Anda di halaman 1dari 33

RS CANTIA PROSEDUR PENANGANAN DISTOSIA BAHU

TOMPASOBARU

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

Suatu tindakan dalam persalinan untuk melahirkan bayi dengan


PENGERTIAN kepala bayi sudah berhasil lahir tetapi bahu belum lahir

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menolong


TUJUAN persalinan dengan distosia bahu

Surat Keputusan Direktur No. …………Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan PONEK Rumah Sakit Cantia Tompasobaru

PROSEDUR 1. Cuci tangan


2. Lakukan anamnesa
3. Gunakan APD
4. Berikan penjelasan tentang kondisi ibu dan bayi
5. Minta informed consent untuk rencana tindakan yang akan
dilakukan
6. Lakukan anastesi local pada perineum dan dilakukan
episiotomy
7. Lakukan perasat maneuver Mc. Roberts
8. Pimpin persalinan untuk melahirkan bahu depan dengan
menarik kepala bayi ke arah bawah
9. Lakukan maneuver untuk melahirkan bahu belakang, dengan
cara memasukkan tangan mengikuti lengkung sacrum sampai
jari penolong mencapai fosa antecubiti, setelah terjadi fleksi
tangan, keluarkan lengan dari vagina (menggunakan jari
telunjuk untuk melewati dada dan kepala bayi atau seperti
mengusap muka bayi), kemudian tarik hingga bahu belakang
dan seluruh lengan belakang dapat dilahirkan
10. Lahirkan bahu depan, bila bahu depan sulit dilahirkan, putar
bahu belakang ke depan (jangan menarik lengan bayi tetapi
dorong bahu posterior) dan putar bahu depan ke belakang,
11. (mendorong anterior bahu depan dengan jaritelunjuk dan jari
tengah operator) mengikuti arah punggung bayi sehingga bahu
depan dapat dilahirkan
12. Lakukan perawatan bayi sesuai dengan kondisi bayi
13. Bereskan alat dan buang sampah sesuai jenis sampah
14. Cuci tangan
Lakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin
RS CANTIA PROSEDUR PEMERIKSAAN LEOPOLD
TOMPASOBARU

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/3

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSCantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

Pemeriksaan tehnik Palpasi menurut Leopod adalah mengetahui


PENGERTIAN letak janin dan sebagai bahan pertimbangan dalam memperkirakan
usia kehamilan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan
TUJUAN leopold pada ibu hamil secara lengkap dan teliti di unit pelayanan
Kesehatan Ibu
Surat Keputusan Direktur No …………………………...Tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan PONEK Rumah Sakit Gunug Maria Tomohon
 Pastikan ruangan periksa sudah tertutup/ tidak ada orang lain
selain petugas, kecuali suami pasien/siswa yang diizinkan
praktek di KIA
 Bidan menjelaskan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
dan tujuannya
 Persilahkan ibu untuk berbaring
 Sisihkan pakaian ibu sehingga seluruh bagian perut ibu tampak
jelas
 Minta ibu untuk meletakkan kedua telapak kaki pada ranjang
PROSEDUR sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha untuk
mengurangi ketegangan dinding perut.
 Tutup paha dan kaki ibu dengan selimut yang disediakan
 Cuci tangan petugas
 Keringkan dengan handuk
 Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap bagian lateral
kanan
 Beritahu ibu hamil bahwa pemeriksa akan memulai
pemeriksaan
RS CANTIA PROSEDUR PEMERIKSAAN LEOPOLD
TOMPASOBARU

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/3

PROSEDUR
 Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara

LEOPOLD I
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus uteri
2. Perhatikan jari tersebut agar tidak mendorong uterus ke bawah,
(jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu jari
dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri,setinggi tepi atas simpisis)
3. Kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan Angkat jari
telunjuk kiri ( dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah)
kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian
kepala ibu.
4. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri
dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian.

