Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

Virus Trojan dan Ransomware

NAMA : PIRMUS RIFALDO DEKOSTA


NIM : E862120029
PRODI :PGSD
MATKUL : APLIKASI KOMPUTER
DOSEN PENGAMPU: VIKRAM YUDHA OCTA FIRANDHI, M.Pd.

LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH XI


KALIMANTAN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MELAWI KAMPUS WILAYAH PERBATASAN ENTIKONG 2022
A.PENGERTIAN VIRUS TROJAN

Trojan adalah perangkat lunak yang terlihat sah tetapi menjalankan fungsi yang
berbahaya. Malware ini sengaja didesain agar terlihat tidak berbahaya untuk menipu orang-orang
sehingga mereka mau untuk mengunduhnya. Biasanya Trojan akan menyamar dalam bentuk
perangkat lunak gratis, video atau musik, antivirus palsu, atau iklan yang terlihat sah. Perangkat
berbahaya ini dirancang untuk merusak, mengganggu, mencuri, atau secara umum menimbulkan
beberapa tindakan berbahaya lainnya pada data atau jaringan Anda. Trojan bertindak seperti
aplikasi atau file yang kredibel untuk menipu Anda. Ketika korban mengunduh dan
menginstalnya pada maka Trojan akan melakukan tindakan merusak. Beberapa orang menyebut
Trojan dengan istilah virus. Namun hal tersebut tidak tepat karena Virus dapat mengeksekusi dan
menggandakan dirinya sendiri sedangkan Trojan tidak bisa melakukannya. Trojan membutuhkan
bantuan korban atau seseorang untuk mengeksekusinya. Perlu Anda ketahui, bahwa Trojan tidak
hanya merusak komputer atau desktop namun juga dapat memengaruhi perangkat seluler Anda.
Trojan dapat mencuri informasi dari perangkat Anda, dan menghasilkan pendapatan dengan
mengirimkan teks SMS premium. Melalui Trojan, peretas juga dapat mengarahkan lalu lintas
pada perangkat yang terhubung pada WiFi dan menggunakannya untuk melakukan berbagai
tindak kejahatan.

B. JENIS-JENIS VIRUS TROJAN

1. Backdoor. Malware backdoor memberikan kendali penuh device kepada pelakunya.


Sehingga, pelaku bisa melakukan apapun pada seluruh data dalam device korbannya;
2. Exploit. Malware ini memanfaatkan celah keamanan pada device korbannya untuk
masuk. Bisa melalui software rentan, sistem operasi, dll;
3. Clampi Trojan. Dikenal juga sebagai Ligats. Ligats/Clampi menyerang pengguna
perbankan dengan cara menunggu korban mengisi data transaksi (info kartu kredit,
password), lalu menyadapnya diam-diam;
4. Cryxos Trojan. Cryxos atau Scarware adalah malware yang menjebak orang-orang
dengan pop up semacam “Komputer Anda Terinfeksi Virus”, lalu meminta korbannya
mengklik tombol tertentu untuk membasminya;
5. DDoS Trojan. Malware ini cukup populer di dunia website. Biasanya DDoS mengirim
request palsu pada server web, hingga akhirnya beban situs jadi berat dan website gagal
diakses;
6. Geost Trojan. Virus Trojan Android ini bersembunyi di balik apps yang orang download
dari website tertentu;
7. IM Trojan. Ini adalah malware yang mencuri data login dan password dari aplikasi chat
(WA, Skype, Line, dll). Sehingga, pelaku bisa membajak akun Anda dan membuat
obrolan dengan semua isi kontak Anda;
8. Mailfinder Trojan. Malware ini mengumpulkan kontak email dari device korbannya, lalu
menyebarkan spam ke orang-orang tersebut;

C. CARA PROTEKSI VIRUS TROJAN

1. Instal Antivirus Terbaik


2. Boleh dibilang antivirus adalah software yang wajib ada pada komputer. Memasang
program pembasmi virus ini akan mencegah malware masuk, mendeteksi hal-hal
mencurigakan, dan sebagai cara menghapus virus trojan.
3. Waspada Terhadap Email Asing
4. Saat Anda menerima email asing yang menjanjikan tawaran menarik, berhati-hatilah.
Bisa jadi Anda sedang berhadapan dengan email phising. Email phising adalah email
yang bertujuan mengelabui seseorang.
5. Hindari Mengklik Pop-Up Mencurigakan
6. Penjahat cyber seringkali memanfaatkan rasa panik untuk melancarkan aksinya. Salah
satunya dalam wujud pop-up
7. Pastikan Hanya Download dari Situs Resmi
8. Apakah Anda suka mendownload file atau apps dari situs tidak resmi? Entah untuk
bermain game, membaca e-book bajakan, atau mencari apps yang tidak ada di Google
Play Store.
A. PENGERTIAN RANSOMWARE

Ransomware adalah serangan malware yang menggunakan metode enkripsi untuk


menyimpan dan menyembunyikan informasi korban sebagai tahanan. Malware ransomware akan
mengenkripsi data penting dan perangkat korban dengan kunci yang hanya dimiliki oleh pelaku
kejahatan siber itu. Untuk mendapatkan kembali akses ke file, database, dan aplikasi yang
dienkripsi, korban harus membayar uang tebusan yang diminta oleh pelaku. Ransomware sering
untuk menyebar ke seluruh jaringan dengan menargetkan database dan server file untuk
melumpuhkan sistem dengan instan. Masih ingat dengan serangan WannaCry yang sempat
menggemparkan dunia pada 2017 lalu? Lebih dari 200.000 perangkat komputer menjadi korban
ransomware ini. Bahkan serangan WannaCry yang menyebabkan kerugian hingga $4 miliar
dollar amerika ini merupakan salah satu contoh ransomware terbesar sepanjang sejarah.

B. JENIS-JENIS VIRUS RANSOMWARE

1. Encrypting Ransomware

Jenis ransomware ini, setelah selesai dijalankan akan secara diam-diam melakukan
pencarian dan mengenkripsi file penting di sistem komputer korban. Setelah langkah
pertama selesai, sebuah pesan akan ditampilkan kepada pengguna yang isinya meminta
tebusan dan untuk mengembalikan file yang terkunci (enkripsi).
Instruksi akan secara rinci diberikan kepada pengguna seperti informasi kontak baik
telepon maupun email disediakan. Setelah tebusan dibayarkan, korban akan diberikan
kunci atau kode untuk dekripsi file, yang dapat dijalankan khusus untuk mendekripsi file
di sistem komputer korban. Contoh dari encrypting ransomware adalah CryptoWall,
CryptoLocker, WannaCry dan Locky.
2. Non-Encrypting Ransomware

Ransomware jenis non-encrypting yang melakukan penguncian akses pengguna ke


sebuah sistem komputer tanpa melakukan enkripsi pada sistem file dan menampilkan
pesan penyerang untuk menuntut sebuah tebusan (ransom) atau meminta tindakan
pengguna yang membutuhkan uang untuk membuka kunci. Untuk membuat pengguna
membayar uang tebusan, beberapa threat actor akan digunakan untuk menekan
korbannya agar memberikan berikan pembayaran di awal dengan meminta pengguna
untuk menghubungi nomor telepon tertentu. Contoh ransomware ini adalah Winlocker
dan Reveton.
3. Leakware (Doxware)

Jenis ransomware ini berbeda dari yang sebelumnya di atas karena tidak melakukan
pemblokiran akses ke sistem komputer korban atau informasi apa pun yang disimpan di
dalamnya. Namun sebaliknya, secara diam-diam mengumpulkan informasi sensitif dari
sistem komputer dan menggunakannya untuk melakukan blackmail atau black campaign
kepada korban. Informasi yang dikumpulkan nantinya disimpan di server atau mesin lain
yang terinfeksi dan penyerang akan mengancam korban bahwa data akan dipublikasikan
jika pembayaran tidak dilakukan.
4. Mobile Ransomware

Ransomware ini menargetkan perangkat seluler (ponsel, tablet, dll) dan mengincar data
sensitif pengguna perangkat. Threat actor melakukan pembatasan akses dari pengguna ke
data korban, dan hanya muncul informasi mengenai detail yang harus dibayarkan beserta
informasi penyerang pada perangkat korban.

C.CARA PROTEKSI RANSOMWARE

1. Hindari Mengunduh/Membuka File Mencurigakan

Selalu berhati-hati dalam mengklik apapun di internet. Jika Anda menerima pesan berisi
attachment dari sumber yang tidak terpercaya, hindari untuk mengunduh atau membuka file
tersebut. Tak hanya itu, Anda juga perlu waspada dalam memasang aplikasi di perangkat Anda.
Pastikan kalau Anda hanya mendapatkan software dari situs resmi atau platform terpercaya
seperti Google Play, Microsoft Store, App Store, atau sumber resmi lainnya.

2. Lakukan Backup Data

Menyiapkan backup data adalah salah satu hal yang wajib dilakukan semua webmaster. Caranya
pun cukup mudah! Anda hanya perlu mencadangkan file penting di penyimpanan eksternal
seperti external HDD, external SSD, USB flash disk, maupun SD cards. Selain itu, manfaatkan
juga layanan cloud storage yang mempunyai fitur enkripsi yang mumpuni serta didukung dengan
multi-factor authentication (contoh: Google Drive dan Dropbox)

3.Manfaatkan Aplikasi/Software Keamanan

Pada dasarnya, setiap perangkat dibekali dengan fitur keamanan bawaan untuk mencegah
malware, seperti Windows Defender (Windows) dan XProtect (Mac). Namun tak ada salahnya
juga jika Anda mempertimbangkan aplikasi antivirus untuk mencegah dan menghapus segala
jenis malware dari perangkat Anda, termasuk Ransomware. Beberapa opsi terbaik diantaranya
adalah Bitdefender Antivirus Plus, Kaspersky Security Cloud, ZoneAlarm Anti-Ransomware,
dan Webroot SecureAnywhere Antivirus.
4. Perbaharui Sistem Operasi dan Aplikasi di Perangkat Anda

Selanjutnya, pastikan juga kalau Anda terus memperbarui versi sistem operasi dan aplikasi Anda
secara reguler. Pasalnya, hackers seringkali memanfaatkan kelemahan software untuk mengakses
sistem atau jaringan Anda.Yang pasti, segala jenis cyber criminals juga terus berkembang secara
kualitas dan metode penyebarannya. Di sini, software versi terbaru bisa memberikan solusi
dengan membawa security patches serta updates untuk melindungi perangkat Anda dari segala
ancaman tersebut.

5. Gunakan Jaringan yang Aman

Jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak dibekali dengan proteksi yang baik sehingga mempunyai
celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hackers. Oleh karena itu, selalu hindari
penggunaan Wi-Fi publik ketika harus mengakses data-data penting. Selain itu, Anda juga bisa
memanfaatkan aplikasi VPN agar koneksi Anda dibekali dengan enkripsi mumpuni dan
terlindungi dari serangan cyber crimes.

Anda mungkin juga menyukai