Abstrak
Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai Seksi 2 (Sta.
9+500 – Sta. 33+600) dijadwalkan harus selesai dalam kurun waktu 32 bulan
dengan nilai kontrak Rp. 1.774.796.909.000,00 (termasuk PPN 10%)
sehingga harga borong sebesar Rp. 1.613.451.735.809,50. Sebelum
dilakukan pengendalian perlu diketahui terlebih dahulu kinerja proyek yang
telah berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja Proyek
Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai Seksi 2 dilihat dari segi
waktu dan biaya pada saat peninjauan yaitu pada bulan Juli 2018 sampai
dengan Februari 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode earned value yang didalamnya memadukan unsur biaya dan waktu
serta prestasi fisik pekerjaan. Data yang didapat dari proyek antara lain jadwal
waktu pelaksanaan, laporan bulanan dan biaya aktual proyek, kemudian
dilakukan analisa biaya, jadwal, varians dan indeks performansi. Hasil analisa
pada bulan Februari 2019 menunjukkan biaya yang dikeluarkan lebih rendah
dari biaya yang anggarkan ditunjukkan dengan nilai CPI = 1,09 dan waktu
pelaksanaan lebih lambat dari jadwal rencana ditunjukkan dengan nilai SPI =
0,478. Hasil perhitungan perkiraan biaya akhir proyek sebesar Rp.
1.565.710.344.327,59 dengan perkiraan waktu pelaksanaan 69 bulan.
1. Pendahuluan
Jalan Tol Pekanbaru – Dumai adalah salah satu dari ruas jalan tol yang ditugaskan
pengusahaannya oleh Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 100 tahun
2014sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Presiden Nomor 117 tahun 2015
tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera yang Penugasannya kepada
PT. Hutama Karya (Persero).Jalan Tol ini menghubungkan koridor-koridor ekonomi
Provinsi Riau antara lain Pekanbaru – Minas – Kandis – Duri – Dumai dimana akan
terkoneksi dengan Pelabuhan Dumai.
Jalan Tol Pekanbaru – Dumai Sepanjang 131,475 km yang terdiri dari 6 seksi, pada
tahap awal, ruas jalan tol didesain 4 lajur 2 arah dengan lebar masing-masing lajur adalah
3,6 m.Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai Seksi 2 (Sta. 9+500 –
Sta. 33+600) dengan nilai kontrak 1.774.796.909.000 termasuk ppn, proyek ini dimulai
dari tanggal 28 Desember 2016 dan berakhir pada 31 Agustus 2019 atau 976 hari
kalender. Namun dalam pelaksanaannya Jalan Tol sepanjang 24,1 km ini masih terdapat
kendala pembebasan lahan sehingga dimulainya pekerjaan menjadi terlambat. Deviasi
progress bulanan sampai dengan bulan Februari 2019 adalah sebesar -40,400%. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja biaya dan kinerja waktu dengan menggunakan
metode earned value concept. Kelebihan metode earned value concept adalah
memadukan unsur biaya, waktu dan progress pekerjaan, disamping itu metode Earned
Value Concept juga dapat memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek serta
mendeteksi sedini mungkin bila terjadi pembengkakan biaya maupun keterlambatan
waktu rencana sehingga dapat segera ditempuh langkah-langkah untuk mengatasinya.
