Segala puji bagi Allah, kumudian shalawat dan salam kepada
Rasulullah, pada keluarga, dan seluruh sahabat-sahabatnya. Jamaah Jumat yang Allah muliakan, Insya Allah. Disaat Allah SWT menceritakan tentang keadaan manusia, Allah mengatakan “Wal Asri Innal Insana Lafii Husri”, demi masa, demi waktu, sesungguhnya manusia benar-benar dalam keadaan merugi. Allah yang katakana bahwa kita benar-benar dalam keadaan merugi. Allah pakai huruf-huruf taukin untuk meyakinkan bahwa kita benar-benar merugi. Dan diantara salah satu kerugian yang paling banyak diderita oleh umat Mudammad saw, setelah mereka beriman kepada Allah kita semuanya muslim, tapi ada sesuatu yang paling banyak kita tinggalkan, yaitu sering sekali kita melewatkan kesempatan dari Allah SWT, disaat Allah ingin memberi pahala-pahala terbaik bagi hambanya, agar hamba tersebut mudah masuk surge, kita begitu saja melewatinya. Jamaah yang dimuliakan Allah SWT Ketika selesai Ramadan Allah SWT melalui lisan nabinya bahkan memberi satu bonus yang paling hebat tinggal tambah saja dengan 6 hari maka puasa kita dianggap seperti berpuasa 1 tahun. Banyak orang yang melewatinya, banyak orang yang tidak puasa syawal, ketika datangnya musim haji, Allah SWT berjanji melalui lisan utusannya Muhammad saw, apa kata Allah, apa kata Rasulullah “Alhajjul mabrur laisalahu jasa illal jannah. Apabila seseorang berjahi dan hajinya mambrur maka tidak ada sesuatu yang layak untuk membalasnya kecuali surge, saying sebahagian orang melewatkannya, ada yang sampai hari ini sudah terkena kemamouan haji tapi tidak merencanakan untuk berhaji, mendaftar diripun tidak, padahal kalau kita buka kitab-kitab fikih para ulama sepakat mengatakan apabila telah punya harta untuk berangkat, harta untuk ditinggalkan kepada orang yang diberi nafkah, kemudian aman dijalan, badan sehat wajib berhaji wajib berhaji. Kita lewatkan kesempatan itu, mobil mampu kita beli, mobil 500 juta kita beli, mendaftar haji 25 juta kita tidak lakukannya, membangun garasi rumah yang hamper 100 juta kita lakukan, tapi untuk melakukan haji saja kita takut, rugi, ketika Allah SWT mengatakan melalui lisan Muhammad saw barang siapa yang membaca Al-Qur’an baik faham tidak faham, satu hurufnya bermakna 10, berpahala 10 banyak orang yang hari ini tidak membaca Al-Qur’an, disibukkan hari- harinya dengan melihat hp, tapi Al-Qur’an dia tidak sentuh lagi, ada yang pegang Al-Qur’an dalam Ramadan saja selesai Ramadan dia berhenti total dan dia merencanakan Ramadan tahun depan dia kembali, rugi. Jamaah yang dimuliakan Allah Ketika Allah SWT mengatakan bahwa orang-orang yang bersedekah di sisi Allah sedekahnya di anggap sampai 700x lipat diberi pahala, banyak orang yang melewatkan fakir miskin, banyak orang yang tidak mau mefakafkan hartanya di masjid Allah, makanya ketika meninggal semua orang yang kekurangan amal ini bermohon kepada Allah untuk diberi waktu sebentar jangan cabut nyawa dulu berilah waktu sebentar untuk apa? “LA ASSADAQAH” biarak aku kembali bersedekah ya Allah “WA AKUM MINASSAOLIHIN” dan aku akan kembali mengamalkan amal-amal soleh. Inilah perkataan orang yang melewatkan kesempatan selama ia hidup. Jamaah yang dimuliakan Allah Dan lihatlah nanti dalam hitungan kurang lebih 9 hari lagi yang akan datang kita akan segera menghadapi hari besar yang didalamnya ada amalan besar yang sering kita menyebutkannya dengan berkurban, mari kita lihat diri sendiri apakah kita akan melewatkannya atau tidak, padahal kalau dia benar-benar beriman yakin dengan pahala yang Allah beri sungguh dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk berkurban, berkurban itu bukan suruhannya seumur hidup sekali, itu minimal berkurban, berkurban itu suruhannya adalah setahun sekali setahun sekali, bahkan Rasulullah saw berjanji, janji Rasul adalah janji Allah, apakah kata Rasulullah melalui hadis Aisa r.a : tidak ada amalan anak Adam ketika dia berada di hari-hari nahar, hari nahar yaitu hari penyembelihan, Idul Adha ditambah dengan 3 hari tasri. Kata Rasulullah barang siapa yang berada di 4 hari itu tidak ada satupun amalan anak Adam yang lebih dicintai Allah kecuali mereka yang menyembelih, maknanya seandainya kita bersedekah seharga dengan kurban tadi atau melebihi harga kurban tadi, maka disisi Allah tetap lebih mulia di 4 hari itu mereka yang membeli hewan kurban lalu menyembelihnya. Hari ini orang kadang-kadang tidak berusaha untuk peduli ketika di umumkan di masjid-mesjid Allah untuk melakukan kurban ada yang tidak terfikirkanpun, ada yang tidak berencana menabung uang. Jamaah yang dimuliakan Allah Dan saking dahsyatnya pahala untuk berkurban Rasulullah saw menyambung kalimatnya dengan mengatakan “WA INNAHA LA TA’TI YAUMAL KIYAMAH”, semua