Anda di halaman 1dari 11

NO.

DOKUMEM :
Intruksi Kerja TGL BERLAKU :
REVISI
SOP Hidran Pillar Di Area
Smelter 1, 2, 3, 4 TGL : 20-04-2022
HALAMAN : 1 – 11

I. TUJUAN
- Untuk Mengetahui Posisi Letak Hidran Pillar Di Area Smelter 1, 2, 3, 4
- Untuk mengetahui petunjuk cara penggunaan Hidran Pillar
- Untuk Mengetahui Cara Menggulung Selang Hidran Pillar

II. RUANG LINGKUP


Semua area kerja di Smelter 1, 2, 3, 4 dan Area terdekatnya dimana terjadi kebakaran mulai dari cukup besar
sampai dengan sangat besar

III. PERSIAPAN
A. Peralatan yang disiapkan dan digunakan:
1. Hidran Pillar
Hidran Pillar adalah (Fire Hidran) adalah suatu system/ rangkaian instalsai/ jaringan pemipaan untuk
menyalurkan air (tekanan tertentu) yang digunakan sebagai sarana pemadaman kebakaran

Gambar 1. Hidran Pillar dan Fungsi Item

1
2. Selang Pemadam
Selang pemadam berfungsi untuk menyalurkan/ mendistribusikan air dari hidran pillar/ hidran box/
mobil pemadam kebakaran dengan tekanan dari pompa hidran sehingga dapat digunakan untuk
memadamkan kebakaran.

Gambar 2. Selang Pemadam


3. Kunci Hidran
Kunci Hidran berfungsi untuk membuka/ menutup valve dan regulating valve serta mengatur tinggi/
rendahnya tekanan hidran.

Gambar 3. Kunci Hidran

4. Kotak Hidran
Kotak hidran berfungsi sebagai tempat menyimpan alat-alat kelengkapan sistem hidran kebakaran
seperti selang pemadam, kunci hidran dll.

Gambar 4. Kotak Hidran


2
B. Anggota yang disiapkan dan ditugaskan:
1. Nozzleman
Nozzleman adalah anggota yang bertugas untuk mengarahkan Nozzle/ ujung selang pemadam
kebagian api untuk dipadamkan. Anggota ini berada di bagian paling depan yang menghadapi
kebakaran.
2. Hoseman
Hoseman adalah anggota yang bertugas menyiapkan selang pemadam dan menggulung selang
pemadamkebakaran.
3. Valveman
Valveman adalah anggota yang bertugas untuk membuka bagian air yang terdapat pada bagian hidran
pillar
4. Commando
Commando adalah seseorang yang bertugas member komando untuk semua anggota.
5. Support
Support adalah anggota yang bertugas untuk membersihkan tempat terjadinya kebakaran supaya bisa
dilewati dengan mudah oleh petugas.

C. Langkah Pemadaman Yang di Arahkan Oleh Seorang Commando


 Pengoperasian Hidran
1. Posisikan kaki agak merenggang agar tumpuan ke tanah kuat/ kuda – kuda setengah berat,
persiapkan nozzle dengan pegangan yang sempurna
2. posisi salah satu tangan adalah memegang ujung nozzle, dan tangan satunya pada pangkal
dengan menjepitkan ke ketiak supaya tidak goyah.
3. Berikan kode ke semua anggota yang sudah dibagi untuk tugasnya masing – masing.

Gambar 5. Proses Pemadaman

3
 Memegang Nozzle
1. Posisi kaki selalu kuda – kuda
2. Kalau bergerak harus dengan pancaran tiarai, kaki tidak melangkah tetapi bergeser dan selalu
membentuk kuda – kuda.
3. Pandangan selalu kedepan ke arah api dan selalu memperthatikan kerja sama team.
4. cara memegang nozzle sesuai dengan prinsip ergonomi yang aman dan disesuaikan teknik
pemadaman yang diinginkan
 Pengoperasian Hidran Pillar
1. Pastikan anggota sudah memasang selang pemadam pada output hidran pillar sebelum membuka
regulating valve hidran pillar dan valve hidran pillar
2. Setelah selang pemadam terpasang, lakukan pembukaan pada valve hidran pillar secara pelahan.
3. Selanjutnya lakukan pembukaan pada regulating valve hidran pillar secara perlahan sampai
dengan tekanan air yang diinginkan

Gambar 6. Hidran Pillar dan Fungsi Item

IV. Sistem Emergency Penanganan Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar di Area Smelter 1,
Smelter 2 dan Toren Emergency Cooling Jacket Smelter 1 dan Smelter 2
Penggunaan air emergency penangan kebakaran di area smelter 1 dan smelter 2 menggunakan
hidran pillar melalui suntikan pipa air XH1 di elevasi 18 kemudian mengalir ke elevasi 23 di buatkan
distributor untuk membagi jalur air ke jalur hidran pillar area smelter 1, smelter 2 dan toren emergency
cooling jacket smelter 1 dan smelter 2. Penempatan distributor di area perbatasan elevasi 23 smelter 2 dan
RSP.
- Ruang Lingkup Penangan Kebakaran:
1. Anggota Inspeksi 7,5 (HT Chanel 4 Smelter 1 – 2 dan HT Chanel 6 Smelter 3 – 4 )
2. Anggota IM Smelter (HT Chanel 4 Smelter 1 – 2 dan HT Chanel 6 Smelter 3 – 4 )
3. Team MNT (HT Chanel 9)
4. HSE (ext 2101/ HT Chanel 5)
5. Dan Anggota Pendukung Lainnya
Sangat dibutuhkan untuk berkordinasi dalam penangan kebakaran agar proses pemadaman tidak
mendapatkan kendala.
4
IV. 1. Sistem Emergency Penanganan Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar di Area Smelter 1 dan Smelter 2
Pemetaan pada gambar dibawah ini dibutuhkan untuk mengetahui titik hidran pillar dalam rangka pemadaman kebakaran agar tidak menimbulkan
bahaya bagi manusia dan proses produksi di Area Smelter 1 dan Smelter 2.

Elevasi
0
Smleter 2 D

Elevasi
7,5 3
Smelter 2 A

Area Crane dan Tong


2 1
Feeding

C B

Elevasi 0 Elevasi
Pompa Elevasi 18 Smelter 2
Sumur 23 Pipa Suntikan XH1
Smelter 2

Elevasi
23
RSP Distributor XH1

Gambar 7. Denah Sistem Emergency Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar Smelter 1 dan Smelter 2

5
Keterangan Gambar 7. Denah Sistem Emergency Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar Smelter 1 dan Smelter 2 Diantaranya:
Bentuk Simbol – Simbol dan Pengertiannya:

1 Bentuk Posisi Smelter 1 Elevasi 7,5

2 Bentuk Posisi Smelter 2 Elevasi 7,5

3 Bentuk Posisi Ruangan CCR Smelter 1 dan Smelter 2 Elevasi 7,5

Bentuk Posisi Hidran Pillar di dekat jalur masuk ruangan CCR Arah Barat Elevasi 7,5
A

B
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Perbatasan Smeleter 1 dan Smelter 2 Arah Utara Elevasi 7,5

C
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Dekat WC Smelter 2 Arah Utara Elevasi 7,5

D
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Dekat Ruang Mesin Genset Smelter 2 Arah Utara Elevasi 0

Bentuk Posisi Toren Emergency Cooling Jacket Smelter 1 dan Smelter 2 Arah Utara Elevasi 23

Bentuk Jalur Pipa Air Emergency XH1

Gambar 8. Bentuk Simbol – Simbol dan PengertianDenah Sistem Emergency Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar Smelter 1 dan Smelter 2

6
IV. 2. Sistem Emergency Penanganan Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar di Area Smelter 3 dan Smelter 4
Pemetaan pada gambar dibawah ini dibutuhkan untuk mengetahui titik hidran pillar dalam rangka pemadaman kebakaran agar tidak menimbulkan
bahaya bagi manusia dan proses produksi di Area Smelter 3 dan Smelter 4.

Area Crane dan Tong


4 Feeding 3
H

Distributor B Distributor A Distributor B Distributor A


E

Gambar 9. Denah Sistem Emergency Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar Smelter 3 dan Smelter 4

7
Keterangan Gambar 9. Denah Sistem Emergency Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar Smelter 1 dan Smelter 2 Diantaranya:
Bentuk Simbol – Simbol dan Pengertiannya:

3 Bentuk Posisi Smelter 3 Elevasi 7,5

4 Bentuk Posisi Smelter 4 Elevasi 7,5

E
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Perbatasan Smeleter 3 dan Smelter 4 Arah Utara Elevasi 7,5

F
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Perbatasan Smeleter 3 dan Smelter 4 Arah Selatan Elevasi 7,5

G
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Perbatasan Smeleter 3 dan Smelter 4 Arah Selatan Dekat PCP 45

H
Bentuk Posisi Hidran Pillar di Dekat Smelter 4 Arah Timur Elevasi 7,5

Bentuk Jalur Pipa Air Emergency XH1 Suntikan dari Pipa XH1 ke Distributor Cooling Smelter 3 dan Smelter 4

Gambar 10. Bentuk Simbol – Simbol dan PengertianDenah Sistem Emergency Kebakaran Menggunakan Hidran Pillar Smelter 3 dan Smelter 4

8
IV. 3. Dokumentasi Posisi Hidran Pillar Di Area Smelter 1 dan Smelter 2

9
IV. 4. Dokumentasi Posisi Hidran Pillar Di Area Smelter 3 dan Smelter 4

10
V. PENUTUP

Demikianlah Instruksi Kerja yang telah dibuat berdasarkan laporan observasi dan kegiatan kerja yang
dilakukan oleh tiap shift. Besar harapan dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik dan
memperhatikan keselamatan kerja.
Jika terdapat kekeliruan dalam Instruksi Kerja dapat di revisi/ ditambahkan dihalaman berikutnya
dan di infokan kepada Admin EFP.

Tanda Tangan Pemeriksa Disetujui

Nama
Jabatan

Tanggal

11

Anda mungkin juga menyukai