3. SISTEM PERNAPASAN
Warna yang teramati
Frekuensi napas yang teramati
Observasi untuk retraksi
Observasi untuk grunting
Observasi untuk sianosis dan apnea
Observasi pergerakan dinding dada
Auskultasi bunyi napas
Hitung skor downe
4. SISTEM KARDIOVASKULER
Periksa denyut jantung
Auskultasi bunyi jantung
Auskultasi untuk murmur yang terdengar
Periksa denyut perifer
Periksa tekanan darah
Periksa waktu pengisian ulang kapiler (CRT)
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
Observasi dinding abdomen untuk kelainan, perubahan
warna
Ukur lingkar abdomen
Lakukan palpasi untuk adanya massa atau organomegali
Auscultasi untuk bunyi usus
Periksa residu lambung
Periksa umbilicus untuk melihat adanya keluaran, warna
kemerahan, edema
Periksa genetalia (laki laki hipospadia, hidrocele, hernia,
testis yang tidak turun. Perempuan, keluaran)
Periksa anus untuk adanya anus imperforata
7. PEMERIKSAAN LAIN
Periksa ektremitas dan panggul
Periksa tubuh dan tulang punggung
ASFIKSIA
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Terbitan :0 Kepala UPTD Puskesmas
Gangga
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Mulai :
Berlaku
Halaman :
H. Shofan Ardianto,
SKM.MPH
NIP. 197609192000031004
1. Pengertian Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur. (Asuhan Persalinan Normal,
2007).
2. Tujuan 1. Bayi dapat bernafas spontan dan adekuat
2. Mencegah komplikasi
3. Mempertahankan pernafasan bayi
4. Menurunkan angka kematian bayi
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
5. Alat dan Bahan 1. Peralatan untuk menghisap lender
Balon penghisap lender
Kateter penghisap (ukuran 6, 8 10 dan 12 Fr)
Aspirator mekoneum atau konektor
Penghisap dan pipa mekanik
Pipa lambung ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
2. Peralatan balon dan sungkup resusitasi
Balon resusitasi bayi yang mampu memberikan oksigen 90-
100%, dan mempunyai katup pelepas tekanan/alat
pengukuran tekanan.
Oksigen dengan pengukur aliran dan selang
Sungkup/masker wajah dengan pinggiran bantalan untuk
ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan
Kateter nasal (nasal prong/kanul nasal)
Oral airway ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan
3. Obat obatan
Epineprin 1:10.000 (0,1 mg/ml)
Natrium bikarbonat 4,2 %(5mEq/10ml)
Nalokson 0,4 mg/ml atau 1,0 mg/ml
Dektrose 10%(250 cc)
Air steril/aquades(30 cc)
RL atau Nacl 0.9%
4. Lain lain
Tempat tidur resusitasi neonatus dengan pemanas radian
dan handuk atau selimut
Selimut untuk menutup ibu dan bayi saat dilakukan kontak
kulit dengan kulit
Topi bayi untuk pengendalian suhu
Stetoskop
Plester
Spuit (ukuran 1,3,5,10,20 dan 50 cc)
Baki katetrisasi pembuluh umbilikal: skalpel,gunting,kateter
umbilikal, Three-way Stopcock, pengikat umbilikal,
antiseptic
Alat monitor jantung dan oksimeterelektroda atau denyut
nadi setra probe(jika ada)
Spons alcohol
Klem umbilical
Jarum (ukuran 25,21 dan 18)Kateter umbilikal (ukuran 3,5
dan 5 Fr)
Selimut hangat untuk menyelimuti ibu dan neonatus.
6. Langkah-langkah 1. LENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS
Nilai saluran pernafasan pasien
Nilai pernafasan
Nilai denyut jantung
Nilai warna kulit
Nilai tonus otot
Periksa apakah ada malformasi kongenital (fistula
trakheosofageal, atresia koana)
2. Tujuan
Mencukupi kebutuhan glukosa pada BBL
3. Kebijakan
4. Referensi
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. 2008. Paket Pelatihan
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED). Jakarta: Depkes RI
6. Langkah-langkah
Jika bayi tidak aktif:
2. Tujuan
Menjaga suhu tubuh normal bayi (36.5 oC
37.5oC)
3. Kebijakan
4. Referensi
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. 2008. Paket Pelatihan
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Jakarta: Depkes R
H. Shofan Ardianto,
SKM.MPH
NIP. 197609192000031004
1. Pengertian Penilaian usia kehamilan yang dilakukan satu jam setelah
kelahiran dan tidak lebih dari 12 jam setelah kelahiran.
