Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan keluarga
dengan bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan dasar juga
perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi
baru lahir. Salah satu tugas pelaksana pelayanan KIA yaitu untuk melakukan
pemeriksaan ibu dan bayinya selama masa nifas. Pemeriksaan pertama dilaksanakan
segera setelah 6 jam setelah persalinan. Selanjutnya diperlukan 3 kali pemeriksaan
nifas, yaitu pada hari ke-3, ke-14, ke-40 setelah persalinan. Dengan tujuan supaya
kesehatan ibu dan bayi tetap terkontrol dan bisa mengetahui tanda bahaya yang
mungkin timbul dan apa yang perlu dilakukan bila hal tertebut terjadi.
B. LATAR BELAKANG
Masa nifas, yang berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan, merupakan masa
kritis dalam kehidupan ibu maupun bayi. Sekitar 60 % kematian ibu terjadi segera
setelah lahir, dan hampir 50 % dari kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama
setelah persalinan. Hal ini tidak berbeda pada bayi. Dua pertiga kematian bayi terjadi
dalam 4 minggu pertama setelah kelahiran. Pemantauan ketat, perawatan ibu dan bayi,
serta konseling oleh Bidan akan sangat membantu dalam mencegah kematian
tersebut.

C. TUJUAN
6 jam pertama setelah persalinan
Menilai perdarahan
Memeriksa bayi untuk pertama kali
Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang kebutuhan bayi
Memastikan bayi tetap hangat dan diberi ASI
3 hari setelah persalinan
Menilai infeksi dan perdarahan
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya dan cara perawatan dirinya.
Menganjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah sampai 40 hari setelah
persalinan.
Kunjungan pada minggu kedua
Memeriksa involusi uterus
Memeriksa keadaan bayi
 Memberi penjelasan kepada ibu cara merawat diri dan bayinya selama sisa masa
nifas, termasuk KB dan pencegahan infeksi saluran reproduksi.
Minggu keenam
Mengenali tanda bahaya, bila ada.
Membahas KB, menyusui bayi dengan ASI, dan perawatan bayi selanjutnya.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
- Menentukan tindakan yang tepat
- Mencatat hasil pelayanan

E. CARA PELAKSANAAN
- Kegiatan pemeriksaan ibu nifas di gedung dilaksanakan di ruang KIA Puskesmas
Kalimas
- Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan
- Kunjungan rumah pada ibu nifas dilakukan oleh Bidan desa, pemegang wilayah
setempat.

F. SASARAN
Bagi ibu dan bayi selama masa nifas, yaitu 40 hari setelah persalinan.

G. JADWAL
- Di dalam gedung setiap hari kerja di Ruang KIA Puskesmas Kalimas
- Di luar gedung, setiap kegiatan Posyandu di kunjungan desa dan kunjungan rumah
di tentukan oleh Bidan Desa pemegang wilayah.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Sasaran terlayani dengan baik, tanda bahaya pada masa nifas dapat segera ditangani,
cakupan target ibu nifas terpenuhi.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada ibu nifas.

Mengetahui
Kepala Puskesmas muara panas

dr .Efio lasyera
NIP. 19850609 201101 2015
Pengelola Program

zulva ridwan
NIP.19720122 199203 2 002
KERANGKA ACUAN PERSALINAN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan keluarga
dengan bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan dasar juga
perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi
baru lahir. Salah satu tugas pelaksana pelayanan KIA yaitu melaksanakan Asuhan
Persalinan Normal. Persalinan normal adalah terjadinya kelahiran bayi aterm dengan
proses pervaginam alami dan tanpa komplikasi.. Penolong persalinan perlu memantau
keadaan ibu dan janin untuk mewaspadai secara dini terjadinya komplikasi. Di
samping itu, penolong persalinan juga berkewajiban untuk memberika dukungan
moril dan rasa nyaman kepada ibu yang sedang bersalin.
B. LATAR BELAKANG
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka
Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup.
Sebagian besar penyebab kematian tersebut dapat dicegah dengan penanganan yang
adekuat. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehaan maternal dan neonatal yang
berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan terampil yang didukung tersedianya sarana
dan prasarana yang memadai.

C. TUJUAN
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir
Memberikan asuhan sayang ibu dan bayi
Mengurangi intervensi pada ibu bersalin
Memantau kemajuan persalinan
Mendeteksi secara dini kemungkinan penyulit dalam persalinan
Memberikan penanganan yang cepat dan tepat jika terjadi komplikasi
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf
Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
Menentukan tindakan yang tepat
Pencatatan persalinan
E. CARA PELAKSANAAN
Persalinan dilakukan di rumah ibu, oleh tenaga kesehatan terlatih (Bidan)
Persalinan dilakukan sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal
F. SASARAN
Bagi ibu bersalin.
G. JADWAL
Pada saat ibu memasuki masa persalinan (inpartu).

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, sasaran terlayani dengan baik,
persalinan berlangsung aman dan tanpa terjadi komplikasi, ibu dan bayi dalam
keadaan sehat, cakupan target ibu bersalin terpenuhi.
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada ibu bersalin.

Mengetahui
Kepala Puskesmas muara panas

dr. Efio lasyera


NIP. 19850609 201101 2015
Pengelola Program

zulfa ridwan
NIP 19720122 199203 2 002

Anda mungkin juga menyukai