LEOPOLD II
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara
sejajar pada ketinggian yang sama
2. Mulai dari bagian atas,tekan secara bergantian atau bersamaan
(simultan) telapak tangan kiri dan kanan, kemudian
3. Geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memanjang(punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas)

LEOPOLD III
1. Atur posisi penderita pada sisi kanan dan menghadap ke bagian
kaki ibu
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah
perut ibu, tekan secara lembut secara bersamaan atau bergantian
untuk menentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan
hampir homogen,adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak
dankurang simetras, adalah bokong)
RS CANTIA PROSEDUR PEMERIKSAAN LEOPOLD
TOMPASOBAR
U
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
3/3

tekan secara lembut secara bersamaan atau bergantian untuk


menentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir
homogen,adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak
dankurang simetras, adalah bokong)
LEOPOLD IV
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri
dan kanan uterus bawah,ujung-ujung jari tanagn kiri dan kanan
berada pada tepi atas simfisis.
2. Temukan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah
uterus
3. Perhatikan sudut-sudut yang dibentuk oleh jari-jari (konvergen
atau divergen)
PROSEDUR
4. Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bay i(bila presentasi kepala usahakan
memegang bagian kepala di dekat lehr dan bila presentasi
bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)
5. Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian
letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis
untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggul
6. Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi dan auskultasi ,meliputi usia
kehamilan, letak janin, posisi janin,presentasi, dan kondisi janin
pada ibu.
Poli Kebidanan dan Kandungan
UNIT TERKAIT
Kamar bersalin
RS CANTIA PROSEDUR MENCUCI TANGAN
TOMPASOBAR
U
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/3

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

Mencuci tangan adalah suatu tindakan mencuci kotoran dan


mikroorganisme pada tangan yang didapat melalui kontak dengan
pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora
transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir
atau menggunakan hand rub atau berbasis alkohol.
1. Mencuci tangan dengan cairan antiseptik (hand rub) adalah
Mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yang
berbahan dasar alkohol gel diseluruh permukaan tangan untuk
PENGERTIAN
meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme tanpa
menggunakan air dan handuk (pada tangan yang bersih).
2. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik/ cairan/ larutan dan air
mengalir (handwash) adalah mencuci tangan dengan air mengalir
yang menggunakan sabun/ cairan antiseptik yang bertujuan
membersihkan tangan dari mikroorganisme di tangan (pada
tangan yang kotor).
1. Menekan pertumbuhan bakteri pada tangan.
2. Mencegah tranmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari
TUJUAN pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.
Surat Keputusan Direktur No … 2017 Tentang Pelayanan PONEK
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Cantia Tompasobaru
PROSEDUR MENCUCI TANGAN
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air (handwash), langka-
langkah:
 Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air
mengalir.
 Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc.
 Ratakan dengan kedua telapak tangan.
 Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan dan
sebaliknya
 Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
 Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan.
 Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya.

 Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari


kanan dan sebaliknya.
 Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
 Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai.
 Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air.
 Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 40-60 detik
 Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
 Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan.
 Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
 Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari
kanan dan sebaliknya.
 Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
 Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai.
 Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air.
 Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan
 tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
 Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari
kanan dan sebaliknya.
 Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 20-30
detik).
2. Mencuci tangan dengan cairan antiseptik (handrub), langkah-
langkah:
 Tuangkan larutan antiseptik berbasis alkohol ke telapak
tangan sebanyak 3-5 cc
 Gosok kedua telapak. tangan hingga merata.
 Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan dan
sebaliknya.
 Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
 Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan.
 Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
 Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari
kanan dan sebaliknya.
 Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 20-30
detik).
A. 5 MOMEN DALAM MENCUCI TANGAN
1) Sebelum kontak dengan pasien.
2) Sebelum melakukan tindakan aseptik.
3) Setelah terpapar cairan tubuh pasien.
4) Setelah kontak dengan pasien.
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Kamar bersalin, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
UNIT TERKAIT
Gawat Darurat
RS CANTIA MEMOTONG DAN MENGIKAT TALI PUSAT
TOMPASOBAR
U
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

Memutuskan hubungan tali pusat bayi dengan plasenta ibu pada saat
PENGERTIAN
bayi baru lahir.
1. Secara fisik memisahkan hubungan langsung antara ibu dengan
bayi.
TUJUAN
2. Mencegah perdarahan.
3. Mencegah infeksi.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
1. Perawat cuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Bersihkan kulit disekitar tali pusat (diameter 4 cm) dan tali
pusat (panjang 4 cm) dengan kapas DTT
4. Klem tali pusat bayi dengan arteri klem dengan jarak + 2 cm
PROSEDUR dari pusat bayi dan klem + 2 cm ke arah distal dengan arteri
klem lainnya
5. Pegang dengan tangan kiri (telunjuk & jari tengah) diantara
kedua klem arteri lalu guntinglah tali pusat by
6. Bayi ditolong lebih lanjut

UNIT TERKAIT Kamar Bersalin


RS CANTIA MENILAI APGAR PADA BAYI BARU LAHIR
TOMPASOBAR
U
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/2

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

Memberikan penilaian yang tepat tentang keadaan bayi segera


PENGERTIAN sesudah lahir, untuk menentukan tingkat kegawatan janin.

