Anda di halaman 1dari 12

A.

PABRIK SLAB BAJA (SLAB STEEL PLANT)


PT. Krakatau Steel sebagai pabrik baja terpadu memiliki unit – unit yang saling mendukung
yaitu:
PT. Krakatau Steel memiliki dua pabrik baja slab, yaitu SSP 1 yang di bangun
pada tahun 1982 dan SSP II yang di bangun pada tahun 1993 . Slab Steel Plant I yang di
bangun dengan menggunakan teknologi pembuatan baja MAN GHH dan CONCAST ini,
mempunyai empat dapur baja listrik yang masing – masing berkapasitas 130 ton dan dua
mesin concast (mesin tuang kontinyu) serta ladle furnace . SSP II dibangun dengan
teknologi pembuatan baja dari voest Alpine – Australia memiliki dua dapur baja listrik, satu
mesin concast, ladle furnace, dan RH vacuum degassing.
Pabrik baja slab memproduksi lembaran baja yang bahan baku utamanya adalah
besi spons dan scrap ditambah dengan batu kapur , serta di campur dengan unsur – unsur lain
seperti C, Fe, dan Si. Pabrik ini juga memanfaatkan peleburan ulang baja – baja reject (rusak)
dari pabrik – pabrik lain seperti HSM, CRM, dan WRM. Komposisi kimia dari baja di daur
ulang sesuai permintaan konsumen.

Pabrik ini memproduksi baja slab dengan ukuran : Tebal 200 mm, Lebar 950 –
2080 mm , dua panjang maksimum 12.000 mm, dengan berat maksimum 30 ton. Baja yang
di hasilkan dari SSP ini merupakan baja ultra low carbon dengan kandungan gas terlarut
(hidrogen dan nitrogen) relatif rendah. Hasil produksi SSP ini kemudian dikirim ke HSM.
CONTINUOUS CASTING MACHINE (CCM)

1. LADLE TURRET
Berfungsi sebagai transportasi untuk memutar ladle dari proses peleburan baja
ke posisi casting. Sesudah pengisian kedalam tundish , ladle turret keposisi semula.
Ladle Turret dapat berputar 360 derajat secara Horizontal . berputar nya ladle turret dengan
menggunakan 2 cara :
1. Dengan menggunakan motor.
2. Dengan menggunakan sistem pheneumatik.
Cara yang kedua digunakan waktu listrik padam (Imergency) dengan
menggunakan kompressor, maka udara luar masuk melalui hidro motor udara menekan
impeller pada hidromotor sehingga ladle turret berputar.
Dibagian penyanggah ladle terdapat unit hidrolik yang berfungsi untuk menaik
turunkan ladle sesuai yang di inginkan pada saat concast berlangsung.
OPERASI :
Ladle yang telah mengalami proses rinsing di bawa oleh crane menuju ladle
turret dan di letakan pada penyanggah nya. Operator menghidupkan motor , maka ladle turret
pun berputar 180 derajat sehingga mencapai tempat diatas tundish. Setelah semua persiapan
untuk proses casting terpenuhi , ladle pun turun dengan bantuan hidrolik . Turun nya ladle ini
bertujuan untuk memperpendek jarak antara ladle dan tundish sehingga kontak antara baja
cair dan udara di tekan serendah mungkin.
Setelah proses casting selesai, maka hidrolik mengangkat ladle ke posisi
semula. Ladle kemudian di putar 180 derajat kembali ke tempat peleburan dan selanjut nya
diangkat oleh crane ke daerah ladle.
Jika terjadi proses Continous Cating (terus – menurus) , maka kedua
penyanggah di pergunakan untuk menopang dua buah ladle . Setelah ladle yang satu selesai
di pergunakan , secepat nya ladle turret berputar 180 derajat membawa ladle yang satu lagi
menuju tempat diatas tundish dan selanjut nya proses dilanjut nya (Kontinyu).
DATA TEKHNIS
1. Kapasitas : 2 X 210 Ton
2. Diameter Ladle Turret :5H
3. Putaran Ladle Turret : 360
4. Hidrolik :
a. Kecepatan naik : 0,9 m/menit
b. Kecepatan Turun : 1,8 m/menit
5. Kecepatan putaran dengan :
a. Motor : 1,01 menit dalam 1 putaran
b. Pneumatik : 0,53 menit dalam 1 putaran
6. Motor : 20 Kw , 950 rpm
7. Votage : 380 V, 50 Hz

2. LADLE
Terletak antara daerah Furnace dan Concast. Fungsinya adalah :
1. Sebagai tempat untuk masuk nya baja cair yang berasal dari furnace, untuk di lakukan
proses rinsing.
2. Sebagai tempat Alloy.

