Anda di halaman 1dari 49

Membentuk Pemimpin

Perubahan melalui PKP &


Membangun Tim Efektif
Mata diklat ini membekali peserta
dengan kemampuan membangun tim
efektif untuk mengelola kegiatan
instansinya melalui pembelajaran
identifikasi stakeholder, pemetaan nilai
dan interest stakeholder, dan strategi
berkomunikasi
Mampu
mengidentifikasi
stakeholder dalam
mengelola kegiatan
Setelah mengikuti • Memetakan nilai
pembelajaran ini dan
peserta diharapkan kepentingan
mampu membangun stakeholder
tim yang efektif • Menyamaka
untuk mewujudkan n persepsi
pengelolaan stakeholder
kegiatan organisasi • Mempengaruhi
stakeholder
• Mengajak
stakeholder
membentuk tim
Materi Pokok
1 Identifikasi
Stakeholder
2 Nilai & Interest
Stakeholder
3 Strategi Mempengaruhi Stakeholder

4 Strategi Berkomunikasi
?
Peranan
Agenda Tim
Efektif
membuat peserta mampu
melakukan kolaborasi/bekerja
sebagai tim secara internal dan
eksternal dalam melakukan
“perubahan”.
Apa yang Anda
ketahuittg
TIM EFEKTIF ?
TIM, adalah Perpaduan
dua/lebih orang yg memiliki:
Tujuan Bersama & Saling
Ketergantungan. Hasil yg
dicapai oleh Tim bergantung
pd Kerjasama yg dilakukan pd
sebagian besar Waktu.

efektif
Kenapa Tim Begitu
Penting ?

• Dengan Tim akan lebih banyak hal yang


dihasilkan dibanding dengan bekerja
sendiri;
• Memudahkan kerja yang semakin
kompleks
• Esensinya adalah membangun
kerjasama antar dan dari multi talenta;
• Memberi dukungan pada anggota
untuk fokus dalam kinerja
• Menyatukan energy individu
• Efisiensi & efektifitas organisasi
Tim efektif….

Perpaduan hubungan yang berasal dari


berbagai unsur/stakeholder baik
eksternal (masyarakat, individu,
lembaga swasta, international
organization) maupun internal birokrasi
yang memiliki saling ketergantungan
kepentingan dalam menghasilkan nilai
tambah bagi tujuan berorganisasi
Ciri Tim Yang
Efektif Menerima
Bekerjasama Pemecahan
dengan tujuan Masalah Dengan
tertentu perbedaan Positif

Pemecahan
Masalah dengan Delegasi
Sharing
cepat & Terbuka Tanggungjawa
b

Inisiatif Tinggi
PERFORMING

NORMING 4
3 TRANSFORM
ASI
STORMING KEDEWASAAN
2
REMAJA
FORMING
1
INFASI
FORMING

Tahap Infasi ( Forming ), yaitu masa–


masa mencoba mengenali, menetapkan
pola hubungan, peran dan interaksi
serta usaha utk menyesuaikan diri dg
anggota- anggota yang lain
STORMING

Tahap Remaja (Storming), yaitu


masa-masa terjadi benturan /konflik
krn terdapatnya perbedaan-
perbedaan sikap, perilaku dan
interest dari masing-masing anggota
NORMING

Tahap Kedewasaan ( Norming ),


yaitu masa- masa terjadi saling
penyesuaian diri, muncul rasa
saling percaya dan saling
memerlukan sehingga lebih tahan
terhadap goncangan masalah yang
ada
PERFORMING

Tahap Transformasi, yang terjadi dg


cara:
a. Pendefinisian ulang kelompok,
pemantapan suatu
tujuan/target/ struktur baru
b. Pembubaran atau pemisahan
ke beberapa kelompok
 Siapa saja (orang, organisasi, komunitas).
 Freeman (1984) yang mendefenisikan
stakeholder sebagai kelompok atau individu
yang dapat mempengaruhi dan atau
dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan
tertentu
 Michael West, (1998) ; P’orgn or Pok yg t’tarik baik
yg b’asal dari dlm maupun luar orgsi, yg
b’pengaruh maupun t’pengaruh oleh tuj2 &
tindkn2 suatu tim.
Stakeholder?
 S. Internal
Atasan langsung, Ka instansi ybs,
seluruh kolega di instansi, para
bawahan/staf.
 S. Eksternal
Pejbt dri instansi terkait baik pusat
maupun daerah, masy, pr peneliti
dri lembg penelit, dosen, dll.

Stkhldr dpt b’sifat individu maupun


orgsi
Apa yang mungkin dapat ditawarkan oleh
stakeholder?