1. Menentukan perlu tidaknya melakukan bantuan ventilasi terhadap


bayi baru lahir.
TUJUAN 2. Untuk meramalkan kemungkinan hidup selanjutnya dengan
gejala sisa neurologik

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK

Penilaian Skor APGAR meliputi:


1. Jantung / denyut nadi.
2. Usaha napas , yang berhubungan dengan tangis bayi
3. Tonus otot.
4. Refleks, misalnya: batuk, bersin pada saat dilakukan
pengisapan lendir
5. Warna kulit.
TABEL MENENTUKAN SKOR APGAR
N
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
PROSEDUR o
1 Jantung, Tidak ada <100 x/mnt >100x/mnt
denyut nadi
(Pulse)
2 Usaha napas Tidak ada Lemah Menangis kuat
(Respiratory)
3 Tonus Otot Lemah Ekstremitas Gerakan aktif/
(Activity) Sedikit Ekstremitas
refleksi fleksi
4 Refleks Tidak ada Perubahan Bersin/batuk
(Gimace) Mimik
5 Warna Kulit Seluruh Badan Seluruh tubuh
tubuh merah/
(Appearance) Biru/ Kaki biru Kemerahan
putih
UNIT TERKAIT Kamar Bersalin

RS CANTIA MENIMBANG BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR


TOMPASOBAR
U
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

Menimbang berat badan bayi dengan mempergunakan timbangan


PENGERTIAN
berat badan
1. Mengetahui berat badan bayi
TUJUAN
2. Untuk membantu menentukan pengobatan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
1. Cuci tangan
2. Timbangan diletakkan pada tempat terang, rata dan keras
3. Perawat memakai baju jubah dan masker
4. Pastikan jarum diangka nol atau pastikan di push
5. Pakaian bayi dibuka, lalu bayi dibaringkan di atas
timbangan
PROSEDUR
6. Berat badan dicatat dalam satuan gram
7. Bayi dibedung kembali
8. Timbangan dilap dengan air savlon dan dilap kering
9. Bidan/perawat cuci tangan
10. Dokumentasikan hasil berat badan

Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap

RS CANTIA MENGUKUR PANJANG BADAN BAYI BARU LAHIR


TOMPASOBAR
U
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

PENGERTIAN Mengukur panjang badan bayi dengan alat pengukur


TUJUAN Untuk mengetahui panjang badan bayi baru lahir
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
1. Perawat cuci tangan.
2. Alat pengukur panjang badan disiapkan.
3. Komunikasi dengan bayi
4. Bayi dibaringkan telentang tanpa dibedong dengan kedua
kaki diluruskan.
PROSEDUR 5. Panjang badan diukur mulai dari ubun-ubun sampai ketumit.
6. Hasilnya dicatat pada identitas bayi dan Catatan perawat.
7. Bayi dirapikan
8. Alat-alat dibersihkan
9. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap

RS CANTIA MENGUKUR LINGKAR KEPALA BAYI BARU LAHIR


TOMPASOBARU

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS Cantia Tompasobaru
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
dr. Indra Silaen

PENGERTIAN Mengukur lingkar kepala bayi dengan alat pengukur


Untuk mengetahui lingkar kepala bayi baru lahir dan kelainan pada
TUJUAN
kepala
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
1. Perawat cuci tangan.
2. Alat pengukur disiapkan.
3. Komunikasi dengan bayi
4. Lingkarkan meteran pada kepala bayi melingkari dahi
(glabella) sampai bagian belakang kepala yang menonjol
PROSEDUR
(osipitalis)
5. Bayi dirapikan.
6. Alat-alat dibereskan.
7. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap

RS CANTIA MENGUKUR LINGKAR DADA BAYI BARU LAHIR


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


PENGERTIAN Mengukur lingkar dada bayi dengan alat pengukur
TUJUAN Untuk mengetahui lingkar dada bayi baru lahir
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK

1. Perawat cuci tangan.


2. Alat pengukur disiapkan.
3. Komunikasi dengan bayi
4. Bayi dibaringkan telentang tanpa dibedong dan baju
5. Tubuh bayi diangkat sedikit dan lingkarkan meteran pada
PROSEDUR dada bayi melewati kedua puting susu
6. Hasilnya dicatat pada formulir riwayat kelahiran. Catatan
perawat, dan buku bayi
7. Bayi dirapikan
8. Alat-alat dibereskan
9. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

UNIT TERKAIT Kamar bersalin, Ruang Rawat Gabung

RS CANTIA MENGUKUR LINGKAR LENGAN BAYI BARU LAHIR


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


PENGERTIAN Mengukur lingkar lengan bayi dengan alat pengukur
TUJUAN Untuk mengetahui lingkar lengan bayi baru lahir
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
1. Perawat cuci tangan.
2. Alat pengukur disiapkan.
3. Komunikasi dengan bayi
4. Baringkan bayi dan lingkarkan meteran pada 1/3 bagian
lengan atas kanan (satuan cm)
PROSEDUR 5. Hasilnya dicatat pada formulir riwayat kelahiran. Catatan
perawat dan buku bayi.
6. Bayi dirapikan.
7. Alat-alat dibereskan.
8. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

UNIT TERKAIT Kamar bersalin, Ruang Rawat Gabung

RS CANTIA MEMBERIKAN SUNTIKAN NEO-K


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


PENGERTIAN Memberikan Neo-K melalui suntikan kepada bayi baru lahir
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya definisi Neo-K
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
1. Beritahu keluarga / Inform Consent
2. Siapkan alat-alat obat
3. Perawat cuci tangan
4. Siapkan bayi yang akan disuntik
5. Neo-K dimasukkan kedalam spuit 1 cc sebanyak 0,5 cc
6. Lokasi yang akan disuntik: paha kiri lateroanterior bawah
7. Disenfektan daerah yang akan disuntik
8. Posisi jarum suntik tegak lurus. Pada posisi paha bayi
9. Aspirasi lebih dahulu, jika tidak ada darah, masukkan obat
PROSEDUR
secara perlahan dan jika ada darah, jarum dicabut kembali
dan ditusuk kembali di daerah lainnya.
10. Bekas suntikan ditekan dengan kapas alkohol dan tutup
dengan hansaplas atau hipavix
11. Observasi 5-10 menit apakah tanda-tanda perdarahan
12. Bayi dan alat-alat dirapikan kembali
13. Perawat mencuci tangan
14. Catat dalam buku laporan/file bayi

UNIT TERKAIT Kamar bersalin, Ruang Rawat Gabung

RS CANTIA RAWAT GABUNG


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Indra K. Silaen
Suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi baru dilahirkan tidak
dipisahkan melainkan ditempatkan dalam suatu ruangan
PENGERTIAN kamar/tempat bersama-sama selama 24 jam sehingga baik bagi ibu
dan bayi saling berhubungan dan diberi kesempatan keduanya untuk
pemberian ASI.
a. Memberikan bantuan emosional
 Ibu dapat memberikan kasih sayang sepenuhnya pada bayi.
 Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk
TUJUAN
mendapatkan pengalaman dalam merawat bayi
 Agar bayi dpt sesegera mungkin mendapatkan kolostrum & asi
b. Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Cantia Tompasobaru No …
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Pelayanan PONEK
 Bayi dipindahkan dari ruang bayi sehat ke ruang perawatan
ibu
 Awali dengan IMD pada kamar bersalin,jika tidak
memungkinkan dilakukan diruangan perawatan
 Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa
sehingga ibu dapat melihat dan menjangkau bayi . Bayi dapat
diletakkan ditempat tidur bersama ibunya (Bedding In) atau
PROSEDUR dalam box disamping tempat tidur ibu
 Berikan asuhan BBLR yang meliputi
 Pencegahan hipotermi
 Pemeriksaan klinis bayi
 Perawatan umum (perawatan tali pusat, mengganti popok,
memandikan bayi, menjaga hygiene bayi)
 Deteksi dini bayi baru lahir.
 Ajarkan pada ibu mengenai tanda-tanda bayi ingin menyusu

