Anda di halaman 1dari 19

SURVEI MAWAS DIRI

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
Liza Friemi STr Keb
UPT PUSKESMAS
NIP 19661027 198812
TALANG
2 001
1. Pengertian Survei mawas adalah pengenalan ,pengumpulan dan pengkajian kesehatan masyarakat yang di
lakukan oleh dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan wali nagari, bidan desa dan
petugas kesehatan

2. Tujuan a Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayah melaui pengumpulan data dan fakta
b Mengetahui besarnya masalah yang ada d lingkungan sendiri
c Menggali sumber daya yag ada di nagari
d Hasil SMD di gunakan sebangai dasar untuk menyusun rencana ususlan kegiatan tahun
berikutnya dan bahan menyusun pemecahan masalah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang pelaksanaan SMD
4. Referensi Permenkes 8 tahun 2019 tentang pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan .
l
5. Prosedur/ Langkah- a persiapan
langkah
1. Penyusun daftar pertanyaan

a. Berdasarkan prioritas masalahg yang di temui


b. Di gunakan untuk memandu pengumpulan data
c. Pertayaan harus jelas, singkat, padat, dan tidak bersifat mempengarui responden
d. kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan terjaring
e. Menampung juga harapan masyarakat
2. Menyusun lembar observasi ( observasi ) untuk mengobservasi rumah, halaman dan
lingkungan sekitar

3. Menentukan krioteria responden termasuk cakupan wilayah dan jumlah kk

b Pelaksanaan
1. Pelaksanaan interview / wawancara terhadap sasaran SMD dan sesuai dengan protokol
kesehatan masa pandemi
2. Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan

c Tindal lanjut
1. Meninjau kembali pelaksana SMD
2. merangkum, Mengelola dan menganalisa data yang telah di kumpulkan

3. menyusun laporan SMD sebangai bahan untuk MMD

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait a. kader kesehatan


b. bidan desa
c wali nagari
d petugas kesehatan
9. Dokumen Terkait

10. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal
Mulai
Diberlak
ukan
PELAYANAN BERHENTI MEROKOK

No. Dokumen : 445-02-2019

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : mai 2019
Halaman : 1-Jan
Liza Friemi STr Keb
UPT PUSKESMAS
NIP 19661027
TALANG
198812 2 001
1. Pengertian klinik berhenti berokok merupakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan berkaitan
dengan bimbingan, peyuluhan dan batuan teknis dari petugas puskesmas

2. Tujuan Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan klinik berhenti merokok di puskesmas

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445- 009 -2019 tentang Pelayanan berhenti merokok
4. Referensi
l
5. Pr A Menerima rujukan dari pelayanan umum, pelayanan posyandu lansia /posbindu PTM. Atau
os pasien yang langsung menuju ke pelayanan berhenti merokok dari loket pendaftaran
ed
ur/ B Petugas pelayanan berhenti berokok melakukan anamnesa
La
ng D Mencatat indentitas pasien ke dalam buku register
ka E petugas pelayanan berhenti merokok melakukan konseling ( bahaya merokok, saran tindak
h- lanjut sesuai permasalaha pasien )
la
ng F Membuat kesepakatan dan infont konsen dengan pasien tentang keinginanan pasien untuk
ka berhenti merokok
h
G Petugas pelayanan berheni merokok melakukan tindakan metode SEFT ( terlampir )

H Bila di perlukan petugas membuat kesepakatan dengan pasien atau keluarga tentang jadwal
kunjungan dalam gedung maupun luar gedung
6. Bagan Alir

Menerima rujukan dari pelayanan lain


op smd

Anamnesa

Mencatat data ke dalam buku register

Konseling

Kesepakatan dengan pasien

Melakukan tindakan metode seft

Membuat jadwal kegiatan kepada pasien

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait a. loket pendaftaran


b. pelayanan umum
posyandu lansia / PTM
b. Pelayanan berhenti merokok
9. Dokumen Terkait

10. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal
Mulai
Diberlak
ukan
GRUP WHATSAPP KADER PEDULI TB

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :

Halaman :

Liza Friemi STr Keb


UPT PUSKESMAS
NIP 19661027
TALANG 198812 2 001
1. Pengertian kader kesehatan adalah perpanjangan tangan dari petugas kesehatan di lapangan

2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan peran sertas aktif kader kesehatan dalam penemuan dan
peningkatan tersangka TB di wilayahnya masing-masing
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445- tentang menjalin komunikasi

4. Referensi Kemenkes RI pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2014


5. Prosedur/ Langkah- A Petugas pelayanan TB berkoordinasi dengan pelayanan promkes tentang intergarasi dengan
langkah kegiatan penyegaran kader kesehatan

B Mensosialisasakan rencana kegiatan pembuatan Whatsapp kader kepada seluruh kader kesehatan
di wilayah pusekesmas talang

D Membentuk Grup Whatsapp kader dengan mengumpulkan no Whatsapp seluruyh kader

E Membentuk admin kelompok Whatsapp dengan melibatkan seluruh bidan desa dan pelaksana
pelayanan
F Mengaktifkan Grup Whatsapp

G kader menjaring masyarakat yang ada di sekitar wilayahnya . Melakukan penyuluhan tentang TB
dan menganjurkan keluarga untuk mengambil dahaknya dan mengantarkan ke bidan desa dan
kader kesehatan terdekat

H op smd

I Petugas pelayanan melakukan kujungan rumah ke keluarga yang di atas bersama bidan desa dan
kader kesehatan

6. Bagan Alir

koordinasi dengan promkes

sosialisasi pembentukan Grup Whatsapp ke


kader kesehatan

membentuk dan mengaktifkan grup Whatsapp

kader melakukan penjaringan di wilayahnya


masing-masing

memberitahu di Whatsapp tentang keadaan


keluarga sasaran

bidan desa dan kader mengantar dahak ke


puskesmas
bidan desa dan kader mengantar dahak ke
puskesmas

kunjungan rumah

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait a. promkes


b. kader kesehatam
c bidan desa
9. Dokumen Terkait Register TB
10. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
SOP PENJARINGAN TB

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Liza Friemi STr Keb


TALANG NIP 19661027 198812 2 001
1. Pengertian Kegiatan Penanggulangan Penderita TB paru dengan melaksanakan Penjaringan suspek TB di
Puskesmas

2. Tujuan Sebagai acuan penerapa langkah langkah mulai dari penjaringan terhadap terduga TB pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang yang di perlukan menentukan diaxnosa menentukan klasifikasi
penyakit serta tipe pasien

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445- tentang Jenis pelayanan puskesmas

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016


5. Prosedur/ Langkah- Penjaringan tersangka TB di puskesmas
langkah
1 Seluruh petugas pelayanan rawat jalan dan rawat inap melakukan penjaringan terhadap pasien yang
mempunyai gejala TB

2 Petugas merujuk pasien ke pelayanan TB


3 Petugas pelayanan TB menerima pasien dan mencatat indentitas pasien ke dalam buku register
4 Petugas pelayanan melakukan penyuluhan dan konseling kepada pasien tentang penyakit TB dan
menganjurkan pesien untuk mengambil dahak sewaktu dan dahak pagi
5 Petugas pelayanan TB meminta alamat pasien yang lengkap dan no HP sehingga kalau tidak dahaknya
tidak di antar bisa di selusuri

6 Dahak yang di beri pasien di antarkan ke labor untuk di periksa lebih lanjut

Penjaringan tersangka TB di jorong - jorong

1 op smd

2 Petugas pelayanan TB menbagikan pot sputum kepada bidan desa

3 Bidan desa melakukan skiring keluarga tersangak TB yang akan melakukan penjaringan

4 Jika ada kendala pada proses penjaringan maka bidan desa mengkonsulkan ke pelaksana pelayanan TB

5 Petugas membuat jadwal penjaringan kepada bidan desa berdasarkan data dari pelayana UKP, bidan
desa terhadap kepada keluarga yang resti TB , kontak serumah positif TB dan putus obat / tidak
minum obat TB secara teratur