 Keahlian dan pengetahuan


 Keterampilan
 Waktu
 Komitmen
 Sumberdaya
Stakeholders Primer
Penerima Manfaat / Target dari Upaya
Stakeholders Sekunder
Mereka yang langsung terlibat dengan / bertanggung jawab
terhadap Penerima Manfaat atau Sasaran Upaya
Stakeholders Utama
Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka
yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum
dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya
atau langsung membatalkannya
Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain
Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya
PENGERTIAN NILAI
• “Values (Tata Nilai)” = prinsip-prinsip tuntunan dan
perilaku yang melekat di dalam organisasi dan para
tenaga kerjanya beroperasi seperti yang diharapkan.
• Values mencerminkan dan memperkuat budaya yang
diinginkan oleh organisasi, mendukung dan menuntun
pengambilan keputusan setiap tenaga kerja, membantu
organisasi dalam melaksanakan misinya dan mencapai
visinya dengan cara yang memadai.
• Contoh Values : integritas dan sikap fair dalam seluruh
interaksi, melampaui ekspektasi pelanggan, menghargai
tenaga kerja dan keberagaman, memproteksi
lingkungan, dan bertekad untuk mencapai
keunggulan kinerja setiap hari.
• Ekonomi
• Sosial Dampaknya :
• Sangat mendukung (melihat
Budaya
peluang untuk perbaikan hidup)
• Etnis
• Lingkungan Ambivalen (mendua)
• Keamanan Menentang ( menganggap sebagai
• dll beban)
MEMETAKAN POSISI DARI TIAP
STAKEHOLDERS
Jenis
Posisi:
• Positif (+) = mendukung
• Negatif (-) =
• menentang
Netral Pengaruh Stakeholder dgn nilai :
(+/-) Makin besar pengaruh, maka
makin tinggi Towernya.
Rendah : 1-2,
Sedang : 3-5,
Tinggi : 6-8,
Sangat Tinggi : 9 <........
Menentukan:
 S t a k e h o l d e r s yang berpengaruh paling
positif atau paling negatif terhadap Upaya
Perubahan
 S t a k e h o l d e r s yang paling dipengaruhi
e
oh
l Upaya Perubahan
 B a g a i m a n a kita harus bekerja
bersama Stakeholders dengan berbagai
tingkat kepentingan dan pengaruh yang
berbeda
High Influence, High Influence,
Low Interest High Interest
(Latents) (Promoters)

Low Influence, Low Low Influence,


Interest (Apathetics) High Interest
(Defenders)
Stakeholder Position (kepentingan
vs pengaruh)
High High
 Promoters/key player: Kepentingan Influence, Influence,
tinggi, kekuatan tinggi (money, resources, Low Interest High Interest
contacts, authorities, etc) (Latents) (Promoters)
 Defenders/keep inform/show
consideration: Kepentingan tinggi,
kekuatan rendah

 Latents/keep satisfied/meet their


Low Influence, Low Influence,
needs: Kepentingan rendah, Kekuatan tinggi Low Interest High Interest
 Apathetics/minimal effort/least (Apathetics) (Defenders)
important: Kepentingan rendah,
kekuatan rendah.
Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:
 Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Upaya
dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil
(atau menggelincirkannya)
 Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat me-
nyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuat-
annya kecil untuk mempengaruhi Upaya
 Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terli-
bat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk
mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik
 Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun
kekuat-an, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya
Upaya
 Promoters (High Influence / High Interest)
 Benar-benar bisa membuat Upaya berjalan
 Jika positif, maka perlu diperkuat dan dilibatkan daa lm
pekerjaan yang akan dinikmatinya
 Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka
tahu mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik
 Latents (High Influence / Low Interest)
 Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan
pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sendiri atau
untuk kebaikan yang lebih besar
 Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali peru
l
dilakukan kontak dengan mereka
 Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif
terhadap isu maupun populasi yang menjadi
perhatiannya
TIM JENIS STAKEHOLDER KELOMPOK STAKEHOLDER
STRATEGI
NO STAKEHOLDER EFEKTIF
PRIMER SEKUNDER UTAMA PROMOTERS LATENTS DEFENDERS APATHETICS KOMUNIKASI

A. INTERNAL
• Sekretaris Badan
KesbangPol Kab. √ √ +++(10) Canalizing
Bandung
• Kepala Bidang
Kewaspadaan dan √ √ +++(10) Canalizing
Kerjasam Intelijen
• Kepala Bidang
Ideologi dan √ √ +++(10) Canalizing
Wawasan Kebangsaan

• Kepala Bidang
Poldagri dan √ √ +++(10) Canalizing
Pembinaan Ormas
• Para Kasubid dan
Kasubag di
lingkungan Badan √ √ +++(10) Canalizing
Kesbangpol kab.
Bandung
• Para JFU Bidang
Kewaspadaan dan √ √ +++(10) Canalizing
Kerjasama Intelijen
JENIS STAKEHOLDER KELOMPOK STAKEHOLDER STRATEGI
NO STAKEHOLDER TIM
PRIMER SEKUNDER UTAMA PROMOTERS LATENTS DEFENDERS APATHETICS KOMUNIKASI
EFEKTIF

B. EKSTERNAL
• Bupati Bandung √ +++(10) Persuasif
• Wakil Bupati √ +++(10) Persuasif
Bandung
• Sekretaris Daerah
√ +++(10) Persuasif
• Kapolres Bandung √ +++(9) Persuasif
• Dandim 0609 Kab.
√ +++(9) Persuasif
Bandung
• Kajari Kab. Bandung
√ +++(9) Persuasif
• Danlanud Sulaiman
√ +++(9) Persuasif
• Organisasi
√ ++(6) Informatif
Perangkat Daerah
• Kecamatan Se- Kab.
Bandung. √ ++(6) Informatif