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Gabung


RS CANTIA MEMANDIKAN BAYI
TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


Memandikan bayi merupakan tindakan membersihkan kulit bayi
PENGERTIAN
dengan menggunakan air hangat.
- Membersihkan tubuh dan kulit dari sisa-sisa lemak tubuh serta
keringat
TUJUAN - Merangsang peredaran darah
- Memberikan rasa nyaman dan segar
- Mencegah terjadinya infeksi tali pusat
Semua bayi aterm tanpa komplikasi dan bayi rawat gabung dengan
KEBIJAKAN
berat badan ≥ 2500 gram

1. Jelaskan kepada orang tua pasien mengenai prosedur yang


akan dilakukan;
2. Cuci tangan;
3. Siapkan bahan dan alat;
4. Pintu dan jendela ditutup, perawat memakai masker dan
celemek;
5. Pakaian bayi dibuka kecuali popok;
6. Timbang berat badan bayi dan catat hasilnya;
7. Bayi diangkat kemeja mandi dan diletakkan pada posisi yang
nyaman;
PROSEDUR 8. Mata bayi dibersihkan memakai kapas lembab dengan cara
mengusap mulai dari bagian dalam kearah luar. Setiap kali
usapan kapas harus diganti. Selanjutnya diusap dengan kapas
kering;
9. Telinga bagian luar dibersihkan dengan kapas pembersih
setip kali usap kapas harus diganti;
10. Muka dilap dengan washlap setelah bersih dikeringkan
dengan handuk;
11. Mencuci kepala. Bayi ditaruh/digendong diatas tangan yang
nondominan. Tangan yang dominan meyabuni dengan
washlap dan membilas pada saat menyabun, kepala bayi
RS CANTIA MEMANDIKAN BAYI
TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

dijaga agar sabun tidak mengenai mata. Setelah sabun bilas


kepala dan dikeringkan dengan handuk;
11. Popok bayi dilepas;
12. Bayi ditempatkan dalam Loyang/baskom mandi, bilas seluruh
badan bayi kepalanya bersandar dalam Iengkungan lengan
perawat;
13. Sementara badannya terendam bilas tangan, badan dan kaki;
14. Balikkan bayi pada posisi dada dan leher bayi berada diatas
lengan kiri perawat, perawat memegang lengan kanan bayi
PROSEDUR dengan erat;
15. Punggung dibilas sampai bersih, termasuk daerah lipatan
gluteal;
16. Setelah seluruhnya dibilas bayi diangkat dari bak mandi dan
dikeringkan;
17. Tali pusat dan daerah lainnya dirawat;
18. Kulit yang terlalu kering diolesi baby oil. Bayi diolesi minyak
telon dan bedak selanjutnya memakaikan pakaian bayi;
19. Bayi diserahkan kepada ibunya untuk diberi minum.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Gabung


RS CANTIA
TOMPASOBARU PEMBERIAN INFORMASI / ORIENTASI PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


Memberikan informasi atau sosialisasi kepada pasien dan keluarga
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan selama di
PENGERTIAN
Rumah Sakit.

1. Pasien dan keluarganya memahami tentang peraturan Rumah


Sakit
TUJUAN 2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang
tersedia dan cara penggunaannya

1. Setiap pasien baru, pasien dan keluarga wajib diberikan orientasi


2. Materi orientasi wajib dievaluasi bila terjadi kurang pemahaman
KEBIJAKAN
dan pelanggaran sewaktu-waktu

1. Memberi salam pada pasien /keluarga dan kenalkan diri


2. Klarifikasi nama pasien persilahkan duduk
3. Pertahankan hubungan melalui komunikasi teraupetik.
4. Menjelaskan informasi :
 Peraturan dan tata tertib Rumah Sakit
 Hak dan Kewajiban pasien
PROSEDUR
 Petugas yang merawat
 Rencana perawatan dan persiapan pasien pulang
 Kebersihan Kamar mandi dan lingkungan
5. Mendokumentasikan informasi yang telah diberikan dalam rekam
medic pasien serta ditandatangani dan pasien/keluarga.
6. Beri salam dan persilahkan pasien / keluarga kembali ke ruang
perawatan
UNIT TERKAIT Semua Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
RS CANTIA PEMASANGAN INFUS
TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


Memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah
PENGERTIAN vena dalam jumlah banyak dalam waktu yang lama dengan
menggunakan infus set
1. Sebagai tindakan pengobatan
TUJUAN 2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit

KEBIJAKAN Ada program dokter dan pendelegasian jelas secara tertulis


- Seperangkat infus steril
- Cairan yang diperlukan
- I.V chateter yang di perlukan
- Perlak kecil
- Tourniquet
- Kapas alcohol 70%
PERSIAPAN - Plester dan gunting
- Piala ginjal
- Bethadine
- Kasa steril
- Handscoen 1 pasang
- Formulir informed consent

PROSEDUR - baca catatan keperawatan dan rekam medic pasien


- cuci tangan
- berikan salam, panggil pasien dengan namanya/perkenalan
- jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada pasien/keluarga
- berikan kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
- identifikasi pasien dengan membaca nama yang di tulis pada
gelang pasien
- cek kembali apakah pasien/keluarga telah menandatangani
general consent
- memeriksa etiket cairan

RS CANTIA PEMASANGAN INFUS


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

PROSEDUR - menggantung botol cairan infus


- membuka botol cairan infus
- Pengatur tetesan cairan ditutup dengan jarak 2-4 cm di bawah
tetesan
- Ujung tajam selang infus ditusukkan ke area penutup botol
cairan yang telah dibuka
- Ruang tetesan di isi ½ bagian
- Pengatur tetesan dibuka
- Jarum ditutup dengan penutupnya
- Memakai handscoen
- Menentukan lokasi
- Melakukan pembendungan
- Desinfektan lokasi yang akan ditusuk dengan cara digosok
dari tengah daerah yang akan ditusuk melingkar sampai
melebar, kemudian disusul dengan kapas alkohol
- Menusuk jarum IV dengan sudut 15 – 30 derajat
- Menusuk jarum kedalam vena dengan perlahan – lahan,
ketika terlihat ada aliran darah yang keluar, jarum dikeluarkan
dan yang terpasang dalam vena adalah IV kateter
- Pembendung dilepas
- Perhatikan adanya pembengkakan
- Sambungkan dan eratkan slang infus dengan IV chateter yang
telah terpasang
- Fiksasi dengan plester dan kasa steril
- Atur tetesan infus sesuai instruksi
- Merapihkan pasien
- Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula
- Cuci tangan
- Evaluasi respon dan kondisi pasien
- Simpulkan hasil kegiatan
- Lakukan kontrak untuk kegiatan berikut
- Catat hasil tindakan didalam catatan keperawatn

UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, Rawat jalan, IGD

RS CANTIA MENGUKUR TEKANAN DARAH


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


PENGERTIAN Mengukur desakan darah pada arterial
1. Mengetahui kondisi jantung atau tekanan darah
2. Membantu dalam memberikan therapy
TUJUAN
3. Mencegah terjadinya penurunan keadaan umum secara
mendadak
- Setiap pasien baru
KEBIJAKAN - Setiap saat sesuai kebutuhan

Alat-alat:
Tensimeter
Stetoskop
PERSIAPAN Catatan Perawatan / Kurve lyst
Pasien:
Penjelasan kepada pasien
Persiapan lingkungan
PROSEDUR 1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3. Beri kesempatan untuk bertanya
4. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
5. Lengan baju dibuka atau digulung
6. Manzet tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada di sisi luar tangan
7. Manzet dipasang tidak terlalu kuat tapi tidak terlalu longgar
8. Pompa tensimeter dipasang
9. Raba denyut arteri brachialis lalu tempatkan stetoskop pada area
tersebut
10. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai air raksa di dalam pipa gelas
naik dan denyut arteri tidak terdengar lagi
RS CANTIA MENGUKUR TEKANAN DARAH
TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