6 Petugas melaksanakan kunjungan rumah bersama bidan desa, kader kesehatan. Ke rumah KK tersebut

7 Petugas melakukan penyuluhan dan konseling kepada keluarga dan menganjurkan untuk mengambil
dahak sewaktu dan dahak pagi ( dahak sewaktu langsung di bawa ke puskesmas oleh petugas dan
dahak pagi di antar ke bidan desa terdekat atau kader kesehatan yang terdekat )

6. Bagan Alir

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait a. Petugas rawat jalan
Petugas rawat inap
b. Bidan desa
c Kader kesehatan
10. Rekaman Historis
Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PENDOKUMENTASIAN
KEGIATAN PERBAIKAN KINERJA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit
Halaman :

UPT PUSKESMAS ROSMADELI SKM.M. Biomed


TALANG Nip 19711104 199303 2 002

1. Pengertian Pendokumentasian adalah aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan pengumpulan, pencarian,
penyelidikan, pemakaian, dan penyediaan dokumen untuk mendapatkan keterangan, penerangan
pengetahuan dan bukti serta menyebarkannya kepada pengguna.
Seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerja mulai dari monitoring dan penilaian kinerja, penyusunan
rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan perlu didokumentasikan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melaksanakan pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja di
Puskesmas Talang

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445- tentang Pendokumentasian perbaikan kinerja

4. Referensi Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas

5. Prosedur/ Langkah- A Penanggung jawab melakukan monitoring pelaksanaan upaya


langkah

B Penanggung jawab melakukan analisis terhadap hasil monitoring dalam rapat pralokmin

D Penanggung jawab melaporkan hasil analisis dan RTL kepada kepala puskesmas dalam rapat lokmin

E Kepala puskesmas menginstruksikan pelaksanaan tindak lanjut sebagai upaya perbaikan kinerja

F Penanggung jawab melakukan evaluasi hasil tindak lanjut, jika terdapat perbaikan kinerja maka intervensi
dilanjutkan, jika tidak maka dilakukan analisis kembali terhadap RTL

G Penanggung jawab mendokumentasikan proses perbaikan

H op smd

6. Bagan Alir

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait Penanggung jawab upaya pelaksana pelayanan

9. Dokumen Terkait Notulen lokmin

10. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PENGOBATAN TB

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :

Halaman :

Liza Friemi STr Keb


UPT PUSKESMAS
NIP 19661027 198812
TALANG
2 001
1. Pengertian Tata cara memberikan pengobatan TB Paru sesuai tata laksana pengobatan TB Nasional.

2. Tujuan 1. Untuk menyembuhkan pasien


2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Memutus rantai penularan
5. mencegah terjadinya resisten kuman terhadap OAT

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Talang Nomor tentang jenis pelayanan puskesmas

4. Referensi Kemenkes RI no 364/Menkes/SK/2009 tentang pedoman penanggulan Tuberkulosis (TB)


5. Prosedur/ Langkah- 1 Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan labor TCM ke penderita TB melalui telepon ,bidan desa dan
langkah kader kesehatan dan menganjurkan datang ke puskesmas

2 Pasien datang ke puskesmas dan mengambil no natiran

3 Pasien lansung ke ruang pelayanan TB

4 Petugas pelayanan TB menerima pasien dan melakukan anamnesa

5 Petugas TB melakukan konseling kepada pasien TB ( menjelaskan tentang penyakit TB. tanda dan
gejala, penularannya,efek samping minum obat OAT, Efek samping resisten minum obat , dll

