Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN ABDOMEN PADA IBU

HAMIL
Nomor Dokumen : /PKM-PWK/SOP/I/2018
Nomor Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS ANO NUGRAHA, dr., MM
DTP PURWAKARTA NIP. 19730708 200212 1 002

Suatu tindakan yang meliputi inspeksi, palpasi, dan auskultasi di bagian


1. Pengertian
abdomen ibu hamil.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan abdomen pada ibu hamil.
SK Kepala Puskesmas Nomor 011/PKM-PWK/SK/I/2018 tentang Kebijakan
3. Kebijakan
Layanan Klinis.
1. Cunningham, F, Gary, 2013, Obstetri Williams, Edisi 23, Vol. I, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan
Langkah -
1. Pita pengukuran/metlin
langkah
2. Fetoskop
3. Jam tangan
4. Alat tulis

B. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas tubuh disangga bantal.
3. Memeriksa kondisi kulit dan ada tidaknya luka bekas operasi.
4. Mengukur TFU dengan tangan (apabila > 12 minggu), atau dengan pita
ukur (metline) (apabila > 22 minggu). (Lihat SOP No. 11)
5. Melakukan pemeriksaan leopold pada abdomen untuk mengetahui letak,
presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin (jika usia kehamilan > 36
minggu):
a. Leopold I : tentukan usia kehamilan dan tentukan bagian janin apa yang
terdapat di fundus.
1) Posisikan ibu terbaring dengan kaki di tekuk membentuk sudut 450C.
2) Posisikan uterus berada di tengah abdomen
3) Raba bagian fundus, lalu tentukan bagian janin (kepala atau bokong)
b. Leopold II : tentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.
1) Posisi pemeriksa menghadap ibu.
2) Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pada kegiatan yang sama.
3) Tentukan bagian janin pada kedua sisi dinding uterus (punggung atau
ekstremitas)
c. Leopold III : tentukan bagian janin yang terdapat d bagian bawah perut
ibu, serta tentukan apakah bagian terendah janin tersebut sudah
memasuki pintu atas panggul (PAP)
1) Letakan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan di bawah perut ibu, tekan secara perlahan untuk
menentukan bagian terendah janin (kepala atau bokong)
2) Goyangkan bagian terendah janin (jika masih dapat digoyangkan
maka bagian terendah belum masuk PAP, jika sulit digoyangkan
maka bagian terendah sudah masuk PAP)
d. Leopold IV : tentukan seberapa jauh bagian terndah janin masuk PAP
1) Posisi pemeriksa menghadap kearah kaki ibu
2) Luruskan posisi kaki ibu
3) Letakan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan
kanan uterus bawah ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada
pada tepi atas simfisis
4) Pertemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua
jari-jari tangan yang meraba dinding bawah perut.
5) Perhatikan sudut yang terbentuk (jika bertemu konvergen/ sebagian
besar bagian terendah janin belum masuk PAP, jika tidak bertemu
dibergen/ sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk PAP)
6) Tentukan punctum maximum (bagian yang terdekat dengan jantung
bayi) pada sisi dinding perut ibu yang teraba punggung bayi dengan
menggunakan monoaural/dopler dengarkan detak jantung selama 1
menit penuh. Detak jantung bayi dapat didengar pada usia kehamilan
> 16 minggu (Normal : 120 – 160 x/menit, regular)
7) Cuci tangan

C. Evaluasi
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
8) Catat hasil pemeriksaan

6. Unit Terkait Program KIA, DTP Persalinan dan Bidan Kelurahan

Anda mungkin juga menyukai