Anda di halaman 1dari 5

SOP/ PROTAP

PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD

No. Dokumen :

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit : 01/06/2016

Halaman : 1/1

Puskesmas Guntung H. Zainal Abidin, SKM. MM


Payung NIP. 19690828 199003 1 012

1.Pengertian Pemeriksaan raba/palpasi dengan 4 langkah Leopold I,II,


III, dan IV. Palpasi Leopold secara lengkap baru dapat
dilakukan pada usia kehamilan ± 20 minggu.
2.Tujuan Untuk mengetahui umur kehamilan dan letak janin didalam
janin didalam Rahim.

3.Kebijakan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GUNTUNG


PAYUNG NOMOR TENTANG
PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD
4.Referensi Buku Obstetri Ginekologi Fisiologi Fakultas Kedkteran
Universitas Padjajaran, Bandung
5.Prosedur/ Langkah- Langkah a. Bidan menjelaskan tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan dan tujuannya
b. Persilahkan ibu untuk berbaring
c. Sisihkan pakaian ibu sehingga seluruh bagian
perut ibu tampak jelas
d. Minta ibu untuk meletakkan kedua telapak kaki
pada ranjang sehingga terjadi sedikit fleksi pada
sendi paha dan genu, untuk mengurangi
ketegangan dinding perut.
e. Tutup paha dan kaki ibu dengan selimut yang
disediakan
f. Cuci tangan petugas
g. Keringkan dengan handuk
h. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap
bagian lateral kanan
i. Beritahu ibu hamil bahwa pemeriksa akan
memulai pemeriksaan
j. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara :

LEOPOLD I
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus.
2. Perhatikan jari tersebut agar tidak mendorong
uterus ke bawah,(jika diperlukan ,fiksasi uterus
bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan dibagian lateral depan kanan
dan kiri,setinggi tepi atas simpisis
3. Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur
posisi pemeriksa sehingga menghadap ke
bagian kepala ibu.
4. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi
yang ada pada bagian tersebut dengan jalan
menekan secara lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian.

LEOPOLD II
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar pada
ketinggian yang sama
2. Mulai dari bagian atas,tekan secara bergantian
atau bersamaan (simultan) telapak tangan kiri
dan kanan
3. kemudian geser ke arah bawah dan rasakan
adanya bagian yang rata dan
memanjang(punggung) atau bagian-bagian
kecil (ekstremitas)

LEOPOLD III
1. Atur posisi penderita pada sisi kanan dan
menghadap ke bagian kaki ibu
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada
dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan
secara lembut secara bersamaan atau
bergantian untuk menentukan bagian terbawah
bayi (bagian keras,bulat dan hampir
homogen,adalah kepala, sedangkan tonjolan
yang lunak dankurang simetras, adalah bokong)

LEOPOLD IV
1. Letakkan ujung telapk tangan kiri dan kanan
pada lateral kiri dan kanan uterus bawah,ujung-
ujung jari tanagn kiri dan kanan berada pada
tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang
meraba dinding bawah uterus
3. Perhatikan sudut-sudut yang dibentuk oleh jari-
jari (konvergen atau divergen)
4. Setelah itu ,pindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pada bagian terbawah bayi(bila
presentasi kepala usahakan memegang bagian
kepala di dekat lehr dan bila presentasi
bokong,upayakan untuk memegang pinggang
bayi)
5. Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas
panggul kemudian letakkan jari-jari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul
6. Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi dan
auskultasi ,meliputi usia kehamilan, letak
janin,posisi janin,presentasi, dan kondisi janin.
6.Dokumen Terkait

7. Unit Terkait

Rekaman Historis

N Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan tanggal


o
Pengendalian Dokumen
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. Mulaiberlaku :
TILIK Halaman :
PUSKESMAS
GUNTUNG PAYUNG

NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK BERLAKU


1 Apakah Pengkodean dokumen sudah sesuai dengan masing-
masing dibawah ini?
A. Pengkodean (coding) dokumen kelompok pelayanan :
1. Administrasi Manajemen dengan kode: A
2. Pelayanan Medik Dasar dengan kode: B
3. Pelayanan program KIA dan KB dengan kode: C
4. Pelayanan Program Promosi Kesehatan (Promkes)
dengan kode: D
5. Pelayanan program Gizi dengan kode: E
6. Pelayanan program P2P dengan kode: F
7. Pelayanan program Kesehatan Lingkungan (kesling)
dengan kode: G
8. Prosedur pelayanan/kerja disingkat: PK
9. Instruksi kerja disingkat: IK
10.Daftar tilik disingkat: Dt
11. Kerangka acuan disingkat: KA
12. Surat keputusan disingkat: SK
13. Kebijakan disingkat: Kb
14. Dokumen eksternal disingkat: Dek

Apakah penyimpanan dokumen seperti dibawah ini?


B. Penyimpanan dokumen/arsip
1. Dokumen rekam klinik/medis wajib disimpan
sekurang-kurangnya dua tahun, terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam
medis/klinis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan
tindakan dan persetujuan lain harus disimpan jangka
waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya
rekam medis.
2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayanai di
puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal 2
tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda :
a. Umum: resep umum
2
b. Askes: untuk resep yang diterima oleh peserta
asuransi kesehatan.
c.Gratis/Jamkesmas/Jamkesda/Jamsostek/Jampersal
untuk resep yang diberikan kepada pasien yang
dibebaskan dari pembiayaan retribusi.
3. Penyimpanan dokumen/arsip perkantoran sesuai
dengan sistem penyimpanan dokumen/arsip aturan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang.
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di
masing-masing kelompok pelayanan/program,
sedangkan administrasi manajemen (admen)
menyimpan master dokumen semua kelompok
pelayanan dan program.

3 Apakah Sistem penomoran sesuai dengan masing-masing


dibawah ini?

C. Sistem penomoran
1. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan
Pemerintah daerah Kabupaten Pemalang.
2. Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh
kelompok pelayanan masing-masing disesuaikan
dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan.
3. Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan
pengkodean.
4. Urutan penomoran meliputi : kode pelayanan, kode
dokumen, bulan, tahun dan nomor urut dokumen.
Contoh: C/PK/IV/13/002

C Kode KIA dan KB

PK Prosedur Kerja
IV Bulan April

13 Tahun 2013

002 Nomor urut prosedur

Apakah masing-masing format dokumen sudah


diseragamkan?

D. Format dokumen diatur/diseragamkan dengan contoh


format terlampir
1. Format prosedur
2. Format instruksi kerja
4 3. Format rekam klinis/medis
4. Format resep
5. Format rujukan internal
6. Format rujukan eksternal
7. Format inform consent
8. Format penolakan tindakan
9. Format permintaan rujukan eksternal

Anda mungkin juga menyukai