1.59.1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
2. Studi Pustaka
1.59.2
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
dimana,
SPI > 1 : Proyek lebih cepat dari waktu yang direncanakan
SPI < 1 : Proyek lebih lambat dari waktu yang direncanakan
SPI = 1 :Proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan
3. Metodologi Penelitian
Langkah – langkah dalam penelitian ini ditampilkan dalam bagan alir penelitian
seperti gambar 1:
Hasil Penelitian
a. Jadwal proyek
Jadwal proyek atau time schedule Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru –
Dumai Seksi 2 (Sta. 9+500 – Sta. 33+600) saat peninjauan yaitu pada bulan Februari
2019.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan % Kumulatif % Kumulatif Deviasi
Rencana Realisasi
Februari 2019 77,387 36,987 -40,400
(Sumber: Laporan Bulanan PT. Hutama Karya Infrastruktur, 2019)
1.59.3
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
Mulai
Studi Pustaka
Pengumpulan Data:
1. RAB
2. Time Schedule
3. Laporan Bulanan
4. Actual Cost
Analisa Kinerja
1. Analisa Biaya Jadwal
a. Planed Value
b. Earned Value
c. Actual Cost
2. Analisa Varians
a. CV = EV - AC
b. SV = EV - PV
3. Analisa Indeks Performansi
a. CPI = EV / AC
b. SPI = EV / PV
Selesai
1.59.4
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
1.59.5
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
5. Pembahasan
Cost Performance Index diperoleh dari pembagian antara Earned Value (EV)
dengan Actual Cost (AC) apabila CPI > 1 berarti pengeluaran lebih kecil dari anggaran,
sedangkan jika CPI < 1 berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran. Dari analisis
perhitungan dan berdasarkan teori sebelumnya terlihat nilai di laporan bulan Februari
2019 dari aspek biaya terlihat nilai Cost Performance Indeks (CPI) = 1,09 > 1 berarti
pengeluaran lebih kecil dari anggaran.Nilai yang didapatkan untuk total biaya sampai
akhir proyek atau Estimate At Complete (EAC) adalah 1.565.710.344.327,59 sedangkan
anggaran pada pekerjaan tersebut adalah Rp. 1.613.451.735.809,50. Menurut Desmi, A.,
(2011), diperoleh nilai CPI > 1 maka biaya pelaksanaan lebih kecil dari pada anggaran
yang direncanakan, hal ini sama dengan hasil penelitian bahwa nilai CPI > 1 yang
menunjukkan biaya pelaksanaan lebih kecil dari pada anggaran yang direncanakan.
Schadule Performance Index (SPI) diperoleh dari pembagian earned value (EV)
dengan Planned Value (PV) apabila SPI > 1 berarti waktu pelaksanaan lebih cepat dari
waktu rencana, sedangkan apabila SPI < 1 berarti waktu pelaksanaan lebih lambar dari
waktu rencana. Dari aspek jadwal pada laporan bulan Februari 2019 terlihat nilai
ScheduledPerformance Indeks (SPI)= 0,478 < 1 berarti waktu pelaksanaanpekerjaan
lebih lama dari waktu yang tersedia. Menurut Bakhtiar, A., (2018), diperoleh nilai SPI > 1
maka waktu pelaksanaan lebih lambat dari pada waktu yang direncanakan. Hal ini
berbeda dengan hasil perhitungan yang dilakukan.
6. Kesimpulan
Pada akhir peninjauan bulan Februari 2019, kinerja jadwal proyek (SPI) sebesar
0,478 berarti SPI < 1 menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan. Dari kinerja
biaya (CPI) sebesar 1,09 berarti CPI > 1 menunjukkan bahwa biaya yang telah
dikeluarkan lebih kecil dari anggaran yang direncanakan.
Daftar pustaka
Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Pradnya Paramita, Jakarta.
Bakhtiar A., 2018, Penilaian Pengendalian Biaya dan Waktu Pada Proyek Peningkatan
Jalan Menggunakan Metode Earned Value, Jurnal Teknik Sipil, Vol.8 No.2, P-ISSN 2088-
0561, E-ISSN 2502-1680.
1.59.6
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
Cleland, D. L., 1995, Project Management Stategic Design and Implementation, Mc.
Graw-Hill, Singapore.
Desmi, A., 2011, Studi Pengendalian Waktu dan Biaya Pada Pelaksanaan Pemeliharaan
Jalan Simpang Raja Bakong – Tanah Pasir Dengan Menggunakan Konsep Nilai Hasil,
Jurnal Teknik Sipil, Vol.1 No.1, pp. 272-280, P-ISSN 2088-0561.
Flemming, Q. W., dan Koppelman, J.M., 1994, The Essence of Evolution Earned Value,
AACE Transaction.
Kartikasari, D., 2014, Pengendalian Biaya dan Waktu Dengan Metode Earned Value
(Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan), Jurnal Teknik
Sipil, Vol.7 No.2, pp. 107-114, P-ISSN 1693-8259.
Kurniawan, W., Purnomo, D.R., Astuti, 2017, Analisis Earned Value Waktu dan Biaya
Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus: Pelebaran Jalan Simpang Lago – Sorek I), Jurnal
Teknik Sipil, Vol.17, No.2, pp.6-16, P-ISSN: 1410-7783, E-ISSN: 2580-7110.
Maromi, M.I., dan Indryani, R., 2015, Metode Earned Value Untuk Analisa Kinerja Biaya
Dan Waktu Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya,
Jurnal Teknik Sipil, Vol.4 No.1, pp. 54-59, P-ISSN 2301-9271, E-ISSN 2337-3539.
1.59.7