Bentuk nya seperti ember dan kapasitas 120 ton. Sebelum ladle di lapisi dengan
bata penahan api.

PERAWATAN

1. Penggantian bata tahan api pada ladle dan tundish , jika mengalami kerusakan.
2. Pemeriksaan motor pneumatik pada ladle turret pada waktu akan di pergunakan.
3. Pemeriksaan Mould, Mould Guide dan Mould Drive sebelum di pergunakan.
4. Pemeriksaan dan pembersihan semua unit hidroulik.
5. Pembersihan dinding Mould sebelum di gunakan.
6. Penggantian , pembuatan dan perbaikan pada roll – roll yang sudah aus atau rusak.

3. TUNDISH CAR
Fungsi nya adalah :
1. Sebagai tempat penopang Tundish
2. Membawa tundish dari preheating station menuju mould.
3. Sebagai tempat untuk mengontrol tundish pada saat casting.
Pada Tundish Car terdapat unit hidrolik yang berfungsi untuk menaikan dan
menurunkan tundish pada saat casting. Tundish turun pada waktu casting untuk
memperpendek jarak antara tundish dengan mould , selesai casting tundish naik kembali ke
posisi semula.

Pada Tundish Car juga terdapat Shroud Tube arm (pemegang shroud tube) ,
untuk menempelkan tube pada lubang di dasar ladle . untuk satu mould terdapat 2 tundish car
yang berfungsi sebagai cadangan bila salah satu tundish ada gangguan.
OPERASI
Setelah persiapan pada mould selesai , maka tundish yang telah di letakan diatas
tundish car berjalan melalui rel dari preheating station menuju bagian atas mould.
Sesudah Ladle dalam posisi siap tuang , maka silinder hidrolik yang berjumlah
2 buah menurunkan tundish mendekati mould. Selesai Casting maka tundish car berjalan
kembali dari mould ke preheating station. Kecepatan berjalan nya tundish car di tentukan
oleh Hydro Motor.

4. TUNDISH
Berbentuk seperti cawan dan berfungsi sebagai penerus masuk nya baja cair dan
ladle menuju mould. Tundish terbuat dari baja yang dilapisi dengan batu tahan api.
Sebelum tundish di gunakan, Tundish di panaskan dahulu dengan Tundish
Drying dan kemudian di lanjutkan dengan preheating station , sampai suhu + 1100 C selama
1 jam untuk mencegah turu nya temperatur baja cair pada saat penuangan ke dalam mould.
Didalam Tundish terdapat suatu katup yang memanjang yang menutupi lubang
dasar tundish. Katup ini berfungsi untuk mengontrol jumlah aliran baja cair yang masuk
mould membuka dan menutupi nya katup bisa secara manual dengan bantuan manusia dan
bisa juga secara automatis dengan menggunakan sinar radio aktif Cobalt 60 , yang di letakan
pada mould . Prinsip kerja katup dengan menggunakan radio aktif cobalt 60.
Sensor yang terletak pada mould memberikan petunjuk ketinggian baja cair di
dalam nya. Jika terlalu tinggi, maka sensor tertutup . Sensor ini di teruskan dengan peralatan
Electronic menuju unit Hidrolik sehingga katup akan menutup secara otomatis.
OPERASI
Aliran Baja cair yang masuk ke tundish dari ladle dengan bantuan pouring tube.
Jika baja cair yang masuk tundish terlalu banyak maka baja cair keluar dan di tampung oleh
Over Flow Box.
Tujuan utama dari penggunaan tundish yaitu sebagai penampung sementara dan
penerus masuk nya baja cair ke dalam mould. Jika tidak menggunakan tundish sehingga baja
cair dari ladle langsung menuju mould , maka akibat nya :
1. Kontak antara baja cair dengan udara semakin banyak.
2. Baja cair yang masuk ke mould tidak dapat di kontrol ketinggian nya .
3. Tidak dapat di gunakan untuk proses terus – menerus (Kontinyu)