6 Setelah pasien paham lalu pasien mendatang tangani infon konsen

7 Petugas merujuk pasien ke dokter ( mempertegas Diagnosa TB. Meresep keluhan pasien selain TB )

8 op smd

9 Petugas merujuk pasien ke pelayanan kesling

10 Petugas merujuk pasien ke laboratorium . ( cek HB, HIV, dll )

11 Petugas menyiapkan obat –obatan dan mengisi data, indentitas pasien ke buku TB 01,02,03,05 dan 06

12 Petugas menganjurkan pasien untuk meminum obat TB di depan petugas, melakukan observasi selam 30
menit apabila tidak ada gejala alergi baru pasien di beri obat sesuai dengan pedoman pengobata TB
sesuai standar

6. Bagan Alir

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait a. Petugas Pelayanan d petugas gizi


b. dokter umum e petugas kesling
c bidan desa f petugas labor
9. Dokumen Terkait Register TB
10. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PERTEMUAN PENILAIAN KINERJA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 14 Maret 2019

Halaman : 1

Liza Friemi STr Keb


UPT PUSKESMAS
NIP 19661027 198812
TALANG
2 001
1. Pengertian Pertemuan penilaian kinerja adalah serangkaian kegiatan penilaian, pembahasan dan evaluasi terhadap
pencapaian kinerja yang dilakukan secara periodik paling sedikit dua kali setahun
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian kinerja agar akuntabilitas dalam pengelolaan dan
pelaksanaan Upaya Kesehatan masyarakat Puskesmas mencapai target yang di harapkan.

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Talang Nomor tentang Pertemuan penilaian kinerja

4. Referensi Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat


5. Prosedur/ Langkah- 1 Penanggung jawab UKM menentukan waktu, tempat pertemuan
langkah

2 Petugas membuat surat undangan dan mendistribusikan

3 Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM dan peserta melaksanakan pertemuan penilaian kinerja

4 Pelaksana menyampaikan hasil perlaksanaan kinerja

5 Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM dan peserta melakukan pembahasan/penilaian terhadap
pencapaian hasil kinerja

6 Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM dan peserta melakukan evaluasi

7 Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM dan peserta menyusun rencana tindak lanjut.

8 op smd

7. Hal - hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait 1 Kepala Puskesmas


2 Kepala Tata Usaha
3 Penanggung jawab UKM
4 Pelaksana Pelayanan
9. Dokumen Terkait 1. Undangan
2 Notulen Rapat

10. Rekaman Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Perubahan Diberlakukan
PELAYANAN PEMBERIAN OBAT CACING

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 14 Maret 2017

Halaman : 1

UPT
ROSMADELI SKM,M,BIOMED
PUSKESMAS
NIP 190721104.199312.2.002
TALANG
1. Pengertian kegiatan pemberian obat cacing kepada masyarakat

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemberian obat cacing kepada masyarakat yang berimur mulai 12
bulan sampai 12 tahun

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Talang Nomor tentang pelayanan kesehatan

4. Referensi Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat


5. Prosedur/ 1 melakukan pendataan semua sasaran dari mulai umur 12 bulan sampai 12 tahun
Langkah-langkah

2 meamprah obat cacing ke gudang farmasi sesuia dengan kebutuhan

3 mensosialisasikan pemberian obat cacing kepada lintas program dan lintas sektor

4 menbuat jadwal kegiatan

5 mengirim surat pemberitahuan dan jadwal kegiatan ke sasaran

6 melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal

7 mendokumentasian kegiatan pemberian obat cacing

8 op smd

7. Hal - hal yang


perlu diperhatikan

8. Unit terkait 1 Kepala Puskesmas 5.Ibu balita


2 Kepala Tata Usaha 6. guru dan anak paud
3 Penanggung jawab UKM 7. guru dan anak SD
4 Pelaksana Pelayanan
9. Dokumen Terkait 1. Surat pemberitahuan
2 lap pemberian obat cacing

10. Rekaman Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Perubahan Diberlakukan
op smd

Anda mungkin juga menyukai