10 Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sehingga air raksa turun


perlahan-lahan, sambil memperhatikan turunnya air raksa,
dengarkan bunyi denyutan pertama
11 Skala permukaan air raksa saat terdengar bunyi denyutan
pertama disebut tekanan sistol
12 Dengarkan terus sampai denyutan terakhir, yang selanjutnya
disebut tekanan diastol
PROSEDUR
13 Evaluasi perasaan pasien
14 Rapikan pasien
15 Kembalikan tensimeter pada tempatnya
16 Cuci tangan
17 Hasil dicatat pada buku observasi dan formulir grafik pasien
(Pencatatan hasil adalah sebagai berikut: sistol per diastol
(S/D); dengan satuan mmHg)
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, Rawat jalan, IGD
RS CANTIA MENGHITUNG DENYUT NADI
TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


Menghitung denyut nadi dengan meraba:
1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
PENGERTIAN
3. Arteri Carotis pada leher
4. Arteri femoralis pada lipatan paha (selangka)
5. Arteri dorsalis pada ubun-ubun (fontanel) bayi
TUJUAN Mengetahui jumlah denyut nadi dalam 1 menit
- Setiap pasien baru
KEBIJAKAN - Setiap saat sesuai kebutuhan

Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Perawat menghitung nadi pasien dalam posisi berbaring / duduk.
PERSIAPAN
Persipan alat
1. Arloji tangan dengan petunjuk detik
2. Buku catatan suhu dan nadi
1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3. Beri kesempatan untuk bertanya
4. Perhitungan dilakukan dengn menempelkan jari telunjuk dan jari
PROSEDUR tengah di atas arteri radialis selama 1 menit
5. Evaluasi perasaan pasien
6. Rapikan pasien
7. Cuci tangan
8. Hasil dicatat pada buku observasi dan formulir grafik pasien
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, Rawat jalan, IGD
RS CANTIA
TOMPASOBARU MENGUKUR SUHU BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


Mengukur suhu badan pasien dengan menggunakan termometer yang
PENGERTIAN
diletakkan di ketiak
Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan
TUJUAN
keperawatan
- Setiap pasien baru
KEBIJAKAN - Setiap saat sesuai kebutuhan

Alat-alat:
- Termometer
- 2 buah gelas berisi laritan desinfektan dan air bersih
- Catatan Perawatan / Kurve lyst
- Tissue
PERSIAPAN
Pasien:
- Penjelasan kepada pasien
- Perawat mengukur suhu badan pasien dalam posisi
berbaring / duduk.

PROSEDUR 1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, dan berikan


kesempatan kepada pasien untuk bertanya
2. Lengan baju pasien dibuka dan ketiaknya dikeringkan
3. Periksa thermometernya apakan air raksa tepat pada angka 0
(nol)
4. Thermometer dijepitkan di ketiak pasien dengan tepat dan lengan
pasien dilipat ke dada
5. Setelah 5 – 10 menit termometer diangkat dan langsung dibaca
dengan teliti
6. Termometer dicelupkan ke dalam air sabun kemudian ke dalam
larutan desinfektan, kemudian ke air bersih, lalu dikeringkan

RS CANTIA
TOMPASOBARU MENGUKUR SUHU BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

7. Air raksa diturunkan kembali ke angka 0 (nol) dan thermometer


diletakkan pada tempatnya.
PROSEDUR 8. Cuci tangan
9. Hasil dicatat pada buku observasi dan formulir grafik pasien

UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, Rawat jalan, IGD


RS CANTIA
TOMPASOBARU MENGHITUNG PERNAFASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


PENGERTIAN Menghitung jumlah pernapasan yang diikuti ekspirasi dalam 1 menit
TUJUAN Menghitung jumlah pernapasan guna mengetahui keadaan pasien
- Setiap pasien baru
KEBIJAKAN - Setiap saat sesuai kebutuhan

Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Perawat menghitung pernafasan pasien dalam posisi
PERSIAPAN berbaring / duduk.
Persipan alat
1. Arloji tangan dengan petunjuk detik
2. Buku catatan
1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3. Beri kesempatan untuk bertanya
4. Pasien dianjurkan untuk berbaring
5. Penghitungan dilakukan dengan cara menghitung pernapasan
pasien disaat inspirasi dan ekspirasi selama 1 menit
PROSEDUR
6. Bila ada kelainan segera laporkan pada penanggung jawab
ruangan dan kepada dokter
7. Evaluasi perasaan pasien
8. Rapikan pasien
9. Cuci tangan
10. Hasil dicatat pada buku observasi dan formulir grafik pasien
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, Rawat jalan, IGD
RS CANTIA MENERIMA PASIEN BARU DI KAMAR BERSALIN
TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Indra K. Silaen

