orang lain
Membandingkan diri dengan orang lain dan berusaha meniru gayanya,
terutama orang yang sudah punya jam terbang public speaking tinggi,
hanya akan memberi beban mental tambahan.

b. MENINGKATKAN KETERAMPILAN PUBLIC SPEAKING


Berikut ini adalah tips meningkatkan keterampilan public speaking beberapa

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
28 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

di antaranya:
 Mengurasngi suara jeda.
Dalam artian Anda perlu mengurangi suara jeda seperti hmmm dan
yang lainnya. Beberapa suara jeda tersebut sebaiknya digantikan
dengan jeda hening, karena akan lebih baik seperti itu. Selain itu
berbicara dengan lebih perlahan nantinya juga dapat membuat cara
penyampaian suatu informasi akan lebih rileks dan mudah diterima
oleh audience.
 Perhatikan juga intonasi suara.
Dalam publik speaking, intonasi suara memang memegang
peranan sangat penting untuk dapat mengetahui seberapa
pentingnya intensitas dari materi yang akan dibawakan. Selain itu
intonasi suara yang datar nantinya akan membuat audience menjadi
lebih jenuh karena materi yang sampaikan dirasa tidak penting,
sehingga Anda harus pintar-pintar dalam hal intonasi suara.
 Mempertahankan kontak mata.
Kontak mata menjadi suatu cara untuk bisa meningkatkan
kedekatan di antara pembicara dan juga audience. Oleh karena itu
pastikan jika semua audience mendapatkan kontak mata dari anda
dengan konsisten.
 Gunakan ekspresi dan juga bahasa tubuh.
Presentasi yang sangat membosankan adalah suatu presentasi yang
pembicaranya hanya berdiri tegak dan monoton. Anda bisa mencoba
untuk menggerakkan badan untuk bisa menguatkan apa yang sedang
disampaikan. Memanfaatkan ruang gerak dengan sedikit berjalan
ataupun berpindah tempat. Selain itu jika memang membutuhkan mimik
wajah dan juga peragaan tangan yang unik, maka Anda bisa
menyampaikannya tidak perlu sungkan.
 Terus berlatih sampai matang dan mantap.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
29 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

c. PERSIAPAN, PENGUASAAN MATERI DAN PENUTUP PUBLIC


SPEAKING
a) Speaking Persiapan
 Siapkan materi, catat poin penting (outline/garis besar), siapkan
"contekan" jika ada materi yang sulit dihafal (sepeti angka atau
istilah asing).
 Minimal sejam sebelum tampil, jangan konsumsi makanan/minuman
yang berminyak dan manis-manis.
 Datang lebih awal ke lokasi. Kenali panitia dan beberapa hadirin.
Kenali pula ruangan, lihat sekeliling, sudut-sudutnya, dekorasinya
dll.
 Sempatkan ke toilet, buang air, ngaca, sisir rambut, rapikan busana,
dan sempatkan "senam mulut" dan relaksasi.
b) Persiapan/Teknik Penguasaan Materi
 Menghafal materi pidato.
 Menuliskan seluruh isi pembicaraan, membuat naskah pidato, dan
dibaca.
 Menampilkan materi menggunakan infocus dan powerpoint.
 Menuliskan poin-poin penting, sistematika, atau outline (garis besar).
 Teknik Membuka Public Speaking
 Tarik napas dalam-dalam.
 Senyum ramah, tatap hadirin sejenak,lalu ucapkan basmalah dan
salam.
 Usai salam, awali dengan nada rendah dan pelan.
c) Tips Pembuka
 Usai salam dan menyapa hadirin (hadirin yang saya hormati)

 Langsung Sebut Inti Pembicaraan.

 Ajukan pertanyaan provokatif/retoris.

 Sampaikan fakta unik atau mencengangkan.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
30 | P a g e
MODUL PUBLIC SPEAKING

 Sampaikan humor
 Sampaikan kutipan -- teori, ungkapan, pepatah, kata para ahli.
 Sampaikan cerita, kisah, sejarah, atau pengalaman yang sesuai
dengan topik.
d) Tips Penutup
 Gak ada lagi yang mau diomongin atau waktu habis? Segera
berhenti. Jangan lama-lama
 Beri sinyal, contoh : Kesimpulannya adalah, Yang terakhir,
Sebagai penutup.
 Menyimpulkan materi pembicaraan.

 Mengulang kembali poin utama.

 Mengajak hadirin berbuat sesuatu (appeal or call for action)

 Mengakhiri dengan klimaks, nada tinggi

 Menyampaikan pepatah, sajak, atau kutipan

 Ucapkan terima kasih, mohon maaf, dan salam.

PT. SAHABAT PROFESIONAL INDONESIA


Jl. Bhayangkara 1 No. 15 Sukowati
1

Anda mungkin juga menyukai