binatang kurban itu akan datang kembali dihari kiamat, bagaimana sifat datangnya? Lengkap dengan tanduknya, dengan kukunya, dengan bulu-bulunya, semuanya datang, jangan ragukan itu, semua binatang yang kita kurbankan datang, untuk apa mereka datang mereka akan bersaksi di hadapan Allah, mereka akan membela kita dihadapan Allah, disaat tidak ada pembela, disaat kita tidak tau anak kita dimana, disaat kita tidak tau istri kita berada dimana, disaat itulah kita butuh pembela dan hari itu adalah hari yang tidak ada safaat, kecuali safaat yang diizinkan Allah SWT, maka salah satu pembela kita adalah binatang yang kita kurbankan, seakan-akan mereka berkata ya Allah mereka menyembelih kami karena-Mu Ya Allah, mereka memotong leher kami karena taat kepadamu Ya Allah Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT Sungguh kalau orang yakin terhadap nabi, terhadap Allah dia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Rasulullah kemudian menyambung “WA INNA DAM LA YA’KA MINALLAHI AZZAWAJALLA BIMA KANIN KABLA IYYA KADR ILAL ADS” darah yang engkau sembelih lebih dahulu sampai disisi Allah sebelum darah itu muncrat ke permukaan tanah, ketika kita menyembelih, kita rebahkan kambing jarak antara leher kambing dengan tanah Cuma 1 cm dan ketika kita menggorok lehernya darah itu tidak mengalir biasa, tapi muncrat 0 koma sekian detik darah itu sampai ketahan tapi nabi mengatakan sebelum darah itu sampai ke tanah pahala orang berkurban telah tercatat disisi Allah SWT. Begitu dahsyatnya pembelaan Allah untuk menyelamatkan hambanya tapi hamba melupakan Allah, hamba melewatkan kesempatan itu. Ada yang mengatakan bahwa, mereka merasa tidak mampu , ada yang merasa belum mampu, bagimereka yang merasa belum mampu mungkin di baying-bayangi rasa takut, spp anak belum di bayar, mungkin listrik belum bayar, maka ketahuilah wahau jamaah yang dimuliakan Allah. Kalau kita membuka lembaran-lembaran kita ukuran mampunya seseorang dianggap sudah layak berkurban. Jamaah yang dimuliakan Allah Kenapa orang melewatkan ini, kenapa orang melewatkan kesempatan yang Allah beri untuk masuk surge? Allah SWT menyebutkan “KALLA BALTUHIBBUNA AJIDAH WATAZARUNA AHIRAH” rata-rata hamba ini mereka suka yang instan-instan, mereka suka yang dipercepat, mereka suka yang Nampak-nampak “WATAZARUNA AHIRAH” lalu kau meninggalkan akhirat. Masya Allah seseorang ketika hpnya rusak, hp nya jatuh ke air tidak bisa dipakai, pagi, lusa, malam dia akan datang ke took menanyakan harga hp yang baru. 2juta setengah dia beli langsung malam itu kenapa yang mendapatkan hasilnya langsung, dia melihat hp ada ditangannya. Urusan dunia dia kejar, tapi untuk berkurban dia tidak sanggup. Lihatlah sekarang orang-orang berlomba-lomba menghiasi rumahnya, lihatlah pot-pot bunga bergantungan di rumah-rumah, semua orang berlomba membelinya, semua orang sanggup membeli gorden, semua sanggup memperbaiki apapun dalam rumahnya. Allah minta 2 juta setengah untuk membuktikan cinta kepada Allah ia tidak beri maka sebagaimana dia tidak mencintai Allah, maka Allah pun tidak mencintainya. Jamaah yang dimuliakan Allah Inilah sifat manusia tenggelam dalam cinta dunia lupa bahwa dunia ini apapun kita lakukan pasti berakhir. Disaat kita meninggal, kita tinggalkan dunia, maka yang tertinggal adalah amal, anak kita dan istri kita hanya berdiri di pintu kubur, lalu mereka meninggalkan kita, seluruh harta kita kembali ke rumah tertinggallah kita bersama amal kita disitulah penyesalan demi penyesalan, disitulah kita merenung tidak satu tahunpun kita berkurban. Jamaah yang dimuliakan Allah Makanya diujung hadis tadi setelah Rasulullah mengatakan darah yang muncrat dari bintang kurban itu lebih cepat sampai disisi Allah daripada jatuh ke tanah. Diujung hadis Rasulullah mengatakan “FATIBU BIHANAFSAN” bersemangatlah kau untuk berkurban, bersemangatlah kata Rasulullah jangan tinggalkan kesempatan ini. Jamaah yang dimuliakan Allah Hal yang sepele selalu kita menyesalinya tapi kita kadang-kadang tidak menyesali ketika Allah SWT memberi pahala berlimpah lalu kita lewatkan begitu saja, puasa 6 lewat, haji lewat, kurban lewat, sedekah lewat, solat jamaah lewat, ia lebih memilih solat di rumahnya padahal Allah sudah berjanji yang solat berjamaah di masjid-mesjid Allah 27x lipat lebih hebat daripada mereka yang solat dirumahnya. Seandainya itu berbentuk harta, seandainya muazin menambah kalimatnya yang solat di rumah hanya dapat 1juta, yang solat dimesjid mendapat 27 juta, seandainya itu berbentuk uang maka yakin semua orang akan ke masjid, kenapa? Karena mereka suka yang Nampak-nampak maka hanya orang beriman hanya orang beriman yang tinggal meyakinkan diri bersama Allah dengan segala janji-janji Allah SWT.