• KOMINDA Kab.
√ ++(6) Informatif
Bandung
Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan
meng Gerakkan ke arah Promoters
 Memperlakukan mereka dengan respek
 Memberi informasi apapun, training, mentoring,
dan/atau dukungan yang diperlukan agar mereka tetap
terlibat
 Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan
yang menarik minat dan menggunakan bakat mereka
 Menjaga semangat mereka dengan memuji,
merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus
menerus mengingatkan pencapaian Upaya
 Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan
Memetakan kompleksitas Pengaruh
Stakeholder (Net Map)
Apa itu Net-
map?
Mrpkn instrumen berbasis SNA (sosnetan)
Alat bantu yg digun untuk :
• Menentukan siapa saja stakeholder yang
terlibat dalam network yang dibuat
• Menganalisis bgm stakeholder saling terkait.
• Mendefinsikan apa tujuan/interest stakeholder
• Menentukan berapa besar tingkat pengaruh
(influence/power) mereka dalam pencapaian
tujuan proyek perubahan
Bagaimana Memulai ? Langkah
• Pertimbangkan kasus1
yang telah
didiskusikan dalam kelompok dan
definisikan pertanyaan :

“Siapa yang
mempengaruhi……. ?”
Tahap 1:
siapa yang terlibat? , Pengelompokan kategori
stakeholder dalam net-map: Pemerintah, Swasta,
Masyarakat Masyarakat (NGO), Dunia Usaha, Aktor
Internasional,dll
Tahap
2:Mengidentifikasi stakeholders, Bgm mereka saling
berhub ? Tambahkan hub :warna, jenis hubungan,
panah=arah
Tahap 3: Memetakan Posisi dari setiap stakeholder :
Positif (+)=Mendukung, Negatif (-) = Menentang, Netral
(+/-)
Tahap 4: Menetapkan Pengaruh Stakeholder :
Makin besar pengaruh, maka makin tinggi Towernya.
Rendah : 1-2, Sedang : 3-5, Tinggi : 6-8, Sangat Tinggi : 9
<........
OBSERVASI & KEMUNGKINAN
TINDAKAN

Langka OBSERVAS
I
KEMUNGKINAN
TINDAKAN

h 6 Bagaimana
peta Apa yang dapat
besar kita lakukan?
yang
dihasilkan?

Apa/Siapakah Siapa dapat


motor mengerjakan
utamanya ? apa?

Dapatkah kita
Dimanakah
mereka
mengharapkan
kebuntuan
terjadi ? melakukannya?
MOBILISASI STAKEHOLDER
NET MAP

Garis Komando/Konsultasi Garis Koo4r2dinasi


Garis Instruksi/Persuasif Garis
Garis Konsultasi & Koordinasi Advokasi/Persuasif
• “proses interaktif antara dua atau lebih
orang yang saling bertukar informasi yang
bermanfaat melalui kata-kata atau pesan-
pesan baik secara verbal ataupun tertulis”
• Ada dua pihak yang saling berhubungan :
pemberi informasi (sender) dan yang
menerima informasi (receiver).
PENGERTIAN STRATEGI KOMUNIKASI

• Paduan dari perencanaan komunikasi


(communication planning) dan
manajemen komunikasi (communication
manajement) untuk mencapai suatu
tujuan (goal).
• Secara operasional pendekatan
(approach) bisa berbeda-beda sewaktu-
waktu, bergantung pada situasi dan
kondisi.
spektrum pola komunikasi

agresif
assertive

responsif
dan non-
assertive
DALAM KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL / TATAP MUKA
 Bersikap empatik dan simpatik
 Tunjukan sebagai komunikator terpercaya
 Bertindak sebagai pembimbing
 Kemukakan fakta dan kebenaran
 Berbicara dengan gaya mengajak bukan
menyuruh
 Jangan bersikap super
 Jangan mengkritik
 Jangan emosional
 Bicara secara meyakinkan
KETERAMPILAN TEKNIK BERBICARA
 Percaya diri.
 Ucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan-
lahan.
 Bicara dengan menggunakan bahasa yang sopan
dan efektif.
 Bicara dengan wajar.
 Atur irama dan tekanan suara.
 Menarik nafas dalam-dalam (2 atau 3 kali).
 Hindari sindrom em, ah, anu, apa dst.
 Membaca paragraf yang dianggap penting dari
teks.
 Siapkan air minum.
DALAM KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL / TATAP MUKA
 Bersikap empatik dan simpatik
 Tunjukan sebagai komunikator terpercaya
 Bertindak sebagai pembimbing
 Kemukakan fakta dan kebenaran
 Berbicara dengan gaya mengajak bukan
menyuruh
 Jangan bersikap super
 Jangan mengkritik
 Jangan emosional
 Bicara secara meyakinkan
Ada tiga sikap yg perlu
dikembangkan:

1. Pleasant
( Menyenangkan);
2. Assertive (Tegas tidak plin
plan);
3. Firm (Teguh dalam
pendirian)
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai