3.mencium tangan dan kaki kedua orang tua,sebagaimana yang telah dilakukan oleh salafus sholeh
4.menyediakan seluruh kebutuhan orang tua jika sang anak memiliki kemampuan.
7.selalu megikuti perintahnya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan hukum syari’at.
8.selalu beristighfar untuk kedua orang tuanya dimasa hidup dan setelah wafatnya.
11.tidak memaksa orang tua untuk memberikan sesuatu yang orang tua tidak mampu atau tidak
ingin memberikan sesuatu tersebut kepadanya.
14.membatalkan sholat sunnah yang sedang dilakukannya jika orang tua memanggilnya,lain halnya
jika sholat fardhu,maka tidak boleh dibatalkan.
15.selalu meminta maaf kepada orang tua atas kekurangan hak-hak orang tua yang tidak mampu
diberikannya.
16.tinggal dalam satu rumah dengan kedua orang tuanya demi menyenangkan hati keduanya,kecuali
18.selalu bermusyawarah dengan orang tua jika akan melakukan sesuatu,tidak hanya berpedoman
dengan akal pikiran sendiri.
20.berdiri jika melihat salah satu dari kedua orang tuanya berdiri,sebagai penghormatan kepadanya.
23.selalu meminta doa dari kedua orang tua,karena doa orang tua terhadap anaknya seperti doa
Nabi terhadap ummatnya.
a.memanjangkan umur.
b.mempunyai anak keturunan.
e.kehidupannya akan menjadi tentram dan bahagia,karena Allah SWT memberikan balasan di dunia
sebelum di Akhirat,sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ulama’.
f.anak yang berbakti tidak akan masuk neraka,begitu pula anak yang durhaka tiadak akan masuk
surge.
25.menziarahi makam kedua orang tua atau salah satunya jika telah meninggal dunia.
27.membaca doa berikut ini untuk kedua orang tuanya setelah mendengar adzan,yaitu
28.membaca doa berikut ini untuk kedua orang tuanya pada malam jum’at satu kali,yaitu
29.menghajikan kedua orang tuanya setelah wafatnya,adapun perincian hukumnya adalah sebagai
berikut;
A.jika orang tuanya telah melaksanakan ibadah haji atau umrah pada masa hidupnya,maka harus
terdapat wasiat darinya,dan jika tidak terdapat wasiat,maka tidak boleh melakukan badal haji atau
umrohnya meskipun yang akan melakukan dari golongan ahli waris , hal ini menurut pendapat yang
kuat dalam madzhab AL-IMAM Syafi,i , sedangkan menurut AL-IMAM Abu Hanifah ra: Hukumnya
adalah boleh meskipun tanpa wasiat.
B.jika orang tuanya belum melaksanakan ibadah haji atau umrah pada masa hidupnya , maka boleh
bagi ahli waris atau orang lain, melaksanakan ibadah haji atau umrah untuknya meskipun tidak
teradapat wasuat darinya.