Anda di halaman 1dari 2

NOTA DINAS

Nomor:

Yang terhormat : . Kepala Biro Hukum 27 Januari 2020


Dari : Kepala Bagian Penyusunan Peraturan
Perundang-undangan I
Hal :...Tanggapan terhadap Rancangan
Peraturan Menteri ESDM tentang Kegiatan
Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi

Sehubungan dengan penugasan Bapak Karo Hukum melalui Surat Tugas Nomor
4/ST/SJH1/2020 tanggal 27 Januari 2020 (terlampir), bersama ini kami sampaikan bahwa
kami telah menyusun tanggapan terhadap Rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang
Kegiatan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi, sebagai berikut:
1. Tanggapan Umum
Substansi perubahan yang diusulkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Nomor 14 Tahun 2018 tentang Kegiatan Usaha Penunjang Minyak dan Gas
Bumi telah melebihi 50% sehingga sesuai dengan ketentuan UU No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sudah memenuhi
ketentuan untuk dicabut dan diganti dengan suatu Peraturan Menteri ESDM yang
baru.
Materi dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Nomor 14 Tahun 2018
tentang Kegiatan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi (yang akan dicabut)
perlu dicermati sehingga tidak ada yang terlewat pengaturannya.
2. Tanggapan Khusus
a. Ketentuan umum untuk definisi usaha penunjang minyak dan gas bumi agar
memuat usaha jasa penunjang minyak dan gas bumi dan usaha industri
penunjang minyak dan gas bumi, serta menghapus kegiatan jasa konstruksi
dan jasa non konstruksi karena dalam batang tubuh tidak lagi menyebutkan
mengenai jasa konstruksi dan jasa non konstruksi.
b. Ketentuan Pasal 6 ayat (4) digabung dengan Pasal 6 ayat (3) supaya tidak
redundant, sehingga berbunyi:
“Pendaftaran melalui media elektronik berbasis daring (online system)
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan dengan mengunggah
dokumen Perusahaan yang dipersyaratkan.”
c. Perlu menambahkan ketentuan pengaturan untuk permohonan Surat
Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk jasa inspeksi.
-2-

d. Ketentuan Pasal 7 yang mengatur mengenai peringkat kemampuan usaha


penunjang minyak dan gas bumi ditukar posisinya dengan Pasal 8 yang
mengatur mengenai evaluasi dokumen persyaratan, untuk kesesuaian alur
rumusan, karena evaluasi dilakukan terlebih dahulu dan berdasarkan hasil
evaluasi baru ditetapkan peringkat kemampuan usaha penunjang minyak dan
gas bumi tersebut.
e. Perlu menambahkan ketentuan untuk jangka waktu evaluasi pengajuan Surat
Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk jasa inspeksi dalam
Pasal 8.
f. Ketentuan mengenai pengenaan sanksi berupa pencabutan Surat Kemampuan
Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk dirumuskan dalam bab sanksi
administratif.
g. Ketentuan Pasal 10 ayat (2) mengenai pembentukan tim untuk pembinaan dan
pengawasan, untuk dirumuskan sebagai Pasal 11 baru, karena norma utama
dalam Pasal 10 mengatur mengenai pemeriksaan lapangan.

Demikian kami sampaikan, atas perkenan Bapak Karo Hukum kami sampaikan
terima kasih.

Penyusun Tanggapan,
1)
2)
3)
Ghandis Clarinda Tiara Hanum, S.H., M.H.
NIP 198808302014022003

Mengetahui,
Kepala Subbagian Penyusunan Kepala Bagian Penyusunan
Peraturan Perundang-undangan Migas, Peraturan Perundang-undangan I,

Laksono Nur Brahmantyo, S.H. M.H . Susetyo Yuswono, S.H. M.H


NIP 198309192006041002 NIP 19640329 199203 1 001

Anda mungkin juga menyukai