DATA TEKHNIS
1. Ketinggian level Baja normal : 800 mm, maximum : 900 mm
2. Volume : 15 Ton dan 25 Ton.

5. MOULD
Berfungsi sebagai pencetak baja cair menjadi slab baja. Dinding mould terbuat
dari tembaga , karena tembaga mempunyai titik leleh yang tinggi.
Lebar Mould dapat di rubah – rubah besar nya , tergantung dari lebar slab yang
dinginkan (format) . pada keadaan netral sisi panjang dari mould di tekan oleh pegas.
Langkah merubah format :
1. Unit Hidrolik yang berjumlah 4 buah menarik keluar sisi memanjang mould melawan gaya
pegas.
2. Setelah terbuka, maka sisi lebar mould di gerakan keluar atau masuk tergantung besar format
dengan menggunakan ulir penggerak.
3. Sesudah lebar mould di tentukan , unit hidrolik di matikan , sehingga bekerja menekan sisi
memanjang mould.
Kedudukan nya sisi memanjang dan melebar dari mould harus dapat untuk mencegah masuk
nya cairan baja pada celah – celah nya pada saat casting.
Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan pada mould dengan menggunakan air. Fungsi pendingin :
1. Untuk mendinginkan mould pada saat casting, karena kalau tidak di dinginkan , maka mould
dapat meledak.
2. Pendinginan awal (Primary Colling) pada baja cair untuk membentuk dinding slab. Jika tidak
di pindahkan maka dapat mengakibatkan brake out.
Pada waktu proses casting berlangsung , air masuk ke dalam water jacket yang
terletak di dalam mould. Proses Pendinginan ini disebut proses pendinginan tertutup (Closed
Colling), karena penyemprotan air tidak langsung mengenai baja cair.
DATA TEKHNIS
1. Bahan Mould : Tembaga dengan tebal + 50 mm
2. Ukuran : - (1000 – 1600) x 200 mm (Small range)
- (1500 – 2100) x 200 mm (Wide range)
3. Toleransi ukuran untuk mencegah penyusutan :
: -(1220 – 1630) mm (mall range)
:-(1520 – 2080) mm (Wide range)
4. Ketebalan Slab : 200 mm

6. MOULD DRIVE
Berfungsi untuk menggerakan mould naik turun , supaya baja cair tidak lengket
dengan dingin mould. Gerakan naik turun pada mould akibat putaran motor yang di hasilkan
tidak balance/Exeutrik.
OPERASI
Ketika mould di gunakan untuk casting, motor berputar dan di teruskan oleh
gear box menuju proses yang berbentuk clips. Sehingga tuas vertikal yang di hubungkan
dengan mould guide akan menggerakan mould naik turun.
DATA TEKHNIS
1. Getaran Mould : 0 – 25 mm
2. Getaran poros yang berbentuk Clips : 0 – 50 mm
3. Frekuensi Maksimum
4. Motor :
a. Daya : 2 – 30 kw
b. Putaran : 60 – 1000 rpm

7. MOULD GUIDE
Berfungsi untuk menopang dan menghubungkan mould dan juga mould drive.

8. MOULD (ADJUSTABLE)
Dipabrik SSP ada dua macam ukuran mould yaitu :
1. Mould (Adjustable)
Size : 1000 – 1600 X 200 mm
2. Mould (Adjustable)
Size : 1500 – 2100 X 200 mm
Mould ini terdiri atas :
1. Plate tembaga murni ( 4 sisi )
2. Iner frame, tempat duduk nya plate tembaga.
3. Outer frame, sebagai penyangga dari iner frame , adjustable spindie dan perangkat lain nya.
Fungsi mould adalah sebagai cetakan pada waktu baja cair di tuangkan dari
tundish dan di bentuk menjadi slab sesuai ukuran yang di kehendaki.