Menerima pasien baru yang masuk dirumah sakit untuk dirawat


PENGERTIAN
dibagian kamar bersalin sesuai dengan peraturan yang berlaku
TUJUAN Pasien yang segera memperoleh pelayanan sesuai kebutuhannya

1. Dilakukan pada semua pasien baru


KEBIJAKAN
2. Pasien harus diterima dengan ramah dan penuh perhatian
1. Petugas meminta formulir tanda pendaftaran
2. Menulis kartu penerimaan pasien
3. Memberi penjelasan ttg peraturan rumah sakit kepada keluarga
4. Perhiasan / uang kalau ada diberikan kepada keluarga
5. Menerangkan kepada pasien sandal yang harus dipakai
6. Pasien mencuci kaki dan buang air kecil
7. Pasien membuka pakaian dengan menggunakan blous dan kain
panjang tanpa pakaian dalam
8. Mengkaji tentang : tanda-tanda vital, alasan masuk kamar
bersalin, pre natal care
9. Melakukan pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi
PERSIAPAN
10. Memeriksa his
11. Mengidentifikasi kelainan
12. Menaksir berat badan janin
13. Mengidentifikasi apakah ada disproporsi janin /panggul
14. Merumuskan diagnosa kebidanan
15. Membuat rencana
16. Menentukan diagnosa
17. Melaporkan hasil pengkajian dan rencana perawatan kepada
bidan/dokter penanggung jawab
18. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kondisi pasien
Membereskan alat
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap, Rawat jalan, IGD
RS CANTIA
TOMPASOBARU TRANSFER PASIEN KERUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS Cantia Tompasobaru
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indra K. Silaen


Transfer pasien antar ruang perawatan adalah memindahkan pasien
PENGERTIAN dari satu ruangan keruang perawatan lain atau dari IGD ke ruang
perawatan didalam RS Cantia Topmpasobaru
Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman
TUJUAN dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
- Pasien yang akan ditransfer harus di damping oleh perawat
- Pelaksanaan transfer pasien harus memperhatikan
KEBIJAKAN keselamatan dan keamanan pasien
- transfer boleh dilakukan apabila kondisi pasien stabil/ layak
untuk transfer

PROSEDUR A.Persiapan
- Status Rekam Medis Pasien
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Formulir transfer/ serah terima
- Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai

B. Pelaksanaan
1. Lakukan koordinasi dengan perawat/ petugas unit yang dituju
dan komunikasikan tentang rencana pemindahan pasien yang
meliputi:
- Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
- Diagnosa medis dan riwayat penyakit
- Keadaan umum pasien
- Dokter yang merawat
- Alasan pasien dipindahkan
2. Catat hasil observasi terakhir dalam catatan keperawatan
3. Ucapkan salam“Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/Ibu

RS CANTIA TRANSFER PASIEN KERUANG RAWAT INAP


TOMPASOBARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2

4. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang rencana


transfer yang akan dilakukan.“Bapak/ Ibu, sesuai kondisi saat
ini kami akan pindahkan Bapak/ Ibu keruang
perawatan(sebutkan ruang perawatan yang dituju)
5. Lakukan serah terima dengan perawat di unit yang di
tujuh.
Hal-hal yang diserahterimakan adalah :
- Identitas psien (nama,umur,jenis kelamin)
- Dokter yang merawat dan DPJP
- Diagnose medis dan Riwayat penyakit
- Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-
tanda vital pasien
- Tindakan yang telah dilakukan
PROSEDUR - Terapi yang telah diberikan (obat-obatan, cairan)
- Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya, (laboratorium, radiologi dll, serta
follow up untuk hasil yang belum dilaksanakan)
- Alergi obat
- Rencana tindakan, dan terapi yang
dilakukan/dilakukan serta administrasinya
- Status rekam medis pasien
- Daftar barang pasien (bila pasien tidak didampingi
keluarga)
- Informasi lain yang dianggap perlu
6. Tanda tangani serah terima
7. Mengembalikan alat transport ketempatnya
8. Mencuci tangan

UNIT TERKAIT IGD, Ruang Perawatan

Anda mungkin juga menyukai