Mesin tekuk pipa hidrolis yang direncanakan ini menggunakan metode draw
bending karena metode ini yang terbaik untuk menekuk pipa yang berdinding
tipis. Dengan menggunakan bending die yang berputar dan pipa dikunci
dengan clamping die serta ditekan oleh pressure die maka pipa hasil tekukan
akan lebih baik (penggunaan pressure die yang panjang supaya ujung pipa
Untuk lebih memperbaiki hasil tekukan pipa ini juga digunakan alat bantu
Pada gambar 4.2 ditunjukkan gambar bagian-bagian dari Mesin Tekuk Pipa
Hidrolis.
59
.-LI U '
11
\"
12 \
\ \
. \ ,\ I . xi n -a
u
4
Ln
Keterangan gambar:
1. Bending die, yaitu suatu die yang berbentuk bundar yang dapat berputar
2. Pinion, pasangan dari rack yang meneruskan gaya yang diberikan oleh
silinder hidrolis 3.
3. Rack, pasangan dari pinion yang meneruskan gaya dari silinder 3, gerakan
dapat berputar.
7. Body, menyangga silinder 1 dan body ini tcrletak pada satu poros dengan
bending die sehingga bila proses penekukan dilakukan body ini ikut
11. Pressure die, menekan pipa agar pada proses bending pipa tidak terangkat
perubahan. Pressure die ini akan bergerak linier karena pengaruh proses
penekukan.
12. Pegas, berguna untuk menarik pressure die setelah proses penekukan
dilakukan.
bending die.
jarak silinder ke garis tengah pipa (silinder I diatur dengan menaikkan atau
menaikkan atau menurunkan slide ways yang digerakkan oleh ulir penggerak)
61
dan panjang langkah silinder hidrolis yang akan digunakan (diatur dengan
limit switch).
penyetel jarak. Setelah pipa dalam posisi yang tepat, tekan foot switch dan
proses penekukan dimulai. Karena penekanan foot switch ini maka solenoid A
dialiri listrik dan aliran fluida mendorong torak silinder I dan 11 ke bawah
sehingga clamping die mengeklem pipa dan pressure die bergerak ke bawah.
Gerakan ini akan berhenti bila limit switch 1 tersentuh. Dengan tersentuhnya
dengan rack dan pinion yang bila batang hidrolis ini maju maka rack akan
maju dan menggerakkan pinion. Karena pinion dan bending die berada pada
satu poros maka gerakan putaran pinion ini akan memutar bending die juga
sehingga terjadi proses penekukan. Penekukan ini akan berhenti bila tongkat
tersentuhnya limit switch 3 maka solenoid B menerima aliran listrik dan aliran
fluida mendorong torak silinder I dan II ke atas sehingga clamping die dan
pressure die terangkat. Gerakan ini berhenti setelah limit switch 2 tersentuh.
Operator sekali lagi menekan foot switch sehingga bending die bergerak
ke arah yang berlawanan (CCW) dan gerakan bending die ini akan berhenti
seiring dengan gerakan penekukan. Pada waktu proses penekukan ini selesai
pressure die akan kembali ke tempat semula karena tarikan pegas yang
menyertainya.
Mesin Tekuk Pipa ini tidak dirancang untuk menekuk semua jenis pipa,
• Bahan pipa sesuai dengan JIS G3141 SPCC SD class 1 dengan komposisi
kimia seperti pada tabel 4.1 dan sifat-sifat inaterialnya dapat dilihat pada
Bab III.
Class 1 SPCC 0.12 max. - 0.50 max. 0.040 max. 0.045 max.
Class 2 SPCD 0.10 max. - 0.45 max. 0.035 max. 0.035 max.
Class 3 SPCE 0.08 max. - 0.40 max. 0.030 Max. 0.030 max.