2. Tujuan 1. Mengetahui usia kehamilan
2. Mengetahui adanya kelainan atau komplikasi
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK), Protokol Asuhan neonatus, tahun 2008.
1. Persiapan alat :
Infant warmer atau meja tindakan
3. SISTEM PERNAFASAN
Hitung skor Downe
Amati adanya apnea
4. SISTEM KARDIOVASKULER
Periksa adanya takikardi
Lakukan auscultasi bunyi jantung
Periksa adanya mur mur yang dapat didengar
dengan jelas (PDA)
Periksa denyut perifer
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
Amati adanya kembung pada abdomen (lingkar
abdomen)
Amati adanya muntah, diare
Periksa adanya residual lambung
Periksa adanya faeces berdarah
7. KELAINAN HEMATOLOGIS
Amati adanya ikterus
Amati adanya anemia
HIPERBILIRUBINEMIA NEONATORUM
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Terbitan :0 Kepala UPTD Puskesmas
Gangga
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Mulai :
Berlaku
H. Shofan Ardianto,
Halaman :
SKM.MPH
NIP. 197609192000031004
1. Pengertian Naiknya kadar bilirubin serum melebihi normal. Pada neonatus
ikterus yang nyata jika bilirubin total serum 5mg/dl
2. Tujuan 1. Mencegah dan mengatasi komplikasi
2. Mencegah kern ikterus
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
1. Persiapan Alat
5. Alat dan Bahan
2. Persiapan Bahan
6. Langkah-langkah 1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang riwayat ikterus , anamia,
spenektomi keluarga
Tanyakan tentang kakak adik yang sebelumnya
mengalami ikterus, pucat, atau penyakit hati
Tanyakan tentang asupan obat ibu seperti
sulponamides
Dokumentasikan riwayat persalinan termasuk
trauma lahir, ekstraksi vakum, infus oksitosin,
tertundanya penjepitan tali pusat dan asfiksia jika
persalinan ditolong oleh orang lain
Dokumentasikan hari mulainya ikterus
Dokumentasikan warna urine dan faeces
Dokumentasikan metode pemberian minum (ASI
atau formula)
Tanyakan tentang pemberian minum enteral yang
buruk
Tanyakan tentang muntah dan sembelit
6. TATALAKSANA AKTIF
Mulai infus D 10 % berkesinambungan dengan
kecepatan 6-8 mg/kg/menit
Sesuaikan konsentrasi glukosa sesuai dengan kadar
gula darah
Mulai pemberian asupan sedini mungkin
Untuk adanya hipokalsemia, berikan kalsium
glukonat 10 % ( 2 mg/kg IV lambat) diikuti 5
mg/kg/hari
Jika hipoglikemi bertahan , berikan hidrokortison 5
mg/kg/12 jam
Tangani masalah kardiopulmonal sesuai prosedur
Tangani masalah hematologi (hiperbilirubinemia,
polisitemia) sesuai prosedur
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
9. Dokumen Terkait SOP Pemeriksan Fisik
H. Shofan Ardianto,
SKM.MPH
NIP. 197609192000031004
1. Pengertian Konsentrasi hemoglobin kurang dari 13 mg/dl pada 28 hari
pertamakehidupan pada bayi cukup bulan
2. Tujuan 1. Mengatasi anemi
2. Mencegah komplikasi
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
1. Persiapan Alat
5. Alat dan Bahan
2. Persiapan Bahan
6. Langkah-langkah 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIK
Tanyakan tentang riwayat kehilangan darah
(antepartum, intrapartum dan neonatal)
Tanyakan tentang penyakit ibu (SLE, ITP)
Tanyakan tentang infeksi ibu (TORCH)
Tanyakan tentang konsumsi obat ibu seperti aspirin
Tanyakan tentang riwayat keluarga untuk anemia,
ikterus dan splenektomi
Tanyakan tentang riwayat trauma kelahiran
Tanyakan tentang riwayat masalah neonatus terkait
seperti infeksi, konsumsi obat, pucat, dan ikterus
6. TATALAKSANA AKTIF
Obati penyebab yang mendasar jika memungkinkan
Berikan tranfusi darah jika diperlukan (hct < 40 %)
Periksa adanya reaksi tranfusi : demam > 38C,
takikardi, gawat nafas, hipotensi, merah pada kulit,
darah dan urin
Hentikan tranfusi jika terjadi reaksi
Tangani tranfusi sesuai prosedur
Berikan multivitamin dan asam folat jika dibutuhkan
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
9. Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik Neonatus
3. SISTEM VARDIOVASKULER
Memeriksa takikardia
Auskultasi bunyi jantung
Auskultasi adanya murmur yang dapat di dengar
Memeriksa perfusi perifer
5. HEMATOLOGICAL
Mengamati adanya pucat
Mengamati adanya pletora
9. TATALAKSANA AKTIF
Mempertahankan lingkungan bersuhu netral
Mempertahankan oksigenasi yang memadai
Membatasi asupan cairan
DALAM KASUS TRANSIENT TAKIPNEA OF NEWBORN
(TTN)
Memulai pemberian minum segera setelah kegawatan
dapat dihilangkan
DALAM KASUS RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
(RDS)
Surfaktan diberikan jika tersedia dan diperlukan.
DALAM KASUS MECONIUM ASPIRATION SYNDROM
(MAS)
Mengoreksi abnormalitas metabolik (hipoksia,
hipoglikemia, hipokalsemia).
Penghisapan dan fisioterapi
Memberikan antibiotik
Memberikan dukungan CV jika diperlukan (dopamine,
dobutamine).
DALAM KASUS KEBOCORAN UDARA
Selang dada dipasang
DALAM KASUS PNEUMONIA
Antibiotik diberikan
Memantau durasi terapi
APNEA
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Terbitan :0 Kepala UPTD Puskesmas
Gangga
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Mulai :
Berlaku
H. Shofan Ardianto,
Halaman :
SKM.MPH
NIP. 197609192000031004
1. Pengertian Berhentinya pernapasan selama lebih dari 20 detik disertai oleh
bradikardia dan/atau siaonosis
2. Tujuan 1. Mengatasi apnea
2. Mencegah komplikasi
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
5. Alat dan Bahan 1. Persiapan Alat
Termometer
Stetoskop
Oksymeter
Arloji
2. Persiapan Bahan
Teofilin
6. Langkah-langkah 1. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIK
Menanyakan tentang infeksi ibu (TORCH)
Menanyakan tentang penyakit ibu (DM, hipertensi)
Menanyakan tentang konsumsi obat oleh ibu selama
persalinan
Mendokumentasikan cara persalinan
Mendokumentasikan lamanya persalinan
Menanyakan tentang cairan ketuban yang terkotori
oleh mekonium
Menanyakan tentang resusitasi (penghisapan, ambu
bag, dll)
Menanyakan tentang awitan berhentinya
pernapasan, durasi dan sianosis terkait.
Menanyakan tentang masalah neonatus terkait
(sepsis, kejang, anemia hipotermia)
6. TATALAKSANA AKTIF
Obati penyebab yang mendasar jika memungkinkan
Berikan tranfusi darah jika diperlukan (hct < 40 %)
Periksa adanya reaksi tranfusi : demam > 38C,
takikardi, gawat nafas, hipotensi, merah pada kulit,
darah dan urin
Hentikan tranfusi jika terjadi reaksi
Tangani tranfusi sesuai prosedur
Berikan multivitamin dan asam folat jika dibutuhkan
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
9. Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik
c) Handuk kecil
d) Bengkok
e) Tiang infus
f) Sarung tangan
g) Torniquet
h) Kapas alkohol
i) Cairan infus
j) Infus set
j) Abocath
k) Plester/ hipavik
l) Kassa steril
j) Gunting plester
k) Jam tangan
l) Lembar catatan
m) Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %
2. Prosedur Pelaksanaan
a)
6. Langkah-langkah
x = = 31,25
4 60 4
x 1 cc = 32 cc
Hitungan = 15
1. Hari I = 80 ml / kg BB / Hari
2. Hari II = 100 ml / kg BB / Hari
3. Hari III = 120 ml / kg BB / Hari
4. Hari IV = 140 ml / kg BB / Hari
1 6 24 576
2 7 28 672
3 8 32 768
4 9 36 864
5 10 40 960
6 11 44 1056
7 12 48 1152
8 13 52 1248
9 14 56 1344
10 15 60 1440
11 16 64 1536
12 17 68 1632
13 18 72 1728
14 19 76 1824
25 20 80 1920
26 21 84 2016
27 22 88 2112
18 23 92 2208
19 24 96 2304
20 25 100 2400
24 26 104 2496
25 27 108 2592
28 112 2688
29 116 2784
30 120 2880
27 32 128 3076
28 33 132 3168
29 34 136 3264
30 35 140 3360
31 36 144 3456
32 37 148 3552
33 38 152 3648
34 39 156 3744
35 40 160 3840
35 41 164 3936
37 42 168 4032
38 43 172 4128
39 44 176 4224
40 45 180 4320
41 46 184 4416
42 47 188 4512
43 48 192 4608
44 49 196 4704
45 50 200 4800
7. Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
15. Langkah-
langkah
24. Langkah-
langkah
33. Langkah-
langkah
42. Langkah-
langkah