Perawatan Mould :
Mould yang telah di pakai dan berumur + 200 heat harus di periksa kondisi
nya dan permukaan plat tembaga nya. Dan biasa nya mould yang berumur + 400 heat sudah
harus di machining plat tembaga nya. Setiap penyerapan (machining) plat tembaga,
membuang ketebalan + 2 – 3 mm ( melihat kondisinya) .
Penyerapan ini bisa di lakukan 5 – 7 kali , jadi total pembuangan lebih + 15
mm, atau mould tersebut bisa di pakai + 3200 heat.
Setiap kali mould di kirim ke CWS (Central Work Shop) , untuk di
manchining/repair maka bersamaan dengan itu perlu di lakukan pemerikasaan / perbaikan/
penggantian – bagian 2 dari :
1. Adjustable spindle untuk narrow side
2. Adjustable spindle untuk hydraulic & Dist Spring.
3. Water Pipe antara fixe side dan lose side dari outer frame.
4. Sliding Guide pada outer frame ( loose side )
5. Dimention / ukuran yang perlu di standarkan.
6. Pengetesan air , Hyd, dll
9. PREHEATING STATION
Berfungsi untuk memanaskan ladle dan tundish pada waktu akan di gunakan.
Pemanasan awal ini untuk mencegah turunanya temperature pada baja cair. Untuk ladle dan
tundish pemanasan di lakukan sampai temperature + 1100 derajat Celsius.
Pemanasan dengan menggunakan api yang di tambah natural gas yang di
semprotkan dengan tekanan tertentu.
10. DRIYING STATION
Berfungsi untuk mengeringkan ladle dan tundish ketika selesai pemasangan bata
tahan api yang baru. Karena setelah pemasangan bata tahan api baru, keadaan didalam
tundish dan ladle masih basah, sehingga misalnya kalau terkena baja cair akan dapat
meledak. Pengeringan dengan menggunakan api ditambah natural gas yang di semprotkan
dengan tekanan 210 mbar dalam waktu 3 – 4 jam.

11. WITHDRAWAL & STRAIGHTENING


Withdrawal merupakan susunan dari roll – roll atas dan roll bawah berjumlah 30
buah. Nomor ganjil untuk roll bagian atas dan untuk nomor genap untuk roll bagian bawah.
Withdrawal unit terletak sesudah strand guide dan susunan roll nya masih berbentuk
seperempat lingkaran dengan jari – jari 9800 mm. Straightening unit terletak sesudah strand
guide dan susunan roll nya sudah berjajar lurus.
Beberapa roll dari straightening unit dan withdrawal unit
menggunakan motor. Roll yang menggunakan motor untuk berputar yaitu roll dengan nomor
3,4,9,10,15,16,22,28 untuk CCM 1 dan 9 up/down. 10 up/down , 12 up/down untuk CCM II.
Fungsi withdrawal dan straightening :
1. Membawa Dumy Bar menuju mould , menggunakan roll yang berputar dengan motor.
2. Menarik Dumy Bar dari mould menuju Dumy Bar Recelver , dengan menggunakan Roll
yang di putar motor.
3. Meluruskan Slab dari bentuk seperempat lingkaran , awal pelurusan back –up roll.
4. Membawa keluar Slab Baja yang sudah mulai terbentuk , dengan menggunakan roll yang
diputar dengan motor.
5. Terdapat Unit – unit Hidrolik pada masing – masing roll untuk menekan slab baja , untuk
mencegah terjadinya Break Out (pecah nya dinding slab) akibat tekanan ferrostatik . makin
besar format maka tekanan nya makin besar.

DATA TEKHNIS
1. Kecepatan Casting : 3m/min
2. Kecepatan Discharge : 3m/min
3. Kecepatan maximum Dummy bar : 6m/min
4. Diameter roll (1 – 30) : 390 mm
5. Jarak antara roll : 450 mm
6. Diameter Back – up roll (roll pelurus) : 750 mm
12. DUMMYBAR ( CHAIN & HEAD )
Fungsi Dummy Bar Head adalah untuk mengikat baja cair yang masuk kedalam
mould , sehingga dapat di tarik keluar pada saat permulaan Casting . Setelah slab tiba di luar ,
head lepas dari baja slab .
Sedangkan fungsi dari Dummy bar Chain adalah untuk menarik keluar slab baja
yang sudah diikat oleh dummy bar head. Dummy bar head dan dummy bar chain saling
berhubungan jika terjadi pergantian format dari slab baja , maka hanya dengan melepas dan
merubah susunan adaptor DB , sesuai format yang di kehendaki.
OPERASI
Ketika akan di gunakan untuk casting , Dummy bar head akan dilapisi dengan
kapur, yang kemudian di panaskan sampai temperatur + 200 C supaya tidak terjadi
penurunan temperatur pada saat baja cair dan Dummy bar head berhubungan.
Setelah selesai , maka dummy bar receiver turun menuju straightener unit. Dummy
bar chain dan dummy bar heat masuk ke mould dengan bantuan susunan roll yang berputar
pada withdrawal dan straightener unit dengan menggunakan motor. Dummy bar head masuk
mould sampai berjarak + 850 mm permukaan atas.

DATA TEKHNIS
1. Panjang dummy bar claime : 18.440 mm
2. Lebar dummy bar head : 2.320 mm
3. Tebal dummy bar head : 190 mm
4. Ukuran dummy bar head : - ( 1000 x 1600 x 200 ) mm
-( 1500 x 100 x 200 ) mm
5. Ukuran dummy bar chain : (190 x 2320) mm
yang sesuai :
small range (1220–1630)x196 mm.
wide range (1525 – 2080 ) x196 mm
13. SEGMENT CHANGER & SEGMENT CHANGER CAR
Segment changer car guide , terletak di samping strand guide, berfungsi sebagai
tempat penopang segment changer car.
Segment changer car berfungsi untuk mengambil segment – segment pada
strand guide yang sudah aus atau retak dengan menggunakan hidrolik.
OPERASI
Pada waktu perbaikan strand guide . Segment changer car di letakan diatas
segment changer guide. Segment changer car di tarik dengan katrol yang di hubungkan
dengan motor menuju ke segment yang perlu di perbaiki , setelah sampai, hidrolik yang
terdapat pada segment changer car menarik segment dan di letakan diatas nya . kemudian
segment changer car turun juga dengan bantuan katrol. Setelah sampai di bawah, segment di
bawah oleh auxiliary crane menuju tempat perbaikan.
DATA TEKHNIS
1. Travelling Speed : V = 3,5 m/menit
2. Rope Speed : V = 7 m/menit
3. Tracelling distance : 10 meter
4. Motor :
a. Putaran : 100 rpm
b. Daya : 20 kw
c. Diameter Drum : 700 mm
14. AUXILIARY CRANE 908
Mempunyai tiga pergerakan yaitu long travel , main cross travel & hoist travel
yang di kendalikan dari bawah dengan menggunakan tombol – tombol. Berfungsi untuk
membantu kelancaran pekerjaan di daerah strand guide, withdrawal dan straightener unit dan
dummy bar.
15. DISCHARGE ROLLER TABLE
Berjumlah 25 buah , terletak setelah staightener unit berfungsi untuk membawa
slab yang keluar dan telah di potong oleh mesin pemotong (Torch cutting manchine) menuju
cross transfer.
Masing – masing roll berputar dengan menggunakan motor sehingga setelah
slab terpotong, secara otomatis motor bekerja dan memutar roll table, sehingga slab berjalan
menuju cross transfer.
DATA TEKHNIS
1. Roll 1 – 2 :
a. Diameter Roll ( Disk/oxle) : 415/240 mm.
b. Jarak antara roll : 1600 mm
c. Motor : Putaran : 600 rpm
Kecepatan : 0,3 m/second
2. Roll 12 – 18 :
a. Jarak antara roll : 1500,1600,1800,1950 mm.
16. MEASURING ROLL
Terletak antara roll table 4 & 5 , bentuk nya lebih kecil dan berfungsi untuk
memotong slab baja sesuai dengan permintaan . potongan slab dengan menggunakan api dan
gas yang di semprotkan dengan tekanan tertentu.

