Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696

Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

ANALISIS PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE CONCEPT (STUDI


KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL RUAS PEKANBARU –
DUMAI SEKSI 2 STA. 9+500 – 33+600)

Yanuar Widiandi Nufah, Gusneli Yanti, Fadrizal Lubis


Program Studi Teknik Sipil-Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning
E-mail: yanuarsmith24@gmail.com, gusneli@unilak.ac.id, fadrizal@unilak.ac.id

Abstrak
Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai Seksi 2 (Sta.
9+500 – Sta. 33+600) dijadwalkan harus selesai dalam kurun waktu 32 bulan
dengan nilai kontrak Rp. 1.774.796.909.000,00 (termasuk PPN 10%)
sehingga harga borong sebesar Rp. 1.613.451.735.809,50. Sebelum
dilakukan pengendalian perlu diketahui terlebih dahulu kinerja proyek yang
telah berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja Proyek
Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai Seksi 2 dilihat dari segi
waktu dan biaya pada saat peninjauan yaitu pada bulan Juli 2018 sampai
dengan Februari 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode earned value yang didalamnya memadukan unsur biaya dan waktu
serta prestasi fisik pekerjaan. Data yang didapat dari proyek antara lain jadwal
waktu pelaksanaan, laporan bulanan dan biaya aktual proyek, kemudian
dilakukan analisa biaya, jadwal, varians dan indeks performansi. Hasil analisa
pada bulan Februari 2019 menunjukkan biaya yang dikeluarkan lebih rendah
dari biaya yang anggarkan ditunjukkan dengan nilai CPI = 1,09 dan waktu
pelaksanaan lebih lambat dari jadwal rencana ditunjukkan dengan nilai SPI =
0,478. Hasil perhitungan perkiraan biaya akhir proyek sebesar Rp.
1.565.710.344.327,59 dengan perkiraan waktu pelaksanaan 69 bulan.

Kata kunci: Earned Value, Kinerja Biaya dan Kinerja Waktu

1. Pendahuluan
Jalan Tol Pekanbaru – Dumai adalah salah satu dari ruas jalan tol yang ditugaskan
pengusahaannya oleh Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 100 tahun
2014sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Presiden Nomor 117 tahun 2015
tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera yang Penugasannya kepada
PT. Hutama Karya (Persero).Jalan Tol ini menghubungkan koridor-koridor ekonomi
Provinsi Riau antara lain Pekanbaru – Minas – Kandis – Duri – Dumai dimana akan
terkoneksi dengan Pelabuhan Dumai.
Jalan Tol Pekanbaru – Dumai Sepanjang 131,475 km yang terdiri dari 6 seksi, pada
tahap awal, ruas jalan tol didesain 4 lajur 2 arah dengan lebar masing-masing lajur adalah
3,6 m.Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai Seksi 2 (Sta. 9+500 –
Sta. 33+600) dengan nilai kontrak 1.774.796.909.000 termasuk ppn, proyek ini dimulai
dari tanggal 28 Desember 2016 dan berakhir pada 31 Agustus 2019 atau 976 hari
kalender. Namun dalam pelaksanaannya Jalan Tol sepanjang 24,1 km ini masih terdapat
kendala pembebasan lahan sehingga dimulainya pekerjaan menjadi terlambat. Deviasi
progress bulanan sampai dengan bulan Februari 2019 adalah sebesar -40,400%. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja biaya dan kinerja waktu dengan menggunakan
metode earned value concept. Kelebihan metode earned value concept adalah
memadukan unsur biaya, waktu dan progress pekerjaan, disamping itu metode Earned
Value Concept juga dapat memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek serta
mendeteksi sedini mungkin bila terjadi pembengkakan biaya maupun keterlambatan
waktu rencana sehingga dapat segera ditempuh langkah-langkah untuk mengatasinya.

1.59.1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

2. Studi Pustaka

2.1. Definisi Proyek


Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaran yang
jelas, berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu
(Widiasanti, I. dan Lenggogeni, 2013).

2.2. Kinerja Proyek


Menurut Cleland, D. L., (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan
pengendalian terhadap penggunaan sumber yang ada dalam suatu proyek. Hal ini agar
sumber daya yang ada dalam suatu proyek dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien
dalam penyelenggaraan proyek.

2.3. Indikator – indikator earned value


Ada tiga indikator-indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja
dari proyek berdasarkan konsep earned value. Ketiga indikator tersebut adalah:
a. Planned Value (PV)
Merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah
disusun terhadap waktu tertentu.
b. Earned Value (EV)
Merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu
tertentu.
c. Actual Cost (AC)
Merupakan representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu.

2.4. Varians biaya dan jadwal terpadu


Mengetahui sampai sejauh mana hasil yang diramalkan dari apa yang diperkirakan.
Varians biaya dan jadwal terdiri dari:
a. Cost Variance (CV)
Cost Variance merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan
paket-paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek.
CV = EV – AC (1)
b. Schedule Variance (SV)
Merupakan selisih antara earned value dengan planned value. Dimana menunjukkan
tentang pelaksanaan pekerjaan proyek.
SV = EV – PV (2)
c. Indeks produktifitas dan kinerja
Indeks dipakai untuk mengetahui estimasi penggunaan sumber daya. Indeks kinerja
terdiri dari:
d. Cost Performance Index (CPI)
Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat dipertimbangkan dengan
membandingkan nilai pekerjaan secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan biaya
yang telah dikeluarkan dengan periode yang sama (AC).
CPI = EV / AC (3)
dimana,
CPI > 1 : Pengeluaran lebih kecil dari anggaran
CPI < 1 : Pengeluaran lebih besar dari anggaran
CPI = 1 : pengeluaran sama yang dianggarkan
e. Schedule Performance Index (SPI)
Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperhatikan oleh
perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan
rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasarkan rencana pekerjaan (PV).
SPI = EV / PV (4)

1.59.2
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

dimana,
SPI > 1 : Proyek lebih cepat dari waktu yang direncanakan
SPI < 1 : Proyek lebih lambat dari waktu yang direncanakan
SPI = 1 :Proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan

2.5. Proyeksi biaya dan jangka waktu penyelesaian proyek


a. Estimate to Complate (ETC)
ETC merupakan perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, asumsi bahwa
kecenderungan kinerja proyek akan tetap sampai dengan akhir proyek.
ETC untuk progress < 50%
ETC = Anggaran Total – EV (5)
ETC untuk progress > 50%
ETC = (Anggaran Total – EV) / CPI (6)
b. Estimate at Complate (EAC)
EAC merupakan perkiraan total pada akhir proyek yang diperoleh dari biaya aktual
ditambah dengan ETC.
EAC = AC + ETC (7)
c. Time Estimate (TE)
TE merupakan waktu perkiraan penyelesaian proyek. Asumsi yang digunakan untuk
memperkirakan waktu penyelesaian adalah kecenderungan kinerja proyek akan tetap
seperti saat peninjauan.
TE = ATE + (OD – ATE x SPI)/(SPI)) (8)
Dimana:
TE (Time Estimate) : Perkiraan waktu penyelaian.
ATE (Actual Time Estimate) : Waktu yang telah ditempuh. Diperoleh
dari jumlah waktu berlangsungnya proyek
hingga pada saat peninjauan.
OD (Original Duration) : Waktu yang direncanakan. Diperoleh dari
jumlah waktu dari awal berlangsungnya
proyek hingga berakhirnya proyek.

3. Metodologi Penelitian
Langkah – langkah dalam penelitian ini ditampilkan dalam bagan alir penelitian
seperti gambar 1:

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian
a. Jadwal proyek
Jadwal proyek atau time schedule Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru –
Dumai Seksi 2 (Sta. 9+500 – Sta. 33+600) saat peninjauan yaitu pada bulan Februari
2019.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan % Kumulatif % Kumulatif Deviasi
Rencana Realisasi
Februari 2019 77,387 36,987 -40,400
(Sumber: Laporan Bulanan PT. Hutama Karya Infrastruktur, 2019)

1.59.3
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Mulai

Studi Pustaka

Pengumpulan Data:
1. RAB
2. Time Schedule
3. Laporan Bulanan
4. Actual Cost

Analisa Kinerja
1. Analisa Biaya Jadwal
a. Planed Value
b. Earned Value
c. Actual Cost
2. Analisa Varians
a. CV = EV - AC
b. SV = EV - PV
3. Analisa Indeks Performansi
a. CPI = EV / AC
b. SPI = EV / PV

Estimasi Biaya dan Waktu Akhir Pekerjaan


1. Menghitung Nilai Estimate to Complate (ETC).
2. Menghitung Nilai Estimate at Complate (EAC).
3. Menghitung Estimasi Waktu Penyelesaian
Proyek Time Estimate (TE).

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. Bagan alir penelitian

b. Perhitungan Planned Value (PV)


Hasil perhitungan Planned Value (PV) pada bulan Februari 2019

Tabel 2. Perhitungan Planned Value (PV)


Bulan ke % Kumulatif Nilai PV
Progress Rencana
Februari 2019 77,387 Rp. 1.248.608.147.687,85
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

c. Perhitungan Earned Value (EV)


Hasil perhitungan Earned Value (PV) pada bulan Februari 2019.

Tabel 3. Perhitungan Earned Value (EV)


Bulan ke % Kumulatif Progress Nilai EV
Realisasi
Februari 2019 36,987 Rp. 596.767.393.523,86
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

1.59.4
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

d. Perhitungan Actual Cost (AC)


Hasil perhitungan Actual Cost (AC) pada bulan Februari 2019.

Tabel 4.Rekapitulasi perhitungan Actual Cost (AC)


Bulan ke Biaya langsung Biaya tidak Actual Cost (AC)
(Rp) langsung (Rp)
Februari 2019 481.495.803.790,79 67.530.198.251,16 549.026.002.041,95
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

e. Perhitungan Cost Variance (CV)


Hasil perhitungan Cost Variance (CV) pada bulan Februari 2019.

Tabel 5.Perhitungan Cost Variance (CV)


Bulan ke Cost Variance (CV)
Februari 2019 Rp. 47.741.391.481,91
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

f. Perhitungan Schedule Variance (SV)


Hasil perhitungan Schedule Variance (SV) pada bulan Februari 2019.

Tabel 6.Perhitungan Schedule Variance (SV)


Bulan ke Deviasi Nilai Schedule Variance (SV)
Februari 2019 -40,400 Rp. -651.840.754.163,99
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

g. Perhitungan Schedule Performance Index (SPI)


Hasil perhitungan Schedule Performance Index (SPI) pada bulan Februari 2019.

Tabel 7. Perhitungan Schedule Performance Index (SPI)


Bulan ke Nilai SPI
Februari 2019 0,478
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

h. Perhitungan Cost Performance Index (CPI)


Hasil perhitungan Cost Performance Index (CPI) pada bulan Februari 2019.

Tabel 8. Perhitungan Cost Performance Index (CPI)


Bulan ke Nilai CPI
Februari 2019 1,09
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

i. Perhitungan Estimate To Complete (ETC)


Hasil perhitungan Estimate To Complete (ETC) pada bulan Februari 2019.

Tabel 9. Perhitungan Estimate To Complete (ETC)


Bulan ke Nilai ETC
Februari 2019 Rp. 1.016.684.342.285,64
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

j. Perhitungan Estimate At Completion (EAC)


Hasil perhitungan Estimate At Completion (EAC) pada bulan Februari 2019.

1.59.5
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Tabel 10. Perhitungan Estimate At Completion (EAC)


Bulan ke Nilai EAC
Februari 2019 Rp. 1.565.710.344.327,59
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

k. Time Estimate (TE)


Hasil perhitungan Time Estimate (TE) pada bulan Februari 2019

Tabel 11. Perhitungan Time Estimate (TE)


Bulan ke TE
Februari 2019 69
(Sumber: Hasil Penelitian, 2019)

5. Pembahasan
Cost Performance Index diperoleh dari pembagian antara Earned Value (EV)
dengan Actual Cost (AC) apabila CPI > 1 berarti pengeluaran lebih kecil dari anggaran,
sedangkan jika CPI < 1 berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran. Dari analisis
perhitungan dan berdasarkan teori sebelumnya terlihat nilai di laporan bulan Februari
2019 dari aspek biaya terlihat nilai Cost Performance Indeks (CPI) = 1,09 > 1 berarti
pengeluaran lebih kecil dari anggaran.Nilai yang didapatkan untuk total biaya sampai
akhir proyek atau Estimate At Complete (EAC) adalah 1.565.710.344.327,59 sedangkan
anggaran pada pekerjaan tersebut adalah Rp. 1.613.451.735.809,50. Menurut Desmi, A.,
(2011), diperoleh nilai CPI > 1 maka biaya pelaksanaan lebih kecil dari pada anggaran
yang direncanakan, hal ini sama dengan hasil penelitian bahwa nilai CPI > 1 yang
menunjukkan biaya pelaksanaan lebih kecil dari pada anggaran yang direncanakan.
Schadule Performance Index (SPI) diperoleh dari pembagian earned value (EV)
dengan Planned Value (PV) apabila SPI > 1 berarti waktu pelaksanaan lebih cepat dari
waktu rencana, sedangkan apabila SPI < 1 berarti waktu pelaksanaan lebih lambar dari
waktu rencana. Dari aspek jadwal pada laporan bulan Februari 2019 terlihat nilai
ScheduledPerformance Indeks (SPI)= 0,478 < 1 berarti waktu pelaksanaanpekerjaan
lebih lama dari waktu yang tersedia. Menurut Bakhtiar, A., (2018), diperoleh nilai SPI > 1
maka waktu pelaksanaan lebih lambat dari pada waktu yang direncanakan. Hal ini
berbeda dengan hasil perhitungan yang dilakukan.

6. Kesimpulan
Pada akhir peninjauan bulan Februari 2019, kinerja jadwal proyek (SPI) sebesar
0,478 berarti SPI < 1 menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan. Dari kinerja
biaya (CPI) sebesar 1,09 berarti CPI > 1 menunjukkan bahwa biaya yang telah
dikeluarkan lebih kecil dari anggaran yang direncanakan.

Daftar pustaka
Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Pradnya Paramita, Jakarta.

Bakhtiar A., 2018, Penilaian Pengendalian Biaya dan Waktu Pada Proyek Peningkatan
Jalan Menggunakan Metode Earned Value, Jurnal Teknik Sipil, Vol.8 No.2, P-ISSN 2088-
0561, E-ISSN 2502-1680.

Barrie, D.S., 1995, Manajemen Konstruksi Profesional, Erlangga, Jakarta.

1.59.6
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Cleland, D. L., 1995, Project Management Stategic Design and Implementation, Mc.
Graw-Hill, Singapore.

Desmi, A., 2011, Studi Pengendalian Waktu dan Biaya Pada Pelaksanaan Pemeliharaan
Jalan Simpang Raja Bakong – Tanah Pasir Dengan Menggunakan Konsep Nilai Hasil,
Jurnal Teknik Sipil, Vol.1 No.1, pp. 272-280, P-ISSN 2088-0561.

Ervinanto, W. I., 2005, Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta.

Flemming, Q. W., dan Koppelman, J.M., 1994, The Essence of Evolution Earned Value,
AACE Transaction.

Kartikasari, D., 2014, Pengendalian Biaya dan Waktu Dengan Metode Earned Value
(Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan), Jurnal Teknik
Sipil, Vol.7 No.2, pp. 107-114, P-ISSN 1693-8259.

Kurniawan, W., Purnomo, D.R., Astuti, 2017, Analisis Earned Value Waktu dan Biaya
Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus: Pelebaran Jalan Simpang Lago – Sorek I), Jurnal
Teknik Sipil, Vol.17, No.2, pp.6-16, P-ISSN: 1410-7783, E-ISSN: 2580-7110.

Maromi, M.I., dan Indryani, R., 2015, Metode Earned Value Untuk Analisa Kinerja Biaya
Dan Waktu Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya,
Jurnal Teknik Sipil, Vol.4 No.1, pp. 54-59, P-ISSN 2301-9271, E-ISSN 2337-3539.

Nurja K.S., 2017, Pengendalian Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pada Pembangunan


Bangunan Atas Jembatan Beton Dengan Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concep),
Jurnal Teknik Sipil, Vol.6 No.2, pp. 139-151, P-ISSN 2302-2693, E-ISSN 2581-2939.
Soeharto, I., 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga,
Jakarta.

Widiasanti, I., dan Lenggogeni, 2013, Manajemen Konstruksi, Remaja Rosdakarya,


Bandung.

1.59.7

Anda mungkin juga menyukai