17. TORCH CUTTING MACHINE


Mesin ini terletak diatas discharging roller table, dan berfungsi untuk memotong
slab baja sesuai dengan permintaan. Potongan slab dengan menggunakan api dan gas yang di
semprotkan dengan tekanan tertentu.
OPERASI
Setelah slab mencapai panjang yang dinginkan , maka pipa melintang yang
terdapat pada torch cutting machine turun dengan menggunakan motor sampai mengenai
permukaan slab , sehingga mesin berjalan sesuai dengan kecepatan slab pada saat yang
bersamaan , dua alat pemotong yang terdapat di kiri kanan mulai bekerja.
Dibagian masing – masing roll table terdapat limit switch / efector pemotong
slab baja. Limit Switch terkena mesin pemotong, pada saat mesin pemotong berjalan
melewati rel , sehingga mesin pemotong berhenti bekerja. Setelah limit switch terlewati ,
maka alat pemotong bekerja kembali sampai slab baja terpotong.
DATA TEKHNIS
1. Kecepatan : - lambat = 4 m/min
-Cepat = 24 m/min
2. Konsumsi Oxigen :
a. Pada saat pemotong : 106 Hm / jam
b. Pemanasan Oxigen : 46 Hm / jam
c. Tekanan gas nut : 5 Hm / jam
3. Pendinginan oleh air :
a. Pada saat berhenti : 40 m / jam
b. Pada saat berjalan : 20 m jam

18. CROSS TRANSFER


Terletak pada bagian akhir discharge roller table, dan berfungsi untuk membawa slab
dari discharge roller table menuju tempat pendinginan slab dengan bantuan crane.

OPERASI
Pada keadaan netral , yaitu pada slab baja tidak melewatinya posisi table
terletak di bawah sedikit dari discharge roller table. Piston silinder pada posisi memanjang ,
motor pada drum dan motor untuk hidrolik dalam keadaan tidak bekerja.
Ketika slab melewati table / kenera dan menyentuh limit switch , motor untuk
hidrolik bekerja , sehingga piston tertarik kedalam. Menarik nya piston kedalam,
menyebabkan table/ kenera lebih tinggi sedikit di bandingkan dengan discharge roller table,
sehingga slab baja terangkat diatas table kenera setelah piston bekerja, maka motor untuk
pemutaran drum bekerja dengan bantuan wire rope, maka table / kenera yang diatas nya ada
slab baja bergerak kesamping menuju ketempat dimana crane akan mengambil slab untuk di
bawa kependingin slab.
Untuk kembali ke posisi semula , hidrolik bekerja lebih dahulu menekan piston
keluar, sehingga table turun, kemudian motor untuk mulai bekerja membawa table ke posisi
semula.

19. SLAB COOLING AREA


Daerah ini berfungsi sebagai tempat untuk mendinginkan slab dengan bantuan
udara. Slab yang berasal dari cross tranfer , di bawa oleh slab handling crane menuju tempat
gudang penyimpanan dan selanjut nya di periksa oleh petugas quality control sesuai ukuran,
fisik permukaan yang telah di tentukan – standar kualitas.

20. RIPPING MACHINE


Terletak pada bagian ujung daerah concast. Berfungsi untuk memotong slab
secara memanjang , sesuai dengan ukuran permintaan pemesanan . Pemotongan dengan
menggunakan api ditambah dengan gas natural dengan tekanan tertentu yaitu menggunakan 4
buah mesin ripping yang ada di SSP 1.

21. SCARFING MACHINE


Machine Scarfing terletak pada bagian ujung daerah concast untuk mengetahui
kualitas Slab baja dengan menggunakan api ditambah dengan gas natural dengan tekanan
tertentu. Baik permukaan slab maupun sisi slab
Mesin scarfing yang terpasang di SSP 1 terdiri dari 1 buah mesin scarfing yang
dapat di pergunakan dengan kecepatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai